Prinsip Umum
Relevansi dengan lingkungan kehidupan peserta didik
Relevansi pendidikan dengan lingkungan kehidupan peserta didik berarti bahw kurikulum atau pengajaran yang diajarkan
hendaknya dipertimbangkan atau disesuaikan dengan kehidupan nyata disekitar peserta didik.
Relevansi dengan kehidupan sekarang dan akan datang Apa yang diajarkan kepada peserta didik pada saat ini
hendaknya bermanfaat baginya untuk menghadapi kehidupan di masa yang akan datang.
Prinsip Relevansi
Relevansi dengan tuntutan dunia kerja
Relevansi adalah berkenaan dengan relevansi segi kegiatan belajar. Kurangnya relevansi segi kegiatan belajar ini sering mengakibatkan sukarnya lulusan dalam menghadapi tuntutan dari dunia pekerjaan.
Relevansi dengan perkembangan Iptek
Pendidikan harus dapat menyesuaikan diri dan bahkan dapat memberikan sumbangan terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut.
Prinsip Fleksibilitas
Suatu kurikulum yang baik adalah yang berisi hal-hal yang solid, tetapi dalam pelaksanaannya memungkinkan terjadinya
penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu, maupun kemampuan dan latar belakang anak.
Fleksibilitas dalam memilih program pendidikan dapat berupa
dibukanya program-program pendidikan pilihan misalnya: jurusan atau program spesialisai atau program keterampilan yang dapat dipilih peserta didik atas dasar kemampuan dan minatnya, sistem kredit semester, dan sebagainya.
Prinsip Kontinuitas
Perkembangan dan proses belajar anak berlangsung secara berkesinambungan, tidak terputus-putus atau berhenti-henti.
Kurikulum harus disusun dengan mempertimbangkan hal-hal berikut.
Bahan pelajaran yang sudah diajarkan di sekolah yang lebih rendah tidak perlu diajarkan lagi di sekolah yang lebih tinggi.
Bahan pelajaran yang diperlukan untuk sekolah yang lebih tinggi harus sudah diajarkan di sekolah sebelumnya.
Prinsip Efisien
Mudah dilaksanakan, menggunakan alat sederhana dan biayanya juga murah.
Dalam kaitanya dengan pelaksanaan kurikulum atau proses belajar-mengajar, maka proses balajar-mengajar dikatakan
efesiensi jika usaha tersebut dapat merealisaikan hasil dengan optimal.
Prinsip Efektivitas
Efektivitas belajar peserta didik terutama berkenaan
dengan sejauh mana tujuan pembelajaran yang diinginkan telah dicapai melalui kegiatan belajar – mengajar.
Kemampuan peserta didik dalam menguasai tujuan yang telah ditetapkan oleh guru secara opsional sangat bergantung pada kemampuan guru dalam menyediakan suasana pelajaran yang kondusif.
Fungsi Kurikulum
Fungsi bagi Sekolah
Alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Sebagai pedoman dalam mengatur segala pendidikan tujuan pendidikan
Fungsi bagi Kepala Sekolah
Sebagai pedoman memperbaiki situasi belajar.
Sebagai pedoman memberikan bantuan kepada guru.
Sebagai pedoman dalam mengembangkan kurikulum.
Fungsi bagi Guru
Pedoman dalam melaksanakan program pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pendidikan atau tujuan sekolah.
Fungsi Kurikulum Fungsi bagi Pengawas
Pengawas sekolah melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kurikulum dan pelaksanaan pembelajaran.
Pengawas membimbing guru dalam menyusun silabus mata pelajaran.
Fungsi bagi Masyarakat dan Pengguna Lulusan
Masyarakat dapat memberi bantuan guna memperlancar pelaksanaan program pendidikan.
Pengguna lulusan dapat memberi kritik yang membangun dalam rangka penyempurnaan program pendidikan.
Pendekatan Pengembangan Kurikulum
Pendekatan Bidang Studi
Pendekatan bidang studi atau dikenal juga dengan pendekatan
subyek akademik merupakan pendekatan yang dilakukan dengan menggunakan bidang studi atau mata pelajaran sebagai dasar
pengembangan kurikulum misalnya matematika, sains, sejarah IPS, IPA, dan sebagainya. Sesuai dengan namanya, pendekatan subjek akademik sangat mengutamakan isi (subject matter).
Pendekatan Pengembangan Kurikulum
Pendekatan Berorientasi pada Tujuan
Pendekatan yang berorientasi pada tujuan ini, menempatkan rumusan atau penerapan tujuan yang hendak dicapai dalam posisi sentral, sebab tujuan adalah pemberi arah dalam
pelaksanaan proses belajar-mengajar.
Kelebihan dari pendekatan pengembangan kurikulum yang berorientasi pada tujuan adalah:
Tujuan yang jelas akan memberikan arah yang jelas pula dalam menetapkan materi pelajaran, metode, jenis kegiatan dan alat yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
Model Pengembangan Kurikulum
Empat faktor penentu pengembangan kurikulum (Ralp Tyler):
a. Menentukan tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan merupakan arah atau sasaran yang harus dicapai dalam program pendidikan dan pembelajaran.
b. Menentukan proses pembelajaran
Menetukan proses pembelajaran apa yang paling cocok
dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam penentuan proses pembelajaran adalah persepsi dan latar belakangkemampuan paserta didik.
Model Pengembangan Kurikulum
c. Menentukan organisasi pengalaman belajar
Setelah proses pembelajaran ditentukan, selanjutnya
menentukan organisasi pengalaman belajar. Pengalaman belajar di dalamnya mencakup tahapan-tahapan belajar dan isi atau
materi belajar.
d. Menentukan evaluasi pembelajaran
Jenis penilaian yang akan digunakan, harus disesuaikan dengan jenis dan sifat dari tujuan pendidikan atau pembelajaran, materi pembelajaran, dan proses belajar yang telah ditetapkan
sebelumnya.