• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kurikulum Sekolah Pengembangan Kurikulum

N/A
N/A
Fitra

Academic year: 2023

Membagikan "Kurikulum Sekolah Pengembangan Kurikulum"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Kurikulum Sekolah

Pengembangan Kurikulum

Ekohariadi FT Unesa

[email protected]

(2)

Prinsip Umum

Relevansi dengan lingkungan kehidupan peserta didik

Relevansi pendidikan dengan lingkungan kehidupan peserta didik berarti bahw kurikulum atau pengajaran yang diajarkan

hendaknya dipertimbangkan atau disesuaikan dengan kehidupan nyata disekitar peserta didik.

Relevansi dengan kehidupan sekarang dan akan datang Apa yang diajarkan kepada peserta didik pada saat ini

hendaknya bermanfaat baginya untuk menghadapi kehidupan di masa yang akan datang.

(3)

Prinsip Relevansi

Relevansi dengan tuntutan dunia kerja

Relevansi adalah berkenaan dengan relevansi segi kegiatan belajar. Kurangnya relevansi segi kegiatan belajar ini sering mengakibatkan sukarnya lulusan dalam menghadapi tuntutan dari dunia pekerjaan.

Relevansi dengan perkembangan Iptek

Pendidikan harus dapat menyesuaikan diri dan bahkan dapat memberikan sumbangan terhadap perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi tersebut.

(4)

Prinsip Fleksibilitas

Suatu kurikulum yang baik adalah yang berisi hal-hal yang solid, tetapi dalam pelaksanaannya memungkinkan terjadinya

penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu, maupun kemampuan dan latar belakang anak.

Fleksibilitas dalam memilih program pendidikan dapat berupa

dibukanya program-program pendidikan pilihan misalnya: jurusan atau program spesialisai atau program keterampilan yang dapat dipilih peserta didik atas dasar kemampuan dan minatnya, sistem kredit semester, dan sebagainya.

(5)

Prinsip Kontinuitas

Perkembangan dan proses belajar anak berlangsung secara berkesinambungan, tidak terputus-putus atau berhenti-henti.

Kurikulum harus disusun dengan mempertimbangkan hal-hal berikut.

Bahan pelajaran yang sudah diajarkan di sekolah yang lebih rendah tidak perlu diajarkan lagi di sekolah yang lebih tinggi.

Bahan pelajaran yang diperlukan untuk sekolah yang lebih tinggi harus sudah diajarkan di sekolah sebelumnya.

(6)

Prinsip Efisien

Mudah dilaksanakan, menggunakan alat sederhana dan biayanya juga murah.

Dalam kaitanya dengan pelaksanaan kurikulum atau proses belajar-mengajar, maka proses balajar-mengajar dikatakan

efesiensi jika usaha tersebut dapat merealisaikan hasil dengan optimal.

(7)

Prinsip Efektivitas

Efektivitas belajar peserta didik terutama berkenaan

dengan sejauh mana tujuan pembelajaran yang diinginkan telah dicapai melalui kegiatan belajar – mengajar.

Kemampuan peserta didik dalam menguasai tujuan yang telah ditetapkan oleh guru secara opsional sangat bergantung pada kemampuan guru dalam menyediakan suasana pelajaran yang kondusif.

(8)

Fungsi Kurikulum

Fungsi bagi Sekolah

Alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Sebagai pedoman dalam mengatur segala pendidikan tujuan pendidikan

Fungsi bagi Kepala Sekolah

Sebagai pedoman memperbaiki situasi belajar.

Sebagai pedoman memberikan bantuan kepada guru.

Sebagai pedoman dalam mengembangkan kurikulum.

Fungsi bagi Guru

Pedoman dalam melaksanakan program pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pendidikan atau tujuan sekolah.

(9)

Fungsi Kurikulum Fungsi bagi Pengawas

Pengawas sekolah melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kurikulum dan pelaksanaan pembelajaran.

Pengawas membimbing guru dalam menyusun silabus mata pelajaran.

Fungsi bagi Masyarakat dan Pengguna Lulusan

Masyarakat dapat memberi bantuan guna memperlancar pelaksanaan program pendidikan.

Pengguna lulusan dapat memberi kritik yang membangun dalam rangka penyempurnaan program pendidikan.

(10)

Pendekatan Pengembangan Kurikulum

Pendekatan Bidang Studi

Pendekatan bidang studi atau dikenal juga dengan pendekatan

subyek akademik merupakan pendekatan yang dilakukan dengan menggunakan bidang studi atau mata pelajaran sebagai dasar

pengembangan kurikulum misalnya matematika, sains, sejarah IPS, IPA, dan sebagainya. Sesuai dengan namanya, pendekatan subjek akademik sangat mengutamakan isi (subject matter).

(11)

Pendekatan Pengembangan Kurikulum

Pendekatan Berorientasi pada Tujuan

Pendekatan yang berorientasi pada tujuan ini, menempatkan rumusan atau penerapan tujuan yang hendak dicapai dalam posisi sentral, sebab tujuan adalah pemberi arah dalam

pelaksanaan proses belajar-mengajar.

Kelebihan dari pendekatan pengembangan kurikulum yang berorientasi pada tujuan adalah:

Tujuan yang jelas akan memberikan arah yang jelas pula dalam menetapkan materi pelajaran, metode, jenis kegiatan dan alat yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

(12)

Model Pengembangan Kurikulum

Empat faktor penentu pengembangan kurikulum (Ralp Tyler):

a. Menentukan tujuan pendidikan

Tujuan pendidikan merupakan arah atau sasaran yang harus dicapai dalam program pendidikan dan pembelajaran.

b. Menentukan proses pembelajaran

Menetukan proses pembelajaran apa yang paling cocok

dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam penentuan proses pembelajaran adalah persepsi dan latar belakangkemampuan paserta didik.

(13)

Model Pengembangan Kurikulum

c. Menentukan organisasi pengalaman belajar

Setelah proses pembelajaran ditentukan, selanjutnya

menentukan organisasi pengalaman belajar. Pengalaman belajar di dalamnya mencakup tahapan-tahapan belajar dan isi atau

materi belajar.

d. Menentukan evaluasi pembelajaran

Jenis penilaian yang akan digunakan, harus disesuaikan dengan jenis dan sifat dari tujuan pendidikan atau pembelajaran, materi pembelajaran, dan proses belajar yang telah ditetapkan

sebelumnya.

Referensi

Dokumen terkait

Sturktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata

Metode dan materi dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI), yang dikenal dengan istilah satuan pelajaran. Kurikulum 1984 Menekankan pendekatan

Sturktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata

Bagi tujuan menyelaras dan memberikan penerangan yang jelas dan tepat kepada aspek tatabahasa dan ceyyul, pihak Unit Bahasa Tamil, Bahagian Pembangunan Kurikulum

bagaimana dengan kelebihan dan kekurangan pendekatan yang berorientasi bahan adalah bahwa bahan pengajaran lebih fleksibel dan bebas dalam menyusunnya, sebab tidak ada

Metode dan materi dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI, yang dikenal dengan istilah satuan pelajaran. Kurikulum 1984 Menekankan pendekatan

Pengembangan kurikulum ini adalah pengembangan kurikulum yang dilakukan untuk satu lembaga pendidikan yang baru, atau untuk sebuah mata pelajaran baru, atau dapat juga untuk sebuah

Macam-macam kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia  KURIKULUM RENCANA PELAJARAN 1947-1968  KURIKULUM BERORIENTASI PENCAPAIAN TUJUAN 1975-1994 Kurikulum 1994 dikenal dengan