• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.”I” G2P0010DENGAN ANEMIA RINGAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBER REJO KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2016 Oleh: DELA TRISNA NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(1)LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.”I” G2P0010DENGAN ANEMIA RINGAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBER REJO KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2016 Oleh: DELA TRISNA NIM"

Copied!
201
0
0

Teks penuh

Sebagai tanda bakti, rasa hormat dan rasa syukur yang tak terhingga, karya kecil ini kupersembahkan untuk ayah dan ibu tercinta, keduanya Saya menyambut Anda dengan hangat karena kami bersama selama tiga tahun selama studi kami, terima kasih atas semua sukanya. Pasien laporan tugas akhir yang bersedia ikut menjadi pasien saya untuk menyelesaikan LTA ini. Terima kasih atas kerja sama Anda dan semua bantuan yang diberikan.

PENDAHULUAN

Konsep Dasar Manajemen Kebidanan 1. Manajemen Varney

Tanyakan permasalahan ibu, lakukan pemeriksaan fisik pada ibu dan pantau apakah ada tanda-tanda bahaya pada ibu bersalin. 6 hari setelah melahirkan, periksa keadaan umum dan tanda-tanda vital, tanyakan permasalahan ibu dan anak, lakukan pemeriksaan rahim dan keputihan, motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif, jelaskan tanda-tanda bahaya pada ibu bersalin , memberikan nasihat. ibu tidak boleh memiliki pantangan makanan apa pun. Dua minggu setelah melahirkan, pemeriksaan keadaan umum, tanda vital, pemeriksaan fisik normal, ibu dan suami memahami jenis kontrasepsi yang dijelaskan, tidak ada tanda-tanda bahaya bagi ibu pasca melahirkan.

Konsep Dasar Asuhan Kebidanan 1. Asuhan Kebidanan Komprehensif

Risiko kesakitan dan kematian ibu dan janin dapat meningkat pada ibu hamil dengan anemia berat. Lakukan rangkaian tali pusat pada ibu dan letakkan klem di antara keduanya dengan jarak 2 cm dari klem pertama. Tidak ada respon: bayi prematur atau mengalami kelainan saraf atau bayi diberi air. e) Refleks menghisap (menghilang pada usia 3-4 bulan), yaitu menyentuh/memasukkan suatu benda ke dalam mulut bayi hingga menyentuh langit-langit mulut bayi.

Tidak responsif : Kelainan pada saluran pernafasan, termasuk langit-langit. f) Refleks menelan (menghilang pada usia 3-4 bulan, dapat bertahan hingga 1 tahun), yaitu memberikan air pada bayi. Tidak ada respons: persalinan prematur atau efek neurologis. g) Refleks tonik asimetris (terlihat pada usia 2 bulan, menghilang pada usia 3-4 bulan), yaitu bayi diluruskan, kemudian kepala dimiringkan ke salah satu sisi tubuh, misalnya ke samping. ke kiri. Tidak ada respon: Prematuritas atau kelemahan tonus otot leher dan kontur punggung. i) Refleks morro (menghilang pada usia 3-6 bulan), yaitu bayi meregang, merangkak atau tiba-tiba menyentak di permukaan.

Tidak ada respon/respon persisten: kelainan neurologis. k) Refleks magnetik (menghilang pada usia 3-6 bulan), yaitu meletakkan bayi telentang, sedikit menekuk kedua tungkai bawah dan memberikan tekanan pada telapak kaki bayi. Tidak ada respon: kerusakan/malformasi sumsum tulang belakang. l) Refleks berjalan (menghilang setelah 3-4 bulan), yaitu tubuh bayi diangkat dan diletakkan di lantai, dengan telapak kaki di lantai. Tidak ada respon: kelainan pada keterampilan motorik kasar. m) Refleks Babinski (menghilang pada usia 1 tahun), yaitu menyentuh telapak kaki bayi.

Tidak ada respon/persisten: gangguan sistem saraf. p) Refleks berenang (menghilang antara usia 4 dan 6 bulan), yaitu bayi diletakkan tengkurap di permukaan air. Penyakit kuning pada bayi baru lahir bisa merupakan gejala fisiologis, namun bisa juga bersifat patologis. Selain itu, pemilihan topik penelitian harus adil dan seimbang, berkaitan langsung dengan masalah yang diteliti dan tidak mengandung unsur manipulatif.

Tabel 2.1 TFU Menurut Usia Kehamilan
Tabel 2.1 TFU Menurut Usia Kehamilan

TINJAUAN KASUSTINJAUAN KASUS

Dokumentasi Asuhan Kebidanan Antenatal Care 1. Asuhan Kebidanan Antenatal Care Kunjungan ke-I

Wajah : Tidak terlihat pucat dan tidak menunjukkan edema Mata : Kelopak mata tidak mengalami edema, tidak ada konjungtiva. Leher: Tidak teraba pembesaran pembuluh limfe, tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, dan pembesaran vena jugularis. Payudara: Areola tampak hitam, puting tampak menonjol, dan puting kanan tampak rata, tidak teraba massa atau retraksi, dan terdapat kolostrum.

LII: Sisi kiri terasa kecil seperti janin (ekstremitas) dan sisi kanan terasa rata dan memanjang (punggung). Pola Istirahat/Tidur: Ibu mengatakan waktu tidur siang 1-2 jam, sedangkan tidur malam 6-7 jam Pola Hubungan intim: Frekuensi 1-2x/minggu dan tidak tersedia. LII: Janin bagian kiri terasa kecil (ekstremitas) dan bagian kanan terasa rata dan memanjang (punggung).

Anggota gerak atas: Bentuk simetris, tidak teraba edema, tidak ada varises, refleks patella positif, Hasil pemeriksaan ibu sudah mengetahui. Mata : Kelopak mata tidak edema, konjungtiva tidak tampak pucat dan sklera tidak tampak ikterik LI : Tfu 3 jari b/px, lembut bila disentuh dan tidak. LII : Dapat diraba bagian kanan janin. anggota badan), dan sisi kiri rata dan memanjang (punggung).

Anggota badan atas: Bentuk simetris, tidak teraba edema, tidak ada varises, refleks patela positif Ibu mengetahui hasil pemeriksaan dan kondisinya.

Dokumentasi Asuhan Kebidanan Intranatal Care

Memastikan kelengkapan pertolongan persalinan : Perlengkapan persalinan lengkap berupa alat bantu persalinan yaitu 2 buah klem, 1 buah gunting tali pusat, 1 buah gunting episiotomi, ½ kocher, Hecting set berupa pinset, needle holder, jarum dan gunting, alat pelindung diri perlengkapan untuk membantu persalinan berupa sarung tangan dan celemek steril sudah lengkap, perlengkapan dekontaminasi juga sudah siap, waslap, tempat baju kotor, disediakan 3 popok bayi, semuanya siap pakai. Periksa lilitan tali pusat di sekitar leher janin dan tunggu hingga kepala janin menyelesaikan rotasi sumbu eksternal secara spontan. Tidak ada gulungan tali pusar. Dorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan klem lagi tali pusat 2 cm distal dari klem pertama.

Pegang tali pusat yang diapit (lindungi perut bayi) dan potong tali pusat di antara 2 pengapit. Regangkan tali pusat dengan tangan kanan, manakala tangan kiri dengan berhati-hati menekan rahim ke arah dorsokranial. Lakukan ketegangan tali pusat dan tujahan dorsokranial sehingga plasenta terlepas, minta ibu meneran semasa pembantu menarik tali pusat ke arah selari dengan lantai dan kemudian ke atas, mengikut paksi saluran kelahiran.

Tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 82x/menit, TFU teraba 1 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih terasa kosong dan perdarahan ± 10 cc. Tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 80x/menit, TFU teraba 1 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih terasa kosong, dan perdarahan ± 10 cc. Pantau TTV, UC, kontraksi uterus, kandung kemih, dan perdarahan; Tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 80 x/menit, TFU teraba 1 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih terasa kosong, dan perdarahan ± 10 cc.

TFU teraba 1 jari di bawah tengah, kontraksi uterus baik, kandung kemih terasa kosong, dan perdarahan ±10 cc.

Dokumentasi Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir

Amati TTV, UC, kontraksi uterus, kandung kemih dan perdarahan. Tekanan darah 120/70 mmHg, denyut jantung 80 x/menit, suhu 36,5 ℃. Amati TTV, UC, kontraksi uterus, kandung kemih dan perdarahan, Tekanan darah 120/70 mmHg, denyut jantung 82 x/menit, TFU teraba 1 jari dibawah tengah, kontraksi uterus baik, kandung kemih terasa kosong dan perdarahan ± 5 cc. Berikan suntikan neo-k 0,5 ml IM pada 1/3 paha kiri dan berikan salep mata tetrasiklin 1% pada mata kanan dan kiri bayi.

Bayi itu disuntik neo-k di paha kiri dan kedua matanya diberi salep. Gunakan pakaian/popok bayi yang bersih dan kering, tutupi kepala bayi dengan penutup kepala dan letakkan di ruangan atau tempat yang hangat dan berikan kepada ibu untuk disusui kembali.

Dokumentasi Asuhan Kebidanan Post Natal

Pola keputihan : Ibu mengatakan tidak buang air besar dan buang air besar sebanyak 3 kali dalam waktu 6 jam setelah melahirkan dengan konsistensi cair dan berwarna kuning bening. Pola Istirahat/Tidur: Ibu mengatakan tidurnya 1 jam 6 jam setelah melahirkan, namun pada malam hari hanya tidur 2 jam karena sakit perut (7 jam). Alat Kelamin : Vulva tidak edema, tidak terlihat varises, terlihat sekret lochea rubra, tidak terlihat bekas luka, tidak terlihat adanya fistula, jahitan pada luka perineum baik.

S : Kata ibu tidak ada keluhan, darah nifas masih keluar sedikit, warna coklat merah kehitaman, ASI lancar, BAK lancar. Payudara: tampak bersih, produksi ASI terlihat, muncul hiperpigmentasi pada areola, puting menonjol, dan puting kanan tidak tampak tertarik ke belakang. Alat kelamin: Tidak ada edema pada vulva, tidak terlihat varises, terlihat keluar cairan lochea sanguilloenta, tidak terlihat bekas luka, tidak terlihat adanya fistula, jahitan pada luka perineum baik.

Alat Kelamin : Vulva tidak edema, tidak terlihat varises, terlihat sekret lokea serosa, tidak terlihat bekas luka, tidak terlihat adanya fistula, jahitan pada luka perineum baik. Kepala : Rambutnya banyak dan berwarna hitam, tidak terlihat hematoma sefalik atau molase, kepala terlihat dan ubun-ubun terasa rata. Leher: Tidak terlihat adanya pembatasan gerak, tidak adanya lipatan kulit yang berlebihan, dan tidak teraba pembengkakan.

Buatlah kesepakatan dengan ibu untuk kunjungan bayi baru lahir selanjutnya yaitu pada hari ketiga tanggal 8 Juni 2016.

Dokumentasi Asuhan Kebidanan Pelayanan Kontrasepsi Tanggal/Waktu Pengkajian : 21 Juni 2016/Pukul : 09.00 WITA

Hasil pemeriksaan fisik fungsi vital dalam batas normal, TFU : tidak teraba, produksi ASI terlihat. Keluarnya lochea serosa, sedangkan bagian fisik lainnya masih dalam batas normal; Ibu memahami kondisinya saat ini normal. Menjelaskan macam-macam kontrasepsi (konsep, efek samping, kelebihan dan kekurangan); Saya memahami penjelasan yang diberikan.

PEMBAHASAN

Pembahasan Proses Asuhan Kebidanan

  • Kehamilan
  • Persalinan
  • Bayi Baru Lahir
  • Nifas
  • Kunjungan Neonatus
  • Pelayanan Keluarga Berencana

Pada kunjungan ketiga kehamilan trimester III pada usia kehamilan 38 minggu 6 hari, Ny. “I” tidak mengalami keluhan. Penatalaksanaan aktif kala III dilakukan sesuai teori, dimulai ketika terdapat tanda-tanda solusio plasenta, seperti perubahan bentuk dan tinggi rahim, tali pusat memanjang, keluarnya darah secara tiba-tiba dan singkat (JNPK-KR, 2008). . Menurut penulis tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek karena pada saat Ny. I melahirkan, Ny. I dalam keadaan cukup bulan dan berat badan bayinya lebih dari 2500 gram.

Kemudian potong tali pusat dengan cara menjepit tali pusat 3 cm di depan dinding perut bayi dan memotong tali pusat. Hal ini sejalan dengan teori yang diungkapkan Musunjungun pada tahun 2010. Perawatan pusar dimulai sejak bayi lahir dan tali pusat harus tetap kering. Penulis setuju dengan teori diatas bahwa perawatan tali pusat sangat penting untuk mencegah terjadinya infeksi pada sisa tali pusat pada bayi.

Jika perawatan tali pusat dapat dilakukan dengan prinsip bersih dan kering, maka tali pusat akan cepat kering. Penulis berpendapat hasil pemeriksaan fisik bayi Ny I dalam batas normal dan sesuai teori. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik, bayi Ny. I diberikan obat tetes mata dan suntikan vitamin K 0,5 cc secara intramuskular (IM) pada bagian anterolateral paha kiri.

Setelah satu jam Ny. Saya menerima imunisasi hepatitis B bayi secara IM pada paha kanan anterolateral.

Keterbatasan Pelaksanaan Asuhan

PENUTUP

Kesimpulan

Sehingga penulis berpendapat tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek karena nilai AS bayi Ny. I berada dalam batas normal yaitu 7/9. Pada masa nifas, Ny. I mendapati dirinya tidak dapat menyusui bayinya karena posisi yang salah, sehingga teknik dan posisi menyusui yang tepat ikut campur. Mampu memberikan alat kontrasepsi yaitu pada tanggal 21 Juni 2016 saya mendapat penyuluhan mengenai macam-macam KB yang terdiri dari, pengertian, kelebihan, kekurangan, indikasi, kontraindikasi, dll.

Saran

Mengembangkan pola pikir ilmiah dan melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif melalui pendidikan dan manajemen, serta memperoleh pengalaman nyata di bidang tersebut guna memberikan pelayanan kebidanan yang lebih efektif dan lebih meningkatkan mutu pelayanan kebidanan yang diberikan.

Gambar

Tabel 2.1 TFU Menurut Usia Kehamilan
Tabel 2.2 Peningkatan berat badan selama kehamilan IMT (kg/m2) Total  kenaikan  berat
Tabel 2.3 Apgar Score
Tabel 2.4 Perubahan Normal Pada Uterus Selama Postpartum Waktu
+2

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas yang menjadi rumusan masalah adalah “Bagaimana pelayanan asuhan kebidanan secara komprehensif pengkajian, identifikasi