• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kerja Praktek: Pengendalian Mutu dengan Acceptance Sampling di PT. Kencana Gemilang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Laporan Kerja Praktek: Pengendalian Mutu dengan Acceptance Sampling di PT. Kencana Gemilang"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

Dalam laporan kerja praktek kali ini, penulis mencoba memaparkan permasalahan yang ditemuinya di PT. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dalam melaksanakan kerja praktek dan menyusun laporan kerja praktek ini.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Tujuan Kerja Praktek
  • Lokasi/Ruang Lingkup Kerja Praktek
  • Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktek
  • Sistematika Penulisan Laporan Kerja Praktek

Kerja praktek dilaksanakan di divisi Quality Assurance, karena tema yang akan dibahas dalam laporan ini adalah sistem pengendalian mutu pada PT. Sistem penulisan kerja praktek terdiri dari lima bab, dimulai dengan bab Pendahuluan sebagai pendahuluan umum.

Gambar 1.1 Pengendalian Kualitas Statistik
Gambar 1.1 Pengendalian Kualitas Statistik

Pendahuluan

Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, saya telah membuat rencana pelaksanaan Kerja Praktek dengan jadwal sebagai berikut.

Profil Umum Perusahaan

Tinjauan Pustaka

Pengumpulan dan Pengolahan Data

Sejarah Umum Perusahaan

Sejalan dengan pesatnya perkembangan jaman dan kemajuan teknologi yang semakin pesat khususnya di bidang industri yang merupakan salah satu sarana penggerak sektor perekonomian negara, maka di zaman yang modern ini sangat diperlukan adanya industri yang mempunyai prospek yang dapat diandalkan. mereka adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur peralatan rumah tangga atau peralatan rumah tangga. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka didirikanlah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri peralatan rumah tangga. Tri Telaga Teguh mulai membenahi dan menata sistem produksi dan manajemennya. Berdasarkan meningkatnya permintaan konsumen terhadap peralatan rumah tangga dan antusiasme terhadap produk-produk rumah tangga, PT.

Struktur Organisasi Perusahaan

Oleh karena itu, tugas-tugas dalam organisasi hendaknya didistribusikan sesuai dengan kemampuan, keterampilan, dan bakat orang-orang dalam organisasi tersebut. Struktur organisasi yang baik adalah struktur organisasi yang fleksibel dalam kehidupan, perkembangan, pergerakan dalam kaitannya dengan kondisi yang dihadapi perusahaan.PT.

Visi, Misi dan Kebijakan Mutu Perusahaan

Terus berinovasi untuk pengembangan dan penyempurnaan produk sehingga menghasilkan produk berkualitas dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung untuk mencapai kualitas produk yang sesuai harapan pelanggan. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung untuk mencapai kualitas produk yang sesuai dengan harapan pelanggan.

Lokasi Perusahaan

Produk dan Pasar

Kipas angin listrik merupakan alat pembangkit angin yang berasal dari putaran baling-baling yang digerakkan oleh motor listrik. Setrika listrik merupakan salah satu alat yang berfungsi melembutkan dan menghilangkan kerutan terutama kerutan pada pakaian dengan cara memanaskannya. Penjualan produk untuk pasar internasional telah diekspor ke negara-negara seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Bangladesh, Uni Emirat Arab, Madagaskar, Vietnam, Thailand, Singapura dan Papua Nugini, dengan perakitan oleh PT.

Tabel 2.3 Tipe produk Electric Fan
Tabel 2.3 Tipe produk Electric Fan

Peran Dalam Bisnis

Fasilitas Pabrik

Pengembangan Bisnis

Tenaga Kerja

Jam Kerja

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Pengendalian Mutu

Pengendalian mutu merupakan suatu kegiatan untuk memastikan bahwa kebijakan yang berkaitan dengan mutu dapat tercermin pada hasil akhir suatu proses. Pengendalian mutu juga dapat diartikan sebagai upaya untuk menjaga kualitas barang atau jasa yang dihasilkan agar memenuhi spesifikasi produk yang ditetapkan oleh kebijakan perusahaan. Ishikawa, pengendalian mutu merupakan suatu kegiatan meneliti, mengembangkan, merancang dan memenuhi kepuasan konsumen, memberikan pelayanan yang baik dimana pelaksanaannya mencakup seluruh kegiatan dalam perusahaan mulai dari manajemen puncak hingga pelaksanaan karyawan.

Ishita Nobuyuki juga mengutarakan pendapatnya, bahwa yang dimaksud dengan pengendalian mutu adalah kegiatan mempertahankan dan meningkatkan produk dan jasa yang diberikan oleh perusahaan, pengendalian mutu tidak hanya menjadi tanggung jawab bagian pengendalian mutu saja, namun semua pihak yang ada di perusahaan menjadi pihak yang bertanggung jawab. kesatuan dalam memecahkan masalah ini. Dari beberapa pengertian pengendalian mutu di atas, dapat disimpulkan bahwa pengendalian mutu adalah proses pemantauan, pengukuran, pengujian/penentuan dan tindakan perbaikan yang diperlukan terhadap suatu barang atau jasa agar selalu sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh perusahaan. Pengendalian kualitas membawa gagasan tentang menentukan dan menjaga kualitas produk (barang atau jasa) yang akan memuaskan pelanggan dari segi kinerja, biaya, pengiriman dan aspek lainnya.

Konsumen tidak akan menerima suatu produk jika biayanya mahal atau pengirimannya terlambat, padahal kualitas produk melebihi permintaan konsumen. Pengendalian mutu juga erat kaitannya dengan jaminan mutu (QA) dan kepuasan pelanggan, yang merupakan kunci efektivitas penjaminan mutu Selalu jaminan mutu.

Perencanaan Mutu (Quality Planning)

Pengendalian Mutu (Quality Control)

Quality Improvement

  • Proses Perencanaan dan Pengendalian Mutu
  • Tujuan Pengendalian Mutu
  • Lingkup Pengendalian Mutu

Proses perencanaan dan pengendalian mutu memerlukan interaksi yang berkesinambungan antara pengguna, proses produksi, dan bagian lain dalam perusahaan. Selanjutnya, Anda perlu mengetahui bagaimana atribut-atribut ini dapat diukur. Misalnya untuk menghadirkan suatu produk yang menarik maka kriterianya adalah kebersihan permukaan produk. Program inspeksi kemudian dibuat untuk selalu dapat melihat apakah proses produksi telah menghasilkan produk yang memenuhi standar kualitas.

Program inspeksi yang dibuat merupakan alat yang dapat menunjukkan apakah ada produk yang tidak memenuhi standar mutu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pengendalian mutu tidak hanya sekedar menjaga dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, namun juga menjaga dan meningkatkan kualitas kinerja usaha, termasuk proses produksi, agar memenuhi standar yang telah ditentukan. Secara umum pengendalian mutu dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu pengendalian mutu pada saat pengolahan (proses) dan pengendalian mutu pada produk akhir.

Pengendalian Mutu Selama Pengolahan (Proses)

Pengendalian Mutu Terhadap Hasil Akhir Suatu Produk

  • Inspeksi

Remedial Inspection dan Preventive Inspection

Centralized Inspection dan Floor (in site) Inspection

Material, Work in Process, Finished Product Inspection dan Functional Inspection

Visual Inspection dan Non Visual Inspection

  • Metode Inspeksi
  • Metode Sampling Penerimaan (Acceptance Sampling)

Pengambilan sampel penerimaan adalah bidang utama pengendalian mutu statistik.Jika tujuan pemeriksaan adalah untuk menerima atau menolak suatu produk berdasarkan kepatuhannya terhadap standar, maka jenis prosedur pemeriksaan yang digunakan biasanya disebut pengambilan sampel penerimaan. Perusahaan menerima kiriman produk dari penjual. Sampel diambil dari kotak dan diperiksa kualitas unit dalam sampel. Berdasarkan data dalam sampel ini, posisi kotak ditentukan. Biasanya keputusan ini adalah menerima atau menolak kotak tersebut. Kotak yang diterima dikirim ke gudang, dan kotak yang ditolak dikembalikan ke penjual.

Kami biasanya menggunakan inspeksi 100% dalam situasi di mana komponen sangat penting dan meneruskan unit yang cacat akan mengakibatkan biaya kegagalan yang sangat tinggi ke tingkat berikutnya, atau kemampuan proses vendor tidak cukup memenuhi spesifikasi.

Jenis Perencanaan Sampling

Menolak seluruh kotak dibandingkan mengembalikan beberapa produk cacat sering kali memberikan motivasi yang lebih kuat bagi penjual untuk meningkatkan kualitas. Setelah pengambilan sampel awal, diambil keputusan apakah akan menerima kotak tersebut atau menolak kotak tersebut atau mengambil sampel kedua. Jika sampel kedua diambil, informasi dari sampel pertama dan kedua digabungkan untuk membuat keputusan tunggal apakah akan menerima atau menolak kotak tersebut. Ini merupakan perluasan dari konsep pengambilan sampel ganda, yang mana mungkin diperlukan lebih dari dua pengambilan sampel untuk mengambil keputusan mengenai posisi kotak.Biasanya ukuran dalam pengambilan sampel ini lebih kecil.

Terdapat beberapa perbedaan antara MIL STD 105 E dengan MIL STD 414 yang dapat dilihat pada Tabel 3.1 dibawah ini. Terdiri dari 3 level ujian umum dimana level 2 dinyatakan sebagai ujian normal dan 4 level dinyatakan sebagai ujian khusus.

Tabel 3.1 Perbedaan MIL STD 105 E Dengan MIL STD 414
Tabel 3.1 Perbedaan MIL STD 105 E Dengan MIL STD 414

Standar Militer 105 E (MIL STD 105 E)

Merupakan cacat yang sudah tidak dapat ditolerir lagi, sehingga jika suatu produk menunjukkan cacat kritis maka produk tersebut langsung ditolak. Merupakan cacat yang biasanya hanya mempengaruhi tampilan atau penampilan suatu produk, namun tidak mempengaruhi pengoperasian produk. Jumlah sampel yang digunakan pada MIL STD 105 E ditentukan oleh ukuran kotak dan tingkat pemeriksaan. Tingkat pemeriksaan dibedakan menjadi dua, yaitu tingkat pemeriksaan khusus dan tingkat pemeriksaan umum. Tingkat pemeriksaan umum ada tiga yaitu tingkat I, II dan III atau sering juga digunakan ujian tingkat G1, G2 dan G3.

Ujian umum tingkat II (G2) merupakan ujian biasa, ujian umum tingkat I (G1) diselesaikan jika diperlukan lebih banyak perbedaan dalam ujiannya, sehingga memerlukan setengah dari ujian tingkat II (G2) Ujian umum tingkat III (G3) ) adalah digunakan. Ujian khusus ada empat jenjang yaitu S1, S2, S3 dan S4. Tingkat penyelidikan khusus menggunakan sampel yang sangat kecil dan hanya dilakukan jika risiko sampel yang besar dapat dihindari. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dan kotak yang ditolak akan menjalani pemeriksaan 100%, sehingga kotak yang ditolak dapat diterima kembali jika semua produk cacat yang ada di dalam kotak tersebut dipisahkan.

Prosedur dalam MIL STD 105 E

  • Tujuh Alat Pengendalian Mutu

Ada tujuh teknik atau cara penyelesaian masalah berdasarkan data statistik yang ada, yang dikenal dengan “The Seven Tools”. Checklist yang dibuat harus menggambarkan kondisi tertentu, misalnya checklist produk cacat, suhu udara atau menunjukkan lokasi tertentu, misalnya kita melakukan pengujian terhadap suatu cacat pada sepeda, maka harus dijelaskan di mana letak cacatnya. pertanyaannya adalah. Histogram pada dasarnya adalah serangkaian kotak persegi panjang yang berbeda, masing-masing menunjukkan jumlah frekuensi yang terdapat dalam setiap interval kelas.

Merupakan gambaran untuk mencari seluruh unsur penyebab yang diyakini menimbulkan permasalahan dalam pengumpulan data. Stratifikasi merupakan teknik yang memberikan gambaran pengelompokan sekumpulan data berdasarkan karakteristik/tingkatan yang sama (berstratifikasi). Pengelompokan ini didasarkan pada perbedaan strata atau tingkatan yang telah dikategorikan oleh petugas pendataan.

Ini adalah grafik yang digunakan untuk menentukan apakah suatu produk berada dalam keadaan stabil atau tidak. Data yang diperlukan disini harus dapat diukur, dan karakteristik mutu akan ditentukan oleh besarnya penyimpangan dari satuan ukuran yang dibakukan terhadap hasil proses kerja yang sedang berlangsung.

Gambar 3.2 Contoh Histogram
Gambar 3.2 Contoh Histogram

PENGUMPULAN dan PENGOLAHAN DATA

  • Pengendalian Kualitas Statistik
  • Pengendalian Mutu
  • Attribute Inspection
  • Function & Fitting Inspection
  • Variable Inspection
    • Prosedur Incoming Inspection
    • Analisa penentuan Lot dalam penginspeksian

PPIC menyerahkan formulir dokumen perjalanan (tidak diarsipkan oleh QA) untuk suku cadang lokal atau salinan packing list (diarsipkan) untuk impor kepada supervisor QC masuk untuk setiap barang yang masuk. Inspektur QC yang masuk memeriksa komponen berdasarkan prioritas dan dipandu oleh instruksi kerja inspeksi, lembar pemeriksaan komponen, dan tabel pengambilan sampel yang diperbarui. Inspektur QC Masuk membuat laporan hasil pemeriksaan dengan mengisi secara lengkap formulir Pernyataan Pemeriksaan Bagian Masuk yang telah disediakan dan meminta persetujuan kepada Supervisor QC Masuk mengenai status barang yang diperiksa yaitu OK atau NG.

Jika barang OK, Inspektur QC Masuk akan menetapkan status komponen, yang diberi stempel "OK" dan ditempelkan pada komponen kemasan. Inspektur QC yang masuk memberikan status part tersebut, yang diberi tanda “NG” dan ditempelkan pada kemasan part tersebut, kemudian memberitahukan kepada bagian gudang bahwa status part yang dimaksud adalah NG. Untuk barang yang hasil pemeriksaannya NG, supervisor masuk/manajer QC mengisi formulir Informasi Pekerjaan yang Ditolak (RPI) untuk suku cadang lokal atau formulir Laporan Pekerjaan Impor yang Ditolak (RIPR) untuk suku cadang impor.

Suku cadang NG dikembalikan ke pemasok, supervisor masuk/manajer QC memberi tahu staf gudang bahwa suku cadang NG perlu dikembalikan ke pemasok. Kemudian pemeriksa kendali mutu yang masuk memberitahukan kepada staf PPIC (gudang) bahwa suku cadang yang bersangkutan mempunyai status penerimaan khusus dan dapat dipindahkan ke gudang.

Gambar 4.1. Klasifikasi Pengendalian Mutu Statistik
Gambar 4.1. Klasifikasi Pengendalian Mutu Statistik

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

DAFTAR PUSTAKA

Gambar

Gambar 1.1 Pengendalian Kualitas Statistik
Gambar 1.2 Jadwal Kerja Praktek
Gambar 2.2 Peta Lokasi PT. Kencana Gemilang
Tabel 2.1 Tipe produk Magic Com
+7

Referensi

Dokumen terkait

keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan serta mutu produk

CPOB merupakan bagian dari sistem Pemastian Mutu yang mengatur dan memastikan obat diproduksi dan mutunya dikendalikan secara konsisten sehingga produk yang dihasilkan

Pengawasan mutu yang akan dibahas pada laporan kerja praktek ini adalah pengawasan mutu produk akhir (filling & packing) di PT Mitratama Rasa Sejati.. Pengawasan mutu produk

 Pengendalian mutu bahan baku, proses produksi dan produk jadi diperlukan untuk menghindari produk yang tidak sesuai dan mengetahui kesesuaian produk yang

Bahan penolong merupakan bahan yang tidak tampak dalam produk jadi tetapi hanya menolong proses produksi agar berjalan dengan lancar dan digunakan sebagai pelengkap produk

Bagian pengawasan mutu bertanggung jawab dalam melaksanakan mutu suatu produk yang dihasilkan oleh industri farmasi, agar senantiasa memiliki persyaratan mutu yang telah

yang menjadi faktor utama sebuah kualitas produk dihasilkan, menciptakan metode baru dalam usaha menjaga dan meningkatkan kualitas produk, inovasi serta perbaikan

Dokumen ini membahas tentang Pengendalian Mutu Terpadu (TQM) yang merupakan pendekatan komprehensif untuk manajemen mutu yang melibatkan semua anggota organisasi untuk terus-menerus meningkatkan kualitas produk dan