Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek di PT. Laporan kerja praktek ini disusun untuk memenuhi persyaratan penugasan mata kuliah kerja praktek di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Islam Bandung (UNISBA). Tujuan dari penyusunan laporan kerja praktek ini adalah untuk melaporkan segala sesuatu yang berkaitan dengan dunia kerja di PT.
Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini tentunya telah mendapat petunjuk dan bimbingan dari berbagai pihak. MS. Yanti Sri Rejeki selaku pembimbing laporan dan koordinator kerja praktek yang cukup baik dalam memberikan masukan dan ilmu. Saya memahami bahwa penyusunan laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan dan kesalahan.
Untuk itu, universitas menyiapkan mata kuliah kerja praktek agar mahasiswa memperoleh ilmu yang tidak ditawarkan kampus. Teknik Industri Universitas Islam Bandung menjadikan kerja praktek sebagai mata kuliah wajib agar mahasiswa dapat mempraktekkan mata kuliah yang telah dipelajarinya dan dapat menganalisa kondisi lapangan yang sebenarnya.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Kerja Praktek
San Asia Padma merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan molding dan plastic injection yang berlokasi di Jl. San Asia Padma memiliki total 30 karyawan yang ditempatkan pada departemen sesuai dengan keahlian masing-masing orang. San Asia Padma menerapkan strategi Engineering To Order (ETO) dan Make To Order (MTO) untuk merespon permintaan pasar.
San Asia Padma merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi dua jenis produk antara lain cetakan plastik dan cetakan injeksi. San Asia Padma memproduksi produk berbahan dasar plastik sesuai kebutuhan pelanggan seperti produk Pot Cream pesanan PT. San Asia Padma memiliki tempat khusus yang berfungsi mengolah sampah dengan menggunakan mesin penggiling sampah plastik.
San Asia Padma dikembangkan, peserta magang memilih untuk mengidentifikasi masalah kualitas yang tidak memenuhi spesifikasi pada produk Pot Cream.
Tujuan Kerja Praktek
Sistematika Penulisan
PROFIL PERUSAHAAN
- Profil Umum
- Deskripsi Produk
- Proses Bisnis Perusahaan
- Tata Letak Pabrik dan Perkantoran Perusahaan
- Utilitas dan Lingkungan Perusahaan
San Asia Padma mempunyai komitmen kerja untuk menjadi produsen terpercaya dengan memproduksi dan menjual produk yang berkualitas serta menjamin ketepatan waktu dan kuantitas pesanan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. San Asia Padma mempunyai struktur organisasi tipe garis, dimana hubungan antara pemimpin dan bawahan masih bersifat langsung melalui garis wewenang. Operator Pengendalian Mutu, bertanggung jawab langsung atas segala kegiatan yang berkaitan dengan pengujian pengendalian mutu mulai dari pengujian mutu bahan sampai dengan pengujian spesifikasi produk jadi di PT.
Moulding merupakan suatu alat yang memastikan bahan baku plastik dicetak menjadi bentuk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Sebelum proses produksi dilakukan, bahan baku pelet plastik terlebih dahulu dicampur dengan masterbatch sesuai takaran kemudian digiling. Bagian formulasi dan bahan menyiapkan bahan yang dibutuhkan dan menggiling bahan baku dengan masterbatch (pewarna) sesuai kebutuhan konsumen.
Bagian produksi akan melakukan uji coba produk dengan menggunakan bahan baku plastik dan cetakan yang tersedia serta menyesuaikan waktu yang diperlukan untuk memproduksi unit produk tersebut, selanjutnya hasil uji coba produk tersebut akan diperiksa oleh bagian kendali mutu yang akan diserahkan kepada Bagian Produksi. Perencanaan. Pengendalian persediaan (PPIC) dan bagian pemasaran diperlihatkan kepada konsumen terlebih dahulu. Setelah pintu masuk terdapat gudang bahan baku dan pengolahan bahan baku peralatan rumah tangga yang merupakan tempat penyimpanan dan pengolahan bahan baku butiran plastik dan pewarna plastik serta tempat penyimpanan dan pengolahan limbah produk plastik, kemudian disebelahnya terdapat gudang gudang bahan baku terdapat workstation workshop yang menjadi tempat fabrikasi dan perakitan pengecoran. Pada zona ini juga terdapat tempat-tempat berlangsungnya produksi, seperti tempat kerja QC, tempat kerja produksi peralatan rumah tangga, tempat kerja pengolahan bahan baku peralatan makan yang lebih steril dan khusus untuk produk-produk yang termasuk dalam jenis peralatan makan, tempat kerja produksi peralatan makan, plating. workstation yang merupakan workstation yang bertugas melakukan penambahan plating/striping pada jenis produk tertentu, box penyimpanan, serta workstation pengemasan dan inventory, serta tempat parkir berkapasitas 5 mobil.
Pengolahan sampah di perusahaan ini dilakukan dengan cara menggiling sampah plastik untuk kemudian dijadikan bahan baku tambahan atau dijual ke konsumen.
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktek
Lingkup Kerja Praktek
Permasalahan Yang Ditemui
Data Terkait Konteks Permasalahan yang Diajukan
ANALISIS
Landasan Teori Yang Relevan Dengan Konteks Permasalahan
- Definisi Kualitas
- Total Quality Control
- Diagram Sebab Akibat
Kualitas merupakan suatu hal penting yang harus diperjuangkan oleh setiap perusahaan jika produk yang dihasilkannya ingin bersaing di pasar guna memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (Sumiati, 2016). Kualitas adalah keseluruhan sifat dan karakteristik suatu produk atau jasa yang kemampuannya dapat memuaskan kebutuhan, baik yang dinyatakan secara eksplisit maupun tersembunyi. Persyaratan jangka waktu diartikan sebagai spesifikasi yang tercantum dalam kontrak serta kriteria yang harus ditetapkan terlebih dahulu (ISO 8402 dan SNI.
Kualitas adalah strategi bisnis mendasar yang berupaya menghasilkan berbagai barang dan jasa yang memuaskan pelanggan yang baik. Tujuan dari pengendalian kualitas total adalah untuk memastikan bahwa setiap kegiatan memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan bisnis utama dan dilaksanakan seefisien mungkin. Filosofi dasar dari pengendalian kualitas total adalah “Melakukan pekerjaan yang benar segera” (Zahroh dan Maunah, 2015).
Pengendalian mutu merupakan suatu kegiatan rekayasa dan manajemen. Dengan kegiatan ini kita mengukur karakteristik kualitas produk, membandingkannya dengan spesifikasi atau persyaratan dan mengambil tindakan perbaikan yang tepat jika terdapat perbedaan antara tampilan sebenarnya dan standar (Ratnadi dan Suprianto, 2016). Pengendalian mutu statistik secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi dua; hal ini dapat dilihat pada gambar 4.1. Pengendalian mutu erat kaitannya dengan proses produksi, dimana pengendalian mutu ini meliputi pemeriksaan terhadap karakteristik mutu produk, untuk menilai kesesuaian proses produksi dengan standar spesifikasi produk.
Permasalahan akan selalu muncul dalam kegiatan produksi, walaupun satu permasalahan tidak terselesaikan, akan muncul permasalahan lain yang perlu diselesaikan. Artinya meskipun produk atau jasa tersebut dapat diterima oleh konsumen, namun perlu dilakukan penilaian dan perbaikan terhadap hasil secara terus menerus agar hasil tersebut selalu memenuhi tuntutan kebutuhan konsumen yang terus berubah. Terkait dengan kekurangan pengetahuan (tidak terlatih, tidak berpengalaman), kekurangan keterampilan dasar yang berhubungan dengan mental dan fisik, kelelahan, stres, ketidakpedulian dan sebagainya.
Mengenai sistem pemeliharaan preventif mesin produksi, termasuk fasilitas dan peralatan lainnya, yang tidak sesuai spesifikasi tugas, tidak terkalibrasi, terlalu rumit, terlalu panas, dan lain-lain. Terkait dengan belum ditetapkannya spesifikasi mutu bahan baku dan bahan penolong, maka penanganan bahan baku dan bahan penolong kurang efektif. Mengenai kondisi tempat kerja selama pelaksanaan pekerjaan yang mempengaruhi karyawan/operator, kelembaban, suhu ruangan, tingkat kebisingan, dll.
Konsep Solusi Perbaikan
Faktor manusia yaitu karena operator di ruang pengepakan kurang memperhatikan kebersihan akibat kurangnya pengawasan dari manajer departemen sehingga produk yang dikemas menjadi berdebu. Faktor mesin, yaitu bagian mesin yang berfungsi mengeluarkan produk, tidak tertutupi oleh apapun yang disebabkan oleh produksi produk dalam mesin terbuka yang dapat mengakibatkan menempelnya debu pada produk. Faktor lingkungan yaitu akibat lingkungan yang berdebu akibat tingginya suhu ruangan dan kebisingan yang dikeluarkan oleh mesin.
Faktor material yaitu karena bahan yang digunakan dalam pembuatan produk Pot Cream adalah plastik, dan plastik merupakan bahan yang cenderung menarik partikel debu. Faktor metode yaitu tidak adanya tempat kerja sterilisasi yang disebabkan oleh kurangnya perhatian terhadap produk yang memerlukan sterilisasi tingkat tinggi. Tempat kerja ini dapat digunakan untuk produk pembersih yang memerlukan sterilisasi tingkat tinggi.
Dalam kegiatan kerja praktik ini dilakukan operasi permesinan untuk menghasilkan alat pengecoran dengan menggunakan mesin bubut, mesin milling, mesin CNC dan mesin EDM. Kegiatan kerja praktek yang dilakukan meliputi observasi langsung terhadap proses produksi yang berlangsung di bagian kendali mutu. Pengendalian kualitas pada perusahaan seperti pengecekan produk Pot Cream agar memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Berdasarkan hasil observasi dan identifikasi selama kerja praktek, terdapat beberapa permasalahan pada bidang Quality Control. Faktor terbesar penyebab cacat produk adalah faktor manusia dan faktor mesin dalam proses produksi, seperti pekerja yang kurang memperhatikan kebersihan.