• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN OKTOBER 2023

N/A
N/A
Nurfaidah S.Kep.,Ns

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN OKTOBER 2023"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN BULANAN IPCN

PERIODE OKTOBER 2023

A. PENDAHULUAN

Infeksi HAI’s merupakan infeksi yang didapat di rumah sakit ketika pasien masuk rawat atau pernah dirawat di rumah sakit. Infeksi HAI’s terjadi setelah lebih dari 48 jam, hari rawat. Pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan penunggu pasien merupakan kelompok yang berisiko mendapat HAIs.

Infeksi ini dapat terjadi melalui penularan dari pasien kepada petugas, dari pasien ke pasien lain, dari pasien kepada pengunjung atau keluarga maupun dari petugas kepada pasien. Dengan demikian akan menyebabkan peningkatan angka morbiditas, mortalitas, peningkatan lama hari rawat dan peningkatan biaya rumah sakit.

Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) sangat Penting untuk melindungi pasien, petugas juga pengunjung dan keluarga dari resiko tertularnya infeksi karena dirawat, bertugas juga berkunjung ke suatu rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Keberhasilan program PPI perlu keterlibatan lintas profesional:

Klinisi, Perawat, Laboratorium, Kesehatan Lingkungan, Farmasi, Gizi, IPSRS (Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana RS), Sanitasi & Housekeeping, dan lain-lain.

B. TUJUAN

1. Memperoleh data dasar 2. Untuk Kewaspadaan dini KLB 3. Menilai standar mutu RS

4. Menilai keberhasilan suatu program PPI

C. KEGIATAN YANG DILAKUKAN

Kegiatan dilakukan di setiap ruangan rawat inap dan rawat jalan, Serta Instalasi terkait di RSUD Mokopido Tolitoli, Bulan Oktober tahun 2023, antara lain :

1. Surveilans Pengelolaan Limbah

2. Surveilans Kepatuhan Penggunaan APD dan Ketersediaan sarana APD 3. Edukasi, audit fasilitas dan kepatuhan Kebersihan tangan

4. Edukasi dan Audit Bundles HAIs

5. Melaksanakan Pendidikan dan latihan PPI 6. Evaluasi dan Pelaporan PPI

(2)

D. CAPAIAN HASIL

1. SURVEILANS PENGELOLAAN LIMBAH

Survei Pengelolahan Limbah dilakukan di Ruangan :

 Poli Rawat Jalan

 IGD Umum

 IGD Ponek

 Paviliun ANGGREK / PICU

 Paviliun ANYELIR

 Paviliun ICU

 Paviliun KAMBOJA

 Paviliun MATAHARI

 Paviliun MAWAR

 Paviliun MELATI

 Paviliun PERISTI

 Paviliun PONEK

 Paviliun ASOKA

 Paviliun TERATAI INTERNA 1

 Paviliun TERATAI INTERNA 2

 Paviliun VIP BUNGAN CENGKEH

 Paviliun MALEO

 Paviliun BOUGENVIL

 Paviliun EDELWAIS

 Laundry

 Instalasi Gizi

 CSSD

 Pemulasaran Jenazah

 Analisa Data :

1) Masih di temukan pemilahan sampah di ruangan yang tidak sesuai dengan SOP atau masih ada yang tercampur, (tidak sesuai dengan jenis sampah) 2) Masih ada ruangan yang tidak memiliki tempat sampah sesuai dengan

standar. diruangan Teratai interna 2 tidak tersedia tempat sampah hijau untuk sampah rumah tangga, di Edelweis injakan sampah infeksius rusak dan di IGD injakan sampah warna merah rusak. dimatahari sampah hijau injakan rusak, dan di ruangan teratai interna 1 tidak terdapat sampah kusus untuk popok.

3) Belum tersedia Spoolhok / wastafel khusus untuk pembuangan limbah komponen darah / cairan tubuh di ruangan rawat inap, Edelwais, Asoka, Teratai Interna 1, Matahari, Anyelir, Anggek Picu dan Melati.

 Rekomendasi / Rencana Tindak Lanjut.

1) Tetap melakukan monitoring / edukasi tentang pemilahan sampah

2) Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan dan penanggung jawab pengelolahan limbah dan penyediaan tempat sampah.

3) Melakukan Koordinasi dengan pihak terkait.

4) Melaksanakan pengawasan terhadap kepatuhan petugas tentang pemilahan sampah.

(3)

2. SURVEILANS KEPATUHAN PENGGUNAAN APD DAN SARANA APD (ALAT PELINDUNG DIRI)

Surveilans kepatuhan penggunaan APD di RSUD Mokopido Bulan Oktober tahun 2023.

2.1 Grafik Kepatuhan Penggunaan APD di Ruangan Rawat Inap

 Analisa Data :

Dari Grafik diatas menunjukan kepatuhan petugas dalam penggunaan APD adalah 96.61% dan yang Tidak patuh adalah 3.39%, dimana belum mencapai target pencapaian yang ditetapkan yaitu 100% untuk Kepatuhan Penggunaan APD.

Hal ini di sebabkan karna :

1) Masih terdapat petugas yang menggunakan APD tidak sesuai SOP, dimana tindakan invasif yang menggunakan sarung tanga steril, tapi yang digunakan adalah sarung tangan bersih, serta masih ada di dapatkan yang melakukan pemasangan infus tanpa menggunakan sarung tangan.

PATUH

TIDAK PATUH 96.61

3.39

KEPATUHAN PENGGUNAAN APD

(4)

2) Masih ditemukan petugas menggunakan sarung tangan dan tidak mengganti sarung tangan saat berpindah kepasien yang lain, dan melakukan tindakan yang berbeda dengan sarung tangan yang sama.

 Rekomendasi / Rencana Tindak Lanjut.

1) Tetap melakukan monitoring dan survey dalam penggunaan APD 2) Edukasi petugas tentang pentingnya penggunaan APD yang tepat dan

benar.

3) Melakukan pengawasan pada kepatuhan petugas dalam menggunakan APD pada bulan berikutnya.

2.2 Garafik Ketersediaan sarana dan prasarana APD di ruang rawat inap.

 Analisa Data :

Dari grafik Ketersediaan Sarana dan Prasarana APD, didapatkan : 1) Masih terdapat beberapa APD Yang belum tersedia di Ruangan

Perawatan, seperti Sarung tangan panjang rumah tangga untuk digunakan dalam pembersihan di ruangan Rawat Inap, Nursecup / Penutup kepala, Kacamata dan Sepatu Boot.

2) Masih ada beberapa ruangan perawatan yang tidak memiliki lemari penyimpanan APD. yaitu ruangan, Edelwais, Teratai Interna 1, Asoka, dan Peristi Nicu.

 Rekomendasi / Rencana Tindak Lanjut.

1) Tetap melakukan koordinasi dengan kepala ruangan dan bagian penyedia APD.

LEMARI APD

Sarung tangan pendek (steril ) Sarung tangan pendek (biasa)

Sarung tangan panjang (steril ) Sarung tangan panjang Rumah Tangga

Masker bedah (Partculate Respirator) Masker N.95 (Partculate Respirator)

Celemek / Baju Pelindung / Gaun Apron / gown (bahan plastk) Topi bedah / penutup kepala / nursecup

Visor / Face Shields / Eye Protecton Goggle / Kaca mata

Sepatu boot

- 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00

77.78 100.00

38.89 100.00

38.89 100.00

38.89

88.89 88.89 94.44

50.00 38.89

66.67

22.22

- 61.11

- 61.11

- 61.11

11.11 11.11 5.56

50.00 61.11

33.33

KETERSEDIAAN SARANA & PRASARANA APD

O K TO B ER 2 0 2 3

(5)

2) Melakukan koordinasi dengan bagian sarana dan prasarana di RS.

3) Melakukan pengawasan terhadap ketersediaan sarana dan prasarana APD pada bulan berikutnya.

3 SURVEILANS KEBERSIHAN TANGAN

Kepatuhan kebersihan tangan petugas kesehatan pada bulan Oktober tahun 2023 di rawat Inap dimana dilakukan pengamatan terhadap perawat , dokter dan kesehatan lainnya berdasarkan 5 momen.

a. sebelum kontak dengan pasien

b. sebelum melaksanakan tindakan aseptic c. setelah kontak dengan cairan tubuh pasien d. setelah kontak dengan pasien

e. setelah kontak dengan lingkungan pasien.

Capaian kepatuhan Hand Hygien Berdasarkan Momen di RS Mokopido Tolitoli, Bulan Oktober 2023

3.1 Grafik Kepatuhan Hand Hygien di Ruangan Rawat Inap Berdasarkan Profesi Bulan Oktober 2023

 A n al is a

Data

Dari Grafik di atas, di dapatkan tingkat kepatuhan hand hygien tertinggi pada profesi Perawat yaitu 89%, dokter 77%, dan yang paling

DOKTER PERAWAT KESEHATAN LAINNYA

77%

89%

59%

23%

11%

41%

KEPATUHAN HAND HYGIENE PROFESI BULAN OKTOBER 2023

YA TIDAK

(6)

rendah yaitu Kesehatan lainnya 75%, dengan Target pencapain untuk kebersihan tangan adalah 59%.

Adapun faktor yang menyebabkan ketidak patuhan dalam melakukan kebersihan tangan adalah :

1) Kesadaran dan kepatuhan petugas yang masih bervariasi 2) Melakukan hand hygiene yang baik apabila dilakukan survey.

3) Ketersediaan sarana kebersihan tangan yang terbatas dan terkadang kosong.

 Rekomendasi / Rencana Tindak Lanjut

1) Tetap lakukan monitoring keruangan tentang kepatuhan cuci tangan.

2) Melakukan demo kepatuhan cuci tangan 5 momen dan 6 langkah terus menerus di lingkungan Rumah Sakit

3) Tetap melakukuan Pemantauan tengtang sarana dan fasilitas Kebersihan tangan diruangan.

4) Melakukan pengawasan dan pemantauan secara berkala terhadap kepatuhan kebersihan tangan pada petugas di bulan berikutnya.

3.2 Grafik Kepatuhan Hand Hygiene Berdasarkan 5 Momen di Rs Mokopido Tolitoli, Bulan Oktober tahun 2023

MOMEN 1 MOMEN 2 MOMEN 3 MOMEN 4 MOMEN 5 41%

8%

1%

31%

15% 19%

29%

16%

23%

17%

0%

59%

6%

24%

12%

KEPATUHAN 5 MOMEN HAND HYGINE BULAN OKTOBER 2023

DOKTER PERAWAT KESEHATAN LAINNYA

 Analisa Data

Berdasarkan grafik hand hygiene 5 Momen, didapatkan masih banyak petugas kesehatan yang tidak patuh di momen-momen kebersihan tangan yang harus dilakukan, hal ini sebabkan oleh :

1) Tempat handrub / handwash yang tidak mudah terjangkau oleh petugas

(7)

2) Jumlah tenaga kesehatan sedikit dengan banyak tindakan menyebabkan momen cuci tangan terlewatkan..

 Rekomendasi / Rencana Tindak Lanjut

1) Menyediakan Tempat handrub lebih terjangakau oleh petugas kesehatan, Meletakkan dizona pasien, di bad, di Meja dan di troli tindakan.

2) Melakukan sosialisasi tentang pentingnya 5 momen cuci tangan di terapkan selama kita melakukan perawatan pasien dilingkungan rumah sakit.

3) Melakukan pengawasan terhadap kepatuhan kebersihan tangan di 5 momen kebersihan tangan dilingkungan rumah sakit di bulan berikutnya.

4 SURVEI KEPATUHAN SURVEILANS HAIS

 infeksi aliran darah primer ( IADP )

 Infeksi saluran kemih ( ISK )

 Ventilator Assosiated Pneumonia ( VAP )

 infeksi daerah operasi ( IDO ) / Infeksi luka Oprasi (ILO)

 Dekubitus

Angka kejadian HAIs Pada table berikut :

(8)
(9)

4.1 TABEL KEJADIAN INFEKSI HAIs

Ruangan

KEJADIAN HAIs

PLEBITIS ISK VAP DEKUBITUS IDO / ILO

Infeksi Jml hari pemasangan

infus perifer

%

Infeksi Jml hari pemasanga

n kateter

%

Infeksi Jml hari pemasang

an ventilator

%

Infeksi

Jml hari Perawatan %

Jumlah pasien operasi (keselur uhan)

Jumlah pasien operasi bersih

jumlah pasien operasi bersih terkonta

minasi

Jumlah pasien operasi terkontami

nasi

Jumlah pasien operasi kotor

Jumlah kejadian IDO/ILO (operasi bersih)

%

MAWAR 0 147 0.0 0 5 0.0

PERISTI + NICU 0 148 0.0 0 7 0.0 0 30 0.0 1 1

TERATAI INTERNA 1 1 549 1.6 0 14 0.0

TERATAI INTERNA 2 2 457 0.0 0 10 0.0 2 2

ICU 1 304 4.0 0 277 0.0 0 26 0.0 0 34 58.8 1 0 0 0 1 0 0

MATAHARI 0 182 0.0 0 7 0.0 0 0 0 0 0 0 0

ASOKA 0 182 0.0 0 15 0.0

MELATI 0 310 0.0 0 2 0.0

ANGGREK + PICU 0 752 0.0 0 1 0.0 0 43 0.0

VIP. BC 0 218 0.0 0 13 0.0 2 0 2 0 2 0 0

MALEO 0 158 0.0 0 15 0.0

EDELWEIS 0 385 0.0 0 94 0.0 0 14 0.0 27 1 13 6 7 0 0

KAMBOJA 0 510 0.0 0 34 0.0

ANYELIR 0 580 0.0

BOUGENVIL 0 195 0.0 0 50 0.0 14 10 2 0 2 0 0

PONEK NIFAS 0 120 0.0 0 46 0.0 43 43 0 0 0 0 0

(10)

4.2 Grafik Insiden Rate PLEBITIS

Plebitis adalah pada daerah lokal tusukan infus ditemukan tanda-tanda merah, seperti terbakar, bengkak, sakit bila ditekan, ulkus sampai eksudat purulen atau mengeluarkan cairan bila ditekan.

0 0.8

1000 2000 3000 4000 5000

6000 5197

0.8

Insiden rate PLEBITIS

TOLAL HARI PE-MASAN GAN IN- FUS

% PLEBITIS

OKTOBER 2023

Per 1000 hari pemakaian kateter vena

 Analisa Data

Berdasarkan Grafik di atas menunjukkan bahwa Insiden Rate Plebitis bulan oktober 2023 adalah 0,8 ‰ dari 5197 jumlah hari pemasangan IV line, hal ini masih sesuai Standar Kemenkes ≤ 1‰.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :

1) Kepekatan obat intravena yang diberikan, pengenceran obat belum sesuai.

2) Pemilihan vena yang terlalu dekat dengan pergelangan tangan yang memudahkan terjadinya aliran balik darah, sehingga memudahkan kateter infus untuk bergerak dan lepas.

3) Kepekatan obat intravena yang diberikan dan adanya pasien yang mendapatkan beberapa obat dalam sehari sehingga pH dan osmolaritas cairan atau obat yang lebih rendah atau tinggi menjadi faktor predisposisi iritasi vena, dan pengenceran kurang tepat pada pemberian obat injeksi juga dapat meningkatkan resiko phlebitis.

 Rencana Tindak Lanjut :

1. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala;

2. Sosialisasi hasil data surveilans HAI’s ke unit terkait melalui rapat bulanan Komite PPI dan juga pada rapat rutin unit.

(11)

3. Memantau proses pemberian obat injeksi IV bekerja sama dengan Instalasi Farmasi.

4. Melakukan pengawasan terhadap pemasangan infus di unit secara berkala.

4.3 Grafik Insiden Rite Infeksi Saluran Kemih (ISK)

ISK adalah infeksi saluran kemih karna penggunaan kateter urin >48 Jam, yang salah satunya ditandai dengan demam (>38˚C), anyang-anyangan (nikuri), polikisuri, disuri, dan nyeri suprapubik, serta ditemukan organisme dari kultur urin.

0 1 200 400 600

567

0.0

Insiden rate Infeksi Saluran Kemih (ISK)

TOTAL HARI PEMASANGAN KATETER

% ISK

BULAN OKTOBER 2023

Per 1000 hari pemakaian kateter urine menetap

 Analisa :

Insiden rate ISK bulan Oktober tahun 2023 yaitu 0 ‰ dari 567 hari pemasangan kateter, hal ini masih sesuai dengan standar PMK No 27 tahun 2017 yaitu 4,7 ‰.

 Rencana tindak lanjut :

Mempertahankan angka ISK dibawah 4,7 ‰ pada bulan berikutnya : 1) Komite PPI melakukan resosialisasi tentang bundle ISK

2) Melakukan monitoring pada pasien yang terpasang kateter 3) Melakukan Monitoring Kejadian ISK pada bulan berikutnya

4.4 Grafik Insiden Rate VAP

VAP (Ventilator-Associated Pneumonia) adalah infeksi saluran nafas bawah yang mengenai parenkim paru setelah pemakaian ventilasi mekanik >48 jam, dan sebelumnya tidak ditemukan tanda-tanda infeksi saluran nafas.

(12)

% PNEUMONIA

0 5 10 15 20 25 30 35

34

0.0

Insiden rate Ventilator Associated Pneumonia (VAP)

TOTAL HARI PE- MASANGAN ALAT VENTILATOR

% PNEUMONIA

BULAN OKTOBER 2023

Per 1000 hari pemakaian Ventilasi mekanik/ventilator

 Analisa :

Incidence rate VAP pada bulan Oktober tahun 2023 yaitu 0 ‰ dari 34 jumlah hari pemasangan ventilator, hal ini masih sesuai dengan Standar Kemenkes untuk VAP adalah ≤5,8 ‰ sedangkan CDC ≤ 4,4 ‰.

 Rencana tindak lanjut :

Mempertahankan insiden rate VAP dibawah 5,8 ‰ pada bulan berikutnya : 1) Monitoring dan evaluasi penerapan bundle VAP

2) Berikan feed back kepatuhan penerapan bundle VAP dan Angka kejadian VAP

3) Melakukan Monitoring Kejadian VAP Pada bulan berikutnya

4.5 Grafik insiden rate Dekubitus

 Analisa Dari Grafik di atas didapatkan Kejadian Dekubitus pada bulan Oktober

0 1

20 40 60 80 100 120

140 125

0.0

Insiden rate DEKUBITUS

JUMLAH HARI TIRAH BARING LAMA

% DEKUBITUS

BULAN OKTOBER 2023

Per Tirah baring lama

(13)

tahun 2023, di Ruangan perawatan rawat inap adalah 0.0‰ dengan jumlah hari tirah baring lama 125 Hari.

 Rencana Tindak Lanjut

1. Lakukan Mobilisasi pada pasien kurang lebih 15 menit.

2. Melakukan Monitoring kejadian decubitus pada bulan berikutnya.

4.6 Grafik Insiden Rate Infeksi Daerah Oprasi (IDO/ILO)

Infeksi daerah operasi adalah infeksi yang terjadi pada luka operasi atau organ / ruang yang terjadi dalam dalam waktu 30 sampai 90 hari pasca tindakan operasi.

JUMLAH PASIEN OPERASI TERKONTAMINASI

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

90

0

Insiden Rate Infeksi Daerah Oprasi (IDO)

JUMLAH PASIEN OPERASI (KE- SELURUHAN)

JUMLAH KEJA- DIAN INFEKSI : SSI (OPERASI KESELURUHAN )

?

BULAN OKTOBER 2023

Per 100 kasus Operasi Keseluruha

 Analisa

insidence rate IDO pada bulan Oktober tahun 2023 yaitu 0,0 % dari 90 tindakan oprasi, dengan jumlah operasi bersih 57 Tindakan Oprasi, hal ini masih sesuai dengan standar PMK No. 27 tahun 2017 yaitu < 2%.

 Rencana Tindak Lanjut

Mempertahankan insiden rate IDO dibawah 2% pada periode berikutnya 1) Lengkapi fasilitas pencegahan IDO

2) Re-sosialisasi bundle IDO

3) Monitoring dan evaluasi Penerapan bundle IDO

4) Berikan feed back kepatuhan penerapan bundle IDO dan Angka kejadian IDO

5) Melakukan Monitoring kejadian IDO di bulan berikutnya.

5 KEJADIAN TERTUSUK JARUM / BENDA TAJAM INFEKSIUS

(14)

 Kejadian Tertusuk Jarum / Benda Tajam Infeksius

Pada Bulan Oktober tahun 2023 tidak ada pelaporan kasus kejadian tertusuk jarum / benda tajam infeksius dilingkungan rumah sakit.

 Rekomendasi / Rencana Tindak Lanjut

1) Tetap melakukan monitoring pada setiap tindakan yang dilakukan oleh petugas

2) Tetap memperhatikan tindakan sesuai SOP

3) Melakukan pengamatan terhadap kejadian/incident tertusuk jarum pada bulan berikutnya.

6 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

 Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan

Pada bulan Oktober tahun 2023 Komite PPI dan IPCN, melakukan pendidikan dan pelatihan kesehatan kepada Pasien, Pengunjung,dengan bekerja sama dengan Tim PKRS.

 Rekomendasi / Rencana Tindak Lanjut

1) Tetap melakukan Edukasi dan pelatihan, kepada Pasien, Pengunjung dan Petugas RS

2) Bekerja sama dengan TIM PKRS dan Diklat RS.

3) Melakukan Koordinasi dengan Manajemen tentang Pelatihan dan Seminar PPI.

Jenis

Kegiatan Rincian Kegiatan Pelaksanaan Ket Sosialisasi

Ruangan Perawatan

5 Momen dan 6 Langkah Cuci Tangan

IGD Umum, LAB Perawat Ruangan, Petugas LAB.

Edukasi Pasien / Penjaga

Edukasi Kebersihan Tangan, Etika Batu, dan Pemilahan tempat Pembuangan sampah di RS

Ruang IGD Ruang Mawar

Pasien / Penjaga / Pengunjung

(15)

E. PENUTUP

Laporan PPI / Pencegahan dan pengendalian infeksi di bulan Oktober tahun 2023 ini, kami buat agar dapat digunakan sebagai acuan unit keperawatan maupun non keperawatan dalam merencanakan, melaksanakan, monitoring dan evaluasi program peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di rumah sakit Mokopido Tolitoli. Namun demikian masih ada yang belum mencapai target yang ditentukan sehingga mohon kerjasamanya untuk melaksanakan tindak lanjut yang direkomendasikan untuk perbaikannya

.

Mengetahui Ketua Komite PPI

dr. Muhammad Maulana, Sp.PD

Tolitoli, 30 Oktober 2023 yang membuat

IPCN

Nurfaidah, S.Kep.,Ns

Nip. 19910818 201903 2 018

IPCN

Suhaemi, A.Md.Kep

Nip. 19890819 201101 1 002

Referensi

Dokumen terkait