LAPORAN PENDAHULUAN IBU BERSALIN
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Praktik Profesi Keperawatan Dasar Dosen Pengampu : Ns. Dewi Aryanti, S.Kep, M.Sc
Disusun Oleh : D
esy Adilla Afifah P2.06.20.6.24.0.09
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN DAN PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA
2024
TTD CI
A. Konsep Teoritis
1. Pengertian Penyakit 2. Etiologi
3. Anatomi dan Fisiologi 4. Tanda dan Gejala 5. Patofisiologis (Pahtway)
6. Pemeriksaan Diagnostic 7. Penatalaksanaan Medis
8. Dampak Penyakit Terhadap Kebutuhan Dasar Ibu
B. Konsep Asuhan Keperawatan I. Pengkajian
Pengkajian merupakan pengumpulan informasi yang berkesinambungan, dianalisa dan diinterpretasikan serta diidentifikasi secara mendalam. Sumber data pengkajian diperoleh dari anamnesa (wawancara), pengamatan (observasi), pemeriksaan fisik, data dokumentasi (Dion dan Betan, 2013 : 64).
A.Biodata
a. Identitas klien : Nama, umur, alamat, status perkawinan, agama, suku,
Pendidikan, pekerjaan, no register, diagnosa medis, tanggal masuk dan tanggal pengkajian
b. Identitas penanggung jawab : Nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, hubungan dengan pasien dan alamat
B. Alasan Masuk RS
Keluhan yang dirasakan atau dialami klien yang menyebaban klien atau keluarga mencari bantuan kesehatan/masuk rumah sakit
C. Riwayat Kesehatan Sekarang
Kronologis dari penyakit yang diderita saat ini D. Riwayat Kesehatan Dahulu
Riwayat penyaki yang dialami klien E. Riwayat Kesehatan Keluarga
Penyakit yang di derita anggota keluarga F. Riwayat Obstetri Ginekologi
Meliputiriwayat menstruasi, riwayat perkawinan, riwayat kontrasepsi dan riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
G. Data Biologis
Meliputi aktivitas kehidupan sehari hari klien/ aktivity daily living (ADL) dan pemeriksaan fisik yaitu inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.
H. Data Psikososial Spiritual
Untuk mengeahui hubungan sosial klien dan Untuk mengetahu spritual klien.
I. Data Penunjang
Pemeriksaan yang dapat menjadi penunjang dalam kehamilan ektopik.
J. Pengobatan
Terapi yang di berikan kepada klien.
II. Analisa Data
Analis Data Analisis data adalah proses pengolahan data untuk tujuan menemukan informasi yang berguna yang dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk memecahkan suatu masalah.
III. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan secara aktif
2. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis 3. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional
4. Berduka berhubungan dengan kehilangan
IV. Intervensi/Perencanaan
Perencanaan tindakan keperawatan adalah salah satu tahap dari proses keperawatan dimulai dari proses keperawatan dimulai dari penentuan tujuan, penetapan standar dan kriteria serta menentukan perencanaan untuk mengatasi masalah ( Dion dan Betan, 2013 : 65). Perencanaan ditulis sesuai dengan prioritas diagnosa berdasarkan berat ringannya masalah yang mengancam jiwa pasien adalah sebagai berikut :
NO. Diagnosa Keperawatan
(SDKI)
Tujuan (SLKI)
Intervensi (SLKI)
1. DX. 1. Status Cairan (L.03028) Setelah dilakukan Tindakan keperawatan status cairan membaik dengan kriteria hasil :
1. Kekuatan nadi
meningkat
2. Output urin meningkat 3. Membran mukosa
lembab meningkat 4. Ortopnea menurun 5. Dispnea menurun 6. Paroxysmal nocturnal
dyspnea (PND)
menurun
7. Edema anasarka menurun
8. Edema perifer menurun 9. Frekuensi nadi
membaik
Manajemen Hipovolemia (I.03116)
Tindakan : Observasi
1. Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis: frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun, membran mukosa kering, volume urin menurun, hematokrit meningkat, haus, lemah)
2. Monitor intake dan output caira n
Terapeutik
1. Hitung kebutuhan cairan 2. Berikan posisi modified
Trendelenburg
10. Tekanan darah membaik
11. Turgor kulit membaik 12. Jugular venous pressure
membaik
13. Hemoglobin membaik 14. Hematokrit membaik
3. Berikan asupan cairan oral Edukasi
1. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
2. Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis: NaCL, RL) 2. Kolaborasi pemberian cairan
IV hipotonis (mis: glukosa 2,5%, NaCl 0,4%)
3. Kolaborasi pemberian cairan koloid (albumin, plasmanate) 4. Kolaborasi pemberian produk
darah 2. DX. 2. Tingkat nyeri (L.08066)
Setelah dilakukan Tindakan keperawatan Tingkat nyeri menurun dengan kriteria hasil :
1. Keluhan nyeri menurun 2. Meringis menurun 3. Sikap protektif
menurun
4. Gelisah menurun 5. Kesulitan tidur
menurun
6. Menarik diri menurun 7. Berfokus pada diri
sendiri menurun 8. Diaforesis menurun 9. Perasaan depresi
(tertekan) menurun
Manajemen nyeri (I.08238) Tindakan :
Observasi
3. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
4. Identifikasi skala nyeri
5. Identifikasi respon nyeri non verbal
6. Identifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
7. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri 8. Identifikasi pengaruh budaya
terhadap respon nyeri
9. Identifikasi pengaruh nyeri
10. Perasaan takut mengalami cedera berulang menurun 11. Anoreksia menurun 12. Frekuensi nadi
membaik
13. Pola napas membaik 14. Tekanan darah
membaik
pada kualitas hidup
10. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
11. Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
4. Berikan teknik
nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
5. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri 6. Fasilitasi istirahat dan tidur 7. Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri Edukasi
3. Jelaskan penyebab periode dan pemicu nyeri
4. Jelaskan strategi meredakan nyeri
5. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
6. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
7. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
3. DX. 3. Tingkat Ansietas Reduksi Ansietas (I.09314)
(L.09093)
Setelah dilakukan Tindakan keperawatan Tingkat ansietas menurun dengan kriteria hasil :
1. Verbalisasi
kebingungan menurun 2. Verbalisasi khawatir
akibat kondisi yang dihadapi menurun 3. Perilaku gelisah
menurun
4. Perilaku tegang menurun
5. Konsentrasi membaik 6. Pola tidur membaik
Tindakan : Observasi
1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis: kondisi, waktu, stresor)
2. Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
3. Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan nonverbal)
Terapeutik
1. Ciptakan suasana terapeutik
untuk menumbuhkan
kepercayaan
2. Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika memungkinkan
3. Pahami situasi yang membuat ansietas
4. Dengarkan dengan penuh perhatian
5. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
6. Tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan 7. Motivasi mengidentifikasi
situasi yang memicu kecemasan
8. Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan dating
Edukasi
1. Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami 2. Informasikan secara faktual
mengenai diagnosis, pengobatan, dan prognosis 3. Anjurkan keluarga untuk tetap
Bersama pasien, jika perlu 4. Anjurkan melakukan kegiatan
yang tidak kompetitif, sesuai kebutuhan
5. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
6. Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan 7. Latih penggunaan mekanisme
pertahanan diri yang tepat 8. Latih Teknik relaksasi Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu
4. DX. 4. Tingkat berduka
(L.09094)
Setelah dilakukan Tindakan keperawatan tingkat berduka menurun dengan kriteria hasil :
1. Verbalisasi menerima kehilangan meningkat 2. Verbalisasi harapan
meningkat
3. Verbalisasi perasaan sedih menurun
4. Verbalisasi perasaan
bersalah atau
menyalahkan orang lain
Dukungan proses berduka (I.09274)
Tindakan : Observasi
1. Identifikasi kehilangan yang dihadapi
2. Identifikasi proses berduka yang dialami
3. Identifikasi sifat keterikatan pada benda yang hilang atau orang yang meninggal
4. Identifikasi reaksi awal terhadap kehilangan
Terapeutik
1. Tunjukan sikap menerima dan
menurun
5. Menangis menurun 6. Pola tidur membaik 7. Konsentasi membaik
empati
2. Motivasi agar mau
mengungkapkan perasaan kehilangan
3. Motivasi untuk menguatkan dukungan keluarga atau orang terdekat
4. Fasilitasi melakukan kebiasaan sesuai dengan budaya, agama, dan norma sosial
5. Fasilitasi mengekspresikan perasaan dengan cara yang nyaman (mis: membaca buku, menulis, menggambar, atau bermain)
6. Diskusikan strategi koping yang dapat digunakan
Edukasi
8. Jelaskan penyebab periode dan pemicu nyeri
9. Jelaskan strategi meredakan nyeri
10. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
11. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
12. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Jelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa sikap mengingkari, marah, tawar menawar, depresi, dan
menerima adalah wajar dalam menghadapi kehilangan
2. Anjurkan mengidentifikasi ketakutan terbesar pada kehilangan
3. Anjurkan mengekspresikan perasaan tentang kehilangan 4. Ajarkan melewati proses
berduka secara bertahap
V. Implementasi
Implementasi merupakan melaksanakan tindakan keperawatan yang sudah ditentukan sebelumnya. Dalam melaksanakan tindakan keperawatan seperti ini, perawat seharusnya tidak boleh bekerja sendiri dan melibatkan keluarga serta disiplin ilmu lain (Dion dan Betan, 2013 : 68).
VI. Evaluasi
Evaluasi bertujuan untuk melihat kemampuan keluarga dalam mencapai tujuan (Dion dan Betan, 2013 : 80).
DAFTAR PUSTAKA
Anik, M. (2016). Asuhan Kegawatdaruratan Dalam Kebidanan. Jakarta: CV. Trans Info Media.
Dion,Y., & Betan,Y. (2013). Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep dan Praktik.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Djamhoer, M., Firman, F. W., & Jusuf, S. E. (2013). Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC.
Geri, M., & Carole, H. (2009). Obstetri dan Ginekologi Panduan Praktik. Jakarta: EGC.
Harry, K. G., & Tjokorda, G. A. (2012). Ultrasonografi Buku Ajar Obstetri Ginekologi.
Jakarta: EGC.
Lauren A, D., Jessica E, D., & Meredith B, T. (2012). Rujukan Cepat Kebidanan. Jakarta:
EGC.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (Definisi dan Indikator Diagnostik). Jakarta Selatan: DPP PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (Definisi dan K riteria Hasil Keperawatan). Jakarta Selatan: DPP PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (Definisi dan Tindakan Keperawatan). Jakarta Selatan: DPP PPNI