• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan praktikum prakarya kimia - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "laporan praktikum prakarya kimia - Spada UNS"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA

“PEMBUATAN SIRUP SINTETIS”

Disusun oleh:

Cinthia K3317019

Dian Novitasari K3317023 Hidayat Fauzi K3317037 Kisti Makrifatul H K3317041 Shofi Kurniawati K3317065

Kelas : A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAKARTA 2020

(2)

KATA PENGANTAR Alhamdulillahi Rabbil Alamin.

Puji syukur Penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkatNyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Prakarya Kimia ”Pembuatan Sirup Sintetis”. Tak lupa pula kita kirimkan shalawat dan salam atas junjungan Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari Alam yang gelap gulita menuju alam yang terang benderang.

Dalam penyusunan dan penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dosen Pembimbing Akademik

2. Ibu Dr. Sri Retno Dwi Ariani, S.Si., M.Si. sebagai Dosen Pembimbing Prakarya Kimia yang telah bersedia memberikan petunjuk, bimbingan dan motivasi yang tinggi sehingga Laporan Praktikum Prakarya Kimia ”Pembuatan Sirup Sintetis” ini dapat terlaksana dan terselesaikan.

3. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun Laporan Praktikum Prakarya Kimia ” Pembuatan Sirup Sintetis”, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dalam penulisan laporan, kami mendapatkan suatu pelajaran baik dalam penulisan makalah serta mendapatkan pengetahuan tentang prakarya kimia tersebut.

Surakarta, 30 Maret 2020

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………...…..………...i

DAFTAR ISI………..………..…….……..ii

BAB I PENDAHULUAN………...………....1

A. JUDUL………..………..………..………...…1

B. TUJUAN………..………..………..……1

C. DASAR TEORI…………....……….………..…………1

BAB II BAHAN DAN PERALATAN……….….……….……….5

A. ALAT ………..5

B. BAHAN….………..………5

BAB III CARA MEMBUAT SIRUP SINTETIS ……….………..………7

A. CARA KERJA DAN DATA PENGAMATAN………..………..……….….………7

B. PEMBAHASAN………..………8

BAB IV ANALISIS USAHA SIRUP SINTETIS ………...………...…………..14

A. MODAL YANG DIPERLUKAN, HARGA JUAL, DAN LABA………14

KESIMPULAN………..………...….15

DAFTAR PUSTAKA………..…………..………16

LAMPIRAN………...17

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL

Pembuatan sirup sintetis

B. TUJUAN

Mahasiswa dapat membuat sirup sintetis C. DASAR TEORI

Sirup merupakan salah satu produk olahan cair yang dikonsumsi sebagian besar orang sebagai minuman pelepas dahaga. Sirup adalah sediaan pekat dalam air dari gula atau pengganti gula dengan atau tanpa bahan tambahan, bahan pewangi, dan zat aktif sebagai obat (Ansel, 2005). Menurut Syamsuni, (2007) menyatakan, Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain dalam kadar tinggi.

Menurut Mun’im dan Endang (2012), menyatakan bahwa sirup mengandung paling sedikit 50% sukrosa dan biasanya 60-65%.

Sirup dapat dibuat dari bahan dasar buah, daun, biji, akar dan bagian lain dari tumbuhan (Margono et. al., 2000). Dari kemanfaatannya sirup dapat dijadikan sebagai minuman pelepas dahaga sekaligus sebagai obat dengan bahan herbal yang dapat mencegah dan mengobati penyakit. Sirup bahan herbal yang berkhasiat obat menggunakan bahan dari kombinasi daun sirsak (Annona muricata L.) dan kulit buah naga (Hylocereus costaricensis), karena ditinjau dari kemanfaatannya kedua bahan tersebut mempunyai potensi yang sangat besar.

Sirup sintetis merupakan produk yang berasal dari essence buah yang kemudian ditambah gula, air, asam, dan bahan pengawet. Sirup disuplementasikan dengan flavor, zat warna, asam, serta distabilkan dengan pengawet (Dahlan, M.A. dan Wartono,1984).

Berdasarkan bahan baku, sirup dibedakan menjadi :

1. Sirup essence adalah sirup yang cita rasanya ditentukan oleh essence yang ditambahkan.

2. Sirup glukosa adalah sirup yang mempunyai rasa manis saja, biasanya digunakan sebagai bahan baku industri minuman, saribuah, dan sebagainya.

(5)

3. Sirup buah adalah sirup yang aroma dan rasanya ditentukan oleh bahan dasarnya, yakni buah segar.

(6)

BAB II BAHAN DAN PERALATAN A. Alat

NO Nama Alat Gambar Jumlah

1 Botol bertutup rapat 1

2 Panci berlapis email 1

3 Kompor listrik 1

4 Sendok 1

5 Pengaduk kayu 1

6 Saringan 1

B. Bahan

No. Nama Bahan Gambar Jumlah

1 Asam siklamat secukupnya

2 Gula secukupnya

(7)

3 Essence cokelat secukupnya

3 Asam sitrat secukupnya

4 Natrium Benzoat secukupnya

5 CMC secukupnya

6 Air secukupnya

(8)

BAB III

CARA MEMBUAT SIRUP

A. Cara Kerja dan Data Pengamatan

No Cara Kerja Gambar Hasil Pengamatan

1 Menyiapkan alat dan bahan

2 Melarutakan gula dengan air di dalam panci berlapis email diatas kompor listrik

Gula melarut

3 Setelah mendidih

menambahkan natrium benzoat secukupnya

Natrium benzoat larut

4 Pada saat hangat,

memasukkan asam sitrat

Asam sitrat larut

5 Menambahkan cmc yang sudah dilarutkan dengan air

Larutan mengental

6 Setelah dingin kemudian menambahkan essence cokelat secukupnya.

Warna larutan cokelat, dengan

aroma cokelat

(9)

6 Menyaring larutan sirup dan memasukkan pada botol yang sudah sterilisasi.

Larutan bersih dari pengotor, berwarna cokelat. Sirup siap

disajikan.

B. Pembahasan

a. Latar belakang

Sirup merupakan jenis minuman yang kini banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Berbagai jenis sirup dengan warna dan rasa yang beraneka ragam banyak dijumpai di pasaran. Selain rasanya yang manis, sirup sangat mudah dikonsumsi. Hanya dengan beberapa sendok sirup kemudian diencerkan dengan beberapa mili air matang kita sudah mendapatkan minuman siap saji.

Semakin tingginya permintaan sirup oleh masyarakat dan semakin majunya teknologi mengakibatkan banyaknya minuman dan makanan yang tidak dibuat secara alami. Bila kita mengkonsumsinya secara berlebihan memungkinkan timbulnya penyakit di dalam tubuh. Sehingga kita harus selektif dalam memilih jenis makanan maupun minuman yang kini banyak dijual di pasaran. Tidak menutup kemungkinan kita membuat sendiri dari ilmu yang kita peroleh untuk meminimalkan pemakaian zat adiktif.

Pembuatan sirup sangat sederhana dan mudah dilakukan. Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan sirup adalah gula pasir, air, natrium benzoat, asam sitrat, pengental (CMC), dan essence.

b. Deskripsi bahan yang digunakan

Gula dipergunakan sebagai pemanis, memiliki peran yang besar pada penampakan dan cita rasa sirup yang dihasilkan. Disamping itu, gula juga bertindak sebagai pengikat komponen flavor. Pemanis yang paling umum digunakan dalam pembuatan sirup yang dalam kehidupan sehari dikenal sebagai gula pasir.

(10)

Natrium Benzoat dikenal juga dengan nama Sodium Benzoat atau Soda Benzoat. Bahan pengawet ini merupakan garam asam Sodium Benzoic, yaitu lemak tidak jenuh ganda.

Menurut sebuah studi WHO, Sodium Benzoat adalah bahan pengawet yang digunakan untuk makanan dan minuman serta sangat cocok untuk jus buah maupun minuman ringan. Sodium Benzoat banyak digunakan dalam berbagai produk makanan dan minuman seperti jus buah, kecap, margarin, mentega, minuman ringan, mustard, sambal, saus salad, saus tomat, selai, sirop buah, dan lainnya. Sodium Benzoat secara alami terdapat pada apel, cengkeh, cranberry (sejenis buah berry yang digunakan untuk membuat agar-agar dan saus), kayu manis, prem (yang dikeringkan) dan lain-lain. Natrium benzoat berfungsi sebagai bahan pengawet yang dipergunakan untuk mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri. Benzoat efektif pada pH 2,5-4,0. (Sumarwan dkk, 2004: 111) Fungsi utama dari penggunaan bahan pengawet adalah untuk mencegah pertumbuhan mokroorganisme dalam bahan pangan sehingga masa simpan makanan atau minuman dapat diperpanjang. Penggunaan bahan pengawet kimia mempunyai beberap keuntungan, antara lain yaitu makanan atau minuman dapat tetap awet meskipun disimpan pada suhu kamar. Namun apabila sirup buah yang dibuat hanya sedikit dan lansung dikonsumsi, tidak perlu ditambah dengan bahan pengawet. Bahan pengawet yang paling umum digunakan untuk sari buah adalah natrium benzoat. Natrium benzoat memiliki bentuk kristal putih, rasa manis dan kadang-kadang sepet. Garam natium benzoat ini lebih mudah larut dalam air dari pada asam benzoat. Dalam pembuatan sirup buah, natrium benzoat dingunakan dengan dosis antara 0,05 % – 0,1 %. Penggunaan natrium benzoat pada kadar tersebut relatif tidak mempengaruhi rasa dan aroma sirup buah.

2. Asam Sitrat

Asam sitrat termasuk dalam golongan flavor enhancer atau bahan pemicu rasa. Bahan pemicu rasa merupakan bahan tambahan yang diberikan pada suatu produk pangan untuk memberikan nilai lebih pada rasa, sesuai dengan karateristik produk pangan yang dihasilkan. Biasanya, bahan pemicu rasa hanya ditambahkan dalam jumlah kecil. Asam sitrat sebagai bahan pemicu rasa, banyak digunakan dalam industri, terutama industri makanan karena

(11)

memiliki tingkat kelarutan yang tinggi, memberikan rasa asam yang enak dan tidak bersifat racun.

Di dalam pembuatan sirup, asam sitrat digunakan untuk mengatur pH, terutama yang menggunakan buah-buahan dengan tingkat keasaman yang rendah sehingga tidak cukup untuk menghasilkan pH seperti yang diinginkan.

Asam-asam seperti asam sitrat ditambahkan pada bebuahan dan sesayuran dengan keasaman sedang untuk menurunkan pH dibawah 4,5.(Sakidja.1989:

466). Penurunan pH akan mempengaruhi suhu dan waktu pemasakan sehingga menjadi lebih rendah. Asam sitrat dapat berfungsi sebagai pengawet karena pada pH rendah (kurang dari 4.6)

Asam sitrat juga dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi after taste yang tidak disukai. Hal ini menyebabkan asam sitrat banyak digunakan dalam industri minuman. Asam sitrat juga berfungsi untuk mengisolasi/memisahkan ion-ion logam yang dapat menyebabkan terjadinya reaksi oksidasi, reaksi pencoklatan, dan pembentukan sruktur-struktur kompleks. Selain itu asam sitrat juga dapat menginaktifkan enzim yang tidak disukai seperti polyphenol oxidase yang dapat menyebabkan terjadinya reaksi pencoklatan enzimatis. Sitrat-sitrat biasanya lebih disukai daripada fosfat-fosfat untuk mengubah kekelatan, karena sitrat- sitart menghasilkan cita rasa asam yang lebih halus. (Sakidja,1989: 477)

3. CMC

Na-CMC adalah turunan dari selulosa dan sering dipakai dalam industri pangan, atau digunakan dalam bahan makanan untuk mencegah terjadinya retrogradasi. Pembuatan CMC adalah dengan cara mereaksikan NaOH dengan selulosa murni, kemudian ditambahkan Na-kloro asetat

R OH + NaOH R Na + NaOH

R ONa + ClCH2COONa R O CH2COONa + NaCl

Na-CMC merupakan zat dengan warna putih atau sedikit kekuningan, tidak berbau dan tidak berasa, berbentuk granula yang halus atau bubuk yang bersifat higroskopis. CMC ini mudah larut dalam air panas maupun air dingin.

Pada pemanasan dapat terjadi pengurangan viskositas yang bersifat dapat balik (reversible). Viskositas larutan CMC dipengaruhi oleh pH larutan, kisaran pH Na-CMC adalah 5-11 sedangkan pH optimum adalah 5, dan jika pH terlalu

(12)

kemudian butir-butir Na-CMC yang bersifat hidrofilik akan menyerap air dan terjadi pembengkakan. Air yang sebelumnya ada di luar granula dan bebas bergerak, tidak dapat bergerak lagi dengan bebas sehingga keadaan larutan lebih mantap dan terjadi peningkatan viskositas Hal ini akan menyebabkan partikel- partikel terperangkap dalam sistem tersebut dan memperlambat proses pengendapan karena adanya pengaruh gaya gravitasi.

Ada empat sifat fungsional yang penting dari Na-CMC yaitu untuk pengental, stabilisator, pembentuk gel dan beberapa hal sebagai pengemulsi.

Didalam sistem emulsi hidrokoloid (Na-CMC) tidak berfungsi sebagai pengemulsi tetapi lebih sebagai senyawa yang memberikan kestabilan.

Penggunaan Na-CMC sebagai derivat dari selulosa antara 0,01%-0,8% akan mempengaruhi produk pangan seperti jelli buah, sari buah, mayonaise dan lain- lain. Semua zat pengental dan pengental adalah hidrofil dan terdispersi dalam larutan yang dikenal sebagai hidrokoloid.

4. Pewarna

Pewarna ditambahkan ke dalam minuman atau sirup buah karena beberapa alasan, diantranya adalah untuk memperbaiki warna aslinya, untuk memperoleh warna standar, dan untuk menarik konsumen. Pada umumnya, pewarna yang ditambahkan ke dalam sirup adalah berupa pewarna sintetik.

Adapun pewarna yang digunakan antara lain adalah sunset yellow FCF, tartrazine dan karamel.

c. Pembahasan

Percobaan ini bertujuan untuk membuat sirup sintetis. Sirup sintetis terbuat dari larutan air, gula, natrium benzoat, asam sitrat, CMC, dan essence. Sirup dapat digunakan sebagai minuman berenergi karena mengandung kalori dan karbohidrat yang diperoleh dari gula. Sirup yang baik tidak mengandung banyak zat sintetis.

Pada pembuatan sirup sintesis langkah-langkah yang dilakukan yaitu : 1) Pemanasan

Gula dengan air diatas kompor sampai gula melarut semua sampai mendidih.

Gula dipergunakan sebagai pemanis, memiliki peran yang besar pada penampakan dan cita rasa sirup yang dihasilkan. Disamping itu, gula juga bertindak sebagai pengikat komponen flavor.

(13)

Kemudian menambahkan natrium benzoat yang akan berfungsi sebagai pengawet yang akan mempertahankan sirup dari bakteri, mikroba, ragi dan jamur.

Adapun rumus kimia dari Na-Benzoat :

Sedangkan pembuatan Natrium siklamat dapat berfungsi sebagai pemberi rasa manis dengan tingkat kemanisan 50x lebih besar dari pemanis gula pasir. Pelarutan dilakukan diatas panci berlapis email dengan alasan agar tidak terjadi reaksi antara bahan yang digunakan dan tidak lengket dengan panci.

Adapun rumus kimia dari Na-Siklamat :

Setelah hangat kuku kemudian asam sitrat ditambahkan untuk meningkatkan rasa dan aroma dari sirup. Asam sitrat ini banyak digunakan dalam industri karena memiliki tingkat kelarutan yang tinggi, memberi rasa asam yang segar dan tidak beracun. Fungsi asam sitrat ini antara lain:

 Untuk mengatur PH terutama yang menggunakan buah dengan tingkat keasaman yang rendah

 Memberi rasa dan aroma yang khas

 Mengimbangi rasa manis

 Sebagai bahan pengawet

Baru kemudian menambahkan CMC (yang terlebih dahulu dicairkan dengan air) sehingga didapat larutan sirup yang kental. CMC berfungsi suatu zat dapat berfungsi menstabilkan, mengentalkan atau merekatkan suatu makanan yang campur dengan air, sehingga dapat menbentuk cairan dengan kekentalan yang stabil dan homogen pada waktu yang relatif lama. Biasanya CMC terbuat dari tepung kanji. Namun dalam percobaan CMC yang ditambahkan sedikit, sehingga larutan sirup masih agak encer.

(14)

Setelah semua bahan larut dan dingin kemudian menambahkan essence rasa framboze, sebagai pemberi aroma dan rasa untuk menambah daya tarik konsumen.

Essence ditambahkan saat larutan dingin agar essence tidak mudah menguap karena essence sangat tidak stabil. Essence nmudah mengalami perubahan aroma dan rasa dengan sedikit pengolahan maupun suhu yang tinggi.

2) Penyaringan dan Pengemasan

Selanjutnya menyaring larutan sirup untuk menghilangkan kotoran yang ada agar diperoleh sirup yang bersih bebas kotoran. Sehingga dihasilkan sirup framboz berwarna agak pink, yang kemudian dimasukkan dalam botol yang sudah tersterilisasi.Sterilisasi kedua juga dilakukan selama 15 menit. Sterilisasi kedua ini dimaksudkan untuk memberikan panas tertentu dalam Periode tertentu pada bahan yang telah ditutup dan terisi.

3) Pelabelan

Setelah dingin, sirup diberi label. Label yang baik seharusnya menginformasikan tentang nama dagang, volume, bahan yang digunakan, bahan tambahan, tanggal kedaluwarsa, ijin depkes, label halal dll

Setelah didiamkan 3 hari, warna sirup tetap agak pink, kurang kental dan beraroma framboze.

4) Keunggulan dan Kekurangan Produk

 Keunggulan Produk a. Lebih praktis

 Kelemahan Produk

a. Manis yang terasa dari pemanis buatan kadang agak asam bahkan pahit b. Tidak sesegar dengan sirup buah asli

c. Mengandung vitamin lebih sedikit dibanding sirup yang terbuat dari sari buah asli.

5) Daya Tahan Produk

Setelah produk jadi maka selanjutnya produk tersebut dikemas dalam botol yang sudah diberi label. Setelah itu, produk sudah dapat dikonsumsi dengan cara ditambah dengan air mineral dengan selera masing-masing. Produk bisa bertahan sampai 2 minggu.

(15)
(16)

BAB IV ANALISIS USAHA

A. MODAL, HARGA JUAL, DAN LABA N

o

Nama Bahan Rincian Harga per satuan Harga Total

1 Air 1 liter Rp 4000/liter Rp 4000

2 Gula 1/2 kg Rp 13.000/kg Rp 6.500

3 Asam Sitrat 1 bungkus Rp 1000/bungkus Rp 1000

4 Natrium Benzoat 1 bungkus Rp 1000/bungkus Rp 1000

6 CMC 1 bungkus Rp 1000/bungkus Rp 1000

5 Essence 1 botol Rp 2000/botol Rp 2000

7 Kemasan botol kaca 1 buah Rp 5000/botol Rp 5000

TOTAL Rp. 20.500

Sirup yang dihasilkan = 1 botol @650 ml Harga sirup per botol = Rp 25.000

Laba penjualan tiap botol = Rp 25.000-Rp 20.500 = Rp 4.500

Keuntungan = 4.500

25.000 x100 %=18 %

(17)

KESIMPULAN

1. Sirup sintetis terbuat dari larutan air, gula, natrium benzoat, asam sitrat, CMC, dan essence

2. Pengolahan sirup meliputi :

a. Pemanasan : pelarutan air, gula pasir, Na benzoat, asam sitrat, cmc b. Penambahan Essence

c. Penyaringan

d. Pengemasan dalam botol steril dan e. Pelabelan

3. Fungsi bahan-bahan yang digunakan : 1. Air : sebagai pelarut

2. Gula pasir : sebagai pemanis

3. Natrium benzoat : sebagai pengawet

4. Asam sitrat : sebagai bahan pengawet, serta mengatur keasaman 5. CMC : sebagai pengental

6. Essence : memberi rasa dan aroma khas buah-buahan

4. Sirup yang terbentuk berwarna cokelat, tidak begitu kental dengan aroma dan rasa cokelat

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Ansel , H. C. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi IV. Jakarta : UI Press

Dahlan, M.A. dan Wartono. 1984. Pembuatan sirup pala. Bogor : Balai Besar Litbang Industri Hasil Pertanian, Departemen Perindustrian.

Margono, et al.2000. Buku Panduan Teknologi Pangan. Pusat Informasi Wanita dan Pembangunan PDII_LIPI Bekerjasama dengan Swiss Develpoment Cooperation 1993. Jakarta

Mun’im, Abdul dan Endang Hanani. 2012. Fitoterapi Dasar. Jakarta : Dian Rakyat Syamsuni, H. A. 2006. Ilmu Resep. Jakarta : Kedokteran EGC

Syamsuni, H. A. 2007. Ilmu Resep. Jakarta : Kedokteran EGC

(19)

Lampiran : 1) Desain Label

2) Desain Produk

Referensi

Dokumen terkait

Asam cuka atau asam asetat adalah senyawa kimia organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan.. Asam cuka seringkali ditulis dalam

Dan percobaan terakhir yaitu proses esterifikasi dimana timbul aroma yang enak dari larutan asam asetat + alcohol + asam sulfat pekat dalam tabung reaksi

Rasa asam pada sirsak berasal dari asam organik nonvolatil , terutama asam malat, asam sitrat, dan asam isositrat.Vitamin yang paling dominan pada buah sirsak adalah vitamin C, yaitu

Meski buahnya tidak cantik, rambutan rapiah mempunyai rasa yang sangat manis, buahnya tebal, kenyal, agak renyah, buah dan bijinya mudah terlepas atau disebut

Kelopak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa) merupakan sejenis tanaman yang banyak mengandung asam sitrat dan malat sehingga mempunyai rasa asam manis yang segar dan

Sirup sintetis merupakan produk yang berasal dari essence buah yang kemudian ditambah gula, air, asam, dan bahan pengawet.. Sirup disuplementasikan dengan flavor, zat warna, asam, serta

Referensi diperoleh dari internet 3 x 100 menit x 2 pertemuan Melakukan analisis kadar pati dari suatu bahan dengan cara hidrolisis pati menggunakan air dengan katalis asam menjadi

Tekstur kuning telur pada telur asin akan berubah menjadi lebih keras karena ketika molekul air dan garam masuk ke dalam telur, maka air dan garam masuk ke putih telur karena