LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
Oleh :
Nama : Rumiris Sianipar Nim : 5202540002
Dosen Pengampu : Dr. Saronom Silaban M.pd Mata Kuliah : Biokimia
PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI
FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN OKTOBER 2020 - MEDAN
LAPORAN MINI RISET (MR) MK. DASAR ILMU GIZI
PRODI S1 GIZI-FT
Skor Nilai:
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK
Laporan yang berjudul : Uji Protein
Disusun oleh : Rumiris Sianipar
Nim : 5202540002
Program : Strata Satu (S1)
Progran studi : Biokimia
Medan, Oktober 2020-10-05
Menyetujui,
Pembimbing,
Dr. Saronom Silaban M.pd
Rumiris Sianipar
Laporan Praktikum Biokimia I. Judul
Uji Protein : Uji Ninhidrin, Uji Biuret, Uji Xantoprotein dan Uji Millon II. Tujuan
Uji Ninhidrin bertujuan untuk mengetahui adanya asam amino dalam suatu sampel Uji Biuret bertujuan untuk mengetahui adanya senyawa dengan ikatan peptida (protein) Uji Xanprotein bertujuan untuk mengetahui adanya asam amino yang mengandung inti benzene
Uji Millon bertujuan untuk mengetahui adanya asam amino tirosin III. Alat dan Bahan
Alat
Tabung reaksi Rak tabung Pipet tetes Pengaduk Penangas air Bahan Sampel
1. Larutan Albumin 2%
2. Larutan Pepton 2%
3. Larutan Kasein 2%
4. Larutan gelatin 2%
5. Larutan Fenol 2%
- Aquades (pebanding) IV. Kajian Teori
A. Protein
Protein merupakan makromolekul yang memegang peranan penting pada hampir semua proses biologi. Fungsi protein dalam tubuh antara lain membantu perkembangan sel dan menjaga pertahanan tubuh. Protein tersusun atas polimer asam amino, dimana asam amino merupakan senyawa yang terdiri dari gugus amina (-NH2), gugus karboksil (-COOH) dan rantai samping (R). Rantai samping ini yang membedakan antara asam amino satu dengan asam amino yang lainnya.
B. Asam amino protein alami
Protein adalah polimer dari asam amino. Semua organisme menggunakan 20 asam amino yang sama sebagai unit pembangun suatu molekul protein. Kedua puluh asam amino ini adalah asam amino normal yang terdapat pada protein alami.
Protein alami terdiri dari kombinasi keduapuluh asam amino. Kedua puluh asam amino ini adalah α-amino acid. Sembilan belas dari duapuluh asam amino yang umumnya diisolasi dari protein alami mempunyai struktur umum yang sama dengan amina primer pada α- karbon. Asam amino lainnya adalah prolin yang merupakan amina sekunder.
C. Pengelompokan protein berdasarkan fungsinya Protein mempunyai bermacam fungsi biologi yaitu 1. Enzim
Enzim adalah katalis biologi. Enzim mengkatalisis hampir semua reaksi yang terjadi di dalam mahluk hidup. Kebanyakan enzim yang telah dipelajari adalah protein.
2. Protein Pertahanan
Protein pertahanan termasuk antibodi (juga dinamakan immunoglobulin) yang merupakan molekul protein yang mempunyai spesifik tinggi. Protein ini dihasilkan oleh sel khusus dari sistem immun dan berperan merespon antigen asing. Antigen asing ini termasuk bakteri dan virus yang menginfeksi tubuh.
3. Protein Transport Protein transport membawa material dari satu tempat ke tempat lainnya di dalam tubuh.
4. Protein Pengatur
Protein pengatur mengontrol banyak aspek dari fungsi sel termasuk metabolisme dan reproduksi. Suhu tubuh, pH darah, kadar glukosa darah harus diatur dengan hati-hati.
Banyak hormon yang mengatur fungsi tubuh seperti insulin, glucagon adalah protein.
5. Protein Struktur
Protein struktur menyediakan pendukung mekanik untuk sebagian besar binatang dan menyediakan penutup luar. Rambut dan kuku kita adalah sebagian besar tersusun dari protein keratin. Protein lainnya menyediakan kekuatan mekanik untuk tulang kita, urat (tendon), dan kulit.
6. Movement Proteins
Protein pergerakan adalah perlu untuk semua bentuk pergerakan. Otot kita yang termasuk otot yang paling penting adalah jantung, berkontraksi dan berekspansi melalui interaksi dari protein actin dan myosin. Sperma dapat berenang karena mempunyai flagela yang panjang yang terbuat dari protein.
7. Nutrien protein
Protein nutrien menyediakan asam amino untuk embrio dan janin. Albumin telur dan kasein susu adalah contoh protein penyimpan makanan. Beberapa protein berfungsi sebagai poros atau saluran pada membran yang memungkinkan lewatnya molekul bermuatan dan kecil.
8. Protein pada permukaan sel dapat bertindak sebagai reseptor untuk berbagai macam ligan dan sebagai modifier interaksi sel dengan sel
D. Denaturasi protein
Denaturasi terjadi ketika organisasi struktur protein globular seperti α-helix, β-sheet dan pelipatan tersier protein menjadi kacau sempurna. Bagaimanapun juga, denaturasi tidak mengubah struktur primer protein. Denaturasi protein yang mempunyai struktur α-helix.
Denaturasi, dan koagulasi protein dapat terjadi karena pengaruh suhu, pH, pelarut organik, detergen, logam berat dan tekanan mekanik.
E. Identifikasi Protein a) Uji Biuret
Uji ini menggunakan reagen biuret yang mengandung NaOH dan CuSO4 encer. Reagen biuret akan bereaksi dengan ikatan peptida protein pada sampel. Adanya protein sampel ditunjukkan perubahan sampel menjadi warna ungu. Pembentukan warna disebabkan karena adanya kompleks ion Cu+ dengan ikatan peptida protein.
b) Uji Ninhidrin
Prinsip dari uji ini adalah interaksi antara ninhidrin dengan asam amino bebas. Asam amino bebas memliki gugus -NH2 yang tidak digunakan untuk membentuk ikatan peptida dengan asam amino lain. Adanya asam amino bebas pada uji ninhidrin ditunjukkan dengan pembentukan warna biru kemerah mudaan sampel.
c) Uji Xantoprotein
Uji xantoprotein merupakan uji kualitatif pada protein yang digunakan untuk menunjukkan keberadaan gugus benzene. Metode analisis protein ini menggunakan larutan asam nitrat
pekat, yang merupakan salah satu asam pekat. Larutan asam nitrat ini ditambahkan dengan ke dalam larutan protein.
d) Uji Milon
Uji millon berfungsi untuk mengetahui adanya gugus phenol dalam protein.
Pereaksi Millon terdiri dari merkuri nitrit (HgNO2) dan merkuri nitrat (Hg(NO3)2).
V. Prosedur Percobaan Uji Ninhidrin
1. Siapkan alat dan bahan
2. Masukkan ke dalam tabung reaksi 1 ml larutan sampel (Larutan 1,2,3 dan 4, aquades sebagai pembanding)
3. Tambahkan 0,5 ml larutan Ninhidrin 0,1%
4. Panaskan di air mendidih dalam penangas air selama 10 menit 5. Perhatikan perubahan warna
Uji Biuret
1. Siapkan alat dan bahan
2. Masukkan 1 ml larutan sampel ke dalam tabung reaksi (Larutan 1,2,3 dan 4, aquades sebagai pembanding)
3. Tambahkan 1 ml larutan NaOH 10%
4. Kocok hingga homogen
5. Tambahkan 1 tetes larutan CuSO4 lalu campur dengan baik
6. Bila belum terbentuk warna lembayung (ungu), tambahkan lagi 1 tetes CuSO4 hingga maksimum 10 tetes
Uji Xantoprotein
1. Siapkan alat dan bahan
2. Masukkan 1 ml larutan sampel ke dalam tabung reaksi (Larutan 1,2,3 dan 4) 3. Tambahkan 0,5 ml larutan HNO3 pekat
4. Panaskan dalam penangas air dengan hati-hati, endapan akan larut kembali dan larutan berubah menjadi kuning
5. Dinginkan di bawah air mengalir dan tambahkan tetes demi tetes NaOH pekat 6. Amati peruahan warna yang tejadi
Uji Millon
1. Siapkan alat dan bahan
2. Masukkan 2 ml larutan sampel ke dalam tabung reaksi (Larutan 1,2,3,4 dan 5) 3. Tambahkan 2-3 tetes pereaksi millon
4. Campurkan dengan baik
5. Lalu panaskan dalam penangas air selama 5 menit 6. Perhatikan adanya warna merah pada larutan
VI. Hasil Percobaan Tabel 1 Uji Nihidrit
No. Zat Uji Hasil Uji Protein Keterangan
1. Albumin 2% Perubahan warna
pada larutan Positif (+) Albumin 2% mengalami reaksi positif, yang ditandai dengan perubahan warna menjadi biru
keunguan 2. Pepton 2% Perubahan warna
pada larutan Positif (+) Pepton 2% mengalami reaksi positif, yang ditandai dengan perubahan warna menjadi biru keunguan
3. Kasein 2% Perubahan warna pada larutan
Positif (+) Kasein 2% mengalami reaksi positif, yang ditandai dengan perubahan warna menjadi biru keunguan 4. Gelatin 2% Perubahan warna
pada larutan Positif (+) Gelatin 2% mengalami reaksi positif, yang ditandai dengan perubahan warna menjadi biru keunguan 5. Aquades Tidak terjadi
perubahan warna Negatif (-) Aquades mengalami reaksi negatif karena tidak terjadi perubahan apapun
Tabel 1 Uji Biuret
No. Zat Uji Hasil Uji Protein Keterangan
1. Albumin 2% Perubahan warna
pada larutan Positif (+) Albumin 2% mengalami reaksi positif, yang ditandai dengan perubahan warna menjadi ungu atau kemerah mudaan. Hal ini menunjukkan adanya ikatan peptida yang menghasilkan protein.
2. Pepton 2% Perubahan warna
pada larutan Positif (+) Pepton 2% mengalami reaksi positif, yang ditandai dengan perubahan warna menjadi ungu atau kemerah mudaan. Hal ini menunjukkan adanya ikatan peptida yang menghasilkan protein.
3. Kasein 2% Tidak terjadi
perubahan warna Negatif (-) Kasein 2% mengalami reaksi negatif karena tidak terjadi perubahan apapun
4. Gelatin 2% Perubahan warna
pada larutan Positif (+) Gelatin 2% mengalami reaksi positif, yang ditandai dengan perubahan warna menjadi ungu atau kemerah mudaan. Hal ini menunjukkan adanya ikatan peptida yang menghasilkan protein.
5. Aquades Tidak terjadi
perubahan warna Negatif (-) Aquades mengalami reaksi negatif karena tidak terjadi perubahan apapun
Tabel 1 Uji Xantoprotein
No. Zat Uji Hasil Uji Protein Keterangan
1. Albumin 2% Perubahan warna
pada larutan Positif (+) Albumin 2% mengalami reaksi positif, yang ditandai dengan perubahan warna menjadi kuning tua atau jingga. Hal ini menunjukkan adanya asam amino tirosin, fenilalanin dan triptofan.
2. Pepton 2% Perubahan warna Positif (+) Pepton 2% mengalami reaksi
pada larutan positif, yang ditandai dengan perubahan warna menjadi kuning tua atau jingga. Hal ini menunjukkan adanya asam amino tirosin, fenilalanin dan triptofan.
3. Kasein 2% Perubahan warna
pada larutan Positif (+) Kasein 2% mengalami reaksi positif, yang ditandai dengan perubahan warna menjadi kuning tua atau jingga. Hal ini menunjukkan adanya asam amino tirosin, fenilalanin dan triptofan.
4. Gelatin 2% Perubahan warna
pada larutan Positif (+) Gelatin 2% mengalami reaksi positif, yang ditandai dengan perubahan warna menjadi kuning tua atau jingga. Hal ini menunjukkan adanya asam amino tirosin, fenilalanin dan triptofan.
Tabel 1 Uji Millon
No. Zat Uji Hasil Uji Protein Keterangan
1. Albumin 2% Perubahan warna pada larutan
Positif (+) Albumin 2% mengalami reaksi positif, yang ditandai dengan perubahan warna menjadi merah.
2. Pepton 2% Tidak terjadi
perubahan warna Negatif (-) Pepton 2% mengalami reaksi negatif karena tidak terjadi perubahan apapun
3. Kasein 2% Tidak terjadi
perubahan warna Negatif (-) Kasein 2% mengalami reaksi negatif karena tidak terjadi perubahan apapun
4. Gelatin 2% Tidak terjadi
perubahan warna Negatif (-) Gelatin 2% mengalami reaksi negatif karena tidak terjadi perubahan apapun
5. Fenol 2% Tidak terjadi perubahan warna
Negatif (-) Aquades mengalami reaksi negatif karena tidak terjadi perubahan apapun
I. Pembahasan Uji Nihidrin
Asam amino bereaksi dengan ninhidrin membentuk senyawa aldehida dengan satu atom C lebih rendah dan melepaskan molekul NH3 dan CO2. Ninhidrin yang telah bereaksi akan membentuk hidrinantin
Hasil positif ditandai dengan terbentuknya kompleks berwarna biru/keunguan yang disebabkan oleh molekul ninhidrin dan hidrindantin yang bereaksi dengan NH3 setelah asam amino tersebut di oksidasi
Uji Biuret
Adanya ikatan peptida mengindikasikan adanya protein
Ikatan peptida tersebut yang akan bereaksi dengan reagen biuret sehingga menghasilkan perubahan warna
Reaksi positif uji biuret ini ditunjukkan dengan munculnya warna ungu atau merah muda akibat adanya persenyawaan antara Cu++ dari reagen biuret NH dari ikatan peptida dan O dari air
Uji biuret ini akan menunjukkan hasil negatif pada asam amino bebas karena tidak memiliki ikatan peptida
Uji Xantoprotein
Jika positif artinya memiliki inti benzene jika negatif berarti tidak memiliki inti benzene Uji xantoprotein digunanakan untuk menunjukkan adanya asam amino tirosin, fenilalalin dan triptofan dalam protein
Inti benzen yang terdapat didalam molekul tirosin, fenilalalin dan triptofan akan ter-nitrasi dengan penambahan HNO3
Senyawa nitro yang terbentuk berwarna kuning dan dalam lingkungan alkalis akan terionisasi dengan bebas dan warnanya menjadi lebih tua atau berubah menjadi jingga Uji Millon
Uji milon bekerja terhadap derivat-derivat monofenol seperti tirosin. Pereaksi yang digunakan merupakan larutan merkuri (Hg) dalam asam nitrat (HNO3)
Merkuri dalam pereaksi millon akan bereaksi dengan gugus hidroksifenil dari tirosin sehingga membentuk warna merah
II. Kesimpulan
1. Fungsi protein dalam tubuh antara lain membantu perkembangan sel dan menjaga pertahanan tubuh.
2. Protein alami terdiri dari kombinasi keduapuluh asam amino
3. Pada uji ninhidrin didapatkan hasil positif terhadap semua larutan kecuali aquades 4. Pada uji biuret hanya didapatkan hasil positif terhadap tiga larutan sedangkan kasein
dan aquades hasi negatif
5. Pada uji xantoprotein didapatkan hasil positif terhadap semua larutan
6. Pada uji millon didapatkan hasil negatif terhadap semua larutan kecuali albumin
III. Daftar Pustaka
Minda Azhar. 2016. BIOMOLEKUL SEL Karbohidrat, Protein. Penerbit UNP Press Padang:
Padang. http://repository.unp.ac.id/454/1/Minda%20Azhar-eBuku%20Biomolekul%20sel- 2016.pdf
http://kimia.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2019/07/Buku-Petunjuk-Praktikum- Biokimia-I.pdf
https://youtu.be/j53cnLvPN1Y