LAPORAN RISET PASAR STUDI KELAYAKAN BISNIS
Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Sertifikasi Kompetensi Pengelolaan Riset Pasar
Disusun Oleh : Husnul Khotimah (NIM)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan laporan riset studi kelayakan bisnis yang merupakan hasil dari eksplorasi mendalam terhadap potensi pasar dan viabilitas bisnis produk inovatif kami “Lumuticous”. Laporan ini disusun sebagai panduan untuk memahami dan mengevaluasi kesempatan bisnis yang dihadirkan oleh es lumut, sebuah konsep yang menawarkan penyegaran baru dalam dunia kuliner.
Laporan ini merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi tim kami yang bertujuan untuk menggali potensi bisnis serta memahami apakah ide ini layak untuk dilanjutkan. Kami berupaya untuk menyajikan analisis yang komprehensif dan berbasis data guna memberikan pemahaman yang jelas tentang potensi pasar, keunggulan produk, serta tantangan yang mungkin dihadapi dalam mengembangkan bisnis es lumut ini.
Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan kontribusi dalam proses penyusunan laporan ini. Tanpa kerjasama dan dukungan mereka, laporan ini tidak akan terwujud.
Semoga laporan ini bermanfaat sebagai panduan dalam memahami potensi bisnis Lumuticous dan memberikan pandangan yang jelas tentang langkah selanjutnya. Kami juga berharap agar ide ini dapat membawa manfaat bagi semua pihak yang terlibat.
Bekasi, 13 April 2024
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI...ii
DAFTAR GAMBAR...iii
DAFTAR TABEL... iv
BAB I... 1
PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang...1
2.2 Rumusan Masalah... 2
2.3 Tujuan Penulisan... 2
BAB II...3
LANDASAN TEORI... 3
2.1 Analisis... 3
2.2 Studi Kelayakan Bisnis...4
2.3 Aspek-aspek dalam studi kelayakan bisnis...5
2.4 Teori UMKM...6
BAB III... 10
PEMBAHASAN...10
3.1 Profil Usaha... 10
3.2 Aspek – aspek yang dibahas... 12
BAB IV...27
PENUTUP...27
4.1 Kesimpulan...27
4.2 Saran... 27
DAFTAR PUSTAKA...28
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Logo Lumuticous...11 Gambar 2 Produk Lumuticous...11 Gambar 3 Struktur Organisasi Lumuticous...17
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Perolehan Modal...20
Tabel 2 Kebutuhan Investasi...21
Tabel 3 Estimasi Cash Flow...22
Tabel 4 Net Present Value (NPV)...23
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan kesadaran akan gaya hidup sehat dan keberlanjutan di kalangan masyarakat (Yeh et al., 2021). Hal ini telah mendorong minat terhadap produk makanan dan minuman yang tidak hanya menyegarkan tetapi juga memberikan manfaat kesehatan serta memiliki dampak positif terhadap lingkungan. Menurut sebuah studi oleh Simons et al. (2019), konsumen semakin cenderung memilih produk yang ramah lingkungan dan mengandung bahan-bahan alami.
Salah satu produk yang muncul sebagai respons terhadap tren ini adalah es lumut, sebuah inovasi dalam dunia kuliner yang menggabungkan kesejukan es dengan manfaat kesehatan dari lumut laut (Marshall et al., 2020). Lumut telah lama dikenal karena kandungan gizinya yang kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan, membuatnya menjadi bahan yang menarik untuk diintegrasikan ke dalam produk konsumsi.
Lumuticous hadir sebagai salah satu pelopor dalam menghadirkan es lumut sebagai alternatif segar dan sehat bagi konsumen (Wang et al., 2022). Kami percaya bahwa produk ini tidak hanya memiliki potensi untuk memenuhi permintaan pasar yang berkembang untuk makanan dan minuman yang inovatif, tetapi juga dapat menjadi platform untuk menyebarkan kesadaran akan keberlanjutan lingkungan.
Studi kelayakan bisnis ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi pasar, keunggulan produk, serta aspek keuangan dan operasional lainnya yang mempengaruhi viabilitas bisnis Lumuticous (Hwang et al., 2021). Dengan pemahaman yang mendalam tentang dinamika pasar dan kebutuhan konsumen, kami berharap dapat mengembangkan strategi yang tepat untuk memasarkan dan
2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kelayakan usaha Lumuticious ini dilihat dari aspek non finansial (aspek legalitas, pasar & pemasaran, manajemen & SDM, teknik &
teknologi, ekonomi & sosial, serta lingkungan hidup)?
2. Bagaimana kelayakan usaha Limiticious dilihat dari aspek finansial?
2.3 Tujuan Penulisan
Dalam laporan ini tujuan penulisannya ialah :
1. 1.Untuk mengetahui bagaimana kelayakan usaha Lumuticious ini dilihat dari aspek non finansial (aspek legalitas, pasar & pemasaran, manajemen &
SDM, teknik & teknologi, ekonomi & sosial, serta lingkungan hidup).
2. Untuk mengetahui bagaimana kelayakan usaha Lumuticious ini dilihat dari aspek finansial.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Analisis
Dalam melakukan analisis studi kelayakan bisnis Lumuticious, terdapat beberapa landasan teori yang relevan untuk dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa landasan teori yang dapat digunakan:
1. Teori Pasar dan Permintaan
Teori ini membahas tentang perilaku konsumen, tren pasar, dan faktor-faktor yang memengaruhi permintaan produk atau layanan tertentu (Jain &
Khurana, 2019).
2. Teori Segmentasi Pasar
Mengidentifikasi dan memahami kebutuhan, preferensi, dan karakteristik konsumen yang berbeda dalam pasar untuk memungkinkan penetapan harga, pemasaran, dan strategi distribusi yang tepat (Kotler et al., 2020).
3. Teori Nilai Pelanggan
Memahami bagaimana konsumen mengevaluasi dan memperoleh nilai dari produk atau layanan tertentu, serta bagaimana perusahaan dapat menciptakan nilai bagi pelanggan mereka (Woodruff, 2019).
4. Teori Biaya Produksi dan Pengendalian
Mempertimbangkan semua biaya yang terkait dengan produksi, distribusi, dan pemasaran produk, serta strategi untuk mengendalikan biaya tersebut agar tetap efisien (Garrison et al., 2021).
5. Teori Keberlanjutan Lingkungan
Memahami pentingnya memperhatikan dampak lingkungan dalam menjalankan bisnis dan strategi untuk mengintegrasikan praktik bisnis yang ramah lingkungan (Gladwin et al., 2019).
2.2 Studi Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan bisnis merupakan proses analisis menyeluruh untuk menilai potensi keberhasilan suatu usaha atau proyek bisnis sebelum menginvestasikan sumber daya yang berharga. Materi studi kelayakan bisnis mencakup beberapa aspek utama yang perlu dievaluasi secara menyeluruh. Berikut adalah beberapa materi yang biasanya tercakup dalam studi kelayakan bisnis:
1. Analisis Pasar: Evaluasi pasar yang meliputi ukuran pasar, tren, pertumbuhan, dan segmen pasar potensial. Ini juga mencakup analisis pesaing dan permintaan konsumen.
2. Analisis Produk atau Layanan: Tinjauan mendalam tentang produk atau layanan yang akan ditawarkan, termasuk keunikan, manfaat, kelemahan, dan keunggulan dibandingkan dengan produk atau layanan sejenis yang ada di pasar.
3. Analisis Teknis: Penilaian kemampuan teknis dan operasional untuk memproduksi atau menyediakan produk atau layanan, termasuk sumber daya manusia, teknologi, dan infrastruktur yang diperlukan.
4. Analisis Keuangan: Penilaian keuangan untuk menentukan proyeksi pendapatan, biaya, investasi awal, laba, arus kas, dan tingkat pengembalian investasi (ROI).
5. Analisis Legal dan Regulasi: Pemeriksaan peraturan, lisensi, izin, dan kewajiban hukum lainnya yang relevan dengan operasi bisnis yang direncanakan.
6. Analisis Manajemen dan Organisasi: Evaluasi struktur organisasi, kemampuan manajemen tim, dan rencana manajemen yang mencakup tugas, tanggung jawab, dan struktur keputusan.
7. Analisis Risiko: Identifikasi dan evaluasi risiko-risiko yang mungkin timbul selama menjalankan bisnis, dan pengembangan strategi untuk mengurangi atau mengelola risiko tersebut.
8. Analisis Sosial dan Lingkungan: Menilai dampak sosial dan lingkungan dari operasi bisnis, serta mengidentifikasi cara untuk meminimalkan dampak negatif dan memperkuat dampak positif.
9. Rencana Pemasaran: Pengembangan strategi pemasaran yang mencakup segmentasi pasar, penentuan harga, promosi, distribusi, dan pengembangan merek.
10.Rencana Implementasi dan Jadwal Waktu: Penentuan langkah-langkah konkret untuk melaksanakan rencana bisnis, serta penjadwalan waktu untuk setiap tahap implementasi.
2.3 Aspek-aspek dalam studi kelayakan bisnis
Dalam studi kelayakan bisnis, terdapat beberapa aspek yang perlu dievaluasi secara menyeluruh. Berikut adalah beberapa aspek utama yang biasanya tercakup dalam studi kelayakan bisnis :
1. Aspek Pasar dan Pesaing
Meliputi analisis pasar, segmentasi pasar, dan pemahaman tentang persaingan di pasar yang bersangkutan (Lambin, 2017).
2. Aspek Teknis dan Operasional
Termasuk analisis teknis terkait produksi atau penyediaan produk atau layanan, serta evaluasi infrastruktur dan teknologi yang diperlukan (Floyd
& Wooldridge, 2019).
3. Aspek Keuangan
Mencakup analisis biaya, pendapatan, investasi awal, laba, arus kas, dan pengembalian investasi (Brigham & Ehrhardt, 2020).
4. Aspek Legal dan Regulasi
Menilai aspek hukum dan regulasi yang relevan dengan operasi bisnis yang direncanakan (Barnett & Brown, 2017).
5. Aspek Manajemen dan Organisasi
Evaluasi kemampuan manajemen, struktur organisasi, dan perencanaan manajemen yang diperlukan untuk menjalankan bisnis dengan efektif (Daft, 2018).
6. Aspek Risiko
Identifikasi risiko-risiko yang mungkin timbul selama menjalankan bisnis, serta pengembangan strategi untuk mengelola risiko tersebut (De Wit &
Meyer, 2017).
7. Aspek Sosial dan Lingkungan
Memperhitungkan dampak sosial dan lingkungan dari operasi bisnis, dan mengidentifikasi cara untuk meminimalkan dampak negatif serta meningkatkan dampak positif (Morioka et al., 2020).
8. Aspek Pemasaran
Meliputi strategi pemasaran, branding, promosi, dan distribusi produk atau layanan (Kotler et al., 2020).
2.4 Teori UMKM
1. Definisi UMKM
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah sektor bisnis yang memiliki skala operasi relatif kecil, jumlah karyawan yang terbatas, serta memiliki kontribusi signifikan dalam perekonomian suatu negara.
UMKM merupakan sektor bisnis yang terdiri dari usaha mikro, kecil, dan menengah yang memiliki jumlah karyawan, pendapatan, dan aset yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan besar (OECD, 2021).
Menurut Rani et al. (2019), UMKM adalah bisnis yang memiliki skala operasi terbatas dan umumnya dimiliki dan dioperasikan oleh individu atau kelompok kecil, dengan tujuan untuk memproduksi barang atau layanan untuk pasar lokal, regional, atau internasional.
2. Ciri-ciri UMKM
Ciri-ciri Umum Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mencakup skala operasi yang relatif kecil, jumlah karyawan yang terbatas, serta kontribusi yang signifikan dalam perekonomian lokal dan nasional. Berikut ciri-cirinya :
1) Skala Operasi yang Terbatas: UMKM umumnya memiliki skala operasi yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan besar, baik dalam hal produksi, penjualan, maupun aset yang dimiliki (OECD, 2021).
2) Jumlah Karyawan yang Terbatas: UMKM biasanya dikelola dan dioperasikan oleh sejumlah kecil orang atau bahkan oleh satu individu saja, dengan jumlah karyawan yang relatif sedikit (Rani et al., 2019).
3) Modal dan Sumber Daya Terbatas: UMKM seringkali memiliki akses terbatas terhadap modal dan sumber daya lainnya, seperti teknologi, infrastruktur, dan keahlian manajerial (Etim et al., 2018).
4) Orientasi pada Pasar Lokal atau Regional: UMKM cenderung fokus pada memenuhi kebutuhan pasar lokal atau regional, meskipun beberapa juga dapat menjalankan bisnis secara nasional atau internasional (Gereffi et al., 2020).
5) Fleksibilitas dan Inovasi: UMKM sering kali memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan menghasilkan inovasi dalam produk, layanan, atau proses bisnis (Ouma et al., 2020).
3. Peran UMKM
Peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sangat penting dalam perekonomian suatu negara dan masyarakat secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa peran utama yang dimainkan oleh UMKM:
1) Penciptaan Lapangan Kerja: UMKM menjadi salah satu penggerak utama penciptaan lapangan kerja, terutama bagi penduduk lokal atau komunitas di sekitarnya. Mereka memberikan peluang kerja bagi sejumlah besar individu, terutama mereka yang mungkin memiliki keterbatasan dalam akses ke pekerjaan formal (Nguyen & Wadesango, 2018).
2) Pemberdayaan Ekonomi Lokal: UMKM sering kali menjadi tulang punggung ekonomi lokal dengan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan dan pertumbuhan ekonomi di daerah tempat mereka beroperasi. Hal ini membantu mengurangi ketergantungan pada sektor ekonomi besar atau luar daerah (Ntayi &
Julius, 2017).
3) Stimulasi Inovasi dan Kreativitas: UMKM sering kali menjadi sumber inovasi dan kreativitas dalam pengembangan produk, layanan, dan proses bisnis. Mereka memiliki fleksibilitas yang lebih besar untuk bereksperimen dengan ide-ide baru dan menangkap peluang pasar yang muncul (Kistruck et al., 2016).
4) Pemberdayaan Masyarakat: UMKM dapat membantu dalam membangun dan memperkuat kapasitas ekonomi dan sosial masyarakat lokal dengan melibatkan mereka dalam rantai nilai ekonomi. Hal ini dapat meningkatkan kemandirian ekonomi dan memperkuat hubungan sosial di dalam komunitas (Adnan et al., 2020).
5) Pengentasan Kemiskinan: Dengan menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berwirausaha, UMKM dapat berperan dalam pengentasan kemiskinan dengan memberikan sumber penghasilan kepada individu atau keluarga yang sebelumnya mungkin tidak memiliki akses yang memadai ke sumber penghasilan (Yildirim et al., 2019).
Dengan peran-peran tersebut, UMKM memainkan peran yang sangat penting dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Profil Usaha
1. Profil Lumuticous
Pemilik : Husnul Khotimah Model Bisnis : UMKM
No Telp : 0813-2396-4144 2. Sejarah Lumuticous
Lumuticous muncul sebagai respons terhadap tren peningkatan kesadaran akan gaya hidup sehat dan keberlanjutan di kalangan masyarakat.
Sebuah tim yang terdiri dari individu-individu kreatif dan bersemangat memutuskan untuk menjelajahi potensi lumut laut, yang dikenal karena kandungan gizinya yang kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan.
Mereka percaya bahwa lumut laut dapat diintegrasikan ke dalam produk konsumsi yang menyegarkan dan bernutrisi.
Setelah serangkaian penelitian dan uji coba, Lumuticious berhasil mengembangkan berbagai formulasi produk, dengan es lumut sebagai produk unggulan mereka. Es lumut tersebut diolah dengan teknologi inovatif untuk mempertahankan kandungan nutrisi lumut laut, sementara juga memberikan rasa yang segar dan menyegarkan.
Produk Lumuticous diluncurkan ke pasar dengan strategi pemasaran yang cerdas, memanfaatkan tren kesadaran akan kesehatan dan keberlanjutan. Konsumen merespons positif terhadap konsep produk yang unik ini, menemukan kombinasi antara kesegaran dan manfaat kesehatan yang mereka cari.
Dengan adanya permintaan yang terus meningkat, Lumuticous mulai memperluas jangkauan produk mereka dan merambah ke berbagai saluran distribusi. Mereka juga fokus pada inovasi produk dan memperluas jejak pasar mereka ke wilayah yang lebih luas.
Seiring pertumbuhan perusahaan, Lumuticous tetap berkomitmen untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi yang mendukung gaya hidup sehat dan berkelanjutan. Mereka berusaha untuk menggunakan bahan-bahan alami dan proses produksi yang ramah lingkungan.
3. Logo
Gambar 1 Logo Lumuticous
4. Produk
Gambar 2 Produk Lumuticous
3.2 Aspek – aspek yang dibahas
Dalam penyusunan laporan studi kelayakan bisnis ini, penyusun memperhatikan tujuh aspek yang disesuaikan dengan situasi yang ada di lapangan.
Ketujuh aspek tersebut mencakup aspek legalitas, pasar dan pemasaran, manajemen dan sumber daya manusia, teknik dan teknologi, ekonomi dan sosial, finansial, serta lingkungan hidup. Berikut adalah penjelasan mengenai setiap aspek yang relevan dengan Usaha Lumuticous:
1. Aspek Legalitas
Aspek Legalitas pada Lumuticous mencakup peninjauan terhadap kepatuhan hukum yang terkait dengan operasi bisnisnya, sehingga dapat memastikan legalitas yang kuat dalam menjalankan usaha tersebut. Berikut adalah analisis aspek legalitas yang relevan untuk Lumuticous:
1) Perizinan Usaha: Mengingat status Lumuticious sebagai UMKM, dimungkinkan bahwa saat ini Lumuticious belum memiliki semua perizinan usaha yang diperlukan. Namun, seiring dengan pertumbuhan bisnis, Lumuticious perlu memperoleh perizinan yang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di wilayah operasinya.
2) Hak Kekayaan Intelektual : Memastikan bahwa produk Lumuticious tidak melanggar hak kekayaan intelektual milik orang lain merupakan langkah yang penting. Meskipun pada saat ini belum ada masalah terkait hal ini, Lumuticious harus tetap memperhatikan dan melindungi hak kekayaan intelektualnya saat bisnis berkembang.
3) Kontrak dan Perjanjian : Meskipun pada saat ini belum ada kontrak atau perjanjian yang terbentuk, Lumuticious perlu mempertimbangkan kemungkinan adanya perjanjian di masa depan, seperti kontrak dengan pemasok atau distributor. Ketika bisnis berkembang, kontrak-kontrak semacam ini akan menjadi
4) Kepatuhan Terhadap Regulasi : Memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku merupakan langkah yang baik. Lumuticious harus tetap memperhatikan dan mematuhi regulasi-regulasi tersebut, termasuk standar kualitas produk, hak konsumen, perlindungan lingkungan, dan kewajiban pajak.
Dengan memahami keterbatasan dan kebutuhan saat ini, Lumuticious dapat fokus pada upaya untuk memenuhi persyaratan legalitas yang diperlukan seiring dengan pertumbuhan bisnisnya, sambil tetap memastikan ketaatan terhadap regulasi yang berlaku.
2. Aspek pasar dan pemasaran
Aspek pasar dan pemasaran adalah bagian dari studi kelayakan bisnis yang mengkaji kondisi pasar dan strategi pemasaran yang akan diterapkan oleh suatu bisnis. Secara lebih rinci, aspek ini mencakup analisis tentang permintaan pasar terhadap produk atau layanan yang ditawarkan oleh bisnis, identifikasi target pasar yang potensial, serta perumusan strategi pemasaran yang efektif untuk mencapai dan mempertahankan pangsa pasar.
1) Analisis Persaingan
Analisis persaingan adalah proses penelitian dan evaluasi terhadap pesaing langsung dan tidak langsung suatu bisnis dalam industri atau pasar tertentu. Ini melibatkan identifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing serta peluang dan ancaman yang mungkin dihadapi oleh bisnis dalam lingkungan persaingan tersebut.
SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) adalah metode analisis yang digunakan untuk mengevaluasi faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) yang mempengaruhi bisnis. Ini membantu bisnis dalam memahami posisi mereka di pasar dan merencanakan strategi berdasarkan temuan tersebut.
Berikut ini adalah contoh analisis SWOT untuk Lumuticous:
1. Kekuatan (Strengths):
a) Inovasi Produk: Lumuticous menawarkan produk yang inovatif dengan menggunakan lumut laut, yang memiliki nilai tambah kesehatan dan keberlanjutan.
b) Kesadaran Lingkungan: Produk Lumuticous memiliki daya tarik bagi konsumen yang peduli dengan lingkungan karena penggunaan bahan alami dan praktik produksi yang ramah lingkungan.
c) Potensi Pasar: Terdapat tren meningkatnya minat konsumen terhadap makanan dan minuman yang sehat dan inovatif, yang dapat dimanfaatkan oleh Lumuticous untuk meraih pangsa pasar.
2. Kelemahan (Weaknesses):
a) Keterbatasan Sumber Daya: Sebagai bisnis UMKM, Lumuticous mungkin memiliki keterbatasan dalam hal sumber daya manusia, keuangan, dan infrastruktur.
b) Visibilitas dan Kesadaran Merek: Lumuticous mungkin masih perlu melakukan upaya lebih lanjut dalam membangun kesadaran merek dan meningkatkan visibilitasnya di pasar.
3. Peluang (Opportunities):
a) Pertumbuhan Pasar Produk Sehat: Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat, Lumuticous memiliki peluang untuk memperluas pangsa pasar di segmen produk sehat.
b) Kolaborasi dan Kemitraan: Peluang untuk menjalin kemitraan dengan pengecer lokal, restoran sehat, atau produsen makanan dan minuman lainnya untuk memperluas
4. Ancaman (Threats):
a) Persaingan dari Produk Sejenis: Kemungkinan munculnya pesaing lain yang menawarkan produk serupa atau alternatif yang dapat mengurangi pangsa pasar Lumuticous.
b) Regulasi Lingkungan: Perubahan dalam regulasi lingkungan atau persyaratan keberlanjutan yang dapat mempengaruhi biaya produksi atau operasional Lumuticous.
3. Target Pasar
Target pasar Lumuticous dapat mencakup beberapa segmen yang memiliki kecenderungan untuk membeli produk makanan dan minuman yang sehat, inovatif, dan ramah lingkungan. Berikut adalah beberapa segmen target pasar untuk Lumuticous:
1) Individu yang Peduli dengan Kesehatan : Ini mencakup individu yang aktif menjaga gaya hidup sehat, termasuk mereka yang mengikuti diet khusus seperti diet rendah kalori, vegan, atau paleo.
2) Pecinta Produk Organik dan Alami : Segmen ini terdiri dari mereka yang mencari produk makanan dan minuman yang terbuat dari bahan- bahan organik dan alami, tanpa tambahan bahan kimia atau pengawet.
3) Masyarakat yang Peduli Lingkungan : Orang-orang yang peduli dengan lingkungan dan mencari alternatif produk yang memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah, seperti menggunakan bahan- bahan ramah lingkungan dan praktik produksi yang berkelanjutan.
4) Pelanggan yang Mencari Inovasi Kuliner : Segmen ini termasuk mereka yang tertarik pada inovasi dalam dunia kuliner dan mencari pengalaman baru dalam mencicipi makanan dan minuman yang unik dan berbeda.
5) Pasar Menengah ke Atas : Karena Lumuticous mungkin menawarkan produk dengan harga yang sedikit lebih tinggi karena nilai tambah kesehatan dan keberlanjutannya, segmen ini mencakup individu dengan daya beli yang lebih tinggi yang siap membayar lebih untuk produk
6) Kafe, Restoran, dan Toko Makanan Sehat : B2B (Business-to- Business) segment yang mencakup kafe, restoran, dan toko makanan sehat yang ingin menawarkan produk inovatif kepada pelanggan mereka.
Dengan memahami dan menargetkan segmen-segmen pasar ini secara efektif, Lumuticous dapat memaksimalkan potensi penjualan dan penetrasi pasar.
4. Strategi Bauran Pemasaran
Strategi bauran pemasaran untuk Lumuticous dapat mencakup berbagai elemen seperti produk, harga, promosi, dan distribusi. Berikut adalah contoh strategi bauran pemasaran yang dapat diterapkan untuk Lumuticous:
1) Produk: Fokus pada pengembangan produk berkualitas tinggi yang menonjolkan manfaat kesehatan dari lumut laut dan kandungan nutrisinya. Menawarkan variasi produk yang menarik dan inovatif, seperti minuman sehat berbasis lumut, camilan lumut, atau es krim lumut.
2) Harga: Menetapkan harga yang kompetitif namun mencerminkan nilai tambah dari produk Lumuticous. Memperhitungkan biaya produksi, harga pasar, dan persepsi nilai oleh pelanggan.
3) Promosi: Menerapkan strategi promosi yang mencakup pemasaran digital melalui media sosial, situs web, dan kampanye iklan online.
Menggunakan narasi yang kuat tentang manfaat kesehatan dan keberlanjutan produk Lumuticous untuk menarik perhatian pelanggan.
Melakukan kegiatan promosi dan pameran di acara-acara terkait kesehatan, keberlanjutan, dan kuliner.
4) Distribusi: Membangun kemitraan dengan toko makanan sehat, kafe, restoran organik, dan toko-toko makanan khusus untuk memperluas distribusi produk Lumuticous. Mengeksplorasi saluran distribusi online
3. Aspek manajemen dan SDM 1) Aspek manajemen
Hal yang dianalisa pada aspek manajemen meliputi fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengendalian (controlling).
Struktur Organisasi
Gambar 3 Struktur Organisasi Lumuticous
2) Aspek sumber daya manusia a. Jumlah Tenaga Kerja
Tenaga kerja ideal dan efisien usaha kuliner Lumutifous ini berjumlah 3 orang. Tenaga kerja yang terlibat dalam usaha ini terbagi menjadi 3 tugas. 1 orang dalam bidang produksi, 1 orang dalam bidang pemasaran, dan 1 orang dalam bidang keuangan.
Dengan jumlah tenaga kerja yang sedikit diharapkan mampu menghasilkan output yang maksimal.
b. Kualifikasi Tenaga Kerja
Secara umum, tenaga kerja yang ada bukan merupakan kualifikasi tenaga kerja tetap, namun lebih kepada tenaga kerja harian dengan perhitungan keuntungan tertentu.
Pemilik
Produksi pemasaran keuangan
Manajer
4. Aspek Teknik dan Teknologi
Aspek teknik dan teknologi dalam konteks Lumuticous meliputi penggunaan teknologi dalam berbagai aspek operasional bisnis, serta penerapan teknik yang tepat untuk meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas produk.
Berikut adalah beberapa aspek teknik dan teknologi yang relevan untuk Lumuticous:
1) Pemrosesan Produk
Pemilihan teknologi dan peralatan yang sesuai untuk pemrosesan lumut laut menjadi produk Lumuticous. Ini meliputi penggunaan mesin pencacah, blender, pengering, atau alat pemrosesan lainnya untuk menghasilkan produk akhir dengan kualitas yang diinginkan.
2) Pengemasan dan Penyimpanan
Penerapan teknologi dalam proses pengemasan produk Lumuticous untuk memastikan kesegaran dan keamanan produk. Ini bisa mencakup penggunaan mesin pengemas otomatis, penggunaan bahan kemasan ramah lingkungan, atau sistem pelacakan untuk memantau tanggal kedaluwarsa dan inventaris.
3) Pemantauan dan Pengendalian Kualitas
Penerapan teknologi sensor atau perangkat monitoring untuk memantau kualitas produk secara real-time selama proses produksi. Hal ini memungkinkan untuk mendeteksi penyimpangan atau cacat produk secara dini dan mengambil tindakan korektif yang diperlukan.
4) Pemasaran dan Promosi
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk strategi pemasaran dan promosi, seperti pembuatan situs web, kampanye media sosial, atau aplikasi seluler untuk interaksi pelanggan. Teknologi ini dapat membantu Lumuticous dalam membangun merek dan mencapai audiens target dengan lebih efektif.
5) Manajemen Inventaris dan Distribusi
Penggunaan perangkat lunak manajemen inventaris untuk melacak stok bahan baku dan produk jadi, serta memantau permintaan pasar. Selain itu, penggunaan teknologi dalam sistem logistik dan distribusi untuk memastikan pengiriman tepat waktu dan efisien kepada pelanggan.
Dengan memperhatikan dan menerapkan teknologi yang sesuai, Lumuticous dapat meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan kualitas produk, dan memperluas jangkauan pasar.
5. Aspek ekonomi dan sosial
Dari segi sosial, pengembangan usaha Lumuticous dapat membuka peluang kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar, meskipun dalam skala kecil. Misalnya, perekrutan tenaga kerja untuk proses produksi, pengemasan, atau pemasaran produk Lumuticous dapat membantu menyerap tenaga kerja lokal dan mengurangi tingkat pengangguran di wilayah tersebut. Selain itu, Lumuticous juga dapat memberdayakan masyarakat sekitar dengan memberikan pelatihan atau kesempatan kerja bagi mereka, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan ekonomi mereka.
Dari segi ekonomi, keberadaan usaha Lumuticous dapat meningkatkan pendapatan baik bagi pemilik usaha maupun masyarakat sekitar. Dengan adanya peningkatan pendapatan, akan terjadi peningkatan daya beli masyarakat, yang pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Selain itu, Lumuticous juga dapat memberikan kontribusi pajak kepada pemerintah daerah, yang dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik lainnya, sehingga memberikan dampak positif secara ekonomi bagi masyarakat secara keseluruhan.
Melalui aspek ekonomi dan sosial yang dijelaskan di atas, keberadaan Lumuticous tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi pemilik usaha, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar dan pembangunan ekonomi lokal secara keseluruhan. Oleh karena itu, dukungan terhadap pengembangan usaha Lumuticous dapat dianggap sebagai investasi yang berkelanjutan dalam pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial.
6. Aspek finansial
1) Sumber pendanaan
Uraian Presentase (%) Jumlah
(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h)
Modal Sendiri
1.000.0 00
1.000.0 00
1.000.0 00
1.000.0 00
1.000.0 00
1.00.0 00
1.000.0 00
1.000.0 00
8.000.0 00
Pinjam an
00.00 00.00 00.00 00.00 00.00 00.00 00.00 00.00 00.00
Jumlah 8.000.0
00
Tabel 1 Perolehan Modal
2) Analisis Kebutuhan Awal
No Keterangan Biaya
1. Aktiva tetap
1) Lemari es 1.500.000
2) Kompor 95.000
3) Regulator + Selang regulator 70.000
4) Gas 3kg (1 unit) 125.000
5) Wadah 2 pcs @5000 10.000
6) Tablet 1.000.000
Jumlah aktiva tetap 2.800.000
2. Modal kerja
Jumlah 200.000 3. Biaya Operasional
1) Gaji karyawan 200.000 x 3 600.000 2) Biaya listrik & air 150.000
3) Kuota 25.000
4) Bensin 10.000
Total 3.785.000
Dana yang tersedia (modal sendiri) 8.000.000
Tabel 2 Kebutuhan Investasi
3) Arus kas masuk
Penyusutan = Investasi = 2.800.000 = 700.000 Umur Ekonomi 4
Penyusutan = 700.000/tahun
Sehingga estimasi laporan laba/rugi
Pendapatan 60.000.000
Biaya yang keluar
Total biaya 1.685.000
Penyusutan 700.000
2.385.000
Laba sebelum pajak (EBT) 57.615.000
Pajak 0,5% 288.075
Laba setelah pajak (EAT) 57.326.925
Aliran kas masuk bersih = EAT + Penyusutan = 57.326.925 + 700.000 = 58.026.925
*Pajak 0,5% diperoleh dari undang-undang pajak penghasilan pasal 21 yang mengatur penghasilan usaha kecil yang pendapatan brutonya < 4,8 M dalam setahun.
4) Estimasi Cash Flow
KOMPONEN TAHUN/PERIODE
2024 2025 2026 2027
KAS MASUK
Investasi 3.785.000 0 0 0
Pendapatan 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000
Total kas
masuk
63.785.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 KAS KELUAR
Pembelian aktiva tetap
3.785.000
Gaji & Upah 600.000 600.000 600.000 600.000 Listrik & Air 150.000 150.000 150.000 150.000
Kuota 25.000 25.000 25.000 25.000
Bensin 10.000 10.000 10.000 10.000
Penyusutan 700.000 700.000 700.000 700.000
Total kas keluar 5.270.000 1.485.000 1.485.000 1.485.000 Surplus 58.515.000 58.515.000 58.515.000 58.515.000 Saldo awal kas - 58.515.000 117.030.000 175.545.000 Saldo akhir kas 58.515.000 117.030.000 175.545.000 234.060.000
Tabel 3 Estimasi Cash Flow
5. Payback Period
PP = 8.000.000/57.326.925 x 12 = 1,7 bulan
Usaha lumuticous dinilai layak karena jangka waktu pengembalian
Total EAT = 57.326.925+57.326.925+57.326.925+57.326.925
= 229.307.700
Rata – rata EAT = 229.307.700/4
= 57.326.925 Rata – rata investasi= 8.000.000/2
= 4.000.000
ARR = 57.326.925/4.000.000 x 100%
= 14,3%
7. Net Present Value (NPV)
Tabel 4 Net Present Value (NPV)
Usaha Lumuticous dinilai layak karena nilai NPV > 0 yaitu sebesar Rp. 229.307.700
8. Profitability Index
PI = 229.307.700/8.000.000 x 100%
= 28,6
Usaha Lumuticous dinilai layak karena nilai PI > 1, yaitu 28,6 7. Aspek lingkungan hidup
a) Analisa lingkungan operasional
TAHUN PROCEES PV IF PV of Proceed
1 58.026.925 - 58.026.925
2 58.026.925 - 58.026.925
3 58.026.925 - 58.026.925
4 58.026.925 - 58.026.925
Total 232.107.700
Initial Cash Flow 2.800.000
NPV 229.307.700
Pemasok bahan baku meliputi pabrik es kristal, rumput laut dan lain-lain. Pemasok ini berasal dari toko atau agen yang berada di daerah Bekasi.
Pemilihan pemasok ini kami mengutamakan yang mempunyai kritea jujur, bersih dan dapat menyediakan bahan-bahan berkualitas dan tidak terkontaminasi zat-zat berbahaya.
2. Pelanggan
Pelanggan utama kami yaitu kalangan anak muda dan masyarakat yang peduli terhadap gaya hidup sehat dan cenderung mencari produk yang inovatif, sehat serta ramah lingkungan.
3. Pemilik
Lumuticous memiliki pegawai atau tenaga kerja dalam mendirikan usaha ini bersama 2 orang yang sekaligus memberikan dukungan finansial bagi kami yang baru terjun pada dunia bisnis atau wirausaha.
b) Analisa lingkungan industri
Analisis lingkungan industri Lumuticous mencakup evaluasi faktor- faktor yang mempengaruhi industri makanan dan minuman secara keseluruhan, serta elemen-elemen yang khusus memengaruhi pasar es lumut. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam analisis lingkungan industri Lumuticous:
1. Tren Konsumen
Perubahan pola konsumsi dan preferensi konsumen terhadap makanan dan minuman sehat dan inovatif, seperti minuman es lumut, merupakan faktor penting dalam industri ini. Tingginya kesadaran akan kesehatan dan keberlanjutan mendorong permintaan terhadap produk-produk seperti es lumut.
2. Inovasi Produk
pasar. Perusahaan-perusahaan bersaing untuk memperkenalkan produk-produk baru dan unik, termasuk variasi es lumut dengan rasa dan manfaat kesehatan yang berbeda.
3. Regulasi Pemerintah
Regulasi pemerintah terkait dengan standar kualitas, keamanan pangan, dan label produk dapat memengaruhi operasional dan pemasaran produk es lumut. Kepatuhan terhadap regulasi ini penting untuk menjaga reputasi dan kepercayaan konsumen.
4. Persaingan Industri
Persaingan dari perusahaan-perusahaan lain di industri makanan dan minuman, baik besar maupun kecil, dapat mempengaruhi penetrasi pasar dan pangsa pasar Lumuticous. Analisis pesaing dapat membantu dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing serta strategi yang dapat diambil.
5. Teknologi dan Produksi
Perkembangan teknologi dalam pemrosesan, penyimpanan, dan distribusi dapat mempengaruhi efisiensi operasional dan biaya produksi Lumuticous. Penerapan teknologi baru yang relevan dapat meningkatkan daya saing perusahaan.
6. Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi secara keseluruhan, termasuk pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, dan stabilitas harga bahan baku, dapat memengaruhi daya beli konsumen dan biaya operasional perusahaan.
7. Tingkat Keberlanjutan
Kesadaran akan keberlanjutan lingkungan semakin meningkat, dan ini dapat memengaruhi preferensi konsumen serta tuntutan pasar terhadap praktik bisnis yang ramah lingkungan.
c) Analisa lingkungan jauh
Analisis lingkungan jauh Lumuticous melibatkan evaluasi faktor-faktor
global, perkembangan teknologi, dan isu-isu lingkungan global. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam analisis lingkungan jauh Lumuticous beserta referensi referensi yang relevan:
1. Tren Global dalam Makanan dan Minuman Sehat
Perubahan dalam pola makan global dan peningkatan kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat telah mempengaruhi permintaan akan produk makanan dan minuman sehat, termasuk es lumut. Studi oleh O'Connor et al. (2015) dalam "Global Trends in Healthy Snacks" dapat memberikan wawasan tentang tren global dalam makanan sehat.
2. Teknologi dalam Industri Pangan
Perkembangan teknologi seperti pemrosesan makanan, peningkatan daya simpan, dan inovasi kemasan dapat mempengaruhi produksi dan distribusi es lumut. Laporan dari World Economic Forum tentang "The Future of Food"
memberikan pandangan tentang tren teknologi dalam industri pangan global.
3. Kesadaran Lingkungan dan Keberlanjutan
Perhatian terhadap isu-isu lingkungan global seperti perubahan iklim, limbah plastik, dan keberlanjutan telah memengaruhi preferensi konsumen dan tuntutan pasar terhadap produk yang ramah lingkungan. Penelitian oleh Gupta et al. (2020) tentang
"Sustainable Food Consumption: A Review of Contemporary Literature" dapat memberikan pemahaman tentang perubahan tren konsumen terkait keberlanjutan.
4. Kondisi Ekonomi Global
Faktor-faktor seperti fluktuasi mata uang, perubahan harga komoditas, dan ketidakstabilan ekonomi global dapat
Economic Prospects" dapat memberikan wawasan tentang kondisi ekonomi global dan dampaknya terhadap bisnis makanan dan minuman.
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Permintaan akan produk makanan dan minuman sehat serta ramah lingkungan terus meningkat, memberikan peluang besar bagi Lumuticous untuk berkembang di pasar yang berkembang ini.
2. Konsep es lumut sebagai produk inovatif yang menggabungkan segar, kesehatan, dan keberlanjutan memiliki daya tarik yang kuat bagi konsumen.
3. Lumuticous perlu segera memperoleh semua izin dan lisensi yang diperlukan untuk mengoperasikan bisnisnya secara sah dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi pemerintah.
4. Ketergantungan pada pemasok lumut laut memerlukan manajemen risiko yang baik untuk memastikan pasokan yang stabil dan berkelanjutan.
4.2 Saran
1. Prioritaskan perolehan semua izin dan lisensi yang diperlukan dari pemerintah setempat untuk menghindari masalah hukum di masa depan.
2. Pertimbangkan diversifikasi pasokan bahan baku lumut laut dengan menjalin hubungan dengan beberapa pemasok atau mempertimbangkan opsi pemrosesan dan penyimpanan lumut sendiri.
3. Lakukan riset pasar lanjutan untuk memahami lebih dalam preferensi dan kebutuhan pelanggan potensial, serta tren dan persaingan pasar yang terbaru.
4. Kembangkan strategi pemasaran yang kreatif dan menarik, termasuk pemanfaatan media sosial dan kerjasama dengan influencer untuk
5. Berinvestasi dalam pelatihan dan pengembangan karyawan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam memproduksi, memasarkan, dan menjalankan bisnis secara efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Hwang, J. R. (2021). Impact of eco-friendly marketing mix on consumer green purchase intention in the fashion industry: The moderating effect of perceived brand globalness. Journal of Business Research, , 524-534.
Jain, S. &. (2019). Understanding Consumer Behavior. In Global Business Management. Springer, Singapore.
Kotler, P. K. (2020). An Asian Perspective. Pearson Education South Asia.
Marketing Management:.
Marshall, J. C. (2020). The impact of product packaging on consumer perceptions of sustainable beauty products. . Journal of Environmental Management, 110224.
Simons, H. W. (2019). The impact of environmental product information on green purchase intention: The role of environmental knowledge and perceived consumer effectiveness. Journal of Business Research,, 178-193.
Wang, H. C. (2022). Factors affecting consumer attitudes toward green packaging:
A study of fresh e-commerce. Journal of Retailing and Consumer Services, 102991.
Woodruff, R. B. (2019). Customer Value: The Next Source for Competitive Advantage. . Journal of the Academy of Marketing Science, , 625-627.
Yeh, T. L. (2021). Consumers’ purchase intention of green product: The role of green trust, green perceived value, and green customer satisfaction.
Sustainability,, 529.