CIMB Niaga menyadari bahwa penerapan Tata Kelola Perusahaan bukan lagi suatu keharusan, namun telah menjadi landasan terpenting dalam menjalankan perusahaan. Komitmen Perusahaan terhadap tata kelola perusahaan yang baik dituangkan dalam Visi, Misi, Nilai-nilai Inti, Kode Etik, Kebijakan Inti Perusahaan dan Praktik Terbaik Tata Kelola Perusahaan, Piagam dan Pedoman Operasional Sistem Penanganan Pengaduan (Whistleblower Policy).
Penilaian Eksternal
Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola yang Baik
RUPS merupakan organ tertinggi dalam tata kelola perusahaan CIMB Niaga yang berfungsi sebagai wadah pemegang saham untuk mengambil keputusan.
Hak, Wewenang dan Tanggung Jawab Pemegang Saham
Mekanisme Penyelenggaraan RUPST
Bukti pemberitahuan ringkasan risalah rapat umum disampaikan kepada OJK dan BEI 1 (satu) hari kerja setelah diumumkan. Notaris Ashoya Ratam, SH, MKn selaku Notaris PT SIRCA DATAPRO PERDANA selaku Biro Administrasi Efek Jumlah pemegang saham yang mengajukan.
Proses Perhitungan Suara
Akta Risalah RUPST RUPST CV Notaris yang diajukan ke OJK dan BEI (e-Reporting) pada tanggal 14 April 2016. Dato' Sri Nazir Razak selaku Ketua Dewan Pengawas beserta seluruh anggota Dewan Pengawas lainnya hadir (kecuali Bapak .Roy Edu Tirtadji tidak bisa hadir).
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Menyetujui pelimpahan wewenang Dewan Pengawas Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik lain yang akan mengaudit laporan keuangan konsolidasian Perseroan tahun buku 2016, dalam hal: terdapat keberatan dari Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) terhadap penunjukan sebuah kantor akuntan publik. Menyetujui pelimpahan wewenang kepada direksi perseroan untuk menunjuk kantor akuntan publik lain untuk mengaudit laporan keuangan konsolidasi perseroan tahun buku 2015, dalam hal terdapat keberatan dari Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) terhadap penunjukan kantor akuntan publik. kantor akuntan.
Dasar Hukum
Direksi CIMB Niaga merupakan salah satu organ utama pengelola GCG yang menjalankan fungsi pengawasan atas kegiatan pengelolaan bank untuk memastikan kesesuaian dengan tujuan bisnis yang telah ditetapkan. Dewan komisaris berkewajiban melakukan pengawasan dan pemberian nasihat terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan.
Susunan dan Komposisi Dewan Komisaris
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Dewan Komisaris
Memantau penerapan Tata Kelola di masing-masing Lembaga Jasa Keuangan agar sesuai dengan Pedoman TKT. Mengawasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direktur UE, serta memberikan pengarahan atau nasihat kepada Direktur UE atas pelaksanaan pedoman TKT.
Tugas dan Tanggung Jawab Presiden Komisaris
Kewenangan Dewan Komisaris
Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris karena tidak hadirnya anggota lainnya, segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Komisaris Utama atau anggota Dewan Komisaris lainnya dalam Anggaran Dasar berlaku juga baginya. Kewenangan Dewan Komisaris untuk menyetujui berbagai kebijakan Bank mengacu pada ketentuan otoritas yang berwenang.
Fokus Pengawasan Dewan Komisaris di Tahun 2016
Dewan Komisaris menyetujui telaah dan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi dalam pengangkatan anggota Dewan Komisaris, Direksi, Komite Pengawas Syariah dan pihak independen yang akan menjadi anggota Komite Audit, Komite Pemantau Risiko Komite, Komite Nominasi, Komite Remunerasi dan Komite Tata Kelola Terintegrasi. Untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Dewan Komisaris menerima laporan dari masing-masing komite pada setiap rapat, yaitu: Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Pengangkatan dan Remunerasi, dan Komite Manajemen Terintegrasi .
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris
Dewan Komisaris menerima laporan terbaru mengenai investasi dan pencapaian terkait dengan operasional dan teknologi informasi yang diterapkan di tahun 2016. Terkait Sumber Daya Manusia, Dewan Komisaris melalui Komite Nominasi dan Remunerasi memantau kebijakan ketenagakerjaan dan fungsi pengelolaan SDM yang mengandung risiko yang berdampak signifikan bagi Bank, serta mengawasi penerapan manajemen risiko terkait outsourcing.
Independensi Dewan Komisaris
Selama tahun 2016, Komite Pemantau Risiko memantau pengelolaan risiko, kualitas aset, status kesehatan bank, dan hasil stress test. Terkait dengan likuiditas, baik dalam mata uang Rupiah maupun US Dollar, Dewan Pengawas secara berkala menerima Laporan Direksi untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai struktur dan likuiditas pembiayaan, serta strategi pembiayaan Bank.
Komisaris Independen
Kriteria Komisaris Independen
Pernyataan Independensi masing-masing Komisaris Independen
Program Pengembangan Dewan Komisaris
Program Orientasi bagi Komisaris Baru
Program Pelatihan Dewan Komisaris
Pelatihan Dewan Komisaris
4th Annual Future of Banking and Financial Services Conference 19 Oktober 2016 di Jakarta Training GCG berbasis ASEAN Corporate Governance. Pelatihan Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2 7 – 9 Juni 2016 di Jakarta Pelatihan GCG berbasis ASEAN Corporate Governance.
Pengungkapan Rangkap Jabatan
Masterclass - Pelatihan dan Sertifikasi Manajemen Risiko 7 Desember 2016 di Denpasar, Bali 8 Jeffrey Kairupan* Pelatihan Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 13-25 April 2016 di Jakarta. Khazanah Nasional Berhad Executive Director, Investments/Head of Strategic Management Unit 7 Armida Salsiah Alisjahbana * Komisaris Independen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,.
Masa Jabatan Dewan Komisaris
Rekomendasi Dewan Komisaris
Memberikan masukan terhadap penilaian Key Performance Indicator (KPI) Dewan Komisaris dan Pihak Independen yang menjadi Anggota Komite di tingkat Dewan Komisaris sesuai dengan kerangka penilaian yang telah ditetapkan. Selain itu, Dewan Komisaris memberikan persetujuan atas pemberian pinjaman kepada pihak terkait Bank untuk memenuhi ketentuan otoritas yang berwenang.
Direksi
Susunan dan Komposisi Direksi
Memberikan arahan strategis untuk semua aspek manajemen kredit, menetapkan standar penjaminan kredit yang konsisten dengan praktik terbaik, meninjau aplikasi kredit dan terus meningkatkan kualitas proses peninjauan dan persetujuan kredit untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam rantai kredit yang telah ditetapkan dan menjaga kualitas portofolio kredit dan memastikan bahwa kegiatan usaha dilakukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku. Memberikan arahan strategis pengelolaan risiko dengan selalu memperhatikan prinsip kehati-hatian, melaksanakan seluruh aspek secara menyeluruh untuk menilai pengelolaan risiko Bank.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Menetapkan strategi jangka panjang dan memimpin Direktorat Operasi & TI untuk menciptakan efektivitas dan efisiensi yang lebih baik dalam mengelola transaksi operasional bank dengan baik sesuai standar kualitas, memiliki kehandalan yang handal dan memastikan komunikasi yang lancar dari pengguna bila diperlukan.
Ruang Lingkup Pekerjaan dan Tanggung Jawab masing – masing Direksi
Lani Darmawan – Direktur Perbankan Konsumer. Menyusun strategi dan mengarahkan pelayanan dan penjualan produk perbankan konsumer di seluruh cabang di Indonesia serta mengoptimalkan potensi pasar dengan mengembangkan produk perbankan konsumer yang kompetitif dan inovatif untuk mencapai target laba yang telah ditetapkan. oleh bank dengan memperhatikan aspek kehati-hatian, pelaksanaan seluruh aspek sebagai satu kesatuan dari kebijakan manajemen risiko bank dan untuk mencapai proses bisnis perbankan yang efisien dan sukses. Hedy Lapian - Direktur Sumber Daya Manusia Memberikan arahan strategis di bidang pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia bank untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas sumber daya manusia di perusahaan dalam mendukung tercapainya tujuan kerja bank.
Program Pengembangan Direksi
Memberikan arahan strategis dalam pemasaran dan pengembangan produk dan layanan Tresuri dan Pasar Modal untuk meningkatkan pertumbuhan laba Bank melalui aktivitas pasar uang dan pasar modal. Djajanegara – Direktur Perbankan Syariah Memberikan arahan strategis yang inovatif dalam pelaksanaan operasional Perbankan Syariah dengan memastikan ketersediaan kebijakan dan prosedur kerja, pengembangan, pemasaran, penjualan produk dan pengelolaan fungsi Perbankan Syariah, termasuk mengelola operasional sehari-hari, bisnis pengembangan dan hubungan nasabah, sistem manajemen dan proses kerja untuk memastikan tercapainya keuntungan dan pertumbuhan bisnis sesuai dengan tujuan Bank dan prinsip-prinsip Perbankan Syariah.
Program Orientasi bagi Direksi Baru
Menyusun strategi kepatuhan, termasuk hal-hal yang terkait dengan kebijakan dan prinsip kepatuhan, serta memastikan seluruh ketentuan internal (kebijakan, sistem, prosedur) Bank telah sejalan dengan peraturan dan ketentuan eksternal terkait (Bank Indonesia, OJK dan lembaga/otoritas keuangan lainnya ). Selain itu, beliau juga bertanggung jawab untuk mengelola risiko hukum Bank, mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan yang berlaku di bidang pasar modal, memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang diperlukan terutama mengenai situasi. Bank sebagai perusahaan publik, termasuk menjaga reputasi dan sebagai perusahaan publik, penghubung atau contact person antara Bank dengan Pemerintah dan masyarakat, serta pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility).
Program Pelatihan Direksi
Combine Assurance Lunch and Learn 25 Oktober 2016 di Jakarta Meningkatkan kebijakan dan praktik pengungkapan tata kelola perusahaan. Leadership Series bersama Dr. Boenjamin Setiawan PhD 23 Februari 2016 di Jakarta 13 Samir Gupta* Basel Update and Impact di CIMB Group 22 Januari 2016 di KL, Malaysia.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi
Nama Jenis pelatihan/seminar/workshop/sharing knowledge Waktu dan lokasi Pelaksanaan 9 Hedy Lapian**** Refresher Sertifikasi Manajemen Risiko – Level 5 28 April 2016 di Jakarta. Djajanegara**** Media Handling with Talkinc 4 Maret 2016 di Jakarta Strategi Bisnis & Cara Mencapai Perbankan Syariah 17 Maret 2016 di Jakarta Update Basel dan Dampaknya pada CIMB Niaga 21 Maret 2016 di Jakarta Penyegaran Sertifikasi Manajemen Risiko – Level 5 21 Maret 2016 di Jakarta Program Induksi untuk direksi baru 1 Juni 2016 di Jakarta Meningkatkan kebijakan dan praktik pengungkapan tata kelola perusahaan.
Independensi Direksi
Rangkap Jabatan Direksi
Masa Jabatan Direksi
Kebijakan serta Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi, dan Rapat
Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Gabungan Dewan Komisaris
Mengundang Direksi (“Rapat”)
Agenda Rapat Dewan Komisaris Tahun 2016
Agenda Rapat Dewan Komisaris mengundang Direksi Tahun 2016
Rapat Direksi
Kebijakan serta Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi, dan Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi
Agenda Rapat Direksi Tahun 2016
Kebijakan serta Frekuensi dan Kehadiran Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi, dan Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.
Rapat Direksi Mengundang Dewan Komisaris
Agenda Rapat Direksi Mengundang Dewan Komisaris Tahun 2016
Mayoritas Dewan Komisaris dan Direksi CIMB Niaga tidak memiliki hubungan keluarga maupun keuangan dengan sesama anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Pengendali. CIMB Niaga senantiasa menjaga independensi dan tidak memiliki benturan kepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugasnya secara profesional dan objektif.
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris, Direksi dan Komite
Penilaian terhadap Kinerja Dewan Komisaris dan Komite di Tingkat
Prosedur Pelaksanaan Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan Komite DeKom
Kriteria Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan Komite DeKom
Pihak yang Melakukan Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan Komite DeKom
Hasil Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan Komite DeKom di tahun 2016
Dewan Komisaris
Komite DeKom
Penilaian terhadap kinerja Direksi (termasuk Presiden Direktur) dan
Prosedur Pelaksanaan Penilaian Kinerja Direksi
Pihak yang Melakukan Penilaian Kinerja Direksi
Prosedur Pelaksanaan Penilaian Kinerja ExCo
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris, Direksi dan Komite
Ruang lingkup kebijakan remunerasi bank telah dan akan disesuaikan dengan POJK no. Pengenalan remunerasi variabel sesuai dengan ketentuan hukum tentang penggunaan penerimaan bank komersial.
Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris
Kebijakan Remunerasi
Struktur Remunerasi Dewan Komisaris
Catatan: Termasuk remunerasi untuk 2 (dua) orang anggota pengurus yang habis masa jabatannya pada rapat umum tanggal 15 April 2016.
Prosedur Penetapan Remunerasi Direksi
Dewan Komisaris mengkaji usulan Komite Pengangkatan dan Remunerasi serta mengusulkan remunerasi kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). GSD menetapkan remunerasi Direksi dengan memberikan kewenangan kepada Direksi untuk menetapkan remunerasi Direksi, dengan memperhatikan rekomendasi yang diberikan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi, yang kemudian dilaksanakan sesuai dengan penetapan tersebut. Direksi.
Indikator Penetapan Remunerasi Direksi
Penyusunan struktur, kebijakan dan besaran remunerasi masing-masing pengurus dilakukan dengan memperhatikan tugas, wewenang dan tanggung jawab pengurus, remunerasi yang berlaku di industri perbankan (peers group), kinerja Bank, pencapaian individu masing-masing anggota dewan dan kemampuan bank. Komite nominasi dan remunerasi membahas remunerasi dewan dengan memperhatikan informasi tentang ruang lingkup dan standar remunerasi dengan industri sejenis (peer group) di pasar, hasil bank, hasil dan risiko masing-masing individu dewan. Direksi dengan pencapaian KPI yang telah ditetapkan, serta kapabilitas bank.
Struktur Remunerasi Direksi
Paket Remunerasi dan Fasilitas Lain yang Diterima
Remunerasi yang Bersifat Variabel bagi Direksi
Program Kepemilikan Saham bagi Karyawan Maupun Manajemen
Saham/instrumen berbasis saham yang diterbitkan oleh Bank Nihil B. Saham/instrumen berbasis saham yang diterbitkan oleh Bank Nihil Nihil. Untuk mempertahankan keunggulan kompetitif, Bank telah memiliki anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang selain mayoritas berlatar belakang perbankan, juga memiliki kompetensi, latar belakang dan pengalaman yang beragam.
Latar Belakang Pendidikan Dewan Komisaris dan Direksi
Memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris yang berkewarganegaraan asing untuk memperkaya pengetahuan dan pengalaman Dewan Komisaris terhadap perkembangan industri perbankan di dalam dan di luar Indonesia.
Kewarganegaraan Dewan Komisaris dan Direksi
Keahlian Dewan Komisaris dan Direksi
Komposisi Independen Dewan Komisaris
Usia Dewan Komisaris
Jenis Kelamin Dewan Komisaris
Kebijakan Keberagaman Dewan Komisaris dan Direksi
Usia Direksi
Jenis Kelamin Direksi
Komite Audit
Piagam Komite Audit
Struktur dan Keanggotaan
Diangkat sebagai Ketua Komite Audit sejak RUPST 15 April 2016 merangkap sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko. Napitupulu menjabat sebagai Senior Managing Partner di Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan (RSM Indonesia), Ketua Komite Profesi Kehormatan - Institut Akuntan Publik Indonesia, dan Dosen Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
Komite-Komite Dewan Komisaris
Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1986 dan MBA bidang keuangan dari Katholieke Universiteit Leuven, Belgia pada tahun 1990. Yap Tjay Soen sebelumnya menjabat sebagai Managing Director dan Chief Financial Officer PT Bank Negara Indonesia Tbk sejak 2008 hingga 17 Maret 2015.
Masa Jabatan
Independensi Komite Audit
Tugas dan Tanggung Jawab
Membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan aktif terhadap penerapan strategi Anti Fraud dengan menelaah Laporan Pelaksanaan Strategi Anti Fraud yang disampaikan oleh unit Manajemen Anti Fraud.
Laporan Pelaksanaan Tugas Tahun 2016
Rapat dan Tingkat Kehadiran Komite Audit
Program pencegahan fraud, seperti kampanye anti fraud, pelatihan anti fraud awareness bagi staf, sosialisasi anti fraud awareness kepada nasabah dan e-learning &. Di luar rapat, Komite Audit melaporkan kegiatannya secara berkala dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Pengawas dan Direksi.
Rencana Tahun 2017
Pertemuan dengan kantor akuntan publik untuk membahas rencana audit, ruang lingkup audit, temuan audit, rekomendasi audit dan management letter yang disampaikan. Rapat dengan direksi dan unit kerja terkait untuk memastikan kecukupan sistem pengendalian intern dalam pengelolaan aset bermasalah, non performing loan (NPL) di Corporate Banking, Commercial Banking dan Commercial Banking.
Napitupulu
Komite Pemantau Risiko
Piagam Komite Pemantau Risiko
Komite Pemantau Risiko menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional dan independen tanpa campur tangan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Selama tahun 2016, Komite Pemantau Risiko telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan Rencana Kerja Komite yang dibuat setahun sekali dengan mengacu pada tugas dan tanggung jawab Komite sebagaimana tertuang dalam Piagam Komite.
Rapat dan Tingkat Kehadiran Komite
Diangkat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko pada RUPST 15 April 2016 dan efektif berhenti sebagai anggota Komite Pemantau Risiko pada Juli 2016. Komposisi, struktur dan persyaratan keanggotaan, tugas dan tanggung jawab, wewenang, penyelenggaraan rapat dan pelaporan lengkap tercantum dalam Piagam Komite Pemantau Risiko yang diunggah di website Bank.
Komite Nominasi dan Remunerasi
Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi
Terkait dengan kebijakan nominasi
Memberikan nasihat kepada calon anggota Dewan Pengawas dan/atau Direksi, dan/atau Dewan Pengawas Syariah. Melakukan evaluasi kinerja dan menyusun program pengembangan Dewan Pengawas dan Direksi, serta Dewan Pengawas Syariah.
Terkait dengan kebijakan remunerasi
Komite wajib memastikan bahwa kebijakan remunerasi memperhatikan
Memberikan rekomendasi Pihak Independen untuk menjadi anggota Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Tata Kelola Terintegrasi. Melakukan pembahasan dan rekomendasi program pengembangan keahlian Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah dan Komite.
Rapat dan Tingkat Kehadiran Komite Nominasi dan Remunerasi
Melakukan pembahasan dan menyusun kebijakan nominasi dan performance review anggota Dewan Pengawas, Direksi, Komite Syariah Dewan Pengawas. Tugas utama Komite Tata Kelola Integral adalah mengevaluasi penerapan Tata Kelola Integral dengan menilai kecukupan pengendalian internal dan pelaksanaan fungsi kepatuhan terintegrasi serta memberikan rekomendasi kepada Dewan Pengawas atas penunjukan dan penyempurnaan pedoman Tata Kelola Integral.
Suksesi Direksi
Kriteria pemilihan Direksi dan Komisaris
Proses Pemilihan Direksi dan Dewan Komisaris
Selanjutnya, Dewan Pengawas telah memutuskan untuk menyampaikannya kepada para pemegang saham dalam RUPS Tahunan, dan juga telah diajukan ke OJK untuk uji reliabilitas. Kandidat diputuskan oleh pemegang saham, dengan proses pemungutan suara dilakukan secara INDIVIDUAL dan tertutup (rahasia).
Komite Tata Kelola Terintegrasi
Piagam Komite Tata Kelola Terintegrasi
Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama (Independen) PT CIMB Principal Asset Management sejak tahun 2011. Sebelumnya, beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Maybank Kim Eng Securities dan menjabat sebagai Komisaris dan Direktur Utama PT Kliring Penjaminan Indonesia.
Independensi Komite Tata Kelola Terintegrasi
Mandat Komite Manajemen Terintegrasi tidak boleh lebih panjang dari mandat Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan dapat dipilih kembali. Di luar rapat, Komite Tata Kelola Terintegrasi secara berkala melaporkan kegiatan dan memberikan rekomendasi kepada Direksi dan Direksi.
Komite Eksekutif
Risk Management Committee (RMC)
Komite-Komite Direksi
Memberikan rekomendasi dan menyetujui kerangka kebijakan dan kerangka manajemen risiko, termasuk kerangka model manajemen risiko kredit dan kebijakan stress testing. Menyetujui hasil review parameter dan laporan perhitungan Profil Risiko, Material Risk Assessment (MRA) dan Risk Based Bank Rating (RBBR), KPMM, Integrated Risk Management, Sector Appetite dan ICAAP.
Asset & Liability Committee (ALCO)
Menyetujui Management Action Trigger (“MAT”)/limit risiko likuiditas dan suku bunga dalam Banking Book. Menyusun langkah kerja terkait risiko likuiditas dalam rangka persiapan proses transfer CIMB Niaga dari BUKU 3 ke BUKU 4.
Information Technology Steering Committee (ITSC)
Operational Risk Management Committee (ORC)
Melakukan kajian dan diskusi terkait kejadian risiko operasional pada aktivitas pinjaman pensiun untuk memastikan langkah-langkah mitigasi risiko dan perbaikan proses diterapkan. Melakukan review atas hasil statutory review atas rekening-rekening yang masuk dalam kategori High Watch List untuk memastikan bahwa review telah dilakukan secara memadai untuk meminimalkan dampak kejadian risiko operasional.
Credit Policy Committee (CPC)
Kajian kontrak penjualan pinjaman, perubahan kontrak valuta asing dan derivatif, dan perubahan kebijakan komersial terkait target pasar atau selera sektor. Revisi Kebijakan Perkreditan Komersial Tentang Perubahan Kuasa Yang Diwenangkan (DA) Penyimpangan Perjanjian Kredit (PK) diatas jumlah tertentu yang tidak diaktakan/PPAT.
Capital Management Committee (CMC)
Mengidentifikasi kejadian/transaksi penting yang akan dilakukan bank dan menentukan dampaknya terhadap permodalan bank. CMC juga mengidentifikasi kejadian/transaksi signifikan yang akan dilakukan bank dan memastikan dampaknya terhadap permodalan bank sebagai bentuk pengelolaan permodalan bank.
Profil Sekretaris Perusahaan
Fransiska Oei
Dasar Hukum Penunjukan Sekretaris Perusahaan
Periode Jabatan Sekretaris Perusahaan
Pelatihan Sekretaris Perusahaan
Struktur Organisasi Sekretaris Perusahaan/Corporate Secretary
Laporan Pelaksanaan Fungsi Sekretaris Perusahaan Tahun 2016
Sekretaris Perusahaan
Keterbukaan Informasi di tahun 2016
Laporan Berkala
Laporan Insidentil
20 September 2016 Ketersediaan dana untuk pembayaran bunga ke-25 (dua puluh lima) Obligasi Subordinasi I Bank CIMB Niaga Tahun 2010. 17 Oktober 2016 Ketersediaan Dana Obligasi Subordinasi I Bank CIMB Seri B Niaga Tahap I ke-16 (enam belas) Tahun 2012 .
Piagam Audit Internal
Pengangkatan Kepala SKAI (Chief Audit Executive)
Profil Kepala SKAI (Chief Audit Executive)
Restiana Linggadjaya
Sumber Daya Manusia SKAI dan Sertifikasi Profesi
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)
Sertifikasi Manajemen Risiko Level I 82 Sertifikasi Manajemen Risiko Level II 32 Sertifikasi Manajemen Risiko Level III 5 Sertifikasi Manajemen Risiko Level IV 1.
Struktur dan Kedudukan SKAI
Tugas dan Tanggung Jawab SKAI
QAIP mencakup evaluasi kepatuhan Audit Internal terhadap definisi Audit Internal dan Standar, serta evaluasi apakah auditor menerapkan kode etik. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan SKAI Terintegrasi bagi setiap anggota konglomerasi CIMB Indonesia; berkoordinasi dengan Satuan Kerja Audit Intern anggota konglomerasi CIMB Indonesia sesuai dengan fungsinya; dan menyusun hasil pelaksanaan SKAI Terintegrasi masing-masing anggota Konglomerasi CIMB Indonesia.
Partisipasi dalam Perhimpunan Profesi Audit Intern
Secara khusus melaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan temuan SKAI yang secara signifikan dapat mengganggu kelangsungan usaha CIMB Niaga. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab satuan audit intern terintegrasi kepada direktur yang ditunjuk untuk melaksanakan fungsi pengawasan LJK pada konglomerasi keuangan, direktur kepatuhan entitas utama dan dewan pengawas Entitas Utama.
Laporan Kegiatan Audit 2016
Membuat laporan enam bulanan atas pelaksanaan hasil pemeriksaan pokok pada Otoritas Jasa Keuangan, paling lambat 2 bulan setelah akhir periode. Melaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan, hasil kajian pihak eksternal yang memuat pendapat atas hasil pekerjaan SKAI dan kesesuaian dengan SPFAIB serta perbaikan yang dapat dilakukan.
Rencana Kerja 2017
Menjalankan kajian tentang polisi dan prosedur yang dilaksanakan di SKAI supaya sentiasa dikemas kini dan selaras dengan piawaian profesional yang diguna pakai.
Satuan Kerja Kepatuhan
Profil Kepala Satuan Kerja Kepatuhan
Liston Siahaan
Struktur Organisasi Satuan Kerja Kepatuhan
Prinsip Kepatuhan
Fungsi Kepatuhan
Kegiatan Kepatuhan Selama 2016
Indikator Kepatuhan 2016
Profil Kepala Satuan Kerja Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Entin Rostini
Struktur Organisasi Satuan Kerja Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT)
- Persetujuan atas kebijakan dan prosedur APU dan PPT berbasis risiko sesuai dengan kompleksitas
- Pembentukan Unit Anti Money Laundering (AML) yang bertanggung jawab atas penerapan program
- Penerapan Sistem Infomasi Manajemen dalam rangka penerapan APU dan PPT
- Kewajiban pelaksanaan Pelatihan APU dan PPT kepada karyawan
- Pengendalian Intern untuk mengevaluasi kecukupan dan efektifitas dari program APU dan
Penerapan Sistem Informasi Manajemen dalam rangka penerapan APU dan KPBU dalam rangka penerapan APU dan KPBU. Pelatihan APU dan PPT yang wajib diikuti oleh seluruh karyawan baru dan lama secara berkala.
Implementasi dan Pelaporan Aktivitas Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT)
Pelaporan ke Regulator terkait dalam rangka implementasi APU dan PPT
Melakukan uji kepatuhan terhadap 119 produk baru dan 71 usulan kebijakan dan prosedur yang relevan dengan penerapan APU dan PPT. Menerbitkan 1.716 APU dan PPT Advisory kepada Unit Bisnis dan Unit Kerja Bank.
Akuntan Publik/Auditor Eksternal
Nama Akuntan Publik
Nama Kantor Akuntan Publik
Efektivitas dan Frekuensi Komunikasi Akuntan Publik
Pengawasan atas Auditor Eksternal
Jumlah Periode Akuntan dan Kantor Akuntan Publik (KAP) telah mengaudit
Jasa lain yang Dilakukan Akuntan
Biaya Audit
CIMB Niaga menetapkan sistem pengendalian intern sebagai komponen pengawasan yang penting dalam pengelolaan bank dan menjadi acuan operasional perbankan yang sehat dan terkendali. Sistem pengendalian intern mendukung pencapaian tujuan kinerja bank untuk meningkatkan nilai pemangku kepentingan, meminimalkan risiko kerugian dan menjaga kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dasar Penetapan
CIMB Niaga menerapkan Sistem Pengendalian Internal yang mengacu pada COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) - Integrated Internal Control Framework dalam mengembangkan kerangka pengendalian internal yang memastikan kecukupan pengendalian operasional dan keuangan, pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasional . dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Penerapan Sistem Pengendalian Intern dan Kesesuaian Dengan COSO
- Lingkungan Pengendalian
- Penilaian risiko dan Pengelolaan Risiko
- Kegiatan Pengendalian
- Informasi dan Komunikasi
- Pemantauan
Pejabat perusahaan secara berkala meninjau keberadaan dan keefektifan kontrol, melakukan alokasi tugas yang sesuai, melakukan verifikasi rutin atas keakuratan data, dan memiliki serta menguji rencana darurat. Pengurus, pejabat bank dan SKAI melakukan pemantauan secara terus menerus terhadap efektivitas pelaksanaan pengendalian secara keseluruhan.
Pernyataan Kecukupan Pengendalian Intern
SKAI;
Terdapat prosedur mengenai pengumpulan data dan teknologi informasi yang dapat menghasilkan laporan kegiatan usaha, kondisi keuangan, penerapan manajemen risiko dan kepatuhan terhadap ketentuan yang mendukung pemenuhan tugas Direksi dan Dewan Komisaris.
Evaluasi Efektivitas Pengendalian Intern
Sistem Pengendalian Intern
Dalam menjalankan fungsi manajemen risiko, CIMB Niaga menerapkan fungsi manajemen risiko yang sejalan dengan kerangka kerja Enterprise Wide Risk Management (EWRM). Proses manajemen risiko dalam EWRM meliputi proses identifikasi risiko yang signifikan dalam kegiatan usaha bank; pengukuran risiko dan agregasi risiko dilakukan dengan menggunakan metode yang tepat;
Identifikasi dan Pengukuran Risiko
Dalam hal ini, bank mengoptimalkan fungsi manajemen risiko untuk mendukung dan mempengaruhi keputusan bisnis terkait penetapan harga, alokasi sumber daya, dan keputusan bisnis lainnya. Ini termasuk mengembangkan dan memperbarui kebijakan dan prosedur manajemen risiko yang sesuai untuk menjaga tingkat risiko tetap dalam batas.
Jenis-jenis Risiko
EWRM merupakan kerangka komprehensif yang mencakup manajemen risiko untuk berbagai aktivitas dan pengambilan keputusan bisnis bank. Salah satu komponen utama kerangka EWRM adalah penerapan tata kelola bank yang kuat yang berfungsi untuk meningkatkan mekanisme prinsip empat mata dan transparansi di seluruh proses manajemen risiko.
Pengelolaan Risiko
Hasil Kajian atas Efektivitas Sistem Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Permasalahan Hukum
Perdata
Pidana
Pokok permasalahan: Perkara ini merupakan perkara yang sama yang diajukan sebelumnya oleh penggugat dan mantan pemegang saham KD lainnya terhadap Bank, dimana gugatan tersebut ditolak seluruhnya oleh Pengadilan dan putusan Pengadilan menjadi tetap. Pokok permasalahan: Penggugat mengajukan gugatan dengan alasan Bank selaku wali amanat dalam penerbitan obligasi subordinasi BGI telah melakukan perbuatan melawan hukum.
Permasalahan Hukum/Litigasi Perusahaan dan Anak Perusahaan
Pokok permasalahan: Tindakan penundaan, serta pembatalan upaya lelang terkait eksekusi jaminan hipotik Nilai perkara: Material Rp. Pokok permasalahan: Gugatan bahwa Bank ingkar janji terkait pencairan dana pinjaman dalam proses merger dan restrukturisasi sehingga menyebabkan Debitur menjadi NPL dan penggugat menuntut ganti rugi.
Perkara Penting yang sedang Dihadapi oleh Direksi dan Anggota Dewan Komisaris yang sedang Menjabat
Perkara Penting yang Dihadapi oleh Entitas Anak
Perkara Penting yang sedang Dihadapi oleh Direksi dan Anggota Dewan Komisaris CNAF yang sedang Menjabat
Dampak Permasalahan Hukum bagi Bank dan Entitas Anak
Sanksi Administratif dari Otoritas Jasa Keuangan
Fungsi Investor Relations
Media Sosial
Konsep di balik inisiatif ini adalah bank merekrut 200 karyawan yang dianggap berpotensi menjadi brand ambassador CIMB Niaga di dunia media sosial. Pada tahun yang sama, bank juga menggunakan media sosial sebagai saluran komunikasi untuk memberikan informasi dan melayani pertanyaan terkait penyempurnaan sistem operasional utama bank yang telah diterapkan pada awal tahun 2016.
Siaran Pers Tahun 2016
Peran media sosial sebagai saluran komunikasi bank semakin diperkuat, sehingga pada akhirnya dapat menjadi saluran komunikasi yang efektif dalam menyampaikan pesan bank atau menerima kontribusi dari masyarakat luas. Aktivitas media sosial bank 24/7 dengan waktu respons kurang dari 5 menit dari respons awal, menjadikan CIMB Niaga salah satu yang terbaik di industri perbankan untuk waktu respons media sosial.
Akses Informasi dan Data Perusahaan
23 7 Agustus 2016, 'The Color Run Presented by CIMB Niaga' Kembali Hangatkan Jakarta dengan Warna Tropis 22. 36 'The Color Run Presented by CIMB Niaga' Gelar Lomba Menulis untuk Wartawan Media dan Blogger 24 JULI.
Tujuan Kebijakan Kode Etik
Kode Etik Bank merupakan landasan sikap dan tindakan etis dengan prinsip-prinsip dasar yang mengacu pada visi, misi dan nilai-nilai Bank. Bank telah memiliki Kode Etik yang berlaku pada seluruh tingkatan organisasi termasuk Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan.
Pokok-pokok/Isi Kode Etik
Bank senantiasa menjaga integritas dengan memiliki dan menerapkan pedoman baku terkait prosedur perilaku yaitu Kode Etik.
Pernyataan Kode Etik
Bentuk Sosialisasi dan Upaya Penegakan Kode Etik
Jenis Sanksi dan Jumlah
Pelanggaran Kode Etik Tahun 2016
Kode Etik
Kebijakan Penegakan Disiplin dan Penentuan Sanksi Atas Pelanggaran
Salah satu wujud komitmen Bank terhadap upaya pengendalian intern adalah penerapan kebijakan mengenai sistem penanganan pengaduan (whistleblowing system). CIMB Niaga telah memiliki dan menerapkan kebijakan dan sistem penanganan pengaduan (whistleblowing system) ini sejak tahun 2011, dan telah melakukan perbaikan secara bertahap baik dalam mekanisme pelaporan maupun distribusi media pelaporan.
Cara Penyampaian Laporan Pelanggaran
Perlindungan bagi Pelapor
Penanganan Pengaduan
Pihak yang Mengelola Pengaduan
Hasil dari Penanganan Pengaduan
Kebijakan Penanganan Pengaduan (Whistle Blowing System)
Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa
Aktivitas Terkait Kriteria dan Seleksi Rekanan (Pemasok)
Kebijakan ini mengatur tentang kerangka, pengelolaan dan penerapan strategi anti Fraud yang merupakan strategi Bank dalam mengelola Fraud dengan memperhatikan karakteristik dan cakupan potensi Fraud dan diimplementasikan dalam bentuk sistem pengendalian Fraud. Dampak dari penyimpangan yang diakibatkannya tidak memperhitungkan pemulihan yang dicapai dalam upaya penyelesaian pelanggaran yang diakibatkannya.
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non-Keuangan Perusahaan
Budaya ABC menetapkan 3 (tiga) perilaku utama yang harus diterapkan oleh setiap insan bank yang diyakini dapat mendukung percepatan kemajuan CIMB Niaga ke arah yang lebih baik. ABC Roadshow bagi seluruh karyawan untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang ABC.
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait
Budaya yang berfokus pada bagaimana perusahaan memanfaatkan kekuatan sumber daya manusianya, khususnya dalam memberikan layanan nasabah yang lebih baik dan meningkatkan efisiensi dalam kolaborasi untuk menciptakan sinergi antar unit kerja melalui program A Better CIMB Niaga (ABC). Aksi nyata pengurus, yang bertujuan untuk berdiskusi langsung dan mendengarkan keinginan karyawan untuk menjalin kerjasama yang lebih baik.
Kebijakan Perlindungan Nasabah
Kebijakan Anti Korupsi
Untuk melindungi hak-hak kreditur, Bank menerapkan sistem keterbukaan informasi yang adil dan transparan serta memperlakukan semua kreditur secara setara tanpa diskriminasi. Sebagai bagian dari penegakan hak-hak kreditur, Bank melaksanakan kewajibannya sesuai kesepakatan dengan tepat waktu dan berusaha menghindari keterlambatan atau kelalaian yang dapat merugikan kedua belah pihak.
Kebijakan Dividen
Dengan keterbukaan informasi, seluruh kreditur dan mitra usaha berhak memperoleh informasi yang relevan sesuai dengan kebutuhannya, sehingga masing-masing pihak dapat mengambil keputusan yang obyektif berdasarkan pertimbangan yang adil, wajar dan akurat. Agar hak-hak kreditur dapat dilaksanakan dengan baik, maka hak-hak tersebut dituangkan dalam suatu perjanjian yang disepakati oleh kedua belah pihak.
Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial dan PolitikKebijakan Conflict Management
Jumlah anggota Dewan Komisaris Perseroan telah sesuai dengan ketentuan dan memperhatikan kebutuhan, kondisi dan kemampuan Perseroan. Kebijakan evaluasi Dewan Komisaris dan Komite di tingkat Dewan Komisaris diatur dalam Piagam Pengangkatan dan Remunerasi Komite.
Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka OJK
Kebijakan evaluasi Dewan Komisaris diatur dalam Lampiran Piagam Komite Pengangkatan dan Remunerasi, dan hasil evaluasi Dewan Komisaris diungkapkan dalam Laporan Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris. Komisaris dalam laporan tahunan ini. Kebijakan mengenai hak anggota dewan komisaris untuk mengundurkan diri diatur dalam Pasal 17.6 anggaran dasar perseroan dan dalam piagam dewan komisaris.
Hak-hak Pemegang Saham
Kesetaraan Perlakuan Terhadap Pemegang Saham
Peran Pemangku Kepentingan
Pengungkapan dan Transparansi
Tanggung Jawab Dewan
Pemenuhan Lainnya Terhadap Asean Corporate Governance Scorecard
Setiap rapat pengurus dan rapat komisaris diadakan secara terpisah sesuai dengan §§ 16 dan 19 anggaran dasar. Peran sekretaris kelompok dalam mendukung tugas dan tanggung jawab dewan komisaris sesuai ketentuan butir VIII.1.3 piagam dewan adalah rapat dewan dihadiri oleh sekretaris perusahaan dan menurut sesuai dengan ketentuan VIII.2.1 Anggaran Dasar Dewan Komisaris, risalah rapat Dewan Komisaris dibuat oleh sekretaris perusahaan.
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi
Program Kerja TKT Tahun 2016
Realisasi Kerja TKT Tahun 2016
Laporan Penilaian Pelaksanaan TKT
Metode Penilaian Pelaksanaan TKT
Hasil Penilaian Pelaksanaan TKT
Struktur Konglomerasi Keuangan
Struktur Kepemilikan Saham
Struktur Kepengurusan
Memastikan bahwa temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern terintegrasi, audit eksternal, temuan pengawasan OJK dan/atau temuan pengawasan dari otoritas lain telah ditindaklanjuti oleh LJK dalam Konglomerasi Keuangan CIMB Indonesia; Menetapkan unit organisasi dalam struktur organisasi UE yang bertanggung jawab sebagai koordinator pelaksanaan TKT Konglomerasi Keuangan CIMB Indonesia.
Anggota LJK: PT CIMB Securities Indonesia
Anggota LJK: PT CIMB Principal Asset Management
Anggota LJK: PT CIMB Niaga Auto Finance
Komite Tata Kelola Terintegrasi (TKT)
Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi
Setiap unit kerja kepatuhan dalam konglomerasi keuangan CIMB Indonesia menyusun laporan kepatuhan secara berkala dan menyampaikannya kepada unit kerja kepatuhan terintegrasi; Mengkoordinasikan pelaksanaan fungsi kepatuhan terintegrasi oleh satuan kerja kepatuhan EU kepada anggota satuan kerja kepatuhan Konglomerasi Keuangan CIMB Indonesia.
Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi
Menyusun laporan pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Kepatuhan Terintegrasi kepada Direktur Kepatuhan Uni Eropa. Direktur Kepatuhan UE menyampaikan laporan kepatuhan terintegrasi setiap setengah tahun kepada Direktur UE dan Dewan Komisaris UE;
Struktur Organisasi Audit Intern Terintegrasi
Manajemen Risiko Terintegrasi
Koordinasi pelaksanaan fungsi manajemen risiko terintegrasi oleh UE pada LJK dilakukan melalui pertemuan rutin dengan satuan kerja manajemen risiko masing-masing LJK. Laporan ini disampaikan kepada KMRT melalui Sekretaris KMRT sebagaimana diatur dalam proses Manajemen Risiko Terintegrasi.
Kebijakan Transaksi Intragrup
Menyusun laporan profil risiko terintegrasi secara berkala kepada Direktur Manajemen Risiko pada Bank sebagai Entitas Utama, KMRT dan Komite Manajemen Risiko pada Bank sebagai Entitas Utama sebelum disampaikan kepada regulator. Dalam proses manajemen risiko transaksi intra-grup, UE mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan komposisi risiko dan kewajaran transaksi antar anggota Konglomerasi Keuangan.
Laporan Tata Kelola Unit Usaha Syariah
Kebijakan Penerapan Tata Kelola Syariah
Dewan Pengawas Syariah (DPS)
Tugas dan Tanggung Jawab DPS
Program Kerja DPS 2016
Realisasi Program Kerja DPS 2016
Membahas dan membentuk pengurus TKT dengan seluruh perusahaan DPS terkait dalam konglomerasi keuangan CIMB Indonesia.
Rangkap Jabatan Anggota DPS
Frekuensi Rapat dan Kehadiran DPS
Laporan Kehadiran Rapat DPS Reguler
Hasil Rapat Reguler
Hasil Rapat Non-Reguler
Remunerasi Dewan Pengawas Syariah
Direktur Perbankan Syariah
Profil Direktur Perbankan Syariah
Transparansi kondisi keuangan dan kondisi non Keuangan
Jumlah Kecurangan Internal & Upaya Penyelesaian
Permasalahan Hukum (Perdata dan Pidana) dan Upaya Penyelesaian, terdapat
Pendapatan Non Halal dan Penggunaannya
Penyaluran Dana untuk Kegiatan Sosial
Program DAQU ENTREPRENEUR bekerja sama dengan PPPA Daarul Qur'an yang berlokasi di Jailolo - Halmahera Barat. Program SKAAPBEES bekerja sama dengan Pos Keadilan Peduli Rakyat (PKPU) yang diperuntukan bagi masyarakat di Bogor.
Pernyataan Pelaksanaan Prinsip-Prinsip Tata Kelola yang Baik