NAMA : LEDI DIANA PANIE
NIM : 2303020056
SEMESTER/KELAS : 1C
DOSEN PENGAMPU: Dr. Pius Bumi Kellen, MM DOSEN PA : Dra Yoseba Pulinggomang, M. Si
MATA KULIAH : PENGANTAR ADMINISTRASI BISNIS
TUGAS MANDIRI
1. Meresume materi dari kelompok 13 tentang Good Corporate Governance a) Pengertian
Good Corporate Governance (GCG) adalah mengacu pada sekelompok orang yang berkumpul sebagai satu kesatuan yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mengarahkan, mengendalikan dan berperan dengan otoritas.
b) Hubungan etika bisnis dan konsep GCG
Etika bisnis dan good corporate governance (GCG) saling terkait dan memegang peranan penting dalam keberlanjutan dan integritas perusahaan. Etika bisnis mencakup prinsip-prinsip moral yang memandu perilaku perusahaan, sementara GCG adalah kerangka kerja untuk mengelola dan mengawasi perusahaan dengan baik.
Perusahaan yang menerapkan etika bisnis yang baik akan cenderung mengintegrasikan nilai-nilai moral dalam setiap aspek operasionalnya. GCG, di sisi lain, membantu memastikan bahwa perusahaan dijalankan secara transparan, akuntabel, dan dengan
memperhatikan kepentingan semua pemangku kepentingan, termasuk pemegang saham, karyawan, dan masyarakat.
Dengan menerapkan GCG, perusahaan dapat memastikan adanya struktur pengambilan keputusan yang adil, pembagian tanggung jawab yang jelas, serta mekanisme pengawasan yang efektif. Ini membantu menciptakan lingkungan bisnis yang berintegritas dan mendukung pertumbuhan jangka panjang.
Sebagai contoh, perusahaan yang memiliki praktik GCG yang baik cenderung menghindari tindakan korupsi, manipulasi laporan keuangan, dan pelanggaran etika lainnya. Keterkaitan antara etika bisnis dan GCG menciptakan dasar yang kuat untuk menjalankan perusahaan dengan penuh tanggung jawab dan keberlanjutan.
c) Prinsip GCG dalam manajemen perusahaan 1. Fairness (Adil)
2. Accountability (Akuntabilitas) 3. Transparency (Transparansi) 4. Responsibility (Tanggung jawab)
d) Manfaat GCG
1. Mempercepat internalisasi 2. Mendorong citra perusahaan.
3. Meningkatkan nilai saham 4. Neraca perusahaan yang positif
2. Apa dampak buruk bagi perusahaan jika prinsip GCG tidak dijalankan
Tanpa penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG), perusahaan dapat menghadapi beberapa dampak buruk, antara lain:
a) Penurunan Kepercayaan Stakeholder: Investor, karyawan, dan pelanggan mungkin kehilangan kepercayaan jika tidak ada tata kelola perusahaan yang baik. Ini dapat merugikan citra perusahaan.
b) Risiko Hukum dan Peraturan: Pelanggaran terhadap prinsip GCG dapat mengakibatkan risiko hukum dan sanksi dari otoritas pengatur, yang dapat memengaruhi kinerja perusahaan.
c) Ketidakefisienan Operasional: Tanpa tata kelola yang baik, proses pengambilan keputusan mungkin tidak efisien, menyebabkan kerugian operasional dan kinerja yang kurang optimal.
d) Korupsi dan Kecurangan: Kurangnya kontrol dan pengawasan dapat membuka peluang bagi praktik korupsi atau kecurangan, yang dapat merusak integritas perusahaan.
e) Ketidakadilan dan Ketidaksetaraan: Prinsip GCG membantu menciptakan lingkungan bisnis yang adil dan setara. Tanpanya, risiko ketidaksetaraan dalam distribusi keuntungan dan peluang bisnis dapat meningkat
f) Kesulitan Mendapatkan Dana: Investor mungkin enggan menyuntikkan modal ke perusahaan yang tidak menerapkan GCG dengan baik, mengakibatkan kesulitan dalam mendapatkan dana untuk pertumbuhan atau investasi.
g) Pengunduran Diri Karyawan dan Manajemen: Lingkungan kerja yang tidak transparan dan tidak akuntabel dapat menyebabkan keengganan karyawan dan manajemen untuk tetap berada di perusahaan.
h) Ketidakstabilan Harga Saham: Penurunan kepercayaan investor dapat menyebabkan volatilitas harga saham perusahaan, yang dapat merugikan pemegang saham.
Penerapan prinsip GCG membantu melindungi kepentingan semua pemangku kepentingan dan membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan dan keberlanjutan jangka panjang perusahaan.