WARNA-WARNI Mn
GURU PEMBIMBING: Sri Wahyuni, S.Pd
DISUSUN OLEH:
1. Sy Claudia Ghazza Al Shahab 2. Nana Ardiyana
3. Melda Yanti 4. Herzia Aini 5. Zakaria Saputra 6. Reiffan Alfaroh
X MIPA 2
SMAN DHARMA PENDIDIKAN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan Makalah yang berjudul “Reaksi Redoks” dengan tepat waktu. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Kimia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembuat maupun pembaca. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata, tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini, masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna penyempurnaan pada makalah yang akan datang.
Kempas, 16 Maret 2023
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI...ii
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1 LATAR BELAKANG...1
1.2 RUMUSAN MASALAH...2
1.3 TUJUAN...2
BAB II LANDASAN TEORI...3
A. Pengertian Reaksi Redoks...3
B. Contoh Reaksi Redoks...4
C. Pengertian Mangan (Mn)...5
BAB III PEMBAHASAN...6
A. Melakukan Percobaan Reaksi Redoks...6
B. Kesimpulan Percobaan...12
BAB IV PENUTUP...13
1.1 KESIMPULAN...13
1.2 SARAN...13
DAFTAR PUSTAKA...14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Reaksi kimia tidak pernah lepas dari berbagai fenomena alam yang ada di sekitar kita.
Pengetahuan manusia mengenai reaksi redoks senantiasa berkembang. Perkembangan konsep reaksi redoks menghasilkan dua konsep, klasik dan modern. Awalnya, reaksi redoks dipandang sebagai hasil dari perpindahan atom oksigen dan hidrogen. Oksidasi merupakan proses terjadinya penangkapan oksigen oleh suatu zat. Sementara itu reduksi adalah proses terjadinya pelepasan oksigen oleh suatu zat. Oksidasi juga diartikan sebagai suatu proses terjadinya pelepasan hidrogen oleh suatu zat dan reduksi adalah suatu proses terjadinya penangkapan hidrogen. Oleh karena itu, teori klasik mengatakan bahwa oksidasi adalah proses penangkapan oksigen dan kehilangan hidrogen. Di sisi lain, reduksi adalah proses kehilangan oksigen dan penangkapan hidrogen. (Arifatun. 2007: 131) Salah satu reaksi kimia yang terpenting adalah reaksi oksidasi-reduksi. Reaksi ini tidak dapat dibahas satu per satu, sebab keduanya tidak dapat dipisahkan. Jika terjadi reaksi oksidasi selalu disertai reaksi reduksi. Pada mulanya, kira-kira pada abad ke-19, ahli kimia meninjau reaksi redoks hanya dari konsep reaksi dengan oksigen. Kini konsep reaksi redoks mengalami perkembangan yaitu ditinjau dari pengikatan dan pelepasan elektron serta perubahan bilangan oksidasi.
Kimia adalah ilmu yang sering dikaitkan dengan sifat-sifat esensial zat. Kimia membahas sistem yang cukup kompleks, mulai dari atom, molekul, serta senyawa.
Kimia sangat identik dengan reaksi kimia. Hal ini dikarenakan suatu zat dikatakan mengalami perubahan kimia apabila zat tersebut melakukan reaksi kimia yang menghasilkan zat baru. Jenis-jenis reaksi kimia sangat banyak, salah satunya adalah reaksi redoks. Dalam reaksi kimia, ikatan pada molekul reaktan lepas dan terbentuk ikatan baru pada molekul produk. Transformasi yang terjadi ini merupakan penataan ulang elektron. Reaksi yang melibatkan transfer satu atau lebih elektron dari satu reaktan ke reaktan yang lain disebut reaksi oksidasi reduksi. Pada awalnya, reaksi reduksi okidasi ditinjau berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen. Para ahli kimia meyakini bahwa oksigen dapat bereaksi dengan banyak unsur. Hasil reaksi yang terbentuk antara oksigen dengan unsur lain disebut oksida, sehingga reaksi antara oksigen dengan unsur lain disebut reaksi oksidasi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa jika ditinjau berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen, oksidasi berarti reaksi pengikatan oksigen dan reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen.
Saat ini, konsep reaksi oksidasi reduksi ditinjau dari pelepasan dan pengikatan elektron. Dalam konsep ini, yang dimaksud reaksi redoks adalah reaksi yang di dalamnya
terjadi perpindahan elektron secara berurutan dari satu spesi ke spesi yang lainnya. Menurut konsep ini, reaksi redoks terdiri atas dua reaksi yaitu reaksi oksidasi dan reaksi reduksi. Reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron, sedangkan reaksi reduksi adalah reaksi pengikatan elektron. Reaksi oksidasi maupun reaksi reduksi tidak dapat berlangsung sendiri-sendiri, namun selalu berlangsung secara bersamaan. Ketika ada elektron yang lepas, maka harus ada spesi yang menangkapnya. Elekton yang lepas pada reaksi oksidasi sama dengan elektron yang diikat pada reaksi reduksi. Masing-masing reaksi (oksidasi dan reduksi) disebut reaksi paruh (setengah reaksi), karena diperlukan dua buah setengah reaksi untuk membentuk sebuah reaksi. Dilepasnya elektron oleh suatu unsur selama oksidasi ditandai dengan meningkatnya bilangan oksidasi unsur tersebut.
Dalam reduksi terjadi penurunan bilangan oksidasi karena diperolehnya elektron oleh unsur tersebut. Dalam elektrokimia, reaksi redoks merupakan proses dari elektrokimia tersebut dan mengandung energi yang dapat dilepas oleh reaksi spontan untuk diubah menjadi energi listrik.
Biloks adalah singkatan dari bilangan oksidasi yang bisa kita definisikan sebagai jumlah muatan negatif dan positif dalam atom, yang secara tidak langsung menunjukkan jumlah elektron yang telah diterima atau diserahkan ke atom lain. Beberapa atom hanya mempunyai satu biloks, namun ada beberapa atom yang mempunyai lebih dari satu biloks.
Dan salah satu unsur yang memiliki bilangan oksidasi yaitu Mn, karena Mn adalah unsur bebas, jadi sesuai dengan aturan nomor 1. Unsur bebas adalah unsur kimia yang tidak bergabung/berikatan dengan unsur lainnya. Biloks dari unsur bebas adalah nol. Maka biloks Mn pada unsur bebas Mn adalah nol.
Mangan adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Mn dan nomor atom 25. Mangan termasuk golongan transisi yang merupakan logam berwarna putih abu-abu yang penampilannya serupa dengan besi tuang. Mn termasuk kedalam golongan 7 , periode 4 dan termasuk kedalam kategori unsur "logam transisi"
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang tersebut, terdapat beberapa permasalahan yang akan menjadi kajian dalam makalah ini. Adapun permasalahan tersebut adalah sebagai berikut:
- Apakah hasil praktikum berhasil, dan apa perubahan yang terjadi?
- Apakah unsur Mn yang terdapat pada larutan-larutan dalam percobaan mengalami perubahan warna?
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
- Untuk dapat menyebutkan pengertian reaksi redoks.
- Menentukan hasil reaksi reduksi – oksidasi (redoks).
- Untuk dapat menyebutkan pengertian Mangan (Mn).
- Menyimpulkan hasil reaksi redoks pada senyawa Mn.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Reaksi Redoks
Redoks (singkatan dari reaksi reduksi/oksidasi) adalah istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia. Hal ini dapat berupa proses redoks yang sederhana seperti oksidasi karbon yang menghasilkan karbon dioksida, atau reduksi karbon oleh hidrogen menghasilkan metana(CH4), ataupun ia dapat berupa proses yang kompleks seperti oksidasi gula pada tubuh manusia melalui rentetan transfer elektron yang rumit. Istilah redoks berasal dari dua konsep, yaitu reduksi dan oksidasi. Ia dapat dijelaskan dengan mudah sebagai berikut:
1. Oksidasi menjelaskan ;
a. pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.
b. reaksi pengikatan oksigen.
c. reaksi yang mengalami kenaikan bilangan biloks.
2. Reduksi menjelaskan ;
a. penambahan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.
b. reaksi pelepasan oksigen.
c. reaksi yang mengalami penurunan bilangan biloks.
Pada reaksi Redoks terjadi transfer elektron dari fase satu ke yang lain dan elektron tersebut tidak hilang maupun diciptakan selama proses redoks. Oksidasi dan reduksi selalu terjadi bersama tidak ada suatu zat yang teroksidasi tanpa adanya zat lain yang mengalami reduksi. Zat yang menyebabkan zat lain mengalami oksidasi disebut oksidator, dan zat yang menyebabkan zat lain mengalami reduksi disebut reduktor. Oksidator akan mengalami reaksi reduksi sedangkan reduktor mengalami oksidasi.
Walaupun cukup tepat untuk digunakan dalam berbagai tujuan, penjelasan di atas tidaklah persis benar. Oksidasi dan reduksi tepatnya merujuk pada perubahan bilangan oksidasi karena transfer elektron yang sebenarnya tidak akan selalu terjadi. Sehingga oksidasi lebih baik didefinisikan sebagai peningkatan bilangan oksidasi, dan reduksi sebagai penurunan bilangan oksidasi. Dalam prakteknya, transfer elektron akan selalu mengubah bilangan oksidasi, namun terdapat banyak reaksi yang diklasifikasikan sebagai "redoks"
walaupun tidak ada transfer elektron dalam reaksi tersebut (misalnya yang melibatkan ikatan kovalen).
Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk mengoksidasi senyawa lain dikatakan sebagai oksidatif dan dikenal sebagai oksidator atau agen oksidasi. Oksidator melepaskan elektron dari senyawa lain, sehingga dirinya sendiri tereduksi. Oleh karena ia
"menerima" elektron, ia juga disebut sebagai penerima elektron. Oksidator bisanya adalah senyawa-senyawa yang memiliki unsur-unsur dengan bilangan oksidasi yang tinggi (seperti H2O2, MnO4−, CrO3, Cr2O72−, OsO4) atau senyawa-senyawa yang sangat elektronegatif, sehingga dapat mendapatkan satu atau dua elektron yang lebih dengan mengoksidasi sebuah senyawa (misalnya oksigen, fluorin, klorin, dan bromin).
Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk mereduksi senyawa lain dikatakan sebagai reduktif dan dikenal sebagai reduktor atau agen reduksi. Reduktor melepaskan elektronnya ke senyawa lain, sehingga ia sendiri teroksidasi. Oleh karena ia
"mendonorkan" elektronnya, ia juga disebut sebagai penderma elektron. Senyawa-senyawa yang berupa reduktor sangat bervariasi. Unsur-unsur logam seperti Li, Na, Mg, Fe, Zn, dan Al dapat digunakan sebagai reduktor.
Logam-logam ini akan memberikan elektronnya dengan mudah. Reduktor jenis lainnya adalah reagen transfer hidrida, misalnya NaBH4 dan LiAlH4), reagen-reagen ini digunakan dengan luas dalam kimia organik, terutama dalam reduksi senyawa-senyawa karbonil menjadi alkohol. Metode reduksi lainnya yang juga berguna melibatkan gas hidrogen (H2) dengan katalis paladium, platinum, atau nikel, Reduksi katalistik ini utamanya digunakan pada reduksi ikatan rangkap dua atau tiga karbon-karbon.
Cara yang mudah untuk melihat proses redoks adalah, reduktor mentransfer elektronnya ke oksidator. Sehingga dalam reaksi, reduktor melepaskan elektron dan teroksidasi, dan oksidator mendapatkan elektron dan tereduksi. Pasangan oksidator dan reduktor yang terlibat dalam sebuah reaksi disebut sebagai pasangan redoks
B. Contoh Reaksi Redoks
a. proses berkaratnya logam dan besi akibat unsur besi mengikat oksigen baik dari udara
maupun dari air. Reaksinya adalah: 4 Fe (s) + 3 O2(g) → 2 Fe2O3(s)
b. pembakaran gas metana (CH4) menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air.
Reaksinya adalah: CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
c. oksidasi glukosa dalam tubuh manusia melalui proses respirasi. Glukosa dipecah
menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti karbon dioksida dan air. Reaksinya adalah: C6H12O6(s) + 6O2(g) → 6CO2(g) + 6H2O(g)
d. buah apel yang dikupas lalu dibiarkan di udara terbuka akan menjadi coklat warna dagingnya, sebab glukosanya bereaksi dengan oksigen.
Sementara itu, dalam konsep yang sama, Reduksi merupakan pelepasan oksigen akibat adanya reaksi suatu unsur (kebalikan oksidasi).
e. reduksi ada dalam pengolahan bijih besi (Fe2O3) menjadi besi dengan suhu tinggi, yang menggunakan CO (karbon monoksida). Dalam proses reduksi di pengolahan bijih besi menjadi besi reaksinya adalah: Fe2O3(s) + 3 CO(g) → 2Fe(s) + 3 CO2(g)
C. Pengertian Mangan (Mn)
Dalam tabel periodik unsur kimia, Mangan memiliki lambang Mn dengan nomor atom 25. Unsur kimia adalah zat kimia yang tidak dapat diubah menjadi zat kimia lain dengan cara biasa dan tidak dapat dipisah menjadi zat yang lebih kecil. Unsur-unsur kimia dalam bentuk tabel ditampilkan dalam bentuk tabel periodik unsur-unsur kimia. Nomor atom adalah angka yang menunjukkan jumlah proton dalam inti atom. Yang berarti bahwa Mangan memiliki 25 jumlah proton dalam inti atomnya.
Mangan ditemukan sebagai unsur bebas dalam sifat dasarnya dan sering dicampur dengan besi, seperti mineral-mineral lainnya. Sebagai unsur bebas, Mangan adalah logam yang penting dalam penggunaan dengan campuran logam-logam industri, terutama di dalam baja-baja anti karat.
Mangan fosfat sering digunakan sebagai perawatan dalam pencegahan karat dan kerusakan di besi. Ion di Mangan mempunyai banyak warna, tergantung dalam keadaan oksida mereka, dan sering digunakan sebagai zat-zat warna dalam industri. Oksida-oksida dari sodium, kalium, dan barium adalah oksidasi-oksidasi untuk bahan bakar yang sangat kuat. Dioksida mangan digunakan sebagai materi penangkap elektron dalam standar dan komponen kimia bersifat alkali yang mempunyai kelembaban uap air rendah dan bisa dibuang, dan juga baterai-baterai, keramik, gelas, kimia, dan lain-lain.
Ion-ion dari mangan berfungsi sebagai faktor-faktor penunjang untuk beberapa enzim-enzim dalam makhluk-makhluk hidup bertingkat tinggi, dimana mereka berfungsi sebagai hal-hal penting dalam detoksifikasi radikal-radikal bebas. Elemen tersebut adalah jejak mineral yang diperlukan untuk semua makhluk-makhluk hidup bertingkat tinggi yang diketahui. Dalam kwantitas besar, dan rupanya dengan aktivitas-aktivitas dengan cara penghirupan, mangan dapat menyebabkan sindrom peracunan dalam binatang-binatang menyusui, dengan kerusakan sistem deteksi detak jantung yang kadang-kadang tidak dapat diubah.
BAB III PEMBAHASAN
A. Melakukan Percobaan Reaksi Redoks Prosedur Percobaan Reaksi Redoks
Alat dan bahan 1. Pembakar spirtus 2. Penjepit rambut 3. Stik es krim 1 buah 4. Tabung reaksi 1 buah 5. Korek api
6. Vanish 250 ml 7. Obat PK 1 buah 8. Air 1 liter 9. Erlemeyer
10. Gula halus 4 sendok 11. NaOH 1 M
12. Bawang putih dan bawang merah 8 siung 13. Vixal
14. H2SO4 15. Gelas kimia
Langkah kerja
Percobaan pertama
- Tuangkan 100 ml vixal dan vanish kedalam gelas kimia.
- Setelah itu masukan 1 sendok obat PK dan larutkan pada air sebanyak 100 ml.
- Kemudian campur kan larutan vixal dan vanish kedalam larutan obat PK.
Setelah keduanya tercampur ternyata terdapat perubahan warna, yaitu dari warna ungu obat PK berubah menjadi hijau setelah itu putih yang
membuktikan bahwa larutan mengalami reaksi redoks.
Percobaan kedua
- Larutkan obat PK dengan 50 ml air putih kemudian masukan potongan bawang
Putih
- Larutkan obat PK dengan 50 ml air putih kemudian masukan bawang merah.
- Aduk terus menerus dan tambahkan 8 tetes air aki pada kedua gelas larutan obat
PK yang tercampur bawang putih dan bawang merah.
-Setelah beberapa saat larutan obat PK yang tercampur dengan bawang merah dan putih dan tetesan air aki ternyata terjadi perubahan warna, dari warna ungu
obat PK yang tercampur bawang merah/putih setelah di beri air aki berubah menjadi putih yang membuktikan bahwa larutan ini mengalami reaksi redoks.
Percobaan ketiga
- Bakar obat PK dalam tabung kimia, setelah 1 menit cek kandungan oksigen dalam tabung dengan bakar stik es krim, hanya bara apinya saja yang dimasukkan dalam tabung kimia.
-Ternyata setelah memasukan bara api stik es krim kedalam tabung kimia terdapat api yang menyala yang membuktikan bahwa dalam tabung kimia terdapat oksigen.
Percobaan keempat
- Larutkan gula halus kedalam air mineral sebanyak 200 ml.
- Tambahkan NaOH dan obat PK.
Ternyata setelah kedua larutan tersebut tercampur terdapat perubahan +6 menjadi +4 secara langsung.
D. Kesimpulan Percobaan
1. Percobaan Pertama
Setelah mencampurkan vanish, vixal dan obat PK ternyata terdapat perubahan warna, yaitu dari warna ungu obat PK berubah menjadi hijau setelah itu putih yang membuktikan bahwa larutan mengalami reaksi redoks.
2. Percobaan kedua
Setelah beberapa saat larutan obat PK yang tercampur dengan bawang merah dan putih dan tetesan air aki ternyata terjadi perubahan warna, dari warna ungu
obat PK yang tercampur bawang merah/putih setelah di beri air aki berubah .
3. Percobaan ketiga
Ternyata setelah memasukan bara api stik es krim kedalam tabung kimia terdapat api yang menyala yang membuktikan bahwa dalam tabung kimia terdapat oksigen.
4. Percobaan Keempat
Ternyata setelah larutan gula, NaOH, dan obat PK tercampur terdapat perubahan +6 menjadi +4 secara langsung. Yaitu warna cairan yang awalnya
berwarna ungu berubah menjadi warna hijau.
BAB III PENUTUP
1.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa unsur Mn akan perubahan warna apabila di campurkan dengan larutan lain misalnya larutan vixal dan vanish di campur dengan larutan obat PK berubah warna dari warna ungu (+7) menjadi hijau (+6) dan putih (+2).
1.2 SARAN
Kami sadar bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, dan kami berharap kritik dan saran dari para pembaca agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi untuk selanjutnya. Dan kepada penulis makalah selanjutnya agar menggunakan referensi yang lebih baik lagi untuk penulisan makalah yang lebih baik lagi untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/07/pengertian-dan langkah-langkah- percobaan-reaksi-redoks.htm
http://filterpenyaringair.com/search/contoh-penerapan-reaksi-redoks-dalam-kehidupan sehari- hari-tentang-reaksi-redoks/
http://nikmahromadhiana.blogspot.com/2012/10/reaksi-redoks hilmiah.htm
Sugiyarto, H. Kristian. 2003. Kimia Anorganik II. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
Tanpa nama. Tanpa Tahun. Mangan. Online : http://id.wikipedia.org/wiki/Mangan, diakses pada tanggal 24 Maret 2023.
Tanpa nama. Tanpa Tahun. Mangan. Online : http://www.pam-group.com/pamabout.htm, diakses pada tanggal 24 Maret 2023.