MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN TENTANG TEORI LEININGER
Dosen Pembimbing:
Efitra, S.Kp M.kes
KELOMPOK 6 TK 1A
Ashri Ramadhania (233110345) Cristy Nahiro Goeci (233110348) Fatwa Wijaya (233110355) Fitrya Putry (233110357) Heli Indah Permata. (233110360) Lucyana Juli Fernandes (233110363) Syalwa Suci Widyahartati (233110379)
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN PADANG POLTEKKES KEMENKES PADANG
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melim pahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah “Teo ri Leininger” dengan tepat pada waktunya. Banyak rintangan dan hambatan yang kami hadapi dalam penyusunan makalah ini.
Namun berkat bantuan dan dukungan dari teman-teman serta bimbingan d ari dosen pembimbing, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Dengan a danya makalah ini di harapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran dan d apat menambah pengetahuan para pembaca.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua p ihak yang telah memberikan bantuan, dorongan dan doa. Tidak lupa pula kami me ngharap kritik dan saran untuk memperbaiki makalah kami ini, di karenakan bany ak kekurangan dalam mengerjakan makalah ini.
Padang, Oktober 2023
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...2
DAFTAR ISI...3
BAB I PENDAHULUAN...4
1.1 Latar belakang...4
1.2 Rumusan masalah...7
1.3 Tujuan...7
BAB II PEMBAHASAN...9
2.1 Teori dan model konsep keperawatan...9
2.2 Tujuan teori konsep keperawatan...10
2.3 Karakteristik teori keperawatan...10
2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi teori keperawatan...11
2.5 Pandangan beberapa ahli tentang teori daodel konsep keperawatan...12
2.6 Konsep teori medeleine leininger...21
2.7 Hubungan model dan paradigma keperawatan...23
2.8 Perbedaan budaya menurut leininger...24
2.9 Hubungan teori leininger dengan konsep caring...24
2.10 Hubungan teori leininger dengan konsep holism dan humanism...25
2.11 Kelebihan dan kekurangan teori transcultural dari leininger...25
BAB III PENUTUP...27
3.1 Kesimpulan...27
3.2 Saran...28
DAFTAR PUSTAKA...29
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol - simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori ini sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi, tetapi kurang absolut ( kurang adanya bukti ) secara langsung.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk mengaplikasikan ilmu yang pernah didapat di tempat mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan yang akan diterapkan sesuai kondisi dan situasi tempat perawat tersebutbekerja.
Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari fakta-fakta yang telah di observasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung.Yang dimaksud teori keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan.
Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep dalam keperawatan,dan model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan. Berikut ini adalah ringkasan beberapa teori keperawatan yang perlu diketahui oleh para perawat profesional sehingga mampu mengaplikasikan praktek keperawatan yang didasarkan pada keyakinan dan nilai dasar keperawatan
Mengingat dalam model praktek keperawatan mengandung komponen dasar seperti; adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan ataupun asuhan keperawatan terhadap kebutuhan semua pasien, serta adanya pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh perawat dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sesuai kebutuhan pasien.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlunya mempelajari Teori dan Model Keperawatan yang telah ada, sebagai salah satu kunci dalam mengembangkan ilmu dan praktek serta profesi keperawatan di Indonesia. Pada kesempatan kali ini penulis mencoba memaparkan Teori dan Model Keperawatan sekaligus untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan.
Madeleine Leininger (13 Juli 1925 di Sutton , Nebraska, Amerika Serikat ) adalah perintis teori keperawatan , pertama kali diterbitkan pada tahun 1961 [1] . kontribusi nya untuk teori keperawatan melibatkan diskusi tentang apa itu peduli.
Terutama, ia mengembangkan konsep keperawatan transkultural , membawa peran faktor budaya dalam praktek keperawatan ke dalam diskusi tentang bagaimana terbaik hadir untuk mereka yang membutuhkan asuhan keperawatan . Dr Madeleine Leininger memegang gelar akademis berikut dan judul:
PhD - Doctor of Philosophy (cultural and social Anthropology) PhD - Doctor of Philosophy (Antropologi budaya dan sosial)
LHD - Doctor of Human Sciences LHD - Dokter Ilmu Pengetahuan Manusia
DS - Doctor of Science DS - Dokter Sains
RN - Registered Nurse RN - Perawat Terdaftar
CTN - Certified Transcultural Nurse CTN - Perawat Transcultural Bersertifikat
FRCNA - Fellow of the Royal College of Nursing in Australia FRCNA - Fellow dari Royal College of Nursing di Australia
FAAN - Fellow American Academy of Nursing FAAN - Fellow American Academy of Nursing
Leininger Madeline adalah seorang antropolog perawat perintis. Menjabat dekan dari University of Washington, Sekolah Keperawatan pada tahun 1969, dia tetap dalam posisi itu sampai 1974. janji nya mengikuti perjalanan ke New Guinea pada tahun 1960 yang membuka matanya untuk kebutuhan perawat untuk memahami 'pasien dan latar belakang budaya mereka dalam rangka untuk menyediakan perawatan. Dia dianggap oleh beberapa orang sebagai "Margaret Mead keperawatan" dan diakui di seluruh dunia sebagai pendiri keperawatan transkultural, sebuah program yang dia menciptakan di Sekolah pada tahun 1974.
Dia telah menulis atau menyunting 27 buku dan mendirikan Journal of Transcultural Perawatan untuk mendukung penelitian Transcultural Keperawatan Society, yang ia mulai tahun 1974.
Teman-halaman web Leininger Dr sekarang diletakkan di forum diskusi.
Dr Leininger telah menyediakan download dan jawaban atas berbagai pertanyaan umum. Dewan pengguna didorong untuk mengirim pertanyaan untuk forum diskusi tentang keperawatan transkultural, teori, dan risetnya. Dr Leininger senang membantu mahasiswa dan dia menanggapi pertanyaan sebagai izin waktunya. Dewan pengguna juga didorong untuk merespon satu sama lain.
Dr Leininger telah menyediakan bahan berikut yang dapat didownload pada forum diskusi: Enabler Sunrise (Sunrise Model), Paket Informasi tentang Dr Leininger, Informasi tentang Leininger's 2005 Dr Awards Terobosan dan Beasiswa, Surat Terbuka untuk Perawat dengan Informasi Kontak.
Madeleine Leininger adalah pendiri gerakan Transcultural Keperawatan di seluruh dunia Dia tetap sebagai salah satu penulis paling produktif keperawatan dan otoritas terkemuka di seluruh dunia dalam bidang perawatan budaya.
Pendidikan Madeliene M. Leininger
Tahun 1948 lulus dari St. Anthony·s School of Nursing, Denver, CO.
Tahun 1950 mendapat BSN dari Benedictine College, Atchison, KS.M.
Tahun 1953 memperoleh MSc Keperawatan dari Catholic University, Washington, DC.
Tahun 1965 mendapat gelar PhD dalam Antropology dari University of Washington, Seattle.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan teori dan model konsep keperawatan 2. Apakah tujuan teori konsep keperawatan
3. Bagaimanakah karakteristik teori keperawatan
4. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi teori keperawatan
5. Bagaimanakah pandangan beberapa ahli tentang teori daodel konsep keperawatan?
6. Konsep teori medeleine leininger
7. Hubungan model dan paradigm keperawatan 8. Perbedaan budaya menurut Leininger
9. Hubungan Teori Leininger Dengan Konsep Caring dan Apa Alasan Kita Mempelajari Caring
10. Hubungan teori Leininger dengan konsep holism dan Humanism 11. Kelebihan dan Kekurangan Teori Transcultural dari Leininger 1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apakah yang dimaksud dengan teori dan model konsep keperawatan
2. Untuk Mengetahui Apakah tujuan teori konsep keperawatan 3. Untuk Mengetahui Bagaimanakah karakteristik teori keperawatan
4. Untuk Mengetahui Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi teori keperawatan
5. Untuk Mengetahui Bagaimanakah pandangan beberapa ahli tentang teori daodel konsep keperawatan?
6. Untuk Mengetahui Konsep teori medeleine leininger
7. Untuk Mengetahui Hubungan model dan paradigm keperawatan 8. Untuk Mengetahui Perbedaan budaya menurut Leininger
9. Untuk Mengetahui Hubungan Teori Leininger Dengan Konsep Caring dan Apa Alasan Kita Mempelajari Caring
10. Untuk Mengetahui Hubungan teori Leininger dengan konsep holism dan Humanism
11. Untuk Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Teori Transcultural dari Leininger
BAB II PEMBAHASAN
2.1 TEORI DAN MODEL KONSEP KEPERAWATAN
Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep, atau definisi yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomena-fenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep- konsep tersebut dengan maksud untuk menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau mengendalikan suatu fenomena. Teoridapat diuji, diubah atau digunakan sebagai suatu pedoman dalam penelitian Teori keperawatan didefinisikan oleh Steven (1984) sebagai usaha untuk menguraikan danmenjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan.
Teori keperawatan berperan dalammembedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan,menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yangdilakukan. Teori keperawatan menurut Barnum 1990 merupakan usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Menurut Newman (1979),ada tiga cara pendekatan dalam pengembangan dan pembentukan teori keperawatan, yaitu meminjam teori-teori dari disiplin ilmu lain yang relevan dengan tujuan untukmengintegrasikan teori-teori ini kedalam ilmu keperawatan, menganalisa situasi praktik keperawatan dalam rangka mencari konsep yang berkaitan dengan praktik keperawatan sertamenciptakan suatu kerangka konsep yang memungkinkan pengembangan teori keperawatan.Tujuan pengembangan teori keperawatan adalah menumbuh kembangkan pengetahuan yangdi harapkan dapat membantu dan mengembangkan praktek keperawatan dan pendidikan keperawatan
2.2 TUJUAN TEORI KONSEP KEPERAWATAN
Tujuan pengembangan teori keperawatanadalah menumbuh kembangkan pengetahuan yang di harapkan dapat membantu dan mengembangkan praktek keperawatan dan pendidikan keperawatan.Tujuan Teori dan Model Konsep KeperawatanTeori keperawatan sebagai salah satu bagian junci perkembangan ilmu keperawatandan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai, diantaranya:
Tujuan Teori dan Model Konsep KeperawatanTeori keperawatan sebagai salah satu bagian junci perkembangan ilmu keperawatandan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai, diantaranya:
1. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik untuk tindakan atau bentuk model praktek keperawatan sehingga berbagai permasalahan dapat teratasi.
2. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan kemudian dapat memberikan dasar dalam penyelesaian berbagai masalah keperawatan.
3. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan sehingga segala bentuk dan tindakan dapat dipertimbangkan.
4. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatandapat terus bertambah dan berkembang
2.3 KARAKTERISTIK TEORI KEPERAWATAN
Menurut Torres ( 1985 ) dan Chinn-Jacob ( 1983 ) ada lima karakteristik dasar teoridan konsep keperawatan, yaitu:
a. Teori keperawatan mengidentifikasi dan didefinisikan sebagai hubungan yangspesifik dari konsep keperawatan seperti hubungan antara konsep manusia, konsep sehat-sakit, keperawatan dan konsep lingkungan.
b. Teori keperawatan harus bersifat alamiah. Artinya, teori keperawatan digunakandengan alasan atau rasional yang jelas dan dikembangkan dengan menggunakan cara berpikir yang logis.
c. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum. Artinya, teori keperawatan dapatdigunakan pada masalah yang sederhana maupun masalah kesehatan yang komplekssesuai dengan situasi praktek keperawatan.
d. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledgekeperawatanyang dilakukan melalui penelitian.
e. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki kualitas praktek keperawatan
2.4 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TEORI KEPERAWATAN
1. Filosofi Florence Nigtingale
Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasa r teorikeperawatan yang melalui filosofi keperawatan yaitu dengan mengid entifikasi peran perawat dalam menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang yan g sakit yang dikenal dengan teori lingkungannya. Selain Florence juga me mbuat standar pada pendidikan keperawatanserta standar pelaksanaan asuh an keperawatan yang efesien.Beliau juga membedakan praktek keperawata n dengan kedokteran dan perbedaan perawatan pada orang yangsakit deng an yang sehat.
2. Kebudayaan
Kebudayaan juga mempunyai pengaruh dalam perkembangan teor i-teorikeperawatan diantaranya dengan adanya pandangan bahwa dalam m
emberikan pelayanan keperawatan akan lebih baik dilakukan oleh wanita k arena wanitamempunyai jiwa yang sesuai dengan kebutuhan perawat, akan tetapi perubahanidentitas dalam proses telah berubah seiring dengan perke mbangan keperawatansebagai profesi yang mandiri, demikian juga yang d ahulu budaya perawat dibawah pengawasan langsung dokter, dengan berja lannya dan diakuinya keperawatan sebagai profesi mandiri, maka hak dan otonomi keperawatan telah ada sehingga peran perawatdan dokter bukan d i bawah pengawasan langsung akan tetapi sebagai mitra kerja yangsejajar dalam menjalankan tugas sebagai tim kesehatan.
3. Sistem Pendidikan
Pada sistem pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perke mbanganteori keperawatan. Dahulu pendidikan keperawatan belum memp unyai sistem dankurikulum keperawatan yang jelas, akan tetapi sekarang k eperawatan telah memilikisistem pendidikan keperawatan yang terarah ses uai dengan kebutuhan rumah sakitsehingga teori-teori keperawatan juga be rkembang dengan orientasi pada pelayanankeperawatan.
4. Pengembangan Ilmu Keperawatan
Pengembangan ilmu keperawatan ditandai dengan adanya pengelo mpokan ilmukeperawatan dasar menjadi ilmu keperawatan klinik dan ilmu keperawatan komunitasyang merupakan cabang ilmu keperawatan yang ter us berkembang dan tidak menutupkemungkinan pada tahun-tahun yang ak an datang akan selalu ada cabang ilmukeperawatan yang khusus atau subs pesialisasi yang diakui sebagai bagian ilmukeperawatan sehingga teori-teo ri keperawatan dapat dikembangkan sesuai dengankebutuhan atau lingkup bidang ilmu keperawatan
2.5 PANDANGAN BEBERAPA AHLI TENTANG TEORI DAODEL KONSEP KEPERAWATAN
TEORI NIGHTINGALE (1860)
Teori Nicghtingale ini memposisikan lingkungan sebagai fokus asuhankeperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit
modelkonsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran.Orientasi pemberian asuhan keperawatan atau tindakan keperawatan lebihketenangan,dan nutrisi yang adequate, dengan dimulai dari pengumpulan data dibandingkandengan tindakan pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam rangka perawatmampu menjalankan praktek keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesilain. Nightingale tidak memandang perawat secara sempit hanya sibuk denganmasalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberianudara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersiahn, ketenangan, dan nutrisi yangadekuat (Ninghtingale, 1860; Torres, 1986).Torres (1986) mencatat bahan nightangle memberikan konsep dan penawaranyang dapat divalidasi dan digunakan untuk menjalankan praktik keperawatan
TEORI PEPLAU
Teori Hildegrad Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan prosesinteraktif ( Peplau, 1952) yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien(Torres,1986;Marriner-Tomey,1994). Berdasarkan teori ini klein adalah individudengan kebutuhan prasaan,dan keperawatan dalam proses interpersonal danterapeutik.Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawatdan klien dimana perawat bertugas sebagai narasumber,konselor,dan wali.Teori Peplau merupakan teori yang unik di mana hubungan kolaborasi perawat dan klien membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubungan interpersonal yang efektif dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien (Beeber,Anderson dan Sills,1990). Hubungan interpersonal perawat-klien digambarkan sebagaifase-fase yang saling tumpang tindih seperti berikut ini:Orientasi,identifikasi,penjelasan,dan resolusi( Chinn dan Jacobs, 1995)
TEORI HENDERSON
Teori keperawatan Virginia Henderson (Harmer dan Henderson, 1955)mencakup seluruh kebutuhan dasar seorang manusia. Henderson (1964)mendefinisikan keperawatan sebagai:Membantu individu yang sakit dan
yang sehat dalam melaksanakan aktivitasyang memiliki kon-tribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya... dimana individutersebut akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila ia memiliki kekuatan,kemauan, dan pengetahuan yang dibutuhkan. Dan hal ini dilakukan dengan caramembantu mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin.Kebutuhan berikut ini, sering kali disebut 14 kebutuhan dasar Henderson,memberikan kerangka kerja dalam melakukan asuhan keperawatan (Henderson, 1966):
1. Bernafas secara normal 2. Makan dan minum cukup 3. Eliminasi
4. Bergerak dan mempertahankan posisi yang dikehendaki 5. Istirahat dan tidur
6. Memilih cara berpakaian; berpakaian dan melepaskan pakaian 7. Mempertahankan temperatur tubuh dalam rentang normal 8. Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi
9. Menghindari bahaya dari lingkungan 10. Berkomunikasi dengan orang lain 11. Beribadah menurut keyakinan 12. Bekerja yang menjanjikan prestasi
13. Bermain dan berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi
14. Belajar, menggali atau memuaskan rasa keingin tahuan yang mengacu pada perkembangan dan kesehatan normal
TEORI ABDELLAH
Teori keperawatan yang di kembangkan oleh Faye Abdellah et al.
(1960)meliputi pemberihan asuhan keperawatan bagi seluruh manusia untuk memenuhikebutuhan fisik,emosi,intelektual,sosial,dan spiritual baik klien maupun keluarga.Dalam teori Abdellah mengidentifikasi kebutuhan klien secara spesifik,yang seringdikenal sebagai 21 masalah keperawatan abdellah:
1. Mempertahankan kebersihan dan kenyamanan fisik yang baik 2. Mempertahankan aktifitas,istirahat dan tidur yang optimal
3. Mencegah terjadinya kecelakaan,cederah, atau trauma lain dan mencegahmeluasnya infeksi
4. Menpertahankan mekanika tubuh yang baik serta mencagah danmemberbaiki defermitas
5. Memfasilitasi masukan oksigen ke seluruh sel tubuh 6. Mempertahankan nutrisi untuk seluruh sel tubuh 7. Mempertahankan eliminasi
8. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
9. Mengenali respons- respons fisiologos tubuh terhadap kondisi penyakit- patologis,fisiologis dan kompensasi
10. Mempertahankan mekanisme dan fungsi regulasi 11. Mempertahankan fungsi sensorik
12. Mengidentifikasi dan menerima ekspresi,prasaan dan reaksi potif dannegatif
13. Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbal balik antaraemosi dan penyakit organik
14. Mempertahankan komunikasi verbal dan non verbal
15. Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal yang produktif 16. Memfasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progresif 17. Menghasikan dan /atau mempertahankan lingkungan yang terapeutik 18. Memfasillitasi kesadaran akan diri sendiri sebagai individu yang
memilikikebutuhan fisik,emosi dan perkembangan yang berbeda
19. Menerima tujuan oktimal yang dapat dicapai sehubungan denganketerbatasan fisik dan emosional
20. Menggunakan sumber-sumber di komunitas sebagai sumber bantuandalam mengatasi masalah yang muncul akibat dari penyakit
21. Memahami peran dari masalah sosial sebagai faktor-faktor yangmempengaruhui dalam munculnya suatu penyakit
TEORI ORLANDO
Bagi Ida Orlando (1961),klien adalah individu dengan suatu kebutuhan,dimana bila kebutuhan tersebut di penuhi maka stres akan berkurang,meningkatkan kepuasan atau mendorong pencapaian kesehatan optimal (Chinn dan Jacobs,1995). Teori JeanOrlando mengandung konsep kerangka kerja untuk perawat professional yangmengandung 3 elemen yaitu : perilaku klien, reaksi dan tindakan keperawatan ,mengubah situasi perawat setelah perawat memperkirakan kebutuhan klien , perawatmengetahui penyebab yang mempengaruhi derajat kesehatan , lalu bertindak secaraspontan atau berkolaborasi untuk memberikan pelayanan kesehatan.
TEORI LEVINA
Keperawatan adalah bagian budaya yang direfleksikan dengan ide-ide dannilai-nilai, dimana perawat memandang manusia itu sama, merupakan suaturangkaian disiplin dalam menguasai organisasi atau kumpulan yang dimiliki individudalam menjalin hubungan manusia sekitarnya.Intisari dari keperawatan adalahmanusia. Asumsinya bahwa definisi teori tersebut adalah sebagai berikut : Kondisiklien memasuki sistem pelayanan kesehatan dalam bagian penyakit atau perubahankesehatan. Responsibilitas tanggung jawab perawat bertanggung jawab dalammengenal respon (perubahan tingkah laku atau tingkat fungsi tubuh) sebagai adaptasiklien atau usaha untuk Rasa, Stress, Inflamasi beradaptasi terhadap lingkungan. 4Sensorio respon antara lain : Fungsi perawat memasukkan intervensi takut untukmeningkatkan adaptasi terhadap penyakit dan evaluasi intervensi sebagai support(dorongan) atau terapeutik koping. Intervensi membantu mempertahankan statuskesehatan dan mencegah penyakit lebih lanjut. Intervensi terapeutik meningkatkan penyembuhan dan pemulihan kesehatan.4 prinsip perlindungan yang mendorongtujuan perawatan untuk seseorang ke status mempertahankan atau memulihkanPerlindungan terhadap energi keseimbangan intake dan output energi untuk mencegahkesehatan : kelelahan Perlindungan terhadap integritas strukturaMempertahankanatau struktur tubuh (penyembuhan) pemulihan Perlindungan terhadap integritas personal. Mempertahankan atau pemulihan rasa identitas dan harga diri Perlindunga(mengenali kualitas diri)
terhadap integritas sosialMemperkenalkan klien sebagaisuatu makhluk sosial khususnya dengan orang lain. Teori Levine berfokus pada satuorang klien, teori ini mempunyai implikasi utama dalam pengaturan perawatan akut,dimana intervensi dapat bersifat mendorong atau terapeutik.
TEORI JOHNSON
Teori Dorothy Johnson tentang keperawatan (1968) berfokus pada bagaimanaklien beradaptasi terhadap kondosi sakitnya dan bagai mana stres aktual atau torensialdapat mempengaruhi kemampuan beradaptasi. Tujuannya adalah menurunkan stressehingga klien dapat bergerak lebih mudah melewati masa penyembuhannya (Johnson,1968). Teori Johnson berfokus pada kebutuhan dasar yang mengacu pada pengelompokan perilaku berikut:1. Perilaku mencari keamanan2. Perilaku mencari perawatan3. Menguasahi diri sendiri dan lingkungan sesuai dengan standar internalisasi prestasi4. Mengakomodasi diet dengan cara yang di terima secara sosial dan kultural5. Mengeluarkan sampah tubuh dengan cara diterima secara sosial dan kultural6. Perilaku seksual dan identitas peran7. Perilaku melindungi diri sendiri
TEORI ROGERS
Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi kecemasanterhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan , pencegahan penyakit, perawatan rehabilitasi penderita sakit serta penyandang cacat. Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan manusia. Menurutnya kehidupan seseorangdipengaruhi alam sebagai lingkungan hidup manusia dan pola pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Asumsi dasar teori rogers tentang manusia, Manusiaadalah kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yanglain. Kehidupan setiap manusia adalah sesuatu yang unik . tidak ada dua haldidalam kehidupan ini yang dapat diulang dengan cara yang sama dibawah keadaanyang sama . jalan hidup seseorang berbeda dengan yang lain.
Perkembanganmanusia dapat dinilai dari tingkah lakunya. Manusia diciptakan dengan karakteristikdan keunikan tersendiri misalnya dalam hal sifat dan emosi.
Pada intinya Rogersmemandang keperawatan sebagai ilmu dan mendukung adanya penelitiankeperawatan. Oleh sebab itu keperawatan menggembangkan pengetahuan dari ilmu-ilmu dasar dan fisiologi,begitu juga dengan ilmu keperawatan itu sendiri. Ilmu keperawatan bertujuan untuk mengembangkan penelitian ilmiah dananalisis logis dan kemampuan menerapkanya dalam praktik keperawatan. Inti pengetahuan ilmiah keperawatan merupakan hasil penemuan terbaru keperawatan.
TEORI OREM
Dorothea Orem (1971) Keperawatan adalah sebuah pertolongan atas pelayananyang diberikan untuk menolong orang secara keseluruhan ketika mereka atau orangyang bertanggung jawab atas perawatan mereka tidak mampu memberikan perawatankepada mereka. Keperawatan merupakan salah satu daya atau usaha manusia untukmembantu manusia lain dengan melakukan atau memberikan pelayanan yang professional dan tindakan untuk membawa manusia pada situasi yang salingmenyayangi antara manusia dengan bentuk pelayanan yang berfokus kepada manusiaseutuhnya yang tidak terlepas dari lingkungannya.
Menurut OREM asuhankeperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang memperlajarikemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu memenuhikebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraan.
Teori ini dikenal denganPerawatan Diri Orang dewasa dapat merawat diri mereka sendiri, sedangkan bayi,lansia dan orang sakit membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas self caremereka. Orem mengklasifikasikan self care dalam 3 syarat : Syarat universal : fisiologidan psikososial termasuk kebutuhan udara, air, makanan, eliminasi, aktivitas danistirahat, sosial, pencegahan bahaya. Syarat pengembangan : untuk meningkatkan proses perkembangan sepanjang siklus hidup. Penyimpangan kesehatan berhubungandengan kerusakan atau penyimpangan cara, struktur norma dan integritas yang dapatmengganggu kemampuan seseorang untuk melakukan self care. Asuhan keperawatanmandiri dilakukan dengan memperhatikan tingkat ketergantungan atau kebutuhan pasien
dan kemampuan pasien. Oleh karena itu ada tiga tingkatan dalam asuhankeperawatan mandiri. Perawat memberi keperawatan total ketika pertama kali asuhankeperawatan dilakukan karena tingkat ketergantungan pasien yang tinggi (system pengganti keseluruhan). Perawat dan pasien saling berkolaborasi dalam tindakankeperawatan (system pengganti sebagian) Pasien merawat diri sendiri dengan bimbingan perawat (system dukungan/pendidikan)
TEORI KING
Tujuan yang ingin dicapai dari teori Imogene King (1971, 1981, 1987) berfokus pad interaksi tiga sistem: sistem personal, sistem interpersonal, dan sistemsosial. Ketiganya membektuk hubungan personal antara perawat dan klien.
Hubungan perawat dan klien merupakan sarana dalam pemberian asuhan keperawatan, dimana proses interpersonal dinamis yang ditampilkan oleh perawat dan klien dipengaruhioleh perilaku satu dengan yang lain, demikian juga oleh sistem asuhan kesehatan yang berlaku (king, 1971, 1981). Tujuan perawat adalah memanfaatkan komunikasi untukmembantu klien dalam menciptakan dan mempertahankan adaptasi positif terhadaplingkungan.
TEORI NEUMAN
Betty Neuman (1972), Keperawatan adalah suatu profesi yang unik denganmemperhatikan seluruh factor-faktor yang mempengaruhi respon individu terhadap penyebab stress, tekanan intra, inter dan ekstra personal.Perawatan berfokus kepadamencegah serangan stress dalam melindungi klien untuk mendapatkan ataumeningkatkan derajat kesehatan yang paling baik.Perawatan menolong pasien untukmenempatkan primary, secondary dan tertiary. Metode pencegahan untuk mencegahstress yang disebabkan factor lingkungan dan meningkatkan system pertahanan pasien.Menurut Newman, asuhan keperawatan dilakukan untuk mencegah ataumengurangi reaksi tubuh akibat adanya stressor.
penyakit yang terdiri dari pencegahan Peran ini disebut pencegahan primer, sekunder dan tertier. Primer =meliputi tindakan keperawatan stressor, mencegah
terjadinya reaksi untukmengidentifikasi adanya tubuh karena adanya stressor.
Sekunder = tindakankeperawatan untuk gejala penyakit atau reaksi tubuh lainnya mengurangi ataumenghilangkan karena adanya stressor. Tersier = meliputi pengobatan rutin danteratur serta pencegahan kerusakan lebih lanjut atau komplikasi dari suatu penyakit.
TEORI ROY
Keperawatan adalah sebagai ilmu pengetahuan melalui proses analisa dantindakan yang berhubungan untuk merawat klien yang sakit atau yang kurangsehat.Sebagai ilmu pengetahuan keperawatan Metode yang digunakan adalah terapeutik, scientik dan knowledge dalam memberikan pelayanan yang esensial untukmeningkatkan dan mempengaruhi derajat kesehatan. Roy menggambarkan metodeadaptasi dalam keperawatan. Individu adalah makhluk biospikososial sebagai satukesatuan yang utuh. Seseorang dikatakan sehat jika mampu berfungsi untuk memenuhikebutuhan biologis, psikologis dan sosial.seluruh individu harus beradaptasi terhadapkebutuhan berikut:
1. Pemenuhan kebutuhan fisiologis dasar 2. Pengembangan konsep diri positif 3. Penampilan peran sosial
4. Pencapaian keseimbangan antara kemandirian dan ketergantungan
TEORI WATSON
Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia.Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwamanusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungandiantaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputikebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi,kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktifitas danistirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial,
(kebutuhan untuk integrasi) yangmeliputi kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra daninterpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Waston memahami bahwamanusia adalah makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalamkeadaan sejahtera baik fisik, mental dan spiritual karena sejahtera merupakankeharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehingga untuk mencapai keadaantersebut keperawatan harus berperan dan meningkatkan status kesehatan, mencegahterjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan kesehatan danfokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
2.6KONSEP TEORI MEDELEINE LEININGER
Teori Leininger adalah untuk menyediakan langkah-langkah perawatan yang selaras dengan individu atau kelompok budaya kepercayaan, praktik, dan nilai-nilai. Pada tahun 1960-an diamenciptakan budaya kongruen perawatan jangka panjang, yang merupakan tujuan utama transkultural keperawatan praktek.
Budaya perawatan sebangun adalah mungkin bila tindakan terjadi dalam hubungan perawat-klien (Leininger, 1981).
Leininger mengembangkan istilah baru untuk prinsip dasar teorinya. Ini definisi dan prinsip-prinsip istilah kunci untuk memahami teori tersebut. Di bawah ini adalah ringkasan dasar prinsip yang penting untuk memahami teori Leininger :
Care adalah untuk membantu orang lain dengan kebutuhan nyata atau diantisipasi dalam upaya untuk memperbaiki kondisi manusia yang menjadi perhatian atau untuk menghadapi kematian.
Merawat adalah tindakan atau kegiatan diarahkan memberikan perawatan.
Budaya mengacu pada belajar, berbagi, dan dipancarkan nilai-nilai, keyakinan, norma, dan kehidupan dari individu tertentu atau kelompok
yang membimbing mereka berpikir, keputusan, tindakan, dan cara berpola hidup.
Perawatan Budaya mengacu pada beberapa aspek budaya yang mempengaruhi seseorang atau kelompok untuk meningkatkan kondisi manusia atau untuk menangani penyakit atau kematian.
Keragaman budaya peduli merujuk pada perbedaan dalam makna, nilai, pantas tidaknya perawatan di dalam atau di antara kelompok-kelompok orang yang berbeda.
Universalitas peduli Budaya mengacu pada perawatan umum atau arti serupa yang
jelas di antara banyak budaya.
Keperawatan adalah profesi yang dipelajari dengan disiplin terfokus dengan perawatan fenomena.
Worldview mengacu pada cara orang cenderung untuk melihat dunia atau alam semesta dalam menciptakan pandangan pribadi tentang hidup.
Budaya dan dimensi struktur sosial termasuk faktor yang berhubungan dengan agama, struktur sosial, politik / badan hukum, ekonomi, pola pendidikan-terns, penggunaan teknologi, nilai-nilai budaya, dan ethnohistory yang di-fluence tanggapan budaya manusia dalam konteks budaya.
Kesehatan mengacu pada keadaan kesejahteraan yang didefinisikan budaya dan dihargai oleh budaya yang ditunjuk.
Pelestarian budaya perawatan atau pemeliharaan mengacu pada kegiatan pelayanan keperawatan yang membantu orang dari budaya tertentu untuk menyimpan dan menggunakan inti kebudayaan nilai perawatan terkait dengan masalah kesehatan atau kondisi.
Budaya akomodasi perawatan atau negosiasi merujuk kepada tindakan keperawatan kreatifyang membantu orang-orang dari budaya tertentu beradaptasi dengan atau bernegosiasi dengan lain- ers dalam kesehatan masyarakat dalam upaya untuk mencapai tujuan bersama dari hasil kesehatan yang optimal untuk klien dari budaya yang ditunjuk. Memahami Kerja Theorists Perawat
Budaya perawatan restrukturisasi mengacu pada tindakan terapi yang diambil oleh budaya perawat yang kompeten atau keluarga. Tindakan ini memungkinkan atau sebagai klien untuk mengubah perilaku kesehatan pribadi terhadap menguntungkan hasil sementara menghormati nilai-nilai budaya klien.
Leininger mengusulkan bahwa ada tiga modus untuk membimbing penilaian asuhan keperawatan, keputusan, atau tindakan untuk memberikan perawatan yang tepat, bermanfaat, dan bermakna yaitu :
a. pelestarian dan / atau pemeliharaan b. akomodasi dan / atau negosiasi c. re-pola dan / atau restrukturisasi
Teori Madeleine Leininger menyatakan bahwa kesehatan dan care dipengaruhi oleh elemen-elemen berikut yaitu : Struktur sosial seperti teknologi, kepercayaan dan factor filosofi, sistem sosial, nilai-nilai cultural, politik dan factor-faktor legal, factor-faktor ekonomi, dan factor-faktor pendidikan. Faktor sosial ini berhubungan dengan konteks lingkungan, bahasa dan sejarah etnis, masing- masing sistem ini merupakan bagian struktur sosial. Pada setiap kelompok masyarakat; pelayanan kesehatan, pola-pola yang ada dalam masyarakat dan praktek-praktek. Yang merupakan bagian integral dari aspek-aspek struktur sosial (Leininger dan MC Farland 2002). Dalam model Sunrisenya Leininger menampilkan visualisasi hubungan antara beberapa konsep yang disignifikan.
Ide pelayanan dan perawatan (yang dilihat Leineinger sebagai bentuk tindakan dari asuhan) merupakan inti dari idenya tentang keperawatan. Memberikan asuhan merupakan jantung dari keperawatan. Tindakan membantu didefinisikan sebagai prilaku yang mendukung. Menurut Leininger bantuan semacam itu baru dapat benar-benar efektif jika latar belakang budaya pasien juga dipertimbangkan, dan bahwa perencanaan dan pemberian asuhan selalu dikaitkan dengan budaya.
2.7 HUBUNGAN MODEL DAN PARADIGMA KEPERAWATAN
MANUSIA :seseorang yang diberi perawatan dan harus diperhatikan kebutuhannya
KESEHATAN :konsep yang penting dalam perawatan transkultural
LINGKUNGAN : tidak didefinisikan secara khusus, namun jika dilihat bahwa telah terwakili dalam kebudayaan, maka lingkungan adalah inti utama dari teori M. Leininger
KEPERAWATAN :Beliau menyajikan 3 tindakan yang sebangun dengan kebudayaan klien yaitu Cultural care preservation, accomodation dan repatterning
2.8 PERBEDAAN BUDAYA MENURUT LEININGER
PRESERVASI ASU HAN KULTURAL
Preservasi asuhan cultural berarti bahwa keperawatan melibatkan penghargaan yang penuh terhadap pandangan budaya dan ritual pasien serta kerabatnya.
ADAPTASI ASUHANK ULTURAL
Bertentangan dengan preservasi asuhan kultural, adaptasi asuhan kultural melibatkan negosiasi dengan pasien dan kerabatnya dalam rangka menyesuaikan pandangan dan ritual tertentu yang berkaitan dengan sehat, sakit, dan asuhan.
REKONSTRUKSI ASUHAN KULTURAL
Rekonstruksi asuhan kultural melibatkan kerjasama dengan pasien dan kerabatnya dalam rangka membawa perubahan terhadap perilaku mereka yang berkaitan dengan sehat, sakit, dan asuhan dengan cara yang bermakna bagi mereka.
2.9 HUBUNGAN TEORI LEININGER DENGAN KONSEP CARING
Caring dalam keperawatan adalah fenomena transkultural dimana perawat berinteraksi dengan klien, staf dan kelompok lain. Leininger menggunakan metode ethnomethods sebagai cara untuk melakukan pendekatan dalam mempelajari µcareµ karena metode ini secara langsung menyentuh bagaimana cara pandang, kepercayaan dan pola hidup yang dinyatakan secara benar .
ALASAN UTAMA MEMPELAJARI CARING
1. Konsep caring muncul secara kritis pada pertumbuhan,perkembangan,&
kemampuan bertahan makhluk hidup.
2. Mengerti secara menyeluruh aturan pemberian & penerima pelayanan pd kultur yg berbeda.
3. Careing adala studi untuk memenuhi kebutuhan yg esensial untuk proses penyembuhan kelompok
2.10 HUBUNGAN TEORI LEININGER DENGAN KONSEP HOLISM DAN HUMANISM
Perawat perlu melakukan asuhan kep secara menyeluruh/holistic care, karena objek kep adalah manusia yg merupakan individu yg utuh shg harus dilakukan secara menyeluruh Perbedaan asuhan kep menyeluruh berfokus memadukan berbagai praktek & ilmu pengetahuan ke dalam satu kesatuan asuhan.
Sedangkan asuhan holistic berfokus pd memadukan sentiment kepedulian dan praktek perawat yg bertujuan meningkatkan kesejahtraan pasien.
HUBUNGAN TEORI LEININGER DENGAN KONSEP HUMANISM
Tindakan keperawatan mengacu pd pemahaman hubungan sehat,sakit,dan perilaku manusia. Perawatan manusia membutuhkan perawat yg memahami prilaku & respon manusia terhadap masalah kesehatan. Perawat juga harus bias memberikan kenyamanan , perhatian dan empati kpd pasien & keluarganya.
Hubungan konsep ini bahwa memberikan pelayanan kesehatan pd klien dgn memandang klien sbg individu sbg personal lengkap dgn fungsinya
2.11 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEORI TRANSCULTURAL DARI LEININGER
A. Kelebihan :
1. Teori ini bersifat komprehensif dan holistik yang dapat memberikan pengetahuan kepada perawat dalam pemberian asuhan dengan latar belakang budaya yang berbeda.
2. Teori ini sangat berguna pada setiap kondisi perawatan untuk memaksimalkan pelaksanaan model-model teori lainnya (teori Orem, King, Roy, dll).
3. Penggunakan teori ini dapat mengatasi hambatan faktor budaya yang akan berdampak terhadap pasien, staf keperawatan dan terhadap rumah sakit.
4. Penggunanan teori transcultural dapat membantu perawat untuk membuat keputusan yang kompeten dalam memberikan asuhan keperawatan.
5. Teori ini banyak digunakan sebagai acuan dalam penelitian dan pengembangan praktek keperawatan .
B.Kelemahan :
1. Teori transcultural bersifat sangat luas sehingga tidak bisa berdiri sendiri dan hanya digunakan sebagai pendamping dari berbagai macam konseptual model lainnya.
2. Teori transcultural ini tidak mempunyai intervensi spesifik dalam mengatasi masalah keperawatan sehingga perlu dipadukan dengan model teori lainnya.
Akhirnya, menurut Leininger, tujuan studi praktek pelayanan kesehatan transkultural adalah meningkatkan pemahaman atas tingkah laku manusia dalam kaitan dengan kesehatannya. Dengan mengidentifikasi praktek kesehatan dalam berbagai budaya (kultur) baik dimasa lalu maupun zaman sekarang, akan terkumpul persamaan-persamaan, sehingga kombinasi pengetahuan tentang pola praktek transkultural dengan kemajuan teknologi dapat menyebabkan makin
sempurnanya pelayanan perawatan dan kesehatan orang banyak dari berbagai kultur.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Teori dan model keperawatan adalah suatu usaha untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan serta berperan dalam membedakan keperawatandengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, memperkirakandan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan
Karakteristik dasar teori dan model keperawatan, yaitu: Teori keperawatan mengidentifikasidan didefinisikan sebagai hubungan yang spesifik dari konsep keperawatan, harus bersifatalamiah, bersifat sederhana dan umum, sebagai pedoman, serta berperan dalam memperbaikikualitas praktek keperawatan- Faktor yang mempengaruh teori dan model keperawatan, yaitu: Filosofi Florence Nightingale, kebudayaan, sistem pendidikan, dan pengembangan ilmu keperawatan- Teori dan model keperawatan menurut beberapa ahli, yaitu: teori Nightingale, teori Peplau,teori Henderson, teori Abdellah, teori orlando, teori levina, teori Johnson, teori Rogers, teoriOrem, teori King, teori Neuman, teori Roy, teori Watson
Teori Madeleine Leininger menyatakan bahwa kesehatan dan care dipengaruhi oleh elemen- elemen beerikut yaitu: Struktur sosial seperti teknologi, kepercayaan dan factor filosofi , sistem sosial, nilai-nilai cultural , politik dan factor-faktor legal, factor ²faktor ekonomi, dan factor-faktor
pendidikan . Faktor sosial ini berhubungan dengan konteks lingkungan, bahasa dan sejarah etnis, masing-masing sistem ini merupakan bagian struktur sosial.Pada setiap kelompok masyarakat ; pelayanan kesehatan , pola-pola yang ada dalam masyarakat daan praktek-praktek yang merupakan bagian integral dari aspek-aspek struktur sosial (Leineinger dan MC Farland 2002).Dalam model sunrisenya Leineinger menampilkan visualisasi hubungan antara berbagai konsep yang signifikan. Ide pelayanan dan perawatan (yang dilihat Leineinger sebagai bentuk tindakan dari asuhan ) merupakan inti dari idenya tentang keperawatan. Memberikan asuhan merupakan jantung dari keperawatan. Tindakan membantu didefinisikan sebagai prilaku yang mendukung. Menurut Leininger bantuan semacam itu baru dapat benar-benar efektif jika latarbelakang budaya pasien juga dipertimbangkan, dan bahwa perencanaan dan pemberian asuhan selalu dikaitkan dengan budaya.
3.2 Saran
Adapun saran penulis terhadap pembaca, yaitu:Sebaiknya teori dan konsep yang telah diketahui oleh para calon perawat dapat diaplikasikandalam kehidupan sehari-harinya setelah benar-benar menjadi seorang perawat.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : S alemba
Medika. 2. Ali, Zaidin. 2002. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Wi dya Medika..
Johnson, Betty M & Pamela B. Webber. 2005. Theory and Reasoning in Nursing.
Virginia:Wolters Kluwer
Sagar, Priscilla Limbo. 2014. Transculural Nursing Education Strategies. United S tates:Spinger Publishing Company.
George, J.B. 1995. Nursing Theories. 4th ed. New Jersey: Prentice Hall.