MAKALAH
MATERI PEMBELAJARAN SENAM II “ROLL KIP”
Disusun Oleh:
1. MUAHAMMAD ADAM NUR JAYA (24271204) 2. BAYU ADITYA NINGGRAT (24271206)
3. JASMAN (24271207)
KELAS F
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia Nya,makalah yang berjudul "Materi pembelajaran senam II ROLL KIP" ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah pembelajaran senam II di bawah bimbingan Bapak Fadli Zainuddin, M.pd
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi isi maupun penyajiannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan karya ini di masa mendatang.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penyusunan makalah ini, terutama kepada Bapak Fadli Zainuddin, M.pd yang telah membimbing kami dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, khususnya dalam upaya memahami materi roll kip.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI... ii
BAB I PENDAHULUAN...1
A. Latar belakang... 1
B. Rumusan masalah... 1
C. Tujuan... 2
BAB II PEMBAHASAN...3
A. Teknik Dasar yang Harus Dikuasai Sebelum Mempelajari Roll Kip...3
B. Tahapan Pelaksanaan Roll Kip Sesuai dengan Prinsip Biomekanika..3
C. Kesalahan Umum dalam Roll Kip dan Cara Mengatasinya...3
D. Peran Kekuatan Otot Inti dan Fleksibilitas Tubuh dalam Roll Kip...4
E. Metode Latihan Efektif untuk Menguasai Roll Kip...4
BAB III PENUTUP...5
A. Kesimpulan... 5
B. Saran... 5
DAFTAR PUSTAKA...6
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
Senam lantai adalah salah satu cabang olahraga yang sudah nggak asing lagi buat kita yang kuliah di jurusan Pendidikan Olahraga. Dari semester awal, kita sudah dikenalkan sama berbagai macam gerakan dasar senam yang butuh kekuatan, kelenturan, keseimbangan, dan tentunya koordinasi tubuh yang baik. Salah satu gerakan yang sering bikin deg-degan tapi juga seru buat dipelajari adalah roll kip.
Roll kip atau kadang disebut juga kip roll adalah kombinasi dari gerakan guling ke depan yang diakhiri dengan tolakan kaki untuk kembali ke posisi berdiri.
Bisa dibilang ini gerakan transisi yang kelihatan sederhana, tapi pas dicoba...
ternyata nggak semudah itu, di sinilah tantangannya. Roll kip bukan Cuma soal guling, tapi juga butuh timing, teknik, dan kekuatan tubuh bagian atas dan bawah yang seimbang.
Sebagai mahasiswa semester 2, mempelajari roll kip bisa jadi salah satu tahapan penting untuk memahami rangkaian gerakan senam lantai yang lebih kompleks di semester-semester selanjutnya. Selain itu, dengan menguasai teknik roll kip, kita juga belajar tentang kontrol tubuh, fokus, dan keberanian — hal-hal yang nantinya penting juga kalau kita jadi pelatih atau guru olahraga.
Tapi, fakta di lapangan menunjukkan kalau nggak semua mahasiswa bisa langsung menguasai gerakan ini dengan baik. Banyak yang masih bingung di bagian tolakan, ada juga yang kurang kuat di bagian perut atau lengan, bahkan beberapa belum bisa koordinasikan gerakan dengan tepat. Nah, hal ini bisa jadi bahan evaluasi dan juga peluang buat kita ngulik lebih dalam tentang teknik roll kip secara teori dan praktik.
B. Rumusan masalah
1. Apa saja teknik dasar yang harus dikuasai sebelum mempelajari roll kip?
2. Bagaimana tahapan pelaksanaan roll kip yang sesuai dengan prinsip biomekanika?
3. Apa saja kesalahan umum yang sering terjadi saat melakukan roll kip dan bagaimana cara mengatasinya?
4. Bagaimana peran kekuatan otot inti dan fleksibilitas tubuh dalam mendukung keberhasilan Roll kip?
5. Metode latihan seperti apa yang paling efektif untuk membantu mahasiswa semester 2 menguasai roll kip?
1
C. Tujuan
1. Memahami teknik dasar roll kip secara teori dan praktik.
2. Meningkatkan kemampuan motorik, terutama dalam hal koordinasi, keseimbangan, dan kekuatan otot tubuh.
3. Mengidentifikasi kesalahan umum dalam pelaksanaan roll kip serta mengetahui cara mengoreksinya.
4. Mengembangkan strategi latihan yang efektif untuk menguasai roll kip secara bertahap.
5. Mempersiapkan diri sebagai calon pendidik olahraga yang mampu menjelaskan dan memperagakan gerakan dengan benar.
BAB II PEMBAHASAN
A. Teknik Dasar yang Harus Dikuasai Sebelum Mempelajari Roll Kip Untuk mempelajari roll kip dengan baik, ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai terlebih dahulu. Roll kip bukanlah gerakan yang berdiri sendiri, melainkan gabungan dari beberapa keterampilan dasar dalam senam lantai. Berikut beberapa teknik dasar yang wajib dikuasai: Guling depan (forward roll):
Merupakan dasar dari roll kip. Mahasiswa harus mampu melakukan guling depan dengan baik agar tubuh terbiasa dengan perputaran dan orientasi ruang yang berubah. Posisi jongkok yang stabil: Roll kip dimulai dari posisi jongkok dan kembali ke posisi ini sebelum berdiri. Stabilitas dalam posisi jongkok membantu mengontrol keseimbangan dan transisi gerakan. Koordinasi tangan dan kaki:
Gerakan roll kip membutuhkan sinkronisasi antara dorongan tangan dan tolakan kaki. Tanpa koordinasi yang baik, tubuh akan sulit bangkit kembali ke posisi berdiri. Kekuatan otot inti: Otot perut dan punggung sangat penting untuk mengontrol gerakan tubuh saat mengguling dan saat bangkit berdiri. Dengan menguasai teknik dasar ini, mahasiswa akan lebih siap secara fisik dan mental untuk mencoba roll kip secara penuh.
B. Tahapan Pelaksanaan Roll Kip Sesuai dengan Prinsip Biomekanika Roll kip dilakukan dengan menggabungkan gerakan guling depan dan tolakan untuk kembali ke posisi berdiri. Tahapan pelaksanaannya antara lain:
Awalan: Berdiri tegak, lalu jongkok dengan tangan menyentuh matras. Kepala sedikit menunduk, dagu menyentuh dada. Guling: Bahu menyentuh matras terlebih dahulu. Punggung dibulatkan agar tubuh mengguling secara halus. Tolakan: Saat panggul melewati titik tertinggi, kaki menapak pada matras. Dari sini, dilakukan tolakan yang kuat menggunakan kaki dan dorongan tangan. Akhiran: Tubuh bangkit ke posisi berdiri dengan bantuan ayunan tangan dan momentum dari guling.
Dari segi biomekanika, roll kip melibatkan konsep pusat gravitasi, momentum, dan gaya reaksi tanah. Saat kaki menapak dan mendorong, gaya dorong tersebut harus cukup untuk mengangkat tubuh kembali ke posisi berdiri. Keseimbangan antara momen gaya dan pusat massa sangat berperan penting dalam keberhasilan gerakan ini.
C. Kesalahan Umum dalam Roll Kip dan Cara Mengatasinya
Beberapa kesalahan umum yang sering terjadi saat melakukan roll kip antara lain: Kaki tidak menapak dengan tepat: Banyak mahasiswa yang menempatkan kaki terlalu jauh dari tubuh, sehingga tolakan tidak maksimal.
Solusinya adalah membiasakan menempatkan kaki sedekat mungkin ke panggul
3
saat guling. Tolakan kurang kuat: Ini biasanya terjadi karena kurangnya kekuatan otot kaki atau ragu-ragu saat mendorong. Latihan kekuatan otot tungkai bisa membantu. Tangan tidak aktif mendorong: Beberapa mahasiswa hanya mengandalkan kaki untuk bangkit. Padahal, tangan juga perlu ikut mendorong untuk menciptakan gaya dorong tambahan. Kurang koordinasi: Jika gerakan tangan dan kaki tidak sinkron, momentum yang dibutuhkan untuk bangkit tidak akan tercapai. Latihan bertahap dan pengawasan instruktur bisa membantu meningkatkan koordinasi.
D. Peran Kekuatan Otot Inti dan Fleksibilitas Tubuh dalam Roll Kip Roll kip sangat bergantung pada kekuatan otot inti (core), yang mencakup otot perut, punggung bawah, pinggul, dan panggul. Fungsi utama otot inti adalah menstabilkan tubuh saat mengguling dan saat melakukan transisi ke posisi berdiri.
Fleksibilitas juga memainkan peran penting. Tanpa fleksibilitas yang memadai di bagian pinggul, paha belakang, dan punggung, tubuh akan sulit melakukan gerakan guling dengan baik. Kurangnya fleksibilitas juga bisa menyebabkan cedera, terutama pada leher dan punggung bagian bawah. Latihan yang berfokus pada penguatan core dan peningkatan fleksibilitas, seperti plank, leg raises, sit up, serta stretching dinamis dan statis, sangat dianjurkan sebagai bagian dari rutinitas latihan.
E. Metode Latihan Efektif untuk Menguasai Roll Kip
Agar mahasiswa semester 2 dapat menguasai roll kip dengan baik, diperlukan pendekatan latihan yang sistematis dan bertahap. Berikut beberapa metode yang direkomendasikan: Latihan bertahap (progressive drill): Dimulai dari guling depan, lalu transisi ke gerakan dengan tolakan ringan, hingga akhirnya mencoba roll kip penuh. Latihan penguatan otot: Fokus pada otot inti, lengan, dan kaki. Misalnya dengan latihan plank, push-up, sit-up, dan squat. Menggunakan alat bantu: Seperti incline mat (matras miring) untuk membantu transisi dari posisi jongkok ke berdiri. Video pembelajaran atau demonstrasi langsung: Visualisasi gerakan sangat membantu dalam membentuk pemahaman tentang tahapan roll kip.
Latihan berpasangan: Teman bisa membantu memberi tolakan ringan saat guling, agar tubuh terbiasa dengan gerakan. Dengan penerapan metode latihan yang tepat dan konsisten, mahasiswa akan lebih mudah menguasai roll kip secara teknik dan konsep.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Roll kip merupakan salah satu keterampilan penting dalam senam lantai yang memadukan unsur kekuatan, kelenturan, koordinasi, dan keseimbangan.
Untuk menguasai gerakan ini, mahasiswa perlu memahami teknik dasarnya terlebih dahulu, seperti guling depan dan tolakan tubuh. Prinsip biomekanika juga sangat berperan dalam kelancaran pelaksanaannya, terutama dalam memanfaatkan momentum dan pusat gravitasi tubuh. Kesalahan umum dalam roll kip dapat diminimalisir dengan latihan yang tepat dan pengawasan dari instruktur. Penguatan otot inti dan peningkatan fleksibilitas menjadi kunci utama keberhasilan gerakan ini. Dengan metode latihan yang sistematis dan penggunaan alat bantu, mahasiswa semester 2 jurusan Pendidikan Olahraga dapat menguasai roll kip secara bertahap dan aman.
B. Saran
Mahasiswa disarankan untuk terus melatih teknik dasar senam lantai secara rutin sebelum mencoba roll kip. Dosen atau instruktur sebaiknya memberikan pendekatan pembelajaran yang menyenangkan, bertahap, dan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing mahasiswa. Penggunaan alat bantu seperti matras miring atau bantuan pasangan dapat mempermudah proses belajar. Selain itu, penting untuk menambahkan latihan kekuatan dan fleksibilitas dalam rutinitas fisik guna mendukung performa roll kip. Evaluasi secara berkala juga perlu dilakukan untuk mengetahui perkembangan kemampuan mahasiswa dan menyesuaikan metode latihan yang paling efektif. Secara keseluruhan, makalah ini diharapkan dapat menjadi referensi praktis dan teoritis bagi mahasiswa dalam memahami roll kip dari berbagai aspek, serta mendorong pembelajaran senam lantai yang lebih terstruktur dan menyenangkan.
5
DAFTAR PUSTAKA
Bompa, T.O. (2009). Periodization: Theory and Methodology of Training. Human Kinetics.
Hariyanto, A. (2017). Senam Lantai: Teori dan Praktik. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Rusli, M. (2019). Dasar-dasar Biomekanika Olahraga. Jakarta: Rajawali Pers.
Syarifudin, A. (2012). Pembelajaran Gerak Dasar Senam. Bandung: FPOK UPI.
Widiastuti, I., & Kurniawan, D. (2021). “Analisis Teknik Gerakan Roll Depan dan Roll Belakang dalam Senam Lantai.” Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, 11(2), 45–53.