BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karakter adalah suatu hal yang sedang hangat dan banyak dibicarakan dalam dunia pendidikan. Hal ini berlatar belakang dengan adanya faktayang menunjukkan bahwa karakter bangsa pada zaman globalisasi seprti saat ini merosot tajam. Pendidikan dianggap sebagai suatu media yang paling jitu dalam mengembangkan potensi anak didik baik berketerampilan maupun berwawasan. Oleh karena itu , pendidikan secara terus menerus dibagun dan dikembangkan agar dari proses pelaksanaannya menghasilkan generasi yang diharapkan.
Dalam UU Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 yang terkhir dijelaskan bahwa pendidikan karakter merupakan: “pendidikan akhlak atau karakter masih digabung dalam mata pelajaran agama dan diserahhkan sepenuhnya pada guru agama”. Karena pendidikan karakter dibebankan sepenuhnya nkepada guru agama saja maka pendidikan karakter itu sendiri belum mencapai batas yang optimal. Hal ini terbukti dari phenomena sosial yang menunjukkan prilaku yang tidak berkarakter, seperti maraknya terjadi tawuran antar pelajar, adalanya pergaulan bebas, adanya kesenjangan sosial, ekonomi, politik di masyarakat, masih terjadinya ketidak adilan hokum, kekerasan dan kerusuhan, dan korupsi yang mewabah dan merambah pada semua sector kehidupan masyarakat, tindakan anarkis atau konflik sosial.
Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa pendidikan karakter tidak hanya dibebankan pada guru agama saja, tetapi juga pada semua pihak yang berkepentingan serta bersangkutan. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai implementasi pendidikan karakter dalam mata pelajaran Ppkn di SD/MI
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter ?
2. Apa saja nilai-nilai yang ada dalam pendidikan karakter yang ada di Sekolah ?
3. Apa saja tujuan dan manfaat pendidikan karakter ?
4. Bagaimana implementasi pendidikan karakter dalam Ppkn di SD/MI ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter.
2. Untuk mengetahui niali-nilai apa saja yang ada dalam pendidikan karakter di Sekolah.
3. Untuk mengetahui apa tujuan dan manfaat pendidikan karakter.
4. Untuk mengetahui bagaimana implementasi pendidikan karakter dalam Ppkn di SD/MI.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Karakter 1. Pengertian Karakter
Secara etimologi, istilah karakter berasal dari bahasa alatin character, yang berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian, dan akhlak.
Sedangkan secara terminologi karakter diartikan sebagai sifat manusia secara pada umumnya yang bergantung pada fakor kehidupannya sendiri.
Beberapa ahli mengemukakan pendapat mereka mengenai pengertian karakter diantara yaitu: Fitri menyatakan bahwa “karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan, yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hokum, tata karma, budaya, dan adat istiadat”1.
Kemudian Samani juga berpendapat bahwa “karakter adalah cara berfikir dan berprilaku yang khas tiap individu untuk hidup, dan bekerja sama baik dalam lingkkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara”2.
Jadi dari pendapat-pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa karakter adalah nilai-nilai dan prilaku manusia yang khas atau yang melekat pada diri seseorang yang medasari cara pandang, berpikir, dan berprilaku dalam lingkungan keluarka ataupun masyarakat.
2. Pengertian Pendidikan
Pendidikan secara etimologi berasal dari bahasa latin “educatum” yang terdiri dari dua kata yaitu: E dan Duco dimana kata E berarti sebuah perkembangan dari dalam keluar atau dari sedikit ke banyak, sedangkan Duco berarti pengembangan
1 Agus, Zaenul, Fitri, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah, (Jogjakarta:
Ar-Ruzz,2012),hlm.20.
2 Muchlas, Samani dan Hariyanto, Konsep dan Modal Pendidikan Karakter, (Bandung;
Remaja Rosdakarya,2012),hlm. 41
atau sedang berkembang. Jadi, secara etimologi pengertian pendidikan adalah proses mengembangkan kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu.
Sedangkan pengertian menurut UU No. 20 Tahun 2003“ pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekutan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecardasan, akhlak mulia, serta ketermpilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”3.
Menurut H. Fuad Ihsan menjelaskan bahwa dalam pengertian yang sederhana dan umun makna pendidikan sebagai “usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakta dan kebudayaan”4.
Oemar Hamalik menjelaskan bahwa “pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungan dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinnya yang memungkinkan untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat”5.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu usaha sadar yang dilakukan manusia untuk mendapatkan suatu pemahaman yang baru yang tidak diketahui atau mengembangkan potensi- potensi bawaaan yang dimilikinya semenjak dia dilahirkan.
3. Pengertian Pendidikan Karakter
Menurut pendapat Fadlillah pendidikan karakter adalah “suatu bentuk pengarahan dan bimbingan supaya seseorang mempunyai tingkah laku yang baik sesuai dengan nilai-nilai moralitas, dan keberagaman”6. Sedangkan Kurniawan menjelaskan bahwa “pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk
3 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Indonesia.
4 Fuad, Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta; Rineka Cipta, 2005),hlm.179.
5 Oemar, Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta; Bumi Aksara, 2001),.hlm.
6 M. Fadlillah, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, (Yogyakarta: Ar-Ruzz,2013),hlm.23.
membentuk watak atau kepribadian sesorang berdasarkan nilai-nilai yang ada di masyarakat dan lingkungan keluarga”7.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah usaha atau bimbingan yang dilakukan secara sadar dan terencana agar manusia berperilaku sesuai dengan norma-norma dan aturan-aturan yang berlaku di masyarakat maupun dilingkungan keluarga.
B. Nilai-nilai Yang Ada Dalam Pendidikan Karakter di Sekolah
Dalam publikasi Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional berjudul Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter, telah telah mengidentifikasi 18 nilai pembentuk karakter yang merupakan hasil kajian empirik Pusat Kurikulum yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya dan tujuan pendididkan nasional8. 18 nilai-nilai tersebutdapat dilihat dibawah ini.
1. Religius
Religious adalah sikap dan perilaku yang patuh dalam melakukan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agam lain , dan hidup rukun dnegan pemeluk agama lain.
2. Jujur
Jujur adalah perilaku yang didasari pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Toleransi adalah sikap dan tindakan yang menghargai perbadaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
7 Syamsul, Kurniawan, Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasi Secara Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi dan Masyarakat, (Yogyakarta: Ar-Ruzz,
2013),hlm.42.
8 Badan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa, oleh Pusat Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional, 2010, diakses 22 mei 2017
4. Disiplin
Disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja keras
Kerja keras tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh terhadap berbagai ketentuan dan peraturan.
6. Kreatif
Kreatif adalah berfikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri
Mandiri adalah sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung dalam orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Demokratis adalah car berfikir, besikap, dan bertindak, yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa ingin tahu
Rasa ingin tahu adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat kebangsaan
Semangat kebangsaan adalah cara berfikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta tanah air
Cinta tanah air adalah sikap dan prilaku yang mencerminkan rasa bang, setia, peduli, dan enghargaan yang tinggi terhadap bahasa, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya, sehingga tidak mudah menerima tawaran bangsa lain yang dapat merugikan bangsa sendiri.
12. Menghargai prestasi
Menghargai prestasi adalah sikap dan tindakan yang nendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/ komunikatif
Bersahabat merupakan sikap dan tindakan terbuka terhadap orang lain melalui komunikasi yang santun sehingga tercipta kerja sama secara kolaboratif dengan baik.
14. Cinta damai
Cinta damai adalah sikap dan perilaku yang mencerminkan suasana damai, aman, tenang, dan nyaman atas kehadiran dirinya dalam komunitas atau masyarakat tertentu.
15. Gemar membaca
Gemar membaca adalah kebiasaan dengan tanpa paksaan untuk menyediakan waktu secara khusus guna membaca berbagi informasi, baik buku, jurnal, majalah, Koran, dan sebagainya, sehingga menimbulkan kebijakan bagi dirinya.
16. Peduli lingkungan
Peduli lingungan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar.
17. Peduli sosial
Peduli sosial adalah sikap dan perbuatan yang mencerminkan kepedulian kepedulian terhadap orang lain maupun masyarakat yang membutuhkannya.
18. Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah siap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya , baik yang berkaitan dengan diri sendiri, sosial, masyarakat, bangsa, Negara, maupun agama.
C. Tujuan dan Manfaat Pendidikan Karakter 1. Tujuan Pendidikan Karakter
Sejalan dengan pendidikan pasti ada tujuan dari pendidikan. Begitu pula dengan pendidikan karakter, tentunya memiliki tujuan tersendiri tetapi tidak meyimpang dari tujuan pendidikan yang ada. Fadlilla mengatakan bahwa “ tujuan pendidikan karakter adalah untuk mempersiapkan anak supaya mempunyai karakter yang baik, yang mana nantinya anak dewasa sudah menjadi kebiasaan dalam kesehariannya”9. Selain itu tujuan pendidikan karakter lebih intensif kaada nilai-nilai yang dapat tertanam dalam kehidupan sehari-hari peserta didik .
Kemendiknas menyatakan bahwa tujuan pendidikan karakter yaitu10: a. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
berhati baik, berpkiran baik, dan berprilaku baik.
b. Memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikutur.
c. Meningkatkan peradaban bangsayang kompetitif dalam pergaulan dunia.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas tentang tujuan dari pendidikan karakter dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan dari pendidikan karakter adalah penanaman dan pengembagan nilai-nilai positif untuk membentuk akhlah yang sesuai dengan harapan juga mendasarkan dan memfasilitasi bentuk pendidikan yang baik dan positif sehingga peserta didik tumbuh menjadi pribadi yang unggul, bermartabat, dan memiliki wawasan luas.
2. Manfaat Pendidikan Karakter
Menanamkan pendidikan karakter sejak kecil begitu penting supaya peserta didik dapat menjadi orang lebih baik, unggul, dan bermartabat. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan rekomendasi supaya memasukkan suatu ajaran pada pembentukan karakter pada setiap berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Dengan harapan dengan adanya pendidikan karakter
9 Fadlillah, Op.cit,.hlm.23.
10 Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Berdasarkan Pengalaman Di Satuan Pendidikan Rintisan), (Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan,2011),hlm.2.
sehingga bisa mengurangi keterpurukan moral yang marak terjadi pada saat ini dan juga membangun karakter peserta didik menjadi lebih positif.
Manfaat pendidikan karakter menurut Fadillah yaitu “menjadikan manusia agar kembali kepada fitrahnya, yaitu selalu menghiasi kehidupannya dengan nilai-nilai kebajikan yang telah digariskan”11. Pendidikan karakter yabng dilakukan pada usia dini adalah wujud nyata dalam mempersiapkan generasi yang berkarakter demi kemajuan dan kemakmuran bangsa.
Menurut kemendiknas fungsi dari pendidikan karakter yaitu:
a. Membangun kehidupan kebangsaan yang multicultural
b. Membangun peradaban bangsa yang cerdas, berbudaya luhur, dan mampu mengkontribusi terhadap pengembangan kehidupan manusia.
c. Membangun potensi dasar agar berhati baik, berpikirn baik , dan berprilaku baik serta keteladanan baik.
d. Membangun sikap warga Negara yang cinta damai, kreatif, mandiri, dan mampu hidup berdampingan dengan bnagsa lain dalam suatu harmoni.
D. Implementasi Pendidikan Karakter dalam Ppkn di SD/MI.
Konsep dasar pendidikan karakter di sekolah atau madrasah pastinya harus didasari pada visi, misi, dan tujuan sekolah atau madrasah yang bersangkutan yang kemudian diimplementasikan ke dalam: kurikulum dan mata pelajaran, budaya madrasah baik di lingkungan guru maupun siswa, dan pengembangan diri melalui program pembiasaan dan pengembangan minat dan bakat siswa12.
1. Kurikulum/Mata Pelajaran
Adapun pengembangan kurikulum yang bisa dilakukan adalah.
11 Fadlillah, Op.Cit.,hlm.27.
12 Rahmad, Kamal, “Implementasi Pendidikan Karakter di SD/MI” , Jurnal Madaniyah, Volume 1,Edisi VI, 2014,Hlm.20-34.
a. Memaksimalkan kembali proses intergasi nilai-nilai karakter ke dalam semua mata pelajaran, baik mata pelajaran yang secara konten mengajarkan nilai-nilai karakter dan kebajikan seperti halnya mata pelajaran PAI, maupun materi yang tidak secara konten mengajarkan nilai-nilai karakter seperti matematika dan sebagainya. Terlebih kurikulum 2013 yang mengintegrasikan semua mata pelajaran kedalam satu tema.
b. Memaksimalkan kembali program pembiasaan baik yang bersifat ritual maupun non ritual selama proses pembelajaran. Kebaikan yang selalu diulang-ulang dan dibiasakan setiap hari, akan jauh lebih membekas dalam hati serta jiwa pra siswa disbanding kegiatan yang sekedar.
c. Memberikan penekanan kembali para pengejar PAI dan PpKN untuk tidak terjadi pada materi-materi yang sifatnya kognitif dan hafalan semata, karena pada dasarnya materi pelajaran PAI dan PpKN secara subtansif lebih pada penanaman dan pengalaman nilai-nilai karakter sehingga jangan sampai ada siswa yang secara kognitif nilai ulangan PAI dan PpKN nya tinggi tetapi tidak diimbangi dengan perilaku dan akhlak terpuji.
d. Memaksimalkan kembali proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM) dalam setiap mata pelajaran. Dengan pembelajaran seperti ini, harapannya akan memberikan kesan yang mendalam, sehingga nilai-nilai karakter yang disampaikan dengan mudahnya terinternalisasi menjadi sebuah sikap dan karakter yang kuat pada diri dan jiwa para siswa.
e. Memaksimalkan kembali proses komunikasi antara guru dengan orangtua siswa untuk memantau sejauh mana perkembangan siswa sekaligus putra-putri mereka baik di lingkungan sekolah dengan menggunakan buku a necdotal recard yaitu buku seluruh kejadian selama di kelas atau di sekolah, maupun perkembangan siswa
selama di rumah dengan menggunakan buku yaitu buku evaluasi tentang sejumlah kegiatan siswa selama di rumah baik itu proses belajar, maupun ibadah ritual keseharian siswa.
f. Memaksimalkan kembali reward (hadiah) terhadap sejumlah prestasi siswa tidak hanya dalam bidang akademik akan tetapi juga dalam bidang ibadah dan akhlak keseharian dengan cara mengolah sejumlah data dari buku (evaluasi) siswa dan juga data dari hasil komunikasi aktif dengan para orang tua tentang laporan ibadah dan akhlak keseharian siswa. Sehingga setiap pertengahan semester atau akhir semester para siswa tidak hanya diberikan bintang prestasi akademik bagi mereka yang mendapatkan nilai rapor tertinggi dalam satu kelas, akan teta pi juga bintang prestasi akhlak mulia bagi mereka yang paling rajin melaksanakan shalat serta tidak pernah tercatat dalam buku anecdotal record pada masing- masing kelas.
2. Budaya Sekolah Atau Madrasah
Anak akan belajar dari lingkungan terdekatnya, inilah yang kemudian harus semakin kita sadari untuk menciptakan sebuah budaya dan kultur sekolah atau madrasah yang positif bagi perkembangan karakter siswa. Menciptakan budaya di sekolah atau madrasah tentu harus diawali dengan adanya keteladanan (uswah) dari guru dan orang-orang yang berada di dalam lingkungan sekolah atau madrasah. Artinya keteladanan tidak hanya ditunjukkanoleh para guru akan tetapi juga seluruh karyawan yang ada di sekolah. Karena siswa akan belajar dari lingkungan terdekatnya, ketika seorang karyawan petugas kebersihan menjalankan tugasnya menjaga kebersihan disetiap sudut dan ruangan sekolah diikuti dengan peran guru yang ikut menjaga kebersihan sekolah, maka siswa akan mulai mengamati, merasakan dan pada
akhirnya akan ikut menjaga kebersihan serta merasa memiliki sekolah dimana tempat mereka belajar.
3. Pengembangan Diri
Implementasi dari konsep dasar pendidikan karakter selanjutnya adalah melalui program pengembangan diri. Yang di maksud dengan program pengembangan diri adalah berbagai macam program tambahan atau pengembangan (di luar proses pembelajaran reguler) yang diselenggarakan oleh pihak sekolah atau madrasah guna menunjang terwujudnya karakter dan budi pekerti siswa. Program pengembangan minat dan bakat siswa dalam bentuk kegiatan ekstrakulikuler adalah dimaksudkan untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki siswa yang tentunya berbeda antara siswa satu dengan siswa yang lainnya. Oleh karenanya alangkah lebih bijaksana sekolah dan madrasah mengakomodir semua potensi yang dimiliki siswa.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Karakter adalah nilai-nilai dan prilaku manusia yang khas atau yang melekat pada diri seseorang yang medasari cara pandang, berpikir, dan berprilaku dalam lingkungan keluarka ataupun masyarakat. Pendidikan adalah suatu usaha sadar yang dilakukan manusia untuk mendapatkan suatu pemahaman yang baru yang tidak diketahui atau mengembangkan potensi-potensi bawaaan yang dimilikinya semenjak dia dilahirkan. Sedangkan pendidikan karakter adalah usaha atau bimbingan yang dilakukan secara sadar dan terencana agar manusia berperilaku sesuai dengan norma- norma dan aturan-aturan yang berlaku di masyarakat maupun dilingkungan keluarga.
Tujuan dari pendidikan karakter adalah penanaman dan pengembangan nilai-nilai positif untuk membentuk akhlak yang sesuai dengan harapan juga mendasarkan dan memfasilitasi bentuk pendidikan yang baik dan positif sehingga peserta didik tumbuh menjadi pribadi yang unggul, bermartabat, dan memiliki wawasan luas. Manfaat pendidikan karakter sehingga bisa mengurangi keterpurukan moral yang marak terjadi pada saat ini dan juga membangun karakter peserta didik menjadi lebih positif.
Ada 18 nilai-nilai karakter yang di ajarkan di dalam pembelajaran di Indonesia. Implementasi pendiidikan karakter dalam mata pelajaran Ppkn meliputi:
kurikulum/mata pelajaran, budaya sekolah atau madrasah, dan pengembangan diri.
B. Saran
Dengan adannya makalah ini maka diharapkan sebagai calon guru SD/MI kita dapat mengembangkan atau mengkombinasian mata pelajaran dengan pendidikan karakter dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Fitri, Agus Zaenul, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah, Jogjakarta: Ar-Ruzz,2012.
Fadlillah, M Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, Yogyakarta: Ar- Ruzz,2013.
Hariyanto, Muchlas Samani Konsep dan Modal Pendidikan Karakter, Bandung; Remaja Rosdakarya,2012.
Hamalik, Oemar Proses Belajar Mengajar, Jakarta; Bumi Aksara, 2001.
Ihsan, Fuad Dasar-dasar Kependidikan, Jakarta; Rineka Cipta, 2005.
Kurniawan, Syamsul Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasi Secara Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi dan Masyarakat, Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2013.
Kamal, Rahmad “Implementasi Pendidikan Karakter di SD/MI” , Jurnal Madaniyah, Volume 1,Edisi VI, 2014,Hlm.20-34.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Indonesia.
Badan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai- nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa, oleh Pusat Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional, 2010, diakses 22 mei 2017.
Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Berdasarkan Pengalaman Di Satuan Pendidikan Rintisan), (Jakarta: Kementerian Pendiikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan,2011),hlm.2.