MAKALAH
SOSIALISASI, NILAI-NILAI DAN NORMA-NORMA Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Sosiologi Antropologi Pendidikan
Dosen Pengampu : Ibu Yurdayanti M.Pd
Disusun oleh : Muhammad Zikry
Nia
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG
TAHUN AJARAN TAHUN : 2022/ 2023
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmatnya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu, Shalawat dan Salam juga disampaikan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Serta sahabat dan keluarganya, seayun langkah dan seiring bahu dalam menegakkan agama Allah. Dengan kebaikan beliau telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.
Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah Sosiologi Antropologi Pendidikan pada program Pedidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dengan ini penulis mengangkat judul “ Sosialisasi, Nilai-nilai Dan Norma-Norma ”
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan, baik dari cara penulisan, maupun isinya.
Oleh karena itu penulis sangat berharap kepada Dosen dan juga rekan- rekan sekalin untuk memberikan saran dan juga kritikan dan yang dapat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
ii DAFTAR ISI
Cover ...
Kata Pengantar ... i
Daftar Isi... ii
BAB I : PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 2
C. Tujuan Penelitian ... 2
BAB II : KAJIAN TEORI ... 3
A. Pengertian Sosialisasi ... 3
B. Tujuan Sosialisasi ... 4
C. Tahap-tahap Sosialisasi ... 5
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi Sosialisasi ... 6
E. Pengertian Nilai ... 6
F. Ciri-Ciri Nilai Sosial ... 8
G. Jenis-jenis nilai Sosial ... 8
H. Fungsi Nilai Sosial ... 9
I. Pengertian Norma... 9
J. Ciri-Ciri Norma ... 10
K. Macam-Macam Norma ... 11
L. Fungsi Norma ... 12
M. Nganggung Sebagai tradisi yang berkembang di BABEl ... 13
BAB III : PENUTUP ... 15
A. Kesimpulan ... 15
DAFTAR PUSTAKA ... 16
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Sosialisasi sebagai proses belajar seorang individu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi bagaimana keberlangsungan proses kehidupan masyarakat, baik dengan keluarga, teman sebaya, sekolah maupun media massa.
Unsur-unsur pengertian sosialisasi adalah sosialisasi merupakan cara belajar atau suatu proses akomodasi dan yang dipelajari adalah nilainilai, norma-norma, ide- ide atau gagasan, pola-pola tingkah laku dan adat istiadat serta keseluruhannya itu diwujudkan dalam kepribadiannya1 . Keseluruhannya itu merupakan segala aspek dari proses kehidupan manusia yang berhubungan erat dengan sosialisasi menyangkut keberhasilan ataupun kegagalan sosialisasi.
Kenyataannya, meskipun sudah ada norma yang mengatur kehidupan masyarakat, namun tetap saja ada perilaku-perilaku yang menyimpang dari norma-norma tersebut. Individu yang berperilaku tidak sesuai dengan norma yang berlaku dianggap sebagai pelanggaran terhadap norma. Pada umumnya, individu dalam interaksinya dengan individu atau kelompok lain dalam mencapai tujuan tertentu menyesuaikan dengan norma-norma yang berlaku.
Sebaliknya, ada individu atau kelompok dalam mencapai tujuannya tidak dapat menyesuaikan norma yang berlaku disebut deviasi. Perilaku-perilaku yang melanggar norma-norma sosial itu disebut sebagai perilaku menyimpang. Maka dari itu dalam makalah ini akan mengupas tentang sosialisasi, nilai-nilai dan norma-norma.
1 Farida Hanum, Diktat Mata Kuliah: Sosioantropologi Pendidikan, (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2006,) hal. 25
2 B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian, tujuan, Faktor, dan tahap-tahap Sosialisasi ? 2. Apa Pengertian, ciri-ciri, tujuan dan Jenis Nilai?
3. Apa Pengertian, ciri-ciri, tujuan dan Jenis Norma?
4. Apa tradisi yang berkembang di Bangka Belitung?
C. Tujuan Penelitian
1. Ingin mengetahui Pengertian, tujuan, Faktor, dan tahap-tahap Sosialisasi!
2. Ingin mengetahui Pengertian, ciri-ciri, tujuan dan Jenis Nilai!
3. Ingin mengetahui Pengertian, ciri-ciri, tujuan dan Jenis Norma!
4. Ingin mengetahui tradisi yang berkembang di Bangka Belitung!
3 BAB II KAJIAN TEORI A. Fungsi-Fungsi Manajemen
Kehadiran manajemen dalam organisasi adalah untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan agar suatu tujuan tercapai dengan efektif dan efisien. Secara tegas tidak ada rumusan yang sama dan berlaku umum untuk fungsi manajemen.
Namun demikian, fungsi manajemen dapat ditelaah dari aktivitas-aktivitas utama yang dilakukan para manajer yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.2
Kepekaan melihat kondisi global yang bergulir dan peluang masa depan menjadi modal utama untuk mengadakan perubahan paradigma dalam manajemen pendidikan. Modal ini akan dapat menjadi pijakan yang kuat untuk mengembangkan pendidikan. Pada titik inilah diperlukan berbagai komitmen untuk perbaikan kualitas. Ketika melihat peluang, dan peluang itu dijadikan modal, kemudian modal menjadi pijakan untuk mengembangkan pendidikan yang disertai komitmen yang tinggi, maka secara otomatis akan terjadi sebuah efek domino (positif) dalam pengelolaan organisasi, strategi, SDM, pendidikan dan pengajaran, biaya, serta marketing pendidikan.
Maka dari itu ntuk menuju point education change (perubahan pendidikan) secara menyeluruh, maka manajemen pendidikan adalah hal yang harus diprioritaskan untuk kelangsungan pendidikan sehingga menghasilkan out- put yang diinginkan. Walaupun masih terdapat institusi pendidikan yang belum memiliki manajemen yang bagus dalam pengelolaan pendidikannya. Manajemen yang digunakan masih konvensional, sehingga kurang bisa menjawab tantangan zaman dan terkesan tertinggal dari modernitas.3
Dapat kita simpulkan dari beberapa uraian di atas jika manajemen pendidikan sudah tertata dengan baik dan membumi, niscaya tidak akan lagi
2 2
3 1
4
terdengar tentang pelayanan sekolah yang buruk, minimnya profesionalisme tenaga pengajar, sarana-prasarana tidak memadai, pungutan liar, hingga kekerasan dalam pendidikan. Manajemen dalam sebuah organisasi pada dasarnya dimaksudkan sebagai suatu proses atau aktivitas penentuan dan pencapaian tujuan organisasi melalui pelaksanaan fungsi dasar: planning, organizing, actuating, leading dan controlling dalam penggunaan sumberdaya organisasi. Karena itulah, aplikasi manajemen organisasi hakikatnya adalah juga amal perbuatan SDM organisasi yang bersangkutan.
B. Perencanaan ( Planning )
Fungsi perencanaan adalah sebagai pedoman pelaksanaan dan pengendalian, menentukan strategi pelaksanaan kegiatan, menentukan tujuan atau kerangka tindakan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam menentukan rencana harus dilakukan secara matang dengan melakukan kajian secara sistematis sesuai dengan kondisi organisasi dan kemampuan sumber daya dengan tetap mengacu pada visi dan misi organisasi.4 Perencanaan adalah proses penentuan tujuan dan pedoman pelaksanaan, dengan memilih yang lebih terbaik dari alternatif-alternatif yang ada.5
Dalam perencanaan yang perlu diperhatikan adalah menetapkan tentang apa yang harus dikerjakan, kapan, dan bagaimana melakukannya, membatasi sasaran dan menetapkan pelaksanaan-pelaksanaan kerja untuk mencapai efektifitas maksimum melalui proses penentuan target, mengembangkan alternatif-alternatif rencana, mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana- rencana dan keputusan.
Perencanaan yang kata dasarnya “rencana” pada dasarnya merupakan tindakan memilih dan menetapkan segala aktifitas dan sumber daya yang akan dilaksanakan dan digunakan di masa yang akan datang yang untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan mengacu pada pemikiran dan penentuan apa yang akan dilakukan di masa depan, bagaimana melakukannya, dan apa yang harus
4 2 (24)
5 4 ( 67)
5
disediakan untuk melaksanakan aktivitas tersebut untuk mencapai tujuan secar maksimal.
Perencanaan merupakan salah satu hal yang penting yang perlu dibuat untuk setiap usaha dalam rangka mencapai suatu tujuan. Karena sering kali pelaksaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dalam mencapai tujuan tanpa adanya perencanaan. Kesulitan tersebut dapat berupa penyimpangan arah dari pada tujuan, atau ada pemborosan modal yang mengakibatkan gagalnya semua kegiatan dalam mencapai suatu tujuan.6
Dalam setiap perencanaan selalu terdapat tiga kegiatan yang meskipun dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya dalam proses perencanaan. Ketiga kegiatan itu adalah:
1. Perumusan tujuan yang ingin dicapai
2. Pemilihan program untuk mencapai tujuan itu
3. Identifikasi dan pengerahan sumber yang jumlahnya selalu terbatas Ada beberapa yang harus diperhatikan dalam planning hal ini bertujuan agar tercapinya sebuah tujuan yang diinginkan dalam proses perencanaan, antaranya :
a) Menentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang kemudian menjadi dasar penentuan tujuan-tujuan dari bagian-bagian yang lebih kecil.
b) Memformulasikan kebijakan yang akan dijalankan serta prosedur yang akan digunakan. Hal ini merupakan tahap lanjutan setelah tujuan yang akan dicapai telah ditetapkan.
c) Melakukan peninjauan secara periodik yang dimaksudkan untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi dan perlu penyesuaian tujuan yang telah ditetapkan.7
C. Tahap - Tahap Dasar Perencanaan
6 1 ( 25)
7 0 (23)
6
Dalam membuat perencanaan (planning) suatu organisasi atau perusa_haan, harus juga memperhatikan langkah-langkahnya. Diantara beberapa langkah- langkah dalam membuat perencanaan sebagai berikut:
1. Menetapkan sasaran atau perangkat tujuan. Langkah ini berkenaan dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan dan tujuan yang hendak dicapai. Dalam menyusun penentuan tujuan, perlu disusun prioritas utama dan sumber daya yang tersedia agar memudahkan pelaksanaannya
2. Menentukan keadaan, situasi, dan kondisi. sekarang Keadaan, situasi, dan kondisi saat ini perlu diperhatikan sebelum dibuat, selanjutnya lakukan pengukuran dan perbandingan dengan kemampuan organisasi atau perusahaan dari seluruh komponen secara teratur.
3. Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat. Faktor-faktor pendukung perlu diidentifikasi dan diperkuat untuk men_dukung terlaksananya rencana yang dibuat, serta mengidentifikasi dan meminimalisir faktor penghambat pelaksanaan rencana yang dibuat, termasuk antisipasi terhadap gangguan yang muncul secara tidak terduga.
4. Mengembangkan rencana dan menjabarkannya. Pengembangan rencana dan penjabarannya harus dipahami oleh semua elemen organisasi atau perusahaan, sehingga memudahkan tercapainya tujuan. Pengembangan rencana dapat dilakukan dengan mengembangkan berbagai alternatif sebagai solusi permasalahan yang muncul saat rencana dilaksanakan.8
D. Pengorganisasian ( Organizing )
Fungsi pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan membagi tugas kepada orang-orang yang terlibat dalam kerja sama untuk memudahkan pelaksanaan kerja. Pelaksanaan fungsi pengorganisasian dapat memanfaatkan struktur yang sudah dibentuk dalam organisasi.9 Pengorganisasian merupakan tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efesien, dan dengan
8 0 ( 72)
9 2 (26)
7
demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
Pengorganisasian adalah proses penentuan, pengelompokan dan penyusunan macam-macam kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan, penempatan orang-orang atau karyawan pada kegiatan-kegiatan ini, penyediaan faktor-faktor fisik yang cocok bagi lingkungan dan penunjukan hubungan wewenang yang didelegasikan terhadap setiap orang yang berhubungan dengan pelaksanaan setiap kegiatan yang diharapkan.10
Ada beberapa proses dalam pengorganisasian ini, karena Efesiensi dalam pengorganisasian adalah pengakuan terhadap sekolah-sekolah pada penggunaan waktu dan uang dan sumber daya yang terbatas dalam mencapai tujuan, yaitu alat yang diperlukan, pengalokasian waktu, dana dan sumber daya sekolah.
Diantara proses-proses dalam pengorganisasian antaranya:
a. Tahap pertama, yang harus dilakukan dalam merinci pekerjaan adalah menentukan tugas-tugas apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.
b. Tahap kedua, membagi seluruh beban kerja menjadi kegiatan kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh perseorangan atau perkelompok.
c. Tahap ketiga, menggabungkan pekerjaan para anggota dengan cara yang rasional dan efisien.
d. Tahap keempat, menetapkan mekanisme kerja untuk mengkoordinasikan pekerjaan dalam satu kesatuan yang harmonis.
e. Tahap kelima, melakukan monitoring dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan dan meningkatkan efektifitas.11
E. Pengarahan ( Commanding )
Pengarahan adalah mengarahkan semua bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan. Pengarahan adalah membuat semua anggota
10 1 (29)
11 1 (30)
8
kelompok agar mau bekerja sama dan bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian.
Sedangkan penulis mengatakan bahwa pengarahan adalah dimana seorang pemimpin dapat mengarahkan dan mengatur para bawahannya agar dapat bekerja secara efektif dan efesien guna mendapatkan tujuan yang diinginkan oleh suatu perusahaan.12
Pengarahan adalah penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan terdapat para petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar, dengan pengarahan staff yang telah diangkat dan dipercayakan melaksanakan tugas di bidangnya masing-masing tidak menyimpang dari garis program yang telah ditentukan.13 Maka dapat kita simpulkan bahawasanya fungsi pengarahan melibatkan pembimbingan dan supervisi terhadap usaha-usaha bawahan dalam rangka pencapaian sasaran-sasaran organisasi.
F. Pengkoordinasian ( Coordinating )
Koordinating atau pengkoordinasian merupakan satu dari beberapa fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok dengan masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya di antara para anggota itu sendiri.
Pengkoordinasian merupakan suatu aktivitas manajer membawa orang-orang yang terlibat organisasi ke dalam suasana kerja sama yang harmonis. Dengan adanya pengoordinasian dapat dihindari kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan kesimpangsiuran di dalam bertindak antara orang-orang yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi. Koordinasi ini mengajak semua sumber
12 4 (68
13 3 (9)
9
daya manusia yang tersedia untuk bekerjasama menuju ke satu arah yang telah ditentukan.
Koordinasi diperlukan untuk mengatasi kemunginan terjadinya duplikasi dalam tugas, perebutan hak dan wewenang atau saling merasa lebih penting di antara bagian dengan bagian yang ada dalam organisasi. Pengorganisasian dalam suatu organisasi, termasuk organisasi pendidikan, dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti :
a. Melaksanakan penjelasan singkat b. Mengadapat rapat kerja
c. Memberikan balikan tentang hasil suatu kegiatan.14 G. Pengawasan ( Controling )
Suatu proses pengawasan mencatat perkembangan ke arah tujuan dan memungkinkan manajer mendeteksi penyimpangan dari perencanaan tepat pada waktunya untuk mengambil tindakan korektif sebelum terlambat. Melalui pengawasan yang efektif, roda organisasi, implementasi rencana, kebijakan, dan upaya pengendalian mutu dapat dilaksanakan dengan lebih baik.15
Pengawasan adalah proses penentuan apa yang dicapai. Berkaitan dengan standar apa yang sedang dihasilkan, penilaian pelaksanaan serta bilamana perlu diambil tindakan korektif. Ini yang memungkinkan pelaksanaan dapat berjalan sesuai rencana, yakni sesuai dengan standar yang diharapkan. Tujuan pengawasan menurut konsep sistem adalah membantu mempertahankan hasil atau output yang sesuai dengan syarat-syarat sistem.
Yang mana Pengawasan yang dibuat dalam fungsi manajemen sebenarnya merupakan strategi untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan dari segi pendekatan rasional terhadap keberadaan input, jumlah dan kualitas bahan, staf, uang, peralatan, fasilitas, dan informasi, demikian pula pengawasan terhadap aktivitas penjadwalan dan ketepatan pelaksanaan kegiatan organisasi, sedangkan yang lain adalah pengawasan terhadap output.16
14 3 (8)
15 3 (10)
16 3 (10)
10
Pengawasan merupakan proses untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan dalam pelaksanaan rencana agar segera dilakukan upaya perbaikan sehingga dapat memastikan bahwa aktivitas yang dilaksanakan secara ril merupakan aktivitas yang sesuai dengan apa yang direncanakan. Proses dasar pengawasan meliputi tiga tahap yaitu:
a. Menetapkan standar pelaksanaan b. Pengukuran pelaksanaan
c. Menentukan kesenjangan antara pelaksanaan dengan standar dan rencana.
Di mana dalam pengawasan ada beberapa proses-proses pengawasan dasar antanya : 1. Menetapkan standar dan metode mengukur prestasi kerja; menetapkan standar
dimulai dari menetapkan tujuan atau sasaran secara spesifik dan mudah diukur.
Tujuan atau sasaran dan cara mencapai tujuan tersebut merupakan standar dan metode kerja yang dapat digunakan untuk mengukur prestasi kerja.
2. Pengukuran prestasi kerja; kegiatan yang dijalankan untuk mencapai sasaran terus diukur keberhasilannya secara berulang bisa pengamatan langsung atau melalui penggunaan instrumen survey berisi indikator efektifitas kerja
3. Menetapkan apakah prestasi kerja sesuai dengan standar; hasil pengukuran menjadi bahan informasi untuk dibandingkan antara standar dengan keadaan nyata lapangan.
4. Mengambil tindakan korektif; bila hasil pengukuran menunjukkan terjadi penyimpangan-penyimpangan, maka dilakukan langkah korektif.17
17 1 (34)
11