• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH: AUDIT PEMASRN

N/A
N/A
agung atk

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH: AUDIT PEMASRN"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

( AUDIT PEMASARAN )

Mata Kuliah : Audit Manajemen

Dosen Pengampu : SAFARUDDIN, SE, M.SA, Ak., CA.,

Disusun Oleh : Kelompok III 1. Musdalipah ( 206602017 )

2. Dimas Afriansyah ( 206602018 )

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM ENAM KENDARI

2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul Audit Pemasaran pada wajib pajak dengan baik dan lancar tanpa ada halangan suatu apapun. Makalah ini Kami susun berdasarkan Buku Audit Manajemen Prosedur dan implementasi. Kami sadar bahwa dalam menyusun makalah ini masih terdapat kekurangan, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian. Untuk itu Kami berharap saran konstruktif dari semua pihak demi tercapainya kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Kendari,13 November 2023

Penulis,

(3)

DAFTAR ISI

COVER...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...2

C. Tujuan Penulisan...2

BAB II PEMBAHASAN A. Audit Pemasaran ...3

B. Tipe Audit Pemasaran...4

C. Ruang Lingkup Audit Pemasaran...5

D. Tahapan-Tahapan Audit Pemasaran...6

E. Proses Manajemen Pemasaran...7

F. Audit Lingkungan Pemasaran...8

G. Audit Strategi Pemasaran...16

H. Audit Sistem Pemasaran...17

I. Audit Organisasi Pemasaran...19

J. Audit fungsi pemasaran ...19

(4)

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN...21 DAFTAR PUSTAKA ...22

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemasaran memegang kunci keberhasilan dalam menggali, memelihara (mempertahankan) dan mengembangkan sumber-sumber penghasilan perusahaan. Berbagai upaya pemasaran yang dilakukan mulai dari identifikasi dan analisis peluang pasar, memilih pasar sasaran, mengenbangkanl bauran pemasaran (marketing mix) dan pengelolaan terhadap upaya pemasaran (marketing effort) dilakukan secara terintegrasi dengan strategi pencapaian tujuan perusahan. Rencana strategis perusahaan mengintegrasikan seluruh rencana fungsional termasuk fungsi pemasaran, merupakan komitmen bagi seluruh komponen dic dalam Perusahaan untuk secara maksimal terlibat dalam keberhasilan perusahaan.

Bagaimana upaya-upaya pemasaran perusahaan dikelola dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan? Apakah strategi dan rencana pemasaran yang disusun sudah terimplementasikan secara memadai? Apakah rencana tersebut telah mencerminkan upaya pemasaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan pemasaran? Apakah kinerja pemasaran per usahaan sesuai dengan yang direncanakan? Dan berbagai pertanyaan lain berkembang dalam menilai kinerja pemasaran dan dukungannya dalam mencapai tujuan perusahaan.

Evaluasi secara komprehensif, sistematis, dan objektif diperlukan untuk mendapatkan jawaban atas berbagai pertanyaan tersebut. Untuk melakukan

(6)

Evaluasi ini, perusahaan melakukan audit pemasaran, yang melalui penilaian secara sistematis dan objektif terhadap tujuan, filosofi, strategi, organisasi, dan kinerja pemasaran suatu perusahaan, dapat menentukan apakah kinerja dan dukungan pemasaran perusahaan telah tercapai sesuai dengan yang diharapkan atau masih ada beberapa program/aktivitas yang harus diperbaiki untuk meningkatkan kinerja pemasaran.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Lingkup Audit Pemasarn ! 2. Bagaimana Program Audit Pemasaran !

C. Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai Audit Pemasaran

(7)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Audit Pemasaran 1. Pengertian

Audit pemasaran adalah pengujian yang komprehensif, sistematis, independen, dan dilakukan secara periodik terhadap lingkungan pemasaran, tujuan, strategi, dan aktivitas perusahaan atau unit bisnis, untuk menentukan peluang dan area permasalahan yang terjadi, serta merekomendasikan rencana tindakan untuk meningkatkan kinerja pemasaran perusahaan. Audit pemasaran lebih menekankan pada evaluasi terhadap bagaimana efektivitas Organisasi pemasaran dalam meningkatkan kinerjanya. Seperti halnya audit keuangan, audit pemasaran dilaksanakan secara berkala sebagal pengganti ketika mekanisme pengendalian tampak keluar dari sistem pengendalian.

Audit pemasaran bukan suatu Proses pengendalian yang digunakan hanya selama terjadi krisis, akan tetapi dalam bisnis yang mengalami hambatan mungkin digunakan untuk mengisolasi permasalahan dan mencarikan solusinya.

2. Tujuan dan Manfaat

Tujuan utama dari audit pemasaran adalah untuk mengidentifikasi ancaman-ancaman pemasaran yang dihadapi perusahaan dan merencanakan perbaikan yang diperlukan untuk mengeleminasi ancaman tersebut, Sementara manfaat yang diperoleh dari audit ini, hasil audit dapat

(8)

memberikan gambaran yang objektif tentang kinerja pemasaran perusahaan dan berbagai kekurangan yang terjadi dalam Pengelolaan upaya pemasaran yang masih memerlukan perbaikan. Rekomendasi yang diberikan auditor dapat menjadi alternatif solusi atas kekurangan yang terjadi sehingga perbaikan-perbaikan yang diperlukan segera dapat dilakukan.

B. Tipe Audit Pemasaran

Ada dua tipe audit pemasaran, pertama audit fungsional (vertikal), merupakan audit yang dilakukan terhadap beberapa aktivitas dari departemen pemasaran seperti periklanan atau penjualan dan membuat analisis terhadap bagaian-bagian yang diaudit tersebut. Kedua adalah audit menyeluruh (horizontal), yang melakukan audit terhadap keseluruhan dari fungsi pemasaran perusahaan, Dalam pelaksanaannya, audit pemasaran kebanyakan merupakan campuran dari kedua tipe audit tersebut. Pertama- tama manajemen menginginkan analisis menyeluruh terhadap fungsi pemasarannya untuk mengetahui adanya indikasi berbagai secara permasalahan dan kemudian memilih salah satu (beberapa) permasalahan untuk diuji lebih terperinci. Biaya dari audit menyeluruh yang cukup besar sering menjadi kendala pelaksanaan audit ini.

Untuk mendapatkan hasil audit yang memadai, audit harus dilaksanakan secara sistematis, meliputi lingkungan makro pemasaran dan mikro organisasi, tujuan dan strategi pemasaran, tersebut menyatu dengan sistem pemasaran dan aktivitas pemasaran khusus. Langkah-langkah rencana

(9)

tindakan perbaikan jangka pendek dan panjang untuk meningkatkan efektivitas pemasaran perusahaan secara keseluruhan.

C. Ruang Lingkup

Audit pemasaran dapat mencakup enam wilayah utama dalam pemasaran sebagai berikut

1. Audit Lingkungan Pemasaran

Audit terhadap lingkungan pemasaran mencakup penilaian terhadap pelanggan, pesaing dan berbagai faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap perusahaan Audit ini melipui aspek lingkungan makro seperti ekonomi, teknologi, sosial, dan politik,

2. Audit Strategi Pemasaran

Audit ini bertujuan untuk menentukan bahwa perusahaan telah menetapkan strategi Suk selaras dengan tujuannya, sesuai dengan lingkungan yang dihadapi Sering terjadi bahva tujuan uep strategi perusahaan tidak secara jelas dinyatakan dan kemudian auditor harus menentukan pernyataan tujuan untuk kepentingan pengevaluasiannya.

3. Audit Organisasi Pemasaran

Audit ini menilai kemampuan organisasi pemasaran dalam mencapai tujuan perusahan Audit ini menentukan kemampuan S pemasaran untuk secara efektifberinteraksi dengan bagian-bagian lain seperti litbang keuangan, pembelian, dan sebagainya.

4. Audit Sistem Pemasaran

(10)

Audit ini menganalisis prosedur yang digunakan perusahaan untuk memperoleh informas perencanaan uep pengendalian operasi pemasaran Hal ini berhubungan dengan penilaian apakah perusahaan telah memiliki metode yang memadai atau tidak, untuk digunakan mengerjakan tugas-tugas rutin di bidang pemasaran.

5. Audit Produktivitas Pemasaran

Audit ini atau menganalisis produktivitas dan profitabilitas produk, kelompok pelanggan, unit analisis yang satu lain di dalam pemasaran.

Analisis biaya pemasaran adalah salah metode untuk menganalisis profitabilitas dan produktivitas pemasaran.

6. Audit Fungsi Pemasaran

Audit ini merupakan audit vertikal atau analisis secara mendalam terhadap setiap elemen bauran pemasaran seperti produk, harga, distribusi, tenaga penjual, periklanan, promos dll.

D. Tahapan-Tahapan Audit Pemasaran

Tahapan-Tahapan Audit Pemasaran secara umum, Pada dasarnya pelaksanaan audit pemasaran bisa mengikuti tahapan audit yaitu:

1. audit pendahuluan,

2. review dan pengujian atas pengendalian manajemen perusahaan, 3. audit lanjutan,

4. pelaporan.

(11)

E. Proses Manajemen Pemasaran 1. Menentukan konsumen sasaran

Pertama identifikasi terhadap kebutuhan kebutuhan yang ada dan kemampuan dari berbagai untuk memenuhinya Dari identifikasi ini akan dapat diketahui kesenjangan yang terjadi antara kebutuhan lengkap dengan karakteristik dan perilakunya serta kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kesenjangan Kesenjangan ini melahirkan beberapa peluang bagi perusahaan Langkah berikutnya adalah menentukan pasar sasaran. Perusahaan menyadari bahwa tidak mampu untuk memenuhi (memuaskan) kebutuhan seluruh konsumen yang ada di pasar. Ada terlalu banyak perbedaan konsumen dengan beraneka ragam kebutuhan dan perilakunya Beberapa perusahaan berada dalam posisi yang lebih baik untuk melayani segmen pasar tertentu Berkaitan dengan hal tersebut, perusahaan harus memilih segmen terbaik yang akan dilayani dan merancang strategi yang tepat untuk memperoleh laba yang tinggi dalam melayani segmen tersebut. Proses ini meliputi tiga tahapan penting yaitu: segmentasi pasar, penetapan pasar sasaran, dan penentuan posisi pasar.

2. Mengembangkan Bauran Pemasaran

Șetelah menetapkan posisi pasarnya, perusahaan harus mengambil keputusan bauran pemasaran yang tepat. Bauran pemasaran adalah seperangkat variabel pemasaran yang dapat dikendalikan dan dapat

(12)

dipadukan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan di dalam pasar sasaran. Keputusan bauran pemasaran meliputi keputusan terhadap empat variabel penting dalam pemasaran, yang dikenal sebagai 4P: (1) produk (product), (2) harga (price), (3) tempat atau saluran distribusi (place), dan (4) promosi (promotion).

3. Uрaya Pemasaran

Pengelolaan upaya-upaya pemasaran melibatkan empat fungsi utama manajemen pemasaran, 4 yaitu: (1) analisis pemasaran, (2) perencanaan pemasaran, (3) implementasi pemasaran, dan pengendalian pemasaran.

F. Audit Lingkungan Pemasaran

Lingkungan pemasaran (marketing environment) terdiri atas para pelaku dan kekuatan-kekuatan di Lingkungan larpemasatan yang memengauhi kemampuan pemasaran perusahaan untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi yang berhasil dengan konsumen sasarannya.

Untuk mampu bertahan Jand berhasil dalam kondisi persaingan, yang sangat ketat ini, perusahaan! harus menyesuaikanl bauran pemasarannya untuk mengikuti tren dan perkembangan di dalam lingkungan ini. Lingkungan pomasaran tendiri atas dua kelompok besar yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro.

1. Lingkungan Mikro Lingkungan mikro terdiri atas kekuatan-kekuatan di sekitar perusahaan yang memengaruhi kemampuannya dalam melayani pelanggannya. Berikut adalah para pelaku utama dalam lingkungan

(13)

mikro.

a. Perusahaan

Terdiri atas sejumlah departemen dan tingkat manajemen yang saling berkaitan, yang memengaruhi pengambilan keputusan manajemen pemasaran. Bagian-bagian yang ada dalam perusahaan secara bersama-sama dan saling berkaitan memengaruhi pencapaian tujuan pemasaran. Berbagai Berbagai program pemasaran yang dikelola perusahaan tidak akan mampu mencapai tujuannya secara efektif dan efisien tanpa dukungan yang seimbang dari departemen- departemen yang lain. Demikian juga untuk fungsi bisnis yang lain. Hubungan suatu fungsi atau departemen di dalam perusahaan dengan fungsi atau departemen yang lain adalah suatu rangkaian rantai nilai internal (internal value chain). 'Terjadi hubungan pemasok dan pelanggan dalam hubungan tersebut, sehingga setiap fungsi atau departemen harus berusaha memuaskan fungsi dan departemen yang lain, seperti layaknya pemasok memuaskan pelanggannya. Hubungan seperti ini akan menjadikan perusahaan beroperasi secara efektif dan efisien karena semua fungsi dan departemen akan selalu berusaha secara maksimal untuk memenuhi permintaan fungsi atau departemen yang lain. Oleh karena itu, manajemen harus mampu menyinergikan fungsi berbagai departemen yang ada dalam

(14)

mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan b. Pemasok

Pemasok bisa dalam bentuk perusahaan perusahaan atau individu- individu yang menyediakan berbagai sumber daya kepada perusahaan Pemasok sangat memengaruhi kinerja Perusahan, oleh karena itu hubungan Perusahaan dengan pemasok harus dikelola dengan sebaik mungkin Hubungan perusahaan dengan pemasok harus dikelola sebagai suatu rantai nilai Perusahaan, karena pada dasarnya pemasok adalah rantai nilai eksternal (external value chain), sehingga dengan demikian, pemasok ikut terlibat dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Program peningkatan kualitas produk tidak.a akan berhasilj jika pemasok tidak memderikan ueyosed bahan baku (sumber daya yang lain) sesuai dengan kebutuhan standar kualitas produk yang telah ditetapkan. Dengan melibatkan pemasok ke dalam jawab program terhadap perusahaan sebagai suatu rangkaian rantai nilai, maka pemasok juga bertanggung terhadap kualitas produk yang ditetaokan perusahan.

c. Perantara Pemasaran

Terdiri atas sejumlh perusahaan saluran pemasaran yang yang bekerja sama untuk menciptakan nilai bagi pelanggan. Perantara pemasaran ini menjadi agen bagi perusahaan yang memastikan

(15)

produk sampai kepada pelanggan (pasar) secara tepat waktu, kualitas dan tepat kuantitas. Perantara pemasaran terdiri atas: (1) perantara atau makelar, (2) perusahaan distribuşi fisik (3) biro jasa pemasaran, dan (4) perantara keuangan.

d. Pelanggan

Terdiri atas lima jenis pasar di mana perusahaan bisa menjual produknya, antara lain pasar, (1) konsumen, (2) pasar produsen, (3) pasar penjual, (4) pasar pemerintah, dan (5) pasar internasional. Perusahaan harus selalu berusaha memuaskan pelanggannya. Kepuasan pelanggan dipengaruhi olch nilai (value) yang diberikan perusahan kepada pelanggannya. Sebagai bagian dari rantai nilai eksternal perusahaan, pelanggan harus dilibatkan dalam peningkatan kinerja perusahaan. Umpan balik yang diperoleh dari pelanggan harus dijadikan dasar dalam aktivitas peningkatan kepuasan pelanggan.

e. Pesaing

Merupakan pesaing yang harus dihadapi perusahaan dalam mempertahankan atau merebut pasar baru yang mungkin untuk meningkatkan nilai perusahaan. Hubungan perusahaan dengan pesaingnya berkaitan dengan pemahaman strategi yang diterapkan pesaing dalam menguasai daya beli dan kemampuan berkonsumsi di masyarakat. Manajer pemasaran harus secara cermat

(16)

menganalisis pengaruh dari kecenderungan yang terjadi sebagai akibat perubahan kondis ekonomi ini terhadap kinerja pemasaran perusahaan. Rencana dan program pemasaran harus disesuaikan dan berubah sesuai dengan Perubahan kondisi ekonomi ini.

Perubahan Pola konsumsi masyarakat lebih mengarah pada perubahan komposisi produk yang dikonsumsi dalam memenuhi kebutuhannya karena terjadinya perubahan kondisi ekonomi.

Dalam keadaan krisis masyarakat mungkin lebih menekankan konsumsinya pada pemenuhan kebutuhan primer dan sedikit porsi yang tersedia untuk pemenuhan kebutuhan sekunder dan tersier.

Demikian juga sebaliknya dalam kondisi ekonomi yang bertumbuh tinggi, pemenuhan kebutuhan sekunder dan tersier mendapat porsi yang Iebih tinggi.

2. Lingkungan Makro

Merupakan kekuatan-kekuatan kemasyarakatan yang lebih luas yang memengaruhi segenp lingkungan mikro perusahaan dan keputusan- keputusan strategis pemasaran. Lingkungan ini meliputi lingkungan alam, demograf, ekonomi, teknologi, politik, dan budaya.

a. Lingkungan Alam

Keterbatasan bahan baku industri, meningkatnya biaya energi, tingginya tingkat polusi, dan meningkatnya intervensi pemerintah (melalui berbagai peraturan) dalam pengelolaan sumber daya aam

(17)

merupakan beberapa NSt lingkungan penting yang harus diperhatikan perusahaan karena keseluruhan kondisi tersebut berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung pada kinerja perusahaan. Semakin langkanya sumber-sumber bahan baku menjadikan material tersebut semakin mahal dan berpengaruh kepada harga produk yang ditransfer kepada pelanggan Kondisi persaingan yang semakin ketat saat ini, menuntut perusahaan untuk mentransfer nilai pelanggan (customer value) yangrelatif lebilh tinggi dari apa yang diberikan pesaing.

Terhadap permasalahan ini, perusahaan harus mengemas sedemikian rupa bauran pemasarannya sehingga secara maksimal bisa meningkatkan nilai pelanggannya. Energi yang merupakan IəquIns alam yang tidak bisa diperbarui mengalami ketersediaan yang semakin tipis muka bumi ini. Hal ini membutuhkan investasi yang sangat besar untuk mencari, menggali, dan memproses sumber energi tersebut fedures bisa dinikmati oleh konsumen.

Tingginya investasi uep terbatasnya persediaan mengharuskan pengorbanan yang lebih tingg untuk mendapatkan energ1 tersebut dan menggunakan dengan efisien. Akhirnya berbagal energi alternatif harus diusahakan untuk memenuhi kebutuhan berbagal industri sehingga proses produksi dapat berjalan dan berbagai produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen dapat dihasilkan.

(18)

Perusahaan harus merespons berbagal ueyeqn.nəd yang terjadi Pada lingkungan alam ini. Langkanya sumber daya alam mengharuskan perusahaan untuk secara terus-menerus memperbaiki proses operasinya, sehingga berjalan dengan lebih efisien murah dari pesaing dari sebelumnya untuk menghasilkan produk dengan harga relatif lebih edue mengorbankan kualitas yang telah ditetapkan.

b. Lingkungan Teknologi

Lingkungan teknologi terdiri atas kekuatan-kekuatan yang menciptakan tekonologi baru yang menghasilkan produk uep peluang baru. Perkembangan teknologi menciptakan peluang dan sekaligus ancaman terhadap perusahaan. Setiap teknologi baru menggantikan teknologi lama yang berarti juga menjadikan teknologi lama usang dan ketinggalan zaman.

Demikian juga produk baru menggantikan produk lama yang menyebabkan produk lama tidak lagi diminati oleh pasar.

Teknologi n.Ieq menciptakan pasar dan peluang baru. Oleh karena itu, perusahaan harus menyesuaikan program pemasarannya dengan perkembangan tekonologi yang terjadi.

sudah ada di pasaran adalah Munculnya produk-produk baru atau modifikasi dari produk yang salah satu bentuk penerapan teknologi baru. Konsumen memiliki lebih banyak pilihan

(19)

dalam menyerap dan menyesuaikan program memenuhi kebutuhannya. Jika perusahaan tidak mampu pemasarannya dengan perkembangan teknologi yang terjadi, maka perkembangan teknologi tersebut akan menjadi ancaman bagi perusahaan. Beberapa kecenderungan perkembangan teknologi yang harus menjadi perhatian para pemasar di antaranya sebagai berikut:

1) Perubahan teknologi yang cepat. Perkembangan teknologi saat ini berjalan dengan begitu pesatnya Bahkan produk yang saat ini biasa dinikmati, beberapa tahun lalu tidak tersedia Pesatnya perkembangan teknologi ini menyebabkan begitu cepatnya juga suatu teknologi ketinggalan zaman (usang).

2) Perkembangan teknologi dapat menciptakan peluang yang tidak terbatas.

3) Anggaran penelitian dan pengembangan yang semakin tinggi dalam pengembangan teknologi

4) Perhatian Pada pengembangan minor 5) Meningkatnya peraturan.

c. Lingkungan Politik

Lingkungan ini terdiri atas lembaga-lembaga hukum dan advokasi, instansi pemerintah dan kelompok-kelompok penekan lainnya

(20)

yang memengaruhi dan membatasi Organisasi dalam melakukan aktivitasnya termasuk pemasaran.

d. Lingkungan Budaya

Lingkungan ini dikembangkan oleh institusi dan kekuatan- kekuatan lain yang memengaruhi nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dasar di masyarakat yang memengaruhi perilaku konsumen dalam mendapatkan dan menggunakan produk yang ditawarkan perusahaan dan keputusan-keputusan pemasaran lainnya.

G. Audit Strategi Pemasaran

Manajemen strategis didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi berbagai rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Proses manajemen strategis terdiri atas sembilan tugas penting berikut.

1. Merumuskan misi perusahaan meliputi rumusan umum tentang maksud keberadaan,filosofi, dan tujuan perusahaan.

2. Mengembangkan profil perusahaan yang mencerminkan kondisi internal dan kapabilitasnya.

3. Menilai lingkungan eksternal perusahaan meliputi pesaing maupun faktor-faktor kontekstual umum.

4. Menganalisis opsi perusahaan dengan mencocokkan sumber daya yang dimiliki dengan lingkungan eksternal.

(21)

5. Mengidentifikasikan opsi yang paling dikehendaki; dengan mengevaluasi setiap opsi yang ada berdasarkan misi perusahaan.

6. Memilih seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi umum yang akan mencapai pilihan yang paling dikehendaki.

7. Mengembangkan sasaran tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan sasaran jangka panjang dan strategi umum yang dipilih.

8. Mengimplementasikan pilihan strategi dengan cara mengalokasikan sumber daya anggaran yang menekankan pada kesesuaian antara tugas, SDM, struktur, teknologi, dan sistem imbalan.

9. Mengevaluasi keberhasilan proses strategi sebagai input bagi pengambilan keputusan di masa yang akan datang.

H. Audit Sistem Pemasaran

Sistem informasi pemasaran adalah orang, peralatan, dan prosedur untuk mengumpulkan,memilah, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang dibutuhkan pengambil keputusan pemasaran secara akurat dan tepat waktu. Sistem Informasi Pemasaran (SIP) berawal dan berakhir pada manajer pemasaran. Pertama, sistem informasi pemasaran berinteraksi dengan manajer pemasaran untuk menilai kebutuhan informasi oleh manajer pemasaran, selanjutnya sistem informasi ini mengembangkan informasi yang dibutuhkan dari berbagai sumber informasi (catatan internal, intelijen pemasaran, dan riset pemasaran). Analisis informasi memproses informasi untuk menjadikannya lebih bermanfaat dan akhirnya sistem informasi

(22)

pemasaran mendistribusikan informasi kepada manajer pemasaran secara akurat dan tepat waktu untuk membantu mereka dalam melaksanakan fungsi manajerialnya. Gambar 5.5 di halaman berikut menyajikan bagaimana sistem informasi pemasaran melakukan transformasi informasi dari dan kepada manajer pemasaran. Sistem informasi pemasaran dirancang untuk menghubungkan kebutuhan manajemen terhadap informasi berbagai aktivitas pemasaran yang telah dilakukan dan memenuhi kebutuhan informasi tersebut dalam menjalankan fungsi manajerialnya. Diawali dengan mengidentifikasi kebutuhan manajemen terhadap berbagai informasi sebagai dasar pengambilan keputusannya, Sistem informasi pemasaran mengelola sumber informasi dan menganalisisnya sehingga kebutuhan informasi oleh manajemen dapat terpenuhi secara akurat dan tepat waktu.Identifikasi ini sangat penting karena tidak semua manajer mengetahui tentang informasi yang dibutuhkannya dalam pengambilan keputusan pemasaran. Banyak manajer ternyata lebih menekankan pada informasi yang diinginkannya (walaupun informasi itu tidak relevan dengan pengambilan keputusan).

Suatu informasi pemasaran yang bermanfaat memiliki karakteristik sebagai berikut.

1) Relevan Informasi ini dapat memengaruhi keputusan manajemen (atau memiliki dampak yang berbeda pada pengambilan keputusan bisnis).

2) Cukup Informasi ini tersedia dalam jumlah yang cukup dan teruji keakuratannya.

(23)

3) Kompeten Diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya dan dari proses pengolahan (analisis) data yang tepat.

4) Efisien Informasi harus diperoleh secara efisien. Pertimbangan biaya dan manfaat harus dijadikan dasar untuk menilai suatu informasi. Suatu keputusan yang tepat tentang informasi jika informasi tersebut memberikan manfaat yang lebih besar daripada biayayang dikeluarkan dalam memperoleh informasi tersebut.

I. Audit Organisasi Pemasaran

Pemasaran pada dasarnya adalah keseluruhan dari perusahaan karena pemenuhan kepuasan pelanggan adalah tanggung jawab keseluruhan bagian atau fungsi yang terdapat di perusahaan.Apakah dengan demikian tanggung jawab pemasaran harus ditanggung atau dibebankan kepada semua fungsi di dalam perusahaan Secara ideal memang tanggung jawab peningkatan nilai pelanggan (customer value) yang menjadi pemicu kepuasan pelanggan(customer satisfication)adalah tanggung jawab semua bagian atau fungsi yang ada di dalam perusahaan.Konsep pemasaran tidak terbatas pada penjualan dan promosi saja, pemasaran memegang fungsi yang sangat kompleks dan menyangkut secara keseluruhan kepentingan perusahaan.

Pemasaran harus secara intensif menjalin kerja sama dengan berbagai bagian dan fungsi, membentuk suatu sinergi dalam meningkatkan nilai pelanggan.

Oleh karena itu, kesuksesan kinerja pemasaran perusahaan bukan sesuatu yang berdiri sendiri, tetapi lebih pada kerja sama antarfungsi dan bagian

(24)

yang membentuk suatu rangkaian rantai nilai dalam pencapaian tujuan perusahaan.

J. Audit fungsi pemasaran

Audit Fungsi Pemasaran merupakan pengujian yang sistematis dan terdokumentasi terhadap bagaimana perusahaan menentukan bauran pemasarannya dan apakah bauran pemasaran tersebut, secara efektif dapat mencapai tujuan pemasaran dan tujuan perusahaan secara keseluruhan.

Fungsi pemasaran melibatkan kebijakan penting dalam bauran pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran. Kebijakan tersebut meliputi: (i) kebijakan produk,(ii)kebijakan harga, (iii) kebijakan saluran distribusi, dan (iv) kebijakan periklanan, promosi, dan publikasi

(25)

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Audit pemasaran adalah proses penting dalam mengevaluasi kinerja pemasaran suatu perusahaan. Melalui audit ini, perusahaan dapat mengidentifikasi tantangan dan peluang yang ada dalam lingkungan pemasaran.

Lingkungan pemasaran, baik mikro maupun makro, memiliki dampak besar terhadap strategi dan keputusan pemasaran perusahaan. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam terhadap lingkungan pemasaran serta implementasi rekomendasi dari audit pemasaran dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan kinerja dan daya saingnya di pasar.

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Bayangkara IBK, (2022). Audit manajemen prosedur dan implememtasi edisi 2.

Jakarta: penerbit salemba empat

Referensi

Dokumen terkait

“Audit internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk

Audit kinerja merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif, agar dapat melakukan penilaian secara independen atas ekonomi

Audit kinerja merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif, agar dapat melakukan penilaian secara independen atas

Audit kinerja merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif, agar dapat melakukan penilaian secara independen atas

Audit Internal adalah suatu penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan control yang berbeda-beda dalam organisasi untuk

42 Tahun 1994, audit lingkungan adalah suatu alat manajemen yang meliputi evaluasi secara sistematik, terdokumentasi, periodik dan objektif tentang bagaimana suatu kinerja

Audit kinerja merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif, agar dapat melakukan penilaian secara independen atas ekonomi dan

Tujuan penilaian kinerja Suatu perusahaan melakukan penilaian kinerja didasarkan pada dua alasan pokok, yang pertama adalah manajer memerlukan evaluasi yang objektif terhadap kinerja