• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE PROBLEM BASED LEARNING DI SMKN-1 MARABAHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE PROBLEM BASED LEARNING DI SMKN-1 MARABAHAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1120 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE PROBLEM BASED LEARNING DI SMKN-1 MARABAHAN

RAHIMAH1

1Institusi Agama Islam Negeri Palangka Raya, Indonesia Email : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan meningkatkan aktivitas dan belajar siswa di kelas XI BDP SMK Negeri 1 Marabahan pada materi pelajaran Syaja’ah melalui penggunaan pembelajaran model Kooperatif tipe Problem Based Learning , mengetahui aktivitas guru di kelas XI BDP SMK Negeri 1 Marabahan pada materi pelajaran Syaja’ah sebelum diterapkan model Kooperatif tipe Problem Based Learning dan Juga mengetahui kondisi diterapkannya model pembelajaran tersebut.

Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus . Subyek penelitian ini siswa kelas XI BDP SMK Negeri 1 Marabahan yang terdiri dari 6 orang laki-laki dan 9 orang perempuan pada semester I tahun ajaran 2021/2022. Jenis data yang diambil berupa data kualitatif melalui lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa serta data kuantitatif yang berupa hasil evaluasi belajar siswa.Hasil penelitian menunjukkan aktivitas guru siklus I memperoleh skor 24 mengalami perubahan pada siklus II menjadi 40. Aktivitas siswa pada siklus I dari 60%, meningkat pada siklus II menjadi 86,67%. Hasil belajar siswa pada siklus I ketuntasan klasikalnya 53,33%, meningkat pada siklus II menjadi 87%.

Kesimpulannya bahwa Hasil Belajar Siswa Pada Kelas XI BDP SMK Negeri 1 Marabahan meningkat dan hipotesis dapat diterima dengan baik.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Syaja’ah, model Koopertif Problem Based Learning

PENDAHULUAN

Pembelajaran inovatif adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dengan pembelajaran pada umumnya yang dilakukan oleh guru (konvensional). Perbedaan ini mengarah pada proses dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Proses pembelajaran yang selama ini dilaksanakan cenderung mengarah pada

(2)

1121 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

penguasaan hafalan konsep dan teori yang bersifat abstrak. Pembelajaran semacam ini akan membuat anak kurang tertarik dan termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang berakibat pada rendahnya hasil pembelajaran serta ketidak bermaknaan pengetahuan yang diperoleh oleh siswa. Di samping itu, pengetahuan yang dipelajari siswa seolah-olah terpisah dari permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang dihadapi oleh siswa.

Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari peran guru yang memberikan pelayanan terbaik bagi siswa serta mampu mengemas metode pembelajaran yang dapat diterima sepenuhnya oleh siswa di sekolah.

Keberhasilan pengajaran sangat ditentukan manakala pengajaran tersebut mampu mengubah perilaku dan pola pikir semuanya (Surawan : 2020).

Dalam mengajarkan materi di kelas, khususnya guru yang mengajar di SMK Negeri 1 Marabahan, jarang menggunakan model pembelajaran kebanyakan guru mengajar di kelas masih menggunakan metode ceramah saja (konvensional). Hal ini terjadi karena beberapa alasan berikut:

1. Pengakuan guru, yang menyatakan kurang menguasai metode-metode PBM.

2. Dalam PBM selalu menggunakan metode ceramah dan hapalan yang monoton.

3. Guru mengakui sulitnya menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik bahan ajar, khususnya pada materi Syaja’ah.

Untuk mengatasi kesulitan proses pembelajaran dalam materi Syaja’ah di atas, maka usaha yang akan ditempuh dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa adalah dengan penggunaan model pembelajaran sehingga diharapkan akan terjadi Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM), khususnya pada materi pelajaran Syaja’ah ( Hikmah dan manfaat sifat syaja’ah ).

Dalam proses belajar mengajar, guru hendaknya dapat menggunakan model pembelajaran yang membuat siswa tidak jenuh dalam belajar. Salah satunya model Problem Based Learning (PBL) yang dapat merangsang kemampuan siswa dalam berpikir sehingga siswa tidak hanya mengndalkan teori semata, namun juga menemukan pemecahan masalah secara mandiri dan menemukan kebermaknaan dalam belajar.

Model Problem Based Learning ini bercirikan penggunaan masalah dalam kehidupan nyata sebagai suatu yang harus dipelajari siswa dan

(3)

1122 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

untuk melatih dan meningkatkan keterampilan berpikir secara kritis dan pemecahan masalah serta mendapatkan pengetahuan. PBL berfokus pada penyajian suatu permasalahan baik nyata maupun simulasi kepada siswa, kemudian siswa diminta mencari pemecahannya melalui serangkaian penelitian, teori, konsep, maupun prinsip yang dipelajari.

“Model pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan para proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Pembelajaran ini tidak mengharapkan siswa hanya mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran, tetapi siswa dituntut aktif berfikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan yang terakhir menyimpulkan. Kata kunci dari pembelajaran ini adalah tanpa masalah maka tidak mungkin ada proses pembelajaran.

Pelaksanaan PBL sepenuhnya tergantung pada keaktifan, sikap dan keterampilan siswa selama KBM. Guru dalam hal ini hanya berperan sebagai pembimbing dan fasilitator, sedangkan pembelajaran didominasi oleh aktivitas siswa dalam membangun pengetahuan melalui proses ilmiah seperti mengamati, menanya, menerapkan, mengolah data, melakukan percobaan, melaporkan hasil, dan merumuskan kesimpulan dengan proses yang menyenangkan dan tidak monoton sehingga produk pengetahuan yang diperoleh siswa menjadi lebih kuat.

Rumusan Masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana aktivitas guru di kelas XI BDP SMK Negeri 1 Marabahan pada materi pelajaran Syaja’ah sebelum diterapkan model Kooperatif tipe Problem Based Learning?

2. Bagaimana kondisi aktivitas dan belajar siswa di kelas XI BDP SMK Negeri 1 Marabahan pada materi pelajaran Syaja’ah sebelum diterapkan model Kooperatif tipe Problem Based Learning ?

3. Apakah penggunaan model Koopertif tipe Problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas dan belajar siswa di kelas XI BDP SMK Negeri 1 Marabahan pada materi pelajaran Syaja’ah ?

Berdasarkan latar belakang dan rumusan yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui aktivitas guru di kelas XI BDP SMK Negeri 1 Marabahan pada materi pelajaran Syaja’ah sebelum

(4)

1123 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

diterapkan model Kooperatif tipe Problem Based Learning.

2. Mengetahui kondisi aktivitas dan belajar siswa di kelas XI BDP SMK Negeri 1 Marabahan pada materi pelajaran Syaja’ah sebelum diterapkan pembelajaran model Kooperatif tipe Problem Based Learning.

3. Meningkatkan aktivitas dan belajar siswa di kelas XI BDP SMK Negeri 1 Marabahan pada materi pelajaran Syaja’ah melalui penggunaan pembelajaran model Kooperatif tipe Problem Based Learning.

Dalam proses belajar mengajar pada materi pelajaran Syaja’ah, memerlukan model yang tepat agar siswa mampu memahami pesan yang terkandung dalam pelajaran tersebut. KBM dilakukan secara daring menggunakan Google meet, classroom dan whatapp dikarenakan virus covid-19 yang tidak memungkinkan siswa untuk belajar secara tatap muka .Penggunaan Model pembelajaran Kooperatif tipe Problem Based Learning diharapkan mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa yang akan dilaksanakan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam beberapa tahap pembelajaran Adanya peningkatan keaktifan siswa dalam proses belajar dengan menggunakan model Koopertif tipe Problem Based Learning pada materi syaja’ah di kelas XI BDP SMK Negeri 1 Marabahan. Indikator proses belajar mengajar adalah apabila aktifitas siswa sudah menjadi lebih aktif yakni apabila 80% dari jumlah seluruh siswa sudah mencapai skor dengan kategori sangat aktif dengan rentang skor 37–45. Misalnya saja pada Siklus I. Aktivitas siswa pada siklus I dari 54,5% dengan kategori

cukup aktif, meningkat pada siklus II menjadi 100% dengan kategori sangat aktif dengan skor 42-50. (silabus). tema dalam penelitian .

METODE

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas ( PTK) sebab dari peneliian Tindakan kelas ini adalah karena peneliti berada di sekolah dari tahapan awal sampai akhir penelitian seperti perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan tindakan dan refleksi.

2. Persiapan Penelitian

Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah :

a) Mempersiapkan fasilitas dan sarana sesuai kebutuhan pembelajaran.

b) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar

(5)

1124 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

mengajar di kelas ketika kooperatif tipe Problem Based Learning diterapkan

c) Membuat scenario pembelajaran dengan menggunakan berbagai pola latihan dari yang paling mudah ke tingkat yang lebih kompleks berupa RPP yang memuat kegiatan awal sampai akhir pembelajaran.

d) Membuat alat evaluasi untuk melihat peningkatan kemampuan hasil belajar siswa dalam materi hikmah dan manfaat sifat syaja’ah dengan metode kooperatif tipe Problem Based Learning diterapkan berupa format penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan yang digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa.

e) LKS/ LKPD memuat semua kegiatan yang dilakukan siswa.

3. Subjek Penelitian

Penelitian Tindakan kelas ( PTK) ini Siswa yang menjadi subjek dan objek penelitian ini adalah siswa kelas XI BDP SMK Negeri 1 Marabahan yang berjumlah 15 siswa terdiri dari 9 laki-laki dan 6 perempuan. Pelaksanaan penelitian pada semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022.

4. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI BDP SMK Negeri 1 Marabahan pada semester ganjil 2021/2022 berjumlah 15 siswa yang terdiri dari 6 orang laki-laki dan 9 orang perempuan.

5. Teknik dan Pengumpulan Data

Data aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa diambil dari hasil observasi. Untuk data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil pada setiap akhir pembelajaran pada siklus I dan II.

6. Analisis Data

Analisis data merupakan cara yang paling menentukan untuk menyusun dan mengolah data yang terkumpul, sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan. Jenis data yang diperoleh yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Sedangkan penyajian data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif.

1) Secara Kualitatif

a) Persentasi aktiviatas guru = Total skor yang diperoleh x 100 % Jumlah skor maksimal

b) Persentasi aktivitas siswa = Total skor yang diperoleh x 100 % Jumlah skor maksimal

c) Hasil belajar siswa dapat diperoleh dengan rumus nilai rata-rata

(6)

1125 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

=∑x

N

Keterangan: ∑x = jumlah nilai N = jumlah siswa

2) Secara kuantitatif a) Secara individu

Kriteria ketuntasan belajar: Ketuntasan individu: jika siswa mencapai ketuntasan nilai ≥ 70

b) Secara klasikal

Persentasi = Jumlah siswa yang tuntas x 100 Jumlah siswa keseluruhan

7. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Angket Siswa

Angket digunakan untuk menjaring tanggapan siswa dan guru terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif Tipe Problem Based Learning dalam pembelajaran PAI materi Syaja’ah ( Hikmah dan manfaat sifat Syaja’ah). Angket ini menggunakan Skala Likert, setiap siswa diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan jawaban selalu, sering, jarang, tidak pernah. Untuk setiap pertanyaan diberi skor, Sangat Sering = 4, sering = 3, jarang = 2, tidak pernah = 1.

b. Observasi

Observasi ditujukan sebagai pedoman untuk melakukan observasi terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif number head together dalam materi PAI. Observasi terhadap aktivitas siswa di saat sedang pembelajaran berlangsung, sedangkan observasi terhadap aktivitas guru difokuskan pada keterlaksanaan penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe Probelem Based Learning.

8. Prosedur / Langkah-langkah Penelitian

Ada empat bagian pokok PTK yaitu : Planning, Action, Observasion dan Reflection .Kegiatan tersebut dengan siklus kegiatan pemecahan masalah.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Data dan Refleksi Siklus I

Rata-rata hasil belajar siswa yang diperoleh setelah dilakukannya evaluasi pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.6 Hasil Belajar siswa Siklus I a) Hasil Belajar Individu Siklus I

Berdasarkan hasil belajar pada soal evaluasi Siklus I dapat dilihat pada tabel

(7)

1126 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

berikut:

No Nama Nilai Ket.

1 Ajeng Guritno 80 Tuntas

2 Anniss 80 Tuntas

3 Astuti 70 Tuntas

4 Eka Irawati 70 Tuntas

5 Hj.Makiah Zikra Roehady 70 Tuntas

6 M. Aldi Irawan 60 Belum Tuntas

7 Muhamad Danil 70 Tuntas

8 Muhammad Ilham Zaky 60 Belum Tuntas

9 Rizali Ilmi 60 Belum Tuntas

10 Siti Jubaidah 60 Belum Tuntas

11 Sukma Irawan 60 Belum Tuntas

12 Tera 70 Tuntas

13 Thalib Nadila 70 Tuntas

14 Widiyawati 60 Belum Tuntas

15 Yumna Ahla 60 Belum Tuntas

Persentase (%) Tuntas 53,33% ( 8 Orang)

Persentase (%) Belum Tuntas 46,67% (7 Orang)

No. Nilai

Frekuensi Persentase ketuntasan Siklus I Tuntas Tidak tuntas

1 90 1 6,66% -

2 80 7 46,67% -

3 70 4 - 26,67%

4 60 3 - 20.00%

Jumlah 15 Siswa 53,33% 46,67%

Berdasarkan tabel 4.6 tentang hasl belajar siswa di atas, nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus I adalah 90 dan nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 60.

Ketuntasan hasil belajar siswa Siklus I terdapat 8 siswa yang tuntas dari 15 siswa dengan ketuntasan klasikal 53,34%. Keberhasilan Ketuntasan klasikal tersebut masih belum memenuhi indikator yang

(8)

1127 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

diharapkan yaitu apabila siswa mendapat nilai ≥ 70 mencapai mencapai 80% dari jumlah seluruh siswa. Hal ini dikarenakan ada bebrapa soal yang kebanyakan siswa salah menjawabnya yaitu nomor 2 dan 4. soal nomor 2 dengan ranah kognitif C4 (Analisis) Sebutkan Manfaat dari dan soal nomor 4 ranah kognitif C4 (Analisis) yakni menyebutkan sumber keberanian yang dimiliki seseorang.

Berdasarkan hal-hal di atas maka perlu diadakan perencanaan perbaikan-perbaiakan siklus I yang akan dilaksanakan pada siklus II yaitu:

Guru mengarahkan untuk ketempat yang lebih baik dalam mengikuti pembelajaran dan mengumpulkan tugas bisa lewat WA/Google Classroom dan bagi siswa kesulitan mengirim karena terkendala jaringan internet bisa mengumpulkan tugas lewat luring.

Guru harus menguasai RPP lagi agar setiap tahapannya dapat terlaksana dengan baik.

Refleksi Siklus I

a) Aktivitas Guru Siklus I

Aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Problem Based Learning pada siklus I pertemuan 1 menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran guru mendapatkan skor 24 dengan kriteria baik. Namun, skor perolehan ini belum mencapai indikator keberhasilan sudah tercapai namun hasil ini masih jauh dari skor maksimal yang seharusnya di peroleh yaitu 40. Hal ini dikarenakan ada beberapa aspek yang belum terlaksana dengan maksimal, masih ada aspek yang mendapat skor 4, 3 dan 2.Berikut ini adalah Aspek-aspek yang masih kurang dan perlu perbaikan antara lain:

Pertama pada saat guru menyuruh siswa untuk membuat pertanyaan mengenai gambar/ video yang diamati. Seharusnya pada langkah ini guru guru menyuruh siswa untuk membuat pertanyaan mengenai gambar/ video yang diamati, dan mengaitkan masalah yang ada dilingkungan tempat tinggalnya atau yang pernah dilihat di internet dan telivisi.

Kedua aspek guru menyuruh siswa untuk mempresentasikan mengenai gambar yang diamati mengenai masalah dan solusi yang diberikan mendapat skor 2 saja. Karena guru kurang jelas saat menyuruh

(9)

1128 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

siswa mempresentasikan sehingga siswa masih bingung saat mempresentasikan gambar yang diamati.

Dari aspek-aspek tersebut yang didapat belum maksimal sehingga harus diperbaiki pada pertemuan berikutnya serta perlu adanya peningkatan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar.

b) Aktivitas Siswa Siklus I

Berikut dapat dilihat bahwa persentase yang diperoleh siswa pada setiap aspek masih banyak yang berada pada kategori kurang aktif dan cukup aktif. Memang untuk skor akhir yang diperoleh siswa adalah ada yang sangat kurang aktif, kurang aktif, cukup aktif, aktif dan sangat aktif, tetapi masih banyak aspek yang masih perlu perhatian agar para siswa dapat melakukannya sampai pada kategori sangat aktif. Hal tersebut sesuai dengan indikator hasil penelitian yang menyaratkan bahwa penelitian dinyatakan berhasil apabila ≥ 82% siswa mencapai kategori sangat aktif.

Berdasarkan hasil belajar pada soal evaluasi Siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

No. Nama Nilai Ket.

1 Ajeng Guritno 90 Tuntas

2 Annisa 90 Tuntas

3 Astuti 100 Tuntas

4 Eka Irawati 90 Tuntas

5 Hj.Makiah Zikra Roehady 90 Tuntas

6 M. Aldi Irawan 80 Tuntas

7 Muhamad Danil 90 Tuntas

8 Muhammad Ilham Zaky 70 Belum Tuntas

9 Rizali Ilmi 70 Belum Tuntas

10 Siti Jubaidah 80 Tuntas

11 Sukma Irawan 80 Tuntas

12 Tera 90 Tuntas

13 Thalib Nadila 90 Tuntas

14 Widiyawati 90 Tuntas

15 Yumna Ahla 100 Tuntas

Persentase (%) Tuntas 86,67% ( 13 Orang)

Persentase (%) Belum Tuntas 46,67% (2 Orang)

(10)

1129 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

Tabel 4.11 Hasil Belajar siswa Siklus II

No. Nilai

Frekuensi Persentase Ketuntasan siklus II

Tuntas Tidak tuntas

1 100 2 13,33% -

2 90 8 53,33% -

3 80 3 20,00% -

4 70 2 - 13,33%

Jumlah 15 Siswa 87% 13%

Berdasarkan tabel 4.26 tentang hasl belajar siswa di atas, nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus II adalah 100.

Tabel 4.13 Analisis Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan II

Siklus

Kategori Sangat

Aktif Aktif

Cukup Aktif

Kurang Aktif

Sangat Kurang Aktif

1 13,33% 40,00% 20,00% 26,67% ─

2 13,33% 73,33% 13,33% ─ ─

Peningkatan 0% 33,33% ─ 26,67% ─

Penurunan ─ ─ 6,67% ─ ─

Dari data tersebut dapat disimpulkan terjadi peningkatan aktivitas siswa ke arah yang lebih baik. Peningkatan ini sudah memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu siswa dengan kategori aktif dan sangat aktif mencapai persentasi 87 %.

Refleksi Siklus II

1) Aktivitas Guru Siklus II

Aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan kombinasi Model pembelajaran Problem Based Learning pada siklus II menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran guru mendapatkan skor 40 dengan kriteria Sangat baik. Hal ini menunjukkan semua aspek sudah terlaksana dengan maksimal,

(11)

1130 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

dengan skor 5 pada setiap aspek.

2) Aktivitas Siswa Siklus II

Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran guru yang menggunakan Model pembelajaran Problem Based Learning pada siklus II menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran siswa mendapatkan persentasi 87% dengan kriteria Sangat aktif. Hal ini menunjukkan semua aspek sudah terlaksana dengan maksimal, dengan skor 5 pada setiap aspek.

3) Hasil Belajar Siklus II Ketuntasan hasil belajar siswa Siklus II terdapat 13 siswa yang tuntas dari 15 siswa dengan ketuntasan klasikal 87%.

Keberhasilan Ketuntasan klasikal tersebut sudah memenuhi indikator yang diharapkan yaitu apabila siswa mendapat nilai ≥ 70 mencapai mencapai 80% dari jumlah seluruh siswa.

KESIMPULAN

Berdasarkan Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilaksanakan oleh peneliti, maka kesimpulan yang diperoleh antara lain:

1. Aktivitas guru di kelas XI BDP SMK Negeri 1 Marabahan pada materi pelajaran Syaja’ah sebelum diterapkan pembelajaran model Kooperatif tipe Problem Based Learning telah terlaksana sesuai dengan harapan, dengan kriteria sangat baik. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas guru siklus I memperoleh skor 24 mengalami perubahan pada siklus II menjadi 40.

2. Kondisi aktivitas dan belajar siswa di kelas XI BDP SMK Negeri 1 Marabahan pada materi pelajaran Syaja’ah setelah diterapkan pembelajaran Kooperatif model tipe Problem Based Learning mengalami peningkatan, hingga mencapai kriteria sangat aktif.

Aktivitas siswa pada siklus I dari 60%, meningkat pada siklus II menjadi 86,67%.

3. Aktivitas dan belajar siswa di kelas XI BDP SMK Negeri 1 Marabahan pada materi pelajaran Syaja’ah melalui penggunaan model Kooperatif tipe Problem Based Learning mengalami peningkatan, hingga mencapai kriteria sangat aktif. Hasil belajar siswa pada siklus I ketuntasan klasikalnya 53,33%, meningkat pada siklus II menjadi 87%.

DAFTAR PUSTAKA

(12)

1131 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

Arikunto, Suharsimi, dkk., 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Ahmadi Abu, dkk., 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Kemendikbud, 2016, Silabus Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Jakarta.

Kunandar. (2012). Langkah mudah penelitian tindakan kelas sebagai pengembangan profesi guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Riandy, Akhmad Agusta. (2015). Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada tema ekosistem dengan muatan IPA menggunakan kombinasi model pembelajaran Inquiry Learning, Somatic, Auditory, Visualization, Intellectually (SAVI) dan Team Game Tournament pada Kelas 5B SDN Sungai Miai 7 Banjarmasin. Skripsi tidak diterbitkan. Banjarmasin : PGSD Universitas Lambung Mangkurat.

Rusman. (2010). Model-model pembelajaran mengembangkan profesionalisme guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Utama.

Rusman. (2011). Model-model pembelajaran mengembangkan profesionalisme guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Utama.

Rusman. (2012). Model-model pembelajaran mengembangkan profesionalisme guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina. (2008). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Prenada Media.

Sanjaya, Wina (2010). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta : Kencana Prenanda Media Group.

Sanjaya, Wina. (2012). Strategi pembelajaran berorientasi proses pendidikan.

Jakarta: Kencana Prenada Group.

Sanjaya, Wina. (2014). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Prenada Media.

Soeito, Samuel, 1982. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sudjarwo, dkk., 2007. Proses Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suharsimi, 2010 Penilaian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Surawan. (2020). Dinamika Dalam Belajar : Sebuah Kajian Psikologi Penelitian.

Yogyakarta : K-Media.

Wahidin, 2006. Pembelajaran Konvensional. Surabaya.

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: pengaruh model kooperatif tipe Teams Games Tournament dan model Problem Based Learning terhadap hasil

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe Problem Based

“PENINGKATAN HASIL BELAJAR BERMAIN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (Team Games Turnament) PADA PESERTA DIDIK KELAS X TKJ SMK MUHAMMADIYAH 2 NGAWI

1 September 2021| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR

2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital” PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK

2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital” PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA SURAH AL-KAFIRUN MELALUI METODE INDEX CARD MATCH SISWA KELAS

1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam Tabel 3 Rekapitulasi Peningkatan Hasil belajar PAI No Hasil belajar PAI Nilai Rata- Rata Jumlah