• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Trapesium untuk Menghitung Integral

N/A
N/A
Putri Lestari

Academic year: 2024

Membagikan "Metode Trapesium untuk Menghitung Integral"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

H a l a m a n| 22 PROGRAM STUDI STATISTIKA UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

BAB IV

DEFINIT INTEGRAL

4.1 Trapezoid

Metode trapezoid merupakan metode yang menggunakan pendekatan luas trapezoid dalam menghitung integral. Misalkan kita ingin menghitung integral dengan metode trapezoid pada interval [a,b] dan membagi daerah [a,b] menjadi N interval dengan lebar Δ. Misalkan 𝑎 = 𝑥 , 𝑏 = 𝑥 dan {𝑥 } merupakan partisinya sehingga 𝑎 = 𝑥 < 𝑥 < 𝑥 < ⋯ < 𝑥 < 𝑥 < 𝑥 = 𝑏 serta Δ = 𝑥 − 𝑥 . Maka:

∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 ≈ ∑ Δ ( ) ( )

= [𝑓(𝑥 ) + 2𝑓(𝑥 ) + 2𝑓(𝑥 ) + ⋯ + 2𝑓(𝑥 ) + 𝑓(𝑥 )]

= Δ ( ) ( ) + ∑ 𝑓(𝑥 )

Misalkan galat maksimum yang bisa diterima adalah 𝛿, maka banyaknya interval dapat kita tentukan melalui rumus berikut:

𝛿 ≤𝑀(𝑏 − 𝑎)

12𝑁 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑁 = 𝑀(𝑏 − 𝑎) 12𝛿

dimana M merupakan nilai maksimum |𝑓 | pada interval [a,b].

Contoh:

Carilah ∫ 𝑒𝑥𝑝(𝑥)𝑑𝑥 dengan pendekatan trapezoid. Bandingkan hasil dan lama waktunya N=4,5,6,1000.

options(digits=10) #mengatur digit desimal int_trap <- function(a,b,N=1000)

{

delta <- (b-a)/N

x <- seq(from=a,to=b,by=delta) fx <- exp(x)

pengali <- rep(2,length(x)) pengali[1] <- 1

pengali[length(pengali)] <- 1 hasil <- sum(fx*pengali)*delta/2

(2)

H a l a m a n| 23 PROGRAM STUDI STATISTIKA UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

return(hasil) }

int_trap(a=1,b=2,N=4) int_trap(a=1,b=2,N=5) int_trap(a=1,b=2,N=6) int_trap(a=1,b=2,N=1000) int_trap(a=1,b=2,N=10000)

4.2 Pendekatan Nilai Harapan 4.2.1. Integral Satu Variabel

Konsep 𝐸 𝑔(𝑥) dapat digunakan untuk menghitung integral suatu fungsi 𝑔(𝑥). Integral fungsi 𝑔(𝑥) untuk 𝑎 < 𝑥 < 𝑏 didefinisikan sebagai:

𝐼 = 𝑔(𝑥)𝑑𝑥

= 𝑔(𝑥) 𝑏 − 𝑎 𝑏 − 𝑎 𝑑𝑥

= [𝑏 − 𝑎] 𝑔(𝑥) 1 𝑏 − 𝑎 𝑑𝑥 = [𝑏 − 𝑎] 𝑔(𝑥)𝑓(𝑥)𝑑𝑥

dimana 𝑓(𝑥) = ; 𝑎 < 𝑥 < 𝑏 yang merupakan fungsi densitas untuk peubah acak seragam/Uniform(a,b), dan ∫ 𝑔(𝑥)𝑓(𝑥)𝑑𝑥 merupakan nilai harapan fungsi 𝑔(𝑥) untuk peubah acak X berdistribusi Uniform(a,b). Dengan demikian, kita bisa menggunakan pendekatan nilai harapan untuk menghitung integral suatu fungsi 𝑔(𝑥) dengan pendekatan nilai harapan g(x).

𝐼 = 𝑔(𝑥)𝑑𝑥 ≈ [𝑏 − 𝑎]𝑔(𝑥) 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑔(𝑥) = 1

𝑛 𝑔(𝑥 ) Algoritma menghitung ∫ 𝑔(𝑥)𝑑𝑥 adalah sebagai berikut:

(3)

H a l a m a n| 24 PROGRAM STUDI STATISTIKA UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

1) Bangkitkan n bilangan acak dari Uniform(a,b) misalkan 𝑥 , 𝑥 , … , 𝑥 dimana n harus besar, misalkan 1.000.000 atau lebih.

2) Hitung 𝑔(𝑥 ) untuk i=1,2,…,n.

3) Hitung rata-rata 𝑔(𝑥 ), yaitu 𝑔(𝑥).

4) Hitung hasil integral I.

Contoh:

Hitunglah ∫ 𝑥 𝑑𝑥.

NH_SATU <- function(a,b,N) {

g <- vector() x <- runif(N,a,b) g <- 1/3*x^3

hasil <- (b-a)*mean(g) return(hasil)

} a <- 5 b <- 10 N <- 1000000 NH_SATU(a,b,N)

4.2.2. Integral Dua Variabel

Misalkan kita punya dua peubah acak bersama X dan Y dengan fungsi densitas bersamanya adalah 𝑔(𝑥, 𝑦) untuk 𝑎 < 𝑥 < 𝑏, 𝑐 < 𝑦 < 𝑑. Integral dari fungsi 𝑔(𝑥, 𝑦) adalah:

𝐼 = 𝑔(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥𝑑𝑦

= 𝑔(𝑥, 𝑦) 𝑏 − 𝑎 𝑏 − 𝑎

𝑑 − 𝑐 𝑑 − 𝑐 𝑑𝑥𝑑𝑦

= [𝑏 − 𝑎][𝑑 − 𝑐] 𝑔(𝑥, 𝑦) 1 𝑏 − 𝑎

1

𝑑 − 𝑐 𝑑𝑥𝑑𝑦 Dari persamaan tersebut, 𝑓(𝑥, 𝑦) = 1

𝑏−𝑎 × 1

𝑑−𝑐 merupakan fungsi densitas bersama X dan Y Uniform ganda dua, dimana peubah acak X dan Y saling bebas, dan 𝑋~𝑈(𝑎, 𝑏) dan 𝑌~𝑈(𝑐, 𝑑). Sehingga:

(4)

H a l a m a n| 25 PROGRAM STUDI STATISTIKA UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

𝐼 = 𝑔(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥𝑑𝑦 ≈ [𝑏 − 𝑎][𝑐 − 𝑑]𝐸 𝑔(𝑥, 𝑦)

dimana 𝐸 𝑔(𝑥, 𝑦) ≈ 𝑔(𝑥, 𝑦).

Algoritma untuk menghitung integral lipat dua (aproksimasi) adalah sebagai berikut.

1) Tentukan besarnya n yang cukup besar, misalkan n=1.000.000.

2) Bangkitkan bilangan acak 𝑥 , 𝑥 , … , 𝑥 dari distribusi U(a,b).

3) Bangkitkan bilangan acak 𝑦 , 𝑦 , … , 𝑦 dari distribusi U(c,d).

4) Hitung 𝑔(𝑥 , 𝑦 ) untuk i=1,2,…,n.

5) Hitung rata-rata 𝑔(𝑥, 𝑦).

6) Hitung integral 𝐼 = [𝑏 − 𝑎][𝑐 − 𝑑]𝑔(𝑥, 𝑦).

Contoh:

Untuk 𝑔(𝑥, 𝑦) = 2𝑋 − 𝑌 + 𝑋𝑌, hitunglah ∫ ∫ 𝑔(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥𝑑𝑦.

NH_DUA <- function(a,b,c,d,N) {

g <- vector() x <- runif(N,a,b) y <- runif(N,c,d) g <- 2*x–y+x*y

hasil <- (b-a)*(c-d)*mean(g) return(hasil)

} a <- 4 b <- 8 c <- 5 d <- 10 N <- 1000000 NH_DUA(a,b,c,d,N)

Referensi

Dokumen terkait

Selain dari itu, integral tentu akan kita gunakan juga untuk menghitung volume benda pejal yaitu benda yang dihasilkan bila suatu daerah diputar dengan suatu sumbu putar.. Panjang

Maka untuk menghitung volume benda ruang yang dibatasi di atas oleh kurva z = f ( x,y ) dan di bawah oleh D dilakukan sebagai berikut... Adapun daerah sembarang secara umum

Perhitungan menggunakan bahasa pemrograman Pascal antara metode trapesium dan metode Simpson menunjukkkan bahwa hasil luas daerah berbentuk poligon sama dengan

Pada saat kita tidak dapat menghitung suatu integral tertentu dengan suatu antiderivative, maka kita dapat menggunakan metode numerik seperti aturan Trapesium

Berikut ini diberikan hasil eksak dan galat yang terjadi pada setiap modifikasi metode trapesium secara komputasi numerik untuk kasus dengan menggunakan ap- likasi matlab.

Aplikasi alat bantu ajar menghitung integral numerik berbasis multimedia dirancang untuk memberikan kemudahan kepada user dalam mempelajari materi integral numerik,

Dimana dalam penelitian ini, luas area di bawah kurva dihitung dengan menggunakan rumus trapesium yang terbentuk di daerah bawah kurva antara waktu (jam) dengan

Isi dokumen berisi konsep integral tak tentu dan integral tentu, serta penggunaannya untuk menghitung luas daerah di bawah kurva dan volume benda