IDENTITAS MODUL AJAR
MEMAHAMI LEMBAGA KEUANGAN DAN SISTEM PERBANKAN DI INDONESIA
Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga Konsentrasi Keahlian Layanan Perbankan
Fase/Kelas F/XI
Waktu Pembelajaran 18 JP x 45 Menit Jumlah Pertemuan 3 x 6 JP
Nama Penyusun Lulu Rahayu, S.Pd.
Instansi SMK Negeri 1 Kedawung
MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO
Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menganalisis sistem perbankan di Indonesia, menerapkan pemasaran produk/layanan perbankan yang terintegrasi dengan perkembangan teknologi, serta menerapkan penggunaan kartu ATM, kartu kredit, mobile banking, dan safe deposit box. Peserta didik dapat menganalisis bank garansi, menganalisis berbagai transaksi (leasing, modal ventura, pegadaian, asuransi, pasar modal, pasar uang, dana pensiun, anjak piutang), serta membuat laporan jasa lembaga keuangan.
TUJUAN PEMBELAJARAN (TP) KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP) 3.1 Memahami lembaga keuangan
bank
3.1.1 Menjelaskan pengertian lembaga keuangan 3.1.2 Mendeskripsikan fungsi bank
3.1.3 Mendeskripsikan jenis bank dan kantor bank 3.1.4 Menganalisis perbedaan antara lembaga
keuangan bank dan nonbank 3.2 Memahami sistem perbankan di
Indonesia
3.2.1 Menjelaskan sistem perbankan Indonesia 3.2.2 Menjelaskan asas, fungsi, dan tujuan
perbankan
3.2.3 Menganalisis sistem pengawasan bank oleh Bank Indonesia
3.2.4 Menerapkan sistem informasi pelaporan bank kepada Bank Indonesia
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 TUJUAN PEMBELAJARAN (TP) KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN
PEMBELAJARAN (KKTP) 3.1 Memahami lembaga keuangan
bank
3.1.1 Menjelaskan pengertian lembaga keuangan 3.1.2 Mendeskripsikan fungsi bank
3.1.3 Mendeskripsikan jenis bank dan kantor bank 3.1.4 Menganalisis perbedaan antara lembaga
keuangan bank dan nonbank KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1: 6 JP x 45 menit Kegiatan Pendahuluan:
➢ Melaksanakan asesmen awal menggunakan instrumen pada lampiran 1.1
➢ Memetakan hasil asesmen awal menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok peserta didik yang telah menguasai materi pembelajaran berdasarkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung, selanjutnya disebut dengan Kelompok A, dan kelompok peserta didik reguler, selanjutnya disebut dengan Kelompok B.
Kegiatan Inti
➢ Peserta didik mengamati tayangan video tentang lembaga keuangan pada tautan https://youtu.be/KspAwFXiNKk dan melakukan eksplorasi materi dari sumber lainnya.
➢ Peserta didik kelompok A mengerjakan LKPD A (lampiran 1.4) dan peserta didik kelompok B mengerjakan LKPD B (lampiran 1.5).
➢ Secara berkelompok peserta didik membuat bahan presentasi.
➢ Secara bergantian kelompok peserta didik melakukan presentasi.
➢ Peserta didik memberikan tanggapan kepada kelompok yang melakukan presentasi.
➢ Guru melakukan pengamatan dan asesmen formatif selama proses penyiapan bahan, presentasi, dan diskusi berlangsung.
➢ Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan hasil presentasi dan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
Kegiatan Penutup
➢ Peserta didik melakukan asesmen sumatif untuk TP. 3.1 (lampiran 1.3)
➢ Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses diskusi dan kegiatan pembelajaran.
ASESMEN
- Asesmen Awal dilakukan dengan tes tertulis berisi materi yang akan dipelajari oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Asesmen awal bertujuan untuk mengecek pengetahuan dan keterampilan prasyarat belajar peserta didik. Bagi peserta didik yang dinyatakan belum siap/belum memiliki pemahaman terhadap materi, guru harus melakukan pendampingan khusus agar peserta didik siap untuk mengikuti pembelajaran.
Bagi peserta didik regular dapat dilakukan kegiatan pembelajaran sesuai skenario, dan bagi peserta didik yang sudah menguasai materi diberi tes dengan tingkat kesukaran lebih pada kegiatan pembelajaran.
- Assesmen Proses dengan menggunakan LKPD dan Lembar Observasi (lampiran 1.2) - Assesmen Sumatif merupakan tes akhir yang diberikan pada setiap kelompok peserta didik
dalam kelas yang bertujuan untuk mengecek ketercapaian kriteria tujuan pembelajaran.
PROFIL PELAJAR PANCASILA
- Mengembangkan sikap mandiri dalam pelaksanaan tugas mandiri.
- Mengembangkan sikap kerjasama dalam diskusi kelompok - Mengembangkan kreatifitas dalam mendesign bahan presentasi
- Mengembangkan sikap bernalar kritis dalam pengisian LKPD, penyajian materi, dan pemberian tanggapan atas hasil presentasi.
MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 TUJUAN PEMBELAJARAN
(TP)
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP) 3.2 Memahami sistem
perbankan di Indonesia
3.2.1 Menjelaskan sistem perbankan Indonesia 3.2.2 Menjelaskan asas, fungsi, dan tujuan perbankan 3.2.3 Menganalisis sistem pengawasan bank oleh Bank
Indonesia
3.2.4 Menerapkan sistem informasi pelaporan bank kepada Bank Indonesia
KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 2: 6 JP x 45 menit Kegiatan Pendahuluan:
➢ Peserta didik yang memiliki capaian tinggi disebar dalam setiap kelompok peserta didik regular agar dapat menjadi tutor sebaya.
Kegiatan Inti:
➢ Setelah terbentuk kelompok dengan kemampuan peserta didik yang heterogen (terdiri dari peserta didik dengan capaian tinggi dan regular), kegiatan pembelajaran dilaksanakan sebagai berikut.
✓ melakukan eksplorasi materi ajar yang berkaitan dengan sistem perbankan di Indonesia.
✓ melakukan diskusi kelompok untuk mempersiapkan rencana pengamatan tentang sistem perbankan di Indonesia.
✓ melakukan pengamatan terhadap Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang berlokasi di lingkungan terdekat, berpedoman kepada LKPD yang sudah disiapkan (lampiran 2.2).
Kegiatan Penutup:
➢ Peserta didik mengerjakan asesmen formatif pada lampiran 2.1 poin b.
➢ Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses pelaksanaan pengamatan.
Pertemuan 3 (6 JP x 45 menit) Kegiatan Pendahuluan:
➢ Peserta didik menyampaikan pengalaman atas kegiatan pengamatan yang telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya.
➢ Guru memberikan penjelasan mengenai penyusunan laporan dan presentasi hasil pengamatan
Kegiatan Inti:
➢ Peserta didik menyusun laporan hasil pengamatan dan menyiapkan bahan presentasi.
➢ Peserta didik mempresentasikan laporan hasil pengamatan yang dilakukan pada bank umum dan BPR tentang sistem perbankan di Indonesia secara bergantian
➢ Peserta didik memberikan tanggapan kepada kelompok yang melakukan presentasi
➢ Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil presentasi dan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Kegiatan Penutup:
➢ Peserta didik mengerjakan asesmen sumatif untuk TP 3.2 pada lampiran 2.1 poin c.
TINDAK LANJUT PEMBELAJARAN
Untuk menindaklanjuti kegiatan pembelajaran dan sebagai bahan pendalaman materi, peserta didik diarahkan untuk dapat membaca ulang materi ajar yang tersedia, mengeksplor materi ajar dari sumber belajar lain yang berkaitan dengan lembaga keuangan dan sistem perbankan di Indonesia, kemudian diarahkan untuk dapat mengamati video pembelajaran pada tautan https://www.youtube.com/watch?v=cF2K4AtG9wM yang berisikan materi mengenai pengaturan dan pengawasan perbankan.
REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU
Peserta didik diminta memilih salah satu kondisi berikut yang paling sesuai dengan keadaan mereka.
No. Aspek Kondisi
1. TP dan KKTP I Semua sudah dikuasai dengan baik II Sebagian belum dikuasai
III Semua belum dikuasai
2. Uraian Materi I Semua sudah dikuasai dengan baik II Sebagian belum dikuasai
III Semua belum dikuasai
3. Aktivitas Pembelajaran I Semua sudah dikuasai dengan baik II Sebagian belum dikuasai
III Semua belum dikuasai
- Apabila dari ketiga aspek di atas terdapat satu atau lebih kondisi peserta didik sesuai dengan kondisi II dan III, peserta didik dipersilahkan mempelajari kembali bahan kajian pada kegiatan pembelajaran ini. Dan dari segi guru, dapat dilakukan peninjauan ulang proses pembelajaran untuk bahan perbaikan.
- Apabila semua aspek telah peserta didik penuhi pada kondisi I, berarti peserta didik telah siap melakukan pembelajaran pada materi berikutnya. Dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dapat dikatakan berhasil.
MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO
LAMPIRAN 1 LAMPIRAN ASESMEN KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Lampiran 1.1 Asesmen Awal Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)
3.1.1 Menjelaskan pengertian lembaga keuangan 3.1.2 Mendeskripsikan fungsi bank
3.1.3 Mendeskripsikan jenis bank dan kantor bank
3.1.4 Menganalisis perbedaan antara lembaga keuangan bank dan nonbank
Waktu pelaksanaan Asesmen
10 menit (sebelum kegiatan pembelajaran).
Teknik Asesmen Tes Tulis
Instrumen Asesmen Kerjakan soal dibawah ini dengan benar!
1. Jelaskan yang dimaksud dengan Bank, dan paparkanlah perbedaan dengan lembaga keuangan lainnya!
2. Berikanlah contoh lembaga atau perusahaan yang termasuk ke dalam lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan nonbank!
3. Jelaskan secara sederhana fungsi dari bank!
4. Deskripsikan jenis-jenis bank yang Anda ketahui!
5. Jelaskan jenis kantor bank yang berkembang dalam perbankan di Indonesia!
Kunci Jawaban
1. Bank adalah suatu badan atau lembaga yang bertugas menghimpun dana dari pihak ketiga, dan kemudian menyalurkannya kepada pihak-pihak yang memerlukan. Perbedaan dengan lembaga keuangan nonbank yaitu, lembaga keuangan nonbank dalam penghimpunan dana hanya secara tidak langsung dari nasabah, terutama melalui kertas berharga, penyertaan, pinjaman/kredit dari lembaga lain. (Skor 10)
2. Lembaga Keuangan Bank terdiri dari Bank Sentral (BI), Bank Umum, dan Bank Perkreditan Rakyat.
Lembaga Keuangan nonbank terdiri dari pasar modal, pasar uang, koperasi simpan pinjam, perusahaan pegadaian, leasing, asuransi. (Skor 10)
1. Secara umum, fungsi dari bank adalah menghimpun dana dari masyarakat yang mengalami surplus keuangan, kemudian menyalurkannya kepada masyarakat atau nasabah bank yang membutuhkan dana (Skor 10)
2. Jenis-jenis bank secara umum terdiri dari Bank Sentral, Bank Umum, dan Bank Perkreditan Rakyat (BRP). (Skor 10)
3. Jenis kantor bank dalam kegiatan perbankan terbagi menjadi Kantor Pusat, Kantor Cabang Penuh, Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Kas (Skor 10)
Nilai =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝐷𝑖𝑑𝑖𝑘
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100
Hasil Pemetaan Asesmen Awal
Kelompok A:
Nilai Asesmen > 75%, peserta didik memiliki kemampuan lebih diberikan LKPD dengan pendalaman materi dan tingkat kesukaran yang lebih tinggi.
Kelompok B:
Nilai Asesmen 0% - 75%, peserta didik regular, diberikan pembelajaran sesuai dengan skenario.
Lampiran 1.2 Asesmen Formatif
Asesmen proses pembelajaran terdiri dari penilaian hasil pengerjaan LKPD dan hasil presentasi.
Waktu pelaksanaan Asesmen
Pada saat diskusi dan presentasi hasil diskusi Teknik Asesmen Observasi langsung
Instrumen Asesmen
No Nama
Kriteria
Skor Nilai Komunikasi Isi
Materi
Penggunaan Media Pedoman Penilaian
Aspek Kriteria dan Skor
Point 1 Point 2 Point 3 Point 4
Komunikasi Peserta didik tidak lancar menjelaskan hasil diskusi dalam presentasi
Peserta didik cukup lancar menjelaskan hasil diskusi dalam presentasi
Peserta didik lancar
menjelaskan hasil diskusi dalam presentasi
Peserta didik sangat lancar menjelaskan hasil diskusi dalam presentasi
Isi
Presentasi (Kesesuaian dengan Isi Materi)
Isi materi presentasi
sepenuhnya tidak sesuai dengan kriteria
ketercapaian tujuan
Isi materi presentasi 50%
sesuai dengan kriteria
ketercapaian tujuan
Isi materi presentasi 75%
sesuai dengan kriteria
ketercapaian tujuan
Isi materi presentasi secara keseluruhan (100%) sesuai dengan kriteria ketercapaian tujuan Penggunaan
Media
Presentasi hanya dilakukan dengan lisan saja tanpa menggunakan media apapun
Presentasi dilakukan secara lisan dan tulisan
Presentasi
dilakukan secara lisan, tulisan dan dilengkapi dengan media presentasi sederhana
Presentasi
dilakukan secara lisan, tulisan, dan dilengkapi dengan media presentasi yang lebih kompleks
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = Total Skor Peserta Didik
Jumlah Skor Maksimal (12) 𝑥 100
MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO
Lampiran 1.3 Asesmen Sumatif Waktu pelaksanaan Asesmen
Pada jam akhir dipertemuan terakhir setiap TP (setelah proses kegiatan pembelajaran dilaksanakan)
Teknik Asesmen Tes Tulis
Instrumen Asesmen Kerjakan soal di bawah ini dengan benar!
1. Apa yang Anda ketahui tentang lembaga keuangan?
2. Menurut pendapat Anda, mengapa di setiap negara perlu ada lembaga keuangan baik itu lembaga keuangan bank maupun nonbank!
3. Jelaskan fungsi bank yang Anda ketahui!
4. Jelaskan jenis-jenis bank berdasarkan kepemilikannya!
5. Analisislah perbedaan antara lembaga keuangan bank dan nonbank!
Kunci Jawaban
1. Lembaga keuangan adalah suatu lembaga yang dalam kegiatan operasional hariannya menjalankan jasa di bidang keuangan, yaitu berupa perantara (intermediasi) dari pihak yang mengalami surplus dana kepada pihak yang defisit dana baik itu dalam sektor rumah tangga, swasta, maupun pemerintah. (Skor 15)
2. Karena di setiap negara pasti ada perusahaan. Masalah pokok yang paling sering dialami oleh setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang apapun adalah kebutuhan akan dana (modal) untuk membiayai usahanya. Maka lembaga keuangan sebagai lembaga yang bergerak dibidang keuangan hadir untuk menawarkan solusi bagi perusahaan yang membutuhkan dana. (Skor 15)
3. Secara umum, fungsi bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary. Secara lebih spesifik, bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of development, dan agent of service.
1) Agent of Trust. Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam penghimpunan dana maupun penyaluran dana.
2) Agent of Development. Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi kelancaran kegiatan perekonomian. Kegiatan bank dapat memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa. Kelancaran kegiatan investasi-distribusi- konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian.
3) Agent of Services. Kegiatan bank memberikan penawaran jasa perbankan kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kebijakan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan. (Skor 25)
5. Apabila ditinjau dari segi kepemilikannya, jenis bank terdiri atas bank milik pemerintah, bank milik swasta nasional, dan bank milik swasta asing.
a. Bank Milik Pemerintah, adalah bank di mana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah.
b. Bank Milik Swasta Nasional, adalah bank yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pun pembagian keuntungannya.
c. Bank Milik Asing, merupakan cabang dari bank yang ada diluar negeri, baik milik swasta asing maupun pemerintah asing.
d. Bank Milik Campuran, adalah bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Kepemilikan saham secara mayoritas dimiliki oleh warga Negara Indonesia. (Skor 20)
4. Perbedaan lembaga keuangan bank dan nonbank
- Dalam penghimpunan dana, bank secara langsung berupa simpanan dana masyarakat (tabungan, giro, dan deposito) dan secara tidak langsung dari masyarakat (kertas berharga, bisa juga dari penyertaan, pinjaman/kredit dari lembaga lain), sedangkan lembaga keuangan nonbank hanya secara tidak langsung dari masyarakat (terutama melalui kertas berharga, bisa juga dari penyertaan, pinjaman/kredit dari lembaga lain)
- Dalam penyaluran dana, bank menyalurkan dananya untuk tujuan modal investasi dan konsumsi kepada badan usaha dan individu, untuk jangka pendek, menengah, dan panjang. Sedangkan lembaga keuangan nonbank dana disalurkan terutama untuk tujuan investasi terutama kepada badan usaha dan terutama untuk jangka menengah dan panjang. (Skor 25)
Nilai =Perolehan Skor Peserta Didik
Skor Maksimal x 100
Konversi Predikat
Nilai Akhir Keterangan
<75 Belum Kompeten 75 – 80 Cukup Kompeten 81 - 90 Kompeten
91 - 100 Sangat Kompeten
Asesmen Sumatif Bagian B
1. Mendeskripsikan jenis bank dan kantor bank
Berdasarkan fungsi dan kegiatannya, terdapat 3 jenis bank yang dapat memberikan layanan perbankan kepada masyarakat. Dibawah ini, disajikan beberapa jenis bank. Analisislah ketiga jenis bank tersebut, kemudian paparkan kegiatan-kegiatan atau pelayanan jasa yang dapat diberikan oleh ketiga jenis bank dibawah ini.
MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO
(Sumber: cdc.indonesia.com) (Sumber: artikelsiana.com)
(Sumber: tanyatugas.com)
2. Perbedaan antara lembaga keuangan bank dan nonbank
Lembaga keuangan (lembaga intermediasi) dapat dikelompokkan berdasarkan kemampuannya menghimpun dana dari masyarakat secara langsung. Atas dasar tersebut, lembaga keuangan dapat dibedakan menjadi lembaga keuangan depositori (depository financial institution) dan lembaga keuangan nonbank (nondepository financial institution).
Isilah tabel kerja dibawah ini sesuai dengan permintaan setiap kolomnya (perhatikan contoh).
Format pengerjaan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan lengkapi dengan identitas diri peserta didik.
No. Gambar Nama Jenis Deskripsi
1.
Logo Pegadaian (Sumber: infoperbankan.com)
Perusahaan Pegadaian
Lembaga keuangan nonbank (Lembaga Keuangan Pembiayaan /
Lembaga keuangan ini menyediakan fasilitas pinjaman dengan jaminan tertentu. Jaminan nasabah tersebut digadaikan dan kemudian ditaksir oleh pihak pegadaian untuk menilai besarnya nilai jaminan. Besarnya nilai jaminan akan mempengaruhi jumlah pinjaman.
Finance Company)
Sementara ini, usaha pegadaian secara resmi masih dilakukan pemerintah.
Contoh benda yang dapat digadaikan adalah emas, berlian, TV, kulkas, dsb.
2.
3.
4.
5.
Rubrik Asesmen Sumatif Bagian B Tujuan Pembelajaran:
3.1 Memahami lembaga keuangan bank
KKTP Perlu
bimbingan Cukup Baik Sangat Baik
3.1.3 Mendeskripsik an jenis bank dan kantor bank
Belum mampu mendeskripsik an jenis bank dan kantor bank terkait dengan ilustrasi gambar pada asesmen
Mampu mendeskripsik an jenis bank dan kantor bank terkait dengan ilustrasi gambar pada asesmen dengan prosentase 30%
Mampu mendeskripsik an jenis bank dan kantor bank terkait dengan ilustrasi gambar pada asesmen dengan prosentase 70%
Mampu mendeskripsik an jenis bank dan kantor bank terkait dengan ilustrasi gambar pada asesmen dengan prosentase diatas 70%
3.1.4 Menganalisis perbedaan antara lembaga keuangan bank dan nonbank
Belum mampu menganalisis perbedaan antara lembaga keuangan bank dan nonbank (tabel dalam asesmen tidak terisi dengan benar)
Mampu melampirkan gambar, nama, jenis lembaga keuangan, dan deskripsi dalam asesmen dengan
prosentase 30%
Mampu melampirkan gambar, nama, jenis lembaga keuangan, dan deskripsi dalam asesmen dengan
prosentase 70%
Mampu melampirkan gambar, nama, jenis lembaga keuangan, dan deskripsi dalam asesmen dengan
prosentase diatas 70%
MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO
Identitas Peserta Didik
Tuliskan Identitas Kelompok dan rincian identitas peserta didik secara tepat dan lengkap.
Tujuan Pengerjaan LKPD
Melalui LKPD ini, secara berkelompok kalian akan melakukan aktivitas untuk mampu:
1. Menjelaskan jenis bank dan kantor bank
2. Menganalisis perbedaan antara lembaga keuangan bank dan Lembaga keuangan nonbank 3. Menganalisis peranan lembaga organisasi Internasional dalam perkembangan ekonomi
Indonesia
Petunjuk Kerja dan Kegiatan dalam LKPD
➢ Tonton dan pahamilah video pembelajaran yang telah disampaikan oleh guru melalui tautan https://youtu.be/KspAwFXiNKk
➢ Secara berkelompok, jawablah pertanyaan-pernyataan dalam LKPD dengan tepat dan menggunakan bahasa yang baik.
Berdasarkan jenisnya, lembaga keuangan bank terbagi menjadi 3 yaitu Bank Sentral, Bank Umum, dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Analisislah pengertian dan kegiatan pokok yang dilakukan oleh Lembaga keuangan bank tersebut!
………
………
Lampiran 1.4 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) (Kelompok A)
Dalam kegiatan operasional bank, bank membedakan jenis kantornya menjadi Kantor Pusat, Kantor Cabang Penuh, Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Kas. Analisislah kegiatan-kegiatan atau pelayanan yang diberikan pada kantor bank tersebut!
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
Dalam Kegiatan Perekonomian, Indonesia tidak terlepas dari peranan lembaga internasional yang berkaitan dengan keuangan. Salah satu dari organisasi Internasional tersebut adalah IMF.
IMF adalah singkatan dari International Monetary Fund atau Dana Moneter Internasional. Akhir- akhir ini, sepak terjang nya mulai terdengar Kembali setelah beberapa saat yang lalu terdengar kabar bahwa IMF akan memberikan pinjaman kepada Indonesia untuk mengatasi masalah Pandemi Covid-19.
Lantas, Analisislah menurut pendapat kelompok Anda, Siapakah sebenarnya IMF? Apa saja Kegiatannya? Sejarah terbentuknya IMF dan peranannya dalam perkembangan kegiatan perbankan di Indonesia!
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO
Identitas Peserta Didik
Tuliskan identitas kelompok dan rincian identitas peserta didik secara tepat dan lengkap.
Tujuan Pengerjaan LKPD
Melalui LKPD ini, secara berkelompok kalian akan melakukan aktivitas untuk mampu:
1. Menjelaskan pengertian lembaga keuangan 2. Mendeskripsikan fungsi bank
3. Mendeskripsikan jenis bank dan kantor bank
4. Menganalisis perbedaan antara lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan nonbank
Petunjuk Kerja dan Kegiatan dalam LKPD
➢ Tonton dan pahamilah video pembelajaran yang telah disampaikan oleh guru melalui tautan https://youtu.be/KspAwFXiNKk
➢ Secara berkelompok, jawablah pertanyaan-pernyataan dalam LKPD dengan tepat dan menggunakan bahasa yang baik.
Berdasarkan tayangan dalam video pembelajaran, Jelaskan yang dimaksud dengan lembaga keuangan, dan bentuk kegiatan dari lembaga keuangan!
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
Terdapat dua jenis lembaga keuangan. Analisislah kedua lembaga keuangan tersebut, kemudian diskusikan pengertian, fungsi, dan jenis dari masing-masing lembaga keuangan!
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
Setelah kalian melakukan pengamatan mengenai lembaga keuangan dan mengerjakan LPKD point 2, analisislah perbedaan antara lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan nonbank!
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
Lampiran 1.5 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) (Kelompok B)
MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO
Berdasarkan jenisnya, lembaga keuangan bank terbagi menjadi 3 yaitu Bank Sentral, Bank Umum, dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Analisislah pengertian dan kegiatan pokok yang dilakukan oleh lembaga keuangan bank tersebut!
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
Setelah mempelajari jenis, fungsi, dan kegiatan pokok lembaga keuangan bank. Secara berkelompok dan bertukar informasi, analisislah fungsi utama dari bank!
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
Dalam kegiatan operasional bank, bank membedakan jenis kantornya menjadi kantor pusat, kantor cabang penuh, kantor cabang pembantu, dan kantor kas. Analisislah kegiatan-kegiatan atau pelayanan yang diberikan pada masing-masing kantor bank tersebut!
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
LAMPIRAN 2 Lampiran 2.1 Asesmen Kegiatan Pembelajaran 2
A. Asesmen Awal
Didapatkan dari hasil asesmen sumatif yang telah dilakukan peserta didik pada pertemuan 1. Jika peserta didik memperoleh skor 0 – 75 maka peserta didik termasuk kedalam kelompok regular, sedangkan jika peserta didik memperoleh skor 76 – 100 maka peserta didik termasuk kedalam kelompok dengan kemampuan tinggi.
B. Asesmen Formatif
Asesmen proses dilakukan pada saat peserta didik mengerjakan LKPD dan melakukan presentasi melalui observasi langsung
Instrumen Asesmen
Lembar Pengamatan Observasi No. Nama Peserta
didik
Indikator Penilaian
Skor Nilai Mandiri Kerjasama Bernalar
Kritis Kreatif
Rubrik penilaian pada lembar pengamatan observasi
No. Indikator Penilaian Aspek terlihat
1 2 3 4
1. Mandiri
✓ Dapat mengeksplorasi materi berdasarkan hasil pengamatan langsung
✓ Melakukan tugas pengataman sesuai pembagian tugas dalam kelompok
✓ Aktif dalam kegiatan presentasi, baik penyampaian materi maupun memberikan tanggapan
✓ Mengerjakan tugas mandiri dalam asesmen sumatif 2. Kerjasama
✓ Dapat berkolaborasi dengan peserta didik lain dalam kelompok
✓ Berkomunikasi dengan baik dalam diskusi kelompok
✓ Berperan aktif dalam diskusi kelompok
✓ Berperan aktif dalam penyelesaian tugas kelompok 3. Bernalar Kritis
✓ Memberikan ide/gagasan dalam proses diskusi
✓ Melakukan konfirmasi kepada guru, atau pegawai bank sebagai obyek pada kegiatan pengamatan
✓ Memberikan tanggapan, masukan saat kegiatan pembelajaran berlangsung
4. Kreatif
✓ Menyusun design media presentasi yang relevan dan menarik
MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO
✓ Menggunakan media presentasi yang berbasis teknologi
✓ Menyampaikan presentasi dengan cara yang menarik Catatan:
Nilai 1: apabila peserta didik belum menunjukkan indikator penilaian
Nilai 2: apabila peserta didik mulai menunjukkan indikator penilaian, namun belum dominan
Nilai 3: apabila peserta didik sudah menunjukkan indikator penilaian dengan dominan Nilai 4: apabila peserta didik sudah menunjukkan indikator penilaian dengan sangat
dominan C. Asesmen Sumatif
1. Asesmen Akhir, dilakukan pada saat peserta didik telah melaksanakan keseluruhan proses pembelajaran.
Nama Peserta didik: ………
No. Pertanyaan Jawaban B S
TP 3.2 Memahami sistem perbankan di Indonesia
1. Jelaskan yang dimaksud dengan sistem perbankan!
2. Analisislah sistem perbankan yang diterapkan di Indonesia berdasarkan UU No. 7 Tahuan 1992!
3. Analisislah dua sistem perbankan yang secara umum diterapkan dalam kegiatan perbankan Indonesia!
4. Jelaskan asas, fungsi, dan tujuan perbankan!
5. Dari keempat asas yang ada, menurut pemahaman Anda apakah dalam kegiatan perbankan di Indonesia dapat menerapkan hanya salah satu dari asas tersebut atau harus secara dominan diterapkan keseluruhan!
6. Bank Indonesia, dalam rangka mengawasi kegiatan perbankan setidaknya menggunakan dua cara pengawasan. Jelaskan kedua cara pengawasan tersebut dan analisislah perbedaan keduanya!
7. Pengawasan/pemeriksaan suatu bank difokuskan pada risiko-risiko yang melekat pada kegiatan bank itu sendiri.
Analisislah risiko-risiko yang dapat dialami perbankan ketika melakukan kegiatannya!
8. Jelaskan sistem informasi pelaporan bank umum dan BPR kepada bank Indonesia!
9. Bagaiman cara bank melaporkan sistem informasi debitur dalam kegiatan perbankan kepada Bank Indonesia!
Petunjuk penilaian B apabila jawaban peserta didik memiliki prosentase jawaban sesuai yang diharapkan, diberikan poin 1. Penilaian S apabila jawaban peserta didik menjawab salah/menyimpang dari jawaban yang diharapkan, tidak diberikan poin.
Nilai = Total Skor Peserta Didik
Jumlah Keseluruhan Skor 𝑥 100
Lampiran 2.2
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD 2)
Nama Kelompok : ……….
Fase/Kelas : ……….
A. Soal Praktik:
Lakukan pengamatan pada lembaga keuangan bank (Bank Umum dan BPR) yang berlokasi di sekitar tempat belajar/sekolah pesera didik.
Isilah data dalam tabel pengamatan dibawah ini.
Tabel Pengamatan Sistem Perbankan di Indonesia
No. Objek Pengamatan Bank Umum Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 1. Nama dan Alamat lembaga keuangan
bank
2. Sistem perbankan yang diterapkan 3. Asas, tujuan, dan fungsi perbankan 4. Sistem pengawasan bank Indonesia
kepada bank
5. Sistem informasi pelaporan kepada Bank Indonesia
B. Alat dan Bahan:
➢ Buku ajar peserta didik dan informasi lain yang relevan
➢ Jaringan internet
➢ Smartphone/laptop
➢ ATK
C. Langkah Kerja.
Peserta didik melakukan langkah kerja sebagai berikut.
1. membentuk kelompok yang terdiri dari 4 peserta didik (kemampuan peserta didik yang heterogen antara peserta didik kelompok A dan kelompok B)
2. melakukan diskusi kelompok untuk merencanakan persiapan pengamatan
3. melakukan pengamatan terhadap lembaga keuangan bank (bank umum dan BPR) 4. melakukan pengolahan data pengamatan menjadi bentuk informasi yang akan disajikan
dalam media presentasi
5. melakukan presentasi secara mandiri atau kelompok atas hasil pengamatan yang telah dilakukan.
6. memberi tanggapan kepada kelompok yang melakukan presentasi
7. menyimpulkan hasil diskusi dan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
D. Kriteria Penilaian
1. Peserta didik dinyatakan kompeten, apabila telah melewati keseluruhan proses pembelajaran dan KKTP telah dicapai.
2. Peserta didik telah menunjukkan perkembangan sikap mandiri, kerjasama, bernalar kritis, dan kreatif yang terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran
MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO
Lampiran 3
BAHAN BACAAN GURU DAN SISWA
LEMBAGA KEUANGAN BANK
Di dalam pasar uang terdapat dua pelaku utama, yaitu kelompok kreditur (yang menawarkan dana) dan kelompok debitur (yang membutuhkan dana). Pasar uang juga dapat dilakukan dalam bentuk pengelompokkan sesuai dengan perannya dalam proses penciptaan uang. Atas dasar ini, maka terdapat tiga pelaku utama dalam pasar uang, yaitu:
a. Otoritas moneter (bank sentral dan pemerintahan) b. Lembaga keuangan (bank dan nonbank)
c. Masyarakat (rumah tangga dan produsen)
Otoritas moneter mempunyai peran utama sebagai sumber awal terciptanya uang beredar.
Kelompok ini merupakan sumber penawaran uang kartal yang menjadi sumber untuk memenuhi permintaan masyarakat atas uang, di sisi lain juga merupakan sumber penawaran uang (dikenal sebagai reserve bank) yang dibutuhkan oleh lembaga-lembaga keuangan.
Berdasarkan peran yang dipegang oleh kedua kelompok diatas, yakni sebagai supplier seluruh kebutuhan uang yang diinginkan masyarakat maka kedua kelompok ini (otoritas moneter dan lembaga keuangan) disebut juga dengan sistem moneter (monetary sistem).
Masyarakat sebagai pelaku pasar uang ketiga, dapat diartikan sebagai konsumen akhir uang yang tercipta. Uang yang diperoleh dalam hal ini dapat digunakan untuk memperlancar kegiatan- kegiatan produksi, konsumsi, dan pertukaran.
1. Bank dan Lembaga Keuangan a. Pengertian Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan adalah badan usaha yang mengumpulkan asset dalam bentuk dana dari masyarakat dan disalurkan untuk pendanaan proyek pembangunan serta kegiatan ekonomi dengan memperoleh hasil dalam bentuk bunga sebesar prosentase tertentu dari besarnya dana yang disalurkan.
Menurut Keputusan Menteri Keuangan RI No. 792 Tahun 1990 tentang Lembaga Keuangan didefinisikan sebagai semua badan yang kegiatannya di bidang keuangan, melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan.
Sedangkan Lembaga Keuangan menurut UU No. 14/1967 Pasal 1 ialah semua badan yang melalui kegiatan kegiatannya di bidang keuangan, menaruh uang dari dan menyalurkannya kedalam masyarakat. Artinya, kegiatan yang dilakukan oleh lembaga keuangan selalu berkaitan dengan keuangan.
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan lembaga keuangan adalah suatu lembaga yang dalam operasi sehari-harinya menjalankan jasa di bidang keuangan, yaitu berupa perantara (intermediasi) dari pihak yang surplus dana kepada pihak yang deficit dana bank baik itu sector rumah tangga, swasta, maupun pemerintah.
b. Peran Lembaga Keuangan
Menurut Ycager & Seitz, lembaga keuangan sebagai badan yang melakukan kegiatan- kegiatan di bidang keuangan mempunyai peranan sebagai berikut. (Dijabarkan dalam tabel berikut)
c. Fungsi Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan ini menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan pasar utang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada perusahaan yang membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga keuangan inilah yang memfasilitasi arus peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari individu investor dikumpulkan dalam bentuk tabungan sehingga risiko dari para investor ini beralih pada lembaga keuangan yang kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman utang kepada yang membutuhkan. Ini adalah merupakan tujuan utama dari lembaga penyimpan dana untuk menghasilkan pendapatan.
d. Jenis Lembaga Keuangan
Lembaga Keuangan dapat dikelompokkan menjadi Lembaga Keuangan Bank (Depository Financial Institution) dan Lembaga Keuangan Nonbank (NonDepository Financial Institution).
1) Lembaga Keuangan Bank (Depository Financial Institution)
Lembaga keuangan depository atau sering juga disebut depository intermediary.
Lembaga keuangan ini menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan (deposits) misalnya giro, tabungan, atau deposito berjangka yang diterima dari penabung atau unit surplus. Berdasarkan fungsinya, bank dapat dibedakan menjadi bank sentral, bank umum, dan bank perkreditan rakyat (BPR).
2) Lembaga Keuangan Nonbank (NonDepository Financial Institution)
Lembaga keuangan nonbank adalah semua badan yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana terutama dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan.
Lembaga keuangan nonbank terbagi menjadi tiga jenis, yaitu lembaga keuangan kontraktual, lembaga keuangan investasi, dan lembaga keuangan pembiayaan.
Pengalihan Asset (Assets Transmutation)
Likuiditas (Liquidity)
Alokasi Pendapatan (Income Allocation)
Transaksi (Transaction)
MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO
e. Perbedaan Lembaga Keuangan Bank dan Nonbank
Perbedaan antara lembaga keuangan bank dan nonbank dapat digambarkan dalam tabel berikut.
No. Kegiatan Bank Nonbank
1. Penghimpunan Dana
Secara langsung berupa simpanan dana masyarakat (tabungan, giro, dan deposito)
Hanya secara tidak langsung dari masyarakat (terutama melalui kertas berharga, bisa juga dari penyertaan, pinjaman/kredit dari lembaga lain)
Secara tidak langsung dari masyarakat (surat berharga, penyertaan, pinjaman/kredit dari lembaga lain)
2. Penyaluran Dana Untuk tujuan modal investasi dan konsumsi
Terutama untuk tujuan investasi Kepada badan usaha dan individu Terutama kepada badan usaha Untuk tujuan jangka pendek,
menengah, dan panjang
Terutama untuk jangka menengah dan panjang
2. Fungsi Bank
Secara umum, fungsi bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary.
Secara lebih spesifik, bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of development, dan agent of service.
1) Agent of Trust. Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam penghimpunan dana maupun penyaluran dana.
2) Agent of Development. Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi kelancaran kegiatan perekonomian. Kegiatan bank dapat memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa. Kelancaran kegiatan investasi-distribusi-konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian.
3) Agent of Services. Kegiatan bank memberikan penawaran jasa perbankan kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kebijakan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.
3. Jenis-Jenis Bank
Jenis-jenis bank di Indonesia, sebagai berikut.
a. Jenis bank berdasarkan fungsinya
Menurut UU RI No. 10 tahun 1998, jenis perbankan dibagi menjadi tiga, sebagai berikut.
1) Bank Sentral, adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan, serta menjalankan fungsi
sebagai lender of the last resort. Bank Sentral yang dimaksud adalah Bank Indonesia.
2) Bank Umum, adalah bank yang melakukan kegiatan usaha dibidang jasa keuangan, baik secara konvensional atau dengan prinsip syariah. Bank Umum memiliki peran sebagai lembaga keuangan yang menjadi perantara antara pihak-pihak yang memiliki dana lebih (unit surplus) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (unit defisit).
3) Bank Perkreditan Rakyat (BPR), adalah bank yang memberikan jasa keuangan dalam bentuk tabungan, simpanan dalam bentuk deposito berjangka, dan lainnya yang bentuknya sama, lalu menyalurkan dana terebut untuk keperluan modal usaha masyarakat. Umumnya Bank Perkreditan Rakyat (BPR) berlokasi di tempat masyarakat yang membutuhkan modal.
b. Jenis bank berdasarkan cara menentukan harga
Dilihat dari cara menentukan harga atau jasa, bank dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Bank Konvensional, adalah bank yang dalam operasionalnya menerapkan metode bunga. Bank konvensional mendapatkan keuntungan dengan cara menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk simpanan seperti giro, tabungan, maupun deposito.
Harga untuk pinjaman (kredit) juga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga.
Sedangkan penetapan keuntungan untuk jasa bank lainnya ditetapkan biaya dalam nominal atau persentase tertentu.
2) Bank Syariah, adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, maksudnya adalah bank yang dalam kegiatan operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam.
c. Jenis bank berdasarkan segi kepemilikan
Apabila ditinjau dari segi kepemilikannya, jenis bank dibedakan menjadi berikut.
1) Bank milik pemerintah, merupakan bank yang akta pendiriannya maupun modalnya sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki pemerintah pula.
Contohnya Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Tabungan Negara (BTN). Contoh bank milik pemerintah daerah antara lain Bank DKI, Bank Jabar, Bank Jateng, Bank Jatim, Bank DIY, Bank Riau, Bank Sulawesi Selatan, dan Bank Nusa Tenggara Barat.
2) Bank milik swasta nasional, merupakan bank yang seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta, sehingga keuntungan yang diperoleh menjadi miliki swasta. Contoh bank milik swasta nasional antara lain Bank Central Asia (BCA), Bank Lippo, Bank Mega, Bank Danamon, Bank Bumi Putra, Bank Internasional Indonesia, Bank Niaga, dan Bank Universal.
3) Bank milik koperasi, merupakan bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi. Contoh bank milik koperasi adalah Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin).
4) Bank milik asing, merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihaj luar negeri.
MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO
Contoh dari bank milik asing adalah ABN AMRO Bank, American Express Bank, Bank of America, Bank of Tokyo, Bangkok Bank, City Bank, Hongkong Bank, Deutsche Bank, dan Standard Chartered Bank.
5) Bank milik campuran, merupakan bank yang sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dimiliki oleh warga negara Indonesia. Contoh bank milik campuran antara lain Bank Finconesia, Bank Merincorp, Bank PDFCI, Bank Sakura Swadarma, Ing Bank, Inter Pacifik Bank, dan Mitsubishi Buana Bank.
d. Jenis bank berdasarkan statusnya
Berdasarkan statusnya, bank dapat dibedakan menjadi dua macam, sebagai berikut.
1) Bank devisa, merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri, travellers cheque, dan pembayaran L/C. Pelayanan bank devisa mencakup pembayaran keluar negeri dan jual beli valuta asing. Persyaratan untuk menjadi bank devisa ditentukan oleh Bank Indonesia.
2) Bank nondevisa, merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi yang berhubungan dengan luar negeri.
Dalam menjalankan fungsinya, bank harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
- Likuiditas, yaitu kemampuan bank untuk melunasi kewajiban sewaktu-waktu atau saat jatuh tempo atau dapat melunasinya dalam jangka pendek.
- Solvabilitas, yaitu kemampuan bank untuk memenuhi seluruh kewajibannya bila bank tersebut berhenti beroperasi, baik dalam jangka pendek maupun jangka Panjang.
- Rentabilitas, yaitu kemampuan bank untuk memperoleh keuntungan atau laba agar kontinuitas bank dapat terjaga dengan baik.
- Soliditas, yaitu kemampuan bank untuk memperoleh kepercayaan dari masyarakat, sehingga menunjukkan bahwa bank tersebut dalam kondisi sehat.
4. Bank dan Kantor Bank
a. Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya
Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan No. 14 Tahun 1967, jenis perbankan menurut fungsinya terdiri dari Bank Umum, Bank Pembangunan, Bank Tabungan, Bank Pasar, Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pegawai.
Namun, setelah keluar UU Pokok Perbankan No. 7 Tahun 1992 dan ditegaskan lagi dengan keluarnya UU RI No. 10 Tahun 1998 maka jenis perbankan dibagi menjadi Bank Sentral, Bank Umum, dan Bank Perkreditan Rakyat.
1) Bank Sentral, adalah lembaga Negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu Negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan serta menjalankan fungsi sebagai lender of the last resort. Bank Sentral yang dimaksud adalah Bank Indonesia. Bank Indonesia adalah lembaga Negara yang Independen dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang.
2) Bank Umum, adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jasa yang diberikan oleh Bank Umum bersifat umum, artinya dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Bank Umum sering disebut bank komersial (commercial bank).
3) Bank Perkreditan Rakyat (BPR), adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran. Bentuk kegiatan yang boleh dilakukan oleh BPR meliputi hal-hal berikut ini.
- Menghimpun dana dalam bentuk simpanan tabungan dan simpanan deposito - Memberikan pinjaman kepada masyarakat
- Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah.
Adapun kegiatan-kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh BPR, yaitu:
- Menerima simpanan berupa giro - Mengikuti kliring
- Melakukan kegiatan valuta asing - Melakukan kegiatan perasuransian.
b. Jenis-Jenis Kantor Bank
Yang dimaksud dengan jenis-jenis kantor bank dapat dilihat dari luasnya kegiatan jasa- jasa bank yang ditawarkan dalam suatu cabang bank. Luasnya kegiatan ini tergantung dari kebijaksanaan kantor pusat bank tersebut. Jenis-jenis kantor bank yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Kantor Pusat, merupakan kantor dimana semua kegiatan perencanaan sampai kepada pengawasan terdapat di kantor ini. Setiap bank memiliki satu kantor pusat dan kantor pusat tidak melakukan kegiatan operasional sebagaimana kantor bank lainnya, akan tetapi mengendalikan jalannya kebijaksanaan kantor pusat terhadap cabang- cabangnya.
2) Kantor Cabang Penuh, merupakan salah satu kantor cabang yang memberikan jasa bank paling lengkap. Dengan kata lain, semua kegiatan perbankan ada di kantor cabang penuh dan biasanya kantor cabang penuh membawahi kantor cabang pembantu.
3) Kantor Cabang Pembantu, merupakan kantor cabang yang berada di bawah kantor cabang penuh dimana kegiatan jasa bank yang dilayani hanya sebagian saja.
4) Kantor Kas, merupakan kantor bank yang paling kecil dimana kegiatannya hanya meliputi teller/kasir saja. Dengan kata lain, kantor kas hanya melakukan sebagian kecil dari kegiatan perbankan dan berada dibawah cabang pembantu atau cabang penuh.
MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO
SISTEM PERBANKAN INDONESIA 1. Landasan Hukum Perbankan Indonesia
Sistem Perbankan di Indonesia diatur dalam UU No. 7 Tahun 1992 (diubah dengan UU No. 10 Tahun 2998). Sistem perbankan di Indonesia dibedakan berdasarkan fungsinya yang terdiri dari Bank Sentral, Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pengertian bank menurut Undang-undang Negara Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Dapat disimpulkan bahwa Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki tiga aktivitas aktivitas penting yaitu menghimpun dana (funding), menyalurkan dana (lending) dan memberikan jasa – jasa bank (service) yang tujuanya untuk mensejahterakan dan meningkatkan taraf hidup orang banyak. Dapat disimpulkan bahwa Bank adalah lembaga perantara keuangan nasabah yang memiliki kelebihan dana yang disimpan dengan tujuan keamanan, selain itu menyalurkan dananya kembali ke nasabah yang kekurangan dana dalam bentuk kredit. Menurut Undang-undang No. 13 tahun 2004 menggantikan Undangundang No. 13 tahun 1968 tentang Bank Sentral “merupakan lembaga negara yang independen, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak-pihak lainya. Sebagai bank sentral, bank Indonesia ditunjuk sebagai lembaga yang berwenang mengeluarkan dan mengatur peredaran uang rupiah sebagai alat pembayaran yang sah”. Disamping itu, Bank Indonesia diberikan tugas untuk mengatur da menjaga kelancaran sistem pembayaran. Agar tugas tersebut dapat dilaksanakan secara efektif.
Bank Indonesia diberikan wewenang dan tanggung jawab yang luas dalam mengatur dan melaksanakan kegiatan kliring dan jasa transfer dana serta penyelesaian akhir transaksi pembayaran antar bank.
2. Sistem Perbankan yang diterapkan di Indonesia a. Definisi Sistem Perbankan
Sistem perbankan adalah suatu sistem yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses melaksanakan kegiatan usahanya secara keseluruhan. Sistem perbankan di Indonesia mencakup permasalahan asas, fungsi, tujuan perbankan, jenis perbankan, usaha perbankan, perizinan, bentuk hukum bank, serta prosedur dan pendirian bank.
Sistem perbankan di Indonesia merupakan sebuah tata cara, aturan-aturan, dan pola bagaimana sebuah sector perbankan menjalankan usahanya sesuai dengan ketentuan (sistem) yang dibuat oleh pemerintah. Sistem perbankan di Indonesia terbangun dengan konsep yang dilandaskan pada sistem perekonomian yang ada. Indonesia menetapkan sistem perekonomiannya sebagai sistem ekonomi yang demokrasi sesuai dengan landasan negara, yaitu Pancasila.
Dalam Pasal 2, 3, dan 4 UU No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, dinyatakan asas, fungsi, dan tujuan bank.
Perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Demokrasi ekonomi itu sendiri dilaksanakan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Berdasarkan asas yang digunakan
dalam Perbankan, maka tujuan perbankan Indonesia adalah menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
b. Macam-macam Sistem Perbankan
Sistem perbankan yang berlaku di Indonesia ada dua macam, sebagai berikut.
1) Unit Banking Sistem
Unit banking sistem merupakan suatu sistem yang memberlakukan pola operasional perbankan pada ruang lingkup tertentu saja, berdiri sendiri, dan mempunyai kewenangan yang mencakup kegiatan sebatas di bank bersangkutan. Contohnya Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Ciri-ciri bank yang memakai unit banking sistem, sebagai berikut.
a) Organisasinya relative kecil b) Ruang lingkup operasi terbatas c) Delegasi wewenang masih terbatas d) Keputusan kredit lebih cepat e) Prosedur lebih ringkas 2) Branch Banking Sistem
Branch banking sistem adalah suatu sistem perbankan yang terdiri dari kantor pusat dan kantor cabang dengan manajemen modern yang terpadu, terencana, dan ada desentralisasi kewenangan yang luas serta wilayah operasionalnya sangat luas/tidak terbatas pada wilayah tertentu saja. Contohnya Bank Umum (Konvensional dan Syariah).
Adapun ciri-ciri bank yang menganut sistem branch banking sistem, sebagai berikut.
a) Bank dapat fleksibel untuk melakukan diversifikasi produk yang lebih bervariatif untuk mendukung jaringan cabang/operasional yang lebih luas.
b) Bank dapat melakukan intermediary lokasi, sehingga dapat tumbuh lebih cepat dan menngambil peran yang lebih besar dalam perekonomian.
c) Bank dapat melakukan ekspansi fisik ke daerah ekonomi baru, terutama pusat- pusat pertumbuhan sehingga mampu meningkatkan kemampuan ekonomi rakyat setempat.
d) Kantor pusat membuat perencanaan jangka Panjang, sedangkan cabang-cabang membuat rencana jangka pendek.
e) Delegasi wewenang lebih jelas dan mantap terutama dalam memutuskan kredit berdasarkan status cabang.
f) Lebih memungkinkan untuk menjangkau pasar terdekat dengan adanya cabang- cabang.
MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO
c. Komponen Sistem Perbankan di Indonesia
Sistem perbankan di Indonesia terdapat komponen sistem keuangan selain bank sentral, bank umum, dan bank sekunder, yaitu:
1) Lembaga pembiayaan pembangunan.
2) Lembaga keuangan yang bergerak di bidang kegiatan pasar uang dan pasar modal.
3) Lembaga keuangan yang bekerja berdasarkan kontrak, yaitu asuransi dan dana pension. Asuransi terdiri atas asuransi jiwa, asuransi kerugian (kebakaran, marine, dan kredit), asuransi sosial, dan reasuransi. Dana pensiun terdiri atas dana pensiun yang didirikan oleh badan dan dana pensiun Lembaga keuangan.
4) Lembaga pembiayaan, seperti usaha sewa guna usaha (leasing), modal ventura, anjak piutang, dan kartu kredit. Modal ventura yang bertugas membiayai investasi melalui keikutsertaan dalam permodalan. Anjak piutang merupakan usaha yang relative baru, yaitu memperjualbelikan piutang atau kredit dengan menggunakan sekuritas.
5) Pegadaian yang di beberapa negara diperkenankan untuk menghimpun dana dari masyarakat dengan menerbitkan surat berharga. Di Filipina, pegadaian dianggap sebagai Lembaga keuangan, apabila menerima dana dari sejumlah orang atau badan tertentu.
d. Asas-asas Perbankan di Indonesia
Asas perbankan diperoleh dari nilai-nilai filosofis masyarakat Indonesia. Tujuan yang ingin dicapai dari asas perbankan adalah menciptakan sistem perbankan yang sehat. Adapun asas-asas perbankan di Indonesia ada empat, yaitu:
1) Asas Demokrasi Ekonomi (Economic Democracy Principle)
Dalam Pasal 2 UU tentang Perbankan dikatakan bahwa “Perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian”.
2) Asas Kepercayaan (Fiduciary Principle)
Asas kepercayaan merupakan asas yang menyatakan bahwa usaha bank dilandasi oleh hubungan kepercayaan antara bank dengan nasabahnya. Bank terutama bekerja dengan dana dari masyarakat yang disimpan padanya dengan asas kepercayaan.
3) Asas Kerahasiaan (Confidential Principle)
Asas kerahasiaan adalah asas yang mengharuskan atau mewajibkan bank merahasiakan segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan dan lain-lain dari nasabah bank yang menurut kelaziman dunia bank wajib dirahasiakan.
4) Asas Kehati-hatian (Prudential Principle)
Asas kehati-hatian adalah suatu asas yang menyatakan bahwa bank dalam menjalankan fungsi dan kegiatan usahanya wajib menerapkan prinsip kehati-hatian dalam rangka melindungi dana masyarakat yang dipercayakan padanya.
e. Program Pengembangan Perbankan
Dalam membentuk sistem perbankan yang sehat, kuat, dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu pertumbuhan ekonomi nasional, maka dibentuklah program pengembangan perbankan yang disebut dengan Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Adapun enam pilar API dalam pengembangan sistem perbankan di Indonesia, sebagai berikut:
1) Menciptakan struktur perbankan domestik yang sehat dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional
2) Menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank yang efektif dan mengacu pada standar internasional
3) Menciptakan industry perbankan yang kuat dan memiliki daya saing yang tinggi serta memiliki ketahanan dalam menghadapi risiko
4) Menciptakan good corporate govermance dalam rangka memperkuat kondisi internal perbankan nasional
5) Mewujudkan infrastruktur yang lengkap untuk mendukung terciptanya industry perbankan yang sehat
6) Mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan konsumen jasa perbankan.
6. Sistem Pengawasan Bank oleh Bank Indonesia (BI)
Bank Indonesia untuk menjalankan tugasnya sebagai pengawas bank, maka saat ini BI melaksanakan sistem pengawasannya dengan menggunakan du acara, yaitu pengawasan berdasarkan kepatuhan (compliance-based supervision) dan pengawasan berdasarkan risiko (risk based supervision/RBS). Secara bertahap, pendekatan pengawasan yang diterapkan oleh BI akan beralih menjadi sepenuhnya berdasarkan pengawasan sebagai berikut.
a. Pengawasan Berdasarkan Kepatuhan (Compliance Based Supervision)
Pendekatan pengawasan berdasarkan kepatuhan pada dasarnya menekankan pemantauan kepatuhan bank untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan yang terkait dengan operasi dan pengelolaan bank. Pendekatan ini mengacu pada kondisi bank di masa lalu dengan tujuan untuk memastikan bahwa bank telah beroperasi dan dikelola secara baik dan benar menurut prinsip-prinsip kehati-hatian.
b. Pengawasan Berdasarkan Risiko (Risk Based Supervision)
Pengawasan berdasarkan risiko adalah pendekatan pengawasan yang berorientasi ke depan (forward looking). Pendekatan tersebut mengedepankan atau memfokuskan tentang pengawasan/pemeriksaan suatu bank difokuskan pada risiko-risiko yang melekat (inherent risk) pada aktivitas fungsional bank serta sistem pengendalian risiko (risk control sistem). Diharapkan, dengan pendekatan ini akan lebih memungkinkan otoritas pengawasan bank untuk proaktif dalam melakukan pencegahan terhadap permasalahan yang potensial timbul pada bank.
MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO
c. Jenis-Jenis Risiko Bank
Pengawasan/pemeriksaan suatu bank difokuskan pada risiko-risiko yang melekat.
Jenis risiko dikategorikan sebagai berikut.
1) Risiko Kredit, yaitu risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) dalam memenuhi kewajibannya.
2) Risiko Pasar, yaitu risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar (adverse movement) dari portofolio yang dimiliki oleh bank, yang dapat merugikan bank. Variabel pasar antara lain adalah suku bunga dan nilai tukar.
3) Risiko Likuiditas, yaitu risiko yang antara lain timbul disebabkan bank tidak mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh waktu.
4) Risiko Operasional, yaitu risiko yang antara lain disebabkan adanya ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional bank.
5) Risiko Hukum, yaitu risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis.
Kelemahan aspek yuridis ini antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak.
6) Risiko Reputasi, yaitu risiko yang antara lain disebabkan adanya publikasi negative yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau persepsi negative terhadap bank.
7) Risiko Strategik, yaitu risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya bank terhadap perubahan eksternal.
8) Risiko Kepatuhan, yaitu risiko yang disebabkan bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.
7. Sistem Informasi Pelaporan Bank Kepada Bank Indonesia
a. Sistem Informasi Manajemen-Sektor Perbankan Bank Indonesia (SIM-SPBI) SIM-SPBI merupakan sistem informasi terpadu untuk mendukung tugas pengawasan, pemeriksaan, dan pengaturan perbankan Bank Indonesia. Tujuan dari penerapan SIM-SPBI sebagai berikut.
1) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem pengawasan dan pemeriksaan bank;
2) Menciptakan keseragaman (standarisasi) dalam pelaksanaan tugas pengawasan dan pemeriksaan bank;
3) Mengoptimalkan pengawas dan pemeriksa bank dalam menganalisa kondisi bank sehingga dapat meningkatkan mutu pengawasan dan pemeriksaan bank;
4) Memudahkan audit trail oleh pihak yang berkepentingan;
5) Meningkatkan keamanan dan integritas data serta informasi.
Berdasarkan sub sistem SIM-SPBI terbagi menjadi tiga, yakni:
1) Sistem Informasi Manajemen Pengawasan (SIMWAS)
Sistem informasi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi tugas-tugas pengawasan, pemeriksaan, dan penelitian bank umum. Melalui SIMWAS, pengawas bank akan mampu mengoptimalkan kegiatan analisa dan memperoleh informasi mengenai kondisi keuangan bank (termasuk tingkat kesehatan bank dan profil risiko) secara cepat.
2) Sistem Informasi Bank dalam Investigasi (SIBADI)
Sistem informasi untuk meningkatkan tertib administrasi dan kemudahan pemantauan tugas dalam rangka investigasi tindak pidana di bidang perbankan.
Melalui SIBADI, dapat dilakukan pemantauan terhadap perkembangan investigasi atas dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh suatu bank sejak laporan penyimpangan diterima, jadwal investigasi, Langkah-langkah yang telah dilakukan sampai dengan hasil akhir investigasi dimaksud.
3) Data Pokok Bank
Data pokok bank merupakan data yang menyediakan informasi yang berkaitan dengan kelembagaan, kepemilikan dan kepengurusan, operasional dan strategi pengawasan yang diterapkan pada suatu bank. Sehingga dapat diharapkan untuk mengoptimalkan informasi dalam rangka pengawasan dan pembinaan bank.
b. Sistem Informasi Debitur (SID)
Sistem Informasi Debitur (SID) adalah sistem yang menyediakan informasi mengenai debitur baik perorangan maupun badan usaha. Sistem informasi mengolah data berdasarkan laporan penyediaan dana yang diterima Bank Indonesia dari pelapor.
SID dikembangkan dengan tujuan untuk membantu:
1) Bagi pemberi kredit, antara lain:
a) Membantu dalam mempercepat proses analisis dan pengambilan keputusan pemberian kredit.
b) Mengurangi ketergantungan pemberi kredit kepada agunan konvensional.
Pemberi kredit dapat menilai reputasi kredit calon debitur sebagai pengganti/pelengkap agunan.
2) Bagi penerima kredit, antara lain:
a) Mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh persetujuan kredit.
b) Nasabah baru, khususnya yang tergolong sebagai UMKM, akan mendapat akses yang lebih luas kepada pemberi kredit dengan mengandalkan reputasi keuangannya tanpa harus tergantung pada kemampuan untuk menyediakan agunan.
c. Sistem Informasi Manajemen Pengawasan BPR (SIMWAS BPR)
SIMWAS-BPR merupakan sistem informasi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem pengawasan BPR. Melalui SIMWAS, pengawas BPR akan mampu mengoptimalkan kegiatan analisis terhadap kondisi BPR, mempercepat diperolehnya informasi kondisi keuangan BPR (termasuk tingkat Kesehatan BPR), meningkatkan keamanan dan integritas data serta informasi perbankan.
Pengaturan dan pengawasan bank diarahkan untuk mengoptimalkan fungsi perbankan Indonesia sebagai:
a. Lembaga kepercayaan masyarakat dalam kaitannya sebagai lembaga penghimpun dan penyalur dana.
b. Pelaksana kebijakan moneter.
c. Lembaga yang ikut berperan dalam membantu pertumbuhan ekonomi serta pemerataan;
agar tercipta sistem perbankan yang sehat, baik sistem perbankan secara menyeluruh
MODUL LAYANAN LEMBAGA PERBANKAN & KEUANGAN MIKRO
maupun individual, dan mampu memelihara kepentingan masyarakat dengan baik, berkembang secara wajar dan bermanfaat bagi perekonomian nasional.
Untuk mencapai tujuan tersebut, pendekatan yang dilakukan dengan menerapkan:
a. Kebijakan memberikan keleluasaan berusaha (deregulasi);
b. Kebijakan prinsip kehati-hatian bank (prudential banking); dan
c. Pengawasan bank yang mendorong bank untuk melaksanakan secara konsisten ketentuan intern yang dibuat sendiri (self-regulatory banking) dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan tetap mengacu kepada prinsip kehati-hatian.
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Umitasary, Pipit Any. Layanan Lembaga Perbankan dan Keuangan Mikro. Surakarta: CV. Putra Nugraha.
Mulyono, Agus., dan Reham Munas. 2018. Layanan Lembaga Perbankan & Keuangan Mikro.
Yogyakarta: ANDI.
Salsabila, Putri. 2020, 6 September. Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan Non- Bank [Video]. Youtube. https://youtu.be/KspAwFXiNKk
Widuri, Trisnia. 2021, 3 Maret. Pengaturan dan Pengawasan Perbankan [Video]. Youtube, https://www.youtube.com/watch?v=cF2K4AtG9wM