• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL AJAR PPKn

N/A
N/A
Depi Syuriani

Academic year: 2024

Membagikan " MODUL AJAR PPKn"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

DRS. YUSRIL

SMPN 244 JAKARTA

(2)

MODUL AJAR

Nama YUSRIL Jenjang/Kelas SMP/7 PKN . D . YAS. 7.5

Asal Sekolah SMP Negeri

244 Jakarta Mapel PPKn

Alokasi Waktu 120 Menit 1 X Pertemuan

Jumlah

Peserta didik 32

Profil Pelajar Pancasila

Beriman, bertakwa kepada TuhanYang Maha Esa, berakhlak mulia

Moda

Pembelajaran Tatap muka

Fase D Elemen UUD NRI 1945

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik menunjukkan contoh, mempraktikkan perilaku, dan mendukung perilaku yang sesuai dengan norma dalam kehidupan sehari-hari

Konsep Utama Perilaku sesuai norma

Deskripsi Umum Pembelajaran

Dengan berdiskusi, Peserta didik menghargai keberagaman norma yang berlaku dalam masyarakat

Materi Ajar, alat, dan bahan

Materi

a. Arti penting norma dalam mewujudkan keadilan b. Fungsi aturan dalam masyarakat

c. Aparatur penegak hukum d. Macam -macam keadilan

(3)

e. Pembagian hukum

f. Budaya yang perlu dikembangkan dalam kehidupan

Alat dan bahan

a. Gambar keberagaman masyarakat b. Kertas manila /kertas plano/papan tulis c. Spidol

d. Penggaris e. Isolatif d. post it

Sarana Prasarana

a. LCD/ Gambar b. Papan tulis

(4)

MODUL AJAR

1. Informasi Umum Modul Ajar Nama Penyusun : Drs. Yusril

(SMP Negeri 244 Jakarta)

Jenjang : SMP

Kelas VII

Alokasi Waktu : 120 menit (3 Jam Pelajaran/ 1 kali pertemuan)

Tahun 2021

2. Tujuan Pembelajaran

Fase : Fase D

Elemen : Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Tujuan : 7.5

Pembelajaran Peserta didik menunjukkan contoh, mempraktikkan perilaku, dan mendukung perilaku yang sesuai dengan norma dalam kehidupan sehari-hari

Indikator Capaian a. Mendeskripsikan arti penting norma dalam mewujudkan keadilan.

Tujuan Pembelajaran b. Mengidentifikasi fungsi aturan dalam masyarakat c. Mengidentifikasi aparat penegak hukum

d. Mengidentifikasi macam-macam keadilan e. Mengidentifikasi pembagian hukum

f. Mengidentifikasi Budaya yang perlu dikembangkan dalam kehidupan

g. Menyajikan laporan kegiatan kedepan kelas Konsep Utama Perilaku sesuai norma

Pertanyaan Inti Bagaimana hukum mengatur tata kehidupan masyarakat?

Keterampilan yang Keterampilan untuk mengidentifikasi perlu dimiliki Keterampilan untuk menyajikan

3. Profil Pelajar Pancasila yang Berkaitan

Beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia 4. Sarana dan Prasarana

a. LCD / gambar/ video (LCD/ video Kalau memmungkinkan) b. Papan tulis

(5)

5. Target Peserta didik Peserta didik reguler/tipikal 6. Jumlah Peserta didik

Maksimum 32 peserta didik 7. Ketersediaan mater

a. Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi : YA/TIDAK b. Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami

konsep : YA/TIDAK 8. Moda pembelajaran

a. Tatap muka b. PJJ Daring c. PJJ Luring

d. Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning)

(6)

9. Asesmen

Kriteria untuk mengukur ketercapaian Tujuan Pembelajaran a. Asessmen individu

b. Asesmen kelompok c. Keduanya

Jenis asesmen:

a. Performa

b. Tertulis : Berbentuk tes esai 10. Kegiatan Pembelajaran Utama

Pengaturan peserta didik : Metode :

a.Individu a. Diskusi

b.Berpasangan b. Presentasi

c.Berkelompok (>2 orang) c. Demonstrasi d. Project e. Eksperimen f. Eksplorasi g. Permainan h. Ceramah

i. Kunjungan lapangan j. Simulasi

11. Materi Ajar, Alat dan Bahan

a. Materi atau Sumber Pembelajaran yang Utama

Aturan dalam masyarakat memiliki arti penting bagi terciptanya ketertiban dan keharmonisan masyarakat. Norma dalam masyarakat terbentuk karena ada berbagai perbedaan individu. Sebagai mahluk individu, manusia memiliki kepribadian, kepentingan, keinginan, tujuan hidup yang berbeda satu dengan yang lain

Pelanggaran terhadap norma akan mendapat sanksi, sanksi itu disebut dengan HUKUMAN. Fungsi aturan dalam masyarakat antara lain :

1. Pedoman dalam bertingkah laku. Norma memuat aturan tingkah laku masyarakat dalam pergaulan sosial.

2. Menjaga kerukunan anggota masyarakat. Norma mengatur agar perbedaan dalam masyarakat tidak menimbulkan kekacauan atau ketidaktertiban.

3. Sistem pengendalian sosial. Tingkah laku anggota masyarakat diawasi dan

(7)

dikendalikan oleh aturan yang berlaku . Dengan demikian, keberadaan norma melekat dalam kehidupan bermasyarakat. Norma juga diperlukan untuk mewujudkan dan menjaga tatanan kehidupan bersama yang harmonis. Tanpa adanya norma maka akan terjadi ketidakteraturan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam hidup bernegara diatur dengan norma hukum yang berbeda dengan norma-norma lainya. Persamaannya adalah norma-norma tersebut mengatur tata tertib dalam masyarakat, sedangkan perbedaannya terletak pada sanksinya. Dalam kehidupan bernegara, norma hukum memiliki peranan yang lebih besar karena mengikat dan memaksa seluruh warga negara serta para penyelenggara negaradan kalau dilanggar aka nada sanksi yang bersifat tegas dan nyata. Sehingga hukum lebih di taati

dan ditakuti. .

Norma dan hukum saling melengkapi di negara kita. Sehingga negara kita disebut sebagai negara hukum. Hal ini dapat dilhat secara tegas dalam Pasal 1 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa ”Negara Indonesia adalah negara hukum”

Negara hukum adalah negara yang mendasarkan segala sesuatu, baik tindakan maupun pembentukan lembaga negara pada hukum tertulis atau tidak tertulis

Menurut A.V. Dicey, negara hukum mengandung tiga unsur berikut ini.

a. Supremacy of law. Dalam arti tidak boleh ada kesewenang-wenangan sehingga seseorang warga harus dihukum jika melanggar hukum.

b. Equality before of law. Setiap orang sama di depan hukum tanpa melihat status dan kedudukannya, baik bagi rakyat maupun pejabat.

c. Human rights. Diakui dan dijaminnya hak-hak asasi manusia dalam undang-undang atau keputusan pengadilan.

Norma hukum tidak dapat berjalan sendiri untuk mencapai tujuan keadilan. Maka diperlukan alat-alat perlengkapan negara. Paksaan berlakunya norma hukum dilakukan oleh alat-alat pelengkapan negara yang berwenang atau yang sering kita kenal dalam kehidupan sehari-hari sebagai aparat penegak hukum seperti:

- Polisi, disebut sebagai aparatur penyilidik dan penyidik - Jaksa, disebut sebagai aparatur penuntut dan

- Hakim sebagai pengadil atau pemutus

Diluar itu ada juga yang berperan untuk mecari keadilan tapi bukan aparatur negara, mereka disebut dengan Advokat atau pengacara

Secara garis besarnya fungsi norma hukum adalah sebagai berikut.

(8)

1. Fungsi hukum memberikan pengesahan (legitimasi) terhadap apa yang berlaku dalam masyarakat.

2. Fungsi hukum sebagai alat rekayasa masyarakat.

3. Fungsi hukum sebagai sarana pembentukan masyarakat, khususnya sarana pembangunan.

4. Fungsi hukum Sebagai senjata dalam konflik social

salah satu tujuan hukum, yaitu terwujudnya keadilan dalam kehidupan masyarakat.

Dalam kehidupan sehari-hari terdapat ungkapan yang berkenaan dengan keadilan seperti ”Hendaklah keadilan ditegakkan walaupun langit runtuh”. Bahkan, teori keadilan dalam tujuan hukum dianut oleh negara Indonesia seperti digambarkan dalam setiap putusan pengadilan yang harus diawali dengan kalimat ”Demi Keadilan

Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa “ dengan demikian setiap keputusan hukum oleh aparat penegak hukum harus memperhatikan rasa keadilan.

Keadilan mengharuskan seseorang untuk memperoleh sesuatu yang menjadi haknya dan diperlakukan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, pelaksanaan keadilan berkaitan dengan kehidupan bersama di lingkungan masyarakat

Maca-macam keadilan

Nilai-nilai keadilan harus terwujud dalam kehidupan bersama adalah sebagai berikut.

a. Keadilan distributif, yaitu suatu hubungan keadilan antara negara terhadap warganya, dalam arti pihak negara yang wajib memenuhi keadilan dalam bentuk keadilan membagi, dalam bentuk kesejahteraan, bantuan, subsidi dan kesempatan hidup bersama yang didasarkan atas hak dan kewajiban.

b. Keadilan legal, yaitu hubungan keadilan antara warga negara terhadap negara dan pihak warga negara wajib memenuhi keadilan dalam bentuk mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Keadilan komutatif, yaitu suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan yang lainnnya secara timbal balik (Kaelan, 2004 :83).

1. Pengenaan hukuman dapat dibedakan dari segi berat ringannya seperti teguran atau peringatan, pengurangan hak seperti denda, pembatasan kebebasan (penjara), denda, sanksi yang menyakiti fisik, amputasi dan hukuman mati Maka kita perlu mengenal pembagian hukum. Hukum dapat dibagi menurut : A. Sumbernya

1. Undang- Undang Yaitu hukum yang dibuat oleh Lembaga resmi negara 2. Kebiasaan / konvensi Yaitu kebiasaan ketata negaraan

(9)

3. Traktat Yaitu perjanjian antara 2 negara atau lebih

4. Jurisprudensi Hukum yang terebntuk karena keputusan hakim terdahulu 5. Doktrin yaitu pendapat dari para ahli

B. Bentuknya 1. Tertulis

2. Tidak tertulis C. Menurut tempat

1. Hukum nasional Yaitu hukum yang berlaku dalam suatu negara

2. Hukum Internasional yaitu hukum yang berlaku disemua / banyak negara D. Menurut sifatnya

1. Mengatur ( agar terjadi ketertiban ) 2. Memaksa ( agar terjadi kepastian ) E. Menurut isinya

1. Privat (sering juga disebut dengan hukum perdata atau hukum pribadi) Yaitu kaedah hukum yang mengatur hubungan antara :

- orang dengan orang - orang dengan benda

- orang dengan yang dibendakan ( nama baik, dsb)

2. Publik ( sering juga disebut dengan hukum Pidana atau hukum umum atau hukum negara)

Yaitu kaedah hukum yang mengatur hubungan antara:

- Negara dengan orang - Negara dengan Lembaga

Penjatuhan hukuman bagi pelanggar norma hukum dapat dipandang sebagai bagian dari proses koreksi dan pemasyarakatan sehingga orang yang dihukum menjadi orang baik lagi sebelum kembali lagi ke tengah-tengah kehidupan.

Dijatuhkannya hukuman secara ilmiah mempunyai dasar pembenarannya, yaitu untuk kepentingan sebagai berikut.

a. Pembalasan atas kesalahan.

b. Penjeraan, baik yang bersifat untuk umum ataupun untuk pelaku.

c. Rehabilitasi.

d. Menyebabkan tidak dapat lagi melakukan kesalahan.

e. Mengisolasi pelaku untuk mencegahnya melakukan lagi kesalahan yang membahayakan orang lain (Jimly Asshiddiqie, 2015 :36-37).

(10)

Di dalam hukum pidana, hukuman itu dibagi ke dalam dua macam, yaitu : a. Hukuman pokok

b. hukuman tambahan.

Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 10 menyatakan bahwa :

Hukuman pokok meliputi hukuman : - Mati

- Penjara, - Kurungan, dan - Denda.

Hukuman tambahan meliputi : - Pencabutan hak-hak tertentu,

- Perampasan barang-barang tertentu, dan - Pengumuman putusan hakim.

Hukuman bagi pelanggar norma hukum juga tidak hanya berlaku dalam lapangan hukum pidana tetapi dapat juga mencakup hukum perdata dan hukum tata usaha negara. Di dalam hukum perdata, hukumannya berupa ganti rugi, sebagaimana tercantum dalam pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) yang menyatakan bahwa ”Tiap-tiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena kesalahannya menimbulkan kerugian itu, untuk mengganti kerugian tersebut.” Di dalam hukum tata usaha negara, sanksi hukuman berupa pemecatan dari jabatan atau skorsing terhadap seorang pegawai, pencabutan izin usaha, pencabutan izin mengemudi, pencabutan izin terbit dan sebagainya (Pipin Syaripin,1998 :50-510).

Kesadaran diri akan arti penting, tujuan dan fungsi norma dalam kehidupan akan mendorong seseorang terbiasa untuk mematuhi norma-norma yang berlaku. Munculnya kesadaran diri untuk patuh pada norma-norma dalam kehidupan bermasyarakat harus dibiasakan sejak dini.

Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kalian membina sikap dan budaya sebagai berikut.

a. Budaya malu, yaitu sikap malu jika melanggar aturan. Misalnya, malu datang terlambat hadir di sekolah.

b. Budaya tertib, yaitu membiasakan bersikap tertib di mana pun kalian

(11)

berada.

Misalnya, mengikuti antrian sesuai dengan nomor antrian.

c. Budaya bersih, yaitu sikap untuk berkata dan berperilaku jujur dan bersih dari tindakan-tindakan kotor. Misalnya tidak menyontek ketika ulangan atau ujian.

Demikian juga dalam menghadapi permasalahan pandemic covid -19 yang dialami banyak negara. Kesemuanya akan berkaitan dengan kesadaran dan tingkat kepatuhan masyarakat seperti yang dikatakan oleh dr. Siti Nadia Tarmizi M, Epid. Juru bicara Vaksin Covid -19 kemenkes dalam dialog Produktif bertema “Selaras Vaksinasi dan Protokol kesehatan”

“Namun perlu di ingat bahwa vaksinasi tidak serta merta memberikan kekebalan tubuh dalam waktu singkat ,Dari hasil uji klinis, diketahui kekebalan optimal barubisa didapatkan setelah 28 hari setelah penyuntikan” “Oleh karenanya sangat penting sekali vaksinasi di barengi dengan kepatuhan yang tinggi terhadap Prokes”

Tindakan pencegahan Covid-19 yang dilakukan oleh negara, mencerminkan bahwa negara kita menjalankan kewajibannya sebagai negara hukum. Secara tegas pasal

Pasal 1 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa ”Negara Indonesia adalah negara hukum”dan di diperkuat dalam pasal 27 ayat 1 “ segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya “

Sumber bacaan: Saputra, Lukman Surya, dkk. 2016. Pendidikan Pancasila dan Kewarga negaaraan, SMP Kelas VII halaman 21-23 ,Balitbang Kemdikbud, Jakarta

b. Alat dan Bahan yang Diperlukan

1. Video /Gambar- gambar kegiatan keseharian masyarakat 2. Kertas manila

3. Spidol 4. Penggaris 5. Isolatif 6. lem

(12)

c. Perkiraan Biaya

(* Perkiraan biaya untuk masing-masing wilayah silakan sesuaikan dengan kondisi wilayah setempat)

Kertas manila / kertas plano 5 lembar X Rp2.500,- = Rp 12.500,-

Post it = Rp. 5.000

Spidol berwarna 1 Pak = Rp 15.000,-

Isolatif = Rp 5.000,-

Penggaris 5 buah x Rp3.000,- = Rp 15.000

Lem = Rp 4.000,-

Print out gambar = Rp 4.000

Total biaya = Rp60.500,-

Biaya dibebankan kepada peserta didik secara berkelompok 12. Persiapan Pembelajaran

a. Video / Print out gambar / guntingan gambar kegiatan kemasyarakatan b. Menyiapkan pembagian tugas dan peran masing-masing anggota kelompok

c. Menyiapkan format untuk penilaian 13. Proses Kegiatan Belajar

Kegiatan

❖ Pendahuluan/Kegiatan Awal (20 Menit) a. Salam pembuka, dan berdoa.

b. Memeriksa kebersihan kelas, memeriksa kebersihan dan kerapian peserta didik, memeriksa kehadiran peserta didik.

c. Menyanyikan salah satu lagu wajib nasional.

d. Apersepsi dengan pertanyaan apakah kalian sudah minta do’a pada orang tua ketika berangkat kesekolah? Bagaimanakah sikap yang demikian ?

e. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah kegiatan pembelajaran.

f. Pembentukan kelompok

- Peserta didik dipersilahkan mengelompokkan diri menjadi 5 kelompok ( Bisa juga guru membantu untuk membentuknya)

- masing masing kelompok memilih Ketua

Wakil Sekretaris 1

(13)

Sekretaris 2 Notulen 1

Notulen 2/ bendahara

- Menyampaikan tugas – masing petugas dan posisi mereka 1. Ketua : Duduknya di pojok kanan menghadap kedepan

- Bertanggung jawab mengatur kegiatan diskusi dikelompoknya - Mengarahkan anggota untuk pembagian tugas

- Bertanya kepada guru kalau ada permasalahan dalam kelompok - Memimpin anggota untuk menjawab pertanyaan di akhir pelaporan 2. Wakil : Duduknya di samping kanan ketua

- Membantu kelancaran tugas ketua atau menggantikan ketua ketika ketua tidak berada di tempat

- Mencari bahan untuk di bahas dalam tugas 3. Sekretaris 1.: Duduknya disebelah kanan wakil ketua

- Membuka acara diskusi dan pembacaan hasil kerja kelompok - Mencari bahan untuk dibahas

4. Sekretaris 2 : Duduknya disebelah kanan sekretaris 1

- Membantu sekretaris 1 dan menyiapkan bahan tayang - Mencari bahan untuk dibahas

5. Notulen 1 : Duduknya disebelah kanan sekretaris 2 - Mencari bahan untuk dibahas

- Mencatat hasil kegiatan diskusi

6. Notulen 2 : Duduknya disebelah kanan notulen 1 - Mencari bahan untuk di bahas

- Mencatat hasil kegiatan diskusi dan pertanyaan dari keompok lain 7. Bendahara : Duduknya di sebelah notulen 2

- Mengumpulkan dan memgang perlengkapan bahan

*( Posisi diskusi dibuat melingkar,

Penempatan tempat duduk akan memudahkan guru untuk melakukan penilaian.

Apa bila ada salah satu diantara peserta didik tidak hadir maka posisinya dibiarkan kosong, tidak boleh di isi oleh orang lain. Peserta didik tidak boleh berpindah posisi Yang berhak bertanya ke guru adalah ketua, jadi anggota menyampaikannya ke

(14)

ketua, ketua menyampaikannya ke guru.

Peserta didik mendapat arahan tambahan dari guru melalui ketua kelompok )

❖ Kegiatan Inti (70 Menit)

a. Peserta didik duduk berkelompok sesuai dengan posisi yang sudah dibentuk.

b. Peserta didik membaca materi berkaitan dengan norma dan keadila

*( bisa diganti dengan mengamati tayangan video)

c. Peserta didik menandai materi bacaan yang dianggap penting.

d. Peserta didik mengajukan pertanyaan dalam kelompok berdasarkan materi yang dibacanya.

e. Peserta didik dapat meminta Guru untuk meminta penjelasan tambahan melalui ketua kelompok.

f. Guru menjelaskan materi pelajaran secara singkat sebagai stimulus bagi peserta didik.

g. Hasil diskusi di tuliskan di kerta manila / kerta plano dan di tempelkan didinding h, Masing-masing kelompok dipersilahkan untuk mengamati hasil dari kelompok lain i. Masing-masing kelompok diperbolehkan meminta penjelasan kepada kelompok lain

dengan menulisnya di post it dan menempelkannya di kerta plano kelompok yang di tanya

*( kalau tidak pakai pos it pertanyaan bisa di lakukan secara langsung diwaktu penyampaian hasil diskusi. Ini tergantung situasi dan keadaan masing-masing sekolah ) J. Masing-masing kelompok di persilahkan untuk memprentasikan hasil karya mereka dan

menjawab pertanyaan yang sudah tertempel di post it

n. Guru mengapresiasi peserta didik yang aktif selama pembelajaran, dan mengapresiasi kelompok dengan kinerja terbaik

o. Guru memberikan penguatan terhadap materi yang telah dipelajari

p. Peserta didik diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan jika ada materi pembelajaran yang belum dipahami.

❖ Kegiatan Penutup (30 Menit)

(15)

a. Menyimpulkan materi pembelajaran, test tertulis dan refleksi

b. Guru menjelaskan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya yakni tentang arti penting norma dalam mewujudkan keadilan

c. Pembelajaran diakhiri dengan berdoa bersama-sama yang dipimpin oleh seorang peserta didik dan memberi salam kepada guru

14. Refleksi Guru

a. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai rencana?

b. Apakah peserta didik dapat mengikuti kegiatan pembelajaran ini dengan baik?

c. Apa kelebihan yang dimiliki dari kegiatan pembelajaran ini?

d. Apa yang harus diperbaiki dari kegiatan pembelajaran?

15. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran dan Asesmennya a. Kompetensi yang dinilai

1) Kompetensi sikap yang menunjukkan bertakwa kepada Tuhan YME, menghargai, bergotong royong,

2) Kompetensi pengetahuan untuk mengidentifikasi macam-macam norma, sumber dan fungsinya

3) Kompetensi keterampilan: Kemampuan kerja dalam kelompok serta kemampuan menyampaikan gagasan dengan tepat

b. Bagaimana Asesmen dilakukan

1) Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi/ mengamati sikap peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

2) Penilaian pengetahuan melalui tes lisan

3 Penilaian keterampilan melalui kinerja di dalam kegiatan kelompok c. Kriteria Penilaian

(16)

1. Penilaian Sikap

No. Nama Kel Posisi/

Jabatan

Kriteria Sikap Rerata

Nilai Bertakwa Menghargai Bertanya/

menanggapi

Gotong Royong

1 1 Ketua

2 Wakil

3 sekr 1

4 Sekr 2

5 Notulen 1

6 Notulen 2

7 Bend

8 2 Ketua

Pedoman Penskoran:

4 = sangat baik 3 = baik 2 = cukup 1 = kurang

❖ Peserta didik dinyatakan tuntas jika memiliki nilai sikap minimal Baik (3)

(*Kriteria ketuntasan ini silakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing- masing)

2. Penilaian Pengetahuan

Bila jawaban sangat sempurna diberi skor 4 Bila jawaban sempurna diberi skor 3

Bila jawaban kurang sempurna diberi skor 2 Bila jawaban tidak sempurna diberi skor 1

Jumlah perolehan skor

Nilai = x Nilai ideal (misalnya 100) Jumlah skor maksimum

❖ Peserta didik dinyatakan tuntas jika memiliki nilai pengetahuan minimal 75 (*Kriteria ketuntasan ini silakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-

masing)

(17)

3. Penilaian Keterampilan No. Nama ke

lo m po

k

Posisi/Jab atan

Kriteria Keterampilan Rerata Nilai Memeranka

n

posisi/Tang gung jawab

Penguasa an

Materi

Kemampuan Argmumenta si

Tata Bahasa

1 Abde 1. Ketua 2 Bendi Wakil 3 Cecil sekr 1 4 Ceniu Sekr 2 5 Duani Notulen 1 6 Wala Notulen 2

7 Zei Bend

8 Tea 2 Ketua Pedoman Penskoran:

4 = sangat baik 3 = baik 2 = cukup 1 = kurang

❖ Peserta didik dinyatakan tuntas jika memiliki nilai keterampilan minimal Baik (3) (*Kriteria ketuntasan ini silakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing)

16. Refleksi Peserta didik

Pertanyaan refleksi untuk peserta didik

a. Apakah pengalaman baru yang kalian dapatkan dari pembelajaran ini?

b. Sebutkan bagian kegiatan pembelajaran yang paling kalian senangi? Mengapa?

c. Apakah ada kesulitan yang kalian alami dalam pembelajaran ini?

d. Apakah pembelajaran ini bisa kalian terapkan di rumah ?

(18)

17. Daftar Pustaka

Asshiddiqie,Jimly,Prof,Dr, SH. 2006 Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, Sekjen dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI, Jakarta Saputra, Lukman Surya, dkk. 2017.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan SMP Kelas VII, buku siswa Balitbang Kemdikbud, Jakarta.

Saputra, Lukman Surya, dkk. 2017. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan SMP Kelas VII, buku Guru Balitbang Kemdikbud, Jakarta

Supandi,dkk.2020. Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Kelas VII. Korlantas Dir. Keamanan dan Keselamatan, Sub DPM, Jakarta Suka Belajar : Pentingnya norma hukum (istiqpkn.blogspot.com), di Unduh 24 April 2021 jam 11.32 WIB.

https://kumparan.com/berita-update/inilah-pentingnya-norma-kesopanan-dan-pengertiannya- 1vHeIGL95jh/full, diunduh tanggal 24 April 2021 jam 11.30 WIB.

https://www.youtube.com/watch?v=UpUnn4w_dcU

6 Pelanggaran Lalu Lintas Yang Berujung sial, https://www.hmppkn.my.id/2021/02/macam- macam-pembagian-hukum.html, di unduh 25 April jam 3.15 WIB.

https://contoh.org/contoh-perilaku-sesuai-norma-dalam-kehidupan-sehari-hari , di unduh 25 April 2021 jam 11.29 WIB.

https://id.video.search.yahoo.com/search/video;_ylt=AwrPhx6n9IRgcT8AvAT2Qwx.;_ylu=c 2VjA3NlYXJjaAR2dGlkAw--

;_ylc=X1MDMjExNDczMzA0NgRfcgMyBGFjdG4DY2xrBGNzcmNwdmlkAy5PV2d SVE V3TGpJcV9KX2NZQndaSndBZU1USTFMZ0F, di unduh 25 April jam 3.25 WIB.

(19)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (Pentingnya norma)

Nama :

Kelas :

Materi Pokok : Tanggal :

1. Jelaskan arti penting norma dalam mewujudkan keadilan!

2. Tuliskan fungsi aturan dalam masyarakat 3. Tuliskan perbedaan norma dengan hukum

4. Tuliskan siapa saja yang disebut sebagai aparat penegak hukum 5. Tuliskan macam-macam keadilan

6. Tuliskan Pembagian hukum menurut sifat, isi dan bentuknya 7. Tuliskan yang termasuk hukuman pokok menurut pasal 10 KUHP 8. Tuliskan 3 budaya yang perlu dikembangkan dalam kehidupan 18. Lembar Kerja Peserta didik

KUNCI JAWABAN (Pentingnya norma) 1. Arti penting norma dalam mewujudkan keadilan

Pentingnya norma bagi terciptanya ketertiban dan keharmonisan masyarakat. Norma dalam masyarakat terbentuk karena ada berbagai perbedaan individu. Sebagai mahluk individu, manusia memiliki kepribadian, kepentingan, keinginan, tujuan hidup yang berbeda satu dengan yang lain. Agar segala kepentingan itu tidak salaing berbenturan diperlukan aturan, salah satunya adalah norma

Norma juga diperlukan untuk mewujudkan dan menjaga tatanan kehidupan bersama yang harmonis. Tanpa adanya norma maka akan terjadi ketidakteraturan dalam kehidupan bermasyarakat

2. Fungsi aturan dalam masyarakat

1. Pedoman dalam bertingkah laku. Norma memuat aturan tingkah laku masya rakat dalam pergaulan sosial.

(20)

2. Menjaga kerukunan anggota masyarakat. Norma mengatur agar perbedaan dalam masyarakat tidak menimbulkan kekacauan atau ketidaktertiban.

3. Sistem pengendalian sosial. Tingkah laku anggota masyarakat diawasi dan dikendalikan oleh aturan yang berlaku

3. Perbedaan norma dengan hukum

Perbedaan norma dengan hukum terletak apada sanksinya. Sanksi pada norma lebih banyak bersifat social, sedangkan pada hukum sanksi bersifat nyata dan tegas

4. Yang disebut aparat penegakkan hukum

- Polisi, disebut sebagai aparatur penyilidik dan penyidik - Jaksa, disebut sebagai aparatur penuntut dan

- Hakim sebagai pengadil atau pemutus 5. Macam-macam keadilan

a. Keadilan distributif, yaitu suatu hubungan keadilan antara negara terhadap warganya, dalam arti pihak negara yang wajib memenuhi keadilan dalam bentuk keadilan membagi, dalam bentuk kesejahteraan, bantuan, subsidi dan kesempatan hidup bersama yang didasarkan atas hak dan kewajiban.

b. Keadilan legal, yaitu hubungan keadilan antara warga negara terhadap negara dan pihak warga negara wajib memenuhi keadilan dalam bentuk mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Keadilan komutatif, yaitu suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan yang lainnnya secara timbal balik

6. Pembagian hukum menurut Sifatnya : - Mengatur

- Memaksa

Isinya : - Privat / perdata / pribadi - Publik / pidana / umum Bentuknnya : - Tertulis

- Tidak tertulis 7. Hukuman pokok

- Mati - Penjara, - Kurungan, dan - Denda.

8. 3 budaya yang perlu dikembangkan dalam kehidupan

(21)

a. Budaya malu, yaitu sikap malu jika melanggar aturan. Misalnya, malu datang terlambat hadir di sekolah.

b. Budaya tertib, yaitu membiasakan bersikap tertib di mana pun kalian berada.

Misalnya, mengikuti antrian sesuai dengan nomor antrian.

c. Budaya bersih, yaitu sikap untuk berkata dan berperilaku jujur dan bersih dari tindakan-tindakan kotor. Misalnya tidak menyontek ketika ulangan atau ujian.

19. Bahan Bacaan Peserta didik

Norma kesopanan bersumber dari adat istiadat, budaya, atau nilai-nilai masyarakat, dan berhubungan dengan etika, yang membicarakan tentang tata susila dan tata sopan santun.

Tata sopan santun mendorong berbuat baik, sekadar lahiriah saja, tidak bersumber dari hati nurani, tapi sekadar menghargai menghargai orang lain dalam pergaulan (Widjaja, 1985:

154).

Artinya, norma kesopanan bersifat kultural, kontekstual, nasional atau bahkan lokal, dan tidak bersifat universal, karena suatu perbuatan yang dianggap sopan oleh sekelompok masyarakat mungkin saja dianggap tidak sopan bagi sekelompok masyarakat yang lain.

Sesuai dengan sifat masyarakat yang dinamis dan terus berubah, norma kesopanan dalam suatu komunitas juga bisa berubah dari masa ke masa. Suatu perbuatan yang pada masa dahulu dianggap tidak sopan, bisa saja kemudian dianggap sebagai perbuatan biasa yang tidak melanggar kesopanan oleh komunitas yang sama, sehingga bisa dikatakan bahwa norma kesopanan tergantung pada dimensi ruang dan waktu.

Sanksi terhadap pelanggaran norma kesopanan adalah berupa celaan, cemoohan, atau diasingkan oleh masyarakat. Akan tetapi sesuai dengan sifatnya yang “tergantung”

(relatif), maka tidak jarang norma kesopanan ditafsirkan secara subyektif, sehingga menimbulkan perbedaan persepsi tentang sopan atau tidak sopannya perbuatan tertentu.

Norma hukum memiliki sifat yang mengatur dan memaksa dengan tujuan untuk menciptakan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Keadilan diwujudkan dengan terlindunginya hak-hak warga negara dan adanya hukuman yang tegas dan nyata terhadap anggota masyarakat yang melanggar norma hukum. Demi tegaknya keadilan, anggota masyarakat yang melanggar norma hukum harus dihukum karena perbuatan yang dilakukan telah merugikan dan merampas hak-hak anggota masyarakat lainnya. Pemberian hukuman bagi anggota masyarakat yang melanggar

(22)

hukum, dilakukan oleh lembaga peradilan. Masyarakat tidak boleh melakukan tindakan main hakim sendiri. Melakukan tindakan main hakim sendiri termasuk juga perbuatan melanggar norma hukum. Pemberian hukuman hanya dapat dilakukan setelah melalui proses persidangan di lembaga peradilan. Dengan demikian, lembaga peradilan memegang peranan penting dalam menciptakan keadilan di tengah-tengah pergaulan hidup masyarakat. Melalui lembaga peradilan, anggota masyarakat yang merasa hak-hak konstitusionalnya dilanggar dapat memperjuangkan hak-haknya tersebut. Hal itu agar orang yang telah melanggar hak-hak orang lain menerima hukuman yang setimpal sesuai dengan pelanggarannya

Sumber bacaan: Saputra, Lukman Surya, dkk. 2017. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan, SMP Kelas VII , halaman 46- 52,Balitbang Kemdikbud, Jakarta 20. Sumber Bacaan Guru

Guru dapat menambah bahan materi untuk disampaikan kepada peserta didik dengan membaca buku dengan link sebagai berikut ini:

• Sumber bacaan: Saputra, Lukman Surya, dkk. 2017. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan, SMP Kelas VII , halaman 33- 45,Balitbang Kemdikbud, Jakarta Sumber bacaan: Saputra, Lukman Surya, dkk. 2017. Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaaraan, SMP Kelas VII buku guru, halaman 85- 92,Balitbang Kemdikbud, Jakarta

• Asshiddiqie,Jimly,Prof,Dr, SH. 2006 Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, Sekjen dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI, Jakarta

• Supandi,dkk.2020. Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Kelas VII. Korlantas Dir. Keamanan dan Keselamatan, Sub DPM, Jakarta

• Suka Belajar : Pentingnya norma hukum (istiqpkn.blogspot.com), di Unduh 24 April 2021 jam 11.32

• https://kumparan.com/berita-update/inilah-pentingnya-norma-kesopanan- dan- pengertiannya-1vHeIGL95jh/full

• https://contoh.org/contoh-perilaku-sesuai-norma-dalam-kehidupan-sehari- hari, di unduh 25 April 2021 jam 11.29

(23)

21. Materi Pengayaan untuk Peserta didik yang Tuntas Belajar Alternatif bentuk pengayaan adalah sebagai berikut :

a. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan pembelajaran tutor sebaya.

b. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi kunci dari berbagai sumber dan mencatat hal-hal penting. Dan menyajikan dalam bentuk laporan tertulis atau wawancara.

22. Materi untuk Peserta didik dengan Hambatan Belajar Alternatif program remedial antara lain:

a. Mengulang materi kunci di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum tuntas b. Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas

c. Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan

(24)

SOAL TEST Jawablah dengan ringkas dan jelas soal dibawah ini ! 1. Jelaskan arti pentingnya norma dalam kehidupan 2. Tuliskan 2 fungsi aturan dalam masyarakat 3. Tuliskan perbedaan norma dengan hukum 4. Tuliskan macam-macam keadilan (2 buah) 5. Tuliskan pembagian hukum menurut sifatnya

Jawaban

1. Pentingnya norma bagi terciptanya ketertiban dan keharmonisan masyarakat. Norma dalam masyarakat terbentuk karena ada berbagai perbedaan individu Norma juga diperlukan untuk mewujudkan dan menjaga tatanan kehidupan bersama yang harmonis. Tanpa adanya norma maka akan terjadi ketidakteraturan dalam kehidupan bermasyarakat

2. Fungsi aturan dalam masyarakat

1. Pedoman dalam bertingkah laku. Norma memuat aturan tingkah laku masya rakat dalam pergaulan sosial.

2. Menjaga kerukunan anggota masyarakat. Norma mengatur agar perbedaan dalam masyarakat tidak menimbulkan kekacauan atau ketidaktertiban.

3. Sistem pengendalian sosial. Tingkah laku anggota masyarakat diawasi dan dikendalikan oleh aturan yang berlaku

3. Perbedaan norma dengan hukum

Perbedaan norma dengan hukum terletak apada sanksinya. Sanksi pada norma lebih banyak bersifat social, sedangkan pada hukum sanksi bersifat nyata dan tegas

4. Macam-macam keadilan

a. Keadilan distributif, yaitu suatu hubungan keadilan antara negara terhadap warganya, dalam arti pihak negara yang wajib memenuhi keadilan dalam bentuk keadilan membagi, dalam bentuk kesejahteraan, bantuan, subsidi dan kesempatan hidup bersama yang didasarkan atas hak dan kewajiban.

b. Keadilan legal, yaitu hubungan keadilan antara warga negara terhadap negara dan pihak warga negara wajib memenuhi keadilan dalam bentuk mentaati peraturan perundang undangan yang berlaku.

c. Keadilan komutatif, yaitu suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan yang lainnnya secara timbal balik

(25)

5. Hukum menurut sifatnya - Mengatur

- Memaksa Kriteria penilaian:

setiap soal diberi bobot nilai 20 Nilai = Jumlah benar X bobot nilai

❖ Peserta didik dinyatakan tuntas jika memiliki nilai 60

(*Kriteria ketuntasan ini silakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing- masing)

❖ Tes bisa dilakukan secara tertulis, bisa juga secara lisan ( Tergantung situasi dan kebutuhan)

Referensi

Dokumen terkait

Ciri norma hukum antara lain adalah diakui oleh masyarakat sebagai ketentuan yang sah dan ada penegak hukum sebagai pihak yang berwenang

Atas dasar hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa keterpurukan penegakan hukum di Indonesia terletak pada faktor integritas aparat penegak hukum, aturan hukum

Dalam tugasnya kepolisian merupakan aparat penegak hukum yang berwenang untuk melakukan dan melaksanakan ketertiban dalam masyarakat, dari sini upaya kepolisian

Dengan demikian perlindungan hukum terhadap wartawan merupakan kewajiban Negara yang seharusnya dilaksanakan secara tegas oleh aparat penegak hukum yang berwenang sesuai dengan

Dengan tidak adanya norma hukum yang jelas dan tegas untuk dapat dijadikan pegangan bagi aparat penegak hukum, khususnya hakim dalam menetapkan seseorang sebagai

mental yang disebabkan kesalahan prosedur atau kesalahan tindakkan penyidikan ataupun penahanan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum yang berwenang maupun pejabat

Tujuan khusus yang diharapkan pada unit II “Aku Anak yang Patuh Aturan Konstitusi dan Norma antara lain : • Melalui kegiatan mengidentifikasi aturan di rumah dan di sekolah, peserta

Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan berkaitan dengan norma dalam masyarakat..