• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Ajar Seni Prakarya Kelas 7 Unit Mendesain ganjil

N/A
N/A
Yeti Lesmana Sari

Academic year: 2025

Membagikan "Modul Ajar Seni Prakarya Kelas 7 Unit Mendesain ganjil"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL AJAR UNIT 2 : MENDESAIN

SUB UNIT A : MENEMUKAN POLA ORGANIS

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL

Nama Penyusun : Yeti Lesmana Sari Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Tekung Kelas / Fase : VII (Tujuh) - D

Mata Pelajaran : Seni Rupa

Prediksi Alokasi Waktu : 80 menit (2 x 40 menit) Elemen Mapel : Menemukan Pola Organis

B. KOMPETENSI AWAL

Pada unit 1, peserta didik sudah menguasai teknik menggambar dasar. Dengan pengalaman mereka dalam menggambar dan juga penggunaan alat gambar, unit ini akan merupakan pengembangan dari teknik menggambar yang ditambahkan dengan kreasi personal.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA

Pada akhir materi, siswa mampu meningkatkan kemandirian melalui (1) keberanian mencoba dan (2) menumbuhkan rasa percaya diri akan keputusannya sendiri; meningkatkan kemampuan kreatif melalui pengembangan gagasan dan pembuatan kombinasi yang baru, serta dapat menerima perbedaan dalam berbagai segi kehidupan.

D. SARANA DAN PRASARANA

Kertas, pensil, pewarna (pensil warna, krayon, cat poster/cat air).

E. TARGET PESERTA DIDIK

Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.

F. MODEL PEMBELAJARAN

Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning (PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).

(2)

KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Mengamati dan menemukan pola organis yang ada disekitar mereka.

Menggunakan pola organis yang ditemukan sebagai dasar dalam membuat desain.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA

Pola Organis adalah pola yang ditemukan pada alam sekitar yang menyerupai atau terdapat pada daun, pohon, bunga, hewan, dll. Pada sub unit 2.1 peserta didik diajak untuk mengamati alam sekitar untuk menemukan pola-pola organis yang kemudian akan digambar ulang dan dijadikan dasar dalam membuat desain atau menghias.

C. PERTANYAAN PEMANTIK

Coba dicermati gambar tersebut dengan seksama, ada berapa jenis bentuk pola organis? Apa saja bentuk organis yang ada di gambar tersebut?

https://www.google.com/url?

D. PERSIAPAN MENGAJAR

Guru menjelaskan pengertian tentang apa yang dimaksud dengan pola organis kepada para peserta didik sekaligus memberikan beberapa contoh yang dapat ditemukan disekitar kita (pola kelopak bunga, kumpulan bebatuan,serat kayu, daun-daunan, kerang dll) dengan cara menampilkan video pembalajaran tantang pola organis https://www.youtube.com/watch?v=sae- qdANTqk. Guru kemudian mengajak para peserta didik keluar kelas untuk bersama-sama mencari pola-pola organik disekitar sekolah seperti taman, Setelah melalui proses pengamatan peserta didik ditugaskan untuk menggambarkan pola-pola organik yang mereka temukan.

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE-1

Pendahuluan 10 Menit

Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama (menghayati ajaran agama.)

Menayakan kabar dan Mengecek kehadiran peserta didik

Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan materi yang memiliki keterkaitan dengan materi sebelumnya.

Guru menginformasikan tujuan pembelajaran dan menyampaikan penilaian hasil pembelajaran

Guru memberikan ice breaking untuk melihat kesiapan peserta didik (Motivasi)

Guru memberikan pertanyaan pemantik pada peserta didik Kegiatan Inti (60 Menit)

1. Mengamati dan menggambar pola organis

Peserta didik menyimak penjelasan secara singkat materi tentang pola organis dengan menampilkan video pembalajaran tantang pola organis https://www.youtube.com/watch?v=sae-qdANTqk

Guru membagikan LKPD pada peserta didik

(3)

 Carilah dan amati pola-pola organis yang ditemukan di sekitar sekolah (daun, bunga, batang, hewan dll)

 Peserta didik memilih 4 bentuk pola organis bebas sesuai apa yang ditemukan disekitar sekolah

 Buku gambar A4 dibagi menjadi 4 kotak

 Digaris tepi masing-masing (kanan-kiri-atas-bawah) 1-2cm

 Tentukan pola bentuk organis yang akan di gambar

 Gambar pola organis dengan proporsi yang tepat dan sesuai sketsa

 Gambar diwarnai agar terlihat menarik.

Penerapan pembelajaran diferensiasi pada pertemuan ini ditunjukan pada kebebasan peserta didik dalam memilih bentuk pola organis. Jadi, masing-masing hasil karya peserta didik akan berbeda dengan peserta didik lainnya.

Peserta didik diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, jika masih ada hal-hal yang belum dipahami.

Peserta didik yang telah terdiagnosa kurang berbakat/berminat dalam menggambar mendapat porsi pendampingan lebih dari guru dengan membuat kelompok kecil dan dipandu secara perlahan mulai dari menentukan bentuk yang akan digambar, penyusunan bentuk yang sesuai dengan prinsip pola organis.

Peserta didik dibebaskan berdiskusi dengan temannya dalam menentukan struktur pola gambarnya.

Guru menghimbau peserta didik agar tetap rapi dan bersih dalam berkarya.

Peserta didik harus selesai menggambarnya di waktu pelajaran seni budaya dan bisa dikumpulkan ke guru.

Setelah semua peserta didik mengumpulkan karya gambarnya, guru lalu memilih 2 gambar yang sudah baik (menggambar pola organis, dan penyusunannya yang sudah sesuai dengan prinsip desain) dan 2 gambar yang masih kurang baik, lalu secara klasikal guru memberikan penguatan dan memberikan motivasi dalam berkarya lebih baik lagi

Kegiatan Penutup (10 Menit)

Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.

Refleksi pencapaian siswa, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.

Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.

Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar dan diakhiri dengan berdoa.

F. ASESMEN / PENILAIAN

ASESMEN

Asesmen formatif ini dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran praktik topik “menemukan pola organis” yang berupa kemampuan dalam menciptakan karya. Dalam kegiatan pembelajaran ini guru

melakukan penilaian dengan menggunakan rubrik asesmen sebagai berikut:

Komponen Asesmen

Sangat Baik (100 – 90)

Baik (89-80)

Cukup Baik (79-70)

Butuh Perbaikan

(69-60)

Tidak Memuaskan

(0-59)

(4)

Penguasaan elemen seni

Siswa mampu menggunakan pensil untuk membuat garis tebal, tipis, lurus, lengkung sesuai dengan bentuk dan kesan ruang.

Siswa mampu menggunakan pensil untuk membuat garis tebal, tipis, lurus,

lengkung yang tepat bentuk.

Ada upaya untuk

menyesuaikan tebal/tipis garis dengan kesan ruang benda.

Siswa mampu menggunakan pensil untuk membuat garis tebal, tipis, lurus, lengkung yang tepat bentuk.

Belum ada upaya untuk menyesuaikan tebal/tipis garis dengan kesan ruang benda.

Siswa mampu menggunakan pensil untuk membuat garis tebal, tipis, lurus, lengkung tetapi kurang tepat bentuk.

Belum ada upaya untuk menyesuaikan tebal/tipis garis dengan kesan ruang benda.

Siswa tidak mengumpulkan tugas.

Penguasaan prinsip desain

Siswa mampu membuat gambar sesuai proporsi dengan komposisi yang

seimbang dan kesan

menyatu yang kuat.

Siswa mampu membuat gambar sesuai proporsi. Ada upaya untuk menggunakan prinsip desain (keseimbangan

& kesatuan), namun kom- posisi terlihat kurang

seimbang atau kesan kurang menyatu.

Siswa mampu membuat gambar sesuai proporsi.

Namun, tidak ada upaya untuk

menggunakan prinsip desain sehingga kom- posisi terlihat kurang seimbang dan kesan kurang menyatu.

Siswa kurang mampu membuat gambar sesuai proporsi dan komposisi terlihat tidak seimbang dan kesan tidak menyatu.

Siswa tidak mengumpulkan tugas.

Kemandirian:

Berani mencoba dan percaya diri

Siswa berani mencoba dengan komposisi obyek yang tidak biasa dan

menunjukkan kepercayaan diri.

Siswa berani mencoba dengan komposisi obyek tidak biasa meskipun masih dengan dorongan dari guru atau temannya.

Siswa tidak mencoba komposisi obyek tidak biasa namun menunjukkan kepercayaan diri.

Siswa harus didorong bahkan saat membuat komposisi obyek yang biasa saja.

Siswa tidak mengumpulkan

tugas.

Kreativitas:

pengembangan gagasan dan kombinasi yang baru

Siswa membuat berbagai alternatif komposisi yang berbeda- beda dan mampu memilih

Siswa membuat berbagai alternatif komposisi walaupun tidak terlalu

beragam. Ia tidak mampu

Siswa membuat alternatif komposisi sesuai dengan jumlah yang diminta dan tidak beragam. Ia

Siswa membuat alternatif komposisi kurang dari jumlah yang diminta dan tidak beragam. Ia

Siswa tidak mengumpulkan tugas.

(5)

sendiri komposisi yang menarik untuknya.

memilih sendiri komposisi yang menarik untuknya.

pun tidak mampu memilih sendiri komposisi untuk diolah selanjutnya.

pun tidak mampu memilih sendiri komposisi yang ingin diolah selanjutnya.

G. PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Setiap siswa dapat melakukan pengkayaan sendiri untuk materi yang sudah dipelajari dalam unit ini. Pengkayaan cukup dilakukan dengan cara mempraktekkan atau melatih sendiri di waktu-waktu senggang yang dimiliki siswa.

Setiap siswa juga dapat mencari sendiri variasi gerakan olah tubuh melalui mesin pencari Google atau kanal Youtube.

Materi Remedial

Siswa yang memperlihatkan penguasaan kompetensi yang lebih rendah dibanding kompetensi yang sedang dipelajari, diberikan kegiatan remedial untuk membantu mengatasi kesulitan atau kendala dalam pembelajaran, dengan kegiatan (dapat dipilih):

1. Modifikasi tugas sesuai penguasaan kompetensi siswa

2. Tutor sebaya dengan dibantu siswa yang memiliki minat tinggi 3. Melakukan projek sesuai penguasaan kompetensi siswa.

H. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK

Pertanyaan kunci yang membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran di kelas:

1. Apakah proses pembelajaran sesuai dengan ekspektasi visual kegiatan?

2. Apakah siswa dapat berdiskusi secara aktif? Jika tidak, apa yang mungkin dapat menstimulus siswa agar dapat berpartisipasi aktif dalam diskusi?

3. Apakah lembar kerja siswa cukup membantu mengidentifikasi materi pembelajaran?

Tekung, September 2023

Mengetahui

Kepala SMP Negeri 1 Tekung Guru mapel Seniprakarya

USWATUN KHASANAH, S.Ag. M.Pd.I YETI LESMANA SARI, S.Pd

NIP. 19730701 200701 2 010 NIP. -

(6)

LAMPIRAN- LAMPIRAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1

Nama: Tanggal : Kelas:

Pola organis

 Pola Organis adalah pola yang ditemukan pada alam sekitar yang menyerupai atau terdapat pada daun, pohon, bunga, hewan, dll

 Bentuk pola organis bebas tidak terstruktur, dan tidak terukur..

ALAT /BAHAN YANG DIBUTUHKAN

Buku Gambar A4, Pensil, Penghapus, Penggaris, pewarna (pensil warna, krayon, cat poster/cat air).

LANGKAH KERJA/PROSEDUR Membuat pola organis

1. Carilah dan amati pola-pola organis yang ditemukan di sekitar sekolah (daun, bunga, batang, hewan dll)

2. Peserta didik memilih 4 bentuk pola organis bebas sesuai apa yang ditemukan disekitar sekolah

3. Buku gambar A4 dibagi menjadi 4 kotak

4. Digaris tepi masing-masing (kanan-kiri-atas-bawah) 1-2cm 5. Tentukan pola bentuk organis yang akan di gambar

6. Gambar pola organis dengan proporsi yang tepat dan sesuai sketsa 7. Gambar diwarnai agar terlihat menarik.

Lampiran 2

BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

Pola Organis adalah pola yang ditemukan pada alam sekitar yang menyerupai atau terdapat pada daun, pohon, bunga, hewan, dll. Pada sub unit 2.1 peserta didik diajak untuk mengamati alam sekitar untuk menemukan pola-pola organis yang kemudian akan digambar ulang dan dijadikan dasar dalam membuat desain atau menghias.

Lampiran 3 GLOSARIUM

Desain : kegiatan membuat desain atau membuat rancangan pola.

Pola Organis : pola yang ditemukan pada alam sekitar yang menyerupai atau terdapat pada daun, pohon, bunga, hewan, dll.

Pola Geometris : pola pola yang berkaitan dengan geometris atau bangun datar contoh : Lingkaran, kotak , segitiga, persegi panjang, dll.

LKPD 1.1

Penilaian formatif

(7)

Lampiran 4

DAFTAR PUSTAKA 1. Buku:

a. “The Art Teacher’s Survival Guide for Secondary Schools” oleh Helen Hume diterbitkan oleh Jossey Bass tahun 2014

b. “Studio Thinking from the Start: The K–8 Art Educator’s Handbook” oleh Jillian Hogan diterbitkan oleh Teacher’s College Press tahun 2018

c. “Responsive Classroom for Music, Art, PE, and Other Special Areas” oleh Responsive Classroom diterbitkan oleh Center for Responsive Schools tahun 2016

d. “Perjalanan Seni Rupa Indonesia: Dari Zaman Prasejarah Hingga Kini” oleh Panitia Pameran KIAS (Editor) diterbitkan oleh Pameran KIAS pada tahun 1990

3. Internet:

Sumber bahan ajar yang tersedia di internet tidak semuanya bisa bermanfaat, beberapa malah karena tidak jelas sumbernya menjadi tidak dapat digunakan sebagai bahan ajar yang bertanggung jawab. Beberapa juga harus diteliti terlebih dahulu agar memastikan tidak ada unsur pornografi ataupun SARA. Namun demikian, beberapa sumber yang bisa digunakan untuk mencari referensi seniman dan karyanya atau menambah wawasan bagi Anda ataupun peserta didik tentang sejarah seni antara lain:

a. Khan Academy: https://www.khanacademy.org/humanities/art-history b. The Art Story: https://www.theartstory.org

c. Indonesian Visual Art Archive: http://ivaa-online.org d. Indo Art Now: https://indoartnow.com

Referensi

Dokumen terkait

Disajikan gambar binatang, peserta didik dapat memberikan informasi tentang jumlah benda tersebut dengan benar Tes tulis Uraian membuat kalimat mengguna kan gambar yang

Modul Ajar Kelas 7 SMP/MTS Fase D Prakarya Kerajinan Unit 1.4 Kurikulum Merdeka -

Modul Ajar Kelas 7 SMP/MTS Fase D Prakarya Kerajinan Unit 2.2 Kurikulum Merdeka -

Modul Ajar Kelas 7 SMP/MTS Fase D Prakarya Kerajinan Unit 3.2 Kurikulum Merdeka -

Modul Ajar Kelas 7 SMP/MTs Fase D Prakarya Kerajinan Unit 4.4 Kurikulum Merdeka -

Modul Ajar Kelas 7 SMP/MTs Fase D Prakarya Kerajinan Unit 4.2 Kurikulum Merdeka -

C3 ❖ Peserta didik mampu menganalisis pola gambar mengecil yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100 melalui pengamatan gambar minimal 5 gambar C3 ❖

 Guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi peserta didik bahwa pola gambar yang mereka pelajari merupakan pola gambar membesar yang dapat ditentukan dengan menjumlahkan kumpulan