I. Informasi Umum Modul Ajar
Modul Ajar ini dirancang untuk mata pelajaran Teknologi Jaringan Kabel dan Nirkabel (TJKN) bagi siswa kelas XI SMK Bina Karya 2 Karanganyar, Fase F, tahun ajaran 2024/2025. Modul ini disusun oleh Ali Abdullah Mukhlis, S.T., dan dirancang untuk mencapai capaian pembelajaran utama yaitu kemampuan peserta didik dalam menginstalasi, merawat, dan memperbaiki jaringan kabel dan nirkabel, memahami standar jaringan nirkabel, serta memilih teknologi jaringan nirkabel yang sesuai dengan kebutuhan. Alokasi waktu yang disediakan adalah 108 JP. Modul ini menekankan pada pembelajaran berbasis discovery/inquiry learning, mengarahkan peserta didik untuk aktif mencari dan mengaplikasikan pengetahuan melalui praktik langsung. Hal ini sejalan dengan Profil Pelajar Pancasila, khususnya aspek gotong royong, kreatif, dan berpikir kritis.
II. Kompetensi Inti dan Tujuan Pembelajaran
Kompetensi inti modul ini berfokus pada pemahaman mendalam tentang teknologi jaringan kabel dan nirkabel, termasuk fiber optik dan jaringan nirkabel (WLAN). Tujuan pembelajarannya meliputi pemahaman konseptual tentang fiber optik (pengertian, komponen, jenis, dan perawatan), VOIP (cara kerja, kelebihan dan kekurangan), serta teknologi jaringan nirkabel. Modul ini juga menargetkan kemampuan peserta didik dalam menganalisis kebutuhan perangkat jaringan nirkabel, menentukan spesifikasi peralatan, mendesain jaringan, melakukan instalasi dan pengujian, dan memecahkan masalah pada jaringan. Bagian pemahaman bermakna menekankan perkembangan teknologi jaringan dari sistem berbasis kabel ke sistem nirkabel, relevan dengan perkembangan teknologi terkini.
III. Kegiatan Pembelajaran
Modul ini menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis proyek dan inkuiri. Kegiatan pembelajaran terbagi ke dalam lima pertemuan. Setiap pertemuan dimulai dengan kegiatan awal yang meliputi pembukaan, pengecekan kehadiran dan kesiapan peserta didik, serta penyampaian tujuan pembelajaran. Apersepsi dilakukan dengan menghubungkan materi dengan pengalaman peserta didik. Kegiatan inti menekankan pada konstruksi pengetahuan melalui pertanyaan pemantik, diskusi kelompok, dan pengamatan video/gambar. Aplikasi konsep diwujudkan melalui praktik langsung, misalnya konfigurasi perangkat wifi. Kegiatan diakhiri dengan refleksi, kuis, dan tindak lanjut untuk pertemuan selanjutnya. Kurikulum menekankan pentingnya kolaborasi (gotong royong) dalam kelompok, sesuai dengan prinsip pembelajaran aktif dan kolaboratif. Contohnya, terlihat pada instruksi untuk berdiskusi dan mengerjakan tugas kelompok dalam setiap pertemuan.
IV. Asesmen
Penilaian dalam modul ini bersifat komprehensif, mencakup asesmen diagnostik (non-kognitif), formatif, dan sumatif. Asesmen diagnostik menggali kondisi psikologis, aktivitas belajar, kondisi keluarga, dan kebutuhan belajar peserta didik. Asesmen formatif dan sumatif menggunakan berbagai teknik, seperti observasi, penugasan, dan tes tertulis, dengan instrumen seperti lembar observasi, lembar kerja peserta didik, dan rubrik penskoran. Kisi-kisi soal yang tersedia di lampiran menunjukkan cakupan materi dan level kognitif yang diukur. Contoh soal dan lembar kerja peserta didik memberikan gambaran konkrit tentang bagaimana asesmen dijalankan dan jenis tugas yang diberikan kepada siswa. Terlihat adanya keseimbangan antara asesmen pengetahuan dan keterampilan praktik.
V. Pengayaan dan Remedial
Modul menyediakan program pengayaan dan remedial untuk mengakomodasi perbedaan kemampuan belajar peserta didik. Peserta didik yang belum menguasai materi akan mendapatkan bimbingan tambahan, sedangkan peserta didik yang sudah menguasai materi akan mendapatkan pengayaan informasi. Hal ini menunjukkan komitmen terhadap pembelajaran inklusif yang memperhatikan kebutuhan individual setiap siswa. Pemberian bimbingan individual dan pengayaan informasi menunjukkan fleksibilitas dalam pendekatan pengajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar yang beragam.
VI. Refleksi
Modul diakhiri dengan lembar refleksi untuk guru dan peserta didik. Lembar refleksi untuk peserta didik meliputi perasaan dalam belajar, makna pembelajaran, penguasaan materi, keaktifan, dan gotong royong. Lembar refleksi untuk guru meliputi penguasaan materi, penyampaian materi, dan umpan balik. Refleksi ini penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di masa mendatang, sesuai prinsip pembelajaran reflektif. Lembar refleksi ini menyediakan ruang bagi guru dan siswa untuk mengevaluasi proses pembelajaran, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, dan merencanakan perbaikan di masa depan.