• Tidak ada hasil yang ditemukan

Optimasi Penjadwalan Proyek menggunakan Metode CPM dan PDM (Studi Kasus: Pembangunan Jalan Sungai Manggis, Kecamatan Sambutan, Samarinda)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Optimasi Penjadwalan Proyek menggunakan Metode CPM dan PDM (Studi Kasus: Pembangunan Jalan Sungai Manggis, Kecamatan Sambutan, Samarinda)"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Batasan Masalah

Manfaat Penelitian

Luaran

LANDASAN TEORI

Tinjauan Pustaka

“Optimasi waktu dengan metode CPM, PERT dan PDM pada proyek pembangunan gedung Dinas Sosial dan Dinas Kelautan Kabupaten Gresik.” Menurut Ilyandi Syaputra (2019) dalam penelitian yang berjudul “Analisis Perencanaan Pelaksanaan Pekerjaan Proyek Menggunakan Metode CPM dan PDM untuk Peningkatan Jalan Sei Pakning (KM 130), Teluk Masjid, Simpang Pusako Kabupaten Siak”. Penjadwalan ulang proyek pembangunan dengan metode PDM dan CPM (studi kasus pada pembangunan Yogya Department Store di Pekalongan)” Perencanaan.

Perbandingan Perencanaan Proyek dengan Metode Precedence Diagram PDM & Metode Jalur Kritis CPM (Studi Kasus : Kelanjutan Proyek Pembangunan Gedung SD Samarinda Islamic Center) Hasil yang diperoleh PDM adalah total waktu pengerjaan 175 hari, sedangkan metode CPM memberikan total waktu pengerjaan proyek adalah 190 hari, jika dibandingkan metode PDM dan CPM dilakukan beberapa perbandingan seperti tampilan yang digunakan untuk menyajikan data informasi, batasan kegiatan, hasil yang dicapai, perbedaan jalur kritis yang dihasilkan dan total durasi Menurut Wasis Priyambodo (2022) dalam penelitian berjudul “Analisis Perbandingan Penjadwalan Proyek Konstruksi Dengan Metode Jalur Kritis (CPM) dan Metode Precedence Diagram (PDM)”, perhitungan CPM menghasilkan jangka waktu proyek selama 191 hari dan pekerjaan jalur kritis dari 44 aktivitas.

Hasil perhitungan CPM dan PDM menunjukkan perhitungan PDM lebih baik dibandingkan CPM dengan selisih 54 hari, dan PDM lebih cepat dibandingkan CPM. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dalam penelitian ini mengenai perbedaan metode dan lokasi yang digunakan.

Kegiatan Proyek

Penjadwalan Proyek

Metode Penjadwalan Proyek

CPM (Critical Path Method)

  • Simbol-simbol Dalam Network Planning CPM
  • Hubungan Antara Simbol dan Kegiatan

Metodologi CPM digunakan dalam analisis jaringan untuk menentukan kapan kegiatan proyek dimulai dan berakhir, dan untuk mengidentifikasi waktu terbaik untuk menyelesaikan proyek. Jadi dalam CPM terdapat kegiatan dummy (kegiatan palsu) yang merupakan kegiatan semu atau kegiatan fiktif yaitu kegiatan yang tidak memerlukan waktu, uang, atau peralatan. Pr : produktivitas kerja rata-rata N : jumlah pekerja dan peralatan 2.5.1 Simbol dalam perencanaan jaringan CPM.

Setiap peristiwa juga harus diawali dengan peristiwa, yaitu peristiwa yang mengawali kegiatan dan peristiwa yang mengakhirinya. Menilai dan mengidentifikasi lingkungan proyek, mendeskripsikannya, membaginya menjadi kegiatan atau kelompok kegiatan yang merupakan bagian dari proyek. Setiap peristiwa diberi nomor yang lebih besar untuk membedakan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya.

EAT: Waktu paling awal terjadinya peristiwa n (Daftar Waktu Peristiwa) CATATAN: Waktu paling awal peristiwa n mungkin terjadi (Waktu Peristiwa terbaru). LS : Early start (waktu paling awal terjadinya suatu pekerjaan) EF : Earliest finish time (waktu selesai paling awal suatu pekerjaan) LF : Earliest finish time (waktu selesai paling awal suatu pekerjaan) 2.5.2 Hubungan antara simbol dan aktivitas.

Gambar 2.1 Lingkaran kegiatan (Djojowirono, 2005)
Gambar 2.1 Lingkaran kegiatan (Djojowirono, 2005)

PDM (Presedence Diagram Method)

  • Hubungan logika ketergantungan PDM
  • Teknik Perhitungan PDM

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perencanaan proyek pembangunan jalan Sungai Manggis dengan metode CPM dan PDM. Dari rumus tersebut dapat dilakukan perhitungan untuk merencanakan proyek dengan menggunakan metode CPM dan PDM. Selanjutnya data-data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis lebih lanjut dari segi perencanaan proyek menggunakan jaringan (network Planning) dengan menggunakan metode CPM dan metode PDM.

Hasil analisis jaringan dengan metode CPM yang dilakukan dalam suatu rencana waktu menunjukkan gambaran pekerjaan atau aktivitas pekerjaan yang dilakukan, kode-kodenya, aktivitas pendahulunya (Predecessor), aktivitas berikutnya (Successor), dan durasi aktivitas. Hasil analisis jaringan dengan metode CPM yang dilakukan pada akselerasi 1 menunjukkan gambaran pekerjaan atau langkah-langkah pekerjaan yang dilakukan, kode, aktivitas pendahulu (Predecessor), aktivitas selanjutnya (Successor) dan durasi aktivitas. . Berikut hasil analisis jadwal dengan metode PDM dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Hasil analisis jaringan dengan metode PDM yang dilakukan pada percepatan 1 menunjukkan gambaran pekerjaan atau aktivitas pekerjaan yang dilakukan, kode-kode, aktivitas sebelumnya (pendahulu), aktivitas selanjutnya (penerus) dan durasi aktivitas. Penjadwalan ulang proyek pembangunan dengan metode PDM dan CPM (studi kasus pada pembangunan Yogya Department Store di Pekalongan).

Gambar 2. 8 Konstrain start to start (SS) (Soeharto, 1999)
Gambar 2. 8 Konstrain start to start (SS) (Soeharto, 1999)

METODE PENELITIAN

Analisa Data

Untuk mencapai tujuan penelitian ini perlu diperoleh data-data seperti jadwal, yang kemudian diolah dalam bentuk jaringan kerja yang ditetapkan dengan suatu metode yang diyakini dapat memberikan teknik dasar untuk menentukan urutan, durasi dan kekritisan suatu pekerjaan. proyek. . kegiatan sehingga dapat digunakan untuk memperkirakan keseluruhan durasi proyek.

Prosedur Penelitian

Pada tahap ini akan dibahas hasil penelitian dengan membandingkan perhitungan penulis dengan data proyek untuk memperoleh hasil analisis rencana proyek CPM dan PDM. Pada tahap ini dibuat kesimpulan dan usulan berdasarkan hasil analisis komputasi yang diperoleh dalam penelitian ini.

Bagan Alir Penelitian

Hasil analisa tenggat waktu dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan kontraktor dan dimaksudkan untuk dipercepat dengan metode CPM. Hasil analisis jaringan dengan metode CPM yang dilakukan pada gear 2 menunjukkan deskripsi tugas atau langkah kerja yang dilakukan, kode, aktivitas sebelumnya (pendahulu), aktivitas berikutnya (penerus) dan durasi aktivitas. Hasil analisis jaringan kerja dengan metode PDM, dilakukan sesuai jadwal, menunjukkan uraian pekerjaan dan/atau aktivitas pekerjaan yang dilakukan, kodenya, aktivitas sebelumnya (pendahulu), aktivitas berikutnya (penerus) dan lamanya pekerjaan. aktivitas tersebut.

Hasil analisis jaringan kerja dengan metode PDM yang dilakukan pada percepatan 2 menunjukkan gambaran pekerjaan atau aktivitas pekerjaan yang dilakukan, kode, aktivitas sebelumnya (pendahulu), aktivitas berikutnya (penerus), dan durasi aktivitas. Waktu penyelesaian proyek pada jadwal dengan metode CPM adalah 217 hari, pada uji akselerasi 1 total waktu penyelesaian proyek adalah 207 hari, pada uji akselerasi 2 total waktu penyelesaian proyek adalah 196 hari. Studi Banding Penjadwalan Proyek Konstruksi Berulang Dengan Menggunakan Metode Recursive Scheduling (RSM) dan Metode Precedent Diagram (PDM).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengamatan (Data)

Pekerjaan peningkatan Jalan Sungai Manggis di Kecamatan Sambutan Kota Samarinda didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RPBD) Kota Samarinda Tahun 2022. Proyek pembangunan jalan ini terletak tepat di sebelah Jalan Sungai Manggis di Kecamatan Sambutan dengan total biaya proyek sebesar Rp. Bamba Persada, oleh karena itu data yang diperlukan untuk penelitian ini diperoleh dalam bentuk timeline.

Uraian Pekerjaan

Analisis Jaringan Kerja Metode CPM (Critical Path Method)

  • Analisa Penjadwalan sesuai Time Schedule
  • Analisa penjadwalan menggunakan metode CPM (Percepatan 1) . 33
  • Analisa Penjadwalan menggunakan metode PDM (Percepatan 1) . 47

Sedangkan durasi penyelesaian proyek pada time schedule dengan metode PDM adalah 217 hari, pada percobaan percepatan 1 total durasi penyelesaian proyek adalah 150 hari, pada percobaan percepatan 2 total durasi penyelesaian proyek adalah 148 hari.

Gambar 4.1 Diagram jaringan kerja sesuai time schedule dengan menggunakan metode CPM
Gambar 4.1 Diagram jaringan kerja sesuai time schedule dengan menggunakan metode CPM

PENUTUP

Kesimpulan

Bentuk jaringan dari metode CPM pada penelitian ini adalah beberapa pekerjaan dilakukan secara bersamaan, sehingga dapat mempersingkat perjalanan atau mempercepat durasinya. Sebaliknya pada metode PDM, karena terdapat empat hubungan logis/kendala yang beroperasi pada analisis jadwal, maka modul jaringan mempunyai waktu eksekusi yang lebih singkat sehingga aktivitas dapat tumpang tindih. Metode yang paling cocok untuk proyek pekerjaan jalan Sungai Manggis Kecamatan Sambutan Kota Samarinda adalah metode PDM karena metode PDM dapat memberikan durasi proyek yang lebih singkat dibandingkan dengan metode CPM, yaitu pada uji percepatan 1 metode PDM mempunyai durasi 150 hari sedangkan metode CPM durasi 207 hari, pada percobaan akselerasi 2 metode PDM durasi 148 hari sedangkan metode CPM durasi 196 hari.

Saran

Perbandingan Perencanaan Proyek dengan Metode Precedence Diagram PDM & Metode Critical Path CPM (Studi Kasus: Kelanjutan Pembangunan Proyek Gedung SD Samarinda Islamic Center). Analisis perencanaan pelaksanaan pekerjaan proyek dengan metode CPM dan PDM pada perbaikan jalan Sei Pakning (KM 130), Teluk Masjid, Simpang Pusako, Kabupaten Siak. Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan Rambu dan perlengkapan lalu lintas atau pengaturan lalu lintas yang diperlukan.

Tabel analisa Time Schedule menggunakan Metode CPM
Tabel analisa Time Schedule menggunakan Metode CPM

Gambar

Gambar  2.5  menunjukan  hubungan  jaringan  di  mana  kegiatan  AB  selesai,  diikuti oleh kegiatan C hingga selesai, dan kemudian kegiatan DE berlanjut
Gambar 2. 12 Dummy Start dan Finish pada PDM (Ervianto, 2005)
Gambar 2. 13 Hubungan Kegiatan i dan j (Ervianto, 2005)
Gambar 2.14 Kegiatan Splitable (Ervianto, 2005)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini membahas mengenai analisa percepatan waktu proyek pada pelaksanaan Proyek Jembatan Sungai Naik, Kabupaten Musi Rawas dengan metode penambahan jam

Gambar 9. Dari alternatif ke-1 sampai ke-4 percepatan, menghasilkan alternatif ke-1 yang mengalami penambahan biaya paling sedikit yaitu menjadi sebesar Rp

Tidak seperti PDM yang mempunyai 4 hubungan logika yakni Start to Start SS, Start to Finish SF Finish to Start FS, Finish to Finish FF sehingga PDM lebih cocok digunakan karena dapat

Berdasarkan Tabel 2 dan gambar pelaksanaan simulasi penjadwalan ulang metode CPM menggunakan aplikasi MS Project untuk mencapai penyelesaian waktu 54 hari tepat waktu maka lintasan

Hitungan maju seperti pada persamaan 2.1 EF = ES + D 2.1 Keterangan: EF : waktu selesai paling awal suatu pekerjaan ES : waktu mulai tercepat suatu pekerjaan D : durasi Hitungan

KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan dalam penyusunan skripsi Analisis Penjadwalan Proyek Dengan Metode PDM Dan PERT Pada Pembangunan Ruas Jalan Simpang Armed