Panduan Substansi Pengelolaan Kinerja
Guru & Kepala Sekolah
Disusun Oleh: Tim Kemendikbudristek dan Tim Pengembang Teknologi Desember, 2023 | Versi 1.0 | Umum
Seri Panduan Platform Merdeka Mengajar
Cakupan Informasi Pada Dokumen Ini
1. Mengapa Transformasi Pengelolaan Kinerja?
● Tentang Angka Kredit
● Mengapa perlu transformasi pengelolaan kinerja?
● Ciri-ciri transformasi pengelolaan kinerja
2. Apa dan Bagaimana Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah?
● Manfaat Pengelolaan Kinerja
● Variabel Pengelolaan Kinerja
● Praktik Kinerja
● Perilaku Kerja
● Pengembangan Kompetensi
● Dokumentasi Akuntabilitas
3. Bagaimana Proses Penilaian Dalam Pengelolaan Kinerja?
● Ilustrasi Penilaian Dalam Pengelolaan Kinerja
PE PENTING!
1. Baca dan pelajari dokumen ini sebelum mulai mengisi form Pengelolaan Kinerja di Platform Merdeka Mengajar
2. Dokumen ini juga bisa Anda gunakan sebagai materi paparan sosialisasi untuk rekan Guru & Kepala Sekolah 3. Selain dokumen ini terdapat bahan
bacaan lain yang dapat Anda pelajari untuk mendukung pemahaman terkait Pengelolaan Kinerja, antara lain :
- Panduan Teknis Fitur Pengelolaan Kinerja Guru
- Surat Edaran Bersama Kepala Badan Kepegawaian Negara dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 17 tahun 2023 dan Nomor 9 Tahun 2023 - Peraturan Direktur Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan Nomor 7607/B.B1/HK.03/2023 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah
Transformasi Pengelolaan Kinerja Guru & Kepala Sekolah
Mengapa
Transformasi Pengelolaan Kinerja?
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2023
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Sebagai bagian dari transformasi
pengelolaan ASN yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, KemenPANRB melakukan transformasi pengelolaan kinerja yang diatur melalui:
❏ PermenPANRB No. 6 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Kinerja Pegawai Aparatur Sipil Negara
❏ PermenPANRB No. 1 Tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional
Transformasi Pengelolaan Kinerja
Guru dan Kepala Sekolah
Angka kredit diperoleh dari pelaksanaan butir-butir kegiatan yang diajukan melalui Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK).
● Semakin banyak butir kegiatan yang dilaksanakan, semakin besar angka kredit yang diperoleh.
● Setiap butir kegiatan memiliki bobot angka kredit yang berbeda. Semakin besar bobot butir kegiatan, semakin besar angka kredit yang diperoleh.
Bagaimana Angka Kredit sebelumnya diperhitungkan?
Butir Kegiatan Angka Kredit
Per Butir Keg. Terlaksana Total Angka Kredit
12.5 1 12.5
8 1 8
7 1 7
2 2 4
0.5 8 4
Total 35.5
Angka kredit didapatkan melalui penetapan predikat kinerja atas pemenuhan ekspektasi pimpinan terkait tujuan dan sasaran organisasi.
Predikat kinerja dikonversi menjadi angka kredit dengan mengalikan Koefisien angka kredit dengan faktor pengali predikat kinerja.
Besaran angka kredit tidak lagi dipengaruhi oleh jumlah kegiatan yang dilaksanakan
Bagaimana Angka Kredit
sekarang diperhitungkan?
Predikat Kinerja % Faktor Pengali
Sangat Baik 150%
Baik 100%
Cukup 75%
Kurang 50%
Sangat Kurang 25%
Jenjang Koefisien Angka Kredit Tahunan
Ahli Pertama 12,5
Ahli Muda 25
Ahli Madya 37,5
Ahli Utama 50
Contoh simulasi:
Predikat Kinerja : Sangat Baik Jenjang : Ahli Muda Angka Kredit = 25 x 150% = 37,5
Penilaian Kinerja Pegawai
Penetapan Predikat
Kinerja
Konversi ke Angka Kredit
Bagi Pegawai
Alat dalam merencanakan, melaksanakan, dan meningkatkan kinerja sesuai ekspektasi
pimpinan
Bagi Pimpinan
Alat dalam mengelola kinerja pegawai secara individu dan kolektif agar bisa berdaya mencapai tujuan dan sasaran organisasi
Transformasi Pembelajaran
Semua pegawai mendapatkan pengakuan atas kinerjanya yang menunjang transformasi
pembelajaran untuk mewujudkan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik
Mengapa Perlu Transformasi Pengelolaan Kinerja
Guru dan Kepala Sekolah?
Bagi Pemerintah Daerah
Alat dalam mengelola kinerja seluruh unit untuk mencapai tujuan dan sasaran Pemerintah Daerah
Perspektif KemenpanRB Perspektif Kemendikbudristek
● Penyelarasan dan
percepatan proses melalui teknologi dan terintegrasi pengelolaan kinerja daerah
● Lebih sedikit dokumen yang harus disiapkan dan direviu oleh atasan dan Pemda
● Pegawai melakukan peningkatan kinerja berbasis observasi kinerja
● Atasan dan Pemda fokus mendukung peningkatan kinerja yang berdampak nyata pada pembelajaran peserta didik
Merdeka Memilih Indikator yang Relevan
● Pegawai memilih satu indikator kinerja yang paling relevan untuk ditingkatkan
● Atasan dan Pemda dapat menyusun prioritas
indikator sesuai kondisi sekolah dan daerah.
● Tekanan untuk mencapai kinerja sempurna hanya melahirkan perubahan di atas kertas
● Pegawai tersita waktunya untuk urusan administrasi
● Atasan dan Pemda mengevaluasi dokumen secara manual
● Pegawai diukur dengan banyak indikator
● Pemetaan kebutuhan peningkatan kinerja sulit dilakukan, karena indikator terlalu banyak
Sebelum
Sesudah
Merdeka dari Beban Administrasi
Merdeka Unjuk Kinerja yang Berdampak
Apa Ciri Transformasi Pengelolaan Kinerja
Guru dan Kepala Sekolah?
Surat Edaran Bersama Kepala Badan Kepegawaian Negara dan Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 17 tahun 2023 dan Nomor 9 Tahun 2023 tentang Sistem Informasi Pengelolaan Kinerja
Aparatur Sipil Negara Guru.
(diisi link)
(Masukan gambar screenshot halamandepan SEB)
Untuk mendukung Transformasi Pengelolaan Kinerja, Kemendikbudristek bersama BKN menerbitkan Surat Edaran Bersama
Penerapan pengelolaan kinerja bagi Guru dan Kepala Sekolah dilakukan melalui
Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang
terintegrasi dengan aplikasi e-Kinerja BKN.
TELAH
TERBIT!
Regulasi teknis berupa Perdirjen untuk mendukung penerapan Pengelolaan Kinerja Guru dan
Kepala Sekolah melalui PMM Perdirjen GTK
No. 7607/B.B1/HK.03/2023 tentang
Petunjuk Teknis Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah
(diisi link)
(Masukan gambar screenshot halamandepan Perdirjen)
Transformasi Pengelolaan Kinerja Guru & Kepala Sekolah
Apa dan
Bagaimana Pengelolaan
Kinerja Guru &
Kepala Sekolah?
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2023
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Apa Manfaat Pengelolaan Kinerja
Guru dan Kepala Sekolah?
Memfasilitasi pegawai (guru dan kepala sekolah) melakukan pengembangan kompetensi dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan.
Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap kontribusi pegawai (guru dan kepala sekolah) terhadap peningkatan kualitas pembelajaran.
Memberikan penguatan dan dukungan terhadap peningkatan karier pegawai
(guru dan kepala sekolah) berdasarkan kualitas kinerjanya.
BERAKHLAK
1. Berorientasi Pelayanan 2. Akuntabel
3. Kompeten 4. Harmonis 5. Loyal 6. Adaptif 7. Kolaboratif.
Dokumentasi Akuntabilitas
Dokumen yang menunjukkan akuntabilitas pegawai (guru dan kepala sekolah) dalam melakukan kinerja sesuai tugasnya. Tidak dinilai tapi wajib dikumpulkan.
Praktik Kinerja
berdasarkan Rapor Pendidikan
Guru: Indikator D1, Praktik Pembelajaran KS: Indikator D3, Kepemimpinan
Pembelajaran
Kinerja
Hasil Kerja Perilaku Kerja
Penetapan Predikat Kinerja
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
= +
Pengembangan Kompetensi
Pertimbangan untuk penilaian praktik kinerja
Apa Cakupan Pengelolaan Kinerja
Guru dan Kepala Sekolah?
Penilaian Kinerja
Konversi
Angka Kredit
BERAKHLAK
1. Berorientasi Pelayanan 2. Akuntabel 3. Kompeten 4. Harmonis 5. Loyal 6. Adaptif
7. Kolaboratif.
Dokumentasi Akuntabilitas
Dokumen yang menunjukkan akuntabilitas pegawai (guru dan kepala sekolah) dalam melakukan kinerja sesuai tugasnya. Tidak dinilai tapi wajib dikumpulkan.
Berdasarkan Rapor Pendidikan
Guru: Indikator D1, Praktik Pembelajaran
KS: Indikator D3, Kepemimpinan Pembelajaran
Praktik Kinerja + Perilaku Kerja =
Apa Cakupan Pengelolaan Kinerja
Guru dan Kepala Sekolah?
+ Perkembangan Kompetensi (Pertimbangan)
Kategori Kegiatan
1. Pendidikan 2. Pelatihan 3. Non-pelatihan 4. Kontribusi
Komunitas 5. Kontribusi
Sumber Belajar
Kinerja
Predikat Kinerja
Koefisien
Angka Kredit Tahunan
Angka Kredit
=
x
Berdasarkan Rapor Pendidikan Guru: Indikator D1, Praktik Pembelajaran KS: Indikator D3, Kepemimpinan Pembelajaran
1. Praktik Kinerja
Apa Variabel Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah?
Kategori Kegiatan 1. Pendidikan 2. Pelatihan 3. Non-pelatihan 4. Kontribusi
Komunitas 5. Kontribusi
Sumber Belajar 2. Pengembangan Kompetensi
Terdapat empat variabel yang dalam penilaian kinerja seorang pegawai:
Dokumen yang menunjukkan akuntabilitas pegawai (guru dan kepala sekolah) dalam melakukan kinerja sesuai tugasnya Tidak dinilai tapi wajib dikumpulkan.
4. Dokumen Akuntabilitas Wajib dikumpulkan Variabel pertimbangan
Variabel penilaian
Keempat variabel di atas akan menjadi acuan Penilai dalam melakukan Penetapan Predikat Kinerja Pegawai
Kemudian Predikat Kinerja akan menentukan Angka Kredit yang diperoleh Pegawai
Penetapan Predikat KinerjaKonversi ke Angka Kredit 1. Praktik Kinerja
3. Perilaku Kerja
2. Pengembangan Kompetensi
(pertimbangan)
4. Dokumen Akuntabilitas (wajib dikumpulkan)
Penilaian Kinerja Pegawai
BERAKHLAK 1. Berorientasi
Pelayanan 2. Akuntabel 3. Kompeten 4. Harmonis 5. Loyal 6. Adaptif 7. Kolaboratif.
3. Perilaku Kerja Variabel penilaian
Kategori Guru Kepala Sekolah Penilaian
Prioritas
Praktik kinerja yang dilakukan guru
dan menjadi prioritas peningkatan kinerja berdasar observasi kinerja.
Praktik kinerja yang dilakukan Kepala Sekolah dan
menjadi prioritas peningkatan kinerja berdasar observasi
kinerja. Dinilai
Pengembangan Kompetensi: Pilihan kegiatan pengembangan kompetensi sesuai dengan
kebutuhan dan aspirasi karier pegawai di masa depan serta kesesuaian dengan kebutuhan dan
tujuan satuan pendidikan. Dipertimbangkan
Perilaku Kerja: Perilaku yang diharapkan dari setiap ASN yang terdiri dari Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif dikontekstualisasikan dalam bidang
pendidikan. Dinilai
Akuntabilitas
Dokumen yang menunjukkan akuntabilitas guru dalam melakukan kinerja yang terdiri dari
1. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (K3)
2. SK Tugas Tambahan (K4) 3. Kehadiran di Kelas (K5)
Dokumen yang menunjukkan akuntabilitas kepala sekolah dalam melakukan kinerja yang terdiri dari:
1. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (K3) 2. Perencanaan Program Sekolah (K4)
3. Pelaporan Program Sekolah [K5]
4. Kehadiran di Sekolah (K6)
Dikumpulkan
Apa Variabel Pengelolaan Kinerja
Guru dan Kepala Sekolah?
1. Praktik Kinerja
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2023
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP) Siklus Peningkatan Kinerja Pegawai Penilaian Kinerja
Guru dan KS memilih 1 Sub Indikator Kinerja dari Indikator Rapor
Pendidikan
-
Guru: Indikator D1, 8Sub Indikator Praktik Pembelajaran
-
KS: Indikator D3, 8 SubIndikator Kepemimpinan Pembelajaran
Guru dan KS akan dinilai berdasar 3 aspek dari Indikator D2 Rapor
Pendidikan:1. Upaya Refleksi 2. Upaya Belajar 3. Perubahan Praktik Berdasarkan nilai tersebut dan mempertimbangkan Pengembangan
Kompetensi, ditetapkan Predikat Kinerja Pegawai
SKP
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
A B dan C D D E, F & G SKP A D D E, F & G
Bagaimana Pengelolaan Praktik Kinerja
Guru dan Kepala Sekolah?
B dan C
Praktik Kinerja
1 2 3
A Diskusi Persiapan
B Observasi
Kinerja
C
Diskusi Tindak Lanjut E
Refleksi Tindak Lanjut
D
Upaya
Tindak Lanjut
Bagaimana linimasa Pengelolaan Praktik Kinerja
Guru dan Kepala Sekolah?
A
Diskusi Persiapan
B
Observasi Kinerja
C
Diskusi Tindak Lanjut
E
Refleksi Tindak Lanjut
DUpaya Tindak Lanjut
Siklus Peningkatan Kinerja Pegawai
Pengelolaan Praktik Kinerja dilakukan sebanyak 2 siklus dalam setahun.
SKP
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
A: Diskusi
Persiapan B: Observasi Kinerja C: Diskusi Tindak Lanjut
E: Refleksi Tindak Lanjut F & G: Penilaian D: Upaya Tindak Lanjut
SKP
Jul Agu Sep Okt Nov Des
A: Diskusi
Persiapan B: Observasi Kinerja C: Diskusi Tindak Lanjut
E: Refleksi Tindak Lanjut F & G: Penilaian D: Upaya Tindak Lanjut
Seperti apa Siklus Pengelolaan Praktik Kinerja
Guru dan Kepala Sekolah?
Pengelolaan praktik kinerja adalah upaya mendukung pegawai melakukan peningkatan kinerja pada 1 indikator kinerja pilihan melalui Siklus Peningkatan Kinerja yang terdiri dari
A. Diskusi Persiapan: Upaya merumuskan fokus perilaku, upaya mempelajari dan jadwal observasi kinerja.
B. Observasi Kinerja: Observasi yang bertujuan menentukan batas dasar kinerja (baseline) sebelum melakukan upaya peningkatan kinerja. Observasi kinerja bukan untuk melakukan penilaian.
C. Diskusi Tindak Lanjut: Upaya merefleksikan hasil observasi kinerja, upaya tindak lanjut yang akan dilakukan dan kebutuhan dukungan untuk peningkatan kinerja.
D. Upaya Tindak Lanjut: Upaya melakukan pengembangan kompetensi yang dibutuhkan untuk peningkatan kinerja.
E. Refleksi Tindak Lanjut: Upaya merefleksikan tindak lanjut termasuk identifikasi capaian, tantangan dan rencana perbaikan.
Praktik Kinerja
8 sub indikator turunan dari
Indikator D1 Kualitas Pembelajaran pada Rapor Pendidikan
Guru memilih 1 sub indikator untuk ditingkatkan melalui Siklus
Peningkatan Kinerja
8 pilihan indikator dapat diubah sesuai prioritas pendidikan nasional
8 Pilihan Indikator Praktik Kinerja Guru
1. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Keteraturan Suasana Kelas
Penerapan Disiplin Positif
Umpan Balik Konstruktif
Perhatian dan Kepedulian
Ekspektasi pada Peserta Didik
Aktivitas Interaktif
Instruksi yang Adaptif
Instruksi
Pembelajaran
8 sub indikator turunan dari Indikator D3 Kepemimpinan Pembelajaran pada Rapor Pendidikan
Kepala Sekolah memilih 1 sub indikator untuk ditingkatkan melalui Siklus Peningkatan Kinerja 8 pilihan indikator dapat diubah sesuai prioritas pendidikan nasional
8 Pilihan Indikator Praktik Kinerja Kepala Sekolah
1. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Memandu perencanaan pembelajaran
Komunikasi visi-misi satuan pendidikan
Presentasi
program sekolah
Refleksi pengelolaan kurikulum satuan pendidikan
Aktivasi kegiatan komunitas belajar
Siklus peningkatan kualitas praktik pembelajaran
Menceritakan praktik baik kepemimpinan
Refleksi program
pengembangan
kompetensi guru
Bagaimana Penilaian Praktik Kinerja
Guru dan Kepala Sekolah?
Upaya Refleksi
Pejabat Penilai menilai bagaimana upaya pegawai melakukan refleksi untuk menyadari kesulitannya dalam peningkatan pembelajaran Dengan mempertimbangkan:
● Kualitas refleksi pada C - Diskusi Tindak Lanjut
● Kualitas refleksi pada E - Refleksi Tindak Lanjut Observasi Kelas
Upaya Mempelajari
Pejabat Penilai melihat bagaimana upaya pegawai mempelajari dan menguasai kompetensi yang dibutuhkan untuk peningkatan kinerja berdasarkan hasil observasi kelas dan hasil refleksi Dengan mempertimbangkan:
● Kualitas refleksi terhadap penyelesaian Upaya Tindak Lanjut pada E - Refleksi Tindak Lanjut
Perubahan Praktik
Pejabat Penilai melihat bagaimana perubahan kinerja yang ditunjukkan oleh pegawai dari waktu ke waktu yang mempengaruhi kualitas pembelajaran di kelas atau satuan pendidikan
Dengan mempertimbangkan:
● Perubahan praktik dari waktu ke waktu pada E - Refleksi Tindak Lanjut
Mengacu pada Siklus Peningkatan Kinerja Pegawai di samping, dijabarkan bagaimana Pejabat Penilai (KS/PS) menilai Praktik Kinerja Pegawai (guru dan kepala sekolah) di setiap tahapan Siklus Peningkatan Kinerja Pegawai
Siklus Peningkatan Kinerja Pegawai
Praktik Kinerja
Upaya Refleksi Upaya Mempelajari Perubahan Praktik
A
Diskusi Persiapan
B
Observasi Kinerja
C
Diskusi Tindak Lanjut
E
Refleksi Tindak Lanjut
DUpaya Tindak Lanjut
Apa Aspek Penilaian terhadap Praktik Kinerja
Guru dan Kepala Sekolah?
Upaya pegawai dalam melakukan peningkatan pada 1 indikator kinerja pilihan melalui Siklus Peningkatan Kinerja akan dinilai berdasarkan 3 aspek yang diturunkan dari Indikator D2 Rapor Pendidikan:
Praktik Kinerja
1. Bagaimana upaya pegawai melakukan refleksi untuk menyadari tantangan dalam peningkatan kinerjanya?
2. Apakah pegawai menjelaskan tantangan yang dihadapi?
3. Apakah pegawai mengakui kelemahan diri yang perlu ditingkatkan untuk menghadapi tantangan tersebut atau justru menyalahkan keadaan?
Upaya Refleksi
1. Bagaimana upaya pegawai mempelajari dan menguasai kompetensi yang dibutuhkan untuk peningkatan kinerja berdasarkan hasil observasi kinerja dan refleksi diri?
2. Apakah pegawai menyelesaikan upaya tindak lanjut yang telah disepakati atau bahkan
menerapkan hasil upaya tindak lanjutnya?
Upaya Mempelajari
Bagaimana perubahan praktik kinerja yang ditunjukkan oleh pegawai dari waktu ke waktu yang berdampak pada kualitas pembelajaran di kelas atau satuan pendidikan dibandingkan batas dasar kinerja yang terlihat pada saat observasi kinerja?
Perubahan Praktik
2. Perilaku Kerja
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2023
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Pejabat penilai (KS/PS) melakukan diskusi penilaian bersama pegawai (guru dan KS) menggunakan rating perilaku: di atas, sesuai atau di bawah
ekspektasi.
Pegawai (guru dan KS) memilih 7 fokus perilaku kerja yang akan
ditingkatkan
Pejabat penilai (KS/PS) menetapkan 7 fokus perilaku kerja yang akan ditingkatkan
Bagaimana Pengelolaan Perilaku Kerja
Guru dan Kepala Sekolah?
Pelaksanaan kinerja dengan menunjukkan 7 fokus perilaku kerja
NO. ASPEK INDIKATOR FOKUS PERILAKU RATING
1 Berorientasi Pelayanan
Memahami kebutuhan peserta didik dan berusaha memenuhinya
Mengidentifikasi kebutuhan peserta didik secara proaktif
Sesuai Ekspektasi
2 Kolaboratif
Menggerakkan pemanfaatan sumber daya satuan pendidikan untuk pencapaian visi dan misi satuan pendidikan
Mengoptimalkan sumber daya satuan pendidikan untuk mendukung pencapaian kinerja satuan pendidikan
Di Atas Ekspektasi
Perilaku Kerja
Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP) 1 Pelaksanaan Kinerja 2 Penilaian Kinerja 3
Apa Saja Aspek Perilaku Kerja
Guru dan Kepala Sekolah?
1. Berorientasi pada Pelayanan: Bagaimana pegawai memahami dan memenuhi kebutuhan peserta didik, rekan sejawat, dan masyarakat? Apakah pegawai ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan untuk memberikan pelayanan? Apakah pegawai terus melakukan perbaikan untuk meningkatkan pelayanannya?
2. Akuntabel: Apakah pegawai melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi? Apakah pegawai menggunakan sumber daya yang ada secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien? Apakah pegawai melaksanakan tugasnya sesuai kewenangan?
3. Kompeten: Apakah pegawai berupaya meningkatkan kompetensinya? Apakah pegawai membantu peserta didik dan rekan sejawat untuk belajar? Apakah pegawai melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik?
4. Harmonis: Apakah pegawai menghargai setiap orang? Apakah pegawai suka menolong orang lain? Apakah pegawai membangun lingkungan kerja yang kondusif?
5. Loyal: Apakah pegawai mematuhi ketentuan peraturan yang berlaku? Apakah pegawai memberikan layanan terbaik untuk meningkatkan kinerja satuan pendidikan? Apakah pegawai menjaga nama baik satuan pendidikan?
6. Adaptif: Apakah pegawai cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan? Apakah pegawai terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas? Apakah pegawai bertindak secara proaktif?
7. Kolaboratif: Apakah pegawai memberi kesempatan kepada peserta didik, rekan sejawat, dan masyarakat untuk berkontribusi? Apakah pegawai terbuka dalam bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pembelajaran? Apakah pegawai mampu dan mau memanfaatkan sumberdaya untuk tujuan satuan pendidikan?
Perilaku Kerja
3. Pengembangan Kompetensi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2023
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Apa Cakupan Pengembangan Kompetensi
Guru dan Kepala Sekolah?
Program Prioritas
Pendidikan Guru Penggerak, Sekolah Penggerak, Pendidikan
Profesi Guru, Implementasi Kurikulum Merdeka, Perencanaan
Berbasis Data
Program Non Prioritas
Kontributor
Penggerak, Asesor, Narasumber, Pengajar Praktik, Fasilitator, Guru Pamong, Coach/Mentor, Penelaah,
Pembuat Konten dll
Peserta
Komunitas Belajar
Skala Prioritas Kategori Peran Kategori Kegiatan
Pembuatan
Sumber Belajar Pendidikan Pengembangan Kompetensi
Selain Pelatihan Pelatihan
Catatan:
1. Setiap kegiatan pengembangan kompetensi dibobot dengan poin. Besaran poin ditentukan berdasarkan skala prioritas, kategori peran dan kategori kegiatan.
2. Pengembangan Kompetensi bertujuan untuk membantu guru mengembangkan kapasitasnya dalam meraih aspirasi karier di masa depan.
3. Semakin besar poin yang didapatkan seorang pegawai (guru dan kepala sekolah) mengindikasikan dua hal: semakin besar upayanya dalam meraih aspirasi kariernya dan semakin besar kontribusinya terhadap transformasi pembelajaran.
4. Seorang pegawai (guru dan kepala sekolah) wajib menyelesaikan kegiatan pengembangan kompetensi sejumlah 24 poin.
Besaran poin yang didapatkan akan menjadi pertimbangan dalam Penilaian Praktik Kinerja.
Pengembangan
Kompetensi
Apa Cakupan Pengembangan Kompetensi
Guru dan Kepala Sekolah?
Pengembangan Kompetensi
- Guru/Kepala Sekolah melaksanakan pelatihan mandiri sesuai model kompetensi Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah
- Guru menyelesaikan program pelatihan mandiri hingga penyampaian aksi nyata tentang
“Diferensiasi Pembelajaran PAUD” di PMM 8
poin
Per pelatihan mandiri
- Guru/Kepala Sekolah melakukan program pelatihan & pendidikan jangka pendek/menengah pada bidang kepemimpinan dan bidang teknis yang relevan
- Guru menuntaskan Program Guru Penggerak 128
poin
per semester
- Guru/Kepala Sekolah melaksanakan peran sebagai coach/mentor/fasilitator/pengajar praktik/asesor pada Pendidikan Guru Penggerak/Sekolah Penggerak/Pendidikan Profesi Guru
- Guru terlibat menjadi Guru Pamong di Program Pendidikan Profesi Guru Pra Jabatan di LPTK
12 poin
per kegiatan berdurasi 2-3 jam
Bagaimana Pengelolaan Pengembangan Kompetensi Guru dan Kepala Sekolah?
Pegawai (guru dan kepala sekolah) mengusulkan jenis kegiatan
pengembangan kompetensi minimal 24 poin
Pejabat penilai
(KS/PS) menetapkan jenis kegiatan
pengembangan kompetensi
Poin penyelesaian kegiatan
pengembangan kompetensi digunakan untuk pertimbangan penetapan Predikat Kinerja Pegawai
Pelaksanaan kegiatan pengembangan kompetensi Mengunggah bukti penyelesaian kegiatan
pengembangan kompetensi
Keterlibatan sebagai Pelatih Pamong
di 6 tahap kegiatan PPG 24 poin Sertifikat
Kepersertaan Penyelesaian satu Pelatihan Mandiri
di PMM sampai aksi nyata 8 poin PMM
Total 32 poin
Pengembangan Kompetensi
Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP) 1 Pelaksanaan Kinerja 2 Penilaian Kinerja 3
Pelaksanaan kegiatan pengembangan kompetensi Mengunggah bukti penyelesaian kegiatan pengembangan
kompetensi
4. Dokumen Akuntabilitas
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2023
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Apa Contoh Dokumen Akuntabilitas pada Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah?
Catatan:
Dokumen akuntabilitas adalah dokumen yang secara sehari-hari memang dikerjakan dan dihasilkan oleh pegawai dalam menjalankan kinerja. Bukan tambahan dokumen baru.
Dokumen
Akuntabilitas
Transformasi Pengelolaan Kinerja Guru & Kepala Sekolah
Bagaimana
Proses Penilaian dalam
Pengelolaan Kinerja?
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2023
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Bagaimana Penilaian dalam Pengelolaan Kinerja
Guru dan Kepala Sekolah?
1. Penilaian dalam pengelolaan kinerja terhadap seorang pegawai (guru dan kepala sekolah) adalah kewenangan penuh pejabat penilai (KS/PS) sebagai pejabat yang bertanggung jawab terhadap
peningkatan kinerja sekolah.
2. Angka kredit diperoleh seorang pegawai melalui konversi predikat kinerja menjadi angka kredit
berdasarkan koefisien angka kredit dengan faktor pengali.
Ilustrasi: Seorang Guru Muda mendapat Predikat Kinerja Sangat Baik maka akan mendapatkan Angka Kredit sebesar: 25 x 150% = 37,5
Predikat Kinerja % Faktor Pengali
Sangat Baik 150%
Baik 100%
Cukup 75%
Kurang 50%
Sangat Kurang 25%
Jenjang Koefisien Angka Kredit Tahunan
Ahli Pertama 12,5
Ahli Muda 25
Ahli Madya 37,5
Ahli Utama 50
Bagaimana Penilaian dalam Pengelolaan Kinerja
Guru dan Kepala Sekolah?
3. Penetapan Predikat Kinerja didasarkan pada hasil penilaian kinerja yang dilakukan Pejabat Penilai (KS/PS) mengacu pada 4 variabel:
a. Praktik kinerja: Dinilai
b. Pengembangan kompetensi: Dipertimbangkan c. Perilaku kinerja: Dinilai
d. Dokumen Akuntabilitas. Dikumpulkan
4. Penilaian Praktik kinerja: Pejabat penilai menilai upaya peningkatan 1 indikator kinerja oleh pegawai (guru dan kepala sekolah) yang dilakukan sepanjang pelaksanaan Siklus Peningkatan Kinerja. Aspek penilaian yang digunakan adalah: Upaya Refleksi, Upaya Mempelajari dan Perubahan Praktik.
5. Pada aspek Pengembangan Kompetensi, seorang pegawai (guru dan kepala sekolah) wajib menyelesaikan kegiatan pengembangan kompetensi sejumlah 24 poin. Banyaknya poin yang didapatkan tidak dinilai tapi dipertimbangkan oleh pejabat penilai (KS/PS) dalam Penilaian Praktik Kinerja.
6. Penilaian Perilaku kerja. Pejabat menilai upaya peningkatan 7 perilaku kerja oleh pegawai (guru dan kepala sekolah) pada akhir masa pengelolaan kinerja. Tujuh aspek perilaku kerja yang dinilai adalah: Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif.
7. Pada aspek Dokumen Akuntabilitas, seorang pegawai (guru dan kepala sekolah) wajib mengumpulkan
dokumen terkait sebagai bentuk akuntabilitas. Dokumen akuntabilitas tidak dinilai tapi bila tidak
dikumpulkan maka Predikat Kinerja yang diperoleh seorang pegawai tidak bisa ditampilkan.
Rating
Praktik Kinerja Di Atas Ekspektasi Pimpinan
Poin Pengembangan
Kompetensi 36 Poin
Rating
Perilaku Kerja Sesuai Ekspektasi Pimpinan
Penetapan Predikat Kerja
Angka Kredit
Ibu Sri Hariyati (35 tahun) ASN Guru Ahli Madya
Baik
Pak Hendrawan (29 tahun) ASN Guru Ahli Muda
100% x 37,5 = 37,5
Bagaimana Ilustrasi
Penilaian dalam
Pengelolaan Kinerja
Guru dan Kepala Sekolah?
Pak Anwar (29 tahun)
ASN Guru Ahli Muda penugasan kepala sekolah
Di Atas Ekspektasi Pimpinan
64 Poin
Di Atas Ekspektasi Pimpinan
Sangat Baik
150% x 25 = 37,5
FAQ
Q : Apa perbedaan antara e-Kinerja milik Badan Kepegawaian Negara (BKN) dengan sistem Pengelolaan Kinerja milik Kemendikbudristek?
A: Pengelolaan Kinerja pada Platform Merdeka
Mengajar (PMM) adalah layanan teknologi pengelolaan kinerja bagi guru dan kepala sekolah yang terintegrasi dengan aplikasi e-Kinerja yang dikelola oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN)
1. Perencanaan Kinerja diselaraskan dengan prioritas pada Rapor Pendidikan tingkat satuan pendidikan
2. Pelaksanaan Kinerja dilakukan mengikuti periode semester (6 bulan) dengan
pengumpulan bukti dukung digital secara lebih sederhana.
3. Penilaian Kinerja dilakukan pada platform untuk melihat pencapaian kinerja yang mendukung peningkatan capaian pembelajaran peserta didik dan
pengembangan karier berbasis sistem merit
Q : Bagaimana sistem Konversi Angka Predikat menjadi Angka Kredit di Pengelolaan Kinerja PMM?
A: Predikat Kinerja sebagaimana bagi Guru dan Kepala Sekolah berstatus pegawai negeri sipil dikonversikan ke dalam perolehan Angka Kredit tahunan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
Q : Satuan pendidikan saya adalah TK & PAUDdan saya tidak familiar dengan Rapor
Pendidikan. Apa sub indikator Praktik Kinerja paling tepat yang harus saya pilih?
A: Guru TK & PAUD yang belum familiar dengan
indikator Rapor Pendidikan,silakan dapat
berdiskusi dengan atasan atau Kepala Sekolah
Anda untuk memilih Praktik Pembelajaran
dengan Indikator yang paling relevan untuk
mendukung peningkatan kinerja Guru dan
Satuan Pendidikan yang dinaungi.
Mulai akses Pengelolaan Kinerja di Platform Merdeka Mengajar, sekarang!
Pahami alur dan penggunaan fitur Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah di:
link.tree/pengelolaankinerjapmm
Pelajari lebih lanjut
File Rujukan
1. Contoh Paparan Sosialisasi 2. Paparan MB 27
a. Versi 1 b. Versi 2 c. Versi 3 d. Versi Akhir 3. Paparan Subtansi
4. Template: Panduan Substansi/Paket Informasi Sosialisasi 5. File MT KS
6. File MT Guru
7. Rubrik Observasi Kelas
8. Rubrik Observasi Kinerja KS
Sasaran Kinerja Pegawai
(SKP)
Bagaimana Pengelolaan Praktik Kinerja
Guru dan Kepala Sekolah?
Siklus Peningkatan
Kinerja Pegawai Penilaian Kinerja
Pilih 1 Sub Indikator Kinerja dari Indikator Rapor
Pendidikan
Guru: Indikator D1, 8 Sub Indikator Praktik
Pembelajaran
KS: Indikator D3, 8 Sub Indikator Kepemimpinan Pembelajaran
A Diskusi Persiapan
B Observasi
Kinerja
C
Diskusi Tindak Lanjut E
Refleksi Tindak Lanjut
D Upaya Tindak Lanjut
Siklus
Peningkatan Kinerja
Penilaian berdasar 3 aspek dari Indikator D2 Rapor Pendidikan
1. Upaya Refleksi 2. Upaya Belajar 3. Perubahan Praktik Berdasarkan nilai tersebut (70%) dan
mempertimbangkan Pengembangan
Kompetensi, ditetapkan Predikat Kinerja Pegawai
1 2 3
SKP
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
A B
dan C
E, F & G A B
dan C
D D SKP D D E, F & G
Praktik Kinerja
Perilaku Kerja
+
Ringkasan: Bobot tinggi pada praktik kinerja untuk pilihan indikator yang relevan
+
Pengembangan Kompetensi
(Pertimbangan)
Aspek Level Bobot Nilai
Upaya Refleksi 3 Level 40%
0 - 100 Upaya Belajar 3 Level 30%
Perubahan Praktik 3 Level 30%
Aspek Kategori
7 Aspek Perilaku Kerja
Di Atas, Sesuai atau Di Bawah Ekspektasi
Atasan Jika ada screen shot?
Penjelasan?
Nilai Perkembangan Kompetensi hanya pertimbangan untuk membedakan kinerja
Guru/KS
Bagaimana Penilaian dalam Pengelolaan Kinerja
Guru dan Kepala Sekolah?
Penilaian Hasil Kerja
1. Penilaian dilakukan terhadap upaya pegawai (guru dan kepala sekolah) meningkatkan 1 indikator kinerja pilihan melalui Siklus Peningkatan Kinerja
2. Ada 3 aspek penilaian yang diturunkan dari Indikator D2 Refleksi dan Perbaikan Pembelajaran pada Rapor Pendidikan
Aspek Level Bobot Nilai
Upaya Refleksi 3 Level 40%
0 - 100
Upaya Belajar 3 Level 30%
Perubahan Praktik 3 Level 30%
Aspek Kategori
7 Aspek Perilaku Kerja 3 Kategori Penilaian
Penilaian Perilaku Kerja
Penilaian dilakukan terhadap upaya pegawai (guru dan kepala sekolah) menunjukkan peningkatan
fokus perilaku kerja selama masa pengelolaan kinerja terhadap 7 aspek
Bagian 2
Praktik Baik dan Miskonsepsi
Pengelolaan Kinerja
1. Kuis Pengelolaan Kinerja a. Pertanyaan
b. Kunci Jawaban
2. Panduan pegawai per tahapan 3. Panduan pejabat penilai per tahapan 4. Kuis Pengelolaan Kinerja
a. Pertanyaan b. Kunci Jawaban
Konten
Bagaimana Penilaian dalam Pengelolaan Kinerja
Guru dan Kepala Sekolah?
Kinerja
Penetapan Predikat Kinerja
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Penilaian Kinerja
Konversi Angka Kredit
Kinerja
Predikat Kinerja
Koefisien Angka Kredit Tahunan
Angka Kredit
= x
Predikat Kinerja % Faktor Pengali
Sangat Baik 150%
Baik 100%
Cukup 75%
Kurang 50%
Sangat Kurang 25%
Jenjang Koefisien Angka Kredit
Tahunan
Ahli Pertama 12,5
Ahli Muda 25
Ahli Madya 37,5
Ahli Utama 50
Seorang Guru Muda mendapat Predikat
Kinerja Sangat Baik maka akan mendapatkan
Angka Kredit sebesar: 25 x 150% = 37,5
#B
Panduan Pengelolaan
Teknologi Kinerja untuk Guru
#C
Panduan Pengelolaan
Teknologi Kinerja untuk
Pejabat Penilai
Predikat Kinerja
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
BERAKHLAK
1. Berorientasi Pelayanan 2. Akuntabel
3. Kompeten 4. Harmonis 5. Loyal 6. Adaptif 7. Kolaboratif.
Dokumentasi Akuntabilitas
Dokumen yang menunjukkan akuntabilitas pegawai (guru dan kepala sekolah) dalam melakukan kinerja sesuai tugasnya. Tidak dinilai tapi wajib dikumpulkan.
Praktik Kinerja
berdasarkan Rapor Pendidikan
Guru: Indikator D1, Praktik Pembelajaran KS: Indikator D3, Kepemimpinan
Pembelajaran
Kinerja 70%
Hasil Kerja
30%
Perilaku Kerja
= +
Pengembangan Kompetensi
Dipertimbangkan untuk penilaian
Apa Cakupan Pengelolaan Kinerja
Guru dan Kepala Sekolah?
Penilaian perilaku kerja dilakukan terhadap upaya pegawai dalam memenuhi ekspektasi khusus pimpinan melalui fokus perilaku yang ditunjukkan dalam merealisasikan hasil kerja.
1. Upaya Menunjukkan: Bagaimana upaya pegawai memahami dan memberikan layanan dasar sesuai standar? Apakah pegawai menyadari komitmen untuk memastikan para pihak mendapatkan layanan yang terbaik? Apakah pegawai berdiskusi bersama atasan dan para pihak untuk memperoleh masukan terhadap perilaku kerjanya?
2. Upaya Memperbaiki: Bagaimana upaya pegawai menyadari kelemahan dalam menunjukkan perilaku kerja yang menghalangi realisasi kinerjanya? Sejauh mana pegawai merespon dan menindaklanjuti masukan atasan dan para pihak untuk memperbaiki perilaku kerjanya? Apakah respon dan tindak lanjut yang dilakukan pegawai memberikan dampak positif bagi peningkatan layanan kepada atasan dan para pihak?
3. Upaya Mengevaluasi: Bagaimana upaya mengevaluasi pemenuhan layanan bagi atasan dan para pihak? Seberapa tepat penanganan masalah dilakukan oleh pegawai untuk memastikan pemberian layanan secara jangka panjang? Apakah penanganan masalah yang dilakukan dapat memberikan kepuasan bagi para pihak yang dilayani dan dapat direplikasi oleh pegawai lainnya?
Bagaimana Penilaian dalam Pengelolaan Kinerja
Guru dan Kepala Sekolah?
Kualitas Pembelajaran
[AN]
Praktik Kinerja Guru
[K1]
Tugas Tambahan
[K4]
Pengembangan Kompetensi
[K2]
Kurikulum Operasional
Satuan Pendidikan
(K3)
Kehadiran
di Kelas (K5) Perilaku Kerja Kualitas
Pembelajaran (AN) Pelaporan
Program Sekolah
[K5]
Praktik Kinerja Kepala Sekolah
[K1]
Pengembangan Kompetensi
[K2]
Kehadiran di Sekolah
(K6) Perilaku
Kerja
Kurikulum Operasional
Satuan Pendidikan
(K3) Perencanaan
Program Sekolah
(K4)
Kepala Sekolah Guru
Apa Cakupan Pengelolaan Kinerja
Guru dan Kepala Sekolah?
Penerapan Disiplin Positif
Perhatian dan Kepedulian Instruksi
Pembelajaran
Umpan Balik yang Konstruktif Keteraturan Suasana Kelas
Aktivitas Interaktif
Ekspektasi Pada Peserta Didik
Instruksi yang Adaptif
Praktik Kinerja Guru
8 Pilihan Indikator Praktik Kinerja Guru untuk Ditingkatkan
Komunikasi visi-misi satuan pendidikan
Refleksi pengelolaan kurikulum satuan pendidikan
Menceritakan praktik baik kepemimpinan
Aktivasi kegiatan komunitas belajar Memandu perencanaan
pembelajaran
Refleksi program pengembangan kompetensi guru
Presentasi
program sekolah
Siklus peningkatan kualitas praktik pembelajaran
Praktik Kinerja Kepala Sekolah
8 Pilihan Indikator Praktik Kinerja Kepala Sekolah untuk Ditingkatkan
Penetapan Sasaran Kinerja Pegawai
A Diskusi Persiapan
F
Penilaian Kinerja B
Observasi Kinerja
C
Diskusi Tindak Lanjut E
Refleksi Tindak Lanjut
G Penetapan Predikat Kinerja
SKP
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
A B
dan C
E, F & G A B
dan C Dilakukan pegawai
Disetujui Atasan Dilakukan Atasan
Diskusi Pegawai & Atasan
SKP
D
Upaya Tindak Lanjut
Siklus
Peningkatan Kinerja
D D
E, F & G
D D
Dilakukan Pegawai
Bagaimana Tahapan Pengelolaan Kinerja
Guru dan Kepala Sekolah?
Apa Cakupan Pengembangan Kompetensi
Guru dan Kepala Sekolah?
Program Prioritas
Pendidikan Guru Penggerak, Sekolah Penggerak, Pendidikan
Profesi Guru dan Komunitas Belajar
Program Non Prioritas
Kontributor
Penggerak, Narasumber, Pengajar Praktik, Fasilitator, Guru
Pamong, Coach/Mentor, Penelaah, Pembuat Konten dll
Peserta
Pelatihan
Skala Prioritas Kategori Peran Kategori Kegiatan
Pendidikan Komunitas Belajar Pembuatan
Konten
Berbagi Praktik Baik
Coaching/
Mentoring
Observasi
Pembelajaran Praktik Magang Seminar/
Lokakarya dll
B. Panduan Pengelolaan Kinerja bagi Guru sebagai pegawai 1. Substansi: Perencanaan, Pelaksanaan & Penilaian
2. Teknologi: Perencanaan, Pelaksanaan & Penilaian
5. Tahapan pengelolaan kinerja a. Tahap perencanaan kinerja
i. Pegawai mengusulkan sasaran kinerja: praktik pembelajaran, perilaku kerja, dan pengembangan kompetensi
ii. Dialog kinerja pegawai dan pejabat penilai iii. Penetapan sasaran kinerja pegawai
b. Tahap peningkatan kinerja i. Praktik Pembelajaran
1. Persiapan observasi kinerja 2. Pelaksanaan observasi kinerja 3. Diskusi tindak lanjut
4. Pelaksanaan tindak lanjut 5. Refleksi tindak lanjut ii. Perilaku Kerja
iii. Pengembangan Kompetensi iv. Dokumen Pendukung
c. Tahap penilaian kinerja
i. Penilaian Praktik Pembelajaran
ii. Penetapan Predikat Kinerja
Bagaimana tahapan pengelolaan kinerja?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Outline
60
Why & What - Visi Transformasi & Kebijakan Pendukung
Transformasi Pengelolaan Kinerja Guru & Kepala Sekolah 1
Who, When, How - Panduan Substansi
Panduan Pengelolaan Kinerja Guru & Kepala Sekolah 2
H ow - Panduan Penggunaan Sistem
Penggunaan Fitur Pengelolaan Kinerja pada PMM
3
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Why & What
Visi Transformasi dan Kebijakan Pendukung
61
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Outline
1. Apa dan mengapa pengelolaan kinerja 2. Mengapa perlu transformasi
pengelolaan kinerja
3. Apa manfaat pengelolaan kinerja 4. Bagaimana tahapan pengelolaan
kinerja?
62
Who, When, How - Panduan Substansi - High Level
Apa & Mengapa Pengelolaan Kinerja
Visi Pengelolaan Kinerja
Semua guru dan kepala sekolah mendapatkan pengakuan atas kinerjanya yang menunjang transformasi pembelajaran, mewujudkan pembelajaran yang
berorientasi pada peserta didik.
Who, When, How - Panduan Substansi - High Level
Mengapa Perlu Transformasi
Pengelolaan Kinerja
Why & What - Visi Transformasi & Regulasi Pendukung
Dasar hukum Pengelolaan Kinerja diatur dalam Perdirjen Juknis Pengelolaan Kinerja Guru dan PermenPANRB 1/2023
● …
● …
Perdirjen Juknis Pengelolaan Kinerja Guru
Pasal N
● …
● …
Pasal N
● …
● …
PermenPANRB 1/2023 Tentang asdf…
Pasal N
● …
● …
Pasal N
● …
● …
Pasal N
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kinerja diukur dengan banyak indikator
● Kinerja didefinisikan sebagai 8 indikator kinerja yang terintegrasi dengan Rapor Pendidikan.
● Guru dan Kepala Sekolah melalui PMM memilih 1 indikator kinerja yang ingin dan berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran.
Siklus peningkatan kinerja terjadi secara berkala yang prosesnya terjadi di PMM:
●
Di awal (Januari/Juli),menyepakati 1 indikator kinerja yang menjadi fokus
●
Di tengah, melakukan observasi kinerja untuk menentukan kondisi awal, dilanjutkan upaya tindak lanjut peningkatannya.●
Di akhir (Juni/Desember), melakukan refleksi tindak lanjut● Penilaian bukan terhadap capaian sempurna, tapi peningkatan kinerja.
● Keseluruhan proses dilakukan dalam PMM, tidak lagi dokumen administratif manual
● Bagi guru ASN, PMM telah terintegrasi dengan Sistem Informasi ASN (SI-ASN)
Transformasi Pengelolaan Kinerja
Membantu guru dan kepala sekolah melakukan pengelolaan kinerja secara praktis dan bermakna
PERENCANAAN KINERJA PELAKSANAAN KINERJA PENILAIAN KINERJA Siklus peningkatan kinerja kurang
jelas Bersifat administratif dan disibukkan dengan dokumen Sebelum
Sesudah
Who, When, How - Panduan Substansi - High Level
Manfaat Pengelolaan Kinerja
Memberikan pengakuan terhadap
kontribusi guru dan kepala
sekolah
terhadap kinerja sekolah.
Memberikan penghargaan kepada guru dan kepala sekolah
berdasarkan kontribusinya pada kinerja sekolah.
Memfasilitasi guru dan kepala sekolah
melakukan pengembangan kompetensi dan
peningkatan kinerja secara berkelanjutan
Memberikan
dukungan
terhadap
peningkatan
karier guru dan
kepala sekolah.
Who, When, How - Panduan Substansi - High Level
Tahapan Pengelolaan Kinerja
4 tahapan berdampak nyata dalam siklus pengelolaan kinerja yang baru, dilakukan melalui observasi kelas sehingga guru dan kepala sekolah didorong untuk melakukan diskusi berkelanjutan dalam berkinerja
Guru dan Kepala Sekolah Mendiskusikan persiapan observasi
Guru dan Kepala Sekolah mendiskusikan tindak lanjut Kepala Sekolah melakukan observasi di kelas
Guru & Kepala Sekolah melakukan refleksi tindak lanjut Siklus ini berjalan dalam satu semester (6 bulan)
1. Siklus dimulai ketika Guru dan Kepala Sekolah menyepakati 1 indikator dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) [Jan/Jul]
2. Kepala sekolah melakukan observasi kelas secara berkala untuk mengukur perbaikan dari indikator yang telah disepakati [Mar/Aug]
3. Guru dan KS melakukan refleksi tindak lanjut 4. Kepala Sekolah melakukan penilaian kinerja
dengan informasi yang diperoleh dalam proses:
- observasi kelas, - tindak lanjut dan - refleksi tindak lanjut.
1 ( Jan/Jul) 2 (Mar/Aug)
3 (Mar/Aug) 4 (Jun/Des)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Panduan Substansi
Pengelolaan Kinerja
Guru Sebagai Pegawai
70
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Outline
1. Substansi: Perencanaan, Pelaksanaan &
Penilaian
71
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Catatan:
Bagian paling pentingnya, di sini kita coba elaborasikan alur,
periode, perilaku yg
diharapkan/tidak diharapkan berikut transparansi apa yang dinilai
72
��🏻 🏫
�� 🏫
Guru Kepala Sekolah
KS meriviu rencana kinerja guru dan memberi
revisi jika ada
Guru membuat rencana kinerja
Rencana kinerja guru selesai dan dapat memulai
pelaksanaan kinerja
Guru dapat menyepakati
revisi
Who, When, How - Panduan Substansi - Detailed flow
PERENCANAAN
Tahap 1: Guru membuat perencanaan kinerja dan KS melakukan riviu approval
Apa yang dilakukan di tahap ini?
Who, When, How - Panduan Substansi - Detailed flow
Tahap 1: Guru membuat perencanaan kinerja dan KS melakukan riviu approval
Apa yang sebaiknya dilakukan oleh KS &
Guru di tahap ini?
Guru:
● …
● …
● … KS:
● …
● …
Kapan sebaiknya tahap ini dilakukan?
Perencanaan
dilakukan dua kali setahun, di rentang 1-31 Januari dan 1-31 Juli
*insert question here
Answer
��🏻 🏫
�� 🏫
Guru Kepala Sekolah
KS …
Guru …
Who, When, How - Panduan Substansi - Detailed flow
Tahap 2: Kepala Sekolah melakukan observasi di kelas
Apa yang dilakukan di tahap ini?
Who, When, How - Panduan Substansi - Detailed flow
Tahap 2: Kepala Sekolah melakukan observasi di kelas
Apa yang sebaiknya dilakukan oleh KS &
Guru di tahap ini?
Guru:
● …
● …
● … KS:
● …
● …
Kapan sebaiknya tahap ini dilakukan?
…
*insert question here
Answer
��🏻 🏫
�� 🏫
Guru Kepala Sekolah
KS …
Guru …
Who, When, How - Panduan Substansi - Detailed flow
Tahap 3: Guru dan KS mendiskusikan tindak lanjut
Apa yang dilakukan di tahap ini?
Who, When, How - Panduan Substansi - Detailed flow
Tahap 3: Guru dan KS mendiskusikan tindak lanjut
Apa yang sebaiknya dilakukan oleh KS &
Guru di tahap ini?
Guru:
● …
● …
● … KS:
● …
● …
Kapan sebaiknya tahap ini dilakukan?
…
*insert question here
Answer
��🏻 🏫
�� 🏫
Guru Kepala Sekolah
KS …
Guru …
Who, When, How - Panduan Substansi - Detailed flow
Tahap 4: Guru dan KS melakukan refleksi tindak lanjut
Apa yang dilakukan di tahap ini?
Who, When, How - Panduan Substansi - Detailed flow
Tahap 4: Guru dan KS melakukan refleksi tindak lanjut
Apa yang sebaiknya dilakukan oleh KS &
Guru di tahap ini?
Guru:
● …
● …
● … KS:
● …
● …
Kapan sebaiknya tahap ini dilakukan?
…
*insert question here
Answer
Lihat nilai Praktik Pembelajaran
Who, When, How - Panduan Substansi - Detailed flow
Tahap 5: KS Melakukan Penilaian
Predikat Kinerja Guru
Lihat nilai Pengembangan Kompetensi
Cara penilaian Aspek penilaian Variabel yg jadi
pertimbangan
Nilai akhir
Upaya refleksi
Usaha belajar
Peningkatan kinerja
Keaktifan
Kualitas refleksi guru saat diskusi tindak lanjut
Kualitas refleksi guru saat refleksi tindak lanjut
Jumlah penyelesaian aktivitas belajar di PMM
Kualitas refleksi terhadap penyelsaian aktivitas belajar di PMM
…
Jumlah penyelsaian aktivitas belajar di PMM
Jumlah kegiatan pengembangan kompetensi yg diikuti dengan bukti dukung yang relevan
Who, When, How - Panduan Substansi - Detailed flow
Tahap 5: KS Melakukan Penilaian
Apa yang sebaiknya dilakukan oleh KS &
Guru di tahap ini?
Guru:
● …
● …
● … KS:
● …
● …
Kapan sebaiknya tahap ini dilakukan?
…
*insert question here
Answer
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
FAQ
83
FAQ - Guru
Topik
Apakah makhluk yang berdiri di atas empat kaki di pagi hari, dua di siang hari dan tiga di malam hari?
Asdf jawaban di sini
❓ ✅
Apakah makhluk yang berdiri di atas empat kaki di pagi hari, dua di siang hari dan tiga di malam hari?
Asdf jawaban di sini
❓ ✅
Apakah makhluk yang berdiri di atas empat kaki di pagi hari, dua di siang hari dan tiga di malam hari?
Asdf jawaban di sini
❓ ✅
FAQ - Kepala Sekolah
Topik
Apakah makhluk yang berdiri di atas empat kaki di pagi hari, dua di siang hari dan tiga di malam hari?
Asdf jawaban di sini
❓ ✅
Apakah makhluk yang berdiri di atas empat kaki di pagi hari, dua di siang hari dan tiga di malam hari?
Asdf jawaban di sini
❓ ✅
Apakah makhluk yang berdiri di atas empat kaki di pagi hari, dua di siang hari dan tiga di malam hari?
Asdf jawaban di sini
❓ ✅
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
How Panduan Penggunaan Platform
86
Bisa dilink/copas konten panduan
penggunaan platform buatan Riri di sini
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Panduan Substansi
Pengelolaan Kinerja
Kepala Sekolah Sebagai Pegawai
(for later, ketika substansinya udah lock)
88
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Panduan Substansi
Pengelolaan Kinerja bagi Pejabat atau
Pelaksana Nilai
(for later, ketika substansinya udah lock)
89
Who, When, How - Panduan Substansi - Detailed flow
Tahap 1: Guru membuat perencanaan kinerja dan KS melakukan riviu approval
��🏻 🏫 �� 🏫
Kepala Guru Sekolah
Guru fafifu KS fafifu
Guru fafifu KS fafifu