• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan Substansi Pengelolaan Kinerja Guru & Kepala Sekolah

N/A
N/A
pe machrup

Academic year: 2023

Membagikan "Panduan Substansi Pengelolaan Kinerja Guru & Kepala Sekolah"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

Panduan Substansi Pengelolaan Kinerja

Guru & Kepala Sekolah

Disusun Oleh: Tim Kemendikbudristek dan Tim Pengembang Teknologi Desember, 2023 | Versi 1.0 | Umum

Seri Panduan Platform Merdeka Mengajar

(2)

Cakupan Informasi Pada Dokumen Ini

1. Mengapa Transformasi Pengelolaan Kinerja?

● Tentang Angka Kredit

● Mengapa perlu transformasi pengelolaan kinerja?

● Ciri-ciri transformasi pengelolaan kinerja

2. Apa dan Bagaimana Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah?

● Manfaat Pengelolaan Kinerja

● Variabel Pengelolaan Kinerja

● Praktik Kinerja

● Perilaku Kerja

● Pengembangan Kompetensi

● Dokumentasi Akuntabilitas

3. Bagaimana Proses Penilaian Dalam Pengelolaan Kinerja?

● Ilustrasi Penilaian Dalam Pengelolaan Kinerja

PE PENTING!

1. Baca dan pelajari dokumen ini sebelum mulai mengisi form Pengelolaan Kinerja di Platform Merdeka Mengajar

2. Dokumen ini juga bisa Anda gunakan sebagai materi paparan sosialisasi untuk rekan Guru & Kepala Sekolah 3. Selain dokumen ini terdapat bahan

bacaan lain yang dapat Anda pelajari untuk mendukung pemahaman terkait Pengelolaan Kinerja, antara lain :

- Panduan Teknis Fitur Pengelolaan Kinerja Guru

- Surat Edaran Bersama Kepala Badan Kepegawaian Negara dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 17 tahun 2023 dan Nomor 9 Tahun 2023 - Peraturan Direktur Jenderal Guru

dan Tenaga Kependidikan Nomor 7607/B.B1/HK.03/2023 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah

(3)

Transformasi Pengelolaan Kinerja Guru & Kepala Sekolah

Mengapa

Transformasi Pengelolaan Kinerja?

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2023

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

(4)

Sebagai bagian dari transformasi

pengelolaan ASN yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, KemenPANRB melakukan transformasi pengelolaan kinerja yang diatur melalui:

PermenPANRB No. 6 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Kinerja Pegawai Aparatur Sipil Negara

PermenPANRB No. 1 Tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional

Transformasi Pengelolaan Kinerja

Guru dan Kepala Sekolah

(5)

Angka kredit diperoleh dari pelaksanaan butir-butir kegiatan yang diajukan melalui Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK).

Semakin banyak butir kegiatan yang dilaksanakan, semakin besar angka kredit yang diperoleh.

● Setiap butir kegiatan memiliki bobot angka kredit yang berbeda. Semakin besar bobot butir kegiatan, semakin besar angka kredit yang diperoleh.

Bagaimana Angka Kredit sebelumnya diperhitungkan?

Butir Kegiatan Angka Kredit

Per Butir Keg. Terlaksana Total Angka Kredit

12.5 1 12.5

8 1 8

7 1 7

2 2 4

0.5 8 4

Total 35.5

(6)

Angka kredit didapatkan melalui penetapan predikat kinerja atas pemenuhan ekspektasi pimpinan terkait tujuan dan sasaran organisasi.

Predikat kinerja dikonversi menjadi angka kredit dengan mengalikan Koefisien angka kredit dengan faktor pengali predikat kinerja.

Besaran angka kredit tidak lagi dipengaruhi oleh jumlah kegiatan yang dilaksanakan

Bagaimana Angka Kredit

sekarang diperhitungkan?

Predikat Kinerja % Faktor Pengali

Sangat Baik 150%

Baik 100%

Cukup 75%

Kurang 50%

Sangat Kurang 25%

Jenjang Koefisien Angka Kredit Tahunan

Ahli Pertama 12,5

Ahli Muda 25

Ahli Madya 37,5

Ahli Utama 50

Contoh simulasi:

Predikat Kinerja : Sangat Baik Jenjang : Ahli Muda Angka Kredit = 25 x 150% = 37,5

Penilaian Kinerja Pegawai

Penetapan Predikat

Kinerja

Konversi ke Angka Kredit

(7)

Bagi Pegawai

Alat dalam merencanakan, melaksanakan, dan meningkatkan kinerja sesuai ekspektasi

pimpinan

Bagi Pimpinan

Alat dalam mengelola kinerja pegawai secara individu dan kolektif agar bisa berdaya mencapai tujuan dan sasaran organisasi

Transformasi Pembelajaran

Semua pegawai mendapatkan pengakuan atas kinerjanya yang menunjang transformasi

pembelajaran untuk mewujudkan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik

Mengapa Perlu Transformasi Pengelolaan Kinerja

Guru dan Kepala Sekolah?

Bagi Pemerintah Daerah

Alat dalam mengelola kinerja seluruh unit untuk mencapai tujuan dan sasaran Pemerintah Daerah

Perspektif KemenpanRB Perspektif Kemendikbudristek

(8)

● Penyelarasan dan

percepatan proses melalui teknologi dan terintegrasi pengelolaan kinerja daerah

● Lebih sedikit dokumen yang harus disiapkan dan direviu oleh atasan dan Pemda

● Pegawai melakukan peningkatan kinerja berbasis observasi kinerja

● Atasan dan Pemda fokus mendukung peningkatan kinerja yang berdampak nyata pada pembelajaran peserta didik

Merdeka Memilih Indikator yang Relevan

● Pegawai memilih satu indikator kinerja yang paling relevan untuk ditingkatkan

● Atasan dan Pemda dapat menyusun prioritas

indikator sesuai kondisi sekolah dan daerah.

● Tekanan untuk mencapai kinerja sempurna hanya melahirkan perubahan di atas kertas

● Pegawai tersita waktunya untuk urusan administrasi

● Atasan dan Pemda mengevaluasi dokumen secara manual

● Pegawai diukur dengan banyak indikator

● Pemetaan kebutuhan peningkatan kinerja sulit dilakukan, karena indikator terlalu banyak

Sebelum

Sesudah

Merdeka dari Beban Administrasi

Merdeka Unjuk Kinerja yang Berdampak

Apa Ciri Transformasi Pengelolaan Kinerja

Guru dan Kepala Sekolah?

(9)

Surat Edaran Bersama Kepala Badan Kepegawaian Negara dan Menteri Pendidikan,

Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 17 tahun 2023 dan Nomor 9 Tahun 2023 tentang Sistem Informasi Pengelolaan Kinerja

Aparatur Sipil Negara Guru.

(diisi link)

(Masukan gambar screenshot halaman

depan SEB)

Untuk mendukung Transformasi Pengelolaan Kinerja, Kemendikbudristek bersama BKN menerbitkan Surat Edaran Bersama

Penerapan pengelolaan kinerja bagi Guru dan Kepala Sekolah dilakukan melalui

Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang

terintegrasi dengan aplikasi e-Kinerja BKN.

(10)

TELAH

TERBIT!

Regulasi teknis berupa Perdirjen untuk mendukung penerapan Pengelolaan Kinerja Guru dan

Kepala Sekolah melalui PMM Perdirjen GTK

No. 7607/B.B1/HK.03/2023 tentang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah

(diisi link)

(Masukan gambar screenshot halaman

depan Perdirjen)

(11)

Transformasi Pengelolaan Kinerja Guru & Kepala Sekolah

Apa dan

Bagaimana Pengelolaan

Kinerja Guru &

Kepala Sekolah?

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2023

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

(12)

Apa Manfaat Pengelolaan Kinerja

Guru dan Kepala Sekolah?

Memfasilitasi pegawai (guru dan kepala sekolah) melakukan pengembangan kompetensi dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan.

Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap kontribusi pegawai (guru dan kepala sekolah) terhadap peningkatan kualitas pembelajaran.

Memberikan penguatan dan dukungan terhadap peningkatan karier pegawai

(guru dan kepala sekolah) berdasarkan kualitas kinerjanya.

(13)

BERAKHLAK

1. Berorientasi Pelayanan 2. Akuntabel

3. Kompeten 4. Harmonis 5. Loyal 6. Adaptif 7. Kolaboratif.

Dokumentasi Akuntabilitas

Dokumen yang menunjukkan akuntabilitas pegawai (guru dan kepala sekolah) dalam melakukan kinerja sesuai tugasnya. Tidak dinilai tapi wajib dikumpulkan.

Praktik Kinerja

berdasarkan Rapor Pendidikan

Guru: Indikator D1, Praktik Pembelajaran KS: Indikator D3, Kepemimpinan

Pembelajaran

Kinerja

Hasil Kerja Perilaku Kerja

Penetapan Predikat Kinerja

Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang

= +

Pengembangan Kompetensi

Pertimbangan untuk penilaian praktik kinerja

Apa Cakupan Pengelolaan Kinerja

Guru dan Kepala Sekolah?

Penilaian Kinerja

Konversi

Angka Kredit

(14)

BERAKHLAK

1. Berorientasi Pelayanan 2. Akuntabel 3. Kompeten 4. Harmonis 5. Loyal 6. Adaptif

7. Kolaboratif.

Dokumentasi Akuntabilitas

Dokumen yang menunjukkan akuntabilitas pegawai (guru dan kepala sekolah) dalam melakukan kinerja sesuai tugasnya. Tidak dinilai tapi wajib dikumpulkan.

Berdasarkan Rapor Pendidikan

Guru: Indikator D1, Praktik Pembelajaran

KS: Indikator D3, Kepemimpinan Pembelajaran

Praktik Kinerja + Perilaku Kerja =

Apa Cakupan Pengelolaan Kinerja

Guru dan Kepala Sekolah?

+ Perkembangan Kompetensi (Pertimbangan)

Kategori Kegiatan

1. Pendidikan 2. Pelatihan 3. Non-pelatihan 4. Kontribusi

Komunitas 5. Kontribusi

Sumber Belajar

Kinerja

Predikat Kinerja

Koefisien

Angka Kredit Tahunan

Angka Kredit

=

x

(15)

Berdasarkan Rapor Pendidikan Guru: Indikator D1, Praktik Pembelajaran KS: Indikator D3, Kepemimpinan Pembelajaran

1. Praktik Kinerja

Apa Variabel Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah?

Kategori Kegiatan 1. Pendidikan 2. Pelatihan 3. Non-pelatihan 4. Kontribusi

Komunitas 5. Kontribusi

Sumber Belajar 2. Pengembangan Kompetensi

Terdapat empat variabel yang dalam penilaian kinerja seorang pegawai:

Dokumen yang menunjukkan akuntabilitas pegawai (guru dan kepala sekolah) dalam melakukan kinerja sesuai tugasnya Tidak dinilai tapi wajib dikumpulkan.

4. Dokumen Akuntabilitas Wajib dikumpulkan Variabel pertimbangan

Variabel penilaian

Keempat variabel di atas akan menjadi acuan Penilai dalam melakukan Penetapan Predikat Kinerja Pegawai

Kemudian Predikat Kinerja akan menentukan Angka Kredit yang diperoleh Pegawai

Penetapan Predikat Kinerja

Konversi ke Angka Kredit 1. Praktik Kinerja

3. Perilaku Kerja

2. Pengembangan Kompetensi

(pertimbangan)

4. Dokumen Akuntabilitas (wajib dikumpulkan)

Penilaian Kinerja Pegawai

BERAKHLAK 1. Berorientasi

Pelayanan 2. Akuntabel 3. Kompeten 4. Harmonis 5. Loyal 6. Adaptif 7. Kolaboratif.

3. Perilaku Kerja Variabel penilaian

(16)

Kategori Guru Kepala Sekolah Penilaian

Prioritas

Praktik kinerja yang dilakukan guru

dan menjadi prioritas peningkatan kinerja berdasar observasi kinerja.

Praktik kinerja yang dilakukan Kepala Sekolah dan

menjadi prioritas peningkatan kinerja berdasar observasi

kinerja. Dinilai

Pengembangan Kompetensi: Pilihan kegiatan pengembangan kompetensi sesuai dengan

kebutuhan dan aspirasi karier pegawai di masa depan serta kesesuaian dengan kebutuhan dan

tujuan satuan pendidikan. Dipertimbangkan

Perilaku Kerja: Perilaku yang diharapkan dari setiap ASN yang terdiri dari Berorientasi Pelayanan,

Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif dikontekstualisasikan dalam bidang

pendidikan. Dinilai

Akuntabilitas

Dokumen yang menunjukkan akuntabilitas guru dalam melakukan kinerja yang terdiri dari

1. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (K3)

2. SK Tugas Tambahan (K4) 3. Kehadiran di Kelas (K5)

Dokumen yang menunjukkan akuntabilitas kepala sekolah dalam melakukan kinerja yang terdiri dari:

1. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (K3) 2. Perencanaan Program Sekolah (K4)

3. Pelaporan Program Sekolah [K5]

4. Kehadiran di Sekolah (K6)

Dikumpulkan

Apa Variabel Pengelolaan Kinerja

Guru dan Kepala Sekolah?

(17)

1. Praktik Kinerja

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2023

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

(18)

Sasaran Kinerja

Pegawai (SKP) Siklus Peningkatan Kinerja Pegawai Penilaian Kinerja

Guru dan KS memilih 1 Sub Indikator Kinerja dari Indikator Rapor

Pendidikan

-

Guru: Indikator D1, 8

Sub Indikator Praktik Pembelajaran

-

KS: Indikator D3, 8 Sub

Indikator Kepemimpinan Pembelajaran

Guru dan KS akan dinilai berdasar 3 aspek dari Indikator D2 Rapor

Pendidikan:

1. Upaya Refleksi 2. Upaya Belajar 3. Perubahan Praktik Berdasarkan nilai tersebut dan mempertimbangkan Pengembangan

Kompetensi, ditetapkan Predikat Kinerja Pegawai

SKP

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

A B dan C D D E, F & G SKP A D D E, F & G

Bagaimana Pengelolaan Praktik Kinerja

Guru dan Kepala Sekolah?

B dan C

Praktik Kinerja

1 2 3

A Diskusi Persiapan

B Observasi

Kinerja

C

Diskusi Tindak Lanjut E

Refleksi Tindak Lanjut

D

Upaya

Tindak Lanjut

(19)

Bagaimana linimasa Pengelolaan Praktik Kinerja

Guru dan Kepala Sekolah?

A

Diskusi Persiapan

B

Observasi Kinerja

C

Diskusi Tindak Lanjut

E

Refleksi Tindak Lanjut

D

Upaya Tindak Lanjut

Siklus Peningkatan Kinerja Pegawai

Pengelolaan Praktik Kinerja dilakukan sebanyak 2 siklus dalam setahun.

SKP

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

A: Diskusi

Persiapan B: Observasi Kinerja C: Diskusi Tindak Lanjut

E: Refleksi Tindak Lanjut F & G: Penilaian D: Upaya Tindak Lanjut

SKP

Jul Agu Sep Okt Nov Des

A: Diskusi

Persiapan B: Observasi Kinerja C: Diskusi Tindak Lanjut

E: Refleksi Tindak Lanjut F & G: Penilaian D: Upaya Tindak Lanjut

(20)

Seperti apa Siklus Pengelolaan Praktik Kinerja

Guru dan Kepala Sekolah?

Pengelolaan praktik kinerja adalah upaya mendukung pegawai melakukan peningkatan kinerja pada 1 indikator kinerja pilihan melalui Siklus Peningkatan Kinerja yang terdiri dari

A. Diskusi Persiapan: Upaya merumuskan fokus perilaku, upaya mempelajari dan jadwal observasi kinerja.

B. Observasi Kinerja: Observasi yang bertujuan menentukan batas dasar kinerja (baseline) sebelum melakukan upaya peningkatan kinerja. Observasi kinerja bukan untuk melakukan penilaian.

C. Diskusi Tindak Lanjut: Upaya merefleksikan hasil observasi kinerja, upaya tindak lanjut yang akan dilakukan dan kebutuhan dukungan untuk peningkatan kinerja.

D. Upaya Tindak Lanjut: Upaya melakukan pengembangan kompetensi yang dibutuhkan untuk peningkatan kinerja.

E. Refleksi Tindak Lanjut: Upaya merefleksikan tindak lanjut termasuk identifikasi capaian, tantangan dan rencana perbaikan.

Praktik Kinerja

(21)

8 sub indikator turunan dari

Indikator D1 Kualitas Pembelajaran pada Rapor Pendidikan

Guru memilih 1 sub indikator untuk ditingkatkan melalui Siklus

Peningkatan Kinerja

8 pilihan indikator dapat diubah sesuai prioritas pendidikan nasional

8 Pilihan Indikator Praktik Kinerja Guru

1. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)

Keteraturan Suasana Kelas

Penerapan Disiplin Positif

Umpan Balik Konstruktif

Perhatian dan Kepedulian

Ekspektasi pada Peserta Didik

Aktivitas Interaktif

Instruksi yang Adaptif

Instruksi

Pembelajaran

(22)

8 sub indikator turunan dari Indikator D3 Kepemimpinan Pembelajaran pada Rapor Pendidikan

Kepala Sekolah memilih 1 sub indikator untuk ditingkatkan melalui Siklus Peningkatan Kinerja 8 pilihan indikator dapat diubah sesuai prioritas pendidikan nasional

8 Pilihan Indikator Praktik Kinerja Kepala Sekolah

1. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)

Memandu perencanaan pembelajaran

Komunikasi visi-misi satuan pendidikan

Presentasi

program sekolah

Refleksi pengelolaan kurikulum satuan pendidikan

Aktivasi kegiatan komunitas belajar

Siklus peningkatan kualitas praktik pembelajaran

Menceritakan praktik baik kepemimpinan

Refleksi program

pengembangan

kompetensi guru

(23)

Bagaimana Penilaian Praktik Kinerja

Guru dan Kepala Sekolah?

Upaya Refleksi

Pejabat Penilai menilai bagaimana upaya pegawai melakukan refleksi untuk menyadari kesulitannya dalam peningkatan pembelajaran Dengan mempertimbangkan:

● Kualitas refleksi pada C - Diskusi Tindak Lanjut

● Kualitas refleksi pada E - Refleksi Tindak Lanjut Observasi Kelas

Upaya Mempelajari

Pejabat Penilai melihat bagaimana upaya pegawai mempelajari dan menguasai kompetensi yang dibutuhkan untuk peningkatan kinerja berdasarkan hasil observasi kelas dan hasil refleksi Dengan mempertimbangkan:

Kualitas refleksi terhadap penyelesaian Upaya Tindak Lanjut pada E - Refleksi Tindak Lanjut

Perubahan Praktik

Pejabat Penilai melihat bagaimana perubahan kinerja yang ditunjukkan oleh pegawai dari waktu ke waktu yang mempengaruhi kualitas pembelajaran di kelas atau satuan pendidikan

Dengan mempertimbangkan:

Perubahan praktik dari waktu ke waktu pada E - Refleksi Tindak Lanjut

Mengacu pada Siklus Peningkatan Kinerja Pegawai di samping, dijabarkan bagaimana Pejabat Penilai (KS/PS) menilai Praktik Kinerja Pegawai (guru dan kepala sekolah) di setiap tahapan Siklus Peningkatan Kinerja Pegawai

Siklus Peningkatan Kinerja Pegawai

Praktik Kinerja

Upaya Refleksi Upaya Mempelajari Perubahan Praktik

A

Diskusi Persiapan

B

Observasi Kinerja

C

Diskusi Tindak Lanjut

E

Refleksi Tindak Lanjut

D

Upaya Tindak Lanjut

(24)

Apa Aspek Penilaian terhadap Praktik Kinerja

Guru dan Kepala Sekolah?

Upaya pegawai dalam melakukan peningkatan pada 1 indikator kinerja pilihan melalui Siklus Peningkatan Kinerja akan dinilai berdasarkan 3 aspek yang diturunkan dari Indikator D2 Rapor Pendidikan:

Praktik Kinerja

1. Bagaimana upaya pegawai melakukan refleksi untuk menyadari tantangan dalam peningkatan kinerjanya?

2. Apakah pegawai menjelaskan tantangan yang dihadapi?

3. Apakah pegawai mengakui kelemahan diri yang perlu ditingkatkan untuk menghadapi tantangan tersebut atau justru menyalahkan keadaan?

Upaya Refleksi

1. Bagaimana upaya pegawai mempelajari dan menguasai kompetensi yang dibutuhkan untuk peningkatan kinerja berdasarkan hasil observasi kinerja dan refleksi diri?

2. Apakah pegawai menyelesaikan upaya tindak lanjut yang telah disepakati atau bahkan

menerapkan hasil upaya tindak lanjutnya?

Upaya Mempelajari

Bagaimana perubahan praktik kinerja yang ditunjukkan oleh pegawai dari waktu ke waktu yang berdampak pada kualitas pembelajaran di kelas atau satuan pendidikan dibandingkan batas dasar kinerja yang terlihat pada saat observasi kinerja?

Perubahan Praktik

(25)

2. Perilaku Kerja

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2023

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

(26)

Pejabat penilai (KS/PS) melakukan diskusi penilaian bersama pegawai (guru dan KS) menggunakan rating perilaku: di atas, sesuai atau di bawah

ekspektasi.

Pegawai (guru dan KS) memilih 7 fokus perilaku kerja yang akan

ditingkatkan

Pejabat penilai (KS/PS) menetapkan 7 fokus perilaku kerja yang akan ditingkatkan

Bagaimana Pengelolaan Perilaku Kerja

Guru dan Kepala Sekolah?

Pelaksanaan kinerja dengan menunjukkan 7 fokus perilaku kerja

NO. ASPEK INDIKATOR FOKUS PERILAKU RATING

1 Berorientasi Pelayanan

Memahami kebutuhan peserta didik dan berusaha memenuhinya

Mengidentifikasi kebutuhan peserta didik secara proaktif

Sesuai Ekspektasi

2 Kolaboratif

Menggerakkan pemanfaatan sumber daya satuan pendidikan untuk pencapaian visi dan misi satuan pendidikan

Mengoptimalkan sumber daya satuan pendidikan untuk mendukung pencapaian kinerja satuan pendidikan

Di Atas Ekspektasi

Perilaku Kerja

Sasaran Kinerja

Pegawai (SKP) 1 Pelaksanaan Kinerja 2 Penilaian Kinerja 3

(27)

Apa Saja Aspek Perilaku Kerja

Guru dan Kepala Sekolah?

1. Berorientasi pada Pelayanan: Bagaimana pegawai memahami dan memenuhi kebutuhan peserta didik, rekan sejawat, dan masyarakat? Apakah pegawai ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan untuk memberikan pelayanan? Apakah pegawai terus melakukan perbaikan untuk meningkatkan pelayanannya?

2. Akuntabel: Apakah pegawai melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi? Apakah pegawai menggunakan sumber daya yang ada secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien? Apakah pegawai melaksanakan tugasnya sesuai kewenangan?

3. Kompeten: Apakah pegawai berupaya meningkatkan kompetensinya? Apakah pegawai membantu peserta didik dan rekan sejawat untuk belajar? Apakah pegawai melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik?

4. Harmonis: Apakah pegawai menghargai setiap orang? Apakah pegawai suka menolong orang lain? Apakah pegawai membangun lingkungan kerja yang kondusif?

5. Loyal: Apakah pegawai mematuhi ketentuan peraturan yang berlaku? Apakah pegawai memberikan layanan terbaik untuk meningkatkan kinerja satuan pendidikan? Apakah pegawai menjaga nama baik satuan pendidikan?

6. Adaptif: Apakah pegawai cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan? Apakah pegawai terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas? Apakah pegawai bertindak secara proaktif?

7. Kolaboratif: Apakah pegawai memberi kesempatan kepada peserta didik, rekan sejawat, dan masyarakat untuk berkontribusi? Apakah pegawai terbuka dalam bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pembelajaran? Apakah pegawai mampu dan mau memanfaatkan sumberdaya untuk tujuan satuan pendidikan?

Perilaku Kerja

(28)

3. Pengembangan Kompetensi

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2023

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

(29)

Apa Cakupan Pengembangan Kompetensi

Guru dan Kepala Sekolah?

Program Prioritas

Pendidikan Guru Penggerak, Sekolah Penggerak, Pendidikan

Profesi Guru, Implementasi Kurikulum Merdeka, Perencanaan

Berbasis Data

Program Non Prioritas

Kontributor

Penggerak, Asesor, Narasumber, Pengajar Praktik, Fasilitator, Guru Pamong, Coach/Mentor, Penelaah,

Pembuat Konten dll

Peserta

Komunitas Belajar

Skala Prioritas Kategori Peran Kategori Kegiatan

Pembuatan

Sumber Belajar Pendidikan Pengembangan Kompetensi

Selain Pelatihan Pelatihan

Catatan:

1. Setiap kegiatan pengembangan kompetensi dibobot dengan poin. Besaran poin ditentukan berdasarkan skala prioritas, kategori peran dan kategori kegiatan.

2. Pengembangan Kompetensi bertujuan untuk membantu guru mengembangkan kapasitasnya dalam meraih aspirasi karier di masa depan.

3. Semakin besar poin yang didapatkan seorang pegawai (guru dan kepala sekolah) mengindikasikan dua hal: semakin besar upayanya dalam meraih aspirasi kariernya dan semakin besar kontribusinya terhadap transformasi pembelajaran.

4. Seorang pegawai (guru dan kepala sekolah) wajib menyelesaikan kegiatan pengembangan kompetensi sejumlah 24 poin.

Besaran poin yang didapatkan akan menjadi pertimbangan dalam Penilaian Praktik Kinerja.

Pengembangan

Kompetensi

(30)

Apa Cakupan Pengembangan Kompetensi

Guru dan Kepala Sekolah?

Pengembangan Kompetensi

- Guru/Kepala Sekolah melaksanakan pelatihan mandiri sesuai model kompetensi Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah

- Guru menyelesaikan program pelatihan mandiri hingga penyampaian aksi nyata tentang

“Diferensiasi Pembelajaran PAUD” di PMM 8

poin

Per pelatihan mandiri

- Guru/Kepala Sekolah melakukan program pelatihan & pendidikan jangka pendek/menengah pada bidang kepemimpinan dan bidang teknis yang relevan

- Guru menuntaskan Program Guru Penggerak 128

poin

per semester

- Guru/Kepala Sekolah melaksanakan peran sebagai coach/mentor/fasilitator/pengajar praktik/asesor pada Pendidikan Guru Penggerak/Sekolah Penggerak/Pendidikan Profesi Guru

- Guru terlibat menjadi Guru Pamong di Program Pendidikan Profesi Guru Pra Jabatan di LPTK

12 poin

per kegiatan berdurasi 2-3 jam

(31)

Bagaimana Pengelolaan Pengembangan Kompetensi Guru dan Kepala Sekolah?

Pegawai (guru dan kepala sekolah) mengusulkan jenis kegiatan

pengembangan kompetensi minimal 24 poin

Pejabat penilai

(KS/PS) menetapkan jenis kegiatan

pengembangan kompetensi

Poin penyelesaian kegiatan

pengembangan kompetensi digunakan untuk pertimbangan penetapan Predikat Kinerja Pegawai

Pelaksanaan kegiatan pengembangan kompetensi Mengunggah bukti penyelesaian kegiatan

pengembangan kompetensi

Keterlibatan sebagai Pelatih Pamong

di 6 tahap kegiatan PPG 24 poin Sertifikat

Kepersertaan Penyelesaian satu Pelatihan Mandiri

di PMM sampai aksi nyata 8 poin PMM

Total 32 poin

Pengembangan Kompetensi

Sasaran Kinerja

Pegawai (SKP) 1 Pelaksanaan Kinerja 2 Penilaian Kinerja 3

Pelaksanaan kegiatan pengembangan kompetensi Mengunggah bukti penyelesaian kegiatan pengembangan

kompetensi

(32)

4. Dokumen Akuntabilitas

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2023

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

(33)

Apa Contoh Dokumen Akuntabilitas pada Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah?

Catatan:

Dokumen akuntabilitas adalah dokumen yang secara sehari-hari memang dikerjakan dan dihasilkan oleh pegawai dalam menjalankan kinerja. Bukan tambahan dokumen baru.

Dokumen

Akuntabilitas

(34)

Transformasi Pengelolaan Kinerja Guru & Kepala Sekolah

Bagaimana

Proses Penilaian dalam

Pengelolaan Kinerja?

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2023

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

(35)

Bagaimana Penilaian dalam Pengelolaan Kinerja

Guru dan Kepala Sekolah?

1. Penilaian dalam pengelolaan kinerja terhadap seorang pegawai (guru dan kepala sekolah) adalah kewenangan penuh pejabat penilai (KS/PS) sebagai pejabat yang bertanggung jawab terhadap

peningkatan kinerja sekolah.

2. Angka kredit diperoleh seorang pegawai melalui konversi predikat kinerja menjadi angka kredit

berdasarkan koefisien angka kredit dengan faktor pengali.

Ilustrasi: Seorang Guru Muda mendapat Predikat Kinerja Sangat Baik maka akan mendapatkan Angka Kredit sebesar: 25 x 150% = 37,5

Predikat Kinerja % Faktor Pengali

Sangat Baik 150%

Baik 100%

Cukup 75%

Kurang 50%

Sangat Kurang 25%

Jenjang Koefisien Angka Kredit Tahunan

Ahli Pertama 12,5

Ahli Muda 25

Ahli Madya 37,5

Ahli Utama 50

(36)

Bagaimana Penilaian dalam Pengelolaan Kinerja

Guru dan Kepala Sekolah?

3. Penetapan Predikat Kinerja didasarkan pada hasil penilaian kinerja yang dilakukan Pejabat Penilai (KS/PS) mengacu pada 4 variabel:

a. Praktik kinerja: Dinilai

b. Pengembangan kompetensi: Dipertimbangkan c. Perilaku kinerja: Dinilai

d. Dokumen Akuntabilitas. Dikumpulkan

4. Penilaian Praktik kinerja: Pejabat penilai menilai upaya peningkatan 1 indikator kinerja oleh pegawai (guru dan kepala sekolah) yang dilakukan sepanjang pelaksanaan Siklus Peningkatan Kinerja. Aspek penilaian yang digunakan adalah: Upaya Refleksi, Upaya Mempelajari dan Perubahan Praktik.

5. Pada aspek Pengembangan Kompetensi, seorang pegawai (guru dan kepala sekolah) wajib menyelesaikan kegiatan pengembangan kompetensi sejumlah 24 poin. Banyaknya poin yang didapatkan tidak dinilai tapi dipertimbangkan oleh pejabat penilai (KS/PS) dalam Penilaian Praktik Kinerja.

6. Penilaian Perilaku kerja. Pejabat menilai upaya peningkatan 7 perilaku kerja oleh pegawai (guru dan kepala sekolah) pada akhir masa pengelolaan kinerja. Tujuh aspek perilaku kerja yang dinilai adalah: Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif.

7. Pada aspek Dokumen Akuntabilitas, seorang pegawai (guru dan kepala sekolah) wajib mengumpulkan

dokumen terkait sebagai bentuk akuntabilitas. Dokumen akuntabilitas tidak dinilai tapi bila tidak

dikumpulkan maka Predikat Kinerja yang diperoleh seorang pegawai tidak bisa ditampilkan.

(37)

Rating

Praktik Kinerja Di Atas Ekspektasi Pimpinan

Poin Pengembangan

Kompetensi 36 Poin

Rating

Perilaku Kerja Sesuai Ekspektasi Pimpinan

Penetapan Predikat Kerja

Angka Kredit

Ibu Sri Hariyati (35 tahun) ASN Guru Ahli Madya

Baik

Pak Hendrawan (29 tahun) ASN Guru Ahli Muda

100% x 37,5 = 37,5

Bagaimana Ilustrasi

Penilaian dalam

Pengelolaan Kinerja

Guru dan Kepala Sekolah?

Pak Anwar (29 tahun)

ASN Guru Ahli Muda penugasan kepala sekolah

Di Atas Ekspektasi Pimpinan

64 Poin

Di Atas Ekspektasi Pimpinan

Sangat Baik

150% x 25 = 37,5

(38)

FAQ

Q : Apa perbedaan antara e-Kinerja milik Badan Kepegawaian Negara (BKN) dengan sistem Pengelolaan Kinerja milik Kemendikbudristek?

A: Pengelolaan Kinerja pada Platform Merdeka

Mengajar (PMM) adalah layanan teknologi pengelolaan kinerja bagi guru dan kepala sekolah yang terintegrasi dengan aplikasi e-Kinerja yang dikelola oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN)

1. Perencanaan Kinerja diselaraskan dengan prioritas pada Rapor Pendidikan tingkat satuan pendidikan

2. Pelaksanaan Kinerja dilakukan mengikuti periode semester (6 bulan) dengan

pengumpulan bukti dukung digital secara lebih sederhana.

3. Penilaian Kinerja dilakukan pada platform untuk melihat pencapaian kinerja yang mendukung peningkatan capaian pembelajaran peserta didik dan

pengembangan karier berbasis sistem merit

Q : Bagaimana sistem Konversi Angka Predikat menjadi Angka Kredit di Pengelolaan Kinerja PMM?

A: Predikat Kinerja sebagaimana bagi Guru dan Kepala Sekolah berstatus pegawai negeri sipil dikonversikan ke dalam perolehan Angka Kredit tahunan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan

Q : Satuan pendidikan saya adalah TK & PAUD

dan saya tidak familiar dengan Rapor

Pendidikan. Apa sub indikator Praktik Kinerja paling tepat yang harus saya pilih?

A: Guru TK & PAUD yang belum familiar dengan

indikator Rapor Pendidikan,silakan dapat

berdiskusi dengan atasan atau Kepala Sekolah

Anda untuk memilih Praktik Pembelajaran

dengan Indikator yang paling relevan untuk

mendukung peningkatan kinerja Guru dan

Satuan Pendidikan yang dinaungi.

(39)

Mulai akses Pengelolaan Kinerja di Platform Merdeka Mengajar, sekarang!

Pahami alur dan penggunaan fitur Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah di:

link.tree/pengelolaankinerjapmm

Pelajari lebih lanjut

(40)
(41)

File Rujukan

1. Contoh Paparan Sosialisasi 2. Paparan MB 27

a. Versi 1 b. Versi 2 c. Versi 3 d. Versi Akhir 3. Paparan Subtansi

4. Template: Panduan Substansi/Paket Informasi Sosialisasi 5. File MT KS

6. File MT Guru

7. Rubrik Observasi Kelas

8. Rubrik Observasi Kinerja KS

(42)

Sasaran Kinerja Pegawai

(SKP)

Bagaimana Pengelolaan Praktik Kinerja

Guru dan Kepala Sekolah?

Siklus Peningkatan

Kinerja Pegawai Penilaian Kinerja

Pilih 1 Sub Indikator Kinerja dari Indikator Rapor

Pendidikan

Guru: Indikator D1, 8 Sub Indikator Praktik

Pembelajaran

KS: Indikator D3, 8 Sub Indikator Kepemimpinan Pembelajaran

A Diskusi Persiapan

B Observasi

Kinerja

C

Diskusi Tindak Lanjut E

Refleksi Tindak Lanjut

D Upaya Tindak Lanjut

Siklus

Peningkatan Kinerja

Penilaian berdasar 3 aspek dari Indikator D2 Rapor Pendidikan

1. Upaya Refleksi 2. Upaya Belajar 3. Perubahan Praktik Berdasarkan nilai tersebut (70%) dan

mempertimbangkan Pengembangan

Kompetensi, ditetapkan Predikat Kinerja Pegawai

1 2 3

SKP

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

A B

dan C

E, F & G A B

dan C

D D SKP D D E, F & G

(43)

Praktik Kinerja

Perilaku Kerja

+

Ringkasan: Bobot tinggi pada praktik kinerja untuk pilihan indikator yang relevan

+

Pengembangan Kompetensi

(Pertimbangan)

Aspek Level Bobot Nilai

Upaya Refleksi 3 Level 40%

0 - 100 Upaya Belajar 3 Level 30%

Perubahan Praktik 3 Level 30%

Aspek Kategori

7 Aspek Perilaku Kerja

Di Atas, Sesuai atau Di Bawah Ekspektasi

Atasan Jika ada screen shot?

Penjelasan?

Nilai Perkembangan Kompetensi hanya pertimbangan untuk membedakan kinerja

Guru/KS

(44)

Bagaimana Penilaian dalam Pengelolaan Kinerja

Guru dan Kepala Sekolah?

Penilaian Hasil Kerja

1. Penilaian dilakukan terhadap upaya pegawai (guru dan kepala sekolah) meningkatkan 1 indikator kinerja pilihan melalui Siklus Peningkatan Kinerja

2. Ada 3 aspek penilaian yang diturunkan dari Indikator D2 Refleksi dan Perbaikan Pembelajaran pada Rapor Pendidikan

Aspek Level Bobot Nilai

Upaya Refleksi 3 Level 40%

0 - 100

Upaya Belajar 3 Level 30%

Perubahan Praktik 3 Level 30%

Aspek Kategori

7 Aspek Perilaku Kerja 3 Kategori Penilaian

Penilaian Perilaku Kerja

Penilaian dilakukan terhadap upaya pegawai (guru dan kepala sekolah) menunjukkan peningkatan

fokus perilaku kerja selama masa pengelolaan kinerja terhadap 7 aspek

(45)

Bagian 2

Praktik Baik dan Miskonsepsi

Pengelolaan Kinerja

(46)

1. Kuis Pengelolaan Kinerja a. Pertanyaan

b. Kunci Jawaban

2. Panduan pegawai per tahapan 3. Panduan pejabat penilai per tahapan 4. Kuis Pengelolaan Kinerja

a. Pertanyaan b. Kunci Jawaban

Konten

(47)

Bagaimana Penilaian dalam Pengelolaan Kinerja

Guru dan Kepala Sekolah?

(48)

Kinerja

Penetapan Predikat Kinerja

Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Penilaian Kinerja

Konversi Angka Kredit

Kinerja

Predikat Kinerja

Koefisien Angka Kredit Tahunan

Angka Kredit

= x

Predikat Kinerja % Faktor Pengali

Sangat Baik 150%

Baik 100%

Cukup 75%

Kurang 50%

Sangat Kurang 25%

Jenjang Koefisien Angka Kredit

Tahunan

Ahli Pertama 12,5

Ahli Muda 25

Ahli Madya 37,5

Ahli Utama 50

Seorang Guru Muda mendapat Predikat

Kinerja Sangat Baik maka akan mendapatkan

Angka Kredit sebesar: 25 x 150% = 37,5

(49)

#B

Panduan Pengelolaan

Teknologi Kinerja untuk Guru

(50)

#C

Panduan Pengelolaan

Teknologi Kinerja untuk

Pejabat Penilai

(51)

Predikat Kinerja

Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang

BERAKHLAK

1. Berorientasi Pelayanan 2. Akuntabel

3. Kompeten 4. Harmonis 5. Loyal 6. Adaptif 7. Kolaboratif.

Dokumentasi Akuntabilitas

Dokumen yang menunjukkan akuntabilitas pegawai (guru dan kepala sekolah) dalam melakukan kinerja sesuai tugasnya. Tidak dinilai tapi wajib dikumpulkan.

Praktik Kinerja

berdasarkan Rapor Pendidikan

Guru: Indikator D1, Praktik Pembelajaran KS: Indikator D3, Kepemimpinan

Pembelajaran

Kinerja 70%

Hasil Kerja

30%

Perilaku Kerja

= +

Pengembangan Kompetensi

Dipertimbangkan untuk penilaian

Apa Cakupan Pengelolaan Kinerja

Guru dan Kepala Sekolah?

(52)

Penilaian perilaku kerja dilakukan terhadap upaya pegawai dalam memenuhi ekspektasi khusus pimpinan melalui fokus perilaku yang ditunjukkan dalam merealisasikan hasil kerja.

1. Upaya Menunjukkan: Bagaimana upaya pegawai memahami dan memberikan layanan dasar sesuai standar? Apakah pegawai menyadari komitmen untuk memastikan para pihak mendapatkan layanan yang terbaik? Apakah pegawai berdiskusi bersama atasan dan para pihak untuk memperoleh masukan terhadap perilaku kerjanya?

2. Upaya Memperbaiki: Bagaimana upaya pegawai menyadari kelemahan dalam menunjukkan perilaku kerja yang menghalangi realisasi kinerjanya? Sejauh mana pegawai merespon dan menindaklanjuti masukan atasan dan para pihak untuk memperbaiki perilaku kerjanya? Apakah respon dan tindak lanjut yang dilakukan pegawai memberikan dampak positif bagi peningkatan layanan kepada atasan dan para pihak?

3. Upaya Mengevaluasi: Bagaimana upaya mengevaluasi pemenuhan layanan bagi atasan dan para pihak? Seberapa tepat penanganan masalah dilakukan oleh pegawai untuk memastikan pemberian layanan secara jangka panjang? Apakah penanganan masalah yang dilakukan dapat memberikan kepuasan bagi para pihak yang dilayani dan dapat direplikasi oleh pegawai lainnya?

Bagaimana Penilaian dalam Pengelolaan Kinerja

Guru dan Kepala Sekolah?

(53)

Kualitas Pembelajaran

[AN]

Praktik Kinerja Guru

[K1]

Tugas Tambahan

[K4]

Pengembangan Kompetensi

[K2]

Kurikulum Operasional

Satuan Pendidikan

(K3)

Kehadiran

di Kelas (K5) Perilaku Kerja Kualitas

Pembelajaran (AN) Pelaporan

Program Sekolah

[K5]

Praktik Kinerja Kepala Sekolah

[K1]

Pengembangan Kompetensi

[K2]

Kehadiran di Sekolah

(K6) Perilaku

Kerja

Kurikulum Operasional

Satuan Pendidikan

(K3) Perencanaan

Program Sekolah

(K4)

Kepala Sekolah Guru

Apa Cakupan Pengelolaan Kinerja

Guru dan Kepala Sekolah?

(54)

Penerapan Disiplin Positif

Perhatian dan Kepedulian Instruksi

Pembelajaran

Umpan Balik yang Konstruktif Keteraturan Suasana Kelas

Aktivitas Interaktif

Ekspektasi Pada Peserta Didik

Instruksi yang Adaptif

Praktik Kinerja Guru

8 Pilihan Indikator Praktik Kinerja Guru untuk Ditingkatkan

(55)

Komunikasi visi-misi satuan pendidikan

Refleksi pengelolaan kurikulum satuan pendidikan

Menceritakan praktik baik kepemimpinan

Aktivasi kegiatan komunitas belajar Memandu perencanaan

pembelajaran

Refleksi program pengembangan kompetensi guru

Presentasi

program sekolah

Siklus peningkatan kualitas praktik pembelajaran

Praktik Kinerja Kepala Sekolah

8 Pilihan Indikator Praktik Kinerja Kepala Sekolah untuk Ditingkatkan

(56)

Penetapan Sasaran Kinerja Pegawai

A Diskusi Persiapan

F

Penilaian Kinerja B

Observasi Kinerja

C

Diskusi Tindak Lanjut E

Refleksi Tindak Lanjut

G Penetapan Predikat Kinerja

SKP

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

A B

dan C

E, F & G A B

dan C Dilakukan pegawai

Disetujui Atasan Dilakukan Atasan

Diskusi Pegawai & Atasan

SKP

D

Upaya Tindak Lanjut

Siklus

Peningkatan Kinerja

D D

E, F & G

D D

Dilakukan Pegawai

Bagaimana Tahapan Pengelolaan Kinerja

Guru dan Kepala Sekolah?

(57)

Apa Cakupan Pengembangan Kompetensi

Guru dan Kepala Sekolah?

Program Prioritas

Pendidikan Guru Penggerak, Sekolah Penggerak, Pendidikan

Profesi Guru dan Komunitas Belajar

Program Non Prioritas

Kontributor

Penggerak, Narasumber, Pengajar Praktik, Fasilitator, Guru

Pamong, Coach/Mentor, Penelaah, Pembuat Konten dll

Peserta

Pelatihan

Skala Prioritas Kategori Peran Kategori Kegiatan

Pendidikan Komunitas Belajar Pembuatan

Konten

Berbagi Praktik Baik

Coaching/

Mentoring

Observasi

Pembelajaran Praktik Magang Seminar/

Lokakarya dll

(58)

B. Panduan Pengelolaan Kinerja bagi Guru sebagai pegawai 1. Substansi: Perencanaan, Pelaksanaan & Penilaian

2. Teknologi: Perencanaan, Pelaksanaan & Penilaian

(59)

5. Tahapan pengelolaan kinerja a. Tahap perencanaan kinerja

i. Pegawai mengusulkan sasaran kinerja: praktik pembelajaran, perilaku kerja, dan pengembangan kompetensi

ii. Dialog kinerja pegawai dan pejabat penilai iii. Penetapan sasaran kinerja pegawai

b. Tahap peningkatan kinerja i. Praktik Pembelajaran

1. Persiapan observasi kinerja 2. Pelaksanaan observasi kinerja 3. Diskusi tindak lanjut

4. Pelaksanaan tindak lanjut 5. Refleksi tindak lanjut ii. Perilaku Kerja

iii. Pengembangan Kompetensi iv. Dokumen Pendukung

c. Tahap penilaian kinerja

i. Penilaian Praktik Pembelajaran

ii. Penetapan Predikat Kinerja

Bagaimana tahapan pengelolaan kinerja?

(60)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Outline

60

Why & What - Visi Transformasi & Kebijakan Pendukung

Transformasi Pengelolaan Kinerja Guru & Kepala Sekolah 1

Who, When, How - Panduan Substansi

Panduan Pengelolaan Kinerja Guru & Kepala Sekolah 2

H ow - Panduan Penggunaan Sistem

Penggunaan Fitur Pengelolaan Kinerja pada PMM

3

(61)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Why & What

Visi Transformasi dan Kebijakan Pendukung

61

(62)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Outline

1. Apa dan mengapa pengelolaan kinerja 2. Mengapa perlu transformasi

pengelolaan kinerja

3. Apa manfaat pengelolaan kinerja 4. Bagaimana tahapan pengelolaan

kinerja?

62

(63)

Who, When, How - Panduan Substansi - High Level

Apa & Mengapa Pengelolaan Kinerja

(64)

Visi Pengelolaan Kinerja

Semua guru dan kepala sekolah mendapatkan pengakuan atas kinerjanya yang menunjang transformasi pembelajaran, mewujudkan pembelajaran yang

berorientasi pada peserta didik.

(65)

Who, When, How - Panduan Substansi - High Level

Mengapa Perlu Transformasi

Pengelolaan Kinerja

(66)

Why & What - Visi Transformasi & Regulasi Pendukung

Dasar hukum Pengelolaan Kinerja diatur dalam Perdirjen Juknis Pengelolaan Kinerja Guru dan PermenPANRB 1/2023

● …

● …

Perdirjen Juknis Pengelolaan Kinerja Guru

Pasal N

● …

● …

Pasal N

● …

● …

PermenPANRB 1/2023 Tentang asdf…

Pasal N

● …

● …

Pasal N

● …

● …

Pasal N

(67)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Kinerja diukur dengan banyak indikator

● Kinerja didefinisikan sebagai 8 indikator kinerja yang terintegrasi dengan Rapor Pendidikan.

● Guru dan Kepala Sekolah melalui PMM memilih 1 indikator kinerja yang ingin dan berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran.

Siklus peningkatan kinerja terjadi secara berkala yang prosesnya terjadi di PMM:

Di awal (Januari/Juli),

menyepakati 1 indikator kinerja yang menjadi fokus

Di tengah, melakukan observasi kinerja untuk menentukan kondisi awal, dilanjutkan upaya tindak lanjut peningkatannya.

Di akhir (Juni/Desember), melakukan refleksi tindak lanjut

● Penilaian bukan terhadap capaian sempurna, tapi peningkatan kinerja.

● Keseluruhan proses dilakukan dalam PMM, tidak lagi dokumen administratif manual

● Bagi guru ASN, PMM telah terintegrasi dengan Sistem Informasi ASN (SI-ASN)

Transformasi Pengelolaan Kinerja

Membantu guru dan kepala sekolah melakukan pengelolaan kinerja secara praktis dan bermakna

PERENCANAAN KINERJA PELAKSANAAN KINERJA PENILAIAN KINERJA Siklus peningkatan kinerja kurang

jelas Bersifat administratif dan disibukkan dengan dokumen Sebelum

Sesudah

(68)

Who, When, How - Panduan Substansi - High Level

Manfaat Pengelolaan Kinerja

Memberikan pengakuan terhadap

kontribusi guru dan kepala

sekolah

terhadap kinerja sekolah.

Memberikan penghargaan kepada guru dan kepala sekolah

berdasarkan kontribusinya pada kinerja sekolah.

Memfasilitasi guru dan kepala sekolah

melakukan pengembangan kompetensi dan

peningkatan kinerja secara berkelanjutan

Memberikan

dukungan

terhadap

peningkatan

karier guru dan

kepala sekolah.

(69)

Who, When, How - Panduan Substansi - High Level

Tahapan Pengelolaan Kinerja

4 tahapan berdampak nyata dalam siklus pengelolaan kinerja yang baru, dilakukan melalui observasi kelas sehingga guru dan kepala sekolah didorong untuk melakukan diskusi berkelanjutan dalam berkinerja

Guru dan Kepala Sekolah Mendiskusikan persiapan observasi

Guru dan Kepala Sekolah mendiskusikan tindak lanjut Kepala Sekolah melakukan observasi di kelas

Guru & Kepala Sekolah melakukan refleksi tindak lanjut Siklus ini berjalan dalam satu semester (6 bulan)

1. Siklus dimulai ketika Guru dan Kepala Sekolah menyepakati 1 indikator dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) [Jan/Jul]

2. Kepala sekolah melakukan observasi kelas secara berkala untuk mengukur perbaikan dari indikator yang telah disepakati [Mar/Aug]

3. Guru dan KS melakukan refleksi tindak lanjut 4. Kepala Sekolah melakukan penilaian kinerja

dengan informasi yang diperoleh dalam proses:

- observasi kelas, - tindak lanjut dan - refleksi tindak lanjut.

1 ( Jan/Jul) 2 (Mar/Aug)

3 (Mar/Aug) 4 (Jun/Des)

(70)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Panduan Substansi

Pengelolaan Kinerja

Guru Sebagai Pegawai

70

(71)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Outline

1. Substansi: Perencanaan, Pelaksanaan &

Penilaian

71

(72)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Catatan:

Bagian paling pentingnya, di sini kita coba elaborasikan alur,

periode, perilaku yg

diharapkan/tidak diharapkan berikut transparansi apa yang dinilai

72

(73)

��🏻 🏫

�� 🏫

Guru Kepala Sekolah

KS meriviu rencana kinerja guru dan memberi

revisi jika ada

Guru membuat rencana kinerja

Rencana kinerja guru selesai dan dapat memulai

pelaksanaan kinerja

Guru dapat menyepakati

revisi

Who, When, How - Panduan Substansi - Detailed flow

PERENCANAAN

Tahap 1: Guru membuat perencanaan kinerja dan KS melakukan riviu approval

Apa yang dilakukan di tahap ini?

(74)

Who, When, How - Panduan Substansi - Detailed flow

Tahap 1: Guru membuat perencanaan kinerja dan KS melakukan riviu approval

Apa yang sebaiknya dilakukan oleh KS &

Guru di tahap ini?

Guru:

KS:

● …

● …

Kapan sebaiknya tahap ini dilakukan?

Perencanaan

dilakukan dua kali setahun, di rentang 1-31 Januari dan 1-31 Juli

*insert question here

Answer

(75)

��🏻 🏫

�� 🏫

Guru Kepala Sekolah

KS …

Guru …

Who, When, How - Panduan Substansi - Detailed flow

Tahap 2: Kepala Sekolah melakukan observasi di kelas

Apa yang dilakukan di tahap ini?

(76)

Who, When, How - Panduan Substansi - Detailed flow

Tahap 2: Kepala Sekolah melakukan observasi di kelas

Apa yang sebaiknya dilakukan oleh KS &

Guru di tahap ini?

Guru:

KS:

● …

● …

Kapan sebaiknya tahap ini dilakukan?

*insert question here

Answer

(77)

��🏻 🏫

�� 🏫

Guru Kepala Sekolah

KS …

Guru …

Who, When, How - Panduan Substansi - Detailed flow

Tahap 3: Guru dan KS mendiskusikan tindak lanjut

Apa yang dilakukan di tahap ini?

(78)

Who, When, How - Panduan Substansi - Detailed flow

Tahap 3: Guru dan KS mendiskusikan tindak lanjut

Apa yang sebaiknya dilakukan oleh KS &

Guru di tahap ini?

Guru:

KS:

● …

● …

Kapan sebaiknya tahap ini dilakukan?

*insert question here

Answer

(79)

��🏻 🏫

�� 🏫

Guru Kepala Sekolah

KS …

Guru …

Who, When, How - Panduan Substansi - Detailed flow

Tahap 4: Guru dan KS melakukan refleksi tindak lanjut

Apa yang dilakukan di tahap ini?

(80)

Who, When, How - Panduan Substansi - Detailed flow

Tahap 4: Guru dan KS melakukan refleksi tindak lanjut

Apa yang sebaiknya dilakukan oleh KS &

Guru di tahap ini?

Guru:

KS:

● …

● …

Kapan sebaiknya tahap ini dilakukan?

*insert question here

Answer

(81)

Lihat nilai Praktik Pembelajaran

Who, When, How - Panduan Substansi - Detailed flow

Tahap 5: KS Melakukan Penilaian

Predikat Kinerja Guru

Lihat nilai Pengembangan Kompetensi

Cara penilaian Aspek penilaian Variabel yg jadi

pertimbangan

Nilai akhir

Upaya refleksi

Usaha belajar

Peningkatan kinerja

Keaktifan

Kualitas refleksi guru saat diskusi tindak lanjut

Kualitas refleksi guru saat refleksi tindak lanjut

Jumlah penyelesaian aktivitas belajar di PMM

Kualitas refleksi terhadap penyelsaian aktivitas belajar di PMM

Jumlah penyelsaian aktivitas belajar di PMM

Jumlah kegiatan pengembangan kompetensi yg diikuti dengan bukti dukung yang relevan

(82)

Who, When, How - Panduan Substansi - Detailed flow

Tahap 5: KS Melakukan Penilaian

Apa yang sebaiknya dilakukan oleh KS &

Guru di tahap ini?

Guru:

KS:

● …

● …

Kapan sebaiknya tahap ini dilakukan?

*insert question here

Answer

(83)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

FAQ

83

(84)

FAQ - Guru

Topik

Apakah makhluk yang berdiri di atas empat kaki di pagi hari, dua di siang hari dan tiga di malam hari?

Asdf jawaban di sini

❓ ✅

Apakah makhluk yang berdiri di atas empat kaki di pagi hari, dua di siang hari dan tiga di malam hari?

Asdf jawaban di sini

❓ ✅

Apakah makhluk yang berdiri di atas empat kaki di pagi hari, dua di siang hari dan tiga di malam hari?

Asdf jawaban di sini

❓ ✅

(85)

FAQ - Kepala Sekolah

Topik

Apakah makhluk yang berdiri di atas empat kaki di pagi hari, dua di siang hari dan tiga di malam hari?

Asdf jawaban di sini

❓ ✅

Apakah makhluk yang berdiri di atas empat kaki di pagi hari, dua di siang hari dan tiga di malam hari?

Asdf jawaban di sini

❓ ✅

Apakah makhluk yang berdiri di atas empat kaki di pagi hari, dua di siang hari dan tiga di malam hari?

Asdf jawaban di sini

❓ ✅

(86)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

How Panduan Penggunaan Platform

86

(87)

Bisa dilink/copas konten panduan

penggunaan platform buatan Riri di sini

(88)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Panduan Substansi

Pengelolaan Kinerja

Kepala Sekolah Sebagai Pegawai

(for later, ketika substansinya udah lock)

88

(89)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Panduan Substansi

Pengelolaan Kinerja bagi Pejabat atau

Pelaksana Nilai

(for later, ketika substansinya udah lock)

89

(90)

Who, When, How - Panduan Substansi - Detailed flow

Tahap 1: Guru membuat perencanaan kinerja dan KS melakukan riviu approval

��🏻 🏫 �� 🏫

Kepala Guru Sekolah

Guru fafifu KS fafifu

Guru fafifu KS fafifu

Perilaku yang diharapkan:

● Guru…

● Kepala Sekolah…

Aktivitas guru yang dinilai:

@SME silakan update konten di sini

Prompt: Elaborasi flow, desired behaviour dan aspek apa

dr aktivitas guru yg dinilai supaya clear

(91)

1. Perencanaan: Menetapkan indikator kinerja sesuai kebutuhan diri dan kebutuhan sekolah mengacu pada Rapor Pendidikan

2. Pelaksanaan:

a. Melakukan persiapan observasi kinerja dengan target perilaku dan jadwal yang relevan dan realistis disertai upaya menguasai target perilaku.

b. Melakukan unjuk kinerja secara alamiah yang diobservasi oleh pelaksana/pejabat penilai

c. Melakukan diskusi tindak lanjut dengan refleksi apa adanya dan mengungkap tantangan yang perlu diatasi.

d. Melakukan upaya tindak lanjut yang telah disepakati untuk mengatasi tantangan yang menghambat kinerja.

e. Melakukan refleksi tindak lanjut secara apa adanya untuk menyepakati usaha perbaikan berkelanjutan.

3. Penilaian: Menerima hasil penilaian atau bila dirasa ada yang tidak sesuai, ajukan keberatan disertai dengan bukti-bukti pendukung.

Bagaimana Guru dan Kepala Sekolah mendapatkan Manfaat dari Pengelolaan Kinerja?

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan kualitas pendidikan secara khusus berada di tangan para guru selaku ujung tombak proses pembelajaran di sekolah. Menyadari akan hal tersebut kinerja guru memiliki

Tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah untuk membangun sebuah sistem informasi penilaian kinerja pegawai yang dapat membantu pejabat penilai dalam menilai pegawainya,

Upaya yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah dalam peningkatan kinerja guru berkaitan dengan perannya sebagai pemimpin pendidikan di sekolah, yaitu:

Tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah untuk membangun sebuah sistem informasi penilaian kinerja pegawai yang dapat membantu pejabat penilai dalam menilai

Tidak Sadar Kesulitan Sadar Kesulitan Sadar Dampak Kesulitan 13 14 15 16 Petunjuk Pengisian: 1 Diisi nama Kepala Sekolah yang diobservasi 2 Diisi nama Pejabat Penilai Kinerja yang

3 Pemerintah daerah yang memerlukan data pengelolaan kinerja sebagai dasar pembayaran Tambahan Penghasilan Pegawai TPP ASN guru dan kepala sekolah melakukan penyesuaian sebagai berikut:

Kepala Sekolah dan Pejabat Penilai Kinerja menyepakati jadwal observasi kinerja beserta kelengkapan yang dibutuhkan dalam melakukan observasi kinerja Kepala Sekolah Rencana Hasil Kerja

3 Pemerintah daerah yang memerlukan data pengelolaan kinerja sebagai dasar pembayaran Tambahan Penghasilan Pegawai TPP ASN guru dan kepala sekolah melakukan penyesuaian sebagai berikut: