• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kasus Kedyoteran Keluarga

N/A
N/A
VPN VPN

Academic year: 2023

Membagikan "Laporan Kasus Kedyoteran Keluarga"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KASUS KEDOKTERAN KELUARGA LAPORAN KASUS KEDOKTERAN KELUARGA

Klinik Dokter Keluarga FK UNISMA

Klinik Dokter Keluarga FK UNISMA  No. Berkas  No. Berkas ::

Berkas Pembinaan Keluarga

Berkas Pembinaan Keluarga  No. RM No. RM ::

 Nama Pasien

 Nama Pasien : Tn. M: Tn. M

T

Tananggggal al kukunjnjunungagan n pepertrtamama a kakalili : 1: 18 8 FeFebrbruauari ri 20201212

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA

    Nama Kepala Keluarga Nama Kepala Keluarga : Tn. Muniri: Tn. Muniri A

Allaammaat t lleennggkkaap p : : ddeessaa. . TTaannjjuunng g ssaarri i kkeecc. . bbaannttuur  r   B

Beennttuuk k KKeelluuaarrggaa :: Nuclear Family Nuclear Family

T

Tabel 1. Daftar abel 1. Daftar Anggota keluarga Anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumahyang tinggal dalam satu rumah N

N o o

N

Naammaa SSttaattuuss LL//

P P

U

Ummuurr PPeennddiiddiikkaa n n

Pekerjaa Pekerjaa

n n

Pasien Pasien Klinik  Klinik 

Ket Ket

1

1 MMuunniittii AAyyaahh (KK)

(KK) L L 552 2 tthh SSDD (tidak  (tidak  tamat) tamat)

  Pedagang

Pedagang YY CCoommbbuussttii o grade II o grade II 2

2 AArrbbaaiinnaa h

h

A

Annaakk PP 228 8 tthh MMTTSS WWiirraasswwaass ta ta

T

T --

Sumber : Data Primer,20 Februari 2012 Sumber : Data Primer,20 Februari 2012

Kesimpulan : Kesimpulan :

Dalam keluarga Tn. M yang berbentuk 

Dalam keluarga Tn. M yang berbentuk nuclear familynuclear family didapatkan Tn. M,didapatkan Tn. M, laki-laki umur 52 tahun, sebagai Combustio grade II

laki-laki umur 52 tahun, sebagai Combustio grade II

(2)

BAB II BAB II

STATUS PENDERITA STATUS PENDERITA A

A PENDAHULUANPENDAHULUAN

Laporan ini disusun berdasarkan kasus yang diambil dari seorang penderita Laporan ini disusun berdasarkan kasus yang diambil dari seorang penderita combustio grade II, berjenis kelamin laki-laki dan berusia 52 tahun, mengingat combustio grade II, berjenis kelamin laki-laki dan berusia 52 tahun, mengingat kasus ini masih banyak ditemukan di masyarakat beserta permasalahannya seperti kasus ini masih banyak ditemukan di masyarakat beserta permasalahannya seperti masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang Combustio terutama masalah masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang Combustio terutama masalah  perawatan

 perawatan dan dan penanggulanggan komplikasinya. penanggulanggan komplikasinya. Oleh Oleh karena karena itu itu penting penting kiranyakiranya  bagi

 bagi penulis penulis untuk untuk memperhatikan memperhatikan dan dan mencermatinya mencermatinya untuk untuk kemudian kemudian bisabisa menjadikannya sebagai pengalaman di lapangan.

menjadikannya sebagai pengalaman di lapangan.

B

B ANAMNESISANAMNESIS 1

1 Identitas PenderitaIdentitas Penderita  Nama

 Nama :: Tn. MTn. M

U

Ummuurr :: 5522 ttaahhuunn JJeenniis s kkeellaammiinn :: LLaakkii--llaakkii P

Peekkeerrjjaaaann :: PPeeddaaggaanngg P

Peennddiiddiikkaann :: SSD D ((TTiiddaak k ttaammaatt)) A

Aggaammaa :: IIssllaamm A

Allaammaatt :: DDss. . TTaannjjuunnggssaarrii, , BBaannttuur  r   S

Sttaattuus s PPeerrnniikkaahhaann :: -- S

Suukku u :: JJaawwaa T

Taannggggaal l ppeerriikkssaa :: 118 8 FFeebbrruuaarri i 22001122 2

2Keluhan Utama :Keluhan Utama : nyeri disertai panas di daerah punggung dan lengan kirinyeri disertai panas di daerah punggung dan lengan kiri 3

3Riwayat Penyakit Sekarang :Riwayat Penyakit Sekarang :

8 hari sebelum ke puskesmas pasien yang sedang berjualan bakso tertabrak  8 hari sebelum ke puskesmas pasien yang sedang berjualan bakso tertabrak  sepeda motor sehin

sepeda motor sehingga tersiram gga tersiram kuah bakso kuah bakso panas, akibatnya lengpanas, akibatnya lengan sebelah kiri,an sebelah kiri,

(3)

 punggung, wajah dan

 punggung, wajah dan paha sebelah paha sebelah kiri terkena kiri terkena kuah, kemudian pasien kuah, kemudian pasien dibawa kedibawa ke  puskesmas

 puskesmas dan dan langsung langsung dirujuk dirujuk RS. RS. Mojokerto. Mojokerto. Pada Pada tanggal tanggal 17 17 Februari Februari 20122012  pasien

 pasien keluar keluar rumah rumah sakit. sakit. Dan Dan pada pada tanggal tanggal 18 18 Februari Februari 2012 2012 Dibawa Dibawa keke  puskesmas

 puskesmas untuk perauntuk perawatan watan luka. luka. Saat Saat dibawa dibawa ke ke puskesmas puskesmas masih masih terasa terasa nyeri,nyeri, dan

dan panpanas, as, padpada a siksiku u lenlengan gan sebesebelah lah kirkiri i dan dan terdterdapat jahitaapat jahitan n akiakibat bat terterkenkenaa gerobag bakso.

gerobag bakso.

4

4Riwayat Penyakit Dahulu:Riwayat Penyakit Dahulu:

-- RRiiwwaayyaat t hhiippeerrtteennssii : : ddiissaannggkkaall -- RRiiwwaayyaat t ssaakkiit t gguullaa : : ddiissaannggkkaall -- RRiiwwaayyaat t mmoonnddook k : : ((++))

-- RRiiwwaayyaat t aalleerrggi i oobbaatt//mmaakkaannaan n : : ddiissaannggkkaall 5

5Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat Penyakit Keluarga

-- RRiiwwaayyaat t kkeelluuaarrgga a ddeennggaan n ppeennyyaakkiit t sseerruuppaa : : ((--))

-- RRiiwwaayyaat t ppeennyyaakkiit t jjaannttuunngg : : ddiissaannggkkaall -- RRiwiwayayat at hihipperertetennsi si : : didisasangngkakall -- RRiwiwayayat at sasakikit t ggulula a : : didisasangngkakall 6

6Riwayat KebiasaanRiwayat Kebiasaan

-- RRiiwwaayyaat t oollaah h rraaggaa : : jjaarraanngg

-- RiRiwawayat peyat pengngisiisian wakan waktu luatu luang denng dengagan berbn berbinincacangng-b-binincancang dengg denganan keluarga jarang, berekreasi jarang.

keluarga jarang, berekreasi jarang.

7

7Riwayat Psiko Sosio EkonomiRiwayat Psiko Sosio Ekonomi Pe

Pendndereritita a adadalalah ah seseororanang g kekepapala la kekeluluarargaga, , titingnggagal l bebersrsamama a ananak ak   perempuannya.

 perempuannya. Kebutuhan Kebutuhan sehari-hari sehari-hari dicukupi dicukupi dengan dengan berjualan berjualan baksobakso kelili

keliling di ng di MojokMojokerto dengan penghasilaerto dengan penghasilan n sekitar Rp. sekitar Rp. 750.00750.000 0 per bulan.per bulan.

Hubungan Tn. M dengan anggota keluarga yang lain saling mendukung, Hubungan Tn. M dengan anggota keluarga yang lain saling mendukung, namun kurang saling memperhatikan kondisi kesehatan. Dalam kehidupan namun kurang saling memperhatikan kondisi kesehatan. Dalam kehidupan sosial Tn. M kurang berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan

sosial Tn. M kurang berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan 8

8Riwayat Gizi.Riwayat Gizi.

Pen

Penderderita ita makmakan an sehsehari-ari-harhari i biabiasansanya ya antantara ara 2-3 2-3 kalkali i dendengan gan nasnasii sepi

sepirinring, g, saysayurur, , dan dan laulauk k paupauk k sepseperti erti teltelurur, , tahutahu-tem-tempe, pe, kerkerupuupuk, k, dandan

(4)

 jarang

 jarang dengan dengan daging, daging, kadang kadang makan makan buah-buahan buah-buahan dan dan jarang jarang minumminum susu. Kesan gizi cukup.

susu. Kesan gizi cukup.

9

9Anamnesis SistemAnamnesis Sistem

aa. . KKuulliitt : : lleennggaan n : : nnyyeerri i ((++)), , ppaannaas s ((++)) perut : nyeri (+), panas (+) perut : nyeri (+), panas (+) punggung : nyeri (-), panas (-) punggung : nyeri (-), panas (-) paha : nyeri (+), panas (+) paha : nyeri (+), panas (+)

wajah : hiperemis (+), luka kering (+), nyeri (-) wajah : hiperemis (+), luka kering (+), nyeri (-)  b. Kepala

 b. Kepala : : Sakit Sakit kepala kepala (-), (-), pusing pusing (-), (-), rambut rambut kepala kepala tidak tidak rontok,rontok, luka pada kepala (-), benjolan/borok di kepala (-)

luka pada kepala (-), benjolan/borok di kepala (-)

cc. . MMaattaa : P: Paannddaannggaan mn maatta ba beerrkkuunnaanngg--kkuunnaanng (g (--)), p, peenngglliihhaattaan kn kaabbuur  r   (-), ketajaman baik 

(-), ketajaman baik  d

d. . HHiidduunngg : : TTeerrssuummbbaat t ((--)), , mmiimmiissaan n ((--))

ee. . TTeelliinnggaa : P: Peennddeennggaarraan bn beerrkkuurraanng (g (--)), b, beerrddeenngguunng (g (--)), k, keelluuaar car caiirraann (-)

(-) g

g. . MMuulluutt : : SSaarriiaawwaan n ((--)), , mmuulluut t kkeerriinng g ((--)) h.

h. TTenenggggororokokanan : S: Sakakit it mmenenelelan an (-(-), ), seserarak (k (-)-) i.

i. Pernafasan Pernafasan : : Sesak Sesak nafas nafas (-), (-), batuk batuk lama lama (-), (-), mengi mengi (-), (-), batuk batuk darah darah (-)(-)  j. Kardiovaskuler

 j. Kardiovaskuler : Berdebar-debar (-), nyeri dada (-), ampeg (-): Berdebar-debar (-), nyeri dada (-), ampeg (-) k.

k. Gastrointestinal Gastrointestinal : Mual : Mual (-), mun(-), muntah (-), tah (-), diare (-), diare (-), nafsu maknafsu makanan menurun (-), nyeri perut (-)

menurun (-), nyeri perut (-) l.

l. Genitourinaria Genitourinaria : : BAK BAK lancar, lancar, 4-6 4-6 kali/hari kali/hari warna warna dan dan jumlah jumlah biasabiasa m.N

m.Neureuropsopsikiikiatratri i : : NeuNeurolrologiogikk : : kejkejang ang (-), (-), lumlumpuh puh (-)(-) Ps

Psikikiaiatrtrikik : em: emososi sti stababilil, m, mududah mah mararah (ah (-)-) n.

n. MuMuskskululoskoskeleletaetal: l: KaKaku ku sensendi di (-)(-), , nynyereri i tatangngan an dadan n kakaki ki (-(-), ), nynyeri eri otototot (-)

(-) o

o. . EEkkssttreremmiitatass : : AAttas as : : bbeennggkkaak k ((-)-), , sasakkiit t ((-)-) B

Baawwaahh : : bbeennggkkaak k ((--)), , ssaakkiit t ((--))

C

C PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN FISIK  1

1 Keadaan UmumKeadaan Umum

(5)

Tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis (GCS E

Tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis (GCS E44VV55MM66), status gizi), status gizi kesan cukup.

kesan cukup.

2

2 TTanda anda VitalVital

;; TTananda da VVititalal T

Teennssii : : 111100//770 0 mmmmHHgg  Nadi

 Nadi : 82 x/menit, reguler, : 82 x/menit, reguler, isi cukup, simetrisisi cukup, simetris Pernafasan

Pernafasan : : 22 22 x/menitx/menit Suhu

Suhu : : 36,836,8 ooCC 3

3 KulitKulit :lenga:lengan : hipn : hiperemis (eremis (+), luk+), luka basah a basah (+), ny(+), nyerieri (+), panas (+)

(+), panas (+)

Perut : hiperemis (+), luka basah (+), nyeri (+), Perut : hiperemis (+), luka basah (+), nyeri (+),  panas (+)

 panas (+)

punggung : hiperemis (+), luka kering (+), nyeri (-) punggung : hiperemis (+), luka kering (+), nyeri (-)  paha

 paha : : hiperemis hiperemis (+), (+), luka luka basah basah (+), (+), nyeri nyeri (+),(+),  panas (+)

 panas (+)

wajah : hiperemis (+), luka kering (+), nyeri (-) wajah : hiperemis (+), luka kering (+), nyeri (-) 4

4 KKeeppaallaa :: BBeennttuuk k mmeessoocceepphhaall, , ttiiddaak k aadda a lluukkaa, , rraammbbuutt tidak mudah dicabut

tidak mudah dicabut 5

5 MMaattaa :: CCoonnjjuunnccttiivva a aanneemmiis s ((--//--)), , sskklleerra a iikktteerriik k ((--//--)),,  pupil

 pupil isokor isokor (3mm/3mm), (3mm/3mm), reflek reflek kornea kornea (+/+),(+/+), warn

warna a kelkelopaopak k (co(coklaklat t kehkehitamitaman)an), , katkatarak arak (-/-(-/-),), radang/conjunctivitis/uveitis (-/-)

radang/conjunctivitis/uveitis (-/-) 6

6 HHiidduunngg :: NNaaffaas s ccuuppiinng g hhiidduunng g ((--)), , sseekkrreet t ((--)),,eeppiissttaakkssiiss((--)),, def

deformormitaitas s hidhidung ung (-), (-), hiphiperperpigmigmentaentasi si (-)(-), , sadsadlele nose (-)

nose (-) 7

7 MMuulluutt :: BBiibbiir pr puuccaat t ((--)), , bbiibbiir r kkeerriinng g ((--)), , lliiddaah h kkoottoor  r   (-), papil lidah atrofi (-), tepi lidah hiperemis (-), (-), papil lidah atrofi (-), tepi lidah hiperemis (-), tremor (-)

tremor (-) 8

8 TTeelliinnggaa :: NNyyeerri i tteekkaan n mmaassttooiid d ((--)), , sseekkrreet t ((--)), , ppeennddeennggaarraann  berkurang (-), cuping telinga dalam batas normal  berkurang (-), cuping telinga dalam batas normal

(6)

9

9 TTeennggggoorrookkaann :: TToonnssiil l mmeemmbbeessaar r ((--)), , pphhaarriinngg hiperemis (-)

hiperemis (-) 10

10 LLeehheerr :: JJVVP P ((55++22) ) ccmmHH22O O ttiiddaak k mmeenniinnggkkaatt, , ttrraakkeeaa d

diittenenggaahh, , ppemembbeesasarraan n kkeleleennjjar ar ttiirrooiid d ((--),),  pembesaran kelenjar limfe (-), lesi pada kulit (-)  pembesaran kelenjar limfe (-), lesi pada kulit (-) 11

11 ThoraksThoraks

Simetris, retraksi interkostal (-), retraksi subkostal (-) Simetris, retraksi interkostal (-), retraksi subkostal (-) -- CCoorr :I:I :: IIccttuus cs coorrddiis ts taak tk taammppaak  k  

P

P :: IctuIctus cos cordirdis ts tak ak kuakuat ant angkagkatt P :

P : BBaattaas s kkiirri i aattaass ::SSIIC C III I 1 1 ccm m llaatteerraal l LLPPSSSS B

Baattaas s kkiirri i bbaawwaahh ::SSIIC C V V 1 1 ccm m llaatteerraal l LLMMCCSS B

Baattaas s kkaannaan n aattaass ::SSIIC C III I LLSSDD Batas kanan bawah

Batas kanan bawah :SIC IV :SIC IV LSDLSD Batas jantung kesan tidak melebar  Batas jantung kesan tidak melebar  A:

A: BJ I–II BJ I–II intenintensitas nositas normal, rrmal, regularegular, bisi, bising (-)ng (-) -- PuPulmlmo:o: StStatatis (dis (depepan dan dan bean belalakakangng))

II :: PePengngemembabangngan an dadada kda kananan = an = kikiriri P

P :: FrFrememititus rus rababa kaa kananan = kin = kiriri P

P :: SoSononor / r / sosononor r  A:

A: SuaSuara ra dasdasar ar vesvesikuikuler ler (+ /(+ /+ + )) suara tambahan RBK (-/-),

suara tambahan RBK (-/-), wheezing wheezing (-/-)(-/-) Dinamis (depan dan belakang)

Dinamis (depan dan belakang) II :: PePergrgeraerakakan dn dadada ka kananan an = k= kiririi P

P :: FrFrememititus rus rababa kaa kananan = kin = kiriri P

P :: SoSononor / r / sosononor r  A:

A: SuaSuara ra dasdasar ar vesvesikuikuler ler ( ( + /+ + /+ ))

Suara tambahan RBK (-/-), wheezing (-/-) Suara tambahan RBK (-/-), wheezing (-/-) 12

12 AbdomenAbdomen

II :: DinDindinding perug perut sejajt sejajar denar dengan digan dindinding dang dada, veda, veneknektasi (-tasi (-)) P

P :: SupelSupel, ny, nyeri teri tekan ekan (-), (-), hepar hepar dan dan lien lien tak ttak terabaeraba P

P :T:Tiimmppaannii

(7)

A

A :: PerPeristaistaltiltik (k (+) +) nornormalmal 13

13 Sistem Sistem Collumna VCollumna Vertebralisertebralis

II :: DefDeformormitas (itas (-), sk-), skolioliosiosis (-), ks (-), kiphiphosiosis (-), los (-), lordordosis (-)sis (-) P

P :Nye:Nyeri ri tetekakan n (-(-)) P

P :NK:NKCCV V ((--//-)-) 14

14 EEkkttrreemmiittaass:: ppaallmmaar r eerriitteemmaa((--//--))

aakkrraal l ddiinnggiinn ooeeddeemm -

- -- -- --

-

- -- -- --

15

15 Sistem genetalia: Dalam batas normalSistem genetalia: Dalam batas normal 16

16 Pemeriksaan Neurologik Pemeriksaan Neurologik  F

Fuunnggssi Li Luuhhuurr : D: Daallaam bm batataas ns noormrmaall Fu

Fungngsi Vsi Vegegetetatiatiff :: DaDalam blam batatas noas normrmalal Fu

Fungngsi si SeSensnsororikik :: DaDalam lam babatatas ns norormamall

F

Fuunnggssi mi moottoorriikk ::

K

K 5 5 5 5 T T N N N N RF RF 2 2 2 2 RP RP - - -- 5

5 5 5 N N N N 2 2 2 2 - - -- 17

17 Pemeriksaan Psikiatrik Pemeriksaan Psikiatrik  Pe

Penanampmpililanan :: SeSesusuai ai umumurur, p, pererawawatatan an didiri ri cucukukupp Ke

Kesasadadararann :: KuKualalititatatif tif tididak bak bererububahah; ku; kuanantititatatitif cof compmpos mos menentitiss A

Affeekk :: Approp Appropriateriate P

Pssiikkoommoottoorr :: NNoorrmmooaakkttiif f  P

Prroossees pis pikkiirr :: BBeennttuuk:k: rreeaalliissttiik k 

IIssi i :: wwaahhaam m ((--)), , hhaalluussiinnaassi i ((--)), , iilluussi i ((--)) A

Arruus s :: kkoohheerreenn IInnssiigghhtt :: BBaaiik  k  

D

D RESUMERESUME

Seorang laki-laki 52 tahun dengan keluhan utama nyeri disertai panas di Seorang laki-laki 52 tahun dengan keluhan utama nyeri disertai panas di daerah perut, paha dan lengan kiri. 8

daerah perut, paha dan lengan kiri. 8 hari sebelum ke puskesmas pasien tersiramhari sebelum ke puskesmas pasien tersiram

(8)

kua

kuah h bakbakso so panpanas, as, akiakibatbatnya nya lenlengan gan sebsebelah elah kirkiri, i, punpungguggung, ng, wajwajah ah dan dan pahpahaa sebelah kiri terkena kuah, kemudian pasien dibawa ke puskesmas dan langsung sebelah kiri terkena kuah, kemudian pasien dibawa ke puskesmas dan langsung dirujuk RS. Mojo

dirujuk RS. Mojokerto. Pada tanggal 17 Febkerto. Pada tanggal 17 Februari 2012 pasien ruari 2012 pasien keluar rumah sakit.keluar rumah sakit.

Dan pada tanggal 18 Februari 2012 Dibawa ke puskesmas untuk perawatan luka.

Dan pada tanggal 18 Februari 2012 Dibawa ke puskesmas untuk perawatan luka.

Pada pemeriksaan

Pada pemeriksaan fisik didapatkan fisik didapatkan T : T : 110/70 110/70 mmHg, NmmHg, Nadi adi : : 82 82 x/menit, x/menit, reguler,reguler, isi cu

isi cukup, kup, simetris, Pernafasan simetris, Pernafasan : : 22 22 x/menit, x/menit, Suhu Suhu : : 36,836,8 ooC, C, lenlengan gan : : hiphiperemeremisis (+), luka basah (+), nyeri (+), panas (+), Perut : hiperemis (+), luka basah (+), (+), luka basah (+), nyeri (+), panas (+), Perut : hiperemis (+), luka basah (+), nyeri (+), p

nyeri (+), panas (+), anas (+), punggung punggung : hiperemis (+), : hiperemis (+), luka kering luka kering (+), nyeri (+), nyeri (-), (-), paha :paha : hip

hiperemeremis is (+), (+), lukluka a basbasah ah (+), (+), nyenyeri ri (+), (+), panpanas as (+),(+), wajwajah ah : : hiphiperemeremis is (+)(+), , luklukaa kering (+), nyeri (-)

kering (+), nyeri (-) E

E DIAGNOSIS HOLISTIK DIAGNOSIS HOLISTIK  T

Tn. n. MM, , ddenengagan n cocombmbusustitio o ggraradde e II II dedenngagan n kkeleluauarrgga a yyanang g sasalilingng memperhatikan kesehatan, deng

memperhatikan kesehatan, dengan an lingkungan yanlingkungan yang tidak sehat.g tidak sehat.

1. Diagnosis Biologis 1. Diagnosis Biologis Combustio grade II Combustio grade II 2. Diagnosis Psikologis 2. Diagnosis Psikologis

Hubungan dengan anggota keluarga yang lain saling mendukung, dan saling Hubungan dengan anggota keluarga yang lain saling mendukung, dan saling memperhatikan kondisi kesehatan.

memperhatikan kondisi kesehatan.

3. Diagnosis Sosial Ekonomi dan Budaya 3. Diagnosis Sosial Ekonomi dan Budaya

aa Status Status ekonomi ekonomi kurang.kurang.

 b

 b Penyakit mengganggu aktifitas sehari-hari.Penyakit mengganggu aktifitas sehari-hari.

cc Kurang berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.Kurang berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.

F

F PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN Non Medika mentosa

Non Medika mentosa 1

1 Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP).(TKTP).

Diharapkan agar penderita makan makanan yang bergizi tinggi, untuk  Diharapkan agar penderita makan makanan yang bergizi tinggi, untuk  meningkatkan daya tahan tubuh sehingga mempercepat kesembuhan meningkatkan daya tahan tubuh sehingga mempercepat kesembuhan luka.

luka.

2

2 Pencegahan kontraktur Pencegahan kontraktur 

Pengembalian fungsi dengan cara menganjurkan penggunaan anggota Pengembalian fungsi dengan cara menganjurkan penggunaan anggota  badan

 badan untuk untuk ambulasi ambulasi dan dan aktifitas aktifitas lain. lain. Menyingkirkan Menyingkirkan kebiasaankebiasaan

(9)

yang tidak baik dalam hal ambulasi, posisi dan penggunaan program yang tidak baik dalam hal ambulasi, posisi dan penggunaan program  pemeliharaan

 pemeliharaan kekuatan kekuatan dan dan ketahanan, ketahanan, diperlukan diperlukan agar agar pemeliharaanpemeliharaan tercapai dan untuk mencegah kontraktur sendi yang rekuren.

tercapai dan untuk mencegah kontraktur sendi yang rekuren.

3

3 Mengurangi stress tertentuMengurangi stress tertentu

Diharapkan penderita mendapat motivasi yang adekuat dari keluarga Diharapkan penderita mendapat motivasi yang adekuat dari keluarga untuk kesembuhan penderita salah satunya dengan cara lebih banyak  untuk kesembuhan penderita salah satunya dengan cara lebih banyak  me

membmberierikakan n peperhrhatatian ian ataatau u bebermrmaiain n dadan n lelebibih h memendndekekatkatkan an didiriri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Medikamentosa Medikamentosa

1

1 Silver sulfadiazin salepSilver sulfadiazin salep 2

2 Analgesik : Asam mefenamat 3x1Analgesik : Asam mefenamat 3x1 3

3 Antibiotik : ciprofloxacin 2x1Antibiotik : ciprofloxacin 2x1

(10)

BAB III BAB III IDENTIFIKAS

IDENTIFIKASI FUNGSI- I FUNGSI- FUNGSI KELUARGAFUNGSI KELUARGA

A

A FUNGSI HOLISTIK FUNGSI HOLISTIK  1

1 Fungsi BiologisFungsi Biologis

Keluarga terdiri dari penderita (Tn. M, 52 tahun), dan anaknya Keluarga terdiri dari penderita (Tn. M, 52 tahun), dan anaknya (Nn. A, 28 tahun). Penderita tinggal serumah dengan anaknya.

(Nn. A, 28 tahun). Penderita tinggal serumah dengan anaknya.

2

2 Fungsi PsikologisFungsi Psikologis

Hubungan keluarga mereka terjalin cukup akrab, terbukti dengan Hubungan keluarga mereka terjalin cukup akrab, terbukti dengan  permasalahan-permasalahan

 permasalahan-permasalahan yang yang dapat dapat diatasi diatasi dengan dengan baik baik dalamdalam ke

keluluararga ga inini. i. HuHububungngan an dedengngan an ananggggotota a kekeluluararga ga yayang ng lailain n salsaliningg mendukung, dan saling memperhatikan kondisi kesehatan.

mendukung, dan saling memperhatikan kondisi kesehatan.

Per

Permasmasalahalahan an yanyang g timtimbul bul daladalam m kelkeluaruarga ga dipdipecahecahkan kan secasecarara musyawarah dan dicari jalan tengah, serta dibiasakan sikap saling tolong musyawarah dan dicari jalan tengah, serta dibiasakan sikap saling tolong men

menoloolong. ng. MeskMeskipuipun n penpenghaghasilasilan n meremereka ka tak tak berberkeckecukuukupanpan, , namnamunun mereka tetap hidup bahagia

mereka tetap hidup bahagia dan pasrah terhadap Tuhan.dan pasrah terhadap Tuhan.

3

3 Fungsi SosialFungsi Sosial Da

Dalalam m kekehihidudupapan n sehsehariari-h-hariari, , kekeluluararga ga TnTn. . M M hahanynya a sebsebagagaiai angg

anggota ota masyaramasyarakat kat biasa, tidak biasa, tidak mempmempunyai kedudukaunyai kedudukan n sosial tertentusosial tertentu dalam masyarakat. Dalam kehidupan sosial Tn. M kurang berperan aktif  dalam masyarakat. Dalam kehidupan sosial Tn. M kurang berperan aktif  dalam kegiatan kemasyarakatan.

dalam kegiatan kemasyarakatan.

4

4 Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan KebutuhanFungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan Penghasila

Penghasilan keluarga berasal n keluarga berasal dari penghasilan penderita yang bekerjadari penghasilan penderita yang bekerja seba

sebagai gai tukatukang ng baksbakso, o, dendengan gan total total penpenghasghasilan ilan sebesebesar sar Rp Rp 750750.00.000,00,000  perb

 perbulanulannyanya..

(11)

Un

Untutuk k biabiaya ya hihidudup p sehsehariari-ha-hari ri sepseperterti i makmakanan, , miminumnum, , ataatau u iuiuranran me

membmbayayar ar liliststririk k hhananya ya memengnganandadalklkan an uauang ng yayang ng adada a dadan n jajararangng men

menyisihyisihkankannya nya untuntuk uk menmenabunabung g atauataupun pun untuntuk uk biaybiaya-biaa-biaya ya mendmendadak adak  (se

(seperperti ti bibiaya aya penpengogobatbatan an dan dan lailain-ln-lainain). ). UnUntuk tuk kebkebututuhuhan an air air dendengangan men

mengguggunakanakan n sumusumur r sendsendiri. iri. UntuUntuk k memamemasak sak memamemakai kai komkompor por minyminyak.ak.

Penderita makan sehari-hari biasanya antara 2-3 kali dengan nasi sepiring, Penderita makan sehari-hari biasanya antara 2-3 kali dengan nasi sepiring, sayur, dan lauk pauk seperti telur, tahu-tempe, kerupuk, dan jarang dengan sayur, dan lauk pauk seperti telur, tahu-tempe, kerupuk, dan jarang dengan daging, kadang makan buah-buahan dan jarang minum susu.

daging, kadang makan buah-buahan dan jarang minum susu.

Kesimpulan : Kesimpulan :

Dari poin satu sampai empat dari fungsi holistik keluarga adalah Tn. M, Dari poin satu sampai empat dari fungsi holistik keluarga adalah Tn. M, umur 52 tahun deng

umur 52 tahun dengan Combustan Combustio derajad II, fungsi io derajad II, fungsi sosial ekonososial ekonomi kurangmi kurang  baik karena

 baik karena kondisi ekonomi yang kondisi ekonomi yang lemah.lemah.

B

B FUNGSI FISIOLOGIS (A.P.G.A.R SCORE)FUNGSI FISIOLOGIS (A.P.G.A.R SCORE) Unt

Untuk uk menmenilailai i funfungsi gsi fisfisioliologiogis s kelkeluaruarga ga ini ini digdigunaunakankan A.P.G.A.R A.P.G.A.R  SCORE

SCOREdengan nilai hampir selalu = 2, kadang = 1, hampir tidak pernah = 0.dengan nilai hampir selalu = 2, kadang = 1, hampir tidak pernah = 0.

A.P

A.P.G.A.R .G.A.R SCORESCORE disdisini ini akaakan n dildilakuakukan kan padpada a masmasinging-mas-masing ing anganggotgotaa ke

keluluararga ga dadan n kekemumudidian an didiraratata-ra-rata ta ununtutuk k memenenentntukukan an fufungngsi si fisfisioiolologigiss keluar

keluarga secara keseluruhanga secara keseluruhan. Nilai . Nilai rata-rarata-rata 1-4 ta 1-4 = = jelek, 5-7 = jelek, 5-7 = sedangsedang, 8-10 =, 8-10 =  baik.

 baik.

 AD

 ADAPAPTTAATITION ON 

Dalam menghadapi masalah selama ini penderita selalu mendapatkan Dalam menghadapi masalah selama ini penderita selalu mendapatkan duku

dukungan berupa ngan berupa nasehanasehat t dari dari keluakeluarganrganya. ya. Jika penderita menghadapJika penderita menghadapi i suatusuatu ma

masalsalah ah selselalu alu memencncerieritatakakan n kekepapada da isistritrinynya. a. PePenynyakakitnitnya ya inini i kakadadangng mengganggu aktivitasnya sehari-hari sebagai kepala keluarga.

mengganggu aktivitasnya sehari-hari sebagai kepala keluarga.

 P

 PARARTNTNERERSHSHIP IP 

Komunikasi terjalin satu sama lain, meskipun waktu kebersamaan dirasa Komunikasi terjalin satu sama lain, meskipun waktu kebersamaan dirasa singkat. Setiap ada permasalahan didiskusikan bersama dengan anggota keluarga singkat. Setiap ada permasalahan didiskusikan bersama dengan anggota keluarga lainnya, komunikasi dengan istri dan anggota keluarga lainnya berjalan dengan baik.

lainnya, komunikasi dengan istri dan anggota keluarga lainnya berjalan dengan baik.

GROWTH  GROWTH 

(12)

Pa

Pasiesien n memerarasa sa bebersyrsyukukur ur mamasih sih dadapapat t memengngururususi i kekebubututuhahan n rurumamahh tangganya.

tangganya.

 AF

 AFFEFECTCTIOION N 

Pasien merasa hubungan kasih sayang dan interaksi dengan istri dan kedua Pasien merasa hubungan kasih sayang dan interaksi dengan istri dan kedua anaknya berjalan dengan lancar. Pasien juga sangat menyayangi keluarganya, begitu anaknya berjalan dengan lancar. Pasien juga sangat menyayangi keluarganya, begitu  pu

 pula la sebsebalalikiknynya.a.

 RE

 RESOSOLLVE VE 

Pasien kadang merasa puas dengan kebersamaan dan waktu yang diluangkan Pasien kadang merasa puas dengan kebersamaan dan waktu yang diluangkan oleh istri dan kedua anaknya untuk melakukan aktivitas sehari-hari, walaupun sulit oleh istri dan kedua anaknya untuk melakukan aktivitas sehari-hari, walaupun sulit membagi waktu

membagi waktu Tabel 3

Tabel 3. APGAR Tn .M terhadap keluarga. APGAR Tn .M terhadap keluarga A.P.G.A.R Tn. M Terhadap Keluarga

A.P.G.A.R Tn. M Terhadap Keluarga HampirHampir selalu selalu

Kadang Kadang -kadang -kadang

Hampir Hampir tidak  tidak  pernah pernah A

A

Saya puas bahwa saya dapat kembali ke Saya puas bahwa saya dapat kembali ke kel

keluaruarga ga saysaya a bilbila a saysaya a menmenghaghadapdapii masalah

masalah P

P

Saya puas

Saya puas dengdengan an carcara a kelukeluarga sayaarga saya m

memembabahhaas s ddaan n memembmbaagi gi mamasasalalahh dengan saya

dengan saya G

G

Saya puas

Saya puas dengdengan an carcara a kelukeluarga sayaarga saya menerima

menerima   dan dan menmendukdukung ung keikeinginginannan sa

saya ya untuntuk uk melmelakuakukan kan kegkegiatiatan an barbaruu atau arah hidup yang baru

atau arah hidup yang baru

A A

Saya p

Saya puas deuas dengan cngan cara keara keluarluarga ga sayasaya mengekspr

mengekspresikan kasih esikan kasih sayangnya dansayangnya dan m

meerreessppoon n eemmoossi i ssaayya a sseeppeerrttii kemarahan, perhatian dll

kemarahan, perhatian dll R 

Saya puas

Saya puas dengdengan an carcaraa  keluakeluarga rga sayasaya dandan   sasaya ya memembmbagagi i wawaktktu u bebersrsamama-a- sama

sama

Total poin = 8 Total poin = 8

Tn. M adalah seoran

Tn. M adalah seorang kepala kelug kepala keluarga, arga, ia hanya mempuia hanya mempunyai sediknyai sedikitit waktu untuk mengurus rumah dan memperhatikan anak-anaknya, oleh karena waktu untuk mengurus rumah dan memperhatikan anak-anaknya, oleh karena  bekerja di Mojokerto.

 bekerja di Mojokerto.

Tabel 4

Tabel 4. APGAR Nn. A terhadap keluarga. APGAR Nn. A terhadap keluarga

(13)

A.P

A.P.G.A.R .G.A.R Nn. A TNn. A Terhadap erhadap KeluargaKeluarga HampiHampi r selalu r selalu

Kadang Kadang -kadang -kadang

Hampir Hampir tidak  tidak  pernah pernah A

A

Saya puas bahwa saya dapat kembali ke Saya puas bahwa saya dapat kembali ke ke

keluluararga ga ssayaya a bibila la sasaya ya memengnghahadadapipi masalah

masalah P

P Sa

Saya ya pupuas as dedengngan an cacara ra kekeluluararga ga sasayaya membahas dan membagi masalah dengan membahas dan membagi masalah dengan saya

saya G

G Sa

Saya ya pupuas as dedengngan an cacara ra kekeluluararga ga sasayaya menerima

menerima   dadan n memendndukukunung g kekeiningiginanann sa

saya ya ununtutuk k memelalakukukakan n kekegigiatatan an babaruru atau arah hidup yang baru

atau arah hidup yang baru A

A Say

Saya puas dea puas dengangan carn cara kelua keluargarga a saysayaa men

mengekgeksprspresiesikan kan kakasih sih sasayanyangnygnya a dandan merespon emosi saya seperti kemarahan, merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll

perhatian dll R 

Saya puas dengan cara keluarga saya Saya puas dengan cara keluarga saya dandan saya membagi waktu

saya membagi waktu bersama-sabersama-samama Total poin = 7

Total poin = 7  Nn..A

 Nn..A adalah adalah seorang seorang anak anak yang yang selalu selalu mengurus mengurus rumah, rumah, dan dan belumbelum menikah.

menikah.

A.P.G.A.R SCORE

A.P.G.A.R SCOREkeluarga pasien = (8+7) / 2=7.5keluarga pasien = (8+7) / 2=7.5 Kesimpulan : fungsi fisiologis keluarga pasien sedang Kesimpulan : fungsi fisiologis keluarga pasien sedang Secara keseluruhan total poin dari

Secara keseluruhan total poin dari A.P.G.A.R A.P.G.A.R keluarga pasien adalah 15, sehinggakeluarga pasien adalah 15, sehingga rata-rata

rata-rata A.P.G.A.R A.P.G.A.R dari keluarga pasien adalah 7.5. Hal ini menunjukkan bahwadari keluarga pasien adalah 7.5. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi fisiologis yang dimiliki keluarga pasien dalam keadaan sedang.

fungsi fisiologis yang dimiliki keluarga pasien dalam keadaan sedang.

(14)

C

C FUNGSI PATOLOGIS (S.C.R.E.E.M)FUNGSI PATOLOGIS (S.C.R.E.E.M)

Fungsi patologis dari keluarga Tn.M dinilai dengan menggunakan S.C.R.E.E.M Fungsi patologis dari keluarga Tn.M dinilai dengan menggunakan S.C.R.E.E.M sebagai berikut :

sebagai berikut : Tabel 3

Tabel 3. Fungsi patologis ( S.C.R.E.E.M ) dari keluarga Tn.M. Fungsi patologis ( S.C.R.E.E.M ) dari keluarga Tn.M S

SUUMMBBEERR PPAATTOOLLOOGGII KETKET  Social 

 Social  Interaksi sosial yang baik antar anggota keluarga jugaInteraksi sosial yang baik antar anggota keluarga juga den

dengagan n sausaudardara, a, parpartistisipipasi asi mermerekeka a dadalam lam kegkegiatiatanan kemasyarakatan kurang aktif.

kemasyarakatan kurang aktif.

+ +

Cultural 

Cultural  Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, halKepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, halini dapat dilihat dari pergaulan sehari-hari baik dalamini dapat dilihat dari pergaulan sehari-hari baik dalam keluarga maupun di lingkungan, banyak tradisi budaya keluarga maupun di lingkungan, banyak tradisi budaya yang masih diikuti. Sering mengikuti acara-acara yang yang masih diikuti. Sering mengikuti acara-acara yang  bersi

 bersifat fat hajahajatan, tan, sunasunatan, tan, nyadnyadran ran dlldll. . MengMenggungunakanakan  baha

 bahasa jasa jawa, wa, tata tata kramkrama dan a dan kesokesopanapanan.n.

--

 Religion

 Religion Pemahaman agama cukup. Penerapan ajaran juga baik,Pemahaman agama cukup. Penerapan ajaran juga baik, hal ini dapat dilihat dari penderita dan keluarga yang hal ini dapat dilihat dari penderita dan keluarga yang ru

rutitin n memenjnjalalanankakan n shshoolalat t lilima ma wawaktktu u di di mamasjsjidid..

Sebelum sakit penderita rutin mengaji di sore hari di Sebelum sakit penderita rutin mengaji di sore hari di masjid dekat rumah.

masjid dekat rumah.

--

 Economic

 Economic EkEkononomomi i kekeluluararga ga inini i tetergrgoololong ng rerendndahah, , ununtutuk k  kebutuhan primer sudah bisa terpenuhi, meski belum kebutuhan primer sudah bisa terpenuhi, meski belum ma

mampmpu u memencncukukupupi i kekebubututuhahan n sesekukundnder er rerencncananaa eko

ekononomi mi tidtidak ak memmemadaadai, i, didiperperlulukan kan skaskala la pripriorioritastas untuk pemenuhan kebutuhan hidup

untuk pemenuhan kebutuhan hidup

+ +

 Education

 Education PPeennddiiddiikkaan n aannggggootta a kkeelluuaarrgga a kkuurraanngg me

memamadadai.i.PePendndididikikan an dadan n pepengngetetahahuauan n pependndererititaa kurang. Kemampuan untuk memperoleh dan memiliki kurang. Kemampuan untuk memperoleh dan memiliki fasilitas pendidikan seperti buku dan koran terbatas.

fasilitas pendidikan seperti buku dan koran terbatas.

+ +

 Medical 

 Medical  DaDalalam m memencncarari i pepelalayayananan n kekesesehahatatan n kekeluluararggaa menggunakan pelayanan puskesmas

menggunakan pelayanan puskesmas

--

Keterangan : Keterangan :

(15)

;; Social Social (+) artinya keluarga Tn. M kurang berperan aktif dalam kegiatan(+) artinya keluarga Tn. M kurang berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.

kemasyarakatan.

;;  Economic Economic (+) artinya keluar(+) artinya keluarga ga Tn. M Tn. M masih menghadapi masih menghadapi permasalahanpermasalahan dalam hal perekonomian keluarga. Hal ini dapat dilihat dari pemenuhan dalam hal perekonomian keluarga. Hal ini dapat dilihat dari pemenuhan ke

kebubututuhahan n sehseharari-i-hahari ri yayang ng papas-ps-pasaasan n dadan n bebelulum m dadapapat t mememnmnuhuhii kebutuhan sekunder dan tertiernya.

kebutuhan sekunder dan tertiernya.

;;  Education Education (+) artinya keluara Tn. M masih memiliki pengetahuan yang(+) artinya keluara Tn. M masih memiliki pengetahuan yang kurang

kurang Kesimpulan : Kesimpulan :

Dalam keluar

Dalam keluarga Tn. ga Tn. M M fungsi patolofungsi patologis yang gis yang positipositif f adalah fungsi sosial,adalah fungsi sosial, ekonomi dan pendidikan

ekonomi dan pendidikan D

D GENOGRAMGENOGRAM Diagram1.

Diagram1. Genogram Genogram keluarga keluarga Tn. M Tn. M 

Alam

Alamat lat lengengkapkap : d: desa. esa. TTanjanjung ung sari sari keckec. b. bantantur ur  Be

Bentntuuk Kek Keluluarargaga :: Nuclear Family Nuclear Family

Diagram 1. Genogram Keluarga Tn .M  Diagram 1. Genogram Keluarga Tn .M 

Sumber :

Sumber : Data PrimerData Primer, 24Februari , 24Februari 20122012 Kesimpulan :

Kesimpulan :

Dari genogram di atas dapat disimpulkan bahwa combuctio yang diderita Dari genogram di atas dapat disimpulkan bahwa combuctio yang diderita oleh Tn. M bukan merupakan penyakit yang ditularkan dari anggota keluarga oleh Tn. M bukan merupakan penyakit yang ditularkan dari anggota keluarga yang lain dan juga bukan s

yang lain dan juga bukan suatu penyakit keturunan.uatu penyakit keturunan.

(16)

E

EInformasi Pola Interaksi KeluargaInformasi Pola Interaksi Keluarga  Diagram 2. Pola I

 Diagram 2. Pola Interaksi Keluargnteraksi Keluarga Tn. M a Tn. M 

Tn. M, 52 tahun Tn. M, 52 tahun

 Nn. A, 28 tahun  Nn. A, 28 tahun

Sumber :

Sumber : Data PrimerData Primer, 24Februari , 24Februari 20122012 Keterangan

Keterangan : : hubungan hubungan baik baik 

(17)

BAB III BAB III

TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

A

A DefinisiDefinisi 1

1 Luka bakar adalah luka yang di sebakan oleh kontak dengan suhu tinggiLuka bakar adalah luka yang di sebakan oleh kontak dengan suhu tinggi seperti api,air panas,listrik,bahan kimia dan radiasi; juga oleh sebab kontak  seperti api,air panas,listrik,bahan kimia dan radiasi; juga oleh sebab kontak  dengan suhu rendah,luka bakar ini bisa menyebabkan kematian ,atau akibat dengan suhu rendah,luka bakar ini bisa menyebabkan kematian ,atau akibat lain yang berkaitan dengan problem fungsi maupun estetika.

lain yang berkaitan dengan problem fungsi maupun estetika.

2

2 Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik,Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik,  bahan kimia dan petir

 bahan kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebihdan jaringan yang lebih dalam

dalam 3

3 Combustio adalah luka yang disebabkan oleh trauma termis, listrik, bahanCombustio adalah luka yang disebabkan oleh trauma termis, listrik, bahan kimia, dan radiasi yang mengenai kulit maupun jaringan bawah kulit .

kimia, dan radiasi yang mengenai kulit maupun jaringan bawah kulit . B

B EtiologiEtiologi 1

1 Luka Bakar Bahan KimiaLuka Bakar Bahan Kimia 2

2 Luka Bakar RadiasiLuka Bakar Radiasi 3

3 Luka Bakar Luka Bakar Suhu TinggiSuhu Tinggi - Gas

- Gas - Cairan - Cairan

- Bahan padat Luka Bakar Sengatan Listrik  - Bahan padat Luka Bakar Sengatan Listrik  C

C EpidemiologiEpidemiologi Pe

Penanangngananan an dadan n peperawrawataatan n luluka ka babakakar r (k(khuhusususnsnya ya luluka ka babakakar r beberarat)t) memerlukan perawatan yang kompleks dan masih merupakan tantangan tersendiri memerlukan perawatan yang kompleks dan masih merupakan tantangan tersendiri karena angka morbiditas dan mortalitas

karena angka morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi. Di Amerika dilaporkanyang cukup tinggi. Di Amerika dilaporkan sekitar 2 – 3 juta penderita setiap tahunnya dengan jumlah kematian sekitar 5 – 6 sekitar 2 – 3 juta penderita setiap tahunnya dengan jumlah kematian sekitar 5 – 6 ribu kematian per tahun. Di Indonesia sampai saat ini belum ada laporan tertulis ribu kematian per tahun. Di Indonesia sampai saat ini belum ada laporan tertulis me

mengngenenai ai jujumlmlah ah pependnderierita ta luluka ka babakakar r dadan n jujumlmlah ah anangkgka a kekemamatiatian n yayangng diakibatkannya. Di unit luka bakar RSCM Jakarta, pada tahun 1998 dilaporkan diakibatkannya. Di unit luka bakar RSCM Jakarta, pada tahun 1998 dilaporkan sebanyak 107 kasus luka bakar yang dirawat dengan angka kematian 37,38%.

sebanyak 107 kasus luka bakar yang dirawat dengan angka kematian 37,38%.

Dari unit luka bakar RSU Dr. Soetomo Surabaya didapatkan data bahwa kematian Dari unit luka bakar RSU Dr. Soetomo Surabaya didapatkan data bahwa kematian umumnya terjadi pada luka bakar dengan luas lebih dari

umumnya terjadi pada luka bakar dengan luas lebih dari 50% atau pada luka bakar 50% atau pada luka bakar 

(18)

yang disertai cedera pada saluran napas dan 50% terjadi pada 7 hari pertama yang disertai cedera pada saluran napas dan 50% terjadi pada 7 hari pertama  perawatan.

 perawatan.

Statist

Statistik menunjukkik menunjukkan an bahwa 60% luka bahwa 60% luka bakar terjadi karena bakar terjadi karena kecelakkecelakaanaan rumah tangga, 20% karena kecelakaan kerja, dan 20% sisanya karena sebab-sebab rumah tangga, 20% karena kecelakaan kerja, dan 20% sisanya karena sebab-sebab lain, misalnya bus terbakar, ledakan bom, dan

lain, misalnya bus terbakar, ledakan bom, dan gunung meletus.gunung meletus.

Fase Luka Bakar  Fase Luka Bakar  Per

Perjalajalanan nan penpenyakyakit it lukluka a bakbakar ar terterutamutama a yanyang g menmengangancam cam nyanyawa wa dibdibedaedakankan dalam 3 fase, yaitu fase akut, subakut, dan fase lanjut. Namun demikian tidak  dalam 3 fase, yaitu fase akut, subakut, dan fase lanjut. Namun demikian tidak   berarti

 berarti terdapat terdapat garis garis pembatas pembatas yang yang tegas tegas di di antara antara ketiga ketiga fase fase ini. ini. KerangkaKerangka  berpikir

 berpikir dalam dalam penanganan penanganan penderita penderita tetap tetap harus harus terintegrasi. terintegrasi. LangkahLangkah  penatalaksanaan

 penatalaksanaan fase fase sebelumnya sebelumnya akan akan berimplikasi berimplikasi klinis klinis pada pada fase fase selanjutnya.selanjutnya.

Fase-fase tersebut dijelaskan sebagai berikut.

Fase-fase tersebut dijelaskan sebagai berikut.

(a

(a Fase akut/fase syok/fase awalFase akut/fase syok/fase awal

Fase ini mulai dari saat kejadia sampai penderita mendapat perawatan di Fase ini mulai dari saat kejadia sampai penderita mendapat perawatan di instalasi gawat darurat atau di unit luka bakar. Pada fase ini penderita luka instalasi gawat darurat atau di unit luka bakar. Pada fase ini penderita luka  bakar, seperti penderita trauma lainnya, akan mengalami ancaman

 bakar, seperti penderita trauma lainnya, akan mengalami ancaman gangguangangguan airw

airway ay (jal(jalan an napnapas), as), brebreathathing ing (me(mekankanisme isme berbernapnapas), as), dan dan ganganggugguanan circulation (sirkulasi). Gangguan airway tidak hanya dapat terjadi segera circulation (sirkulasi). Gangguan airway tidak hanya dapat terjadi segera at

atau au bebebeberarapa pa saasaat t setsetelaelah h teterjarjadi di tratraumuma, a, nanamumun n mamasih sih dadapapat t teterjarjadidi ob

obststruruksksi i sasaluluraran n nanapapas s akakibibat at cecededera ra ininhahalalasi si dadalalam m 4848–7–72 2 jajamm  pascatrauma.

 pascatrauma. Cedera Cedera inhalasi inhalasi merupakan merupakan penyebab penyebab kematian kematian utamautama  penderita pada fase akut. Pada kebakaran dalam ruang tertutup atau bila luka  penderita pada fase akut. Pada kebakaran dalam ruang tertutup atau bila luka  bakar

 bakar mengenai mengenai daerah daerah muka muka atau atau wajah, wajah, dapat dapat terjadi terjadi kerusakan kerusakan mukosamukosa  jalan

 jalan napas napas akibat akibat gas, gas, asap, asap, atau atau uap uap panas panas yang yang terhisap. terhisap. Edema Edema laringlaring dapat terjadi dan menyebabkan gangguan berupa hambatan jalan napas.

dapat terjadi dan menyebabkan gangguan berupa hambatan jalan napas.

Pada fase ini dapat terjadi pula gangguan keseimbangan sirkulasi cairan dan Pada fase ini dapat terjadi pula gangguan keseimbangan sirkulasi cairan dan elektrolit akibat cedera termal/panas yang berdampak sistemik. Pada luka elektrolit akibat cedera termal/panas yang berdampak sistemik. Pada luka  bakar

 bakar berat berat atau atau mayor mayor terjadi terjadi perubahan perubahan permeabilitas permeabilitas kapiler kapiler yang yang akanakan dii

diikutkuti i dendengan gan eksekstratravasavasasi si caircairan an (pl(plasma asma proproteitein n dan dan elekelektrotrolitlit) ) dardarii in

intrtravavasaskukular lar ke ke jarjariningagan n ininteterstrstisiisial al dadan n memengngakakibibatatkakan n teterjarjadidinynyaa hipov

hipovolemik intravaskuolemik intravaskular lar dan dan edema edema interstinterstisial. isial. KeseimbKeseimbangan angan tekanatekanann

(19)

hid

hidrosrostatitatik k dan dan ononkotkotik ik terterganganggu ggu sehsehingingga ga sirksirkulaulasi si ke ke bagbagian ian disdistaltal terhambat yang akhirnya menyebabkan gangguan perfusi sel atau jaringan terhambat yang akhirnya menyebabkan gangguan perfusi sel atau jaringan atau organ (syok). Syok yang timbul harus segera diatasi dengan melakukan atau organ (syok). Syok yang timbul harus segera diatasi dengan melakukan resusitasi cairan. Adanya syok yang bersifat hipodinamik dapat berlanjut resusitasi cairan. Adanya syok yang bersifat hipodinamik dapat berlanjut den

dengan gan keakeadaadaan n hiphiperdierdinamnamik ik yanyang g masmasih ih berberkaikaitan tan dendengan gan insinstabtabilitilitasas sirkulasi.

sirkulasi.

(b

(b Fase subakutFase subakut

Fase ini berlangsung setelah fase syok berakhir atau dapat teratasi. Luka Fase ini berlangsung setelah fase syok berakhir atau dapat teratasi. Luka yang terjadi dapat menyebabkan beberapa masalah yakni:

yang terjadi dapat menyebabkan beberapa masalah yakni:

  proses inflamasi atau infeksi, proses inflamasi atau infeksi,

 masalah penutupan luka,masalah penutupan luka,

 keadaan hipermetabolisme.keadaan hipermetabolisme.

(c

(c Fase lanjutFase lanjut Pad

Pada a fase fase ini ini penpenderiderita ta sudsudah ah dindinyatyatakaakan n semsembuh tetapi buh tetapi tetatetap p dipdipantaantauu melalui rawat jalan. Masalah yang muncul pada fase ini adalah komplikasi melalui rawat jalan. Masalah yang muncul pada fase ini adalah komplikasi  berupa parut

 berupa parut yang hipertrofik, yang hipertrofik, keloid, gangguan keloid, gangguan pigmentasi, deformitas pigmentasi, deformitas dandan timbulnya

timbulnya kontrakturkontraktur..

Penyebab Luka Bakar  Penyebab Luka Bakar  Ber

Berdasdasarkarkan an penpenyebyebab ab lukluka a bakbakarar, , lukluka a bakbakar ar dibdibedaedakan kan ataatas s bebbeberaerapa pa jenjenisis  penyebab, antara lain:

 penyebab, antara lain:

 Luka bakar karena apiLuka bakar karena api

 Luka bakar karena air panasLuka bakar karena air panas

 Luka bakar karena bahan kimiaLuka bakar karena bahan kimia

 Luka bakar karena listrik, petir, dan radiasiLuka bakar karena listrik, petir, dan radiasi

 Luka bakar karena sengatan sinar matahariLuka bakar karena sengatan sinar matahari

 Luka bakar karena benda panas/tungku panas/udara panasLuka bakar karena benda panas/tungku panas/udara panas

 Luka bakar karena ledakan bomLuka bakar karena ledakan bom Derajat Kedalaman Luka Bakar 

Derajat Kedalaman Luka Bakar 

Kedalaman kerusakan jaringan akibat luka bakar tergantung pada derajat panas Kedalaman kerusakan jaringan akibat luka bakar tergantung pada derajat panas sumber, penyebab, dan lamanya kontak dengan tubuh penderita. Pembagiannya sumber, penyebab, dan lamanya kontak dengan tubuh penderita. Pembagiannya terdiri atas 3 tingkat atau derajat, yakni:

terdiri atas 3 tingkat atau derajat, yakni:

(20)

1

1 Luka bakar derajat ILuka bakar derajat I Kerusa

Kerusakan kan terbataterbatas s pada lapisan pada lapisan epiderepidermis mis (super(superficial), kulit ficial), kulit hiperhiperemik emik   berupa

 berupa eritem, eritem, tidak tidak dijumpai dijumpai bula, bula, dan dan terasa terasa nyeri nyeri dengan dengan intensitas intensitas ringan ringan – –  sedang karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi. Penyembuhan terjadi secara sedang karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi. Penyembuhan terjadi secara spontan dalam waktu singkat (beberapa hari) tanpa pengobatan khusus

spontan dalam waktu singkat (beberapa hari) tanpa pengobatan khusus

Gambar 1 luka bakar deraajat I dan II Gambar 1 luka bakar deraajat I dan II 2

2 Luka bakar derajat IILuka bakar derajat II

Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksi inflamasi Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksi inflamasi disertai proses eksudasi dan terdapat bula. Luka ini menimbulkan nyeri sedang –  disertai proses eksudasi dan terdapat bula. Luka ini menimbulkan nyeri sedang –   berat

 berat karena karena terangsangnya nosiseptor terangsangnya nosiseptor dan dan tereksposnya ujung tereksposnya ujung saraf saraf bebas bebas akibatakibat kerusakan jaringan dermis yang berguna sebagai pelindung. Luka ini dibedakan kerusakan jaringan dermis yang berguna sebagai pelindung. Luka ini dibedakan atas dua bagian, yaitu:

atas dua bagian, yaitu:

 Derajat II dangkal/superficial (IIA)Derajat II dangkal/superficial (IIA)

Kerusakan mengenai bagian epidermis dan lapisan atas dari dermis. Organ- Kerusakan mengenai bagian epidermis dan lapisan atas dari dermis. Organ- organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebasea organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebasea masih banyak. Penyembuhan terjadi secara spontan dalam waktu 10-14 hari masih banyak. Penyembuhan terjadi secara spontan dalam waktu 10-14 hari tanpa terbentuk sikatriks.

tanpa terbentuk sikatriks.

 Derajat II dalam/deep (IIB)Derajat II dalam/deep (IIB)

(21)

Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis dan sisa-sisa jaringan Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis dan sisa-sisa jaringan epitel tinggal sedikit.

epitel tinggal sedikit. OrgOrgan-oran-organ kulit gan kulit sepertseperti i folikel rambut, kelenjar folikel rambut, kelenjar  keringat, dan kelenjar sebasea tinggal sedikit. Penyembuhan terjadi lebih keringat, dan kelenjar sebasea tinggal sedikit. Penyembuhan terjadi lebih lama dan disertai parut hipertrofi. Biasanya penyembuhan terjadi dalam lama dan disertai parut hipertrofi. Biasanya penyembuhan terjadi dalam waktu lebih dari satu bulan.

waktu lebih dari satu bulan.

3

3 Luka bakar derajat IIILuka bakar derajat III

Kerusakan meliputi seluruh tebal kulit dan lapisan yang lebih dalam sampai Kerusakan meliputi seluruh tebal kulit dan lapisan yang lebih dalam sampai mencap

mencapai ai jaringjaringan an subkusubkutan, otot, tan, otot, dan tulang. dan tulang. Organ kulit Organ kulit mengalmengalami ami kerusakkerusakanan dan tidak ada lagi sisa elemen epitel. Tidak dijumpai bula. Kulit yang terbakar  dan tidak ada lagi sisa elemen epitel. Tidak dijumpai bula. Kulit yang terbakar   berwarna

 berwarna abu-abu abu-abu sampai sampai berwarna berwarna hitam hitam kering. Terjadi kering. Terjadi koagulasi koagulasi protein protein padapada epi

epiderdermis mis dan dan derdermis mis yanyang g dikdikenaenal l sebsebagaagai i eskeskarar. . SenSensasi sasi hilhilang ang dan dan tidtidak ak  dijumpai rasa nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik rusak. Namun umumnya dijumpai rasa nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik rusak. Namun umumnya luka bakar derajat III

luka bakar derajat III merupmerupakan bagian sentral dengan area luka akan bagian sentral dengan area luka bakar derajat IIbakar derajat II di sekitarnya yang sangat nyeri. Penyembuhan terjadi lama karena tidak terjadi di sekitarnya yang sangat nyeri. Penyembuhan terjadi lama karena tidak terjadi epitelisasi spontan. Penanganan luka secara umum meliputi upaya preparasi bed epitelisasi spontan. Penanganan luka secara umum meliputi upaya preparasi bed luka (debridement, penanganan infeksi, manajemen eksudat) serta penutupan luka luka (debridement, penanganan infeksi, manajemen eksudat) serta penutupan luka (skin grafting).

(skin grafting).

Gambar 2 luka bakar derajat III Gambar 2 luka bakar derajat III Luas Luka Bakar 

Luas Luka Bakar 

Wallace membagi tubuh atas bagian-bagian 9% atau kelipatan dari 9 yang dikenal Wallace membagi tubuh atas bagian-bagian 9% atau kelipatan dari 9 yang dikenal dengan rule of nine atau rule of Wallace. Dalam perhitungan agar lebih mudah dengan rule of nine atau rule of Wallace. Dalam perhitungan agar lebih mudah dap

dapat at dipdipakaakai i lualuas s telatelapak pak tantangan gan penpenderiderita ta sebsebagaagai i 1% 1% dardari i lualuas s perpermukmukaanaan tubuhnya. Pembagian luas luka bakar dijelaskan dalam skema berikut.

tubuhnya. Pembagian luas luka bakar dijelaskan dalam skema berikut.

(22)

Gambar 3

Gambar 3rule of ninerule of nine

Wallace membagi tubuh atas bagian 9% atau kelipatan 9 yang terkenal dengan Wallace membagi tubuh atas bagian 9% atau kelipatan 9 yang terkenal dengan nama

nama rule of ninerule of nine atauataurule of wallacerule of wallace yaitu:yaitu:

1

1 Kepala dan leher : 9%Kepala dan leher : 9%

2

2 Lengan masing-masing 9% : 18%Lengan masing-masing 9% : 18%

3

3 Badan depan 18%, badan belakang 18% : Badan depan 18%, badan belakang 18% : 36%36%

4

4 TungkTungkai maisng-masing ai maisng-masing 18% : 36%18% : 36%

5

5 Genetalia/perineum : 1%Genetalia/perineum : 1%

Total : 100%

Total : 100%

Kriteria berat

Kriteria berat ringannya luka bakar menurut American Burn Association ialah:ringannya luka bakar menurut American Burn Association ialah:

1.

1. Luka Luka bakar bakar ringanringan

aa Luka bakar derajat II < 15% pada orang dewasaLuka bakar derajat II < 15% pada orang dewasa  b

 b Luka bakar derajat II < 10% pada anak-anak Luka bakar derajat II < 10% pada anak-anak  cc Luka bakar derajat III < 2%Luka bakar derajat III < 2%

2.

2. Luka Luka bakar bakar sedangsedang a.

a. Luka Luka bakar bakar derajat derajat II II 15% 15% – – 25% 25% pada pada orang orang dewasadewasa  b.

 b. Luka bakar derajat II 10% – 20% pada anak-anak Luka bakar derajat II 10% – 20% pada anak-anak  c.

c. Luka Luka bakar bakar derajat derajat III III < < 10%10%

(23)

3.

3. Luka Luka bakar bakar beratberat a.

a. Luka Luka bakar bakar derajat derajat II II 25% 25% atau atau lebih lebih pada pada orang orang dewasadewasa  b.

 b. Luka bakar derajat II 20% atau lebih pada anak-anak Luka bakar derajat II 20% atau lebih pada anak-anak  c.

c. Luka Luka bakar bakar derajat derajat III III 10% 10% atau atau lebihlebih d.

d. Luka Luka bakar bakar mengenai mengenai wajah, wajah, telinga, telinga, mata, mata, dan dan genitalia/perineumgenitalia/perineum e.

e. Luka Luka bakar bakar dengan dengan cedera cedera inhalasi, inhalasi, listrik, listrik, disertai disertai trauma trauma lainlain D

D Patofisiologi Luka BakarPatofisiologi Luka Bakar

;; LuLuka ka babakakar r peperurubabahahan n mimikrkrososirirkukulalasisi

- Penurunan jumlah darah di lokasi luka bakar  - Penurunan jumlah darah di lokasi luka bakar  - Dilatasi arteriole

- Dilatasi arteriole - Oedema

- Oedema

;; OOeeddeemma a ::

Luka bakar

Luka bakar tak luas tak luas puncak 8 puncak 8 – 12 – 12 jamjam Luka bakar

Luka bakar luas luas puncak 8 puncak 8 – 24 – 24 jamjam E

E Pencegahan dan Penatalaksanaan Penderita Luka BakarPencegahan dan Penatalaksanaan Penderita Luka Bakar Se

Sebabagigian an kakasusus s luluka ka babakakar r dadapat pat didicegcegahah, , terterututamama a dedengngan an memmembeberiri  pengertian serta

 pengertian serta memberi edukasi perilaku memberi edukasi perilaku untuk orang-orang yang berkecimpunguntuk orang-orang yang berkecimpung dengan berbagai penyebab luka bakar. Penggunaan bahan-bahan isolator juga dengan berbagai penyebab luka bakar. Penggunaan bahan-bahan isolator juga  bermanfaat

 bermanfaat untuk untuk mengurangi mengurangi risiko risiko kejadian kejadian luka luka bakarbakar. . Pada Pada penangananpenanganan  penderita

 penderita dengan dengan trauma trauma luka luka bakar, bakar, seperti seperti pada pada penderita penderita trauma-traumatrauma-trauma lain

lainnyanya, , harharus us ditditangangani ani secasecara ra telteliti iti dan dan sistsistemaematik. tik. PriPriorioritas tas perpertama tama padpadaa  penderita

 penderita luka luka bakar bakar yang yang harus harus diperhatikan diperhatikan ialah ialah jalan jalan napas, napas, proses proses bernapas,bernapas, dan perfusi sistemik. Bila diperlukan, harus segera dilakukan intubasi endotrakeal dan perfusi sistemik. Bila diperlukan, harus segera dilakukan intubasi endotrakeal atau

atau pemasapemasangan ngan infus untuk infus untuk mempemempertahankrtahankan an volumvolume e sirkusirkulasi. lasi. SelanjSelanjutnyutnya,a, anamnesis untuk mengetahui penyebab dan memperkirakan perjalanan penyakit anamnesis untuk mengetahui penyebab dan memperkirakan perjalanan penyakit ser

serta ta pepememeririksksaan aan fifisik sik ununtutuk k memempmpereroleoleh h kekelalaininan an papada da papasisien en mumutlatlak k  diperlukan. Misalnya, apabila penderita terjebak pada ruang tertutup, maka perlu diperlukan. Misalnya, apabila penderita terjebak pada ruang tertutup, maka perlu dic

dicuriurigai gai kemkemungungkinkinan an trautrauma ma inhinhalaalasi. si. SetSetelah elah ituitu, , dildilakuakukan kan pempemerikeriksaansaan derajat dan luas

derajat dan luas luka bakar.luka bakar.

Pe

Pememeririksksa a wawajijib b mememamakakai i sarsarunung g tantangagan n ststerieril l bibila la akakan an memelaklakukukanan  pemeriksaan.

 pemeriksaan. Penderita Penderita harus harus dijauhkan dijauhkan dari dari sumber sumber panas, panas, termasuk termasuk melepasmelepas

(24)

 pakaiannya

 pakaiannya bila bila terbakar. terbakar. Untuk Untuk membebaskan membebaskan jalan jalan napas napas dapat dapat dipasang dipasang pipapipa endotrakea. Apabila memerlukan resusitasi, dapat diberikan cairan Ringer Laktat endotrakea. Apabila memerlukan resusitasi, dapat diberikan cairan Ringer Laktat de

dengngan an jujumlamlah h 3030-5-50 0 cccc/j/jam. am. DiDilalakukukakan n pepemamasasangngan an kakateteter ter FoFoleley y ununtutuk k  memonitor jumlah urin yang diproduksi serta pemasangan pipa nasogastrik untuk  memonitor jumlah urin yang diproduksi serta pemasangan pipa nasogastrik untuk  dekompresi gastrik. Untuk menghilangkan nyeri hebat dapat diberikan morfin dekompresi gastrik. Untuk menghilangkan nyeri hebat dapat diberikan morfin intravena. Obat yang umum dipergunakan pada nyeri luka bakar ialah golongan intravena. Obat yang umum dipergunakan pada nyeri luka bakar ialah golongan op

opioioidid, , NSNSAIAID, D, dadan n obobat at ananesestestesi. i. BiBila la didipeperlurlukakan, n, tettetananus us totoksksoioid d dadapapatt diberikan. Pencucian luka di kamar operasi dalam keadaan pembiusan umum.

diberikan. Pencucian luka di kamar operasi dalam keadaan pembiusan umum.

Set

Setelah elah berbersih sih diodioles les dendengan gan sulsulfadifadiazin azin perperak ak toptopikaikal l samsampai pai tebtebal. al. RawRawatat tertutup dengan kasa steril yang tebal, lalu pada hari kelima kasa dibuka dan tertutup dengan kasa steril yang tebal, lalu pada hari kelima kasa dibuka dan  penderita dimandikan dengan air dicampur Savlon 1

 penderita dimandikan dengan air dicampur Savlon 1:30:30 Penatalaksanaan

Penatalaksanaan A. Resusitasi A, B, C.

A. Resusitasi A, B, C.

1

1)) PPeerrnnaaffaassaann::

aa Udara panas : mukosa rusak, oedem & obstruksi.Udara panas : mukosa rusak, oedem & obstruksi.

 b

 b EEfefek k totoksksik ik dadari ri asasap ap (H(HCCN, N, NNO2O2, , HHCLCL, , BeBennsisinn) ) : : irirititasasi,i,  bronkhokontriksi, obstruk

 bronkhokontriksi, obstruksi & gagal nafas.si & gagal nafas.

2)

2) SirkuSirkulasi: lasi: gangggangguan uan permeapermeabilitas bilitas kapilekapiler (r (cairan cairan dari dari intra intra vaskuvaskuler ler   pindah

 pindah ke ke ekstra ekstra vaskuler) vaskuler) : : hipovolemi hipovolemi relatif, relatif, syok, syok, AATN TN & & gagalgagal ginjal.

ginjal.

B. Infus, kateter, Laboratorium, kultur luka.

B. Infus, kateter, Laboratorium, kultur luka.

C. Resusitasi cairan C. Resusitasi cairan Baxter :

Baxter :

Dewasa : RL 4 cc x BB x % LB/24 jam.

Dewasa : RL 4 cc x BB x % LB/24 jam.

Anak: jumlah resusitasi + kebutuhan faal: RL : Dextran = 17 : 3 Anak: jumlah resusitasi + kebutuhan faal: RL : Dextran = 17 : 3

2 cc x BB x % LB.

2 cc x BB x % LB.

K

Keebbuuttuuhhaan n ffaaaall:: < < 1 1 ttaahhuun n : : BBB B x x 11000 0 cccc 1 – 3 tahun : BB x 75 cc 1 – 3 tahun : BB x 75 cc 3 – 5 tahun : BB x 50 cc 3 – 5 tahun : BB x 50 cc 1/2 flash diberikan 8 jam pertama

1/2 flash diberikan 8 jam pertama 1/2 flash diberikan 16 jam berikutnya.

1/2 flash diberikan 16 jam berikutnya.

(25)

Setelah 18 jam pertama : Setelah 18 jam pertama :

Dewasa : Dextran 500 – 1000 + D5% / albumin.

Dewasa : Dextran 500 – 1000 + D5% / albumin.

Anak : Diberi sesuai kebutuhan faal.

Anak : Diberi sesuai kebutuhan faal.

D. Monitor urine dan CVP.

D. Monitor urine dan CVP.

E. Topikal dan tutup luka E. Topikal dan tutup luka

;; CucCuci luki luka dena dengan sagan savlovlon : NaCn : NaCl 0,9l 0,9% ( 1 : 30 ) + b% ( 1 : 30 ) + buanuang jarg jaringingan nean nekrokrotiktik..

;; TTuullllee..

;; SSililvever sr sululfa fa didiazazin in tetebabal.l.

;; TTuuttuup kp kaassssa ta teebbaall..

;; EvEvalualuasi asi 5 – 7 5 – 7 hahari, ri, kekecucualali bai balulutatan kon kototorr..

F. Obat – obatan F. Obat – obatan

;; AntAntibiibiotiotika : tika : tidak ddak dibeiberikarikan biln bila pasa pasien dien dataatang < 6 jang < 6 jam sejm sejak keak kejadjadianian..

;; BilBila perla perlu beriu berikan akan antintibiobiotiktika sesua sesuai denai dengan pgan pola kola kumauman dan sen dan sesuai ksuai kultulturur..

;; AnAnalalgegetitik : kuk : kuat (at (momorfrfinin, pe, petitididinene))

;; AAnnttaasisidda : a : kkaallau au ppeerrlluu Penatalaksanaan tiap fase : Penatalaksanaan tiap fase : 1

1 Fase akutFase akut

aaHentikan dan hindarkan kontak langsung dengan penyebab luka bakar Hentikan dan hindarkan kontak langsung dengan penyebab luka bakar   b

 b Nilai  Nilai Keadaan Keadaan umum umum penderita penderita : : Obstruksi Obstruksi airway, nadi,tensi airway, nadi,tensi dan dan kesadarankesadaran (ABC)

(ABC)

;; OObbststrurukksi asi airirwway : bay : bebebasaskakan ain airwrway (ay (inintutubabasisi, t, trarakkeoeoststomomi)i)

;; ShShocock : k : sesegegera ra ininfufus (s (grgrojojogog), ), tatanpnpa ma memempeperhrhititunungkgkan an luluas as luluka ka babakakar r  dan kebutuhan cairan (RL)

dan kebutuhan cairan (RL)

;; TTiiddaak k sshhoocck k : : sseeggeerra a iinnffuuss cc.. PPeerraawwaattaan n lluukkaa

;; DiDimamandndikikan / an / cucuci : ci : aiair str stereril dil dan aan antntiseiseptptikikaa

;; BulBula keca kecil (± 2il (± 2-3 cm-3 cm) dib) dibiarkiarkan, Ban, Bula bula besar (esar (>3 cm ) d>3 cm ) dilailakukkukan buan buleklektomtomii (dipecah)

(dipecah)

;; ObaObat-obt-obat lokat lokal (toal (topikpikal) unal) untuk ltuk luka : Suka : Silvilver Suer Sulfadlfadiaziiazine (Sne (SSD) cSD) contontoh :oh : Silvaden, Burnazine, Dermazine dll

Silvaden, Burnazine, Dermazine dll

(26)

;; PePembmberierian an antantibibioiotitika ka bebersirsifafat t prprofofililakaktis tis jejeninis s spspekektrtrum um luluas. Anas. Antitibobotitik k  tidak diberikan bila penderita datang < 6 jam dari kejadian.

tidak diberikan bila penderita datang < 6 jam dari kejadian.

;; AAnnaallggeettiikkaa

;; AATTS S / / TTooxxooiidd

;; AAnnttaassiiddaa

;; PaPasasang cng cathatheteter uer untntuk uk memmemanantatau pru prododukuksi usi urinrin

;; NGNGT(T(NaNasosogagastrstric Tic Tubube), he), hinindadari ilri ileueus pars paralialititik k  2

2 Fase pasca akutFase pasca akut aaLukaLuka

 b

 b Keadaan umum penderitaKeadaan umum penderita ccDiet dan cairanDiet dan cairan

d

d Eschar escharectomi (Eschar : jaringan kulit yang nekrose, kumanEschar escharectomi (Eschar : jaringan kulit yang nekrose, kuman yang mati, serum, darah kering)

yang mati, serum, darah kering)

eeGangguan AVN distal karena tegang (compartment syndrome), dilakukanGangguan AVN distal karena tegang (compartment syndrome), dilakukan escharotomi atau fasciotomi

escharotomi atau fasciotomi f 

KuKultltur ur dadan n sensensitsitivivity ity testest t anantitibibiototikika. a. AnAntitibibiototikika a didibeberirikakan n sessesuauaii hasilnya

hasilnya g

g Dimandikan tiap hari / 2 hari sekaliDimandikan tiap hari / 2 hari sekali Jenis perawaan luka bakar :

Jenis perawaan luka bakar :

;; PePerarawawatatan n luluka ka sesecacara ra teterbrbukukaa

Setiap hari penderita dimandikan setelah itu diolesi salep SSD Setiap hari penderita dimandikan setelah itu diolesi salep SSD

;; PePerarawawatatan n luluka ka sesecacara ra tetertrtututupup

Indikasi rawat inap : Indikasi rawat inap :

1

1 Dewasa : Luka bakar > 15% grade IIDewasa : Luka bakar > 15% grade II

Gambar

Tabel 1. Daftar  abel 1. Daftar Anggota keluarga  Anggota keluarga  yang tinggal dalam satu rumah yang tinggal dalam satu rumah N
Tabel 3. APGAR Tn .M terhadap keluarga . APGAR Tn .M terhadap keluarga A.P.G.A.R Tn. M Terhadap Keluarga
Tabel 3. Fungsi patologis ( S.C.R.E.E.M ) dari keluarga Tn.M . Fungsi patologis ( S.C.R.E.E.M ) dari keluarga Tn.M S
Gambar 1 luka bakar deraajat I dan IIGambar 1 luka bakar deraajat I dan II 2
+2

Referensi

Dokumen terkait

meminimalisasi komplikasi serta perbaikan kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh peran dokter, peran keluarga, kepatuhan

Dokter keluarga merupakan dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, ia tidak hanya memandang

Diagnosis penyakit pada pasien ini adalah Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) karena pada saat datang ke Klinik Dokter Keluarga pasien memiliki keluhan

oleh dokter, sehingga pasien tidak berani menyampaikan ke dokter 4) Pasien menghentikan pengobatan medis atau mengurangi dosis obat tanpa berkonsultasi dengan dokter

Pelayanan dokter keluarga berkelompok terbukti memiliki sistim agar semua staf yang bekerja, mempunyai kemampuan untuk menjelaskan kepada pasien bagaimana pasien dapat memilih

LAPORAN KASUS Seorang pasien laki-laki berumur 74 tahun datang diantar keluarga ke IGD RS dr Sayidiman Magetan pada hari Jumat, 24 Desember 2021 dengan kelemahan pada wajah sebelah

Ringkasan laporan kasus pneumothorax yang disusun sebagai tugas Kepaniteraan Klinik Senior pada Bagian/SMF Pulmonologi Fakultas Kedokteran Unsyiah/RSUD dr. Zainoel Abidin Banda

Laporan kasus ini menyajikan kasus pasien dengan hipokalemia, membahas etiologi, diagnosis, dan tata