• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF I Dari Betawi ke-Padang. - Perpusnas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF I Dari Betawi ke-Padang. - Perpusnas"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

No. 12 15 September 1916 · Tahoen ke X .

.--'"'1>';--v.. ___ .,.,...

- · _,_..

-

...

--·--

_

-

.. '~

\ OENTOEK MOERID=MOERID SEKOLAH DAN ORANG=ORANG MOEDA.

TertjHak ol~h Albrecht & Co., Weltevreden TERBIT DOEA KALI SEBOELAN.

PENGARANG: HARGA LANGGANAN : 1.50 SETAHOEN.

Bajarannja lebih dahoeloe.

SOETAN TOEMENGGOENG

Jang mengeloearkan:

Oeang langganan, karangan d.l.l. soepaja di'alamaikan kepada:

SOETAN TOEMENGGOENG

Weltevreden, Kramat 75.

---i---A_e_rs..:_er_ik..:...:.atan Anak-neg-eri. Weltevreden, Kramat 75.

Tidak lama antaranja, kami ada diteloek I noeng pesisir Sela\:rn poelau Pertja, Betawi jang sebenarnja. Berpoeloeh- I sebelah kiri dari kapal itoe . . . . . . poeloeh poelau ketjil didalamnja, misal- pegoenoengan Bantam.

Dari Betawi ke-Padang.

Alangkah besar hatikoe, ketika akoe nja poelau Edam. Disini ada seboeah Maka gelom bangpoen makin lama meninggalkan negeri Betawl, akan naik menara api, jang memantjarkan sinarnja

kekapal .,De Klerk'' jang akan mem- pada malam hari, menoendjoekkan dja- bawa kami ketanah airkoe jang tertjinta. Ian kepada kapal-kapal.

Setelah tiba kereta api distation Tan- Sementara itoe terbenamlah matahari djoeng Perioek, maka kamipoen segera disebelah Barat, roepa-roepanja ia me- toeroen serta berdjalan kepelaboehan. njelam kedalam laoet. Teman-temankoe Wah, betapa banjaknja kapal jang \ jang berdiam dipesisir tentoe menge- berlaboeh disana! Setengahnja 'asik tahoei betapa indahnja penglihatan pada membongkar atau memoeat barang, I waktoe sendja dilaoet. Langit dipihak setengahnja rr.oendar-mandir atau ke-

1

Barat kemerah-merahan, mataharipoen loear masoek. Ada jang satoe, ada beredar laksana seboeah doelanq ernas jang doea tjerobong asapnja, ada jang diantara mega jang beroekir-oekiran poetih, ada jang hitam warna badannja. itoe, seperti akan rrgi beradoe ke- Dikapal ini terkibar bendera Belanda , dalam mahligai didasar laoet adanja.

dikapal itoe bendera Inggeris, dikapal Adapoen kami diatas kapalpoen boe-

makin besar, gojang kapal makin lama makin hebat. Orang jang tertawa ke- marin, sekarang telah berikat kepalanja;

orar}g jang bernjanji kemarin, ·sekarang moentah moentahi tiada berkepoetoesan, pendeknja penoempang kapal banjak jang ,, maboek".

Banjak poelau ketjil-ketjil jang tampak dari kapal, oempamanja poelau Kera- katau, jang meletoes dalam tahoen 18.83.

Poelau itoe laksana loepis bangoennja, tiada ditoemboehi soeatoe apa.

Petang hari, tibalah kami dekat tan- djoeng Tjina. Allah'oerabbi oleng kapal, laksana akan belah doea rasanja. Peti diatas kapal itoe toenggang-balik; pi ring, tempat tembakau di!. habis berserak- serak. Waktoe itoelah kelihatan kekoea- saan laoetan. Kapal Titanic jang 250 M.

pandjangnja telah pernah dibenamkan- nja, bagaimanakah djadinja dengan kapal kami ini?

jang Jain Jagi bendera Tjina, Ojepoen, kan boeatan riangnja. Ada jang menge- dll. Ragoe mata melihat tiang, tjerobong loearkan ketjapi, ada poela jang mem- asap, !ajar, bendera dsb. jang banjak boeka peti biola atau soeling. Sebentar itoe, serta pekak telinga mendengarkan iagi maka boenji-boenjian itoepoen dipa- tampik sorak anak ke!asi kapal-kapal, Joe oranglah, sehingga kedengaran lagoe- serta boenji berpoeloeh-poeloeh pesawat, Jagoe jang amat merdoe. Ta' ada seorang peloeit di!. itoe. djoega jang tiada berbesar hati. Sete-

Kira-kira poekoel lima petang, ber- ngahnja bernjanji menoeroet lagoe moe- Tiada goena dikatakan, bahwa malam boenjilah peloeit kapal, 'alamat saoeh

1

sik itoe, setengahnja poela bertjakap- jang kedoea ini berlainan sekali dengan akan dibongkar sebentar Iagi. Orang tjakap, tertawa-tawa, merokok dsb. malam jang pertama. Kemarin Jagoe jang menghantarkan kaoem keloearganja Ta' ada seorang djoega kami jang jang merdoe-merdoe, sek~rang boenji

a tau sahabat kenalannja poen peloek I merasai ole~g kapal, barangkali oleh orang moentah jang kedengaran I memeloek, berdjabat tangan dll. serta I ~ebab . kam1 baharoe dilaoet Djawa, I ***

toeroen kedarat. Ada jang menangis, Jang tiada begitoe keras ombaknja. Ketika matahari timboel dari dalam ada jang tertawa, tetapi hampir semoea Pelajaran kami ini djaoeh bedanja dari laoet pada pagi hari, kamipoen telah berfikir: pelajaran Robinson, Ndchoda Bontekoe dilaoetan Hindia, berlajar menjoesoer atau Sin bad!! Jang dipakainja dahoeloe pantai Barat Soematera. Pema~dangan tjoema kapal !ajar, sedang kapal kami dipesisir dengan Boekit Barisan jang ini besar, koeat serta tjepat djalannja, biroe dan tinggi itoe amat indah roepanja.

tiada mempedoelikan tioep angin atau Kira-kira poekoel 12 kami berlaboeh badai. Kapa! !ajar itoe boleh didjadikan dimoeka bandar Bangkahoeloe. Kapal .. voetbal" oleh laoetan, akan tetapi kapal kami digojang-gojangkan oleh geloro api matjam sekarang mendjadi radja jang sangat hebat, karena pelaboehan disana . . . . . . kota itoe tiada dilindoengi oleh goenoeng Ka/au ada soemoer di!adang,

Bolih kita berfanam padi,·

Ka/au ada 'oemoerkoe pand/ang, Bolih kita berd/oempa !agi.

Sebentar lagi berboenjilah peloeit jang kedoea. Saoehpoen dibongkar serta kapal kamipoen berlajar perlahan-lahan keloear pelaboehan T. Perioek itoe.

Dengan topi, sapoetangan, tongkat dll.

kami memberi ,,selamat tinggal" kepada sahabat-sahabat jang berdiri didarat.

* * *

* * *

Esok harinja, ketika akoe telah djaga, maka tampaklah olehkoe bahwa kapal telah tiba dipintoe selat Soenda. Oi- sebelah kanan kelihatan goenoeng-goe-

atau poelau. Setengahnja dari penoem-

pang toeroenlah kesekotji. Kamipoen

djoega toeroet kedarat, hendak melihat

kota B. serta akan mandi, makan-makan

dan lain-lain.

(2)

Soepaja senang

hati teman

sedjawat- koe jang ada disana, baiklah koe toeliskan disini, bahwa kota Bangkahoeloe itoe amat indahnja serta bendi disana ditarik oleh

. . . .

lemboe !! Benteng Marlbou- rough, jang didirikan oleh orang lnggeris pada masa dahoeloe, amat

indah

dilihat dari sekotji, tetapi isinja sekarang tiada sebagai djoea. Baik djoega koe terangkan bahwa makanan dikota B.

am~t

sedap adanja!

Setelah selesai makan minoem, mandi dsb., kembalilah kami kekapal.

Pada waktoe sendja kapalpoen ber- angkat. Orang maboekpoen makin lama makin koerang banjaknja, karena kami telah dekat dari tempat jang akan kami djalang. Esok hari kelihatanlah ikan hioe, ikan belalang (terbang) di!.

menoeroeti kapal kami.

Kamipoen berkemas (bersiap, bebena kata orang Betawi), bertoekar pakaian di!. serta pada waktoe petang, masoeklah kapal kami kedalam teloek Bajoer, jang amat indahnja tersemboenji antara goenoeng-goenoeng.

Maka orang jang maboek kemarin- poen tersenjoem simpoel kembali seraja berfikir dalam hatinja:

Berakit-rakit kehoeloe, Berenang-renang ketapian;

Bersakit-sakit dahoeloe, Bersenang-senang kemoedian.

AMIR.

Pada zaman dahoeloe kala semasa segala manoesia masih boleh mendapat apa jang dimintanja, hidoeplah seorang radja, jang mem- poenjai beberapa orang anak perempoean jang tjantik dan elok parasnja.

Diantara poeteri-poeteri ito-e, poeteri Jang boengsoelah Jang terlebih rlok, sehingga mata- hari sendiri heran melihatnja. Berhampiran dengan istana radja itoe adalah seboeah hoetan jang lebat, lagi amat gelapnja. Ditengah-tengah hoetan itoe toemboehlah sebatang pohon djawi-djawi jang rimboen daoennja. Bertepatan dibawahnja adalah seboeah kolam jang dalam, lagi amat djernih airnja. Pada tengah-tengah kolam it<:4e ada seboeah air mantjoer (fontein).

Sekali peristiwa pada soeatoe hari ketika amat panas benar, pergilah poeteri boengsoe itoe masoek kedalam hoetan jang terseboet, bermain-main.

Dia bertedoeh sambil doedoek bermain-main- kan bolanja jang terboeat dari emas. Sedang 'asjik bermain, maka bola itoe tiba-tiba tiada dapat ditangkapnja dengan tangannja, !aloe djatoeh ketanah dan bergoeling masoek air.

Dengan tiada berkata sepatah djoea, toean poeteri tetap memandang bola itoe, hingga lenjap dari matanja. Dengan hati jang soesah serta menangis, doedoeklah ia diatas bangkoe- bangkoe; tiba-tiba terdengarlah kepadanja soeara jang berkata: .Apakah sebabnja toean

poeteri menangis selakoe ini? Hantjoer loe- loehlah kelak sekalian batoe jang ditimpa air ma ta toean !" Toean poeteripoen menoleh akan mengetahoei dari mana soeara itoe datangnja.

Maka terlihatlah olehnja seekor katak, menge- loearkan kepalanja jang besar dan boeroek itoe dari dalam air.

,,0, engkau disitoe djoeroe berenang?" - kata toean poeteri. - ,,Ja, saja menangis, karena bola mas saja soedah hilang, terdjatoeh kedalam air ini".

• Djanganlah menangis lagi" - kata katak - ,,sajalah mengambilnja, tetapi apa nanti toean beri pada saja, kalau permainan toean itoe telah kem bali ?"

,,Apa sadja jang engkau kehendaki, katak jang baik boedi", djawab toean poeteri. .Badjoe sajakah kau kehendaki, moetiara saja atau ' mahkota mas jang saja pakaikah engkau ingini ?'' ,,Pakaian toean, intan toean dan djoega mahkota mas jang toean pakai, tiadalah ber- goena bagi diri saja. Saja ingin, asal sadja toean soeka pada saja dan mendjadikan saja kawan toeankoe sepermainan, padalah. Saja ingin soepaja toean bersama-sama doedoek makan dengan saja diatas medja, didalam satoe piring, dan bersama minoem dari dalam seboeah mangkoek, djoega biarlah kita bersama tidoer dida!am soeatoe tern pat, pendeknja kita bersama- sama didalam ha! apa djoeapoen; djika toean poeteri soeka dengan perdjandjian begitoe, seketika ini djoega saja menjelam dan mem- berikan bola mas toean Jang telah hilang itoe kembali".

,,Asal sadja permainan itoe kembali pada saja semoeanja, saja maoe djandjikan". Toean poeteri berkata begitoe, karena pada pikirannja, masakan katak jang boeroek itoe dapat ber- hampiran dengan dia.

Sesoedah katak itoe menerima perdjandjian itoe, menjelamlah ia kedalam air, mengam bi!

barang itoe, dibawanja keatas, diletakkannja diatas roempoet.

Baharoe sadja toean poeteri itoe melihat permainannja kembali, besar hatinja ta' dapat diperikan, segeralah diambilnja, dilarikannja masoek kedalam istana.

,, Toenggoe, toenggoe", - teriak katak itoe - .saja ta' dapat berdjalan setjepat toean !"

Tetapi toean poeteri jang molek ini tiada mempedoelikan teriak dan panggilan katak itoe, melainkan berlari djoega dengan sekoeat- koeatnja. Tiba d1istana, senang hatinja boekan boeatan; seketika loepalah ia akan katak itoe.

Akan binatang itoe, sebab ta' berdaja, kem- balilah ia ketempatnja sediakala.

,, Ach, boekan ajahanda", djawab toean poeteri.

,, !toe boekannja raksasa, tetapi seckor katak jang amat besar, lagi boeroek roepanja".

,,See.kor katak? Apakah jang dikehendakinja pada anakkoe?"

,,Begini ajahanda: semalam waktoe anakanda bermain-main bola didalam hoetan dekat air mantjoer, tiba-tiba bola permainan anakanda itoe terdjatoeh kedalam air; karena anakanda menangis, maka katak itoe mengambil dia dari dalam air. Sebab dia telah menolong anakanda, anakanca telah berdjandji bahwa dia akan mendjadi kawan bagi anakanda dan mendjadi ternan sepermainan. Sepandjang piki- ran anakanda, sebab dia seekor katak, tentoe ta' kan dapat keloear dari dalam air, konon poela datang kemari; tetapi sekarang dia soedah ada disini, demikianlah ja, ajahanda".

Ketika itoe djoega kedengaran lagi pintoe diketoek dari Joear clan diikoeti soeara jang perlahan-lahan dan sajoep-sajoep.

,, Toean poeteri, toean poeteri, boekalah kiranja pin toe ini ! Toean telah mengatakan pada saja, jang saja bo!eh tinggal bersama- sama dengan toean, karena bola itoe saja soedah ambil dari dalam air, djoega toean soedah djandjikan akan menerima saja dengan baik".

Setelah itoe berkatalah radja: ,,Anakkoe haroeslah menepati djandji; terimalah dia se- karang masoek kemari ''.

Baharoe sadja pintoe diboeka o!eh toean poeteri, melompatlah katak itoe kedalam, me- ngikoeti toean poeteri. Katak itoe doedoek dekat kaki toean poeteri, jang sedang doedoek berdjoentai diatas koersi.

Beloem lagi berapa sa'at toean poeteri itoe doedoek, berkatalah katak itoe: ,,Angkatlah saja".

Pada moelanja engganlah toean poeteri mengangkatnja, tetapi sebab takoet akan ajah- andanja, maoe ta' maoe, terpaksalah diangkatnja djoega.

Sedetik kemoedian katak itoe soedah ada diatas pangkoean toean poeteri, melompat!ah poela ia keatas medja, !aloe berkata: ,,Tolak- kanlah kiranja piring toean itoe arah kemari, soepaja kita boleh bersama-sama makan".

!toe ditoeroet djoega oleh toean poeteri, tetapi tiap-tiap orang dapat melihat dengan njata bagaimana toean poeteri menerima seka- lian permintaan katak itoe.

Kalau kita pandang akan mata katak itoe, kelihatanlah bagaimana senang hatinja, sehingga kesoedahannja dia berkata lagi: ,,Sekarang ini peroet saja soedah kenjang, oleh karena Keesokan harir.ja, waktoe radja dengan itoe anggotakoe rasanja amat letih dan penat, permaisoeri bersama-sama dengan poeteri-

poeterinja sedang 'asjik santap didal<tm piring emas, kedengaranlah ketoekan dari loear, jang tiada begitoe koeat, diiringi dengan soeatoe soeara jang lemah Jemboet: ,, Toean poeteri jang manis, boeka apalah kiranja akan pintoe ini boeat saja". Toean poeteripoen berdirilah dengan segera dari koersinja, pergi melihat apa jang ada diloear. Roepa-roepanja tiadalah siapa, hanja katak tadi. Dengan hati jang gedebak-gedeboer, ditoetoeplah oleh toean poeteri akan pintoe itoe dengan segera dan berlari doedoek keatas koersinja, sedang moeka- nja kelihatan amat poetjat.

Demi dilihat oleh radja akan wadjah anak- anda poeteri demikian itoe, segeralah radja bertanja: ,. Anakkoe toean ! apakah jang ada diloear pintoe, adakah disitoe raksasa jang hendak membawa anakkoe ?"

kalau boli>h bawalah saja barang seketika kedalam peradoean toean, karena mata ·saja sangatlah beratnja, ingin akan ti doer dahoeloe".

Mendengar ini, toean poeteripoen meoangis- lah, karena ia amat takoet kepada katak jang begitoe boeroek, lagi c:mat sedjoeknja; sedang memegangnja sadja dia berasa amat djidjik, kini poela akan bersama-sama tidoer.

Tetapi pada pendapatan radja, ha! itoe koerang baik, sebab itoe baginda bersabda:

,,Dia, jang telah menolong anakkoe dalam sesoeatoe ha!, koeranglah patoetnja anakkoe tolak permintaannja".

Toean poeteri haroeslah menoeroet apa titah ajahandanja. Dipegangnjalah dengan doea djarinja akan kaki ka1ak itoe seboeah, diletakkannja disoedoet kamarnja. Sesoedah djaoeh malam, waktoe toean poeteri memba- ringkan dirinja ditempat peradoeannja, me-

(3)

rangkaklah katak itoe dari .tempatnja, !aloe berkata: ,,Sadan saja amat penatnja, angkatlah saja ketempat tidoer toean itoe, kalau tidak, nan ti saja beri tahoekan pada ajahanda toean".

Pada perasaan toean poeteri ha! itoe soedah melampaui dari batasnja, karena itoe timboellah marahnja, !aloe berbangkitlah ia, berdiri, di- tangkapnja katak itoe, diempaskannja kepada dinding dengan sekoeat-koeatnja: ,,Nah, se- karang tentoe engkau diam".

Tetapi dengan takdir Toehan jang maha koeasa, baroe sadja badan katak itoe tjerai berai, bertoekarlah ia dengan seorang anak radja lah-laki jang teramat tjantik, lagi dengan moedanja.\ Matanja berkilau-kilauan, laksana bintang tidioer. Diantara bibirnja jang merah lagi tipis itoe, kellhatanlah sinarnja doea baris gigi jang oempama moetiara jang dipilih, disoe- soen dan bertjahaja-tjahaja. Terlebih-lebih lagi waktoe anak radja itoe tersenjoem simpoel sam- bil menoendoekkan hoeloe, memberi hormat.

Pendek tjeritera, dengan kesoekaannja radja dan djoega dengan maoenja toean poeteri, kedoea- doeanjapoen dikawinkanlah.

Poetera radja ini bertjeriteralah ia akan iegala ha! ihwalnja, peri ia disoempah oleh seorang djin, beroebah roepa mendjadi seekor katak; djoega sepandjang tjeriteranja, hanjalah seorang poeteri radja jang dapat menolong dan

nasihat kepadanja, tiada dipedoelikannja. Kata ba"panja: ,,Hai, Amin! djangan engkau terlaloe soeka berdjalan malam-malam, karena ha! itoe boleh meroesakkan toeboeh !" Perkataan bapa- nja itoe tidak diindahkannja.

Pada soeatoe malam adalah orang bermain wajang, dikampoeng jang djaoeh dari pada kampoeng si Amin. Kira-kira poekoel 7 petang, pergiiah si Amin dengan kawan-kawannja kesana akan menonton. Setelah permainan itoe berhenti kira-kira poekoel 12 tengah ma- lam, maka sekalian penontonpoen poelanglah.

Kawan-kawan si Amin hendak poelang djoega;

diadjaknja si Amin poelang bersama-sama.

Djawab si Amin: ,,Poelanglah engkau dahoeloe, akoe hendak berdjalan-djalan lagi !" Mendengar kata si Amin, mereka itoepoen poelanglah.

Si Amin itoe berdjalan-djalan seorang dirinja, berpikir-pikir jang tiada senonoh. Djalan dan lorong amat soenji, hanja ada orang jang mendjaga gardoe. Pikir si Amin dalam hatinja:

,,Inilah waktoe jang baik akoe poelang". Laloe iapoen berdjalan. Setelah sampai ditengah lorong, kedengaran kepadanja orang berteriak, katanja: Maling ! maling ! Maka orang dalam kampoeng itoe gemparlah serta keloear ber- kedjaran. Setelah mereka itoe melihat akan si Amin, disangkanja pentjoeri, !aloe ditang- kapnja. Maka pada keesokan harinja si Amin- mengembalikan roepanja Jang sediakala; se- poen dibawa oranglah kemoeka hakim. Si Amin karangpoen, karena toean poeteri inilah roepanja

jang menolong, haroeslah poela ia didjadikan permaisoeri.

Sesoedah mereka kawin, mereka itoepoen kem balilah kenegeri poetera radja itoe, menaiki seboeah kereta jang keemasan, dihela oleh delapan ekor koeda Jang poetih boeloenja.

Dibelakang ker~ta itoe berdiri po~a seorang sahaja jang amat setia pada toeannja.

Sahaja jang setia ini, semendjak toeannja beroebah roepa mendjadi katak, soesahlah sang at hatinja. Siang dan malam doedoeklah ia be- rendam air mata; sehingga sebab doeka hatinja itoe, diboeatnjalah tiga boeah rantai besi ber- keliling hatinja, soepaja djangan hantjoer loeloeh karena berdoekatjita itoe.

ditanjai oleh hakim, katanja: ,,Hai pentjoeri!

apa sebabnja engkau mentjoeri diroemah orang itoe ?" Maka djawab si Amin: ,,Hamba ini tidak sekali-kali mentjoeri, hamba datang dari menonton wajang". Akan tetapi kata si Amin tidak dipertjaja! oleh hakim. Perkaranja dipoe- toeskan, ia dihoekoem 1 tahoen, !aloe dipen- djarakan.

Hal si Amin kedengaran kepada bapanja,

!aloe bapanja pergi mendapatkan hakim, men- tjeriterakan ha! anaknja itoe, tetapi hakim tidak mengampoeni kesalahan si Amin. Setelah ia sampai dalam pendjara, baharoelah si Amin teringat akan nasihat iboe bapanja.

Setelah genap 1 tahoen, ia dikeloearkan dari dalam pendjara. Sedjak itoe si Amin Beloem berapa djaoeh berkereta itoe, ter- · djera berdjalan-djalan malam.

dengarlah soeatoe boenji, seolah-olah ada

barang jang patah. ANANG II,

Poetera radja ini sjak hatinja, karena itoe ia bertanja pad a sahajanja: ,,Adakah salah soeatoe dari perkakas kereta ini patah ?"

,, Tidak soeatoe djoea toeankoe", djawabnja.

,,Rantai besi jang saja soeroeh boeat akan pendjaga hati saja, soepaja djangan hantjoer loeloeh oleh karena bersoesah hati, itoelah jang patah itoe, karena hati patik sekarang amatlah riangnja, melihat toeankoe doedoek bersama-sama dengan seorang poeteri jang ' molek dan tjantik itoe".

'ABDUL HAMJD, m. s. Landschap Petisah, Medan

(0. v. S.)

aoaoaoaoaoaoaoaaoaoaoaoaocoaoaoa

0 0

~ Berdjalan malam. g

0 0

aoaoaoaoaoaoaoaaoaoaoaoaoaoaoaoa

Adalah seorang anak jang bernama si Amin, baharoe ber'oemoer kira-kira 13 tahoen. Anak itoe amat soeka berdjalan hingga djaoeh malam.

Kalau ada orang bermain wajang, ronggeng dan sebagainja, maka sebentar itoe djoega si Amin pergi kesana, menonton permainan itoe.

Telah beberapa kali iboe bapanja memberi

m .. sk. kl. !VB sk. kl. JI No. 3 di-Bandjarmasin.

Menoeroet pendapatankoe, hakim jang menghoekoem si Amin tiada •adil sedikit djoega. Adakah ia tahoe, barang apakah jang ditjoeri si Amin? Karena ia soeka berdjalan malam, tiadalah patoet ia dihoekoem selama itoe.

Red.

~~~~~~~

~ Sja'ir roesa dengan ~

~ harimau. ~

@~~~~~~~

1.

Bismi'llah itoe moela pertama, Karangan baroe toeroen mendjelma;

Ke-Soeloeh Peladjar hendak bersama, Mengikoet teman bertjengkerama.

2.

Sembah dan salam saja iringkan, Hormat dan tabik poela disertakan;

Chilaf dan bebal minta ma'afkan, Karena karangan baroe ditoeroenkan.

3.

Hamba mengarang beloem biasa, Hoeroef dan soekoe tidak sentosa;

Djikalau ada tersalah basa, Djangan kiranja diberi djasa.

4.

Adalah terseboet soeatoe perkataan, Seekor harimau didalam hoetan:

Kesana kemari ia berdjalan, Bersoea seekor · roesa jang djantan.

S.

Pikir harimau didalam ha ti:

,,Bagaimana 'aka! menangkap ini;

Akan memakan roesa begini, Soepaja hapoes Japarkoe ini"

6.

Roesa melihat harimau jang besar, Hatinja didalam berdebar-debar;

Hendak lari kak~ gemetar, Toendoek diam berhati sabar.

7.

Dilihat harimau ha! roesa itoe, Ia berkata: ,,Hai sahabatkoe !

Saja bermimpi pada malam Sabtoe, Memakan hati sahabatkoe itoe.

8.

Mimpikoe itoe haroes dilakoekan, Kalau-kalau ada ha! kemoedian;

Atas dirikoe dapat kesoesahan, Itoelah sebab akoe benarkan''.

9.

Roesa mendengar akan perkataan, Harimau itoe hendak memakan;

Menjahoet gopoh dengan ketakoetan:

.. Mimpi toeankoe djangan dilakoekan.

10.

Karena mimpi semoea rata, Ada jang benar, banjak jang doesta;

Ta'birnja ta' ada semata-mata, Itoelah djadi ham ba berkata".

11.

Harimau itoe poela berkata:

.,Djikalau demikian marilah kita, Pergi menghadap radja kekota, Mengadoekan hal soepaja njata.

12.

Siapa jang benar atau jang salah, Menghadap radja kita segeralah".

Sahoet roesa: ,.Ajoeh, marilah !"

Kedoeanja itoe !aloe berdjalanlah.

13.

Setelah sampai binatang kedoeanja, Harimau mentjeriterakan mimpinja;

Baginda berdiam mendengar sembahnja, Sam bi! berpikir dalam hatinja:

14.

• Baik harimau jang koe benarkan, Akoepoen djoega hendak memakan;

Daging roesa jang ditjintakan, Harimau itoe koe bahagikan".

15.

Setelah soedah dipoetoeskan, Harimau itoelah jang dimenangkan;

Sembah roesa dengan ketakoetan:

,,Ampoen toeankoe dengan kelimpahan.

(4)

16.

Akan poetoesan padoeka toeankoe, Patik djoendjoeng diatas kepalakoe;

Patik mohonkan karoenia soeatoe, Minta tanggoeh barang seminggoe.

17.

Patik ini bertemoe hendak, Dengan isteri anak beranak;

Menghabiskan kasih sajang jang banjak, Meminta ma'af kepada sanak.

18.

Kemoedian poela bersegera tentoe, Menghadap kebawah doeli toeankoe;

Menjerahkan njawa patik jang moetoe", Titah radja: ,,Baiklah itoe".

19.

Roesapoen masoek kedalam hoetan, Doekatjitanja banjak boekan boeatan;

Mentjahari 'aka! melepaskan badan, Bahaja mati hendak diloepoetkan.

20.

Tengah termenoeng roesa djantan, Pelandoek datang perlahan-lahan;

Roesapoen !aloe meriwajatkan, Sekalian apa mendjadi tambatan.

21.

Serta meminta tolong padanja, Kepada pelandoek dengan tangisnja;

Sahoet pelandoek dengan segeranja:

"Marilah pergi kita kedoeanja".

22.

Setelah sampai kepenghadapan, Pelandoek menjembah dengan perlahan;

Radjapoen waktoe sedang kerapatan, Dihadap segala menteri angkatan.

23.

Radjapoen tengah berbitjara, Hal ihwal dalam negara;

Pelandoek tidoer poera-poera, Laloe ia melompat dengan segera.

24.

Kedalam istana toedjoe lompatnja, Radja melihat dengan hnannja;

Perboeatan pelandoek demikian lakoenja, Radja bertitah dengan amarahnja:

25.

,, Panggil pelandoek dengan segeranja, Apa sebab demikian lakoenja;

Akoepoen hendak menanjainja, la melompat apa sebabnja".

26.

Pelandoek itoe laloe ditangkap, Dibawa kehadapan tangan terikat;

Ditanjai radja dengan lengkap, ,.Hai pelandoek, mengapa melompat?"

27.

Sem bah pelandoek: ,,Ampoen toeankoe,.

Beriboe am po en dibawah deboe;

Patik tadi tertidoer !aloe,

Bermimpi memboenoeh isteri toeankoe.

28.

Itoelah sebabnja djadi melompat, Berani masoek kedalam tempat;

Isteri toeankoe didalam ma'rifat, Bermimpi diboenoeh dalam sesa'at.

29.

Mimpi patik hendak dilakoekan, Patik harap toeankoe benarkan ",

Titah radja dengan perlahan:

w Mimpimoe ta' haroes didjalankan.

30.

Mimpimoe tidak dibenarkan njata, Karena bermimpi sekedjap mata;

Ada jang benar, banjak jang doesta, Sekehendak sadja memboeat kata".

31.

Sembah pelandoek: ,,Ampoen toeankoe, Mimpi harimau djoega begitoe;

Hendak memakan hati roesa itoe, Diharap djangan dibenarkan tentoe".

32.

Demi radja mendengar sembah, Perkataan pelandoek didengar soedah;

Kepada harimau baginda bertitah:

.Hai harimau dengar apalah.

33.

Engkau koe poetoes sekarang kini, Ta' boleh memakan hati roesa ini;

Ta' haroes dilakoekan mimpimoe tadi, Mimpi setan boekan rohani!"

34.

Tammat karangan tammat toelisan, Tammat didalam kesentosaan ;

Hari Senin njata bilangan, Di-Bandjarrr\asin tempat kediaman.

35.

lni karangan tammatlah s0edah, Tanggalnja boelan Zoe'Jka'rdah;

1334 tahoennja itoelah,

Di-Bandjarmasin pendoedoek tanah.

36.

Karangan ini terpetik djoega, Dalam Hikajat Pelandoek djenaka;

Djangan toean-~oean sjak dan sangka, Saja sekadar mengarangkan sadja.

MOH. SALEH,

m. sk. pangkat !Vb sk. kl. II No. 3 di-Banrijarmasin.

a•aDDDDDCCDDDDDDCCDDDDDCDDDDDDC•

•a •a

a a

g Penggeli hati. g

a a

a•

•DDDDDDDCDDDDDDDDDDDDDODDDCDCCC•

•a

Adalah doea orang jang bersahabat, seorang bernama As dan jang seorang lagi bernama Is, kedoeanja diam pada seboeah doesoen.

Maka pada soeatoe hari si As hendak pindah dari doesoen itoe ke- doesoen jang lain, !aloe dikoempoelkannja se- gala kainnja, dimasoek-

kannja kedalam bakoel jang besar. Dengan tiada disangka .. sangka, masoeklah si Is kedalam bakoel itoe, !aloe bersemboenji ia didalam kain jang banjak itoe. Akan tetapi si As sekali-kali tiada tahoe, bahasa si Is ada didalam bakoel.

Setelah itoe berdjalanlah si As sambil men- djoendjoeng bakoel itoe. Beberapa lamanja ia berdjalan itoe, bersoealah ia dengan pohon ramboetan, jang boeahnja sedang masak. Maka kata si As: ,,Djikalau ada si Is disini, bolehlah ia memandjat po hon ram boetan itoe". Maka menjahoetlah si Is dari dalam bakoel itoe, katanja: ,,Disini akoe !" Maka terkedjoetlah si As mend en gar soeara itoe, !aloe lari; pada sangkanja ada orang mengedjar dia. Setelah itoe maka bersoealah si As dengan pohon tjempedak.

Maka katanja: ,,Djikalau ada si Is disini, boleh- lah ia memandjat pohon tjempedak ini". Maka menjahoetlah poela si Is dari dalam bakoel itoe, katanja: ,, Disini akoe !" Maka terkedjoetlah poela si As mendengar soeara itoe, !aloe lari dengan sekoeat-koeatnja, hingga sampai ketepi soengai. Dengan sebentar itoe djoega diboeka- nja kain jang didalam bakoel itoe, tiba-tiba terlihat olehnja si Is ada disitoe; maka marahlah si As, !aloe dipoekoelnja akan si Is, sehingga berkelahilah kedoeanja ditepi soengai itoe.

Maka terdjatoehlah kedoeanja kedalam soengai itoe, !aloe hanjoet.

MOEHD. TAHIR,

mag. kweek. di-Bindjai II (0. v. S.)

Pertanjaan.

Adalah seboeah soengai jang besar; ditepi soengai itoe adalah seorang hendak menje- berangkan harimau, kambing dan sirih. Perahoe- nja hanja seboeah sadja, dan kalau menje- berangkannja tidak bo!eh berdoea-doea atau bertiga-tiga, melainkan satoe-satoe sadja di- seberangkan. Bagaimanakah 'aka! orang itoe menjeberangkannja, soepaja harimau djangan memakan kambing dan kambing djangan me- makan sirih?

MOEHD. TAHIR,

mag. kweek. di-Bindjai II (0. v. S.)

. .•..••.•...•...•...••.•...••.•

Peringatan bagi moerid- ~

moerid jang hendak

~

: mengirim karangan. • ~

• •

•••••...••...••..•••.•.•.•..•••••

I.

Barang siapa hendak mengirim karangan jang akan ditjetak dalam ,, Soeloef: Peladjar", hendaklah menoeliskan karangan itoe pada satoe moeka kertas (djangan timbal-balik) dan edjaannja mesti menoeroet kitab Logat Me- lajoe.

II.

Kalau karangan itoe dipetik dari kitab atau soerat kabar lain, hendaklah diseboetkan di- bawah karangan itoe.

I 11.

Sekalian karangan-karangan dan djawab pertanjaan atau penerka jang akan dikirimkan kepada pengarang s. k. ini, hendaklah diboeng- koes seperti orang mengirim soerat kabar, a tau bersilang sebagaimana gam bar ini:

~

=

...,,

= s;-

-= =

Kertas pem- = ;:;... boengkoes.

=

=

= = =-=

=

=

. .

Karangan itoe boleh djoega dimasoekkan dalam boengkoes soerat, tetapi DJANGAN DIREKAT, hanja dikebat sadja dengan benang.

IV.

Djikalau kiriman itoe koerang dari 250 gram beratnja, hendaklah diboeboehi dengan kepala radja (postzegel) 5 sen, serta ditoeliskan pada 'alamatnja perkataan ,,Document".

v.

lngat ! biaja Document semoerah-moerahnja tiada boleh koerang dari 5 sen.

VI.

Kata franco sekali-kali djangan ditoelis di-·

atas kepala radja itoe.

Referensi

Dokumen terkait

Tapi berselang tida lama ada dateng laen orang lagi, jang djoega tida di kenal oleh si kakeh, jang bilang pada- nja, bahoeaia djangan masoeken namanja sebagi pendoedoek dari Rotterdam,

Lagi poela tiada semoea gigi binatang itoe toemboeh pada rahangnja, melainkan ada djoega jang toeml10eh pada langit-langit- nja, pada kerongkonga1111ja d.. I., misalnja pada beberapa