• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Institut Agama Islam Iai Bunga Bangsa Cirebon Tahun 2018

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Institut Agama Islam Iai Bunga Bangsa Cirebon Tahun 2018"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dengan kata lain pendidikan karakter yang baik harus mencakup pengetahuan yang baik (moral knowledge), perasaan yang baik atau love for good (moral emotion), dan perilaku yang baik (moral action). Dapat kita artikan bahwa pendidikan karakter juga berperan dalam menciptakan budaya sekolah yang positif. Sehingga penulis tertarik untuk mengangkat judul penelitian : “PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI BUDAYA 5S (SENYUM, SALAM, SALAM, SOPAN DAN SOPAN) DI SMPN 2 GUNUNG JATI”.

Identifikasi Masalah

Fokus Masalah dan Subfokus

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui perencanaan Implementasi Pendidikan Karakter melalui Budaya 5S (senyum, sapa, baik dan santun) di SMPN 2 Gunung Jati Kabupaten Cirebon. Untuk mengetahui implementasi Implementasi Pendidikan Karakter melalui Budaya 5S (senyum, sapa, sapa, santun dan santun) di SMPN 2 Gunung Jati Kabupaten Cirebon. Untuk mengetahui Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Karakter melalui Budaya 5S (senyum, sapa, sapa, santun dan baik hati) di SMPN 2 Gunung Jati Kabupaten Cirebon.

Kegunaan Penelitian

Dapat memberikan referensi kepada pihak sekolah dari hasil penelitian implementasi pendidikan karakter melalui budaya 5s (senyum, sapa, sapa, santun dan santun) di SMPN 2 Gunung Jati Kabupaten Cirebon. Dapat memperoleh pengetahuan baru tentang implementasi pendidikan karakter dalam budaya sekolah yang dapat dijadikan acuan implementasi bagi anak didiknya.

Sistematika Penulisan

Bab empat menyajikan deskripsi data penelitian, pembahasan dan keterbatasan penelitian, sedangkan bab lima membahas kesimpulan dan saran.

LANDASAN TEORI

Deskripsi Teoretik

  • Pengertian Implementasi
  • Pendidikan Karakter
  • Budaya Sekolah
  • Pembiasaan 5S (senyum, sapa, salam, sopan, dan santun)

Oleh karena itu implementasi tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh objek selanjutnya yaitu pendidikan karakter. 15 Abdul Ghofur, “Konsep Pendidikan Karakter dalam Al-Qur’an Surat Luqman Ayat 12-14” Skripsi IAIN Surakarta, Surakarta, 2014, hal.30, tidak diterbitkan. Dari rangkaian konsepsi tentang pendidikan dan karakter di atas, dapat dipahami bahwa pendidikan karakter dapat diartikan sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan budi pekerti yang bertujuan untuk mengambil keputusan, memelihara kebaikan dan mewujudkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari serta menyebarluaskan kepada masyarakat. hati yang paling penuh.

Tujuan pendidikan karakter adalah membangun dan mengembangkan karakter peserta didik pada setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan, agar menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur sesuai dengan ajaran agama dan nilai-nilai luhur dari setiap sila Pancasila. Di tingkat sekolah, kriteria pencapaian pendidikan karakter adalah terbentuknya budaya sekolah, yaitu perilaku, tradisi, kebiasaan sehari-hari dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar sekolah harus dilandasi oleh nilai-nilai tersebut. Menurut Joel Kupperman dalam Muhammad Ridwan, tahapan dalam pendidikan karakter antara lain melibatkan siswa untuk memperoleh nilai-nilai dasar karakter yang harus mengakar kuat, termasuk siswa bersedia mengadopsi nilai-nilai dalam situasi yang berbeda dalam perspektif kemandirian siswa, dan melibatkan siswa untuk berpartisipasi dan membuat keputusan tentang nilai-nilai karakter dalam diri mereka.

Pengembangan hati/nurani/potensi afektif peserta didik sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilai budaya dan karakter bangsa; Pada satuan pendidikan, sekolah menyusun sendiri program atau kegiatan yang akan dilaksanakan untuk pendidikan karakter sesuai dengan pedoman yang disosialisasikan oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Sekolah diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan pendidikan karakter yang tertuang dalam pengembangan kurikulum sekolah.

SMPN 2 Gunung Jati melakukan pendidikan karakter dengan berbagai kegiatan diantaranya pembiasaan 5S (senyum, sapa, sapa, santun dan santun).

Hasil Penelitian yang Relevan

  • Skripsi, Abdul Ghofur, IAIN Surakarta
  • Skripsi, Muhammad Ridwan, Universitas Negeri Yogyakarta

Kerangka Berfikir

Salah satu implementasi pendidikan karakter di SMPN 2 Gunung Jati Kabupaten Cirebon adalah dengan menciptakan budaya sekolah yang positif salah satunya budaya 5S (senyum, sapa, sapa, santun dan santun). Sehingga peneliti ingin mengetahui bagaimana proses implementasi melalui budaya 5S (senyum, sapa, sapa, baik dan santun) di SMPN 2 Gunung Jati Kabupaten Cirebon yang beralamat di Jl.

METODOLOGI PENELITIAN

  • Desain Penelitian
  • Setting Penelitian
  • Data dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Pengolahan Data
  • Pemeriksaan Keabsahan Data

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui implementasi pendidikan karakter melalui budaya 5S (senyum, sapa, salam, santun dan santun) di SMPN 2 Gunung Jati Kabupaten Cirebon. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data sarana dan dokumen pendukung pelaksanaan pendidikan karakter melalui budaya 5S (senyum, sapa, sapa, santun dan santun) di SMPN 2 Gunung Jati Kabupaten Cirebon. Teknik wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan data langsung dari informan tentang pelaksanaan pendidikan karakter melalui budaya 5S (senyum, sapa, sapa, santun dan santun) di SMPN 2 Gunung Jati Kabupaten Cirebon.

Pemilihan teknik analisis data didasarkan pada konteks penelitian ini yaitu untuk memperoleh data pelaksanaan pendidikan karakter melalui budaya 5S (senyum, sapa, sapa, santun dan santun) di SMPN 2 Gunung Jati Kabupaten Cirebon. Perencanaan implementasi pendidikan karakter melalui budaya 5S (Senyum, Sapa, Sapa, Edukasi dan Edukasi) di SMPN 2 Gunung Jati Kabupaten Cirebon. Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Program 5S (Senyum, Sapa, Sapa, Edukasi dan Edukasi) di SMPN 2 Gunung Jati Kabupaten Cirebon.

Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Karakter melalui Program 5S (Senyum, Sapa, Sapa, Sopan dan Santun) di SMPN 2 Gunung Jati Kabupaten Cirebon. Merencanakan pelaksanaan pendidikan karakter melalui program 5S (senyum, sapa, salam, santun dan santun) di SMPN 2 Gunung Jati Kabupaten Cirebon. Salah satu program untuk mendukung pelaksanaan pendidikan karakter adalah program 5S (senyum, sapa, sapa, santun dan santun).

Perencanaan implementasi pendidikan karakter melalui budaya 5S (senyum, sapa, sapa, santun dan santun) yaitu dengan memasukkan salam, sapa, santun dan santun) yaitu dengan memasukkan pendidikan karakter ke dalam visi dan misi sekolah; memasukkan budaya 5S (senyum, sapa, sapa, santun dan santun) ke dalam program pembiasaan spontan; dan sertakan kegiatan 5S (senyum, sapa, sapa, santun dan santun) dalam RPP.

Gambar 3.2 44 C. Data dan Sumber Data
Gambar 3.2 44 C. Data dan Sumber Data

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Data Hasil Penelitian

  • Profil Sekolah
  • Temuan di Lapangan

Dari hasil observasi pertama yang dilakukan pada bulan Januari 2018, penulis memperoleh data bahwa SMP Negeri 2 Gunung Jati berdiri pada tanggal 23 Agustus 1993 dan terletak di atas tanah negara berstatus hak pakai dengan luas 9.870 m2, berlokasi di Desa Grogol, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. SMP Negeri 2 Gunung Jati awalnya bernama SMP Negeri 2 Cirebon Utara, putri dari SMP Negeri 1 Cirebon Utara. Oleh karena itu, sejak tanggal 27 Maret 1997, penetapan SMPN 2 Gunung Jati diubah menjadi SLTP Negeri 2 Gunung Jati dengan nomor Statistik Sekolah.

Menciptakan lulusan yang unggul dan berkarakter merupakan harapan semua jenjang pendidikan, dan tidak menutup kemungkinan SMPN 2 Gunung Jati juga berharap kepada generasi penerus, sehingga nantinya akan tercipta visi sekolah yaitu mewujudkan masyarakat belajar. Pembelajaran Pendidikan Karakter di SMPN 2 Gunung Jati telah dilaksanakan sejak dicanangkannya program oleh pemerintah yang mewajibkan pendidikan karakter. Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa kepala sekolah, guru kelas, guru pembimbing, guru PAI dan siswa kelas VII dan IX SMPN 2 Gunung Jati sudah mengetahui karakter dan gambaran pendidikan karakter.

Untuk melaksanakan pendidikan karakter, SMPN 2 Gunung Jati menerapkan program 5S (Senyum, Sapa, Sapa, Didik dan Didik). Program 5S (senyum, sapa, sapa, santun dan santun) diimplementasikan sebagai program yang mendukung pendidikan karakter. Dapat dikatakan bahwa program 5S termasuk dalam program pembiasaan spontanitas yang dilakukan oleh warga SMPN 2 Gunung Jati.

Hal tersebut tertuang dalam program PAI dan Karakteristik di SMPN 2 Gunung Jati tahun 2017/2018 sebagai berikut. 67 Aishe Rahmatul Khaliq (siswa kelas IX) dan Muhamed Iman (siswa kelas VII), op.cit. senyum, sapa, sapa, sopan dan santun) diwujudkan dengan baik di SMPN 2 Gunung Jati. Dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dapat disimpulkan bahwa beberapa faktor yang mendukung program 5S antara lain SDM yang berkualitas, sarana dan prasarana dan lingkungan yang mendukung program 5S, serta adanya RPP yang dikembangkan dalam pembelajaran. kegiatan. memasukkan 5S ke dalam setiap pelajaran yang berlangsung di SMPN 2 Pegunungan Jati. B).

Pembahasan

  • Perencanaan implementasi pendidikan karakter melalui budaya 5S
  • Pelaksanaan implementasi pendidikan karakter melalui budaya 5S
  • Evaluasi implementasi pendidikan karakter melalui budaya 5S

Data yang diperoleh dari temuan penelitian menunjukkan bahwa pendidikan karakter telah dilaksanakan sejak program pemerintah menyatakan bahwa pendidikan karakter harus ada di semua lembaga pendidikan. Dengan budaya 5S (senyum, sapa, sapa, santun dan santun) diharapkan mampu menjadikan siswa SMPN 2 Gunung Jati memiliki karakter siswa. Pendidikan karakter tertuang dalam visi dan misi sekolah sebagai bentuk perencanaan program tertulis yang digagas oleh sekolah.

Gerakan penguatan pendidikan karakter ini merupakan semacam revolusi mental yang harus dibangun dalam diri peserta didik. Selain itu, cara sekolah memperkenalkan pendidikan 5S kepada siswa adalah dengan mempresentasikannya pada masa orientasi siswa. Selama ini implementasi pendidikan karakter melalui budaya 5S adalah dengan salam dan sapa teman sekolah.

Implementasi budaya 5S didukung oleh beberapa faktor antara lain personel yang berkualitas, lingkungan yang mendukung dan infrastruktur yang memadai untuk budaya ini. Namun, lingkungan ekstrakurikuler seperti internet, latar belakang keluarga, dan kepribadian siswa menghambat budaya 5S. Budaya 5S (senyum, sapa, sapa, santun dan santun) merupakan salah satu program yang mendukung pelaksanaan pendidikan karakter di SMPN 2 Gunung Jati, sehingga perlu dilakukan evaluasi juga.

Selain karena budaya 5S ini tidak tertulis dalam kurikulum, penilaian budaya 5S ini hanya terbatas pada penilaian yang terlihat oleh guru.

Keterbatasan Penelitian

Evaluasi yang terlihat dilakukan dengan cara menegur, mengumpulkan anak yang melihat perubahan selama belajar, memotivasi dan memanggil orang tua ketika sikap anak sudah tidak bisa dikendalikan lagi. Berdasarkan pemaparan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, maka penelitian mengacu pada rumusan masalah yaitu 1) Merencanakan implementasi pendidikan karakter melalui budaya 5S (senyum, sapa, sapa, santun dan santun); Implementasi pendidikan karakter melalui budaya 5S (senyum, sapa, sapa, santun dan santun) membiasakan sapa, menyapa, santun dan santun) membiasakan tersenyum, membiasakan menyapa, menyapa dan bersikap sopan dan santun. kepada semua orang, termasuk pendidik, tenaga kependidikan dan staf sekolah.

Evaluasi pelaksanaan pendidikan karakter melalui budaya 5S (senyum, sapa, sapa, santun dan santun) dilakukan secara kasat mata dengan semua sapaan, sapaan, santun dan santun) dilakukan secara kasat mata oleh seluruh tokoh pengajar. Diantaranya dengan menegur, memotivasi, memberi nasihat dan memanggil orang tua siswa ketika sikap siswa sudah tidak dapat dikendalikan lagi. Sehingga program 5S tidak hanya dapat ditemukan pada pembukaan dan penutupan pembelajaran, tetapi juga pada proses pembelajaran.

Menyelenggarakan pendidikan karakter peduli dan partisipasi dalam kursus bahasa Perancis dengan metode role playing. 34; Konsep Pendidikan Karakter dalam Al-Qur'an Ayat Surah Luqman Skripsi S1 IAIN Surakarta: Tidak diterbitkan, 2014. 34; Implementasi Pendidikan Karakter dalam Budaya Sekolah di SDN Lempuyangan I Kota Yogyakarta.” Skripsi di Universitas Negeri Yogyakarta: Tidak Diterbitkan, 2013.

Al-Karim Rasm Uthmani, Al-Quran itu jauh jangkauannya, jika diletakkan pada sesuatu tempat, hidayah itu adalah taksub kepada Al-Quran, sadn.Bahd.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan pemaparan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, maka penelitian mengacu pada rumusan masalah yaitu 1) Merencanakan implementasi pendidikan karakter melalui budaya 5S (senyum, sapa, sapa, santun dan santun); 2) Implementasi pendidikan karakter melalui budaya 5S (senyum, sapa, sapa, santun dan santun); dan 3) Evaluasi pelaksanaan pendidikan karakter melalui budaya 5S (senyum, sapa, sapa, santun dan santun) di SMPN 2 Gunung Jati Kabupaten Cirebon dapat dilengkapi seperti gambar di bawah ini.

Saran

  • Gambar lokasi penelitian
  • Gambar jadwal penelitian
  • Gambar teknis analisis data
  • Gambar teknik triangulasi

Gambar

Gambar 3.2 44 C. Data dan Sumber Data

Referensi

Dokumen terkait

Kepala MI: “Itu disesuaikan dengan materi pelajaran yang diajarkan.” Peneliti: “Selain Supporting system tadi, adakah program unggulan dari sekolah ini?” Kepala MI: “Yang tadi diawal