• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Kualitas Hadis Dalam Tafsir Al-azhar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PDF Kualitas Hadis Dalam Tafsir Al-azhar"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

Khuzaemah Tahido Yanggo, Lc, MA Bunda Semua, Rektor Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta. Seluruh staf Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta yang telah membantu dalam setiap tahapan proses yang penulis lalui. Kemampuan manusia pun berbeda-beda dalam menafsirkan apa yang dibacanya, khususnya Al-Quran.

Penafsiran Al-Qur'an tidak lepas dari upaya memahami isi Al-Qur'an. Kemunculan tafsir Al-Qur'an di Indonesia menurut sejarah Indonesia Modern terbagi menjadi dua periode. Sehingga kita dapat mengetahui kekuatan sumber hadis dalam penafsiran Al-Qur'an.

Pembatasan dan Perumusan Masalah

Oleh itu, penulis cuba mengkaji hadis-hadis yang terkandung dalam kitab tafsir yang sangat terkenal iaitu Tafsir al-Azhar karya Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Apakah kualiti hadis-hadis yang terdapat dalam surat al-Waqiah dalam kitab Tafsir al-Azhar karya Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan umum kajian ini adalah untuk menganalisis status hadis yang digunakan dalam Surah al-Waqiah dalam kitab Tafsir al-Azhar oleh Haji Abdul Malik Karim Amrullah.

Tesis ini berguna untuk menjelaskan kualitas hadis-hadis yang terkandung dalam Tafsir al-Azhar Buya Hamka sehingga pembaca dapat menyadari keabsahan penafsiran berdasarkan hadis-hadis tersebut. 25 Hadits berikut riwayat perawi lain dari guru (terdekat) atau guru guru (terdekat). Setelah meneliti hadits ini, penulis menemukan hadits yang mirip dengan hadits ini melalui beberapa riwayat lain selain hadits mutabi' dan shawahid yang digunakan oleh Hamka, yaitu: Hadits riwayat Bukhari no. 6528.

45 Setelah dilakukan pencarian, penulis menemukan informasi dan hadits yang sama persis dengan Hamka dalam kitab tafsir Ibnu Katsir yaitu. Setelah meneliti hadits ini penulis menemukan hadits yang mirip dengan hadits ini melalui riwayat lain seperti hadits mutabi' dan syawahid yang digunakan oleh Hamka yaitu: hadits muslim nomor 2533. Setelah meneliti hadits ini penulis menemukan hadits yang mirip dengan hadits ini melalui riwayat yang berbeda sebagai hadits mutabi' dan shawahid yang digunakan oleh Hamka, yaitu: Hadits riwayat Abu Dawud nomor ٙ8ٕ.

Setelah meneliti hadits ini, penulis menemukan hadits yang mirip dengan hadits ini melalui riwayat lain seperti hadits mutabi' dan syawahid yang digunakan oleh Hamka, yaitu: Hadits riwayat Ahmad nomor 16932. Setelah meneliti hadits ini, penulis menemukan hadits yang mirip dengan ini. hadis dengan riwayat lain sebagai mutabi'. Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut, penulis menemukan hadis-hadis yang serupa dengan hadis ini dalam riwayat-riwayat lain, yaitu.

Dalam riwayat Bukhari, penulis menemukan sebuah hadis yang mirip dengan hadis ini, namun melalui sanad yang berbeda, yaitu: Hadits pada nomor riwayat Bukhari. Setelah meneliti hadits ini, penulis menemukan hadits yang mirip dengan hadits ini melalui riwayat lain seperti hadits mutabi' dan syawahid yang digunakan oleh Hamka, yaitu: hadits Muslim nomor 2828. Al-Albani menjelaskan bahwa hadits ini dhaif dan hadits ini ditemukan. dalam kitab hadis dha'if.

Setelah meneliti hadits ini, penulis menemukan hadits yang mirip dengan hadits ini melalui cerita lain seperti hadits mutabi dan shawahid yang digunakan oleh Hamka, yaitu: Hadits riwayat Bukhari nomor 3265. Namun hadits ini sesuai dengan ungkapan Hamka untuk maknanya. hadits yang beliau sebutkan dalam tafsirnya.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Signifikasi Penelitian

Tinjauan Pustaka

Saidatul Awaliyah yang meneliti kualitas hadis dalam Tafsir al-Azhar; Kajian Kritik Sanad Hadits dalam Surah Yasin, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2009. Siti Masyitoh, Kualitas Hadits dalam Tafsir al-Azhar; Kajian Kritik Hadits Matan dalam Surah Yasin, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2010. Dijelaskan bahwa penelitiannya terfokus pada kitab Tafsir al-Misbah karya M. Quraish Shihab tentang kualitas penafsiran hadis oleh M. Quraish Shihab dari surat al-Fatihah menggunakan kajian kritis sanad dan matan.

Dijelaskan, penelitiannya terfokus pada tafsir Ibnu Katsir tentang kualitas hadis dalam penafsirannya terhadap surat Yasin. 19 Siti Masyitoh, Kualitas Hadits dalam Tafsir al-Azhar; Kajian Kritik Hadits Matan dalam Surah Yasin, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2010. 21 Mohamad Yasir, Kualitas Hadits dalam Tafsir Ibnu Katsir; Kajian Kritik Hadits Sanad dan Matan dalam Surat Yasin, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2010.

Metodologi Penelitian

Hasan lighairihi, Imam Ahmad menjelaskan bahwa hadis ini adalah Hasan Lighairihi dan mempunyai sanad Dhaif karena beliau adalah seorang perawi. Imam Ahmad menjelaskan bahwa hadis ini mempunyai sanad shahih sesuai syarat keautentikan Imam Bukhari dan Muslim. 25. Hadits ini Imam Ahmad menjelaskan bahwa hadits ini shahih hanya menurut persyaratan kesahihan Imam Muslim.

Namun Hamka dan Ibnu Katsir menyatakan bahwa hadis tersebut ada dalam kitab shahih yaitu Sahih Bukhari dan Sahih Muslim. Imam Ahmad menjelaskan, hadis ini memiliki sanad yang lemah karena tidak diketahui siapa yang meriwayatkan dari Abu Bakar. Imam Ahmad menjelaskan bahwa hadits ini shahih menurut syarat Shahihain yaitu Bukhari dan Muslim.

Imam Ahmad menjelaskan, hadis ini mempunyai sanad shahih sesuai dengan syarat kesahihan seorang perawi Syaikhani. Dalam hadits tersebut Hamka menyatakan bahwa ia mengutip hadits tersebut dari kitab al-Muwaththa' yang diriwayatkan oleh Imam Malik. Dalam kitab Ahmad bin Hanbal dijelaskan bahwa sanad hadis ini shahih sesuai syarat keautentikan umat Islam.

Teknik Dan Sistematika Penulisan

TAFSIR AL-AZHAR

Profil Tafsir al-Azhar

  • Riwayat Penulisan Tafsir al-Azhar
  • Identifikasi Fisiologi
  • Identifikasi Metodologi
  • Karya-karya Hamka

Hadits ini sangat sulit ditemukan, setelah pencarian penulis menemukan hadits ini di kitab tafsir Ibnu Abi Hatim.

Kandungan Surah al-Waqia‟ah

Takhrij

Percubaan untuk mencari set hadith dalam kitab hadith yang ditulis oleh orang lain yang berbeza daripada kitab tersebut. Kenyataan penyusun hadis bahawa hadis yang dinukilkannya ada dalam kitab hadis yang sedia ada atau pengarangnya terkenal. Dan untuk mengetahui keadaan perawi, baik keadaannya, jenis-jenis hadits yang diriwayatkan dan segala yang berkaitan dengannya.”

Memisahkan hadith-hadith sahih dengan yang dhaif, dan menentukan perawi-perawi yang tsiqah dan yang jarh (cacat)." Dari sinilah para ulama mula membicarakan tentang takhrij, kemudian mereka mula mengeluarkan hadith-hadith yang terhimpun dalam kitab-kitab lain lalu merujuk. kepada sumber.Kaedah ini boleh dicapai oleh mereka yang mempunyai naluri atau rasa dalam menentukan tema sesuatu hadis yang diteliti.

Kitab atau literatur yang dapat digunakan tergantung pada kondisi matan atau sanad masing-masing hadis yang dipelajari. Cara-cara tersebut bisa digunakan secara bersamaan atau Anda bisa memilih salah satu metode yang mudah dan sesuai dengan hadis yang Anda pelajari. Demikian pula hadis riwayat Abu Hurairah yang kemudian diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim.

Setelah dilakukan penelusuran, penulis tidak menemukan hadis yang teksnya sesuai dengan Hamka, namun penulis menemukan hadis yang bertema sama dengan yang dimaksud Hamka. Kualitas sebuah hadis adalah shahih. Jika mukharij tersebut berasal dari al-Bukhari dan/atau Muslim, maka penulis menganggapnya shahih, karena terdapat konsensus di kalangan ulama bahwa semua hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim atau salah satunya adalah shahih. Kualitas Hadits Sahih: Jika mukharijnya berasal dari al-Bukhari dan/atau Muslim, maka penulis menganggapnya shahih, karena ada konsensus di kalangan ulama bahwa semua hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim atau salah satunya adalah shahih.

Setelah meneliti informasi dan hadits yang digunakan oleh Hamka, penulis menemukan informasi seperti penjelasan Hamka dalam tafsir Ibnu Katsir, namun penulis tidak menemukan teks hadits yang mirip dengan Hamka, yaitu. Kualitas hadits shahih, hadits ini telah dijelaskan oleh hadits Mutawatir Ibnu Katsir, dimana hadits mutawatir merupakan hadits yang diriwayatkan oleh banyak perawi pada semua tingkat sanad. Kualitas hadis Shahih, jika mukhārijnya berasal dari al-Bukhari dan/atau Muslim, maka penulis menganggapnya shahih karena ada konsensus di kalangan ulama yang mengatakan bahwa semua hadis yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim atau salah satunya adalah asli.

Takrij Hadis Surat al-Waqi‟ah

  • Hadis Tentang “Ahli Surga”
  • Hadis Tentang “Umat Nabi Muhammad”
  • Hadis Tentang “Umat Nabi Muhammad”
  • Hadis Tentang “Umat Nabi Muhammad”
  • Hadis Tentang “Orang yang Masuk Surga Tanpa Hisab”. 55
  • Hadis Tentang “Keadaan Orang Yang Beriman”
  • Hadis Tentang “Rasulullah Senantiasa Beristigfar”
  • Hadis Tentang “Pohon yang Berada di Surga”
  • Hadis Tentang “Berlebih-lebihan”
  • Hadis Tentang “Nabi Berdoa Ketika Hendak Minum”
  • Hadis Tentang “Neraka”
  • Hadis Tentang “Menyentuh Mushaf”
  • Hadis Tentang “Menyentuh Mushaf”
  • Hadis Tentang “Orang-orang Kafir”

Ibnu Hibban menjelaskan bahawa hadis ini mempunyai sanad yang sahih dan ia juga diriwayatkan oleh An-Nasa'i dengan sanad yang sahih. 102. Dalam hadis ini, Hamka dengan jelas menukilkan daripada siapa beliau menukilkan hadis tersebut dan menyempurnakan sanad dan maknanya. Hamka tidak memulakan sanad hadith ini, tetapi Hamka menyebut di akhir hadith ini bahawa hadith ini adalah hadith sahih.

Dan ad-Darimi juga meriwayatkan hadits ini nomor (2778) dengan jalur Yazid bin Harun dengan sanad yang mirip dengan hadits ini yang diriwayatkan oleh Abi Ja'far Mursala. Kualitas hadis dha'if karena hadis ini terdapat pada kitab Daifu al-Jami' ash-Shaghir wa Ziyadatihi nomor 4422.

Abdurrohman bin Abi Bakrin menjelaskan dalam kitabnya Sahih wa Dha'if al-Jami ash-Shaghir wa Ziyadatihi bahwa hadits ini adalah Dhai'if.127. Muhammad Fuad Abdi al-Baqi berkomentar dalam kitab Zawaid bahwa hadits ini shahih menurut syarat Shaikhani.137. Dalam hadis ini, Hamka menjelaskan dari mana ia mengutip hadis tersebut dan hanya memasukkan satu perawi di antara teman-temannya.

Dalam hadis ini Hamka menyebut dari mana beliau memetik hadis tersebut iaitu dari kitab Sahih Muslim dan menyebut perawi di kalangan para Sahabat iaitu Ibnu Abbas. Dalam hadith ini, Muslim tidak meriwayatkan daripada Ibn Abbas, tetapi daripada Zaid bin Khalid al-Juhani, dan dalam hadith ini, kota yang bernama Hudaybiyah bukanlah kota Madinah.

PENUTUP

Saran

Apabila ada suatu hadis yang di tafsirkan, sebaiknya dikaji terlebih dahulu sebelum dijadikan dalil atau pembuktian, agar tidak terjadi salah paham, perbedaan atau bahkan kekafiran. Ahmad, Abu Fadhl, Tahdzîb at-Tahdzîb, (India; Muthaba'ah Dâiratu al-Ma'âri an-Nadzomiyah, 1326). Azami, Muhammad Mustafa; penerjemah Ahmad Yamin, Kajian Metodologi dan Sastra Hadits, “Metodologi Kritik Hadits” (Bandung; Pustaka Hidayah, 1996).

Hidayatullah, Ahmad Syarif, Kualitas Hadis Surat Yasin Perspektifkaidah “Latihan Ringan dengan Pahala Besar” (Jakaerta; UIN Syarif hidayatullah, 2016). Khalimi, Muhammad, kualiti hadis dalam Tafsir Al-Ibriz; kajian kritis sanad Hadis dalam Juz 'Ama, (Jakarta; UIN Syarif Hidayatullah, 2016). Nasyomia, Novia, Kualiti Hadis Dalam Kajian Tafsir Al-Azhar Kritikan Sanad Surah Al-Kahfi, (Jakarta; UIN Jakarta, 2015).

Solahudin M, et al, Ulumul Hadis, (Bandung; CV Pustaka Setya, 2009) Sulaiman, Abu Daud, Sunan Abi Dawud, (Beirut; Maktabah „Ashriyah, TT) Sunarto, Ahmad et al, Tarjamah Shohih Bukhori, (Semarang: Asy -Syifa, . 1993).

Referensi

Dokumen terkait

Melihat analisa sanad di atas dapat dilihat bahwa periwayatan hadis dalam sanad hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari adalah shahih dikarenakan tidak ada

2-'Hadis syadz adalah hadis yang diriwayatkan oleh seorang rawi tsiqail yang berbeda dengan sejumlah rawi yang tsigah atau rawi yang tsiqail dan lebih hafal atau lebih dhabit,

hadis-hadis tentang senda gurau akan tetapi penulis akan membatasi empat hadis saja yang akan diteliti kualitasnya (kritik sanad maupun matannya) karena kelima hadis

Setelah penulis melakukan langkah-langkah dalam kritik sanad dan matan terhadap hadis riwayat Ibn Ma>jah no Indeks 3053, maka hadis ini awalnya berkualitas d}ai>f karena

Tuduhan bahwa terdapat sebagian hadis dalam kitab Shahih Bukhari diskriminasi terhadap perempuan tidaklah benar, sebab memahami sebuah teks hadis harus secara

Yang demikian ini tidak lepas dari kritik sanad dan matan serta sebab munculnya hadis (asba>b wuru>d al-h}adi>th) tetapi hadis tentang bangsa Turk tidak memiliki

Adapun jika sebuah hadis memenuhi lima kriteria tadi hanya saja tidak sempurna dalam hal kedabitan yang kemudian disebut dengan hadis hasan tetapi memiliki riwayat lain dari sanad yang

Hadis tersebut adalah dhaif, karena al Hakam bin Abdul Malik sesorang dhaif, tetapi dalam sanad lain, riwayat Ibn Khuzaimah terdapat perawi berbeda, bahwa yang meriwayatkan hadis