PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Laporan Keuangan
Umumnya laporan keuangan yang disusun dalam perusahaan meliputi Laporan Posisi Keuangan (Neraca), Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012, p.6) laporan keuangan secara lengkap terdiri dari beberapa komponen, yaitu sebagai berikut.
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (bahasa Inggris: stewardship), atau tanggung jawab manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Karena laporan keuangan disusun untuk memenuhi kepentingan pihak-pihak yang mempunyai berbagai tujuan, maka upaya penyajian informasi yang relevan dipusatkan pada kepentingan umum para penggunanya.
Persekutuan
Keuntungan atau kerugian dibagikan kepada para mitra pada setiap akhir periode sesuai dengan perjanjian kemitraan. Artinya, pembagian keuntungan persekutuan berdasarkan bunga atas saldo modal yang mengakui kontribusi penanaman modal para sekutu terhadap kapasitas menghasilkan laba persekutuan.
Akuntansi Untuk Operasi Cabang
Penyusunan laporan keuangan eksternal bagi perusahaan yang memiliki kantor pusat dan satu atau lebih cabang sama dengan penyusunan laporan konsolidasi. Dalam akuntansi kantor pusat, rekening antar perusahaan disebut Investasi Cabang, sedangkan rekening timbal balik dalam akuntansi cabang disebut kantor pusat. Saldo investasi di cabang menunjukkan besarnya investasi kantor pusat pada cabang tertentu melalui kontribusi tunai dan transfer aset ke cabang.
Peningkatan akun Investasi di Cabang dalam buku bisnis kantor pusat dicatat dengan entri debit, dan penurunan kredit. Karena kantor pusat dan cabang bukan merupakan badan hukum yang terpisah, maka pajak penghasilan atas laba dihitung sebagai kewajiban bagi perusahaan secara keseluruhan. Laporan laba rugi konsolidasi menunjukkan keuntungan cabang untuk periode tertentu dan ditutup ke rekening kantor pusat.
Dalam beberapa kasus, biaya-biaya ini dapat dialokasikan berdasarkan keuntungan cabang dan dibukukan di kantor pusat. Penyusunan rekening perusahaan induk umumnya menggunakan kertas kerja untuk membantu menggabungkan rekening kantor pusat dan cabang serta menghilangkan rekening antar perusahaan.
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi yang dibentuk tidak mencerminkan keadaan entitas ekonomi yang melakukan konsolidasi atau keadaan perusahaan induk. Konsolidasi antara Perusahaan Induk dan Anak Perusahaan dapat dilakukan dengan 3 (tiga) cara, yaitu: . 1) Konsolidasi dengan menggunakan metode ekuitas. Konsep dasar metode ekuitas pada hakekatnya memandang investasi Perusahaan Induk pada Anak Perusahaan sebagai investasi ekuitas, sehingga apabila kekayaan bersih Anak Perusahaan berubah akibat kegiatan operasionalnya, hal ini dengan sendirinya akan menyebabkan perubahan nilai investasi Anak Perusahaan. perusahaan.
Pencatatan investasi pada saham anak perusahaan dengan metode ekuitas didasarkan pada asumsi bahwa investasi pada anak perusahaan sejajar dan setara dengan investasi pada cabang. Alasan penggunaan metode ekuitas juga didasarkan pada kenyataan bahwa perusahaan pengendali dan anak perusahaan merupakan bagian dari satu unit usaha, begitu pula hubungan antara administrasi induk dengan cabang-cabangnya. Oleh karena itu, perusahaan pengendali harus mengakui dan mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada hak-hak pemegang saham pada anak perusahaan, sehingga dapat memantau dan melaporkan secara penuh posisi keuangan dan perkembangan usahanya.
Perusahaan saya sendiri. e) Perkiraan “Saldo Laba Anak Perusahaan” akan berubah besarnya apabila terdapat Laba Rugi atau pembagian Dividen kepada Anak Perusahaan itu sendiri. Perkiraan-perkiraan di atas, dalam Lembar Kerja penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian harus sudah memperhitungkan Saldo Akhir pada Laporan Keuangan Konsolidasi yang artinya perubahan besarannya. Perubahan modal anak perusahaan karena laba, rugi atau pembagian dividen tidak mempengaruhi perkiraan “penyertaan saham pada anak perusahaan, dan perusahaan induk juga tidak menyesuaikan investasinya.
Kerangka Pikir
Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
Ruang Lingkup Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Metode Analisis Data
Penyusunan laporan keuangan sesuai Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia memerlukan penggunaan estimasi dan asumsi. Laporan keuangan konsolidasi adalah laporan keuangan yang menggabungkan laporan keuangan kantor pusat dan kantor cabang. Jadi jurnal eliminasi yang dibuat tidak akan mempengaruhi laporan keuangan individu baik kantor pusat maupun kantor cabang.
Informasi tersebut tidak ditulis langsung pada neraca, tetapi dilampirkan pada catatan akun-akun. Alva Karya Perkasa membuat laporan akuntansi dengan cukup baik, perusahaan melaporkan seluruh catatan yang relevan untuk memahami laporan keuangan perusahaan sehingga memudahkan pihak terkait dalam mengambil keputusan. Alva Karya Perkasa telah memaparkan seluruh komponen yang harus ada dalam catatan rekening.
Terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian, laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, laporan arus kas konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian dan catatan atas laporan keuangan. Alva Karya Perkasa memenuhi tujuan pembuatan laporan keuangan, yaitu memberikan informasi yang cukup bagi pengambil keputusan.
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Sejarah Singkat PT. Alva Karya Perkasa
Alva Karya Perkasa memperoleh izin beroperasi dari Kementerian Tenaga Kerja, Migrasi dan Kependudukan, Prop. Alva Karya Perkasa memiliki 15 cabang di seluruh Indonesia, salah satunya cabang Makassar yang berlokasi di Jl. Alva Karya Perkasa sangat pilih-pilih dan harus memenuhi beberapa persyaratan yang ditetapkan oleh pengguna layanan.
Alva Karya Perkasa bergantung pada perusahaan pengguna jasa tersebut, tidak menutup kemungkinan perusahaan pengguna jasa tersebut nantinya akan menentukan beberapa kualifikasinya sendiri yang disesuaikan dengan kemampuan perusahaan tersebut. B. Alva Karya Perkasa secara keseluruhan dan rekrutmen dilakukan sebanyak dua kali, yaitu dari perusahaan outsourcing dan PT. Alva Karya Perkasa ingin karyawannya terhindar dari masalah yang mungkin timbul, perusahaan tidak mau ambil pusing.
Alva Karya Perkasa mempunyai satu tujuan yaitu: menyediakan dan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan pengguna jasa. Alva Karya Perkasa telah mengelola rekrutmen dan selanjutnya perusahaan pengguna jasa telah melakukan rekrutmen yang kedua kalinya, berdasarkan hasil rekrutmen karyawan yang disiapkan oleh PT.
Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas
Entitas tidak dapat mengoreksi kebijakan akuntansi yang tidak tepat baik dengan menjelaskan kebijakan akuntansi yang digunakan atau dengan memberikan informasi penjelasan dalam catatan atas laporan keuangan atau dalam materi penjelasan. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini disajikan dalam satuan Rupiah (“Rp”), kecuali dinyatakan lain. Namun hal tersebut masih tergolong wajar karena sebagian besar laporan keuangan perusahaan yang saya amati tidak mencantumkan ikhtisar posisi keuangan pada awal periode perbandingan tersebut.
Telah disebutkan di atas bahwa dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali laporan arus kas grup, adalah dasar akuntansi. Namun dalam laporan keuangan ini, beban bunga masih digabungkan dengan beban dan pendapatan lain-lain, yang dijelaskan lebih rinci pada catatan atas laporan keuangan. Menurut PSAK, sehubungan dengan struktur catatan atas laporan keuangan, catatan atas laporan keuangan berisi informasi yang diwajibkan oleh SAK dan tidak diungkapkan dalam laporan keuangan mana pun.
Sampai dengan tanggal pengesahan laporan keuangan konsolidasian ini, perusahaan masih mengkaji potensi dampak dari PSAK baru dan revisi tersebut. Alva Perkasa dalam membuat laporan keuangan cukup baik, relevan dan mendukung dalam pengambilan keputusan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
Laporan Keuangan PT. Alva Karya Perkasa
Perbedaan yang paling mendasar dalam pendaftaran yang dilakukan oleh kantor pusat dan cabang adalah mengenai kewenangan masing-masing dalam kaitannya dengan konsumen akhir. Kantor pusat mempunyai kewenangan penuh atas transaksi penjualan, termasuk menerima pembayaran langsung dari konsumen akhir, sedangkan kantor cabang tidak mempunyai kewenangan untuk menyelesaikan transaksi penjualan. Oleh karena itu, penerimaan kantor cabang hanya sebatas penanggung jawab modal kerja kantor pusat.
Karena modal kerja diterima dari kantor pusat dalam bentuk kas, maka pengelolaannya serupa dengan pengelolaan kas kecil dengan sistem imprest. Bukti penggunaan modal kerja harus dikumpulkan oleh kantor cabang karena laporan dibuat ke kantor pusat berdasarkan bukti yang dikumpulkan.
Analisis Laporan Keuangan Konsolidasi
Alva Karya Perkasa tidak menerapkan kebijakan retrospektif atau reklasifikasi sehingga tidak perlu menyusun laporan posisi keuangan pada awal periode perbandingan. Pemisahan persediaan menurut PSAK 14 sama saja dengan pemisahan aset tetap. Pemisahan tersebut telah dilakukan perusahaan, meskipun hal ini tidak dituangkan secara langsung dalam laporan tahunan, namun dituangkan dalam catatan atas laporan tahunan. Oleh karena itu, metode yang digunakan untuk mengakui pendapatan adalah basis akrual sesuai dengan PSAK 1 paragraf 24, dimana metode basis akrual harus digunakan untuk pengakuan seluruh komponen laporan keuangan, termasuk pendapatan dan beban.
Hasil total untuk suatu periode dengan menunjukkan pembagian terpisah antara jumlah total yang dapat dibagikan kepada pemilik perusahaan induk dan kepada kepentingan minoritas. Terlihat bahwa perusahaan ini telah menerapkan aturan tersebut dengan menyajikan laporan perubahan ekuitas secara lengkap dengan jumlah total yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan induk dan kepada kepentingan minoritas. Perusahaan telah menyusun laporan arus kas dengan benar sebagaimana diatur dalam PSAK 01 pasal 108 yang diperjelas dengan PSAK 02 tentang Pelaporan Arus Kas. Alva Karya Perkasa mengklasifikasikan arus kas menjadi arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan.
Akun-akun konsolidasi telah disusun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia pada catatan no.2, yang berarti perusahaan mengakui bahwa perusahaan telah mematuhi peraturan dalam PSAK. Informasi tambahan mengenai pos-pos dalam laporan akuntansi sesuai dengan urutan penyajian masing-masing pos Perusahaan telah menyediakan informasi yang cukup mengenai informasi tambahan mengenai pos-pos akuntansi, misalnya pada catatan 2 huruf a sampai dengan hal.
Kesesuaian Laporan Keuangan Konsolidasi PT. Alva Karya
Alva Karya Perkasa untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 April 2014 telah disahkan dan disetujui oleh Direksi Perseroan untuk dipublikasikan pada tanggal 29 April 2014. Direksi Perseroan bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian. Alva Karya Perkasa pertama-tama menentukan secara individual bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Alva Karya Perkasa mengikuti pedoman PSAK 4 meskipun tidak sepenuhnya karena aturan PSAK 4 diterapkan hanya berdasarkan peninjauan kebijakan akuntansi.
Alva Karya Perkasa mengacu pada peraturan PSAK 4 ketika menyiapkan laporan keuangannya, namun tidak sepenuhnya menerapkannya. Alva Karya Perkasa yaitu tidak adanya laporan posisi keuangan pada awal periode perbandingan yang disebabkan oleh PT. Selain itu, laporan keuangan tersendiri juga dapat menunjukkan seberapa besar dampak konsolidasi terhadap keuangan perusahaan, sehingga berguna bagi pengambil keputusan dalam mengambil keputusan strategis bagi perusahaan di masa depan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran