• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Warna sesuaikan dengan skema penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Warna sesuaikan dengan skema penelitian"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Warna sesuaikan dengan skema penelitian

PROPOSAL

PENELITIAN DASAR KEILMUAN

KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MELALUI PEMBELAJARAN DARING DITINJAU DARI

KOMUNIKASI MATEMATIS

Oleh:

Ketua

Fitri Alyani,S.Pd.,G.Cert.Ed.,M.Si. (0321098901) Anggota

Hella Jusra, M.Pd. (0311088901)

FAKULTAS, PROGRAM STUDI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF DR HAMKA JAKARTA

2021

(2)

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id

LEMBAR PENGESAHAN

PENELITIAN DASAR KEILMUAN (PDK) Judul Penelitian

Kesulitan Belajar Siswa Dalam Pemecahan Masalah Melalui Pembelajaran Daring Ditinjau Dari Komunikasi Matematis

Ketua Peneliti :Fitri Alyani, S.Pd., M.Si.

Link Profil simakip :http://simakip.uhamka.ac.id/pengguna/show/686

Contoh link: http://simakip.uhamka.ac.id/pengguna/show/978

Fakultas /Program Studi: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan/ Pendidikan Matematika Anggota Peneliti :Hella Jusra, M.Pd.

Link Profil simakip :http://simakip.uhamka.ac.id/pengguna/show/710 Anggota Peneliti :Click or tap here to enter text.

Link Profil simakip :Click or tap here to enter text.

Nama Mahasiswa : Ryan Sulistyo NIM: 1701105096 Siti Farida Sarlina NIM: 1701105106 Wardah Saniyah NIM: 1701105087 Waktu Penelitian : 10 Bulan

Pililhan Fokus Riset UHAMKA

Fokus Penelitian UHAMKA:Inovasi Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal Luaran Penelitian

Luaran Wajib :Sinta 3 Status minimal : Submitted Luaran Tambahan :Prosiding Status minimal : Draft

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ketua Peneliti

Meyta Dwi Kurniasih, M.Pd. Fitri Alyani, S.Pd., M.Si.

NIDN. 0317058602 NIDN.0321098901

Menyetujui,

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Ketua Lemlitbang UHAMKA

Dr.Desvian Bandarsyah, M.Pd. Prof. Dr. Suswandari, M.Pd

NIDN.0317126903 NIDN. 0020116601

(3)

RINGKASAN

Kesulitan belajar merupakan hal yang seringkali ditemui oleh siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. Salah satunya ketika siswa dihadapkan pada pemecahan masalah matematika. Dalam pemecahan masalah matematika, siswa diharapkan mampu memecahkan permasalahan menggunakan model matematika. Seringkali, siswa mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi masalah yang mana tahap awal dalam menyelesaikan soal-soal matematika. Identifikasi masalah merupakan tahap awal untuk menentukan solusi yang tepat berdasarkan model matematika yang dibuat. Dalam pembelajaran disekolah, umumnya siswa dapat menyelesaiakan permasalahan matematika berdasarkan contoh yang telah diberikan,namun, ketika berbeda dengan contoh, siswa mengalami kesulitan memahami permasalahan tersebut. Dalam penyelesaian pemecahan masalah matematika, siswa juga diharapkan mampu mengkomunikasikan secara matematis dengan baik.

Dalam situasi pandemi covid-19 pembelajaran dilakukan secara daring mulai dari tingkat dasar hingga universitas. Dalam pembelajaran daring yang sudah berlangsung satu tahun, siswa mengalami kendala dalam proses pembelajaran terutama matematika. Dalam penelitian ini, akan dibahas bagaimana kesulitan belajar siswa dalam pemecahan masalah selama pembelajaran daring ditinjau dari komunikasi matematis. Instrumen yang digunakan adalah angket kesulitan belajar dan tes pemecahan masalah diadaptasi dari instrumen sebelumnya. Proses Validasi instrumen menggunakan Rasch Model dengan aplikasi Winstep. Setelah tahap validasi, proses selanjutnya adalah analisa data yang diperoleh dengan pendekatan indikator komunikasi matematis. Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah luaran wajib dapat dipublikasikan di jurnal nasioanl terindeks SINTA 3 dan luaran tambahan berupa artikel yang diseminarkan di seminar internasional untuk dipublikasikan di prosiding internasional.

Kata Kunci : kesulitan belajar, pemecahan masalah, komunikasi matematis, pembelajaran daring

Latar Belakang

Kesulitan belajar matematika dapat ditinjau dari penguasaan tiga elemen dalam pelajaran matematika menurut Lerner dalam (Wibowo, 2019) yaitu: 1) Konsep dengan indikator kesulitan dalam menentukan rumus untuk menyelesaikan suatu masalah atau peserta didik dalam menggunakan teorema atau rumus tidak sesuai dengan kondisi prasyarat berlakunya rumus tersebut atau tidak menuliskan teorema. 2) Keterampilan dengan indikator-indikator peserta didik kesulitan menggunakan operasi dasar dalam penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, perhitungan akar dan kuadrat. 3) Pemecahan masalah dengan indikator peserta didik tidak dapat melanjutkan pekerjaannya dalam menyelesaikan soal(Wibowo, 2019). Pada dasarnya kemampuan menyelesaikan masalah matematika merupakan kemampuan yang penting untuk dikuasai oleh siswa yang mempelajari matematika (Akbar et al., 2017). Sebab dengan kemampuan pemecahan masalah dapat mempermudah siswa dalam menghadapi masalah-masalah dalam kehidupan siswa

pada saat sekarang dan yang akan datang.

Kata Kunci Maksimal 5 Kata

Latar belakang penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang dan permasalahan yang akan diteliti, tujuan khusus, dan urgensi penelitian. Pada bagian ini perlu dijelaskan uraian tentang spesifikasi khusus terkait dengan skema.

Ringkasan penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang penelitian, tujuan dan tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan,

(4)

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id

Pemecahan masalah adalah bagian dari proses berpikir. Secara umum diyakini bahwa pemecahan masalah adalah yang paling kompleks dari semua fungsi kecerdasan, yang didefinisikan sebagai proses kognitif tingkat lanjut yang membutuhkan lebih banyak penyesuaian dan kontrol daripada keterampilan konvensional atau dasar (Lutvaidah & Hidayat, 2019). Pemecahan masalah merupakan sarana penajaman, logika, kritik, analisis dan penalaran kreatif. Melalui pemecahan masalah matematis dapat membuat siswa lebih memiliki kemampuan analitis dalam pengambilan keputusan hidup. Keterampilan pemecahan masalah sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena kita tidak akan pernah bisa lepas dari masalah tersebut (Hasibuan et al., 2019).

Proses pemecahan masalah tidak hanya penting dalam pembelajaran matematika, tetapi juga menjadi inti dari proses pembelajaran matematika. Dalam proses pembelajaran siswa akan terbiasa menyelesaikan masalah matematika sebanyak-banyaknya, termasuk masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan contoh masalah yang membuat proses berpikir siswa lebih berkembang (Nurhayati & Bernard, 2019). Kemampuan komunikasi matematis siswa di Indonesia dapat di lihat dari hasil tes Trend In International Matematics and Science Study (TIMSS).

Lembaga ini yang mengukur dan membandingkan kemampuan matematis siswa-siswi antar negara. Negara Indonesia menduduki peringkat ke 32 dari 38 Negara yang diteliti pada tahun 1999 (Shara et al., 2019). Pendidikan merupakan salah satu proses yang sangat penting dalam meningkatkan keterampilan, kecerdasan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, serta mempertebal semangat kebersamaan agar dapat membangun diri sendiri dan bersama-sama membangun bangsa (Andika et al., 2016). Oleh karena itu, peran pendidikan sangat penting bagi manusia, karena pendidikan dapat mengembangkan daya pikir dan keterampilan yang dimiliki

oleh setiap manusia.

Kemampuan komunikasi matematis siswa merupakan salah satu masalah penting yang ada dalam pembelajaran matematika saat ini. Hal ini terdapat di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Mata Pelajaran Matematika untuk semua jenjang pendidikan dasar dan menengah yang menyatakan salah satu tujuan pembelajaran matematika di sekolah adalah agar siswa dapat memperjelas keadaan atau masalah serta mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain.

Kemampuan komunikasi merupakan kemampuan dalam mengkomunikasikan ide-ide, baik itu hasil dari buah pikiran ataupun pendapat yang sangatlah penting begitu pula tentang perlunya siswa dalam dalam mempelajari matematika dengan alasan bahwa matematika merupakan alat komunikasi yang sangat kuat, teliti dan tidak membingungkan (Sucipto et al., 2019).

Sejak diumumkannya wabah covid-19 di Indonesia, pemerintah Indonesia melalui kementrian pendidikan dan kebudayaan mengumumkan untuk pelaksanaan pendidikan dilakukan secara daring. Dari mulai tingkat sekolah dasar hingga Universitas, pembelajaran dilakukan secara daring untuk meminimalisir penyebaran virus covid-19. Dalam pelaksanaan pembelajaran daring, peserta didik mengalami berbagai kendala selain kendala teknis yakni bagaiamana pemecahan masalah dalam materi-materi tertentu khususnya matematika. Untuk itu, dalam penelitian ini, akan dikaji kesulitan belajar siswa dalam pemecahan masalah matematika ditinjau dari komunikasi matematis siswa.

Urgensi Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis kesulitan belajar siswa dalam pemecahan masalah selama masa pandemic yang dilakukan secara daring berdasarkan komunikasi matematis.

Tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata dengan mengemukakan state of the art dan peta jalan (road map) dalam bidang yang diteliti. Bagan dan road map dibuat dalam bentuk JPG/PNG yang kemudian disisipkan dalam isian ini. Sumber pustaka/referensi primer yang relevan dan dengan mengutamakan hasil penelitian pada jurnal ilmiah dan/atau paten yang terkini. Disarankan penggunaan sumber pustaka 10 tahun terakhir

(5)

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut (Masroza, 2013) kesulitan belajar ini merupakan gangguan yang secara nyata ada pada anak yang terkait dengan tugas umum maupun khusus, yang diduga disebabkan karena faktor disfungsi neurologis, proses psikologis maupun sebab-sebab lainnya sehingga anak yang berkesulitan belajar dalam suatu kelas menunjukkan prestasi belajar rendah. Sedangkan menurut pendapat (Jamal, 2014) mengungkapkan bahwa kesulitan belajar yang di alami siswa dapat disebabkan dari faktor internal maupun eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari diri siswa tersebut misalnya kesehatan, bakat atau minat, motivasi, dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa contohnya seperti dari lingkungan sekolah, keluarga ataupun masyarakat. Kesulitan belajar dapat diartikan suatu kondisi dimana siswa tidak dapat melakukan pembelajaran secara maksimal yang disebabkan oleh faktor - faktor tertentu berupa hambatan, gangguan, atau kendala selama proses pembelajaran. Kesulitan belajar matematika dapat ditinjau dari penguasaan tiga elemen dalam pelajaran matematika menurut Lerner dalam (Wibowo, 2019) yaitu: 1) Konsep dengan indikator kesulitan dalam menentukan rumus untuk menyelesaikan suatu masalah atau peserta didik dalam menggunakan teorema atau rumus tidak sesuai dengan kondisi prasyarat berlakunya rumus tersebut atau tidak menuliskan teorema. 2) Keterampilan dengan indikator-indikator peserta didik kesulitan menggunakan operasi dasar dalam penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, perhitungan akar dan kuadrat. 3) Pemecahan masalah dengan indikator peserta didik tidak dapat melanjutkan pekerjaannya dalam menyelesaikan soal. Kesulitan belajar siswa dapat ditunjukkan dengan adanya kendala tertentu untuk mencapai hasil belajar yang dapat bersifat psikologis, sosiologis dan fisiologis yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan prestasi akademik siswa (Perbowo & Anjarwati, 2017).

Menurut (Syahri, 2017) kemampuan komunikasi matematis dapat dikatakan sebagai kemampuan seseorang dalam menyatakan dan menafsirkan ide matematika serta mendemonstrasikan apa yang ada dalam soal matematika. Shadiq dalam (Supriadi, 2011) kemampuan komunikasi matematis merupakan kemampuan seseorang dalam mengkomunikasikan gagasan dan pikiran matematika.

Komunikasi ide-ide, gagasan pada operasi atau pembuktian matematika yang banyak melibatkan kata-kata. Komunikasi dalam matematika merupakan suatu aktivitas penyampaian atau penerimaan ide-ide matematika dalam Bahasa matematika. Penyampaian ide-ide menggunakan symbol-simbol, notasi-notasi dan lambang-lambang merupakan salah satu dari kemampuan komunikasi matematis (Syahri, 2017). Indikator kemampuan komunikasi matematis menurut Ross dalam (Fitriyani & Khasanah, 2016) adalah sebagai berikut: 1) Menggambarkan situasi masalah dan menyatakan solusi masalah menggunakan gambar, table, bagan secara aljabar. 2) Menyatakan hasil dalam bentuk tertulis. 3) Menggunakan representasi menyeluruh untuk menyatakan suatu konsep matematika dan solusinya. 4) Membuat situasi matematika dengan menyediakan ide dan keterangan dalam bentuk tertulis. Komunikasi juga tidak hanya sekedar alat bantu untuk mengungkapkan ide siswa dalam bentuk tulisan, melainkan melatih siswa untuk berinteraksi baik dengan guru ataupun temannya dalam proses pembelajaran (Fauziah et al., 2018).

Menurut Barrody dalam (Lestari et al., 2019) menyatakan bahwa ada 5 aspek komunikasi matematis, yaitu: 1) Merepresentasikan (representating). 2) Mendengar (listening). 3) Membaca (Reading). 4) Diskusi (discussing). 5) Menulis (writing).

Djumhur dalam (Fitriyani & Khasanah, 2016) untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis dapat dilakukan hal-hal berikut: 1) Menyajikan suatu penyelesaian. 2) Menggunakan table, gambar, model, dan lain-lain untuk menyampaikan jawaban dari suatu masalah. 3) Memilih cara yang paling tepat untuk menyajikan jawaban dari suatu masalah. 4) Merespon suatu

(6)

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id

pernyataan atau persoalan dari audiens dalam bentuk argument yag meyakinkan. 6) Mampu menginterpretasi dan mengevaluasi ide-ide, symbol, istilah, serta informasi matematis.

Pemecahan masalah matematika didefinisikan sebagai proses menjelaskan situasi dengan metode matematika, biasanya melibatkan beberapa pengulangan dalam mengungkapkan, menguji dan merevisi penjelasan matematika dan mengkategorikan, mengintegrasikan, memodifikasi, merevisi atau menyaring konsep matematika dari berbagai topik di dalam dan di luar matematika.

Kemampuan pemecahan masalah matematis adalah kemampuan siswa menyelesaikan masalah secara bertahap, dengan menitikberatkan pada proses pencarian jawaban, yang berdasarkan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) memahami masalah, 2) merencanakan, 3) melaksanakan rencana, dan 4) mengkonfirmasi jawaban (Ruhyana, 2016). Oleh karena itu, kemampuan pemecahan masalah tidak dapat dipelajari secara sendiri-sendiri, harus diajarkan bersama dengan keterampilan lain sebagai proses yang berkesinambungan dalam mengumpulkan pengalaman serta proses untuk memperoleh strategi pemecahan masalah. Minat yang tajam serta kemauan menghadapi tantangan dan memecahkan masalah merupakan modal utama dalam pemecahan masalah.

Pemecahan masalah, siswa didorong untuk mengembangkan penalaran formal secara mandiri dan menghilangkan berbagai paradigma konservatif untuk mengelola pemikirannya sendiri. Soal-soal prosedural dan rutin tertentu yang berkaitan dengan proses pembelajaran statis akan otomatis ditinggalkan oleh siswa karena tidak menarik. Sementara itu, dalam menyelesaikan masalah ditekankan untuk mengelola aktivitas berpikir secara efektif, efisien dan fleksibel. Pemecahan masalah juga merupakan proses mental yang kompleks dimana melibatkan visualisasi, imajinasi, abstraksi dan penempatan informasi (Pertama et al., 2016).

Kemampuan pemecahan masalah matematis ialah hal sangat penting dalam pembelajaran matematika, karena dapat memudahkan siswa dalam menghadapi masalah di kehidupan siswa saat ini dan yang akan datang (Akbar et al., 2017). Pengertian lain dari kemampuan pemecahkan masalah yaitu bagian yang sangat penting dalam kurikulum matematika, karena dalam proses pembelajaran dan pemecahannya siswa dapat menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang ada untuk memecahkan masalah dan memperoleh pengalaman (Di et al., 2018).

Melalui pemecahan masalah matematis dapat membuat siswa lebih memiliki kemampuan analitis dalam pengambilan keputusan hidup. Keterampilan pemecahan masalah sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena kita tidak akan pernah bisa lepas dari masalah (Hasibuan et al., 2019). Pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika menekankan pada penggunaan metode, prosedur, dan strategi yang dapat dibuktikan kebenarannya secara sistematis (Rahmatiya

& Miatun, 2020). Kemampuan memecahkan masalah merupakan tujuan keseluruhan dari pembelajaran matematika, sehingga siswa perlu diajari cara menyelesaikan masalah dengan baik, salah satunya adalah diajarkan membaca dengan benar sehingga dapat memperoleh informasi yang terdapat dalam bacaan tersebut (Lutvaidah & Hidayat, 2019). Maka kemampuan pemecahan masalah matematis ialah sebuah kemampuan dimana siswa diminta untuk mampu menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi. Dari kemampuan tersebut dapat membuat siswa memiliki penalaran yang serius, logis, kritis, analitis, dan kreatif.

Roadmap Penelitian (Berisi Paragraf yang menjelaskan roadmap penelitian)

Roadmap penelitian berikut ini adalah riset yang sedang dan akan dilakukan terkait dengan pendidikan matematika. DIharapkan pada tahun 2025, diperoleh item banking yang berdasarkan

(7)

analisis konten dan kebutuhan berdasarkan penelitian di tahun-tahun sebelumnya baik secara kognitif maupun afektif.

Gambar Roadmap Peneliti

(8)

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id

METODE PENELITIAN

Sampel pada penelitian ini adalah siswa sekolah Menengah dari beberapa sekolah di Jabodetabek.

Penelitian ini menggunakan instrument tes dan non-tes. Penyusunan instrumen tes didasarkan pada indikator pemecahan masalah terkait materi matematika. Sedangkan instrument non-tes menggunakan instrument komunikasi matematis, untuk melihat kesulitan belajar siswa selama pembelajaran daring. Instrument es dan non tes diukur menggunakan Rasch Model yakni menggunakan data logit dalam Analisa data. Rasch Model menyajikan informasi diagnostic untuk tujuan mengevaluasi dan meningkatkan instrument, rasch model menambahkan manfaat tambahan untuk penskalaan dan interpretasi. Dalam proses pengolahan data menggunakan software Winstep sedangkan untuk uji hipotesis menggunakan software SPSS 24.

Data yang diperoleh berupa tanggapan responden pada kuisioner merupakan data ordinal. Data ordinal ini kemudian dirubah menjadi data rasio menggunakan prinsip peluang. Data ordinal yang diubah menjadi data rasio disebut odds ratio, dapat dinyatakan dengan persamaan berikut

(Sumintono&Widhiarso, 2013).

odds ratio=p/1-p dimana p adalah nilai peluang. Setelah menghitung nilai odds ratio atau probabilistic dari angka peluang yang muncul maka diperoleh nilai peluang untuk setiap kesempatan. Nilai probabilistic ini memunculkan jarak yang tidak sama sementara syarat skala pengukuran yang baik ialah memiliki jarak yang sama (Sumintono&Widhiarso, 2013). Masalah tersebut dapat diselesaikan dengan memunculkan nilai logit. Nilai logit ialah skala interval yang unit intervalnya bernilai konsisten pada pemetaan item-person (Bond&Fox, 2015). Dengan nilai logit ini maka dapat diperoleh data rasio dengan skala interval yang hamper sama. PEngubahan data ordinal menjadi data rasio menggunakan software Winstep. Nilai logit ini kemudian dapat digunakan untuk medpatakan nilai pemusatan data seperti rata-rata dan standar deviasi.

Dengan software Winstep, dapat menampilkan peta konstruk dari kesulitan belajar siswa dalam pemecahan masalah matematika. Peta konstruk ialah gambaran secara menyeluruh dan substantif pada konstruk yang diukur, yang didalamnya terdapat gambaran pengukuran yang terdiri dari dua hal (Sumintono&Widhiarso, 2015), yaitu (a) Peta konstruk responden, hal ini berisi nilai logit atau skor tanggapan responded dari peringkat terendah ke peringkat tertinggi; (b) Peta konstruk item soal, hal ini berisi item pernyataan dengan nilai logit atau skor tanggapan yang menampilkan item pernyataan yang paling mudah disetujui hingga paling sukar disetujui.

Uji hipotesis dilakukan menggunakan uji korelasi, untuk melihat bagaimana kesulitan belajar siswa dalam pemecahan masalah matematis ditinjau dari komunikasi matematis.

Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 600 kata. Bagian ini dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang sudah dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram alir dapat berupa file JPG/PNG.

Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang ditargetkan. Di bagian ini harus juga mengisi tugas masing-masing anggota pengusul sesuai tahapan penelitian yang diusulkan.

(9)

Diagram Alir Penelitian

Penjelasan Jika diperlukan Click or tap here to enter text.

No Nama Kegiatan Bulan ke-

1 2 3 4 5 6

1 Studi literatur 2 Penyusunan proposal 3 Pembuatan Instrumen 4 Validasi instrumen

Jadwal penelitian disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan memperbolehkan penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.

(10)

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id

5 Analisis dan revisi instrumen 6 Pengambilan data penelitian 7 Analisis dan olah data

8 Penyusunan artikel pada jurnal

9 Submit artikel dan Penyusunan laporan 70%

10 Artikel in review dan membuat laporan penelitian 100 %

Click or tap here to enter text.

Catatan;(informasi tambahan untuk menjelaskan kegiatan)

Click or tap here to enter text.

DAFTAR PUSTAKA

Andika, K., Suparno, & Saptono, A. (2016). PENGARUH KREATIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 89 JAKARTA. 14(1).

https://doi.org/10.21009/econosains.014.1.8

Bond, T. G., & Fox, C. M. (2015). Applying the Rasch Model: Fundamental Measurement in the Human Science (Third Edit). New York: Routledge.

Fauziah, I., Maarif, S., & Pradipta, T. R. (2018). Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan Self Regulated Learning Siswa Melalui Model Problem Based Learning (Pbl). Jurnal Analisa, 4(2), 90–98. https://doi.org/10.15575/ja.v4i2.3916

Fitriyani, H., & Khasanah, U. (2016). PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI

MATEMATIS MAHASISWA CALON GURU MELALUI PEMBELAJARAN

INVESTIGASI. Portal Publikasi Ilmiah UMS.

https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/bitstream/handle/11617/7856/62.pdf?sequence=1&i sAllowed=y

Hasibuan, E. K. (2018). ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR DI SMP NEGERI 12 BANDUNG.

Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan.

Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

Daftar Pustaka ditulis dengan menggunakan APA Style.

(11)

In AXIOM : Jurnal Pendidikan dan Matematika (Vol. 7, Issue 1).

http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/axiom/article/view/1766

Jamal, 2014. (2014). Analisis Kesulitan Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Matematika Pada Materi Peluang Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah Meulaboh Johan Pahlawan. Jurnal

MAJU (Jurnal Pendidikan Matematika).

http://www.ejournal.stkipbbm.ac.id/Index.Php/Mtk/Article/View/232

Lestari, D. T., Rohaeti, E. E., & Senjayawati, E. (2019). Analisis Kesulitan Belajar Siswa SMP Kelas VIII dalam Menyelesaikan Soal Aritmatika Ditinjau dari Kemampuan Komunikasi

Matematis. Journal On Education, 1(2), 440–444.

http://jonedu.org/index.php/joe/article/view/85

Masroza, F. (2013). Prevalensi Anak Berkesulitan Belajar Di Sekolah Dasar Se Kecamatan Pauh Padang. http://download.portalgaruda.org/article.%0Aphp?article=24454&val=1496.%0A

Perbowo, K. S., & Anjarwati, R. (2017). Analysis of Students’ Learning Obstacles on Learning Invers Function Material. Infinity Journal, 6(2), 169.

https://doi.org/10.22460/infinity.v6i2.p169-176

Rahmawati, C. (2020). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Smp Ditinjau Dari Disposisi Matematis. Wahana Didaktika : Jurnal Ilmu Kependidikan, 18(2), 181. https://doi.org/10.31851/wahanadidaktika.v18i2.4387

Shara, J., Kadarisma, G., & Setiawan, W. (2019). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Smp Pada Materi Fungsi Kuadrat. Journal On Education, 01(02), 450–456.

http://jonedu.org/index.php/joe/article/view/95

Sucipto, H., Kusumawati, R., & Nayazik, A. (2019). ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS. Focus ACTion Of Research Mathematic, 01(02), 114–122. https://doi.org/10.30762/f

Sumintono, B. (2014). Aplikasi Model Rasch: Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Trim Komunikata.

Supriadi. (2011). Pengaruh pembelajaran dengan pendekatan open-ended problem dan problem solving terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi matematika siswa SMA Negeri 1

(12)

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id

Sinjai Borong Kabupaten Sinjai. Makassar: FMIPA Pascasarjana UNM.

Syahri, A. A. (2017). Pengaruh Penerapan Pendekatan Realistik Setting Kooperatif Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Kelas Viii. MaPan: Jurnal Matematika Dan Pembelajaran, 5(2), 216–235. https://doi.org/10.24252/mapan.v5n2a5

Wibowo, E. (2019). ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DALAM MENYELESAIKAN SOAL BARISAN DAN DERET GEOMETRI KELAS XII

AKP A SMK NEGERI 3 LUWUK. JURAL LINEAR, 02(04).

http://ejournaluntikaluwuk.net/index.php/FKIP/article/view/109/97

(13)

Rancangan Anggaran Keuangan Lampiran

Rencana Anggaran Penelitain

A. Peralatan penunjang

No. Material Justifikasi Anggaran

Kuantitas Harga Satuan (Rp)

Jumlah

1 Flashdisk Backup data 1 200.000 200.000

Subtotal 200.000

B. Barang Habis Pakai

No. Material Justifikasi Anggaran

Kuantitas Harga Satuan (Rp)

Jumlah 1 Penggandaan

proposal

Proposal penelitian

2 50.000 100.000

4 Validasi angket Validasi Instrumen

1 1.500.000 1.500.000

5 Validasi instrument kognitif

Validasi instrumen

1 1.500.000 1.500.000

6 Kertas A4 Cetak

dokumen

4 rim 50.000 200.000

7 Refill tinta infus printer canon G2000

Cetak dokumen

1 paket 700.000 700.000

8 Pulsa internet Komunikasi 1 350.000 350.000

Subtotal 4.350.000

C. Perjalanan

No. Material Justifikasi Anggaran

Kuantitas Harga Satuan (Rp)

Jumlah 1 Seminar

Internasional

Transportasi dan

akomodasi

1 2.000.000 2.000.000

Subtotal 2.000.000

D. Pengolahan Data, Laporan, Publikasi Seminar, Pendaftaran HKI dan lain-lain No. Material Justifikasi

Anggaran

Kuantitas Harga Satuan (Rp)

Jumlah 1 Publikasi Jurnal

Bereputasi

Publikasi artikel

1 4.250.000 4.250.000

2 Konferensi Internasional

Pendaftaran konferensi

1 1.500.000 1.500.000

(14)

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id

3 Publikasi Prosiding Konferensi Internasional

Publikasi artikel

1 1.800.000 1.800.000

4 Laporan Penelitian

Laporan Penelitian

4 100.000 400.000

Subtotal 7.550.000

Total Budget 14.300.000

(15)

SEMINAR PROPOSAL DI PROGRAM STUDI

Link

Zoom https://zoom.us/j/96313250429?pwd=Tngvb2xFUjBIQ2VORDJGbXJGWTMwZz09 Ketika diklik Linkzoom judulnya harus seminar proposal program studi Pendidikan Matematika fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan tanggal 13 Maret 2021 pukul 08.00 WIB

Screenshoot bukti seminar proposal program studi

Meyta Dwi Kurniasih Ayu Faradillah Asih Miatun Hella Jusra Windia Hadi Riski Dwi Susanto Isnaini Handayani Syafika Ulfah Benny Hendriana

Seminar minimal dihadiri oleh Ketua Prodi/Sekertaris dengan participant dosen minimal 3 Dosen

(16)

Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id

SURAT PERNYATAAN PENELITI

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Kesulitan Belajar Siswa. Latar belakang penelitian ini bahwa pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Pada umumnya proses belajar mengajar kurang kondusif karena

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diberi model

Analisis perbedaan pengaruh tingkat motivasi belajar ditinjau dari latar belakang jurusan (ipa, ips dan kejuruan) terhadap kemampuan kritis matematis berdasarkan uji

Berdasarkan hasil penyelesaian soal pemecahan masalah dan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa secara umum kesulitan yang dialami siswa dengan gaya belajar reflektif

Dari latar belakang tentang kesulitan belajar siswa pada materi pembelajaran keputusan bersama maka dapat dilakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul Meningkatkan Hasil Belajar

Kata Kunci : aktivitas antioksidan, daun alpukat, karbopol, selulosa, gel Latar Belakang Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan pengujian aktivitas antioksidan terhadap minuman

Kata Kunci : Daun Wungu, Pati biji Cempedak, pati Sukun, tablet kunyah Latar Belakang Karies gigi merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang memiliki prevalensi dan morbiditas

Dari hasil analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa: Ada pengaruh yang signifikan antara faktor-faktor kesulitan belajar dan latar belakang sosial ekonomi orang tua terhadap