• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENAFSIRAN AYAT HIRÂBAH DALAM AL - repository iiq

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENAFSIRAN AYAT HIRÂBAH DALAM AL - repository iiq"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

Skripsi berjudul “Tafsir Ayat Hirȃbah dalam Al-Qur'an (Pendekatan Tafsir Maqȃshidî)” yang disusun oleh Putri Hilyah Aulawiyah dengan Nomor Induk Mahasiswa: 15210688 telah ditinjau dan disetujui untuk diajukan pada sidang Munaqasjeh. Tesis berjudul “Tafsir Ayat Hirȃbah dalam Al-Qur'an (Pendekatan Maqȃshidî Tafsir)” oleh Putri Hilyah Aulawiyah dengan NIM 15210688 diulas dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ushuluddin dan Lembaga Dakwah Al-Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta pada tanggal 19 Agustus 2019. Kepada almamater saya Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta, saya ucapkan terima kasih karena telah memberikan ketenangan pikiran selama kurang lebih 4 tahun ilmu ini.

Huzaemah Tahido Yanggo, MA selaku Rektor Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta, Ibu Dr. Bapak dan Ibu guru Institut Ilmu Pengetahuan Al-Quran (IIQ) Jakarta yang telah mendedikasikan ilmunya kepada seluruh siswanya dan menyaksikan keberhasilan siswa dalam memperoleh gelarnya.;. Perpustakaan Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta, Pusat Kajian Al-Quran (PSQ) Jakarta, Iman Jama' Lebak Bulus dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang menyumbangkan sarana prasarana untuk menyelesaikan penulisan buku ini;

Kepada segenap senior dan anggota Jam`iyyah Mudârasah Al-Qur'an (JMQ), keluarga besar santri se-Jawa Timur, terima kasih telah menjadi keluarga baru yang selalu menghangatkan kalian. Transliterasi Arab-Latin mengikuti pedoman yang diterapkan dalam Petunjuk Praktikum Penulisan Disertasi Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta.

Vokal

Kata Sandang

Tafsir at-Tahrîr wa at-Tanwîr dan tafsir Rawâi' al-Bayân Tafsîr al-Âyât al-Ahkâm min Al-Qur'an dianggap tafsir berdasarkan maqâshidî. Oleh karena itu, dalam skripsi ini penulis mencoba mengkaji penafsiran ayat hirâbah dalam tafsir at-Tahrîr wa at-Tanwîr dan tafsir Rawâi' al-Bayân Tafsîr al-Âyât al-Ahkâm min Al-Qur'an, dan berupaya mengungkap sisi maqâshid ayat hirâbah pada kedua tafsir tersebut. Kemudian data disajikan secara deskriptif-analitis yaitu mendeskripsikan akar kata dan hukum pidana hirâbah, kemudian menganalisis ayat hirâbah (Surat Al-Mâidah ayat 33-34) dalam tafsir at-tahrîr wa at-tanwîr dari Ibnu. 'Âsyûr en tafsir rawâi' al-bayân tafsîr al-âyât al-ahkâm min Al-Qur'an karya Muhammad 'Ali ash-Shâbûnî.

Adapun sisi maqâshid dalam tafsir Ibnu ‘Âsyûr ialah menyatakan maqâshid al-Quran dengan menzahirkan ‘illah, sebab berlakunya an-nuzûl dan ‘illah hukuman syariat hirâbah melalui analisis makna ayat dan keadaan sejarah. Undang-undang jenayah Islam sering dipandang sebelah mata memandangkan penerapannya yang dianggap zalim dan tidak sesuai dengan konsep hak asasi manusia (HAM). Di kalangan umat Islam sendiri, wujud dua pandangan yang bertentangan tentang undang-undang jenayah Islam.

Oleh karena itu, perlu dilakukan peninjauan kembali terhadap undang-undang tentang tindak pidana pencurian dengan paksa sesuai dengan Al-Qur’an. Banyak sekali ayat tentang perintah berpikir dan menafsirkan Al-Qur'an yang terkandung dalam Al-Qur'an. 4 Sebagai kitab suci sepanjang zaman, Al-Qur'an telah membuktikan dirinya sebagai pedoman yang dapat dijadikan rujukan penyelesaian permasalahan kehidupan dalam berbagai konteks zaman.

Pepatah Al-Qur'an shalih li kulli saat wa makân (Islam selalu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan tempat) bukan sekedar ungkapan yang dirumuskan dari keyakinan subyektif umat Islam, namun juga ungkapan obyektif sebagai kesimpulan dari bukti-bukti sejarah. Ungkapan di atas sedikit banyak mengandung makna bahwa Al-Quran mampu menjawab berbagai tantangan zaman. Kemampuan Al-Qur'an dalam menjawab tantangan zaman ini disebabkan oleh berbagai keistimewaan yang dimiliki oleh Al-Qur'an itu sendiri, diantaranya adalah Al-Qur'an terbuka terhadap penafsiran dan selalu memberikan peluang untuk menghasilkan penafsiran baru. .

Rujukan kepada naqliah yang boleh menyokong keunikan al-Quran ialah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu 'Abbas daripada Rasulullah saw:8.

وِىوُجُو

سابعْنباْنعْنيطقرادلاْهاور(

Identifikasi Masalah

Pembatasan

Bagaimana penafsiran vargjet hirâbah dalam tefsir et-Tahrîr ue et-Tanwîr dhe tefsir Rawâi' el-Bayân Tefsîr el-Ayât el-Ahkâm min El-Kur'an. Bagaimana Sisi maqâshid pada ajet hirâbah dalam tefsir et-Tahrîr ue et-Tanwîr dhe tefsir Rawâi' el-Bayân Tefsîr el-Ayât el-Ahkâm min Al-Kur'an.

Tujuan Penulisan

Manfaat Penelitian

Secara akademis, penelitian ini dijadikan sebagai pola untuk mengembangkan wacana baru yang menghalangi penafsiran, pemikiran atau ijtihad yang terlalu bebas yang mengatasnamakan maqâshid asy-syarî'ah.

Tinjauan Pustaka

Dalam jurnal ini ia mencoba memberikan penjelasan mengenai pengertian maqâshid Al-Qur'an dan hubungannya dengan maqâshid asy-syarî`ah, pengertian tafsir maqâshidî, mengetahui apakah tafsir maqâshidî disyariatkan, dan hubungan antara tafsir maqâshidî dengan metode dan pendekatan. Tafsir Maqâshidî: Tafsir Al-Qur'an Berdasarkan Maqâshid ash-Syarî`ah, jurnal oleh Mufti Hasan, 2017, UIN Walisongo Semarang. Artikel ini menawarkan perspektif baru dalam memahami ayat-ayat Al-Qur'an, yaitu penafsiran Al-Qur'an yang bertujuan untuk mencapai syariat atau lebih dikenal dengan tafsir maqâshidî.

Menurutnya, memahami Al-Qur'an sebenarnya adalah mengungkap tujuan-tujuan tertentu dan mentransformasikannya sesuai konteks pembaca. Dalam menyelesaikan permasalahan kesenjangan antara teks dan konteks Al-Qur'an, Hasan menggunakan teori maqâshid asy-syarî`ah yang diperkenalkan oleh Jaser Auda. 23 Mufti Hasan, “Tafsir Maqâshidî: Tafsir Al-Qur’an Berdasarkan Maqâshid asy-Syari’ah”, dalam Jurnal Maghza, Vol.

25 Umayyah, “Tafsir Maqâshidî: Metode Alternatif Menafsirkan Al-Qur'an”, dalam Jurnal Diya al-Afkar, Vol. Paradigma Al-Qur'an: Analisis Model Tafsir Maqâshidî dalam Pemikiran Kuntowijoyo, jurnal oleh Kusmana, 2015, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 26 Kusmana, “Paradigma Al-Qur’an: Analisis Model Tafsir Maqasidi dalam Pemikiran Kuntowijoyo”, dalam Jurnal Ilmu Pengetahuan Islam Afkaruna, Vol.

Studi Banding Maqâshid Al-Qur'an Abu Hamid Muhammad Ibnu Muhammad Al-Ghazâli dan Rasyîd Ridhâ, Disertasi Muhammad Anas, 2018, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam skripsi ini penulis menjelaskan konstruksi tafsir Al-Qur'an berdasarkan maqâshid asy-syarî'ah menurut Jaser Auda. 27 Muhammad Anas, “Studi Banding Maqâshid Al-Qur'an Abu Hamid Muhammad Ibnu Muhammad Al-Ghazâli dan Rasîid Ridhâ”, disertasi, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018), Unpublished (t.d).

28 Mufti Hasan, “Tafsir Al-Qur’an Berdasarkan Maqâshid ash-Syarî`ah: Kajian Ayat-Ayat Kesaksian dan Pernikahan Lintas Agama”, skripsi, (Semarang: UIN Walisongo Semarang, 2018), unpublished (t.d).

Metode Penelitian

Sumber data primer penelitian ini berasal dari tafsir at-Tahrîr wa at-Tanwîr karya Ibnu `Âsyûr dan tafsir Rawâi' al-Bayân Tafsîr al-Âyât al-Ahkâm min Al-Qur'an karya Muhammad `Ali ash-Shâbûnî . Dalam hal ini sumber utamanya adalah tafsir at-Tahrîr wa at-Tanwîr karya Ibnu `Âsyûr dan tafsir Rawâi' al-Bayân Tafsîr al-Âyât al-Ahkâm min Al-Qur'an karya Muhammad `Ali ash-Shâbûnî. Dalam hal ini data pendukungnya berupa buku dan jurnal tafsir hirâbah dan maqâshidî.

Untuk menyelidiki dan mengkaji isi data utama yaitu tafsir ayat hirâbah dalam tafsir at-Tahrîr wa at-Tanwîr dan tafsir Rawâi' al-Bayân Tafsir al-Âyât al-Ahkâm min Al-Qur'an serta menganalisis konsep maqâshid di dalamnya, penulis menggunakan metode maqâshid yang ditawarkan oleh Sutrisno dengan langkah-langkah sebagai berikut: 30. Identifikasi makna dapat dilakukan dengan mengadaptasi penggunaan ungkapan serupa dalam Al-Qur'an serta mempertimbangkan sisi sejarah dan alasan turunnya suatu ayat Al-Quran baik secara mikro maupun makro. Teknik penulisan karya ilmiah ini mengacu pada pedoman penulisan skripsi, tesis, dan disertasi di Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta.

Bab kedua akan memberikan gambaran umum mengenai konsep hirâbah dan tafsir maqâshidî yang terdiri dari dua subbab yaitu gambaran umum konsep hirâbah dan pendekatan maqâshid dalam menafsirkan Al-Qur'an (tafsir maqâshidî). Subbab pertama menjelaskan tentang pengertian harb dalam Al-Quran, dasar hukum hirâbah, hirâbah menurut mufasir dan fuqaha, serta ruang lingkup hirâbah. Dalam hal ini penulis menyajikan data mengenai profil tafsir at-Tahrîr wa at-Tanwîr dan biografi Ibnu `Âsyûr, serta tafsir Rawâi' al-Bayân Tafsîr al-Âyât al-Ahkâm min Al-Qur 'an dan biografi Muhammad 'Ali ash-Shâbûnî.

Bab keempat menyajikan analisis maqâshid ayat hirâbah dalam Tafsîr at-Tahrîr wa at-Tanwîr karya Ibnu `Âsyûr dan Tafsir Rawâi' al-Bayân Tafsîr al-Âyât al-Ahkâm min Al-Qur'an karya Muhammad `Ali ash - Shâbûnî menggunakan langkah-langkah tafsir maqâshidî. Pertama, Ibnu `Âsyûr mengartikan hirâba sebagai perbuatan membunuh dengan menggunakan senjata dengan tujuan untuk merampas harta benda, termasuk melawan syariat dan dengan sengaja melanggar hukum Allah dan Rasul-Nya. Sisi maqâshid tafsir Ibnu ‘Âsyûr merupakan pengungkapan maqâshid Al-Qur’an dengan ungkapan.

Manakala pihak Makashid dalam tafsiran esh-Shâbûn lebih memfokuskan kepada hikmah syariat, iaitu mencari nilai-nilai manfaat bagi semua pihak.

Saran

Anas, Muhammad, “Studi Comparative Maqâshid Al-Qur’an Abu Hamid Muhammad Ibn Muhammad Al-Ghazâli en Rasyîd Ridhâ”, Skripsi, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018, Tidak diterbitkan (t.d). As`ad, `Ali Muhammad, "at-Tafsir al-Maqâshidî li Al-Qur'an al-Karîm", dalam joernalis Islâmiyah al-Ma'rifah Vol. Ash-Shâbûnî, Muhammad `Ali, Rawâ'i al-Bayân Tafsîr Âyâh al-Ahkâm min Al-Koran, terj: Saleh Mahfoed, Jilid I, Bandung: PT.

Ath-Thabarî, Abu Ja'far Muhammad bin Jarîr, Jâmi' at-Bayân an Ta'wîl Ayi Al-Qur'an, Vol. Haryono, Andy, “Analisis Metode Tafsir Muhammad Ash-Shâbûnî dalam Kitab Rawâi’ al-Bayân”, dalam Jurnal Wardah, Vol.18 no. 34; Tafsir Al-Qur'an Berdasarkan Maqâshid ash-Syarî`ah: Kajian Ayat-Ayat Kesaksian dan Pernikahan Beda Agama", Skripsi, Semarang: UIN Walisongo Semarang, 2018, unpublished (n.d.).

Tafsir Maqashidi: Tafsir Al-Quran Berdasarkan Maqâshid asy-Syari`ah", dalam Jurnal Maghza, Vol. Islam, tazul, "Maqâshid Al-Qur'an dan Maqâshid asy-Syarî'ah", dalam jurnal Wahyu dan Sains, Vol.Paradigma Al-Qur'an: Model Analisis Tafsir Maqasidi dalam Pemikiran Kuntowijoyo", dalam Jurnal Ilmu Pengetahuan Islam Afkaruna, Vol.

Shihab, Umar, Kontekstualitas Al-Qur’an: Kajian Tematik terhadap Ayat-ayat Hukum dalam Al-Qur’an, Jakarta: Permadani, 2005. Wahyu AL-Qur’an, Džakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf AL-Qur’an, 2015. Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Maqasidusy Shari'ah (tema Tafsir Al-Qur'an), Džakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al - Kur'an Kur'an, 2009.

Umayyah, "Tafsir Maqâshidî: Metode Alternatif dalam Penafsiran Al- Qur'an", dalam Jurnal Diya al-Afkar, Vol.

Referensi

Dokumen terkait

Pembahasan dalam penelitian ini bersifat deskriptif-analitis, yaitu dengan memaparkan ayat-ayat Al- Qur’an sesuai dengan klasifikasi tema yang telah ditentukan,

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-analitis, yaitu mendeskripsikan konstruksi dasar modernisasi tafsir baik trend-trend modernisasi

pada poin 5 – 8, yakni penafsiran masing-masing lima kitab tafsir terkait makna al-wasi>lah dalam surat Al-Maidah ayat 35 yang dikaitkan dengan studi kasus pada

Untuk mendapatkan kejelasan hubungan antara penafsiran yang fokus pada ayat-ayat hukum dengan latar belakang penafsir sebagai kritik terhadap tafsir sektarian

PENAFSIRAN AYAT-AYAT Z{IHAR PERSPEKTIF TAFSIR AL-QURTHUBI>>< DAN KORELASINYA DALAM UPAYA MENGURANGI KEKERASAN DALAM RUMAH

Apabila kita baca dan kaji kitab tafsir beliau, maka akan kita lihat metode tafsir beliau, yaitu bahwa jika menafsirkan suatu ayat dalam kitabullah,

Tafsir Muqarin adalah upaya yang dilakukan oleh mufasir dalam memahami satu ayat atau lebih kemudian membandingkan dengan ayat lain yang memiliki kedekatan atau

Skripsi yang ditulis oleh Tohirin yang berjudul Studi Penafsiran Muhammad Rasyid Rida dalam Tafsir al-Manar dan Sayyid Qutb dalam Tafsir Fî Zilâl al-Qur’ân tentang Perang Qitâl Fî