PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG GASAN
JURNAL
Oleh IKE LESTARI NPM. 10010215
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2017
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFE TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS TERHADAP HASIL
BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG GASAN
Oleh:
Ike Lestari*
Dra. Hj. Mulyati, M.Si**
Ade Dewi Maharani, M.Pd**
Mahasiswa Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]
ABSTRAK
This research is motivated by the low results of studying biology class VIII SMPN 2Batang Gasan.
The purpose of this study was to determine the results of studying biology at the affective, cognitive and psychomotor class VIII SMPN 2 Batang Gasan to implement cooperative learning model structured numbered heads. This research is an experimental research study design Randomised Control Group Posttest Only Design. Population in this study were all students of class VIII SMPN 2 Batang Gasan registered in the 1st half of the school year 2016/2017. Sampling
was done by using purposive sampling to obtain samples VIIIA class as an experimental class and class VIIIC as the control class. Instruments used is a written test in the
form of objective matter. data analysis techniques using uji-t with a level of 0.05. The results of data analysis affective learning outcomes 74.72 experimental class and control class learning outcomes 56.87 with a price thitung 7,05 and ttabel 1,67. this means thitung > ttabel, so the hypothesis is accepted. cognitive learning outcomes 72.17 experimental class and control class 51,68, with a price thitung 6,19 and ttabel 1,67. This means thitung > ttabel, so the hypothesis is accepted. Psychomotor learning outcomes experimental class 95 and class 84.86 with price controls thitung 5,66 dan ttabel 1,67, this means thitung > ttabel, so the hypothesis is accepted. It can be concluded that the application of structured learning structured numbered heads can improve learning outcomes biology class VIII SMPN 2 Batang Gasan
.
Kata Kunci: Hasil Belajar Biologi, structured numbered heads PENDAHULUAN
Proses pendidikan tidak terlepas dari kegiatan belajar dan pembelajaran yaitu interaksi atau hubungan timbal balik antara siswa dengan guru dan sesama siswa. Dalam setiap interaksi, belajar dan pembelajaran ditandai dengan sejumlah unsur yaitu tujuan apa yang akan dicapai siswa, guru, bahan pelajaran dan sebagainya yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Proses pembelajaran pada intinya bagaimana usaha guru agar terjadi proses pembelajaran yang efektif atau dapat mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Menciptakan proses pembelajaran yang efektif tidak terlepas dari peranan seorang guru. Guru memegang peranan penting dalam peningkatan mutu pendidikan, karena seorang guru harus mampu menciptakan kondisi belajar yang melibatkan
siswa secara aktif baik fisik maupun mental sehingga siswa dapat termotivasi dalam proses pembelajaran. Sardiman (2011:125) menyatakan guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial dalam bidang pembangunan.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru IPA di SMPN 2 Batang Gasan, penyebab rendahnya hasil belajar IPA siswa khususnya biologi, karena berbagai faktor.
Diantaranya dalam proses pembelajaran siswa tidak terlibat secara aktif dalam mengikuti pelajaran. Hal ini tampak dari kegiatan siswa yang sibuk dengan kegiatanya masing-masing, seperti berbicara dengan teman sebelahnya saat guru menerangkan pelajaran. Kurangnya minat siswa untuk bertanya, beberapa siswa pasif dalam mengikuti pelajaran, serta motivasi belajar dari guru rendah. Hal ini
menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa kelas VIII di SMPN 2 Batang Gasan. Masih banyak siswa yang nilainya belum mencapai KKM, dimana KKM untuk mata pelajaran IPA di sekolah tersebut adalah 73. Persentase siswa yang tuntas adalah 23%, dengan siswa yang tidak tuntas adalah 77%. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian tahun ajaran 2015/2016 yang rendah yaitu pada materi sistem peredaran darah. Nila rata-rata kelas VIIIA 63,25, nilai rata-rata kelas 52,85 VIIIB dan nilai rata-rata kelas VIIIC 56,19.
Rendahnya hasil belajar siswa pada sistem peredaran darah, dikarenakan siswa sulit memahami materi terseb
ut, seperti siswa kesulitan dalam membedakan mana serambi dan bilik jantung dan menjelaskan skema peredaran darah manusia. Menanggapi masalah diatas maka perlu adanya suatu usaha yang dilakukan oleh guru. Salah satu cara untuk mengatasinya dengan menerapkan model pembelajaran cooperative. Menurut Rusman (2010: 209) model pembelajaran koperative merupakan salah satu model pengajaran di mana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling kerja sama dan membantu memahami suatu bahan pembelajaran. Salah satu pembelajaran koperative adalah pembelajaran structured numbered heads (SNH). Pembelajaran tipe Structured numbered heads atau kepala bernomor terstruktur merupakan salah satu pembelajaran kooperatif. Teknik kepala bernomor terstruktur ini memudahkan pemberian tugas.
Dengan teknik ini, siswa belajar melaksanakan tanggung jawab pribadinya dalam saling keterkaitan dengan rekan-rekan kelompoknya (Lie, 2010:60)
Penelitian tentang model kooperatif tipe structured numbered heads (kepala bernomor terstruktur) sebelumnya telah dilakukan oleh Pratiwi (2010:9) dengan judul penerapan model pembelajaran structure numbered head dengan media animasi flash untuk meningkatkan hasil belajar biologi. Dari hasil penelitian tersebut hasil belajar siswa lebih baik dari semua aspek yaitu afektif, kognitif dan psikomotor.
Berdasarkan uraian diatas peneliti telah melakukan penelitian dengan judul
“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Structured Numbered Heads Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMPN 2 Batang Gasan”.
Adapun tujuan penelitian ini yaitu apakah terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe structured numbered heads terhadap hasil belajar biologi pada ranah afektif, kognitif dan psikomotor siswa kelas VIII SMPN2 Batang Gasan ? METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November2016 pada siswa kelas VIII Semester I di SMPN 2 Batang Gasan pada tahun pelajaran 2016/2017.
Rancangan Randomised Control Group posttest Only Design yang dilakukan adalah hasil belajar ranah afektif, kognitif dan psikomotor.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 2 Batang Gasan yang terdaftar pada semester I tahun pelajaran 2016/2017. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive Sampling sehingga diperoleh sampel kelas VIIIA sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIIC sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah tes tertulis dalam bentuk soal objektif. Teknik analisis data menggunakan uji-t dengan taraf 0,05. Teknik analisis data terdiri atas uji normalitasm uji homogenitas, dan uji hipotesis.
HASIL DAN PEMBAHASAN .
Gambar 1. Hasil Belajar Ranah Afektif
Gambar 2. Hasil Belajar Ranah Kognitif 0
5 10
Ekperimen Kontrol 7,21
8,20
7,11 9,25
Beker ja sama
Tanggung Jawab Berkom
u nikasi 9,45
6,16
0 20 40 60 80
Ekperimen Kontrol 51,68
Kelas Sampel 72,17
Gambar 3. Hasil Belajar Ranah Psikomotor PEMBAHASAN
1. Afektif
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan terlihat bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe structured numbered heads pada materi sistem peredaran darah dapat meningkatka hasil belajar siswa pada ranah afektif. Hasil penilaian observer kelas eksperimen 74,72 dengan presentase 75% sedangkan kelas kontrol 56,87 dengan presentase 52%. Hal ini disebabkan karena siswa kelas eksperimen dalam proses pembelajaran masing-masing anggota kelompok memiliki tanggung jawab dalam kerja kelompoknya, sedangkan pada kelas kontrol hanya menerapkan metode diskusi kelompok biasa, sehingga tidak semua siswa yang ikut berperan aktif dalam kerja kelompok. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Djamarah dan Zain (2013:107) bahwa tingkat keberhasilan belajar mengajar dikatakan kurang apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh siswa.
Indikator bekerja sama pada kelas ekperimen sudah terlihat siswa saling membantu dan berbagi dalam diskusi kelompok, saling menghargai pendapat teman pada saat mempresentasikan hasil diskusi dan tidak meribut dalam diskusi. Pada kelas eksperimen setiap anggota kelompok memiliki tugas masing-masing dalam kerja kelompoknya dan hal ini juga meningkatkan nilai rata-rata siswa eksperimen yaitu 9,45.
Hal ini sesuai dengan pendapat Djamarah (2013: 87) mengatakan bahwa didalam diskusi proses belajar mengajar terjadi interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah dan dapat mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain. Pada kelas kontrol indikator bekerja sama lebih rendah dibanding kelas eksperimen. Dimana nilai rata-rata pada kelas kontrol 7,21. Hal ini disebabkan karena pada saat diskusi kelompok tidak semua siswa yang berperan aktif dalam mengerjakan tugas kelompok.
Indikator berkomunikasi, kelas eksperimen saat presentasi siswa sudah mampu berbahasa yang baik, penyampaian siswa pun sudah terdengar jelas dan tidak terlihat ragu-ragu dan menyebabkan terjadinya interaksi yang baik antar siswa pada proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Scool Gordon dalam Lie (2010:34) bahwa keberhasilan suatu kelompok juga tergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengar dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka. Sementara kelas kontrol, dalam proses pembelajaran saat siswa mempresentasikan hasil diskusinya, komunikasi antar siswa sudah berjalan baik.
Namun terdapat siswa yang menggunakan bahasa yang kurang sopan. Pada indikator berkomunikasi kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata lebih tinggi di banding kelas kontrol.
Indikator bertanggungjawab kelas eksperimen sebagian besar siswa sudah mampu menjalankan instruksi dengan baik.
Dalam kegiatan berdiskusi siswa memiliki tugas masing-masing dalam kelompoknya sesuai dengan model pembelajaran kooperatif structured numbered heads. Dimana nilai rata- rata untuk indikator bertanggungjawab 9,25.
Asma (2012:9-10) mengatakan setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk menguasai materi pelajaran karena keberhasilan kelompok ditentukan dari seberapa besar sumbangan hasil perorang.
Sementara siswa pada kelas kontrol juga sudah mulai aktif dan serius dalam kegiatan pembelajaran, sudah menjalankan instruksi guru dan membuat laporan hasil diskusi tetapi jumlah siswa yang aktif dan serius sedikit. Berbeda dengan kelas eksperimen, tanggung jawab siswa pada kelas kontrol cenderung ditunjukkan oleh anggota yang aktif dan pintar dalam kelompoknya.
Sikap bertanggung jawab dalam kelompok tentunya harus dimiliki oleh setiap anggota kelompok bukan hanya pada kelompok yang rajin saja sementara anggota kelompok lainnya hanya mengikuti hasil diskusi yang sudah ada. Hal ini sesuai dengan pendapat Lie (2010: 32) bahwa keberhasilan suatu karya bergantung pada usaha setiap anggotanya.
Ranah Kognitif
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan terlihat bahwa terdapat pengaruh penggunaan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe structured numbered heads pada materi sistem peredaran darah. Pada kelas eksperimen persentase 0
50 100 150
Ekperimen Kontrol 98,33
80,83
Kelengkapan isi laporan
Tampilan isi laporan 94,29
69,73
ketuntasan 65%, sedangkan kelas kontrol persentase ketuntasan yaitu 47,37%. Hal ini dapat dari nilai rata-rata hasil belajar siswa sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu 73).
Hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol karena pada kelas eksperimen menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe structured numbered heads. Model pembelajaran kooperatif tipe structured numbered heads dapat menjadikan siswa belajar lebih aktif karena adanya pembagian tugas yang terstruktur. Sesuai pernyataan Slameto (2010:2) agar setiap siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, minatnya perlu ditingkatkan terlebih dahulu. Dalam suasana pembelajaran aktif tersebut, siswa tidak terbebani secara perseorangan dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam belajar, tetapi mereka dapat saling bertanya dan berdiskusi.
Permanasari (2009:40) mengatakan metode pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor terstruktur menyebabkan siswa pada saat belajar sudah berada pada posisi yang siap, siswa dapat berdiskusi dengan teman kelompoknya dengan sunguh-sungguh, serta adanya saling tukar pikiran dengan teman kelompok.
Meningkatnya hasil belajar biologi siswa terjadi karena selama proses pembelajaran, adanya kerjasama dengan setiap anggota kelompok dengan saling bertukar pikiran antara kelompok sehingga terjadinya komunikasi yang baik anatara teman kelompok, kelompok dengan kelompok, serta siswa dengan guru. Selain itu adanya tanggung jawab pada setiap masing-masing anggota kelompok. Dalam pembelajaran, siswa lebih aktif bekerjasama serta siswa lebih berani bertanya kepada teman-temannya maupun kepada
guru.
Ranah Psikomotor
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan, terlihat bahwa terdapat pengaruh penggunaan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe structured numbered heads pada materi sistem peredaran darah pada ranah psikomotor. Pada penilaian kelas eksperimen dengan rata-rata 95 dengan presentase 100% sedangkan kelas kontrol dengan rata-rata 84,86 dengan presentase 100%.
Hal ini disebabkan karena masih ada beberapa kelompok pada kelas kontrol yang kurang melengkapi identitas pada laporan
kelompoknya. Tetapi tingkat persentasi pada kedua kelas sampel yang dicapai sama-sama 100%. Pada penilaian psikomotor ini indikator yang dinilai yaitu kelengkapan isi laporan dan tampilan isi laporan.
Indikator kelengkapan isi laporan pada kedua kelas sampel, masing-masing kelompok sudah mengerjakan laporan sesuai dengan indikator yang di amati. Laporan yang dikerjakan siswa sudah mewakili materi dan sistematis hanya saja ada beberapa kelompok yang mengerjakan laporan kurang mewakili materi dan tidak sistematis.
Indikator tampilan isi laporan kedua kelas sampel, rata-rata siswa sudah mengerjakan laporan dengan rapi, namun untuk kebersihan laporan, terdapat coretan- coretan kecil di laporan diskusi siswa dan tulisan siswa sudah dapat dibaca. tugas atau sekumpulan tugas tertentu.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
Terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe structured numbered heads terhadap hasil belajar siswa pada ranah afektif, kognitif psikomotor siswa kelas VIII SMPN 2 Batang Gasan
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, penulis mengemukakan beberapa saran yang sekiranya dapat memberikan masukan untuk meningkatkan hasil belajar biologi yaitu:
1. Guru mata pelajaran khususnya guru biologi SMPN 2 Batang Gasan diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Structured Numbered Heads untuk meningkatkan hasil belajar, afektif serta psikomotor siswa dalam pembelajaran biologi.
2. Siswa diharapkan termotivasi dan lebih aktif dalam belajar jika diterapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Structured Numbered Heads dalam pembelajaran.
3. Penelitian lain yang berminat diharapkan dengan melakukan penelitian lanjutan untuk sekolah dan pokok bahasan yang berbeda.
KEPUSTAKAAN
Asma, N. (2012). Model Pembelajaran Kooperatif. Padang: UNP Press.
Djamarah, S. B., dan Zain, A. (2014). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar.
Bandung: Pustaka Setia.
Jufri, W. (2013). Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta.
Lie, A. (2010). Cooperative Learning. Jakarta:
Grasindo.
Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
(2015). Panduan Penilaian Untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pratiwi,. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Structured Numbered Heads Dengan Media Animasi Flas Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII Pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup di SMP Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Rokan Hulu.
Jurnal. Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian.
RRusman. (2015). Pembelajaran Tematik Terpadu. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Sanjaya, W. (2011). Perencanaan dan Desain sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Trianto. (2012). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.