• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH RANTOK QAMARUL HUDA

N/A
N/A
Gemilang Makmur .P

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH RANTOK QAMARUL HUDA"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

2 Rindang Ayu Melinda, “Pengaruh Penerapan Metode Pemecahan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Kelas V SDN Selopuro 2 Pitu Ngawi”, (Skripsi, IAIN Ponorogo, 2021), hal. Namun untuk memperoleh hasil tersebut, perlu diterapkan metode dalam pengajaran matematika yang dapat membantu siswa memperoleh hasil belajar yang memuaskan. 6 Silvia Nova Anggraini, “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan Pemecahan Masalah Pada Materi Gambar Datar Siswa Kelas VII SMPN I Sumbergempol Tulungagung”, (Skripsi, STAIN Tulungagung, 2011), hal.

7 Mutia, “Pengaruh Penerapan Metode Pemecahan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV MIN 1 Teladan Palembang”, (Skripsi, UIN Raden Fatah Palembang, 2017), hal. 11 Erwin Nurdiansyah & Dinar Riaddin, “Perbandingan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Pendekatan Problem Solving dan Problem Posing pada Siswa Kelas IV SD Swasta Rama Sejahtera Kota Makassar,” (Jurnal Pendidikan Matematika), Volume 3, Edisi 1, Juni 2020, P. Dimana hasil belajar siswa cukup rendah tanpa bantuan nilai kerajinan, aktivitas, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa di Madrasah Tsanawiyah Rantok Qamarul Huda.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat

Memberikan referensi atau masukan kepada lembaga dalam hal ini sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan guru dalam mengembangkan pendidikan matematika, serta sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

Definisi Operasional

Menurut Dymiati dan Mudjion, hasil belajar adalah tingkat keberhasilan yang dapat dicapai siswa setelah mengikuti suatu pembelajaran, Tingkat keberhasilan tersebut ditunjukkan dengan skala nilai yang berupa huruf, kata atau simbol.

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

  • Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian
  • Kajian Teoritis
    • Pendekatan Problem Solving
    • Hasil Belajar
    • Matematika
    • Bangun Datar
  • Kerangka Berpikir
  • Hipotesis Penelitian

“Pengaruh Penerapan Metode Pemecahan Masalah Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V MI Masyariqulanwar 4 Sukabumi Bandar Lampung”. Tujuan penelitian Sri Andayani adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan metode pemecahan masalah terhadap hasil belajar matematika siswa. Persamaannya dengan penelitian ini terletak pada tujuannya yaitu untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa melalui penerapan pemecahan masalah.

Persamaannya dengan penelitian ini terletak pada tujuan penelitiannya, yaitu sama-sama mengetahui hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan pemecahan masalah. Mutia (2017) dengan judul “Pengaruh Penerapan Metode Pemecahan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV MIN I Teladan Palembang”. Rindang Ayu Meilinda (2021) dengan judul “Pengaruh Penerapan Metode Pemecahan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Kelas V SDN Selopuro 2 Pitu Ngawi Tahun Ajaran.”

Ha : Penerapan pemecahan masalah dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa di Madrasah Tsanawiyah Rantok Qamarul Huda.

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Populasi dan Sampel
    • Populasi
    • Sampel
  • Waktu dan Tempat Penelitian
  • Variabel Penelitian
    • Variabel bebas
    • Variabel terikat
  • Desain Penelitian
  • Instrumen Penelitian
    • Tes Hasil Belajar
  • Teknik Pengumpulan Data
    • Tes
    • Dokumentasi
  • Teknik Analisis Data
    • Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
    • Uji Prasyarat
    • Uji Hipotesis

Selanjutnya digunakan sebagai alat ukur untuk membandingkan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan pemecahan masalah. Sedangkan untuk mengetahui hasil belajar siswa termasuk dalam kategori tinggi, sedang, dan rendah digunakan tes N-Gain Score. H0 : 𝜇1 = 𝜇2, tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar matematika siswa sebelum dan sesudah diterapkan pendekatan pemecahan masalah.

H1 : 𝜇1 ≠ 𝜇2 terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar matematika siswa sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan pemecahan masalah. H0 = tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan pemecahan masalah. Ha = terdapat perbedaan rata-rata nilai belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan pemecahan masalah.

Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa sebelum dan sesudah digunakan pendekatan pemecahan masalah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar matematika siswa setelah menggunakan pendekatan pemecahan masalah. Berdasarkan perhitungan uji N-Gain Score secara manual dengan rata-rata sebesar 0,5654, peningkatan hasil belajar siswa juga termasuk dalam kategori sedang (dapat dilihat pada tabel 7).

Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan pendekatan pemecahan masalah dan setelah diterapkan pendekatan pemecahan masalah. Selanjutnya berdasarkan hasil perhitungan tes N-Gain Score dengan menggunakan SPSS 26, rata-rata hasil belajar siswa dapat dilihat sebagai berikut. Berdasarkan perhitungan manual rata-rata N-Gains Test yaitu sebesar 0,5654, peningkatan hasil belajar siswa termasuk dalam kategori sedang.

Artinya penerapan pemecahan masalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa cukup efektif. Berdasarkan uji rata-rata N-Gain Score sebesar 0,5654, peningkatan hasil belajar siswa termasuk dalam kategori sedang.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Deskripsi Data
  • Analisis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test) mengenai materi yang disampaikan. Uji coba instrumen bertujuan untuk mengetahui kualitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, apakah cocok atau tidak sebagai instrumen penelitian. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan perhitungan manual dan hasilnya disesuaikan dengan pengujian SPSS.

Dari hasil perhitungan uji validitas manual diatas terlihat bahwa pertanyaan 1 dinyatakan valid, karena nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,789 >. Sedangkan berdasarkan tabel hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 26 terlihat bahwa pertanyaan 1 juga telah dinyatakan valid. Uji reliabilitas digunakan untuk menguji apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menghasilkan data yang sama atau tidak.

Berikut hasil perhitungan manual pengujian reliabilitas beserta langkah-langkahnya. a) Membuat tabel data responden (dapat dilihat pada Lampiran 11). Dari hasil perhitungan uji reliabilitas manual diatas terlihat bahwa instrumen dinyatakan reliabel karena nilai 𝑟11 >. Hasil perhitungan uji normalitas manual diatas sesuai dengan hasil perhitungan menggunakan program SPSS 26 berikut ini.

Hasil perhitungan uji homogenitas manual diatas sesuai dengan hasil perhitungan uji homogenitas menggunakan program SPSS 26 berikut ini. Karena data dalam penelitian ini normal dan homogen, maka uji hipotesis yang digunakan adalah uji statistik parametrik. Untuk melihat peningkatan hasil hipotesis yang diuji, penelitian ini menggunakan uji N-Gain Score.

Data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah data pre dan post test siswa kelas VII MTs Rantok Qamarul Huda. Dimana penelitian ini menggunakan perhitungan manual dan menggunakan SPSS 26 (dapat dilihat pada lampiran 16).

Pembahasan

Saat melakukan survei pada pertemuan pertama, siswa diberikan pretest untuk melihat hasil belajar siswa sebelum mendapat perlakuan. Kemudian pada pertemuan ke-3 dan ke-4 siswa diberikan materi (diskusi) dengan pendekatan pemecahan masalah. Selain itu pada sesi ke 4 yang juga merupakan sesi terakhir siswa melakukan posttest untuk melihat hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka penelitian ini dilakukan dari pendekatan pemecahan masalah yang menekankan pada bagaimana siswa berpikir kritis dalam membuat langkah-langkah pemecahan masalah berdasarkan langkah-langkah penyelesaian dari teori Polya. Hal ini juga sesuai dengan teori Mulyasa yaitu, pemecahan masalah adalah pendekatan pembelajaran yang menghadapkan siswa pada masalah sebagai konteks bagi siswa untuk belajar berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, memperoleh pengetahuan dan konsep penting dari materi pembelajaran 42 Dimana dalam penelitian ini siswa menghadapi permasalahan dalam bentuk latihan yang dapat diselesaikan sendiri oleh siswa dengan mengikuti langkah-langkah pemecahan masalah dari teori Polya. Sedangkan berdasarkan hasil analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa seperti pada beberapa penelitian antara lain penelitian Sri Andayani (2016), Mutia (2017) dan Rindang Ayu Meilinda (2021) yang mengungkapkan bahwa penggunaan pendekatan pemecahan masalah dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa dengan melihat nilai tes belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan pemecahan masalah.

Sedangkan penelitian Reni Maya Kasmita (2017) dan Silvia Nova Anggraini (2011) mengungkapkan bahwa menggunakan pendekatan pemecahan masalah dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa dengan melihat persentase peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya. Oleh karena itu berdasarkan hasil analisis data dan berdasarkan beberapa penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini menggunakan pendekatan pemecahan masalah dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa yang terlihat berdasarkan rata-rata belajar siswa. hasil pretest dan posttest mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan peneliti, disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa sebelum dan sesudah diterapkan pendekatan pemecahan masalah pada materi kuadrat.

Peneliti diharapkan dapat mengembangkan lebih lanjut tujuan dan bahan yang dapat digunakan dalam penelitian terkait pendekatan pemecahan masalah. Siswa diharapkan menerapkan pendekatan pemecahan masalah dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari dan lebih serius dalam belajar sehingga hasil belajar dapat tercapai dengan baik. Erwin Nurdiansyah dan Dinar Riaddin, “Perbandingan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Pendekatan Problem Solving dan Problem Statement Pada Siswa Kelas IV SD Swasta Rama Sejahtera Kota Makassar”, “Jurnal Pendidikan Matematika”, Vol 3, Nomor 1, Juni 2020.

Rindang Ayu Melinda, Pengaruh Penerapan Metode Pemecahan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Pendidikan Matematika SDN Selopuro 2 Pitu Ngawi, Skripsi, FTIK IAIN Ponorogo, 2021. Silvia Nova Anggraini, Peningkatan Hasil Belajar Matematika melalui Pendekatan Pemecahan Masalah pada Siswa Kelas VII SMPN I Sumbergempol Tulungagung, Skripsi, JT STAIN Tulungagung, 2011.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Berdasarkan sifat-sifat persegi yang mempunyai empat sudut yang sama besar yaitu 900 dan mempunyai dua diagonal yang sama panjang, maka panjang 𝑃𝑅̅̅̅̅. Agar siswa dapat memecahkan masalah, guru memberikan gambaran dengan mengajak siswa mengamati kotak-kotak persegi dengan tujuan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan mendasar. Agar siswa dapat memecahkan masalah berdasarkan teori Polya, guru memberikan latihan untuk dikerjakan siswa secara bersama-sama.

Guru memotivasi siswa dengan membimbingnya dalam melaksanakan tugas berdasarkan teori Polya yaitu langkah-langkah memahami masalah, merencanakan penyelesaian, melaksanakan rencana dan mengkaji langkah-langkah penyelesaiannya. Agar siswa dapat memecahkan masalah, guru memberikan gambaran dengan mengajak siswa mengamati kotak-kotak persegi untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan dasar. Agar siswa dapat memecahkan masalah berdasarkan teori Polya, guru memberikan latihan untuk dikerjakan siswa secara bersama-sama.

Guru memotivasi siswa dengan memberikan arahan dalam melakukan tugas berdasarkan teori Polya, yaitu dengan mengambil langkah-langkah untuk memahami masalah, merencanakan solusi, melaksanakan rencana tersebut, dan meninjau langkah-langkah penyelesaiannya. Dengan mengajukan pertanyaan, guru mengarahkan siswa pada kesimpulan mengenai langkah-langkah penyelesaian masalah.

Tabel Jawaban Responden
Tabel Jawaban Responden

Gambar

Tabel 3.2  Desai  Penelitian  One  Group  Pretest-Posttest  Design, 32
Tabel 2.1   Penelitian Terdahulu
Tabel Jawaban Responden
Tabel Data Responden
+6

Referensi

Dokumen terkait

pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan hasil belajar matematika bagi siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Gemolong tahun 2012/2013

Apakah penerapan metode pembelajaran problem solving dapat meningkatkan hasil belajar matematika bagi siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 2 Gemolong?..

Peneliti akan melakukan tindakan untuk mengatasi masalah dengan menerapkan pembelajaran problem posing yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan yang pertama sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar matematika khususnya pada materi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan yang pertama sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar matematika khususnya pada materi

Judul Skripsi : Penerapan Strategi Pembelajaran Quantum Teaching untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII di Madrasah Tsanawiyah Madani UIN Alauddin

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan yang pertama sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar matematika khususnya pada materi

Dengan demikian peneliti ingin mengadakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar Induksi matematika pada mata kuliah Pengantar dasar matematika pada mahasiswa