1. A. Kegunaan pengasaman pada sampel adalah Mencegah Presipitasi Mineral Air panas geothermal seringkali mengandung mineral-mineral yang mudah mengendap ketika suhu dan tekanannya berubah. Pengasaman dapat membantu mencegah atau mengurangi presipitasi mineral ini selama pengambilan sampel. Hal ini penting karena presipitasi mineral bisa menyumbat pipa-pipa dan peralatan pengambil sampel, sehingga mengganggu proses pengambilan sampel yang akurat.
Pengambilan sampling dilakukan dengan cara
Pada Akhir musim kering
Pada Titik keluaran langsung (temperatur dan debit tertinggi)
Fluida Dimasukkan dalam botol plastik (polietilen) dan gelas untuk analisa isotop
Disaring dan bisa diasamkan dengan HNO3 4N
Ukuran > 100 mL untuk analisa anion dan kation utama, ~20 mL untuk analisa isotop stabil 18O dan D
Deskripsi/informasi tentang sampel secara lengkap
Analisa anion dan kation utama, isotop stabil, unsur jejak
B. Gas Magmatik: ialah gas yang berasal dari magma di dalam bumi dan biasanya terlibat dalam proses vulkanik gas ini mengandung karbon dioksida sulfur dioksida, serta gas-gas yang
dilepaskan dari magma selama erupsi gunung api.
- Volkanik: ialah gas-gas yang dilepaskan selama erupsi vulkanik ini mencakup berbagai gas seperti air, karbon dioksida, sulfur dioksida yang ditemukan dalam material vulkanik yang dikeluarkan dari gunung api.
- Geothermal: ialah gas yang berasal dari reservoir panas bumi di dalam kerak bumi, yang mencakup uap air, gas metana, hydrogen sulfida serta gas-gas lain yang ditemukan di dalam sumber air panas kawah fumarole atau system geothermal.
3. Respon Umum yang didapatkan dari parameter geofisika ketika mengidentifikasi sebuah volcanic hosted geothermal system.
Interpretasi dari masing-masing dan keterkaitannya dengan sistem panasbumi!
Resistivity
Resistivitas merupakan kemampuan suatu batuan menghambat arus listrik. Pada geotermal system, resistivitas batuan dipengaruhi oleh host rock dan pore fluid properties pada batuan yang mencakup temperatur & tekanan, litologi dan struktur serta phase, serta salinitas. Dalam mengetahui keberadaan host rock pada suatu lokasi geothermal dapat dilihat berdasarkan nilai konduktivitas dan resistivitasnya. Keberadaan host rock dapat diidentifikasi jilka terjadinya anomali konduktivitas dan resistivitas pada lapangan yang dianalisis. Keberadaan host rock diketahui jika adanya perubahan konduktivitas yang mengalami penurunan secara tiba-tiba. Selain itu, keberadaan host rock juga dapat diidentifikasi berdasarkan temperatur nya. Jika semakin dekat dengan host rock maka temperatur akan semakin tinggi dan nilai resistivitasnya juga akan semakin meningkat hingga mencapai ribuan ohm.m.
Density
Dalam menganalisis host rock pada geothermal system, densitas dari batuan akan mengalami penurunan. Keberadaan host rock diidentifikasi berdasarkan densitas nya yang semakin menurun.
Densitas ini dipengaruhi oleh komposisi mineral, kepadatan dan porositas batuan. Pada host rock umumnya memiliki porositas yang baik, dan interaksi antara batuan oleh fluida atau uap. Hal tersebutlah yang mempengaruhi terjadinya penurunan densitas pada lokasi keberadaan host rock pada lokasi panas bumi.
Magnetic Properties
Sebuah volcanic hosted geothermal system akan merespon parameter magnetic properties dengan nilai yang destroyed. Di sekitar dari host rock akan memiliki nilai magnetic yang konstan, dan pada titik pusat (hiposenter) dari host rock akan memiliki nilai yang destroyed.
Microearthquakes
Temperatu fluida atau batuan dapat menyebar pada lokasi-lokasi yang memiliki sesar (struktur geologi). Sehingga, persebaran panas dapat bermigrasi dari host rock menuju satu lokasi yang dipengaruhi oleh sesar tersebut. Seperti pada gambar bahwa persebaran panasnya dipengaruhi oleh tiga sesar.
5. Pertimbangan dalam menentukan metode geofisika yang akan digunakan dalam melakukan eksplorasi dan pengembangan suatu lapangan panasbumi:
Sifat fisik batuan, dalam metode geofisika metode-metode yang digunakan tentunya dipengaruhi oleh jenis batuannya seperti densitas batuannya, dan parameter sifat fisik yang lain. Tidak semua metode geofisika dapat melakukan akuisisi pada batuan beku, atau tidak semua metode geofisika dapat digunakan pada batuan sedimen. Mak perlunya dipertimbangkan sifat fisik batuannya.
Dimensi Geofisika target, dalam melakukan metode geofisika dimensi atau geometri lapangan yang ingin dianalisis perlu dipertimbangkan. Agar metodenya dapat disesuaikan.
Data seringkali tidak unik, jangan jadikan data anomali menjadi acuan. Perlunya memastikan kebenaran data.
Perlu berintegrasi dengan Geologi untuk interpretasi, metode geofsisika dilakukan untuk mengetahui keadaan bawah permukaan. Namun, dalam menganalisis data tersebut, diperlukan integrasi dengan geologi untuk mengetahui potensi dan tindakan yang dilakukan dalam pengembangan lapangan tersebut pada tahap selanjutnya.
Keterbatasan Spasial &; Temporal data (resolusi), terbatasnya resolusi dan spasial yang menyebabkan metode geofisika perlu mengetahui target dimensi lapangan tersebut.
Adanya kebisingan, beberapa metode geofisika dapat merekam data dengan cukup detail, pastikan metode geofisika memperoleh data yang benar.
2. A) Asal air yang muncul sebagai manifestasi di permukaan berasal reservoar, fluida magmatik dan meteorik. Yakni, Sampel A dan F berasal dari reservoir, B dan D berasal dari fluida bikarbonat, C dan G berasal dari fluida meteorik dan E, H dari fluida magmatik.
B) Lapangan ini merupakan Vulcanic hydrothermal system. Lapangan ini merupakan sistem geotermal yang fluid dominated. Lokasi F, G, H merupakan lokasi asal dari fluida (in flow) yang kemudian bergerak ke daerah yang lebih rendah dan zona outflownya merupakan lokasi A dan F dikarenakan pada lokasi tersebut memiliki kandungan fluida yang telah equilibrium yang
merupakan ciri-ciri dari fluida reservoar. Dengan lokasi E, F, G, H merupakan liquid dominated.
Gas E,F dan G merupakan gas yang berasal dari reservoir yang terlihat pada plotting CO2-Ar-H2 berupa equilibrated liquid. Jika dlihat dari temperatur fluida bahwa temperatur fluida ke arah lokasi A dan F memiliki temperatur tinggi dan lokasi E,F,G, dan H temperatur yang tinggi berupa temperatur gas dan bukan fluida. Hal ini disebabkan oleh lokasi E menuju H memiliki lapisan batuan yang cukup tebal, sehingga temperatur fluida yang dihasikan cukup rendah.
Gambar Model Sistem Hidrotermal Lokasi
4. Mt
Konsep: Mengetahui/mencari resistivty yang Dimana resistivty yang memberi respon besar Parameter yang diukur: Resistivty
Parameter yang di analisis: mengetahui keberadaan host rock jika adanya perubahan konduktivitas Gravitasi
Konsep: Mengetahui/mencari densitas dengan melihat perubahan warna yang kontras Parameter yang diukur: perbedaan densitas
Parameter yang di analisis: bisa dapat mengetahui geometri komponen panas bumi, mengidentifikasi struktur geologi,monitoring reservoir.
Mikroseismik
Konsep: bisa dapat mengetahui/memperkirakan sebuah struktur serta potensi karna terdapat goyangan kecil pada permukaan
Parameter yang diukur: titik goncangan yang tinggi
Parameter yang di analisis: sumber panas, monitoring reservoir, serta mengetahui identifikasi struktur Magnetik
Konsep: Mencari menggunakan medan magnet untuk batuan yang lemah Parameter yang diukur:
Parameter yang di analisis: menganalisis daerah upflow, menganalisis daerah permeabilitas, analisis reservoir.