• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of PENGARUH EDUKASI MANAGEMENT TATALAKSANA KEPERAWATAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI IGD RSUD Dr. HARYOTO LUMAJANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of PENGARUH EDUKASI MANAGEMENT TATALAKSANA KEPERAWATAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI IGD RSUD Dr. HARYOTO LUMAJANG"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH EDUKASI MANAGEMENT TATALAKSANA KEPERAWATAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI IGD RSUD Dr.

HARYOTO LUMAJANG

Ririn Riana1), Dodik Hartono1), Nafolion Nur Rahmat1)

1)Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong Pajarakan Probolinggo Email:[email protected]

ABSTRACT

Introduction: Patient satisfaction is an important indicator that must be considered in health services in the emergency room. This study aims to determine the effect of Nursing Management Education on the Satisfaction Level of Patient Families at Igd Hospital Dr. Haryoto Lumajang. Method:This type of research is an experiment with a One-Group Pretest-Posttest Design. The population of all patients admitted to the Emergency Room (IGD) in January 2023 is 100 cases. The sample in this study were 30 people who were taken by quota sampling. The instrument used was a questionnaire. Data processing with the Mann-Whitney U Test processed with SPSS. Results and Analysis:The results of this study indicate that before getting education, 24 (80%) were dissatisfied, after getting education, 26 (86.7%) were very satisfied. The test results showed that there was an effect of education on nursing education on the level of satisfaction in the emergency room of Dr. Haryoto Lumajang Hospital in 2023 with a value of p = 0.000 <α 0,05. Discus, that is, there is an effect of education on management education on nursing management on the level of satisfaction in the Emergency Room of Dr. Haryoto Lumajang Hospital in 2023. So that health workers can provide earlier information to patient families about the flow and process of service so as to increase patient family satisfaction.

Keywords: Satisfaction, Education on nursing management Pendahuluan

Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator penting yang harus diperhatikan dalam pelayanan kesehatan di IGD. Kepuasan pasien adalah hasil penilaian dari pasien terhadap pelayanan kesehatan dengan membandingkan apa yang diharapkan sesuai dengan kenyataan pelayanan kesehatan yang diterima disuatu tatanan kesehatan rumah sakit (Evisusanti, 2020). Dengan demikian kepuasan pasien dirumah sakit tergantung bagaimana pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit tersebut. Namun pelayanan yang diberikan masih ada yang belum sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pasien dan kepuasan pasien masih belum sesuai dengan standar.

Ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan baik di Indonesia maupun di negara berkembang lainnya saat ini masih menjadi masalah. Data di rumah sakit salah satu negara ASEAN pada tahun 2016 didapatkan bahwa kepuasan pasien 79%, sedangkan standar yang ditetapkan kepuasan pasien >80%

dengan angka komplain 4–5 kasus/bulan

(Widiasari et al., 2019). Berdasarkan pada data Unit Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, (2022) diketahui bahwa capain kinerja kepuasan baru mencapai 92% target pencapaian sebesar 96%. Indikator kepuasan pelanggan yang diukur diantaranya adalah kepuasan terhadap senyum, salam sapa, pelayanan kesehatan dan kepuasan terhadap fasilitas yang ada di Unit Pelayanan Kesehatan. Hasil penelitian Arini & Fanida, (2018) memberikan hasil bahwa Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan di Instalasi Gawat Darurat Rumkital Dr. Ramelan,Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur dinyatakan sangat memuaskan. Hal tersebut dilihat dari perolehan presentase sebesar 83,28% yang berada pada interval 83%-100% dengan kategori sangat memuaskan. Berdasarkan data dari (Witcahyo et al., 2019) di Kabupaten Lumajang tahun 2019 secara kesuluruhan berasarkan nilai indeks kepuasan masyarakat di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Haryoto Kabupaten Lumajang Semester 2 tahun 2021 mencapai 87.67%.

(2)

Berdasarkan pada hasil studi pendahuluan yang dilakukan tanggal 1 November tahun 2022 dengan mengobservasi pada 10 keluarga pasien IGD RSUD dr Haryoto Lumajang memberikan hasil bahwa 60% keluarga pasien tidak puas dengan pelayanan yang diterima pada IGD. Sedangkan 40%

keluarga pasien puas. Alasan ketidakpuasan pasien terhadap layanan karena dinilai lambat dalam proses penanganan, prosedur yang rumit serta waktu penanganan yang lama.

Ketidakpuasan pasien saat dirawat di IGD disebabkan oleh beberapa faktor.

Faktor kepuasan pasien menurut Nurlina, (2018) kenyamanan lingkungan, prosedur pelayanan, waktu tanggap dan keterampilan petugas kesehatan dengan kepuasan pasien IGD. Faktor kepuasan pasien di tentukan oleh keseluruhan pelayanan yaitu pelayanan administrasi / pendaftaran pasien, dokter, perawat, obat– obatan, sarana dan peralatan, fasilitas dan lingkungan fisik Rumah Sakit serta pelayanan administrasi (Rikayoni, 2020).

Studi tentang kepuasan pasein pernah dilakukan oleh (Nurlina et al., 2019) mengenai Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kepuasan Pasien Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit. Memberikan hasil bahwa Ada hubungan signifikans keterampilan petugas kesehatan, kenyamanan lingkungan, prosedur pelayanan dan waktu tanggap dengan kepuasaan pasien IGD Rumkit. Penelitian (Rochana & Djogotuga, 2020) mengkaji Kepuasan Pasien Stagnan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Kupang memberikan hasil bahwa 89% pasien stagnan puas terhadap pelayanan IGD.

Tingkat kepuasan pasien stagnan tertinggi pada dimensi responsiveness (99,1%) dan yang terendah pada dimensi tangible (78,9%). Kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien stagnan di IGD masih perlu ditingkatkan terutama pada dimensi tangible walaupun mayoritas pasien puas terhadap pelayanan IGD.

Salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dengan cara menerapkan edukasi management tatalaksana. Edukasi adalah kegiatan memberikan pemahaman kepada keluarga pasien mengenai tatalaksan dalam IGD.

Manakala keluarga pasien mengetahui dengan baik mengenai tatalaksana, maka ada kemungkinan keluarga pasien akan lebih sabar dan memahamai prosesnya.

Kebanyakan keluarga pasien tidak mengetahui secara pasti dan benar alura atau proses tatalaksana di IGD. Hal ini menimbulkan persepsi bahwa pelayanan IGD kurang memuaskan. Pemberian edukasi tatalaksana diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada pasein dan keluarga pasien.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Edukasi Management Tatalaksana Keperawatan terhadap Tingkat Kepuasan Keluarga Pasien di IGD RSUD dr Haryoto Lumajang”.

Metode

Desain penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Desain penelitian pre- eksperimental designs jenis One-Group Pretes-Posttest Design (Nursalam, 2017).

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang akan diteliti (Hidayat, 2017). Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien yang masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada bulan Januari 2023. P opulasi pasien masuk IGD bulan Januari 2023 adalah 43 kasus.

Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 orang. Pada penelitian ini menggunakan tehnik Quota sampling.

Menurut Sugiyono, (2017) Quota sampling artinya teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Variabel dalam penelitian yaitu variabel bebas edukasi management tatalaksana keperawatan dan variabel terikat kepuasan keluarga pasien.

Penelitian ini telah dilakukan di RSUD dr

(3)

Haryoto Lumajang. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Analisis data terdiri analisis univariate dan analisis bivariate yang diolah secara komputasi dengan program SPSS.

Hasil

1) Distribusi Frekuensi kepuasan keluarga pasien sebelum edukasi tatalaksana keperawatan di IGD RSUD dr Haryoto Lumajang tahun 2023

Tabel 1 Distribusi Frekuensi kepuasan keluarga pasien sebelum edukasi tatalaksana keperawatan di IGD RSUD dr Haryoto Lumajang tahun 2023

No Kepuasan keluarga pasien sebelum edukasi

Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat Puas 3 10.0

2 Puas 3 10.0

3 Tidak Puas 24 80.0

Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel 1 diperoleh data bahwa tingkat kepuasan tatalaksana keperawatan di IGD RSUD dr Haryoto Lumajang sebelum mendapatkan edukasi tatalaksana keperawatan adalah tidak puas sebanyak 24 (80%), dan paling rendah adalah sangat puas dan puas sebanyak 3 (10%).

2) Distribusi Frekuensi kepuasan keluarga pasien sesudah edukasi tatalaksana keperawatan di IGD RSUD dr Haryoto Lumajang tahun 2023

Tabel 2 Distribusi Frekuensi kepuasan keluarga pasien sesudah edukasi tatalaksana keperawatan di IGD RSUD dr Haryoto Lumajang tahun 2023

No Kepuasan keluarga pasien sesudah edukasi

Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat Puas 26 86.7

2 Puas 4 13.3

Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel 2 diperoleh data bahwa tingkat kepuasan tatalaksana keperawatan di IGD RSUD dr Haryoto Lumajang sesudah mendapatkan edukasi tatalaksana keperawatan adalah sangat puas sebanyak 26 (86,7%), dan paling rendah adalah puas sebanyak 4 (13,3%).

3) Analisis Data

Tabel 3 Hasil uji Statistik

Test Statisticsa Kepuasan Keluarga pasien Mann-Whitney U 57.000

Wilcoxon W 522.000

Z -6.410

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 Sumber: Data primer diolah

Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney U yang dianalisis dengan menggunakan SPSS pada table 3 diperoleh nilai signifikansi (Asymp. Sig) antara kepuasan keluarga pasien sebelum edukasi tatalaksana keperawatan dengan yang mendapatkan edukasi tatalaksana keperawatan di IGD RSUD dr Haryoto Lumajang tahun 2023 sebesar 0,000 <

0,05, artinya ho ditolak dan h1 diterima, sehingga ada pengaruh edukasi tatalaksana edukasi tatalaksana keperawatan terhadap tingkat kepuasan di IGD RSUD dr Haryoto Lumajang tahun 2023

Pembahasan

1. Tingkat kepuasan keluarga pasien di IGD sebelum edukasi Management Tatalaksana Keperawatan di IGD RSUD dr Haryoto Lumajang.

Hasil penelitian diperoleh data bahwa tingkat kepuasan tatalaksana keperawatan di IGD RSUD dr Haryoto Lumajang sebelum mendapatkan edukasi tatalaksana keperawatan adalah tidak puas sebanyak 24 (80%), dan paling rendah adalah sangat puas dan puas sebanyak 3 (10%).

(4)

Menurut Kemenkes RI, (2020) pasien yang masuk ke IGD rumah sakit tentunya butuh pertolongan yang cepat dan tepat untuk itu perlu adanya standar dalam memberikan pelayanan gawat darurat sesuai dengan kompetensi dan kemampuannya sehingga dapat menjamin suatu penanganan gawat darurat dengan response time yang cepat dan penanganan yang tepat.

Semua itu dapat dicapai antara lain dengan meningkatkan sarana, prasarana, sumberdaya manusia dan manajemen Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit sesuai dengan standar.

Keadaan ini menyebabkan pasien atau kelaurga pasien berharap agar pasien segera ditangani dengn secepat mungkin. Kondisi ini akan menjadikan kualtas pelayana menjadi buruk manakala harapan keluarga pasien tidak sesuai dengan yang diterima. Persepsi pasien ini terbentuk sesuai dengan yang diketahuinya tanpa melakukan komfirmasi kepada petugas layanan kesehatan.

Berdasarkan pengamatan dilapangan memberikan pemhaman bahwa faktar ketidaktahuan berkaitan dengan alur atau prosedur kerja dalam menanagi pasien gawat darurat menjadinya kesejangan antara hal yang diinginkan keluarga pasien yaitu pelayanan cepat dan pasien ditangai dengan cepat. Sementara dari sisi pelayanan terdapat bebeapa standart kerja yang harus diteapakan dalam menangani setiap pasien gawat darurat masuk. Alur dan standart kerja ini kebanyakan tidak diketahui oleh pasien maupun keluarga pasien. Perbedaan persepsi keluarga pasien berkaitan dengan kualitas pelayanan yang sangat minim atau tidak mengetahui prosedur

kerja rumah sakit menjadikan persepsi yang negative terhadap pelayanan yang diberikan. Keluarga pasien akan menilai kualitas pelayanan buruk dan cenderung tidak puas dengan pelayanan yang diterima.

2. Tingkat kepuasan keluarga pasien di IGD sesudah edukasi Management Tatalaksana Keperawatan di IGD RSUD dr Haryoto Lumajang

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa tingkat kepuasan tatalaksana keperawatan di IGD RSUD dr Haryoto Lumajang sesudah mendapatkan edukasi tatalaksana keperawatan adalah sangat puas sebanyak 26 (86,7%), dan paling rendah adalah puas sebanyak 4 (13,3%).

Menurut Pratama et all, (2021) dalam keperawatan kesehatan dan komunitas mendefinisikan edukasi sebagai upaya yang berbentuk proses seseorang atau kelompok meningkatkan dan melindungi kesehatan mereka dengan cara meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan meningkatkan kemauan yang didorong karena adanya faktor tertentu. Salah satu keahlian yang harus dimiliki oleh petugas medis adalah mampu menjalankan program edukasi pasien dan keluarga. Oleh karena itu, dalam menjalankannya seorang tenaga medis haruslah memiliki kemampuan serta keahlian dalam melakukan program edukasi pasien dan keluarga untuk memenuhi kepuasan pasien terhadap pelayanan medis (Nurmawati &

Pramesti, 2021)

Berdasarkan hasil analisis peneliti berkaitan dengan pemberian edukasi

tatalaksana keperawatan

menggambarkan bahwa edukasi adalah

(5)

pemberian inrformasi seputar alur dan prosedur pelayanan yang terdapat pada IGD rumah sakit dr Haryoto. Pemberian informasi sputar alur dan prosedur pelayanan ini diharapakan keluarga pasien dapat memhamai proses pelayanan tahap demi tahap sesuai dengan standart ekrja rumah sakait.

Keluarga pasien yang awalnya tidak mengetahui prosedur dan alur pelayanan, setelah diberikan informasi akan dapat memahami setiap proses dari pelayanan yang diberikan. Edukasi memiliki artinya penyelarasan antara pemahaman dan pengetahuan keluarga pasien tentang alur dan prosdeur kerja pelayanan. Harapnnya dari pemberikan informasi ini, akan membuat keluarga pasien memahami bahwa pasein sudah mendapatkan pelayanan terbaik sesuai standart kerja.

3. Pengaruh Edukasi Management Tatalaksana Keperawatan terhadap Tingkat Kepuasan Keluarga Pasien di IGD RSUD dr Haryoto Lumajang

Berdasarkan uji Mann-Whitney U yang dianalisis dengan menggunakan SPSS diperoleh nilai signifikansi (Asymp. Sig) antara kepuasan keluarga pasien sebelum edukasi tatalaksana keperawatan dengan yang mendapatkan edukasi tatalaksana keperawatan di IGD RSUD dr Haryoto Lumajang tahun 2023 sebesar 0,000 <

0,05, artinya ho ditolak dan h1 diterima, sehingga ada perbedaan kepuasan keluarga pasien sebeluam dan sesudah mendapatkan edukasi tatalaksana keperawatan di IGD RSUD dr Haryoto Lumajang tahun 2023. Hipotesis dalam penelitian ini diterima dan terbukti secara statistik.

Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Maisaroh dkk, 2022) bahwa ada hubungan antara pelayanan edukasi dengan tingkat kepuasan pasien.

Program edukasi pasien dan keluarga merupakan tugas utama perawat yang harus diketahui guna meningkatkan tingkat kepercayaan pasien yang tentunya berimbas kepada kepuasan yang dimiliki oleh pasien itu sendiri.

Implementasi program edukasi pasien dan keluarga di rumah sakit sudah sepantasnya dilakukan oleh seluruh perawat yang berada di lingkup kerja rumah sakit itu sendiri (Al-Harajin dkk, 2019). Namun hal tersebut tak etis jika sepenuhnya tanggung jawab itu diemban oleh perawat saja, program edukasi pasien dan keluarga sudah menjadi tanggung jawab seluruh paramedis yang ada di lingkup kerja rumah sakit dan tentunya dibawah pengawasan pihak manajemen mutu rumah sakit (Pratiwi el all, 2020).

Hasil penelitian ini menunjukan relevansi dengan teori. Artinya edukasi tatalaksana keperawatan efektif terhadap kepuasan pasien dan kelaurga pasien berkaitan dengan kuelaitas pelayanan yang diberikan di IGD.

Faktor ketidaktahuan pasien maupun keluarga pasien mengenai alur dan prosedur kerja di ruang IGD menyebabkan mereka memiliki persepsi yang buruk terhadap pelayanan. Hal ini disebabkan karena setiap keluarga pasien menuntut segera ada tindakan langsung kepada pseian tanpa masih melalui proses yang dianggap meghambat proses pelayanan seperti konsul dokter spesialis, konsul poli lainnya dan sebagainya. Bagi keluarga pasien hal ini sangat menghambat,

(6)

padahal alur dan standart kerja rumah sakit perlu diteapkan agar penaganagan bisa tepat dan cepat. Permberian edukasi adalah upaya memberikan informasi kepada psien dan keluarga menganai proses atau tahapan dalam proses pelayanan dan pemberian tidakan terhadap pasien. Edukasi dapat menanamkan kepercayaan kepasien keluarga pasien bahwa tindakan yang dilakukan perawat demi pelayanan yang terbaik.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan keluarga pasien di IGD sebelum diberikan edukasi Management Tatalaksana Keperawatan di IGD RSUD dr Haryoto Lumajang dalah tidak puas (80%). Tingkat kepuasan keluarga pasien di IGD sesudah diberikan edukasi Management Tatalaksana Keperawatan di IGD RSUD dr Haryoto Lumajang adalah sangat puas (86,7%). Ada Pengaruh Edukasi Management Tatalaksana Keperawatan terhadap Tingkat Kepuasan Keluarga Pasien di IGD RSUD dr Haryoto Lumajang dibuktikan dengan nilai p value sebesar 0,000 < 0,05.

Daftar Pustaka

Al-Harajin dkk. (2019). The Association between Waiting Time and Patient Satisfaction in Outpatient Clinics : Findings from a Tertiary Care Hospital in Saudi Arabia. Journal of Family and Community Medicine,

2(6), 17–22.

https://doi.org/10.4103/jfcm.JFCM.

Arini, V. M., & Fanida, E. H. (2018).

Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan IGD di Rumkital Dr.

Ramelan Kota Surabaya. Universitas

Sumatera Utara, 5(8), 1–7.

Evisusanti. (2020). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien Di Puskesmas Puskesmas Tiban Baru Tahun 2020. Journal of Chemical Information and Modeling, 21(1), 1–

9.

https://doi.org/10.1016/j.tmaid.2020.

101607%0Ahttps://doi.org/10.1016/j .ijsu.2020.02.034%0Ahttps://onlineli brary.wiley.com/doi/abs/10.1111/cja g.12228%0Ahttps://doi.org/10.1016/

j.ssci.2020.104773%0Ahttps://doi.or g/10.1016/j.jinf.2020.04.011%0Ahtt ps://doi.o

Hartono, Dodik. (2017). Effect of Nurse Caring Behavior Against Client Satisfaction Levels in Nursing Care In Paviliun Maskin of Waluyo Jati Hospital Kraksaan Probolinggo.

Proceeding Surabaya International Helath Conference. Volume 1 Nomor 1. Juli (2017). ISBN 978- 602-60139-5-8.

Hidayat. (2017). Metode penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis.

Data. Jakarta: Salemba Medika.

Kemenkes RI. (2020). Bab 2: Pelayanan

Antenatal Terpadu.

https://repository.binawan.ac.id/1451 /4/Pages from Pelayanan Antenatal Terpadu_Bab II.pdf

Maisaroh dkk. (2022). Hubungan Pelayanan Edukasi dengan Tingkat Kepuasan Pasien Hipertensi. Jintan:

Jurnal Ilmu Keperawatan, 2(1), 33–

39.

Nurlina. (2018). Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kepuasan Pasien Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Tni Ad Tk Iv 02.07.04 Bandar Lampung Tahun 2017.

Nurlina, D., Rifai, A., & Jamaluddin, J.

(2019). Faktor-Faktor Yang

(7)

Memengaruhi Kepuasan Pasien Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit TNI AD Tk Iv 02.07.04 Bandar Lampung Tahun 2017. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 8(03), 78–

88.

https://doi.org/10.33221/jikm.v8i03.

299

Nurmawati & Pramesti. (2021). Patient Satisfaction Of Inpatient Social Security Administrator For Health In Hospital. Jurnal Saintika Medika,

17(2), 124–133.

https://doi.org/10.22219/sm.Vol17.S MUMM2.16281.

Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan (4th ed). Jakarta : Salemba Medika.

Pratama et all. (2021). Pengaruh Sosialisasi Diagram Pareto terhadap Pengetahuan dan Minat Perawat dalam Pengelolaan Bahan Habis Pakai. Jurnal Kesehatan Vokasional,

6(1), 42.

https://doi.org/10.22146/jkesvo.6096 4.

Pratiwi el all. (2020). Optimalisasi Supervisi Pemberian Edukasi Pasien dan Keluarga pada Rumah Sakit di Jakarta Selatan. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan, 8(2), 231–242.

https://doi.org/10.20527/dk.v8i2.775 8.

Rikayoni. (2020). Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Di Ruangan Intalansi Gawat Darurat Rumah Sakit Islam Siti Rahmah Padang Tahun 2019.

Menara Ilmu, XIV(01), 126–134.

Rochana, N., & Djogotuga, N. N. (2020).

Kepuasan Pasien Stagnan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Kupang.

Holistic Nursing and Health Science,

3(2), 12–20.

https://doi.org/10.14710/hnhs.3.2.20 20.12-20

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Unit Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. (2022). Laporan Akuntabilitas Kinerja Unit Pelayanan Kesehatan Tahun 2021.

Instansi Pemerintah Unit Pelayanan Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.

Widiasari, W., Handiyani, H., &

Novieastari, E. (2019). Kepuasan Pasien Terhadap Penerapan Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit. Jurnal Keperawatan Indonesia,

22(1), 43–52.

https://doi.org/10.7454/jki.v22i1.615 Witcahyo, E., Ma’rufi, I., & Prasetyo, A.

(2019). Laporan Kegiatan Survei Kepuasan Masyarakat Pada Pelayanan Kesehatan Di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabpaten

Lumajang Tahun 2019.

https://sakip.lumajangkab.go.id/saki p/dinkes/2019/LAPORAN_IKM_DI NKES_LMJ_2019.pdf

Referensi

Dokumen terkait

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul : “Hubungan Persepsi Pasien Dengan Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Gizi pada RSUD

Keperawatan Pada Pasien Efusi Pleura dengan Prioritas Masalah Gangguan Pemenuhan. Kebutuhan Oksigenasi di

Hasil penelitian ini menentukan bahwa persepsi pasien tentang pelayanan keperawatan di poliklinik jantung RSUD Dr Pirngadi Medan adalah persepsi pasien yang kategori persepsi

Latar belakang pentingnya diatur standar IGD karena pasien yang masuk ke IGD rumah sakit tentunya butuh pertolongan yang cepat dan tepat untuk itu perlu adanya standar

Saya Kiki Rezeki Taufik Rahman mahasiswa Fakultas Keperawatan USU yang sedang melakukan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “ Kepuasan Keluarga Pasien Pada

Jawablah pertanyaan di bawah ini yang menyangkut kepuasan pasien pada pelayanan keperawatan setelah anda menerima/ mengalami pelayanan keperawatan di RSUD Sidikalang dengan

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN MELALUI INTERVENSI TEKNIK DISTRAKSI PERNAPASAN PADA PASIEN TN.S DAN TN.J DENGAN DIAGNOSIS ACUTE CORONARY SYNDROME DI IGD RSUD PASAR MINGGU KARYA ILMIAH

Pada penelitian ini aplikasi triase menggunakan metode START berbasis digital yang sudah dijalankan di IGD RSUD Taman Husada Bontang sejak Tahun 2022 namun belum di adakan penelitian