PENGARUH LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MTS QAMARUL
HUDA BAGU TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Oleh
THOMI SATRIA GUNAWAN NIM 160.104.115
PRODI TADRIS IPA BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2022
PENGARUH LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MTS QAMARUL
HUDA BAGU TAHUN PELAJARAN 2021/2022
“Skripsi diajukan kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram untuk Melengkapi Persyaratan mencapai gelar
Sarjana Pendidikan”
Oleh
THOMI SATRIA GUNAWAN NIM 160.104.115
PRODI TADRIS IPA BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2022
iii
iv
vi
vii MOTTO
"Jangan kamu merasa lemah dan jangan bersedih, sebab kamu paling tinggi derajatnya jika kamu beriman." (Q.S Ali
Imran: 139)
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Semesta Alam, karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis bisa menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW., juga kepada keluarga, sahabat, dan semua pengikutnya.
Aamiin.
Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak akan berhasil dan memiliki nilai tambah tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membimbing dan membantu, yaitu : 1. Bapak Dr. M. Harja Efendi, M.Pd sebagai pembimbing I yang telah banyak
mengajarkan kiat-kiat dalam proses penyusunan skripsi ini dan dengan kebaikan hatinya penulis dapat melewati tahap demi tahap dalam menyelesaikan skripsi penelitan ini.
2. Ibu Risa Umami M.Sc sebagai pembimbing II yang banyak
memberikan koreksi dan nasihat-nasihat kebaikan yang pada akhirnya penulis sadari bahwa semua tidak terlepas dari usaha dan do’a. Semua itu penulis jadikan pembelajaran yang sangat berharga.
3. Ibu Nurdiana, MP selaku Wali Dosen beserta Seluruh Jajaran Civitas Akademika Jurusan IPA Biologi UIN Mataram serta semua temanteman jurusan yang ikut serta memberi arahan dan nasihat yang membangun.
4. Bapak Dr. M. Harja Efendi, M.Pd serta Ibu Dr. Nining Purwati, M.Pd. selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Prodi Tadris IPA Biologi yang turut serta dalam proses terselesainya skripsi penelitian ini.
5. Bapak Dr. Jumarim, M.H.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Mataram yang telah berupaya melancarkan setiap kebutuhan mahasiswanya.
6. Bapak Prof. Dr. Masnun, M.Ag. selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram yang telah banyak Penulis dengar cerita hidupnya dan
ix
banyak memotivasi serta seluruh Petugas Akademik yang telah berupaya untuk melancarkan setiap pemberkasan yang penulis butuhkan.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini sangat jauh dari kata sempurna dan perlu banyak perbaikan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran guna kesempurnaan dan perbaikan. Sehingga memberikan manfaat bagi bidang pendidikan khususnya kepada penulis sendiri maupun pembaca pada umumnya.
Mataram, 22 September 2022
Penulis,
Thomi Satria Gunawan NIM.160.104.115
x DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN JUDUL ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
NOTA DINAS PEBIMBING iv
PERYATAAN KEASLIAN SKRIPSI v
PENGESAHAN vi
MOTO vii
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI x
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 4
D. Manfaat 5
E. Definisi Operasional 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA 7
A. Kajian Pustaka 7
1. Kajian Pustaka 7
2. Kerangka Berpikir 9
3. Hipotesis 10
BAB III METODE PENELITIAN 11
A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian 11
1. Jenis penelitian 11
2. Pendekatan Penelitian 11
xi
B. Populasi dan sempel 12
1. Populasi Penelitian 12
C. Waktu dan Tempat Penelitian 13
1. Waktu penelitian 13
2. Tempat Penelitian 13
D. Variabel Penelitian 13
1. Variabel Indevenden atau Bebas 14
2. Varibel Dependen atau Terikat 14
E. Desai Penelitian 14
F. Itumen/Alat dan Bahan Penelitian 15
1. Uji Validitas 19
2. Uji Realibutas 20
G. Teknik Pengumpulan Data 22
1. Kuesioner (Angket) 22
2. Observasi 23
3. Dokumentasi 24
H. Teknik Analisi Data 25
1. Uji Normalitas 26
2. Uji Hipotesis 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 28
A. Hasil Penelitian 28
1. Hasil Uji Prasyarat 28
2. Uji Hipotesis 38
B. Pembahasan 32
BAB IV PENUTUP 38
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Jumlah Siswa MTs NW Qomarul Huda Bagu.
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Soal, Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas,
Tabel 3.4 Kriteria Koefisien Korelasi Realibilitas Instrumen, Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Soal,
Tabel 3.6 Klasifikasi Tingkat Kesukaran, Tabel 4.1Nilai Peserta Didik
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas, Tabel 4.3 Hasil Uji t
xiii
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Bagan Kerangka Berpikir
xiv
PENGARUH LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
TERHADAP MOTIVASIBELAJAR SISWA MTS QAMARUL HUDA BAGU TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Oleh :
Thomi Satria Gunawan NIM : 160.104.115
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh Lembar Keja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Pendekatan PBL (Problem Based Learning) terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik MTs Qomarul Huda Bagu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2022 sampai dengan bulan Novermber 2022 di MTs Qomarul Huda Bagu. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini Kelas VIII F MTs Qomarul Huda Bagu sebanyak 1 kelas dengan jumlah peserta didik sebanyak 26 orang. Sample yang digunakan sebanyak satu kelas yang diambil dengan teknik cluster random sampling, yaitu kelas VIII F sebanyak 26 peserta didik. Teknik pengumpulan dat a yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik teks dan observasi. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar pada LKPD. Tes ini berupa pilihan sebanyak 20 butir soal dengan 10 soal Valid. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t dengan taraf signifikan (α) 5%. Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan dan analisis data, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh LKPD Berbasis Problem Based Learning terhadap motivasi belajar siswa MTs Qomarul Huda Bagu
Kata Kunci : Problem Based Learning, Motivasi Belajar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting untuk membangun pendidikan di Indonesia. Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan atau keahlian dalam kesatuan organis harmonis dinamis, di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. 1
Menurut Johnson dan Smith (1991) dalam Lie pendidikan merupakan interaksi pribadi di antara para siswa dan di antara guru dan siswa. Kegiatan pendidikan adalah suatu proses sosial yang terjadi ketika masing-masing orang berhubungan dengan orang lain dan membangun pengertian serta pengetahuan bersama.2Khususnya dalam pembelajran biologi proses di atas dimaksudkan agar siswa berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran agar terlatih untuk meningkatkan daya berfikirnya (logika) untuk dapat menemukan sendiri konsep dasar dari materi yang sedang dipelajarimelalui bahan ajar atau media pendidik yang ada di setiap sekolah.
1Suyadi, A. (2018). Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Hukum. Jurnal Surya Kencana Satu : Dinamika Masalah Hukum Dan Keadilan, 9(1), 1.
https://doi.org/10.32493/jdmhkdmhk.v9i1.1173
2Azizah, N. (2016). Pengembangan LKPD Dan Penerapannya Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Kimia Siswa. Jurnal Pijar Mipa, 11(1), 60–64. https://doi.org/10.29303/jpm.v11i1.7
2
Salah satu media pendidikan yang umum di gunakan di sekolah adalah LKPD ( lembar kerja peserta didik ). Banyak sekali LKPD yang beredar di setiap daerah namun tidak semua memadai dengan kriteria sesui pembelajaran yang ideal baik di metode maupun sistematika pembelajaran.PengaruhLembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis Problem Based Learning(PBL) di Setiap sekolah sangat perlu adanya untuk peningkatkan kuliatas bahan ajar yang ada.
Dalam model pembelajaran dengan pendekatan Problem Based Learning, peserta didik diharapkan untuk terlibat dalam proses penelitian yang mengharuskannya untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada, mengumpulkan data, dan menggunakan data tersebut untuk melakakukan pemecahan masalah.
Selain itu hasil observasi pada tanggal 20 Juli 2022dan wawan cara dari ibuk guruSusmila Hidayati walikelas VIII F dan siswi (Zaenul Fahmi) VIII F yang ada di Di MTs Qamarul Huda Bagu. ternyata banyak peserta didik yang kurang minat belajar karna kurangnya motivasi belajar, dimana yang dimaksud adalah bahwa siswa kurangnya motivasi diri seperti bersifat acuh tak acuh, malas dan semangat belajar IPA yang masih rendah, peserta didik juga tidak mampu memotivasi diri sendiri seperti contohnya seorang anak diberikan 10 soal latihan pada mid semester yang terbilang sangat mudah dikerjakan, namun kenyataannya anak tersebut hanya mampu menyelesaikan separuh dari soal tersebut, selebihnya tidak dikerjakan dengan alasan merasa lelah, jenuh atau ingin melakukan aktivitas lain. Hal ini yang mempengaruhi hasil belajar karena peserta didik tidak memiliki motivasi untuk belajar. Sehingga
3
banyak peserta didik yang memiliki nilai dibawah KKM (Ketuntasan Keriteria Minimum) khususnya pada pelajaran IPA. Oleh karena itu, sekolah dan pendidik harus bekerja sama untuk membantu mengarahkan para peserta didik yang bermasalah agar mereka bisa meraih hasil belajar yang baik. Untuk mengantisipasi masalah tersebut agar tidak berkelanjutan maka para pendidik harus terus berusaha menggali faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar IPA siswa salah satunya faktor internal yaitu kurangnya motivasi pembelajaran .
Maslah-maslah yang timbul tersebut tentu saja membutuhkan perhatian, bukan hanya dari pendidik tetapi dari semua elemen masyarakat yang terlibat dalam peroses pendidikan siswa. Perhatian utama untuk pendidik harus selalu kereatif untuk melakukan inovasi-inovasi pengembangan pembelajaran yang bisa memberikan pemahaman siswa dan bisa berbuat untuk lingkungan sekitar. Sumber belajar harus di perhatikan pendidik untuk menjawab tantang tersebut, dan salah satu sumber belajar yang di gunakan pendidik di MTs Qamarul Huda Bagu buku interaktif ilmu pengetahuan alam.
Proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan pendekatan saintifik di lakukan dengan menyentuh tiga ranah, yaitu ranah sikap, ranah pengetahuan, dan ranah keterampilan. Siswa diarahkan untuk membandingkan hasil prediksi jawaban dari siswa dengan teori melalui proses eksperimen dengan menggunakan metode ilmiah. Pengalaman langsung pada saat pembelajaran dapat membantu siswa untuk
4
memperoleh pengetahuann yang lebih mendalam mengenai ilmu yang dipelajarinya.3
Melalui pendidikan karakter, nilai, moral,dan akhlak, pendidikan budi pekerti. Model pembelajaran Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang tepat untuk membantu peserta didik aktif dan mandiri dalam mengembangkan kemampuan berpikir memecahkan masalah melalui pencarian data sehingga diperoleh solusi dengan rasional dan autentik4. Problem Based Learnig tidak asing kita dengar dan sering di gunakan dalam pengembangan pembelajaran, akan tetapi dalam dunia pendidikan pengembangan dalam pembelajaran harus tetap di lakukan karna kondisi dan situasi sosil budaya yang setiap tahun ada perubahan.
B. Rumusan Masalah
Pengaruh LKPDBerbasis Problem Based Learning(PBL) untukmotivasi belajar Siswa yang ada di MTs Qamarul Huda Bagu.
C. Tujuan
Mengetahui pengaruh LKPDBerbasis Problem Based Learning(PBL) untuk motivasi belajar Siswa yang ada di MTs Qamarul Huda Bagu.
3Suhenriyadi, A.,Suyanto, E., & Wahyudi, I. (2015). Pengembangan LKPD Model PembelajaranKooperatif Tipe Stad Dengan Pendekatan Saintifik. Jurnal Pembelajaran Fisika Universitas Lampung, 3(4), 120633.
4 Husein Batubara, H., & Noor Ariani, D. (2015). MODEL PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ADAPTIF DI SEKOLAH DASAR Hamdan. Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, 5(1), 33–46.
5 D. Manfaat
Pengaruh LKPD dengan pembelajaran Berbasis Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan motivasi siswa MTs Qamarul Huda Bagu ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
1. Bagi Siswa
LKPD dapat digunakan sebagai panduan belajar bagi siswa dikelas atau sebagai sarana belajar mandiri bagi siswa dirumah dan dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran.
2. Bagi Guru
LKPD dapat mempermudah guru dalam melaksanakan proses belajar, Sebagai masukan dan membangun pemikiran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah menggunakan LKPD dengan model pembelajaran Berbasis Problem Based Learning(PBL) yang tepat.
3. Bagi Peneliti
Memberikan wawasan dan pengalaman bagi peneliti mengenai perangkat pembelajaran dengan model Berbasis Problem Based Learning (PBL).
4. Bagi Pembaca
Memberikan informasi model perangkat pembelajaran LKPDberbasis Problem Based Learning(PBL) untuk motivasi belajar siswa belajar siswa MTs Qamarul Huda Bagu, baik dalam model pembelajaran, materi, kelas maupun jenjang pendidikan yang lain.
6 E. Definisi Operasional
Ruang lingkup pada penelitian ini adalah :
1. Dalam penelitian ini, produk yang di uji coba adalah media pembelajaran berupa LKPD menggunakan pembelajaranberbasis Problem Based Learning(PBL) untuk motivasi belajar siswaMTs Qamarul Huda Bagu.
2. Mengetahui kemampuan siswa dan model pembelajaran guru adalah peroses awal untuk mengkaji lebih dan mengembangkan mutu pendidikan yang ada dengan integrasi zaman yang saat ini lebih mengedepankan elektronik untuk kegiatan sehari hari. Sehingga perlu adanya penelitian dengan data yang ada.
3. Penelitian ini dilakukan di MTs Qamarul Huda Bagu yang terletak di Jln. H. Badarudin No.4-5 Desa Bagu Kec. Pringgarata : Kabupaten Lombok Tengah NTB.
7 BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Kajian pustaka
1. Kajian pustaka
berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan maka peneliti mendapatkan beberapa penelitian terdahulu yang masih sejenis dengan penelitian ini diantaranya sebagai berikut:
a. Penelitian yang dilakukan Frieda Wijayanti tentang pengaruh LKS IPA Berbasis Multiple Intelligences pada Tema Energi dan Kesehatan untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa (2017). Hasil penelitian menunjukan bahwa LKS tersebut dinyatakan layak sesuai instrument BSNP dengan rata-rata skor validasi komponen isi 3,70, komponen kebahasaan 3,87 dan komponen penyajian 3,67. Penerapan LKS IPA berbasis Multiple Intelligences diukur dengan uji gain dengan nilai peningkatan sebesar 0,71 berkriteria tinggi. Sikap kreatif pada setiap pertemuan mengalami peningkatan dengan skor rata-rata ≥62%.
b.Penelitian yang dilakukan oleh Alamauludatul Kamilah (2017) tentang Pengaruh Modul Biologi Berbasis Islam-Sains Sebagai Bahan Ajar Mandiri pada Sub Materi Pokok Komponen Eosistem untuk Siswa Kelas X Madrasah Aliyah. Kesimpulannya penilaian kualitas Modul oleh ahli keterpaduan, ahli materi dan peer reviewer dan guru biologi menunjukan kategori sangat baik (SB). Hasil respon siswa X
8
MAN Yogyakarta III sangat setuju (SS) terhadap adanya modul tersebut.
c. Penelitian ayng di lakukan Yasmine Khairunnisa Fitria Rizkiana, Herlina AprianiProgram Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari.“Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Tematik Pada Materi Fotosintesis Terhadap Motivasi, Kemandirian, Dan Hasil Belajar”. Hasil penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan LKPD tematik terhadap motivasi belajar peserta didik kelas kontrol dan kelas eksperimen. Namun, nilai rata-rata motivasi belajar peserta didik kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hasil lain bahwa ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan LKPD tematik terhadap kemandirian belajar peserta didik, khususnya pada pertemuan ke 3;
atau dapat dikatakan hasil akhir kemandirian belajar peserta didik menunjukkan bahwa kemandirian belajar peserta didik dipengaruhi oleh LKPD tematik. Kemudian, ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan LKPD tematik terhadap hasil belajar peserta didik ditinjau dari skor N-gain, dimana skor N-gainkelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Dari hasil ini, dapat dikatakan bahwa LKPD tematik mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik.
9 B. Kerangka teori
Penelitian biasanya dilaksanakan oleh lembaga-lembaga pendidikan khususnya pendidikan tinggi. Tujuannnya adalah untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan memahami lebih jauh gejala-gejala alam dan sosial yang belum semua memiliki jawaban yang pasti dan benar.5
Penelitian kali ini menggunakan pengaruh lembar kerja peserta didik (LKPD) melalui pendekatan PBL pada materi sistem pencernaan pada manusia. Penelitian ini dilakukan peneliti berupa uji coba produk yang telah ada sebagai bahan belajar yakni LKPD. Kemampuan ini diperoleh dan melalui proses belajar baik dari orang tua, teman sebaya, maupun lingkungan masyarakat, bukan merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir.
Target pengujian dan penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII MTs Qamarul Huda Bagu. Penelitian dilakukan pada mata pelajaran IPA Biologi dikhususkan materi Sistem Pencernaan pada Manusia tahun ajaran 2021 MTs Qamarul Huda Bagu kelas VIII. Penelitian ini dimaksud guna menarik motivasi belajar menggunakan bahan ajar berbentuk Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Berikut ini alur penelitian lembar kerja siswa peserta didik dalam bagan kerangka berfikir berikut.
Dalam hal ini, peneliti menaruh perhatian pada pemberian LKPDberbasisProblem Based Learningterhadap motivasi pembelajaran yang diberikan pada siswa kelas VIII MTs Qomarul Huda Bagu, khususnya pada mata
5Raco, J. (2018). Metode penelitian kualitatif: jenis, karakteristik dan keunggulannya.
https://doi.org/10.31219/osf.io/mfzuj
10
pelajaran IPS.Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik suatu kerangka berpikir, dengan bagan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Sekema Kerangka Pikir C. Hipotesis
1. Adanya pengaruh media pembelajaran berupa Lembar Kerja Peserta Didik berbasis problem based learning terhadap motivasi belajar siswa MTs Qomarul Huda Bagu.
2. Tidak ada pengaruh media pembelajaran berupa Lembar Kerja Peserta Didik berbasis problem based learning terhadap motivasi belajar siswa MTs Qomarul Huda Bagu
LKPD berbasis PBL
Motivasi belajar
11 BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian dan pedekatan penelitian
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam peneliatian ini adalah penelitian pra eksperimental (pre-eksperimental design). Dalam desain pra eksperimental tidak ada pengontrolan variabel. Oleh karena itu penelitian ini bukan termasuk model desain eksperimen.6 Dalam penelitian ini kelompok tidak diambil secara acak atau pasangan, juga tidak ada kelompok pembanding, tetapi diberikan tes awal dan tes akhir disamping perlakuan.
Oleh karena itu, penelitian ini mengunakan 1 kelas di MTs Qamarul Huda Bagu yaitu kelas VIII.
2. Pendekatan penelitian
Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.
Adapun fungsinya adalah untuk menunjukkan cara mengumpulkan dan menganalisis data agar penelitian dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisiensesuai dengan tujuan penelitian. Adapun Yang dimana pendektan kuantitatif adalah prosedur penelitian yang menhasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati.7Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya diperoleh menggunakan perhitungan
6Sukmadinata nana syaodih, metode penelitian Pendidikan. (PT REMAJA ROSDAKARYA, 2013) hal. 208
7 Meleong, lexy j. Metodoloi penelitian kualitatatif dan kuantitatif, (jakarta: kencana, 2000). hal. 3
12 statistik.8
B. Populasi dan sampel 1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdikri atas, obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peniliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.9
Dalam penelitian ini populasinya adalah keseluruhan subjek penelitian. Dari hasil obsevasi sementara jumlah dari keseluruhan siswa di MTs Qamarul Huda Bagu yaitu dapat dilihat dari tabel dibawah ini:
Tabel 2.2.
Jumlah Siswa MtsQamarul Huda Bagu Tahun Pelajaran 2021/2022.10
Kelas Jumlah Kelas Julah siswa
VII 8 171
VIII 8 184
XI 9 197
Jumlah 25 552
Dari keseluruhan siswa peneleti mengambil Kls VIII F sebagai
8 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2017), hlm. 80.
9Ibid.. hal. 117
10 MTs Qomarul Huda Bagu, 20 Juli 2022
13 populasi yang berjumlah 26 siswa.
a. Sampel penelitian
Sampel penelitian adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak munkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat mengunakan sampel-sampel yang diambil dari populasi itu.11
Dalam penelitian ini sampel tidak diambil secara acak atau pasangan. Olehkarena itu, penelitian ini mengunakan 1 kelas di MTs Qamarul Huda Bagu yaitu kelas VIII F. Adapun jumlah sampel sebanyak jumlah siswa, yaitu 26 orang.
C. Waktu dan tempat penelitian a. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2022 dalam waktu 2 bulan, yaitu tangal 20 Julisampai dengan tanggal 20 Agustus 2022.
b. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MTs Qamarul Huda Bagu yang terletak di Jln. H. Badarudin No.4-5 Desa Bagu Kec. Pringgarata : Kabupaten Lombok Tengah NTB.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilaidari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diciptakan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
11Ibid. hal. 118
14
kesimpulannya. Adapun variabel yang diunakan dalam penelitian ini adalah sebaai berikut:
a. Variabel independen atau bebas
Variabel independen atau bebas merupakan variabel yang mempenaruhi atau yang menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independennya yaitu adalah alat pendidikan preventif dan represif yang menyenangkan dan bisa menjadi pendorong atau motivator belajar bagi murid.
b. Variabel Dependen atau terikat
Variabel dependen atau terikat merupakan variabel yang dipenaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya varabel bebas.12 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah motivasi Belajar siswa yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah motivasi belajar yang diperoleh siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
E. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah the one group pretest- postest design, yang hanya melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen dimana diberikan tes awal berupa pretest sebelum diberikan treatment/ perlakuan dan pada akhir pembelajaran diberikan tes akhir berupa posttest.
12Ibid. hal. 61
15
Q
1X Q
2One Group Pretest- Posttest Design
Sumber: Sugiono (2013:75)
Gambar 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest- Posttest Desig Keterangan:
X = Perlakuan terhadap kelompok eksperimen yaitu dengan
pemberianLKPD problem based learning dalam pembelajaran O1 = Tes awal (pretest ) sebelum perlakuan diberikan
O2 = Tes akhir (posttest) setelah perlakuan diberikan
O1-O2 = Pengaruh pemberian LKPD problem based learningterhadap minat belajar
F. Itrumen/Alat dan Bahan Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrument penelitian. Jadi instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, secara spesifiknya semua fenomena ini disebut variabel penelitian.13
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah berbentuk non tes yaitu tehnik penilaian tanpa tes, sehingga tehnik ini dilakukan
13Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D(Bandung:Alfabeta,2011) hal.102
16
untuk mengukur sikap dari peserta didik.14 Dalam hal ini adapun instrumen non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket.
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Adapun dalam penelitian ini pengambilan data dilakukan dengan menggunakan angket, Skala pengukuran yang digunakan peneliti sebagai instrumen dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena tertentu yang ingin diketahui.15
Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yaitu angket yang berisikan pertanyaan yang harus dipilih oleh responden dengan bebas memberikan jawaban untuk setiap pertanyaan sesuai alternatif jawaban yang telah disiapkan.16
Jawaban setiap item istrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Dan pada penelitian ini peneliti menggunakan angket dengan skala likert 5 option, yakni option (a) sangat setuju, (b) setuju, (c) ragu-ragu, (d) tidak setuju, dan (e) sangat tidak setuju dengan ketentuan skor sebagai berikut:
1) Jika responden menjawab “sangat setuju” memperoleh skor 5 2) Jika responden menjawab “setuju” memperoleh skor 4
14Eko Putro widoyoko, evaluasi program pembelajaran (Jogjakarta:Pustaka belajar,2009) hal.112
15 Alfira Mulya Astuti, “Statistika Penelitian”, (Mataram: Insan Madani Publishing, 2016), hal. 52
16 Ibid, hal. 52
17
3) Jika responden menjawab “ragu-ragu” memperoleh 3 4) Jika responden menjawab “tidak setuju” memperoleh skor 2
5) Jika responden menjawab “sangat tidak setuju” memperoleh skor 1.
Tabel 3.1Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar17
17Sardiman, A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar ,(Jakarta; Raja Grafindo Persada, 2007), h. 83
No Indikator
No item Total item 1
Adanya hasratdan keinginan berhasil
1, 10, 14, 15, 18
5
2 Adanya dorongan dan kebutuhan belajar
7, 13, 17 3
3 Adanya harapan dan cita-cita masa depan
11, 20 2
4 Adanya kegiatanyang menarik dalambelajar
2, 3, 4, 8, 6, 9 6
5
Adanya keinginan tahuan dalam belajar
19, 16 2
6
Adanya harapan untuk mendapatkan sesuatu
12, 5 2
Jumlah 20 20
18
Tabel 3.2
Pedoman kriteria penilaian skala 1-5 motivasi belajar18
No Interval Kategori
1 81 – 100 Sangat Tinggi
2 61 -80 Tinggi
3 41 – 60 Cukup
4 21 – 40 Kurang
5 0 – 20 Kurang Sekali
Dalam uji coba instrument dilakukan pada siswa kelas VIII MTs Qomarul Huda Bagu, sebanyak 26 orang. Meskpiun jenjang kelas berbeda, tetapi kelas XIini memiliki kemiripan karakteristik siswa dari segi latar belakang, dan tempat tinggal. Selain itu, kesamaan sekolah dan guru menjadi faktor pendukung, sehingga peneliti memilih kelas VII sebagai subjek untuk uji coba instrument yang akan digunakan. Sebelum angket digunakan, angket tersebut harus terlebih dahulu diuji coba uji validitas dan uji reliabilitas.
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan bertujuan untuk memperoleh data yang valid terhadap instrument yang telah dibuat. Instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur. Artinya, instrumen itu dapat menungkap data dari variabel yang dikaji secara tepat.Instrumen
18Iskandar. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial “Kuantitatif dan Kualitatif”, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), h. 93
19
yang valid atau sahih memiliki validitas tinggi, sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.19
Setelah angket dilakukan uji coba kepada 25 siswa kemudian dilakukan uji validitas angket dengan menggunakan program SPSS. Uji dilakukan untuk memperoleh data valid (sahih) terhadap instrumen yang telah dibuat sebanyak 20 item. Adapun kriteria kevalidan yaitu :
1) Jika signifikan < 0,05 maka item valid 2) Jika signifikan > 0,05 maka item tidak valid
Berikut data uji validitas soal dapat dilihat pada tabel 3.2, yaitu Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas
No Soal Nilai Signifikan Kesimpulan
1 0,534 Valid
2 0,752 Valid
3 0,770 Valid
4 0,441 Valid
5 0,491 Valid
6 0,631 Valid
19Punaji Setyosari,Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan (Jakarta: Kencana 2010), h. 185.
20
7 0,595 Valid
10 0,490 Valid
14 0,653 Valid
16 0,432 Valid
Berdasarkan data hasil uji validitas dari 20terdapat 10 item yang valid. Hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai sig yang bersifat valid lebih kecil dari 0,05. Untuk hasil uji validitas angket selengkapnya terdapat pada lampiran.
2. Uji Realibilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan.
Apabila suatu alat pengukur dipakai dua kali atau lebih untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel.20
Setelah instrumen angket diuji validitas, selanjutnya dilakukan uji realibilitas. Uji realibilitas untuk mengukur sejauh mana suatu instrumen dapat memberikan gambaran yang benar-
20 Nurul Zuriah. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori – Aplikasi (Jakarta:
PT Bumi Aksara), hlm. 192.
21
benar dapat dipercaya untuk mengetahui kemampuan seseorang.
Untuk mengetahui realibilitas angket, peneliti menggunakan program SPSS versi 18. Adapun kriteria realibilitas menurut Guilford sebagai berikut.:
Tabel 3.4
Kriteria Koefisien Korelasi Realibilitas Instrumen21
Koefisien Korelasi Korelasi Interpretasi Validitas
0,90 < r < 1,00 Sangat Tinggi Sangat tepat/sangat baik
0,70 < r < 0,90 Tinggi Tepat/baik
0,40 < r < 0,70 Sedang Cukup tepat/cukup baik
0,20 < r < 0,40 Rendah Tidak tepat/buruk
r < 0,20 Sangat rendah Sangat tidak tepat/sangat buruk
21 Ikram, “Perbedaan Hasil Belajar IPA Peserta Didik Yang Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TS-TS) Dengan Tipe Thing Pair Share (TPS)Kelas VIII MTs Negeri Gowa,(Skripai, UIN Alauddin, Makassar, 2018), h. 48.
22 Tabel 3.5 Hasil Uji Realibilitas
Cronbach’s Alpha N of items
.826 10
Dilihat pada kriteria tabel 3.4. Hasil uji realibilitas angket Berdasarkan hasil uji realibilitas, diperoleh nilai cronbach’s alpha sebesar 0,826, hal ini dapat disimpulkan bahwaitem angket yang akan digunakan memiliki realibilitas tinggi terdapat pada lampiran.
G. Teknik Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.22 Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh LKPDberbasis problem based learningterhadap motivasi belajar IPAsiswa kelas VIII MTs Qomarul Huda Bagu adalah sebagai berikut:
1. Kuesioner ( Angket )
Kusioner merupakan tehnik penumpulan data yan dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.23Dengan begitu dalam penelitian ini Angket digunakan untuk mengetahui gambaran tingkat
22 Suharsimi Arikunto. Prosedur penelitian. Jakarta: CV. Rineka cipta, 2000. hal. 134
23Sugiyono. Metode penelitian.... hal. 199
23
motivasi belajar IPA sebelum dan sesudah di berikan LKPDberbasisproblem based learning.
2. Observasi
Observasi merupakan kegiatan pemuatan penelitian terhadap suatu objek. Apabila dilihat pada proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dibedakan menjadi partisipan dan non - partisipan.24 Jadi dalam penelitian ini observasi digunakan untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan pemberian LKPD berbasisproblem based learning dalam pembelajaran IPA.
Pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Lembar observasi guru masing – masing berisi indikator – indikator atau serangkaian kegiatan yang dilakukan guru dan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan pemberian LKPDberbasis problem based learning dalam pembelajaran IPA.
24Ibid. hal. 203
24 Tabel 3.6 Instrumen Observasi
Variabel Penelitian Indikator Butir Angket
Observer menyiapkan proses pembelajaran yang akan berlangsung, ruangan dan
mengkondisikan situasi belajar.
1
Pemberian LKPD Observer mengamati kesiapan siswa.
2, 3, dan 4 Observer mengamati
siswa dalam proses pembelajaran yang disampaikan/diterapkan pada waktu pemberian LKPD.
5, 6, 7, 8, 9 dan 10
Observer mengamati interaksi antarsiswa serta pembelajaran dikelas pada waktu pemberian LKPD
11, 12, dan 13
Motivasi pembelajaran Observer mengamati sejauh mana motivasi dan kemajuan belajar siswa melalui evaluasi yang diberikan setelah pemberian LKPD pada waktu pembelajaran di kelas
14 dan 15
25 3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yang diperoleh melalui catatan, transkip, buku dan agenda, catalog dan sebagainya yang berhubungan dengan penelitian seperti jumlah guru, jumlah kelas, jumlah siswa, dan lain sebagainya.25
Pedoman pengumpulan data tehnik dokumentasi dapat dilihat sebagai berikut:
1. Profil Sekolah MTs Qomarul Huda Bagu 2. Letak Georafis MTs Qomarul Huda Bagu 3. Visi dan Misi MTs Qomarul Huda Bagu H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statitistik inferensial. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif. Menurut Sugiyono teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. 26
Statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian, yaitu dengan menggunakan uji-t Sebelum melakukan analisis data maka terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yang meliputi uji normalitas, uji homogenitas.
25 Suharsimi Arikunto, Prosedur.... hal. 148
26 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), (Bandung: ALFABETA, 2014), hlm.207
26 1) UjiNormalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Data yang berdistribusi normal akan menggunakan statistik parametris sedangkan data yang tidak berdistribusi normal menggunakan statistik nonparametris. Jika data tidak berdistribusi normal, maka kesimpulan yang ditarik berdasarkan teori atau bisa dikatakan bahwa hipotesis tidak berlaku.
Analisis normalitas data menggunakan test of normality Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program SPSS 18 for windows pada taraf signifikansi 95% atau alpha (α) 0,05; dengan ketentuan: apabila probabilitas atau nilai sig.(one-tailed) ≥ 0,05, maka data berdistribusi normal; dan apabila probabilitas atau nilai sig.(one- tailed) ≤ 0,05, maka data tidak berdistribusi normal.
2) Uji Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan tentatif yang merupakan dugaan atauterkaan tentang apa saja yang kita amati dalam usaha untuk memahaminya.Hipotesis dapat diturunkan dari teori, akan tetapi ada kalanya sukar diadakanperbedaan yang tegas antara teori dan hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan untuk
27
mengetahui apakah ada pengaruh signifikan pemberian LKPDterhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA di MTsQomarul Huda Bagu. Data untuk uji hipotesis diolah dengan analisis perhitungan manual dan analisis program SPSS 18.27 Adapun hipotesis penelitian yaitu sebagai berikut:
Ho: Tidak ada ada pengaruh LKPDterhadap motivasi belajar siswa dalam pembeelajaran IPA di MTsQomarul Huda Bagu.
Ha :Ada pengaruh LKPD terhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA di MTs Qomarul Huda Bagu.
Jadi dalam penelitian ini, yang digunakan yaitu Ha ada pengaruh sebelum sesudah pembrian LKPD terhadap motivasi belajar siswa di MTs Qomarul Huda Bagu adapun Uji dilakukan apabila data terdistribusi normal dan homogen dengan ketentuan sebagai berikut: jika nilai sig.(one-tailed) > α (0,05) maka H0 diterima (tidak terdapat pengaruh LKPDterhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran MTs Qomarul Huda Bagu.);danjikanilaisig.(one-tailed) ≤ α (0,05) maka H0 ditolak sehingga (terdapat pengaruh positif sebelum dan sesudah LKPDterhadap motivasi belajar siswa MTs Qomarul Huda Bagu).
27Syofian, siregar. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT. Fajar. Interpratama mandiri, 2013. Hal. 191
28 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada hari selasa 01 februari sampai sampai 29 April 2022 di MTs Qomarul Huda Bagu. Adapun yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah siswi kelas VIII yang berjumlah 26 orang. Penelitian ini dilakukan sepenuhnya oleh peneliti. Dalam penelitian ini data yang diperoleh berupa motivasi belajar siswa yang diperoleh dengan memberikan angket.
Angket tersebut diberikan sebanyak 2 kali. Pertama, angket diberikan setelah pembelajaran IPA tanpa pemberian LKPD selesai dilaksanakan (pretest).
Kedua, angket diberikan setelah pembelajaran IPA dengan pemberian LKPD dilaksanakan (posttest).
1. Hasil Uji Prasyarat
Dalam suatu penelitian, analisis data merupakan salah satu langkah yang dilakukan peneliti setelah semua data yang diperoleh dalam penelitian terkumpul. Adapun langkah-langkah analisis data yang dilakukan pada penelitian ini sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Sebelum uji hipotesis dilakukan, terlebih dahulu peneliti melakukan uji normalitas data. Uji normalitas data merupakan uji prasyarat yang harus dipenuhi sebelum menggunakan uji parametric.
Uji normalitas ini dilakukan menggunakan program SPSS 18. Adapun kriteria normalitas data yaitu:
29
1) Jika sig > 0,05 maka data terdistribusi normal.
2) Jika sig < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal.
Berikut hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini.
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Hasil
N 26
Normal Parametersa,b Mean 79.65
Std. Deviation 7.402 Most Extreme
Differences
Absolute .188 Positive .140 Negative -.188
Kolmogorov-Smirnov Z .959
Asymp. Sig. (2-tailed) .317 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa nilai sig dari LKPDdalam motivasi belajar di kelas sebesar 0,317< 0,05 artinya data berdistribusi normal. Karena data berdistribusi normal maka uji hipotesis yang selanjutnya dilakukan adalah uji parametris yaitu uji t.
2. Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil uji prasyarat yang terpenuhi yaitu data berdistribusi normal, maka uji hipotesis dilanjutkan menggunakan uji
30
parametris. Uji parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini adalah uji t. Adapun hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ho: Tidak ada pengaruh LKPDterhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA di MTs Qomarul Huda Bagu.
Ha :Ada pengaruh LKPDterhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA di MTs Qomarul Huda Bagu.
Kriteria pengambilan keputusan uji t yaitu:
a. Jika nilai sig > 0,05 maka Ho diterima.
b. Jika nilai sig < 0,05 maka H1 ditolak.
Adapun deskripai data hasil angket dari kelas VIII diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.3. Hasil Angket Motivasi Peserta Didik
No Nama Peserta Didik
Nilai Pretest Postest
1 Agil Andar Kurniawan 65 70
2 Arjuna Ariel Saputra 75 80
3 Asril Patihah Rizki 90 95
4 Attaya Raditya Muntazhar 69 72
5 Deni Anggani 75 75
6 Eja Saputra 95 90
7 Fahril Fathirrahman 77 80
8 Febrian Syarkawi 85 85
31
9 Gilang Pratama Suratman 85 90
10 Haiqal Ahmad As’ari 77 80
11 Haeriel Rifzqi 85 85
12 Heru Mahadi 85 90
13 Ifan Pebrian 77 80
14 Imam Sakafi 85 88
15 Izan Wanmar 75 80
16 Juwanda Abi Manyu 75 77
17 Lalu Deni Asda 70 70
18 Lalu Eri Hadi Sasmita 85 88
19 Lalu Hisnu Najamudin 85 90
20 Lalu Ikhwan Ulul Azmi 80 85
21 Lalu Muhammad Kahfi Warda 75 80 22 Lalu Rahma Aditya Saputra 75 80
23 M. Fatih Irsyad 90 95
24 Muhammad Andika Pratama 87 85
25 Noval Vebriadi 70 75
26 Taufiq Hidayat 79 85
Berdasarkan tabel nilai di atas, pengujian data dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan antara kedua data tersebut dengan SPSS.
Adapun output hasil uji hipotesis uji t dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini.
32 Tabel 4.4
Hasil Uji Hipotesis dengan uji t Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -1.347 6.504 -.207 .838
postesLKPD .980 .078 .931 12.498 .000
a. Dependent Variable: prestesLKPD
Berdasarkan output dari uji t diketahui bahwa dalam penelitian ini, sig yang diperoleh 0,000 < α (0,05) maka Ho ditolak, dan sebaliknya Ha diterima.
Hal ini juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif LKPDterhadap motivasibelajarsiswaMTs Qomarul Huda Bagu.
B. Pembahasan
Tahap awal penelitian ini dilaksanakan 20 Juli 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh LKPDTerhadap Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA kelas VIII F di MTs Qomarul Huda BaguTahun 2021/2022. Dalam penelitian ini, satu sampel yang digunakan yakni kelas VIII F sebagai kelas perlakuan. Kelas akan diberikan perlakuan dengan menggunakan pemberian LKPD. Penelitian ini merupakan penelitian pre- eksperimen dengan desain penelitian the one group pretest - posttest Design.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah berbentuk nontes, yaitu tehnik penilaian tanpa tes. Oleh karena itu, instrumen non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Jenis angket yang digunakan dalam
33
penelitian ini adalah angket tertutup, yaitu angket yang berisikan pertanyaan yang harus dipilih oleh responden dengan bebas memberikan jawaban untuk setiap pertanyaan sesuai alternatif jawaban yang telah disiapkan.28Jawaban setiap item istrumen menggunakan skala likert 5 option yang mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yakni option (a) sangat setuju, (b) setuju, (c) ragu-ragu, (d) tidak setuju, dan (e) sangat tidak setuju.
Selanjutnya sebelum digunakan, instrumen berupa angket tersebut harus terlebih dahulu diuji coba uji validitas dan uji reliabilitas. Uji coba validitas instrument dilakukan terlebih dahulu pada siswa kelas VIII FMTs Qomarul Huda Bagu, yaitu sebanyak 26 orang. Meskpiun jenjang kelas berbeda dengan sampel, tetapi kelas VIII F ini memiliki kemiripan dari segi karakteristik siswa, latar belakang, dan tempat tinggal, serta kesamaan sekolah dan guru.
Setelah angket dikerjakan oleh 26 siswa kelas VIII F, kemudian dilakukan uji validitas angket dengan menggunakan program SPSS. Uji dilakukan untuk memperoleh data valid (sahih) terhadap instrumen yang telah dibuat. Berdasarkan data hasil uji validitas dari 20 terdapat 10 item yang valid.
Hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai sig yang bersifat valid lebih kecil dari 0,05.
Setelah instrumen angket diuji validitas, selanjutnya dilakukan uji realibilitas. Untuk mengetahui realibilitas angket, peneliti juga menggunakan
28 Alfira Mulya Astuti, “Statistika Penelitian”, (Mataram: Insan Madani Publishing, 2016), hal. 52
34
program SPSS versi 18. Berdasarkan hasil uji realibilitas, diperoleh nilai cronbach’s alpha sebesar 0,826, hal ini dapat disimpulkan bahwa item angket
yang akan digunakan memiliki realibilitas tinggi.
Sebelum uji hipotesis dilakukan, terlebih dahulu peneliti melakukan uji normalitas data. Uji normalitas data merupakan uji prasyarat yang harus dipenuhi sebelum menggunakan uji parametric. Uji normalitas ini dilakukan menggunakan program SPSS 18. Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa nilai sig dari LKPDdalam motivasi belajar di kelas sebesar 0,317 < 0,05 artinya data berdistribusi normal. Karena data berdistribusi normal maka uji hipotesis yang selanjutnya dilakukan adalah uji parametris yaitu uji t. Berdasarkan output dari uji t diketahui bahwa nilai sig yang diperoleh < α (0,05) yaitu sebesar 0,000. Hal ini berarti bahwa Ho ditolak, kemudian Ha diterima.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif LKPDterhadap motivasi belajar siswa MTs Qomarul Huda Bagu. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Mar‟Atul Latifah,presentase motivasi belajar dilihat dari lembar observasi sesudah LKPDmengalami memiliki presentase tertinggi pada minat dan perhatian siswa sebesar 94,44%, jadi dalam pemberian rewad banyak siswa yang termotivasi dan antusias dalam pembelajaran meningkat.29
29 Mar‟Atul Latifah Dwi Saputri, “Pengaruh Pemberian LKPD Terhadap Motivasi Belajar Kelas I Mim Pekalongan Lampung Timur Tahun Pelajaran 2017/2018” (Skripai, IAIN Metro, Metro, 2017). hlm. ii
35
Adapun hasil observasi menunjukkan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan LKPDberupa beberapa tahapan. Pada tahap pendahuluan guru melakukan kegiatan sesuai RPP yang telah dibuat diawali dengan guru memberi salam, kemudian mengawali pembelajaran dengan membaca do’a secara bersama-sama yang dipimpin oleh ketua kelas. Serta melakukan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa. Guru menanyakan kesulitan yang dialami siswa dengan tujuan untuk mengetahui hal apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya.
Tindakan selanjutnya adalah guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. Adapun tahapan pembelajaran selanjutnya yaitu kegiatan inti, pada kegiatan inti guru membimbing siswa agar lebih antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar. Guru juga harus menunjukan kemampuan menguasai bahan yang diajarkan,antusiasisme, dan kemenarikan dalam mengajar. Penguasaan bahan akan menimbulkan keyakinan diri pada guru sehingga dapat menimbulkan antusiasmedan akhirnya akan mampu menarik perhatian siswa. Semua ini sangat penting dalam kaitannya dengan upaya membangun dan mengembangkan motivasi belajar siswa karena tidak sedikit siswa yang menjadi tidak tertarik kepada pelajaran tertentu karena gurunya tidak menguasai bahan, tidak antusias, dan tidak menarik dalam mengajar. Jadi, siswa tidak termotivasi bukan karena materi pelajarannya,tetapi karena gurunya yang tidak menarik dalam mengajar.30 Langkah pertama yang dilakukan pada kegiatan inti yakni guru
30Ibid. hal. 127
36
menjelaskan materi pembelajaran, kemudian setelah selesai menjelaskan siswa di suruh mengulang penjelasan yang guru jelaskan dan bagi yang bisa menjelaskan akan diberikan LKPD oleh guru. Pada kegiatan inti waktu yang dibutuhkan harus maksimal dan sebagian besar siswa masih dan perlu arahan dari guru untuk melaksanakannya sesuai dengan RPP.
Pelaksanaan pembelajaran dengan LKPDmampu meningkatkan hasil belajar, motivasi serta kemampuan kognitif siswa. LKPDmemberikan indikasi bahwa dengan pemberian LKPD, siswa dapat termotivasi serta menarik perhatian siswa bahwa pentingnya LKPD sebagai bentuk penghargaan yang diberikan. LKPD dapat berfungsi dengan baik apabila LKPD dijalankan sesuai dengan prosedur dan kriteria pemberian LKPD.31 Akan tetapi, disamping itu siswa masih belum bisa mengembangkan potensi yang ada dalam diri mereka dan masih kurang percaya diri dalam menyampaikan pendapat yang telah mereka dapatkan dengan temannya. Sehingga dari pembelajaran yang telah diterapkan terdapat beberapa siswa yang hanya percaya diri untuk menyampaikan pendapat dari hasil yang mereka dengar dan amati.
Tahapan terakhir yaitu penutup. Guru mengadakan kegiatan refleksi tentang kegiatan dan materi pembelajaran yang telah dilakukan. Peserta didik diarahkan dan dimotivasi untuk menuliskan perasaan atau pendapatnya sendiri terkait berbagai materi yang sudah dipahami dan belum dipahami. Motivasi sangat di perlukan bai teerciptanya peroses pembeljaran di kelas secara efektif.
Motivasi memiliki peranan yang sangat penting dalam pembelajaran, baik
31 Mulyadi, John S. Sistem Perencanaan Pengendalian Management. Jakarta: Salemba, 2001, hal. 356
37
dalm peroses maupun pencapaian hasil.32 Melalui kegiatan refleksi tersebut siswa menjadi lebih leluasa mengeluarkan pendapat dalam diri masing- masing. Hal ini juga membuktikan bahwa LKPD baik secara lisan mau material mempengaruhi motivasi belajar siswa.
32 Mohammad Asrori . Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Wacana Prima, 2011, hal. 183 .
38 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif pemberianLKPD terhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA di MTs Qomarul Huda Bagu Tahun Pembelajaran 2021/2022. Hal ini dapat dilihat dari nilai sig hasil uji hipotesis menggunakan uji t yang diperoleh < α (0,05) yaitu sebesar 0,000. Dengan
demikian H0 ditolak, kemudian Ha diterima.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah di simpulkan, maka dapat diajukan saran-saran untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
1. Bagi siswa, di harapkan agar selalu bersemangat sangat pemberian materi agar apa yg di sampaikan guru bisa di terima dan di pahami.
2. Bagi guru, dalam penerapan pembelajaran di harapkan mampu memberikan tekanan berfikir siswa dan dan kebebasan berpendapat siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Suyadi, A. (2018). Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Hukum. Jurnal Surya Kencana Satu : Dinamika Masalah Hukum Dan Keadilan, 9(1), 1.
https://doi.org/10.32493/jdmhkdmhk.v9i1.1173
Azizah, N. (2016). Pengembangan LKPD Dan Penerapannya Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Kimia Siswa. Jurnal Pijar Mipa, 11(1), 60–64.
https://doi.org/10.29303/jpm.v11i1.7
Suhenriyadi, A.,Suyanto, E., & Wahyudi, I. (2015). Pengembangan LKPD Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dengan Pendekatan Saintifik. Jurnal Pembelajaran Fisika Universitas Lampung, 3(4), 120633.
Husein Batubara, H., & Noor Ariani, D. (2015). MODEL PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ADAPTIF DI SEKOLAH DASAR Hamdan. Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, 5(1), 33–46.
Raco, J. (2018). Metode penelitian kualitatif: jenis, karakteristik dan keunggulannya. https://doi.org/10.31219/osf.io/mfzuj
Sukmadinata nana syaodih, metode penelitian Pendidikan. (PT REMAJA ROSDAKARYA, 2013) hal. 208
Meleong, lexy j. Metodoloi penelitian kualitatatif dan kuantitatif, (jakarta:
kencana, 2000). hal. 3
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2017), hlm. 80.
Ibid.. hal. 117
MTs Qomarul Huda Bagu, 13 desember 2021 Ibid. hal. 118
Ibid. hal. 61
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D(Bandung:Alfabeta,2011) hal.102
Eko Putro widoyoko, evaluasi program pembelajaran (Jogjakarta:Pustaka belajar,2009) hal.112
Alfira Mulya Astuti, “Statistika Penelitian”, (Mataram: Insan Madani Publishing, 2016), hal. 52
Ibid, hal. 52
Sardiman, A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar ,(Jakarta; Raja Grafindo Persada, 2007), h. 83
Iskandar. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial “Kuantitatif dan Kualitatif”, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), h. 93
Punaji Setyosari,Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan (Jakarta:
Kencana 2010), h. 185.
Nurul Zuriah. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori – Aplikasi (Jakarta: PT Bumi Aksara), hlm. 192.
Ikram, “Perbedaan Hasil Belajar IPA Peserta Didik Yang Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TS-TS) Dengan Tipe Thing Pair Share (TPS)Kelas VIII MTs Negeri Gowa,(Skripai, UIN Alauddin, Makassar, 2018), h. 48.
Suharsimi Arikunto. Prosedur penelitian. Jakarta: CV. Rineka cipta, 2000. hal.
134
Sugiyono. Metode penelitian.... hal. 199 Ibid. hal. 203
Suharsimi Arikunto, Prosedur.... hal. 148
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), (Bandung: ALFABETA, 2014), hlm.207
Syofian, siregar. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT. Fajar. Interpratama mandiri, 2013. Hal. 191
Alfira Mulya Astuti, “Statistika Penelitian”, (Mataram: Insan Madani Publishing, 2016), hal. 52
Mar‟Atul Latifah Dwi Saputri, “Pengaruh Pemberian LKPD Terhadap Motivasi Belajar Kelas I Mim Pekalongan Lampung Timur Tahun Pelajaran 2017/2018” (Skripai, IAIN Metro, Metro, 2017). hlm. ii
Ibid. hal. 127
Mulyadi, John S. Sistem Perencanaan Pengendalian Management. Jakarta:
Salemba, 2001, hal. 356
Mohammad Asrori . Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Wacana Prima, 2011, hal. 183 .
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
KATA PENGANTAR Assalammualaikum.wr. wb.
Puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang berjudul “sistem pencernaan pada Manusia Kelas VIII di MTs Qomarul Huda Bagu”.
Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat beserta orang-orang yang berjuang bersamanya dengan harapan semoga selalu mendapatkan pencerahan Ilahi yang dirisalahkan kepadanya hingga hari akhir nanti.
Selama penyusunan lembar kerja peserta didik (LKPD) ini, penulis banyak mendapat dukungan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Wassalamu’alaikum.wr.wb.
Mataram, 24 Februari 2022
Penulis
DAFTAR ISI COVER
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
PETUNJUK PENGGUNAAN KOMPETISI DASAR
PENGANTAR
LK 1 : ZAT-ZAT MAKANAN YANG DI PERLKAN TUBUH A. Uraian Materi
B. Tujuan C. Kegiatan D. Evaluasi
LK 1 : SETRUKTUR DAN FUNGSUSISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
A. Uraian Materi B. Tujuan C. Kegiatan D. Evaluasi PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
PETUNJUK PENGGUNAAN
1. Berdoa sebelum mengerjakan lkpd
2. Tulisidentitas kelompok meliputi nama kelompok, kelas, dan nama anggota kelompok pada tempat yag telah di sediakan
3. Bacalah setiap instruksi dalam LKPD inidengan cermat
4. Diskusikan setiap permasalahan yang di sajikandengan kelompok anda 5. Tuliskan hasildiskusiyang anda lakukan pad LKPD yang telah di sediakan 6. Minta bantua guru jika and mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
maslah yang di berikan.
KOMPETENSI DASAR
MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA A. Kompetensi inti
1. Menghayati dan mengamalkanajaran yang di anut.
2. Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan proaktif dan menunjukan sikapsebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berintraksi secara efektif dengan lingkungansosial dn alam serta dalam menentukan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memaham, menrapkan, menganalisispengetahuan factual, konseptual, procedural, seni budaya dan humanioradengan wawasan kemanusian, kebangsaankenegaraan dan peradabanterkait fenomenadan kajian, serta menerapkan pengetahuan procedural pasca bidang kajianyang spesifik sesui dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan diri yang di pelajarainya disekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesui kaidah keilmuan.
B. Kompetensi dasar
1. Menganalisi zat –zat makanan yang di perlukan tubuh
2. Menyajikan struktur dan fungsi jaringan system pencernaan pada manusia
C. Indicator
1. Menjelaskan zat –zat makanan yang di perlukan tubuh
2. Menganalisis struktur dan fungsi jaringan system pencernaan pada manusia
D. Tujuan
1. Siswa dapat memahami kandugan zat-zat makanan yang di perlukan tubuh
2. Siswa dapat menjelaskan setruktur dan fungsi jarigan system pencernaan pada manusia
3. Siswa dapat melakukan presentasi kelompok tentang system pencernaan pada manusia.