PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DISERTAI HANDOUT TERHANDAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA
KELAS VIII SMP NEGERI 25 MUKOMUKO
Sinarni , Sudirman , Annika MaizeliProgram Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendididikan (STKIP) PGRI Sumatra Barat
ABSTRACT
This research was conducted due to the students’ low learning achievement in Biology in class VIII of SMP Negeri 25 Mukomuko . This problem was derived from the student who got discouraged and passive in learning, and the unavailability of textbooks. One of the efforts done to solve this problem was by applying talking stick learning model assisted with handout. The aim of this research was to reveal the effect of using talking stick learning model assisted with handout on the students’ learning achievement in Biology in class VIII of SMP Negeri 25 Mukomuko in academic year 2013/2014. This was an experimental research which applied Randomized Control Group Posttest Only Design. The population of the research was the students in class VIIIa was chosen as the experimental class, and class VIIIb was taken as the control class. The instrument of the research was a posttest in the from of multiple choice test containing 30 intems. The data collected was analyzed by using t-test. Based on the result of data analysis, it was found that the students’ average score in the experimental class was 73,92 in which the standard deviation value was 12,61, and the students’ average score in the control class was 59,78 in which the standard devation value was 14,19. The result of the t-test indicated that the value of tcalculated (3,29) was bigger than ttable (1,68). Based on these results, it was calculated that the use of Talking Stick learning model assisted with Handout could improve the students’ learning achievement in biology in class VIII of SMP Negeri 25 Mukomuko.
Key Word : talking stick, handout, achievement in biology.
PENDAHULUAN
Biologi merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat berperan dalam menunjang ilmu pengetahuan karena biologi dapat mengembangkan kemampuan berfikir logis, sistematis dan kritis. Mengingat pentingnya biologi tersebut berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan biologi. Usaha tersebut diantaranya adalah perbaikan kurikulum, melengkapi sarana dan prasarana, melakukan pelatihan dan seminar-seminar bagi guru-guru dan lain sebagainya.
Guru merupakan kunci dan sekaligus ujung tombak pencapaian peningkatan mutu pendidikan. Guru berada pada titik sentral untuk mengatur,
mengarahkan dan menciptakan sarana kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Guru dituntut untuk lebih profesional, inovatif, perspektif dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.
Guru sebagai orang yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran, harus mampu menciptakan pembelajaran yang tepat, menyenangkan, meningkatkan antusiasme siswa serta mampu mendorong siswa mengembangkan kemampuannya sendiri. Dalam rangka menciptakan suasana belajar yang demikian maka dituntut kemampuan guru menggunakan metode dan model pembelajaran yang sesuai.
Berdasarkan observasi dan wawancara yang penulis lakukan pada tanggal 29 Oktober 2012 di SMP Negeri 25 Mukomuko dengan salah seorang guru biologi Bapak Sentot Sugiono, S.Pd didapatkan bahwa masih banyak siswa kelas VIII yang belum termotivasi dalam pembelajaran biologi. Hal ini disebabkan karena masih banyak siswa beranggapan biologi merupakan materi yang sulit dan banyak hafalan yang susah untuk dipahami.
Salah satu materi yang dianggap sulit adalah materi sistem pernapasan pada manusia.
Materi ini dirasakan sulit karena bersifat hafalan, dan siswa mengalami kesulitan dalam memahami organ pernapasan manusia dalam, sehingga siswa cenderung pasif dalam belajar. Kurangnya interaksi siswa dalam belajar, kurangnya ketersediaan buku pembelajaran, sehingga dapat menyebabkan siswa tidak termotivasi untuk belajar.
Hal ini dapat menyebabkan hasil belajar siswa di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah adalah 70. Rendahnya hasil belajar ini dapat dilihat pada nilai rata-rata ulangan harian pada materi sistem pernapasan pada manusia, dilihat dari Tahun Pelajaran 2011/2012 sampai tahun 2012/2013. Pada tahun 2011/2012 nilai rata-rata ulangan harian kelas VIIIa 50,70, kelas VIIIb 50,46.
Sedangkan pada tahun 2012/2013 nilai rata- rata ulangan harian VIIIa 40,95, kelas VIIIb 40,86.
Apabila masalah di atas tidak diatasi maka akan berdampak pada materi berikutnya. Oleh karena itu perlu suatu cara mengatasi masalah tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan model pembelajaran talking stick. Model pembelajaran talking stick ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan memahami materi terlebih dahulu yang dilakukan secara berkelompok, kemudian dilanjutkan dengan guru memberikan tongkat kepada salah satu siswa dan siswa tersebut harus menjawab pertanyaan dari guru. Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi dan dengan keterbatasan buku, maka model pembelajaran talking stick disertai dengan pemberian bahan ajar berupa handout.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh tim Depdiknas (2004 :23)” handout merupakan
bahan ajar yang disiapkan oleh guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran talking stick disertai handout terhadap hasil belajar biologi siswa SMP Negeri 25 Mukomu.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran pada kedua kelas, yaitu kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran talking stick disertai handout, sedangkan pada kelas kontrol menggunakan model ceramah dan tanya jawab. Rancangan penelitian Randomized Control Group Postest Only Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester I SMP Negeri 25 Mukomuko tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari dua kelas. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah dengan menggunakan Total Sampling, sehingga diperoleh kelas sampel adalah kelas VIIIa sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIIb sebagai kelas kontrol. Instrument yang digunakan adalah tes akhir hasil belajar dalam bentuk tes objektif sebanyak 30 butir soal pilihan ganda. Analisis data dilakukan dengan uji-t.
HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil
Penelitian ini telah dilakukan terhadap dua kelompok kelas sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas VIIIa merupakan kelas eksperimen dan kelas VIIIb sebagai kelas kontrol. Jumlah siswa kelas eksperimen dan kontrol sama yaitu 20 siswa, seluruh siswa mengikuti tes akhir.
Data yang diambil pada penelitian ini adalah hasil belajar pada ranah kognitif.
Data hasil belajar ranah kognitif diperoleh melalui tes yang dilakukan diakhir penelitian. Tes diberikan dalam bentuk soal pilihan ganda yang terdiri dari 30 butir soal yang diambil dari 40 soal yang telah diuji cobakan kepada siswa selain kelas sampel.
Deskripsi data hasil belajar ranah kognitif untuk nilai rata-rata (x), uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Nilai Rata-rata, Uji Normalitas, Uji Homogenitas, Uji Hipotesis kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
N o
Parameter Perlakuan Keter angan Ekspe
rimen
Kontrol 1
Nilai Rata- rata Hasil Belajar Biologi
73,92 59,78 Eks >
Kon
2 Uji Normalitas
Lo = 0,0234 Lt = 0,190
Lo = - 0,081 5 Lt = 0,190
Lo <
Ltabel
3 Uji Homo Genitas
Ft = 2,16 Fh = 0,78
Fh <
Ft 4 Uji
Hipotesis
Tt = 1,68 Th = 3,29
thitung
> ttabel maka H1 diteri ma Pada tabel 1 diperoleh rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol, yaitu dengan nilai kelas eksperimen 73,92 sedangkan pada kelas kontrol 59,78. Setelah dilakukan uji normalitas diperoleh bahwa Lo lebih kecil dari Ltabel yaitu (0,0234< 0, 190) maka data yang diperoleh berdistribusi normal. Pada uji homogenitas didapatkan Fhitung lebih kecil dari Ftabel yaitu (0,78< 2,16) sehingga data yang diperoleh homogen. Setelah dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t maka diperoleh thitung lebih besar dibandingkan ttabel yaitu (3, 29> 1,68) sehingga hipotesis diterima.
b. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang berarti dari penerapan model pembelajaran talking stick disertai handout terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMPN 25 Mukomuko pada materi sistem pernapasan pada manusia. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar biologi siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaaan hasil belajar merupakan pengaruh dari perlakuan
yang diberikan. Setiap pembelajaran keberhasilan siswa diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai. Menurut Lufri dkk, (2007:11) “ hasil belajar yang dicapai siswa bersifat kompleks dan dapat beradaptasi (adaptable) tidak sederhana atau tidak statis”.
Berdasarkan pengamatan peneliti selama penelitian cara belajar siswa di kelas eksperimen yaitu kelas VIIIa sudah mengalami perubahan ke arah lebih baik.
Biasanya pembelajaran yang berpusat pada guru, siswa kurang aktif dan hanya menerima penjelasan dari guru, namun dengan penerapan model talking stick mampu membuat siswa lebih aktif dalam belajar, dimana di dalam proses pembelajaran siswa sudah berani berinteraksi seperti menjawab pertanyaan dari guru serta menanggapi jawaban temannya.
Penerapan model pembelajaran talking stick setelah guru menjelaskan materi siswa diberi waktu untuk membaca, berdiskusi dan memahami materi terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan menguji pemahaman siswa dengan memberikan tongkat serta pertanyaan kepada siswa yang memegang tongkat.
Pemberian handout dalam penerapan model talking stick ini dapat meningkatkan pengetahuan siswa serta dapat meningkat keberanian siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Handout juga dapat menyatukan atau menyamakan pendapat siswa saat berdiskusi dan mengerjakan soal-soal latihan yang ada di dalam handout. Serta dapat mendorong rasa ingin tahu siswa lebih jauh lagi tentang materi yang dipelajari. Menurut Prastowo, (2011: 98) handout dapat membantu siswa dalam memahami materi dengan cepat serta mendorong rasa ingin tahu siswa lebih dalam. Hasil belajar dengan menggunakan model talking stick disertai handout lebih tinggi dari pada menggunakan model ceramah. Hal ini sesuai dengan pendapat Syah (2009: 199) hasil yang baik pada umumnya menunjukkan adanya tingkat usaha yang efesien, sedangkan hasil belajar yang buruk adanya cerminan usaha yang tidak efesien.
Pada kelas kontrol pembelajaran berlangsung seperti biasa yaitu guru menjelaskan materi dengan menggunakan
metode ceramah. Namun di kelas kontrol ini siswa cenderung pasif jika disuruh bertanya maka tidak ada satu pun siswa yang bertanya, jika guru yang melempar pertanyaan maka hanya sedikit siswa yang merespon pertanyaan guru. Sebagian siswa hanya mendengar guru dan mencatat apa yang disampaikan guru dibuku catatan, namun masih ada beberapa siswa yang malas mencatat dan pembelajaran dirasakan kurang efektif.
Menurut Lufri dkk, (2007) kekurangan metode ceramah yaitu kegiatan pengajaran menjadi verbalisme, tidak dapat mencakup berbagai tipe belajar anak didik, membosankan bagi anak didik bila terlalu lama, sukar mendeteksi sejauh mana pemahaman anak didik, menyebabkan anak didik pasif, materi yang sudah juga ikut diceramahkan, kurang menggairahkan belajar siswa jika guru kurang cakap berbicara, guru cenderung otoriter, dan membuat anak didik tergantung pada gurunya.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran talking stick disertai handout dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMP Negeri 25 Mukomuko
.
SARAN
1. Penggunaan model pembelajaran talking stick disertai handout dapat meningkatkan hasil belajar siswa, maka diharapkan kepada guru-guru untuk dapat menggunakan model pembelajaran ini sebagai alternatif dalam nenerapkan model pembelajaran.
2. Diharapkan agar guru mampu memotivasi siswa dalam belajar, agar siswa benar-banar belajar dengan aktif.
3. Peneliti yang berminat, diharapkan penelitian lanjutan untuk materi yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2004. Pedoman Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Dikmenum Lufri, dkk.2007. Strategi Pembelajaran
Biologi. Padang: UNP Press.
Syah, Muhibbin.2009. Psikologi Belajar.
Jakarta: Rajawali Pers.
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: Diva Press.