• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP

AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS XI IPS SMA PGRI I PADANG

Ainul Mardiah*), Yulia Haryono**), Mulia Suryani**)

*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

**)Dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

Background of this research is students comprehend of mathematic concept still weekness and just take a note also passive in learning process. The goals of the research to know students learning activity and to know what does students comprehend of mathematic concept by applied NHT learning be better than students comprehend of mathematic concept by applied conventional learning to the students XI class IPS SMA PGRI 1 padang. Kinds of the research was experimental research. The population was all of XI class IPS SMA PGRI 1 Padang. Technique sampling taken by random sampling, XI class IPS.1 as experimental class and XI IPS.2 as control class. The instrument were observation sheet activity and the result of test. Based of result of data analysis knew that both of sample distribution normal and homogeny. Hypothesis test used uji-t so that got thitung= 3,29 and ttabel= 1,960. So, hypothesis the research accepted, by applied cooperative learning NHT type be better than conventional learning and students activity was increase by applied cooperative learning NHT type, except asked opinion activity in first and second meeting in XI class IPS SMA PGRI I Padang.

Keyword: Observation Sheet Activity, Students Comprehend Mathematic Concept, Numbered Heads Together

PENDAHULUAN

Matematika merupakan ilmu universal yang berperan dalam perkembangan berbagai disiplin ilmu lainnya seperti kimia, fisika, akuntansi, dan sebagainya. Dengan mempelajari matematika seseorang dibiasakan untuk berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan memiliki kemampuan dalam memecahkan suatu permasalah baik

dalam matematika maupun bidang lainnya.

Mengingat pentingnya matematika, diharapkan semua pihak terutama guru haruslah mampu mengupayakan cara untuk meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa, aktivitas belajar siswa, serta menerapkan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan

(2)

aktivitas belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran matematika tercapai.

Tujuan pembelajaran matematika salah satunya siswa mampu memahami konsep-konsep matematika, sehingga hasil belajar matematika siswa meningkat.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMA PGRI 1 Padang pada tanggal 14-18 Februari 2015, terlihat bahwa guru kurang mengikutsertakan siswa dalam mengaplikasikan konsep-konsep materi yang ada kedalam contoh soal.

Aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran masih rendah, seperti siswa hanya mencatat dan pasif dalam proses pembelajaran, siswa hanya menyalin pekerjaan temannya yang telah selesai apabila disuruh guru dalam mengerjakan soal-soal secara individu, dan siswa lebih senang mengerjakan soal-soal tersebut secara berkelompok sehingga mengakibatkan pemahaman konsep matematis siswa kurang dan hasil belajar matematika masih rendah.

Upaya mengatasi masalah tersebut, guru harus kreatif agar siswa termotivasi dan aktif dalam belajar.

Salah satu model yang cocok

digunakan guru diantaranya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).

Model pembelajaran kooperatif tipe NHT menurut Majid (2013: 192) merupakan pembelajaran kooperatif dimana guru membagi siswa kedalam kelompok yang beranggotakan 3-5 orang, dan kepala setiap anggota kelompok diberi nomor 1-5, kemudian guru membagikan soal untuk dikerjakan siswa di dalam kelompok.

Siswa dalam kelompok menyatukan pendapatnya terhadap soal tersebut, setelah itu guru mengacak salah satu nomor yang akan mempresentasikan hasil kelompok di depan kelas.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aktivitas belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif NHT dan mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih baik dari pada pembelajaran konvensional di kelas XI IPS SMA PGRI 1 Padang.

Penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan adalah penelitian Maida Rahma Yeni (2013)

(3)

diperoleh hasil bahwa pemahaman konsep matematis siswa melalui penerapan model pembelajaran NHT lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional. Untuk mendapatkan gambaran lebih lanjut maka penulis melihat aktivitas siswa dengan menerapkan model pembelajran kooperatif tipe NHT.

Hipotesis penelitian ini adalah pemahaman konsep matemtais siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional kelas XI IPS SMA PGRI 1 Padang.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek. Penelitian ini dilaksanakan pada semester I mulai dari tanggal 27 Agustus 2015 sampai 15 September 2015 di SMA PGRI 1 Padang. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA PGRI 1 Padang dan sampel yaitu kelas XI IPS.1 sebagai

kelas eksperimen dan kelas XI IPS.2 sebagai kelas kontrol.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes akhir dan lembar observasi aktvitas siswa.

Tes akhir berupa pemahaman konsep yang berbentuk soal essai dan lembar observasi aktivitas belajar siswa digunakan untuk mengetahui bagaimana aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran.

Sebelum diadakan tes akhir dilakukan uji coba tes di kelas XI IPS.2 di SMA KARTIKA 1-5 Padang pada tanggal 9 September 2015. Hasil uji coba tes menunjukan semua soal dipakai, dengan r11 = 0,8625, dan rtabel

= 0, 4130 maka r11 rtabel, maka sesuai dengan kriteria di atas maka soal tes dikatakan reliable. Berpedoman kepada Arikunto (2008: 109).

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis dengan uji-t satu arah. Sebelum menganalisis data hasil penelitian terlebih dahulu dilakukan uji normalitas menggunakan uji Liliefors dan uji homogenitas menggunakan uji F yang berpedoman pada Walpole (1992: 314), selanjutnya uji hipotesis menggunakan uji-t satu

(4)

pihak berpedoman pada Sudjana (2005:

239).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi data tentang aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen

Indi- kator

Pertemuan ke I II III IV V Aktivitas

Siswa

A Mengajukan

pertanyaan

7,14 10,71 21,42 28,57 32,14 B Berdiskusi 50 64,29 82,11 92,86 96,43 D Mengemukak

an pendapat

14,29 14,29 17,86 21,43 25 E Membuat

dan melengkapi catatan

53,57 71,43 75 85,71 100

siswa yang hadir 28 28 28 28 28 Jumlah siswa seluruhnya= 28

Berdasarkan Tabel 1, terlihat bahwa aktivitas siswa mengalami peningkatan setiap pertemuan kecuali aktivitas mengajukan pendapat pada pertemuan satu dan dua. Aktivitas yang diamati dalam penelitian ini adalah Oral Activities dan Writing Activities.

Melalui tes akhir yang dilakukan di akhir penelitian berupa tes essai dengan 5 butir soal, diperoleh data seperti pada Tabel 2.

Tabel 2. Analisis Pemahaman Konsep Matematis Siswa

Kelas Sampel ̅ S xmaks xmin

Eksperimen 79,97 9,44 96,15 62,82 Kontrol 60,64 13,68 82,05 24.35

Berdasarkan Tabel 2, dapat disimpulkan bahwa Pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa kelas kontrol,juga terlihat dari hasil tes akhir siswa pada Gambar 1 dan Gambar 2.

Gambar 1. Hasil tes akhir siswa pada kelas eksperimen

Berdasarkan Gambar 1, terlihat bahwa siswa sudah mampu menyatakan ulang sebuah konsep dengan jelas, dan mampu mengaplikasikan konsep atau algoritma kepemecahan masalah.

Siswa mampu menentukan tepi bawah, frekuensi sebelum dan sesudah kelas modus, dan panjang kelas modus.

Gambar 2. Hasil tes akhir siswa pada kelas kontrol

(5)

Berdasarkan Gambar 2, siswa belum menguasai materi dan masih kurang dalam mengaplikasikan konsep-konsep kepemecahan masalah.

Siswa belum mampu menentukan frekuensi sebelum dan sesudah kelas modus.

Berdasarkan hasil pengamatan selama penelitian tingginya nilai rata- rata siswa pada kelas eksperimen disebabkan karena siswa lebih banyak berdiskusi dalam kelompok sehingga konsep itu bisa ditemukan sendiri, serta tanggung jawab siswa dalam menyelesaikan soal yang diberikan guru lebih tinggi. Sedangkan pada kelas kontrol siswa hanya menerima konsep dari guru, tanpa ditemukan sendiri. Begitu juga pada saat diadakan tes akhir di kelas sampel. Kelas eksperimen diperoleh ketuntasan lebih banyak dari pada siswa kelas kontrol.

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa pada setiap pertemuan kecuali aktivitas mengajukan pendapat pada pertemuan satu dan dua dan pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional siswa kelas XI IPS SMA PGRI 1 Padang, dan disarankan kepada guru matematika khususnya kelas XI IPS SMA PGRI 1 Padang diharapkan dapat menggunakan model pembelajaran NHT yang dapat dijadikan salah satu alternatif dalam pembelajaran.

KEPUSTAKAAN

Arikunto, Suharsimi. (2008). Dasar- dasar Evaluasi Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara.

Majid, Abdul. (2010). Strategi Pembelajaran. Bandung;

Remaja Rosdakarya.

Sudjana. (2005). Metode Penelitian.

Bandung: Tarsito.

Walpole, Ronald E. (1995). Pengantar Statistika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada

KESIMPULAN dan SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match lebih baik