PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ) DISERTAI KUIS
TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 TANJUNG MUTIARA
KABUPATEN AGAM
Sepridawati
1), Alfi Yunita
2), Mulia Suryani
2)1)Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
2)Staf Pengajar Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK
This research is caused by students are not accustomed to asking and comprehension of mathematic concept for them who still low. The aim of this research is to describe the comprehension of mathematical concepts and to know whether the comprehension of mathematic concept at the class XI IPS of SMAN 1 Tanjung Mutiara Agam District by applying active learning type LSQ accompanied quiz better than conventional learning. This research is experiment research with random research design toward the subject. The population is student XI IPS of SMAN 1 Tanjung Mutiara except for superior class, class XI IPS 1. The sample is a class XI IPS 3 as a control class and a class XI IPS 5 as an experiment class. The instrument that used is a quiz and a final exam.
The test and the quiz form who used are an essay. Technique analyses data for the quiz which used is counting the average value while final test which used tests one side. The result of quiz gained increased the comprehension of mathematical concepts of students each meeting. The result of final test obtained t = 2.53 and t = 1.669 at α = 0.05, means t > t . Therefore, it can be concluded that comprehension of the mathematical concept of a student by applying active learning type LSQ with quiz better than the comprehension of the mathematical concept of student with conventional learning in class XI IPS SMAN 1 Tanjung Mutiara Agam District.
Keywords: Active Learning Type Learning Starts With A Question (LSQ), Quiz, The Comprehension Of Mathematical Concepts
PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hal ini terlihat dari penggunaan ilmu matematika dalam pemecahan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, seperti berhitung, mengumpulkan, mengolah, menyajikan serta menafsirkan data. melalui pembelajaran matematika seseorang
dapat berkomunikasi melalui tulisan/gambar, seperti membaca grafik, tabel, diagram, dan persentase.
Sebagaimana yang kita lihat, sering kali informasi disajikan dalam bentuk tabel, persen, maupun dalam bentuk diagram, melalui pembelajaran matematika inilah seseorang bisa memperoleh informasi yang benar dari apa yang dibacanya.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMAN 1 Tanjung
Mutiara Kabupaten Agam pada tanggal 7 Mei 2016 sampai 10 Mei 2016, hal-hal yang menjadi alasan kenapa siswa banyak mendapat nilai yang tidak memuaskan dikarenakan siswa mengalami kesulitan saat belajar matematika yang disebabkan oleh siswa tidak aktif dan malu bertanya tentang materi yang sudah dijelaskan guru, mengakibatkan konsep-konsep yang sudah dipelajari kurang dipahami oleh siswa. Selain itu, siswa tidak terbiasa dalam bertanya kepada guru selama proses penbelajaran berlangsung. Saat guru bertanya tentang pemahaman siswa terhadap materi, hanya beberapa siswa yang menjawab dan siswa lainnya diam seolah-olah mereka sudah mengerti.
Menurut Syafrina (2012) menyatakan bahwa strategi pembelajaran aktif tipe Learning Starts with A Question merupakan suatu strategi pembelajaran dimana dituntut dapat memotivasi siswa dalam menemukan konsep sendiri dengan cara
membuat pertanyaan dan
mengajukannya di depan kelas.
Pembelajaran dengan strategi LSQ juga member kesempatan siswa untuk mendengar, berdiskusi, dan menulis tentang matematika.
Dengan demikian, strategi ini diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran matematika. Agar pemahaman konsep matematis siswa lebih maksimal, strategi ini disertai dengan kuis yang berguna untuk melihat gambaran pemahan konsep matematis siswa setiap pertemuan.
Zaini (2008: 44) mengemukakan teknik pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut: (a) Pilih bahan bacaan yang sesuai kemudian bagikan kepada peserta didik. Dalam hal ini bacaan tidak harus difotokopi kemudian dibagikan kepada peserta didik, akan tetapi dapat dilakukan dengan memilih suatu topik atau bab tertentu dari buku teks.
Usahakan bacaan itu bacaan yang memuat informasi umum atau yang tidak detail, atau bacaan yang memberi peluang untuk ditafsirkan dengan berbeda-beda; (b) Minta peserta didik untuk mempelajari bacaan sendirian atau dengan teman; (c) Minta peserta didik untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami. Anjurkan mereka untuk memberi tanda sebanyak mungkin. Jika waktu memungkinkan, gabungkan pasangan belajar dengan pasangan yang lain, kemudian minta mereka untuk membahas poin-poin yang tidak diketahui yang telah diberi tanda;
(d) Di dalam pasangan atau kelompok kecil, minta peserta didik untuk menuliskan pertanyaan tentang materi
yang telah mereka baca; (e) Kumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang telah ditulis oleh peserta didik; (f) Sampaikan pelajaran dengan menjawab pertanyaan- pertanyaan tersebut.
Haryati (2007: 80)
mengemukakan kuis adalah pertanyaan yang diajukan kepada peserta didik, dimana pertanyaan itu hanya menanyakan hal-hal yang prinsip saja dari materi yang telah diajarkan sebelumnya dan bentuknya berupa isian singkat. Hal ini dilakukan untuk mengetahui penguasaan materi (kompetensi) peserta didik. Waktu yang diperlukan relatif singkat ± 15 menit.
Lia Sintia (2015) menyatakan bahwa Strategi Pembelajaran Aktif Tipe LSQ berpengaruh terhadap pemahaman konsep siswa Kelas VII SMPN 1 Pasaman Kabupaten Pasaman.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran pemahaman konsep matematis siswa dan untuk mengetahui pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe LSQ disertai kuis lebih baik daripada pembelajaran konvensional siswa kelas XI IPS SMAN 1 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 08 Agustus 2016 sampai dengan
tanggal 25 Agustus 2016 Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017 di kelas XI IPS SMAN 1 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek merujuk pada Arikunto (2010).
Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMAN I Tanjung Mutiara Kabupaten Agam Tahun Pelajaran 2016/2017 kecuali kelas XI IPS 1 yang merupakan kelas unggul.
Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan cara melotting. kelas sampel adalah kelas XI IPAS 5 sebagai kelas eksperimen dan XI IPS 3 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah kuis dan tes akhir yang berbentuk essai. Uji coba soal dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS SMAN 1 Batang Gasan pada tanggal 19 Agustus 2017. Berdasarkan hasil analisis butir soal dan hasil perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh r11= 0,72 dan rtabel = 0.4,68 karena r11 > rtabel, berarti soal reliabel merujuk pada Sudijono (2009).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis kuis yang diberikan pada kelas sampel diperoleh rata-rata, simpangan baku, setiap pertemuan seperti yang disajikan pada Tabel 1.Tabel 1. Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Kuis Siswa Pada Setiap Pertemuan
Kuis I II III IV
Rata-
rata 71,23 71,31 75,56 78,40 34,58 41,05 41,82 36,83
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata dan simpangan baku hasil kuis siswa dengan indikator pemahaman konsep matematis siswa setiap pertemuan tidak sama. Hal ini disebabkan oleh tingkat kesukaran materi setiap pertemuan juga tidak sama.
Rata-rata pemahaman konsep matematis siswa mengalami peningkatan dari pertemuan pertama sampai pertemuan keempat.
Hasil analisis data tes akhir yang diberikan pada kelas sampel diperoleh rata-rata, simpangan baku, skor tertinggi( )dan skor terendah ( ) seperti yang disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Perhitungan nilai rata-rata ( ), simpangan baku (S), skor tertinggi ( ) dan skor terendah ( ) Kelas
Sampel S
Eksperimen 71,21 19,61 100 31,11 Kontrol 59,21 19,93 96,56 15,56
Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa nilai rata-rata pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol, kemudian simpangan baku pada kelas eksperimen
lebih tinggi daripada kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa nilai siswa pada kelas eksperimen tersebar jauh dari nilai rata-rata kelas dibandingkan nilai siswa pada kelas kontrol.
Hasil pengujian hipotesis dengan uji t-satu pihak diperoleh thitung = 2,53 dan ttabel= 1,669, karena thitung> ttabel maka tolak H0 dan terima H1. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran aktif tipe LSQ disertai kuis lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional di kelas XI IPS SMAN 1 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam.
Strategi pembelajaran aktif tipe LSQ disertai kuis dimulai dengan siswa mempelajari materi pelajaran secara mandiri, menandai dan menuliskan materi yang tidak dipahami pada lembar mandiri. Siswa juga mediskusikan dengan pasangannya dan menuliskan di lembar diskusi materi yang tidak dipahami. Selanjutnya guru memulai memulai pelajaran berdasarkan pertanyaan yang ada. Diakhir pembelajaran, guru meminta siswa menerjakan kuis selama ±15 . Pada tes akhir, siswa kelas eksperimen kelompok tinggi telah mampu untuk menyelesaikan indikator menyatakan
ulang suatu konsep, mengaplikasikan ke pemecahan masalah, serta mampu merepresentasikankannya kedalam bentuk representasi matematis. Hal ini dapat dilihat pada lembar jawaban siswa Gambar 1.
Gambar 1. Contoh Lembar Jawaban Tes Akhir Siswa Kelas Eksperimen Kelompok Tinggi
Berdasarkan Gambar 1, menunjukkan bahwa
siswa mampu menyatakan ulang konsep jangkauan, banyak kelas dan interval. Siswa mampu mengaplikasikan ke dalam pemecahan masalah, hal ini dapat dilihat siswa mensubsitusikan ke dalam konsep yang ada serta mampu merepresentasikankannya kedalam bentuk tabel distribusi kelompok.
Pada kelas kontrol kelompok tinggi, siswa mampu menyelesaikan
indikator menyatakan ulang suatu konsep, mengaplikasikan ke dalam pemecahan masalah, Hal ini terlihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Contoh Lembar Jawaban Tes Akhir Siswa Kelas Kontrol Kelompok Tinggi.
Berdasarkan Gambar 2, menunjukkan bahwa
Siswa mampu menyatakan ulang konsep jangkauan, banyak kelas dan interval. Siswa mampu mengaplikasikan ke dalam pemecahan masalah, hal ini dapat dilihat siswa mensubsitusikan ke dalam konsep yang ada.
Siswa kelas eksperrimen
kelompok sedang telah
mampu untuk menyelesaikan indikator menyatakan ulang suatu konsep, mengaplikasikan ke pemecahan masalah. Hal ini terlihat pada Gambar 3.Gambar 3. Contoh Lembar Jawaban Tes Akhir Siswa Kelas Eksperimen Kelompok Sedang
Berdasarkan Gambar 3 terlihat bahwa siswa belum mampu membuat tabel distribusi kelompok, akan tetapi siswa mampu menyatakan ulang konsep jangkauan, banyak kelas dan interval.
Siswa juga mampu mengaplikasikannya kedalam pemecahan masalah, hal ini dapat dilihat siswa mensubsitusikan ke dalam konsep yang ada. Akan tetapi siswa belum mampu untuk merepresentasikannya dalam bentuk tabel distribusi berkelompok.
Siswa kelas kontrol kelompok sedang belum mampu menyelesaikan indikator merepresentasikan dalam bentuk representasi matematis, Hal ini dapat dilihat seperti Gambar 4.
Gambar 4. Contoh Lembar Jawaban Tes Akhir Siswa Kelas Kontrol Kelompok Sedang
Berdasarkan Gambar 4, menunjukkan
bahwa siswa belum mampu mengerjakan soal dengan baik, siswa mampu menyatakan ulang konsep banyak kelas (K), panjang kelas/interval (I), akan tetapi siswa belum mampu untuk mengaplikasikan ke pemecahan masalah. Siswa juga tidak mampu untuk
merepresentasikannya dalam bentuk tabel distribusi berkelompok.Siswa kelompok rendah kelas eksperimen dan kontrol, hanya mampu menyelesaikan indikator menyatakan ulang suatu konsep Jangkauan dan konsep Banyak Kelas serta indikator mengaplikasikan ke pemecaham masalah. Akan tetapi siswa belum mampu untuk merepresentasikannya dalam bentuk representasi matematis.
Oleh karena itu, pemahaman konsep matematis siswa dengan strategi pembelajaran aktif tipe LSQ disertai kuis lebih baik daripada pemahaman
konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional di kelas XI IPA SMAN 1 Tanjung Mutiara. Secara keseluruhan strategi pembelajaran aktif tipe LSQ disertai kuis dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh setelah melakukan analisis dan pembahasan terhadap masalah yang telah dikemukakan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa: (1) Gambaran pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Starts With A Question (LSQ) disertai kuis mengalami peningkatan disetiap pertemuan; (2) Pemahaman konsep matematis siswa selama menerapkan strategi aktif tipe Learning Starts With A Question (LSQ) disertai kuis lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada kelas XI IPS SMAN 1 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hisyam, Zaini, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif.
Sintia, lia. 2015. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning Start With A
Question Terhadap
Pemahaaman Konsep Matematis Siswa Kelas VII SMPN 1 Pasaman Kabupaten Pasaman.
Skripsi Tidak Diterbitkan.
Padang: STKIP PGRI Sumatera barat.
Syafrina, Mia, dkk. 2012.
Implementasi Strategi Learning Start With A
Question Dalam
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMAN 1 Padang. Jurnal Pendidikan Matematika Part 2 Vol. 1 No. 1 (2012): 29- 34. Padang: Universitas Negeri Padang
Sudijono, Anas. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.