• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI AKTIF TIPE GUIDED TEACHING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN STRATEGI AKTIF TIPE GUIDED TEACHING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS "

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI AKTIF TIPE GUIDED TEACHING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

SISWA KELAS XI MIPA SMAN 1 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Delfia Rahmadani*), Dewi Yuliana Fitri **), Radhya Yusri **)

*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh pemahaman konsep peserta didik masih rendah dan peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis peserta didik yang menerapkan starategi aktif tipe guided teaching lebih baik daripada pemahaman konsep matematis peserta didik yang menerapkan pembelajaran konvensional dikelas XI MIPA SMAN 1 Lembah Gumanti. Teknik pengambilan sampel dilaksanakan secara acak, terpilih kelas XI MIPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIPA 1 sebagai kelas kontrol.

Instrumen yang digunakan adalah tes akhir. Hasil analisis butir soal diperoleh soal tes reliabel dengan reliabilitas tes adalah r11 = 0,72. Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji-t satu arah diperoleh = 1,91 dan = 1,671. Karena

berarti H0 ditolak pada taraf nyata α = 0,05, maka hipotesis penelitian diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis peserta didik yang menerapkan strategi aktif tipe guided teaching lebih baik daripada pemahaman konsep matematis peserta didik yang menerapkan pembelajaran konvensional.

Kata Kunci : Guided Teaching, Pemahaman Konsep

PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang memegang peranan penting dalam dunia pendidikan. Banyak ilmu-ilmu yang penemuan dan pengembangaanya dipengaruhi oleh matematika. Selain itu matematika dapat membantu manusia dalam memahami dan memecahkan persoalan sosial, ekonomi dan lainnya.

Pentingnya ilmu matematika dalam berbagai jenjang pendidikan membuat pemerintah berusaha untuk meningkatkan mutu pengajaran matematika disetiap jenjang pendidikan.

Banyak usaha yang dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan mulai dari diadakannya pelatihan-pelatihan untuk guru, adanya

perubahan kurikulum dan melengkapi sarana dan prasarana disetiap sekolah.

Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah selama ini, ternyata belum mendapatkan hasil yang memuaskan.

Kenyataannya yang ditemukan di sekolah SMAN 1 Lembah Gumanti, pembelajaran matematika belum berhasil meningkatkan kemampuan berfikir peserta didik dalam memahami konsep pelajaran. Hasil observasi pada tanggal 17-20 Februari 2016 diperoleh bahwa peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran, seperti tidak memperhatikan penjelasan guru saat pembelajaran matematika berlangsung, peserta didik kurang berani bertanya dan mengeluarkan pendapatnya kepada guru mengenai materi yang belum dipahami dan peserta didik belum bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.

(2)

Saat guru memberikan latihan banyak peserta didik yang mencontoh kepada temannya bahkan ada peserta didik yang tidak membuat latihan. Salah satu contoh pemahaman konsep peserta didik yang rendah terlihat dari jawaban peserta didik pada materi persamaan dan fungsi kuadrat dengan pertanyaan seperti pada gambar 1.

Gambar 1 . Lembar jawaban peserta didik

Berdasarkan masalah diatas, maka peranan guru sangat penting dalam memilih metode dan strategi yang tepat untuk pembelajaran matematika agar keberhasilan dalam proses belajar mengajar diharapkan dapat tercapai.

Salah satu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman konsep peserta didik adalah strategi aktif. Strategi pembelajaran aktif ini dapat membantu peserta didik memahami konsep-konsep yang sulit dan melibatkan partisipasi peserta didik untuk saling berinteraksi. Penggunaan strategi pembelajaran aktif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini sejalan dengan kurikulum 2013 yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik untuk mengembangkan sikap, keterampilan dan pengetahuan.

Salah satu strategi yang dapat menciptakan hal tersebut adalah strategi pembelajaran aktif tipe Guided Teaching. Agus (2013:120) mengungkapkan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan strategi aktif tipe Guided Teaching adalah sebagai berikut:

1) Sampaikan beberapa pertanyaan kepada peserta didik untuk mengetahui pikiran atau kemampuan yang mereka miliki. Gunakan pertanyaan-pertanyaan yang mempunyai beberapa kemungkinan jawaban.

2) Berikan waktu beberapa menit untuk memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan.

Anjurkan mereka untuk bekerja berdua atau dalam kelompok kecil.

3) Minta peserta didik untuk menyampaikan hasil jawaban mereka dalam kategori-kategori yang nantinya akan anda sampaikan dalam pembelajaran.

4) Sampaikan poin-poin utama dari materi anda dengan ceramah interaktif

5) Minta peserta didik untuk membandingkan jawaban mereka dengan poin-poin yang telah disampaikan. Catat poin-poin yang dapat memperluas bahasan materi anda.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil kelas XI MIPA Tahun Pelajaran 2016/2017 tanggal 27 Juli sampai 11 Agustus 2016 di SMAN 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok.

Berdasarkan masalah yang diteliti dan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian, maka jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini terdiri kelas ekspesrimen dan kelas kontrol. Model rancangannya yaitu Random terhadap Subjek. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika yang dilaksanakan dengan pembelajaran aktif tipe Guided Teaching dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep matematis peserta didik kelas XI MIPA SMAN 1 Lembah Gumanti Tahun Pelajaran 2016/2017.

(3)

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA SMAN 1 Lembah Gumanti Tahun Pelajaran 2016/2017.

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah secara acak. Kelas sampel yang terpilih adalah kelas IX MIPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas IX MIPA 1 sebagai kelas kontrol.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes akhir dalam bentuk essai.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada kedua kelas sampel, diperoleh data mengenai pemahaman konsep matematis peserta didik. Data diperoleh melalui tes akhir yang dilakukan pada akhir penelitian. Soal tes akhir berupa soal essai dengan 3 butir soal. Jumlah peserta didik pada kelas eksperimen sebanyak 33 orang, yang mengikuti tes akhir sebanyak 29 orang, 3 orang sakit dan 1 orang izin. Jumlah peserta didik pada kelas kontrol sebanyak 33 orang yang mengikuti tes akhir sebanyak 31 orang dan 2 orang izin.

Proses pembelajaran pada kelas eksperimen sesuai dengan tahap pelaksanaan penerapan strategi pembelajaran aktif tipe guided teaching, yaitu guru membagikan lembar diskusi yang berisi beberapa masalah, setelah itu guru meminta peserta didik untuk duduk berkelompok sesuai yang sudah dibagi sebelumnya dan memberikan waktu untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan kelompok masing-masing.

Setelah peserta didik selesai berdiskusi, perwakilan kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan jawaban mereka dan kelompok lain memberikan tanggapan. Kemudian guru menyampaikan poin-poin pembelajaran sebagai penegasan terhadap hasil diskusi peserta didik dan setelah itu peserta didik membandingkan hasil diskusi mereka

dengan poin-poin yang disampaikan guru.

Berdasarkan skor pemahaman konsep yang diperoleh dari hasil tes akhir pada kedua kelas sampel dilakukan perhitungan rata-rata ( ̅), simpangan baku (S), nilai tertinggi (Xmaks) dan nilai terendah (Xmin), hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Nilai Rata-Rata ( ̅), Simpangan Baku (S), Nilai Tertinggi (Xmaks) dan Nilai Terendah (Xmin) Tes Akhir Siswa Kelas Sampel

Kelas

Sampel ̅ S Xmak Xmin

Eksperimen 87,1 12,2 100 60 Kontrol 80 16,2 100 45 Berdasarkan Tabel dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik kelas eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar peserta didik kelas kontrol. Selain itu, simpangan baku kelas eksperimen lebih rendah dibandingkan dengan simpangan baku kelas kontrol. Ini menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen memiliki keragaman nilai yang kecil dibandingkan kelas kontrol, sehingga menyebabkan pada umumnya nilai peserta didik tersebar tidak terlalu jauh dari nilai rata- rata kelas.

Berdasarkan analisis uji t diperoleh

= 1,90 dan 1,671 karena > maka tolak berarti hipotesis pada penelitian ini diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis peserta didik yang menerapkan starategi aktif tipe guided teaching lebih baik daripada pemahaman konsep matematis peserta didik yang menerapkan pembelajaran konvensional dikelas XI MIPA SMAN 1 Lembah Gumanti.

(4)

Pada hasil jawaban tes akhir peserta didik terlihat bahwa peserta didik yang berkemampuan tinggi kelas eksperimen sudah mampu memahami soal dengan baik dan bisa menjawab soal dengan benar. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik sudah mampu menyatakan ulang sebuah konsep dengan tepat, sedangkan pada hasil jawaban peserta didik kelas kontrol terlihat bahwa peserta didik juga sudah mampu memahami soal dengan benar tetapi pada saat menjawab soal peserta didik mengalami sedikit kesalahan. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik belum mampu menyatakan ulang sebuah konsep dengan tepat.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh setelah melakukan analisis dan pembahasan terhadap masalah yang telah dikemukakan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis peserta didik yang menerapkan strategi aktif tipe guided teaching lebik baik daripada pemahaman konsep matematis peserta didik yang menerapkan pembelajaran konvensional di kelas XI MIPA SMAN 1 Lembah Gumanti Kab. Solok.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. 2005. Metode Statistika.

Bandung :Tarsito Bandung.

Suprijono, Agus. 2013.Cooperative Learning(Teori dan Aplikasi Paikem).Pustaka Pelajar.

Walpole, Ronald E. 1992. Pengantar Statistika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Referensi

Dokumen terkait

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap masalah yang telah dikemukakan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap masalah yang telah dikemukakan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada ranah kognitif