• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penggunaan jejaring sosial - etheses UIN Mataram

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "pengaruh penggunaan jejaring sosial - etheses UIN Mataram"

Copied!
252
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL TERHADAP PENGAMALAN KEAGAMAAN SISWA DI

MTs YUSUF ABDUSSATAR

KELAS VIII TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Oleh :

SRI YULAN AYU NINGSI NIM 170105079

JURUSAN PENDIDIKAN TADRIS IPS FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM (UIN

MATARAM) MATARAM

2021

(2)

PENGARUH PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL TERHADAP PENGAMALAN KEAGAMAAN SISWA DI

MTs YUSUF ABDUSSATAR

KELAS VIII TAHUN PELAJARAN 2020/2021 Skripsi

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana

Pendidikan

Oleh :

SRI YULAN AYU NINGSI NIM 170105079 JURUSAN TADRIS IPS

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

(UIN MATARAM) MATARAM

2021

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

MOTTO

 Belajar akan memberikan kita pengetahuan dan pemahaman baru, sehingga kita mampu menghadapi tantangan baru yang membentang di depan kita.

 Gapailah pendidikan setinggi mungkin, dan kembalilah kepada masyarakat untuk memberikan kebaikan.

(8)

PERSEMBAHAN

“Kupersembahkan skripsiku kepada kedua orang tuaku Ibu (Junari) dan Ayah (Abdullah Hasan) yang selalu membuatku termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang, selalu mendoakanku, selalu menasehatiku serta selalu meridhoiku melakukan hal yang lebih baik. Terimakasih juga kupersembahkan untuk orang yang paling istimewa dalam hidupku yang selalu memberikan dukungan, kebaikan, perhatian dan kebijaksanaan. Dan terimakasih juga kepada pembimbing dan teman-teman serta almamaterku yang kubanggakan”.

(9)

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan hidayah- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Penggunaan Jejaring Sosial Terhadap Pengamalan Keagamaan Siswa di MTs Yusuf Abdussatar Kelas VIII Tahun Pelajaran 2020/2021”dengan baik. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, serta para pengikut setianya.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan dalam Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram. Selama pelaksanakan penelitian dan penyelesaian penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan, arahan, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

(10)

1. Bapak Prof. Dr. H. Masnun Tahir selaku Rektor UIN Mataram yang telah memberi tempat dan kesempatan bagi penulis untuk menuntut ilmu.

2. Bapak Dr. Jumarim, M.H.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

3. Bapak Ahmad Khalakul Khairi, M.Ag ketua Prodi Tadris Ips.

4. Bapak Dr. H. Moh. Fakhri, M.Pd selaku pembimbing I dan Bapak H. Ibnu Hizam, M.Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, motivasi, dan koreksi mendetail terus menerus dan tanpa bosan ditengah kesibukannya dalam menyelesaikan proposal skripsi ini dari awal hingga selesainya skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Mataram yang telah banyak membantu memberikan bimbingan dan pendidikan selama penulis mengikuti perkuliahan.

6. Kepada Bapak/Ibu pegawai pustaka beserta staf UIN Mataram dan Perpustakaan Daerah (PUSDA) yang telah

(11)

berpartisipasi dalam memberikan fasilitas peminjaman buku kepada penulis.

7. Kepada Kepala Madrasah, pimpinan MTs Yusuf Abdussatar dan seluruh guru-guru, serta siswa-siswa yang telah bersedia memberikan keterangan, informasi dan data- data untuk keperluan penulisan skripsi ini. Kedua orang tua serta keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak Ibuku serta keluarga yang telah memberi motivasi dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Terimakasih juga kepada adikku (Nunung) yang selalu menemaniku dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Kepada teman-temanku Fira, Amar, Feti, Reni, Indri dan Itha yang selalu memberikan motivasi, nasehat, dukungan moral. Terimakasih teman-temanku, kalian telah memberikan banyak hal yang tak terlupakan kepadaku.

11. Terimakasih juga saya haturkan kepada semua pihak-pihak yang berjasa yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

(12)

Demikian ucapan terimakasih penulis sampaikan. Hanya untaian kata terimakasih yang bisa penulis sampaikan, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada mereka serta membalas semua amal baik yang telah diberikan kepada penulis.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Dengan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.

Wassalamu’alaikum Wr Wb.

Mataram, 2021

Penulis,

Sri Yulan Ayu Ningsi NIM. 170105079

(13)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...i

HALAMAN JUDUL...ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING...iii

NOTA DINAS PEMBIMBING...iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...v

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI...vi

HALAMAN MOTTO...vii

HALAMAN PERSEMBAHAN...viii

KATA PENGANTAR...ix

DAFTAR ISI...xiii

DAFTAR TABEL...1

DAFTAR LAMPIRAN...3

ABSTRAK...4

BAB I PENDAHULUAN...6

A. Latar Belakang...6

B. Rumusan dan Batasan Masalah...11

C. Tujuan dan Manfaat...12

D. Definisi Operasional...14

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN...16

A. Kajian Pustaka...16

B. Kerangka Teori...20

1. Jejaring Sosial...20

a. Pengertian Jejaring Sosial...20

b. Sejarah Jejaring Sosial...21

c. Karakteristik Jejaring Sosial...24

d. Fungsi Jejaring Sosial...25

e. Macam-macam Jejaring Sosial...26

f. Faktor-faktor Yang Dapat Mempengaruhi Penggunaan Jejaring Sosial...30

(14)

g. Durasi Penggunaan Jejaring Sosial...32

h. Dampak Penggunaan Jejaring Sosial...34

2. Pengamalan Keagamaan...37

a. Pengertian Pengamalan Keagamaan...37

b. Tujuan Pengamalan Keagamaan...37

c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengamalan Keagamaan...38

d. Bentuk-bentuk Pengamalan Keberagamaan...39

C. Kerangka Berpikir...43

D. Hipotesis Penelitian...45

BAB III METODE PENELITIAN...47

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian...47

B. Populasi dan Sampel...48

1. Populasi...48

2. Sampel dan Ukuran Sampel...49

C. Waktu dan Tempat Penelitian...52

D. Variabel Penelitian...53

E. Desain Penelitian...54

F. Instrumen Penelitian...55

G. Teknik Pengumpulan Data...57

H. Teknik Analisis Data...59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...63

A. Hasil Penelitian...63

B. Pembahasan...130

BAB V PENUTUP...149

A. Kesimpulan...149

B. Saran...150

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Tentang Tenaga Pengajar di MTs. Yusuf Abdussatar Kediri

Tabel 4.2 Keadaan siswa/siswi MTs. Yusuf Abdussatar Kediri Tahun pelajaran 2021/2022

Tabel 4.3 Keadaan Sarana dan Prasarana MTs. Yusuf Abdussatar Kediri

Tabel 4.4 Presentase Daftar Siswa yang Memiliki dan Menggunakan Jejaring Sosial Facebook, Instagram, Whatsapp

Tabel 4.5 Analisis Perhitungan Validitas Angket Penggunaan Jejaring Sosial

Tabel 4.6 Analisis Perhitungan Validitas Angket Pengamalan Keagamaan

Tabel 4.7 Interpretasi Koefisien Reliabilitas

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Penggunaan Jejaring Sosial Menggunakan Bantuan Microsoft Excel 2007

Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Pengamalan Keagamaan Menggunakan Bantuan Microsoft Excel 2007

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Variabel Penggunaan Jejaring Sosial

Tabel 4.11 Perhitungan Rata-Rata (Mean) dan Standar Deviasi Penggunaan Jejaring Sosial

Tabel 4.12 Distribusi Kategorisasi Penggunaan Jejaring Sosial Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Variabel Pengamalan Keagamaan

Tabel 4.14 Perhitungan Rata-Rata (Mean) dan Standar Deviasi Pengamalan Keagamaan

Tabel 4.15 Distribusi Kategorisasi Pengamalan Keagamaan Tabel 4.16 Hasil Uji Linearitas

(16)

Tabel 4.17 Inteprestasi Koefisien Korelasi Tabel 4.18 Tabel Penolong

(17)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Izin Penelitian Akademik

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian KESBANGPOLDAGRI Lampiran 3 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian Lampiran 4 Kartu Konsultasi Skripsi

Lampiran 5 Data Responden dan Angket Lampiran 6 Karakteristik Responden Lampiran 7 Uji Validitas Instrumen Lampiran 8 Uji Reliabilitas Instrumen Lampiran 9 Tabulasi Jawaban Responden

Lampiran 10 Analisis Deskriptif Statistik Instrumen Angket Lampiran 11 Analisis Deskriptif Statistik Instrumen Angket

Perindikator

Lampiran 12 Hasil Perhitungan Tingkat Pengaruh Kualitas Indikator Instrumen Angket

Lampiran 13 Foto Dokumentasi Lampiran 14 Daftar Riwayat Hidup

(18)

PENGARUH PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL TERHADAP PENGAMALAN KEAGAMAAN SISWA DI

MTs YUSUF ABDUSSATAR

KELAS VIII TAHUN PELAJARAN 2020/2021 Oleh:

Sri Yulan Ayu Ningsi NIM 170105079

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan jejaring sosial terhadap pengamalan keagamaan siswa di MTs Yusuf Abdussatar kelas VIII. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan jejaring sosial terhadap pengamalan keagamaan siswa di MTs Yusuf Abdussatar kelas VIII. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang berjumlah 144. Untuk memperoleh tujuan penelitian, peneliti menggunaan instrumen angket penggunaan jejaring sosial dan angket pengamalan keagamaan yang masing- masing angket terdiri dari 20 butir pertanyaan.

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian analisis regresi yang merupakan salah satu metode statistik yang digunakan untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen di manipulasi/dirubah-rubah. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian Ex post Facto yang dimana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan varibel terikat dalam suatu penelitian dan untuk teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi.

Dalam pengolahan data menggunakan rumus produck moment dan uji signifikan menggunakan uji-t dengan taraf signifikan 0,05%.

Melalui uji hipotesis dengan uji-t diperoleh nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar dari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (10,697 > 1,656). Berdasarkan hasil ini maka dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh penggunaan

(19)

jejaring sosial terhadap pengamalan keagamaan siswa di MTs Yusuf Abdussatar kelas VIII.

Kata Kunci : Jejaring sosial, Pengamalan Keagamaan Siswa

(20)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang semakin hari semakin berkembang memudahkan manusia untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Internet merupakan salah satu teknologi yang sangat ini berkembang pesat. Internet memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses informasi dengan cepat. Salah satu media yang sering digunakan saat ini dan digemari atau diminati banyak masyarakat adalah media sosial atau yang sering disebut jejaring sosial berbasis internet. Jejaring sosial adalah sebuah web yang berbasis pelayanan yang memudahkan untuk berkomunikasi.

Situs-situs jejaring sosial yang banyak diminati oleh masyarakat antara lainyoutube, facebook, twitter, whatsApp, line, instagram. Dalam penggunaannya, jejaring sosial memiliki dampak positif dan negatif tergantung dengan cara penggunaannya. Jika pengguna menggunakan media sosial untuk perilaku yang positif maka akan berdampak positif,

(21)

namun jika digunakan untuk hal-hal yang menyimpang dari kaidah penggunaannya maka akan berdampak negatif.

Salah satu dari dampak penggunaan jejaring sosial dapat mempengaruhi pengamalan keagamaan pada remaja, apabila digunakan terus menerus maka remaja tersebut akan merasakan ketergantungan atau kecanduan dalam penggunaan jejaring sosial. Dengan begitu akan menyebabkan remaja tersebut menunda-nunda dalam melakukan pekerjaan dan kewajiban sebagai seorang muslim dalam beribadah.

Pengamalan agama adalah proses melaksanakan atau menunaikan kewajiban yang berupa pengamalan ajaran agama Islam. Seiring berjalannya waktu sikap umat Islam dalam beragama semakin berkurang. Hal ini terjadi karena kemajuan zaman yang semakin modern dan serba canggih.

Dimana kemajuan ini mempengaruhi pengamalan keagamaannya nilai-nilai perilaku yang dipraktekkan lambat laun mereka lebih mempercayakannya, yang bersumber dari sumber-sumber dari jejaring sosial. Dan ajaran Islam tanpa ditelusuri lebih lanjut pada sumber hukum yang kebenarannya

(22)

belum pasti. Kebenaran ajaran yang dicontoh kadang tidak mencerminkan ajaran Islam seperti yang terlihat di salah satu sekolah di MTs. Yusuf Abdussatar.

Pada saat melakukan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 1 Oktober 2021 di MTs. Yusuf Abdussatar, peneliti melakukan pengamatan terhadap beberapa siswa yang ada di MTs. Yusuf Abdussatar dan melakukan wawancara kepada guru Akidah Akhlak.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti terlihat beberapa siswa sedang asik menggunakan handphone pada saat bel berbunyi, juga saat akan melakukan kegiatan pengamalan agama yang menandakan siswa tersebut lalai karena lebih fokus pada ponsel. Setelah ditelusuri siswa tersebut sedang membuka situs di internet (facebook, instagram, dan whatsapp) karena ketiga media sosial tersebut sedang menjadi tren fashion saat ini. Kemudian peneliti melakukan wawancara terhadap guru Akidah Akhlak yang menyatakan bahwa masih banyak terdapat siswa yang melanggar aturan dengan membawa

(23)

ponsel seluler dan menggunakannya pada waktu yang tidak semestinya.1

Hasil observasi tersebut sangat sulit untuk mengatakan bahwa jejaring sosial berdampak signifikan baik secara positif maupun negatif tergantung pada waktu penggunaannya.

Menurut penelitian sebelumnya, yang dilakukan oleh Ibdalsyah dkk, menyimpulkan bahwa penggunaan media sosial tidak berpengaruh positif terhadap pengamalan keagamaan. Selain itu, Edyy Saputra menghasilkan kesimpulan yang sama yaitu penggunaan sosial media yang berlebihan akan membawa dampak negatif terhadap pengamalan keagamaan. Dari beberapa penelitian lainnya, terdapat juga penelitian yang menyimpulkan bahwa tidak ada pengaruh penggunaan jejaring sosial terhadap pengamalan keagamaan.

Fenomena-fenomena di atas menjadi dasar kuat yang melandasi keinginan peneliti untuk menemukan jawaban di lapangan terhadap permasalahan “Pengaruh Penggunaan

1Ridho Ali Al Idrus, Wawancara, Kediri Lombok Barat, 15 Februari 2021

(24)

Jejaring Sosial Terhadap Pengamalan Keagamaan Siswa di MTs. Yusuf Abdussatar Kelas VIII Tahun Pelajaran 2020/2021”.

Penelitian ini nantinya akan menggunakan beberapa teori, teori-teori tersebut nantinya akan digunakan untuk membuat 2 angket yang dimana angket pertama tentang jejaring sosial dan angket kedua tentang pengamalan keagamaan. Angket tentang jejaring sosial menggunakan teori dari Hana Nur Rahmawati membahas tentang durasi penggunaan jejaring sosial. Untuk angket yang kedua tentang pengamalan keagamaan, yang menggunakan teori dari M.

Ridwan yang membahas tentang bentuk-bentuk pengamalan keagamaan.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian analisis regresi. Yang dimana metode penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk melihat realitas atau fenomena pada populasi atau sampel tertentu, yang membutuhkan pengukuran untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan. Sedangkan analisis

(25)

regresi adalah salah satu metode statistik yang digunakan untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen di manipulasi/dirubah-rubah.

B. Rumusan dan Batasan Masalah 1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas maka peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah

“Apakah ada pengaruh antara waktu penggunaan jejaring sosial terhadap pengamalan keagamaan siswa di MTs.

Yusuf Abdussatar Kelas VIII Tahun Pelajaran 2020/2021”

?

2. Batasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini antara lain:

a. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas VIII di MTs.

Yusuf Abdussatar.

b. Situs jejaring sosial yang akan diteliti adalah penggunaan waktu dalam situs jejaring sosial

(26)

facebook, whatsApp, Instagram. Untuk mewakili jejaring sosial secara keseluruhan, karena kebanyakan siswa kelas VIII di MTs. Yusuf Abdussatar menggunakan ketiga jejaring sosial tersebut.

c. Pengamalan keagamaan yang akan diteliti adalah shalat fardhu, shalat berjamaah, shalat sunah, membaca Al-Qur’an, dan puasa.

C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara waktu penggunaan jejaring sosial terhadap pengamalan keagamaan siswa di MTs. Yusuf Abdussatar Kelas VIII Tahun Pelajaran 2020/2021

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain:

a. Manfaat teoritis

(27)

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan penambahan wawasan bagi pengembangan keilmuan pendidikan di Indonesia tentang penggunaan jejaring sosial pada siswa.

b. Manfaat praktis 1) Bagi siswa

Sebagai pengingat bagi para siswa supaya menggunakan jejaring sosial untuk hal-hal yang bersifat positif sehingga tidak mengganggu kegiatan keberagamaan dalam kehidupan sehari- hari. Misalnya sebagai penyambung tali silaturrahim kepada saudara atau teman yang berada di luar kota.

2) Bagi lembaga yang diteliti

Diharapkan penelitian ini berguna sebagai masukan dalam mengambil kebijakan pendidikan yang mampu mengarahkan siswa ke arah perkembangan yang positif dan diharapkan dalam tujuan pendidikan.

(28)

3) Bagi Orang Tua

Sebagai bahan masukan bagi orang tua untuk lebih mengawasi anak-anaknya dalam menggunakan jejaring sosial supaya tidak melalaikan ibadah dalam agamanya.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional disebut juga dengan definisi istilah.

Dalam hal ini untuk memberikan penjelasan mengenai istilah dalam judul penelitian sehingga memberikan pemahaman terhadap penelitian yang akan dilakukan.

1. Jejaring sosial

Jejaring sosial adalah struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi jejaring ini menunjukkan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga.2

2Edwi Arief Sosiawan, Penggunaan Situs Jejaring Sosial sebagai Media Interaksi dan Komunikasi di Kalangan Mahasiswa, Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 9, Nomor 1, Januari-April 2011, hlm. 67.

(29)

2. Pengamalan Keagamaan

Pengamalan keagamaan adalah perbuatan yang dilakukan seorang hamba sebagai bentuk ikatan/kepatuhan kepada Allah SWT dalam rangka mendekatkan diri, dengan taat dan patuh melaksanakan perintah dan anjuran-Nya serta menjauhi segala larangan-Nya.3

3Sahadir Nasution, Keikutsertaan Dalam Majelis Taklim dan Pengamalan Keagamaan”, Jurnal Darul Ilmi Vol. 06, No. 02 Desember, hlm.

177.

(30)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka

Pada bagian ini memuat uraian singkat tentang hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menemukan beberapa penelitian yang sejenis sebagai berikut:

a. Jaenal Abidin dan Ilham Fahmi dalam Jurnal Wahana Karay Ilmiah_Pascasarjana (S2) PAI Unsika, Vol. 3 No.1 Jan-Juni 2019 dengan judul “Media Sosial dalam Mempengaruhi Perilaku Keberagamaan Siswa dan Solusinya Melalui Pendidikan Agama Islam.4

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh media sosial terhadap perilaku keberagamaan siswa dan bagaimana solusinya melalui pendidikan agama Islam. Hasil menyimpulkan bahwa

4Jaenal Abidin dan Ilham Fahmi dalam Jurnal Wahana Karay Ilmiah_Pascasarjana (S2) PAI Unsika, Vol. 3 No.1 Jan-Juni 2019 dengan judul

“Media Sosial dalam Mempengaruhi Perilaku Keberagamaan Siswa dan Solusinya Melalui Pendidikan Agama Islam”.

(31)

media sosial sudah menjadi kebutuhan dan tidak dapat dipisahkan dari para siswa, sebagai bentuk eksistensi mereka didalam komunitas mereka dan solusi untuk membentengi siswa dalam menggunakan media sosial adalah perlunya pembekalan Pendidikan Agama Islam di sekolah secara sistematis, serius, serta menyeluruh sebagai benteng diri yang kokoh bagi siswa. Metode yang digunakan adalah metode qualitative research dengan menggunakan pendekatan studi kasus.

Berdasarkan penelitian tersebut, memiliki persamaan dan perbedaan dengan yang dilakukan peneliti. Persamaannya, sama-sama meneliti tentang pengaruh media sosial terhadap perilaku keberagamaan.

Perbedaannya dari metode yang digunakan yaitu peneliti terdahulu menggunakan metode qualitative sedangkan peneliti menggunakan metode kuantitatif.

(32)

b. Skripsi oleh Evi Fatmasari dengan judul “Pengaruh penggunaan media sosial terhadap pengamalan keagamaan siswa kelas XI MA Al-Bidayah Candi”.5

Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan media sosial terhadap pengamalan keagamaan siswa kelas XI MA Al-Bidayah Candi. Hasil menyimpulkan bahwa adanya pengaruh penggunaan media sosial terhadap pengamalan keagamaan siswa.

Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sample dan teknik analisis data menggunakan rumus product moment.

Persamaan dan perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu sama-sama menggunakan pendekatan kuantitatif dan teknik analisis datanya pun sama, dan perbedaannya terdapat pada teknik pengambilan sampel yaitu peneliti terdahulu

5Evi Fatmasari dengan judul skripsi “Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Pengamalan Keagamaan Siswa Kelas XI MA Al-Bidayah Candi.

(33)

menggunakan teknik purposive sample sedangkan peneliti menggunakan teknik random sampling.

c. Skripsi oleh Galih Aji Pratomo dengan judul “Pengaruh Penggunaan Jejaring Sosial Terhadap Pengamalan Keagamaan Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Salatiga”.6

Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan media sosial terhadap pengamalan keagamaan siswa kelas X SMA Negeri 3 Salatiga. Hasil menyimpulkan bahwa adanya pengaruh penggunaan media sosial terhadap pengamalan keagamaan siswa.

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan untuk pengumpulan data menggunakan angket, interview, observasi dan dokumentasi dengan teknik analisis data menggunakan rumus Chi kuadrat.

Berdasarkan dari penelitian tersebut terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu sama-sama menggunakan penelitian

6Galih Aji Pratomo dengan judul skripsi “Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Pengamalan Keagamaan Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Salatiga.

(34)

kuantitatif, sedangkan perbedaannya di metode pengumpulan data dan di analisis data.

B. Kerangka Teori 1. Jejaring Sosial

a. Pengertian Jejaring Sosial

“Jejaring sosial adalah media komunikasi yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain tanpa kegiatan tatap muka secara langsung atau berkomunikasi menggunakan internet”.7

Jejaring sosial merupakan situs dimana seseorang dapat berbagi informasi dan komunikasi dalam satu jejaring sosial yang sama. Sangat mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama bagi seseorang dalam membuat akun di jejaring sosial.

Kalangan remaja yang mempunyai media sosial biasanya memposting tentang kegiatan pribadinya, curhatannya, serta foto-foto bersama teman- temannya. Semakin aktif seorang remaja di media

7Okik Adishya Banu Wiryada, dkk,”Gambaran Cyberbullying Pada Remaja Pengguna Jejaring Sosial Di SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Ungaran”, Jurnal Psikologi Ilmiah, Intuisi 9 (1) (2017), hlm. 86.

(35)

sosial maka mereka semakin dianggap keren dan gaul. Namun kalangan remaja yang tidak mempunyai media sosial biasanya dianggap kuno, ketinggalan jaman dan kurang bergaul.

b. Sejarah Jejaring Sosial

Pada tahun 1991 David Gelernter menerbitkan sebuah buku bagi teknologi, Mirror Worlds, sebuah paper penelitian yang dielaborasi lebih lanjut dan mengagumkan, yang mana tanpa menyebutkan kata, ia meramalkan tentang Web dan di akhir 1990-an, E. M. Noan pada saat itu Direktur Columbia University’s Institute for Tele-Information, membuat pernyataan bahwa “ketika sejarah media abad ke-20 ditulis, internet akan terlihat sebagai contributor tersebesarnya”.

Terobosan datang antara September 1993 dan Maret 1994 ketika sebuah jaringan yang sampai sekarang ini didedikasikan kepada penelitian akademis menjadi sebuah jaringan induk bagi

(36)

jaringan-jaringan yang terbuka untuk semua orang.

Pada Desember 1993 sebagai “the first window into cyberspace”, membuatnya dapat digunakan untuk menarik pengguna yang pada saat itu disebut adaptor, dan provider, pionir softwer.

Kehadiran situs media sosial ini, diawali dari adanya inisiatif untuk menghubungkan orang-orang dari seluruh belahan dunia. Situs media sosial yang pertama yaitu Sixdegreess muncul pada tahun 1997.

Situs ini memiliki aplikasi untuk membuat profil, menambahkan teman dan mengirim pesan. Tahun 1999 dan 2000, muncul situs Lunarstorm, Live Journal, Cyword yang berfungsi memperluas informasi secara searah. Tahun 2001, muncul Ryze.com yang berperan untuk memperbesar jejaring bisnis. Tahun 2002, muncul Friendster sebagai situs anak muda pertama yang semula disediakan untuk tempat pencarian jodoh. Tahun 2003, muncul situs sosial interaktif lain yaitu Flick

(37)

R, Youtube, Myspace hingga akhir tahun 2005, Friendster dan Myspace adalah situs yang paling diminati.

Memasuki tahun 2006, Friendster dan Myspace mulai tergeser dengan adanya Facebook.

Facebook dengan tampilan lebih modern memungkinkan orang untuk berkenalan dan mengakses informasi seluas-luasnya. Tahun 2009, kemunculan twitter dan WhatsApp ternyata menambah jumlah situs sosial bagi anak muda.

WhatsApp didirikan oleh Brian Acton dan Jan Koum. Di tahun keenamnya tahun 2010, facebook tercatat sebagai situs jejaring sosial terbesar. Tahun 2010 hadir situs sosial yang memungkinkan pengguna mengambil foto, video dan menerapkan filter digital (efek) yaitu aplikasi Instagram.

(38)

Sedangkan google merupakan mesin pencari yang didirikan pada tahun 1996.8

c. Karakteristik Jejaring Sosial

Adapun karakteristik jejaring sosial sebagai berikut:9

1) Jaringan (network)

Media sosial memiliki karakter jaringan sosial. Media sosial terbangun dari struktur sosial yang terbentuk di dalam jaringan atau internet. Jaringan yang terbentuk antar pengguna (user) merupakan jaringan yang secara teknologi dimediasi oleh perangkat teknologi seperti komputer, telepon genggam atau tablet. Jaringan yang terbentuk antar pengguna ini pada akhirnya membentuk komunitas contohnya seperti facebook, twitter, instagram, dan lain-lain.

2) Informasi (information)

Dimedia sosial, informasi menjadi komoditas yang dikonsumsi oleh pengguna.

Komoditas tersebut pada dasarnya merupakan komoditas yang diproduksi dan didistribusikan antar pengguna itu sendiri. Dari kegiatan konsumsi inilah pengguna dan pengguna lain membentuk sebuah jaringan yang pada akhirnya secara sadar atau tidak bermuara pada institusi masyarakat berjejaring.

3) Interaksi (Interactivity)

8Wahyuni Januarti Drakel, dkk, “Perilaku Mahasiswa Dalam Menggunakan Media Sosial Di Universitas SAM Ratulangi Manado, HOLISTIK, Tahun XI No.21A / Januari-Juni 2018, hlm. 9.

9Ibid, hlm. 6.

(39)

Karakter dari media sosial adalah terbentuknya jaringan antar pengguna. Jaringan ini tidak sekedar memperluas hubungan pertemanan atau pengikut di internet semata, tetapi juga harus dibangun interaksi antar pengguna tersebut. Contohnya saling mengomentari atau saling memberikan tanda jempol “like” dan saling membagikan informasi yang didapat “share”.

Berdasarkan pemaparan di atas, jejaring sosial memiliki beberapa karakteristik yaitu jaringan, informasi dan interaksi. Dari karakteristik ini lah yang membuat para pengguna tertarik untuk mengakses jejaring sosial.

d. Fungsi Jejaring Sosial 1) Promosi

Menggunakan layanan jejaring sosial sebagai sarana promosi barang atau jasa, akan mempermudah konsumen dalam mengenal produk yang akan dihasilkan sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menggaji pegawai.

2) Pemberitahuan atau Pengenalan

Dimaksudkan untuk mendapat dukungan dari semua kalangan terhadap apa yang kita kerjakan. Fungsinya mengenalkan bentuk kegiatan atau komunitas kepada pengguna

(40)

jejaring sosial untuk ikut bergabung menjadi anggota grupnya.10

3) Perluasan jaringan pertemanan

Dengan jejaring sosial para peserta didik bisa menambah jaringan pertemanannya tanpa harus bertemu langsung dengan mereka serta mudah menciptakan suatu komunitas yang bermanfaat bagi mereka, entah itu dalam diskusi pelajaran maupun hal-hal lain yang bisa memberikan kontribusi positif bagi mereka.11 Berdasarkan pemaparan di atas, ada berbagai macam fungsi dari jejaring sosial yang dimana peran dari jejaring sosial ini semakin tinggi pada remaja ataupun masyarakat. Begitu banyak fungsi jejaring sosial yang memberikan dampak positif. Mulai dari perkenalan, tempat bersosialisasi, mengutarakan ide kreatif, membuka usaha serta mempromosikannya.

e. Macam-macam Jejaring Sosial

Jejaring sosial memiliki banyak macamnya tidak hanya satu atau dua tetapi banyak sekali.

10Madcoms, “Mencari Teman lewat Facebook & Friendster”, (Andi Offset, 2009), hlm. 3.

11Satria MA Koni, Pengaruh Jejaring Sosial Terhadap Pendidikan Karakter Peserta Didik”, Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Volume 4, Nomor 2 : Agustus 2016, hlm. 40.

(41)

Namun yang paling populer hanya beberapa saja antara lain:12

1) Facebook

Facebook adalah sebuah situs jejaring sosial yang digunakan manusia untuk berkomunikasi satu sama lain dengan jarak jauh.

Facebook merupakan situs jejaring sosial yang diluncurkan pada bulan februari tahun 2004 oleh Mark Zuckerberg. Facebook saat ini merupakan jejaring sosial yang sangat populer dikalangan masyarakat karena dengan jejaring sosial ini, bisa mempermudah orang berkomunikasi secara jarak jauh. Selain itu, facebook juga memiliki fitur- fitur yang mudah digunakan, antara lain :

a) Facebook berita terkini (status update), fitur ini digunakan untuk melakukan postingan pesan baik berupa teks, gambar, link ataupun vidio.

b) Friends (pertemanan), fitur ini digunakan untuk mencari dan mendapatkan teman baru dengan cara mengetik kata pencarian (nama orang, grup, berdasarkan lokasi, nama sekolah, dan lain sebagainya).

c) Suka (like), fitur ini digunakan untuk memberikan respon positif kepada orang yang membuat update terbaru misalnya status, foto, dan lain sebagainya.

d) Pesan dan kotak masuk, fitur ini digunakan untuk mengirimkan pesan kepada pengguna lain secara privasi.

e) Privasi dan pengamanan, digunakan untuk memberikan tingkat keamanan dan

12Ega Dewa Putra, “Menguak Jejaring Sosial”, (Serpong, 2014), hlm.

31.

(42)

kenyamanan bagi para pengguna facebook dari pembajakan akun facebook.

f) Notifikasi merupakan fitur yang memberikan informasi berupa tanda pemberitahuan yang muncul pada bagian tollbar atas.

2) Twitter

Twitter merupakan salah satu layanan jejaring sosial microblog yang digunakan untuk melakukan pembaharuan (update) status berupa sebuah teks yang mencapai 140 karaktek, yang dikenal dengan sebutan tweet.

Twitter didirikan oleh Jack Dorsey, Kaca Nuh, Biz Stone, dan Evan Williams. Twitter di kembangkan pada bulan maret 2006 sebagai sebuah penelitian dan pengembangan proyek di San Francisco Podcasting perusahaan Odeo.

Anda juga dapat menggunakan twitter sebagai sharing link, foto, lagu dan video kepada teman- teman anda.

3) Instagram

Instagram adalah suatu jejaring sosial yang di dalamnya fokus berbagi foto penggunanya. Instagram saat ini sangat diminati oleh pengguna smartphone karena mereka bisa saling berbagi foto satu sama lain serta dapat mengomentarinya.Instagram didirikan oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger dan diluncurkan pada Oktober 2010.

4) Line

Line adalah sebuah aplikasi pengirim pesan instan gratis yang dapat digunakan pada berbagai platfrom seperti smartphone, tablet dan komputer. Line difungsikan dengan menggunakan jaringan internet sehingga dapat melakukan aktivitas seperti mengirim pesan teks, mengirim gambar, vidio, pesan suara, dan lain- lain. Disamping itu line mempunyai banyak fitur

(43)

yang tidak dimiliki oleh jejaring sosial lain yaitu fitur stiker yang menggambarkan perasaan hati.

5) WhatsApp

WhatsApp adalah media sosial berbentuk aplikasi chating yang dapat digunakan di smartphone dan hampir mirip dengan BlackBerry Messenger. Media sosial WhatsApp adalah aplikasi pesan instant yang berfungsi untuk mengirim dan menerima pesan, tanpa dikenakan biaya pulsa seperti SMS dan Telepon seluler. Hal ini dikarena WhatsApp menggunakan paket data internet yang sama dengan aplikasi lainnya.

Jaringan data yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi WhatsApp ialah koneksi 3G atau wifi.

WhatsApp mempunyai beberapa fitur-fitur, antara lain:

a) Mengirim pesan teks

b) Menerima dan mengirim foto dari kamera langsung maupun album.

c) Mengirim vidio

d) Bertukar dokumen baik dokumen berupa file maupun lainnya.

e) Melakukan panggilan telepon dan panggilan vidio ataupun mengirim rekaman suara secara langsung.13

Berdasarkan pemaparan di atas, memiliki jejaring sosial sepertinya sudah menjadi keharusan bagi remaja zaman sekarang. Tetapi kita harus pandai

13A Andjani, dkk, “Penggunaan Media Komunikasi WhatsApp Terhadap Efektivitas Kinerja Karyawan”, Jurnal Komunikatio Volume 4 Nomor 1, April 2018, hlm. 43.

(44)

memilih jejaring sosial yang memang kita butuhkan, sehingga kita dapat mengontrol diri dalam menggunakannya. Jejaring sosial yang sering digunakan remaja saat ini antara lain facebook, instagram dan whatsApp. Masing-masing jejaring sosial yang digunakan memiliki keunggulan dan fungsinya masing-masing.

f. Faktor-faktor Yang Dapat Mempengaruhi Penggunaan Jejaring Sosial

Secara umum terdapat dua faktor yang mempengaruhi penggunaan jejaring sosial yaitu faktor internal dan faktor eksternal.14

1) Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor kebutuhan yang berasal dari dalam diri seseorang seperti kontrol diri, kepercayaan terhadap aplikasi media sosial, kepuasan terhadap media sosial, serta sikap dalam menggunakan media sosial.

14Aulia Nurhanifa, dkk, Kontrol Diri Dalam Penggunaan Media Sosial Pada Remaja, Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, Vol. 3, No. 4, 2020, hlm. 528.

(45)

Kontrol diri dalam mengakses jejaring sosial sangatlah perlu karena apabila remaja menggunakan jejaring sosial yang berlebihan dan tidak terkontrol dapat mengarahkan remaja kepada perilaku kecanduan. Kepercayaan terhadap aplikasi media sosial, yang dimana kebanyakan remaja saat ini lebih mempercayakan apa yang ada di jejaring sosial tanpa mau mencari tau kebenarannya. Kepuasaan dalam menggunakan jejaring sosial, penggunaan suatu media disebabkan oleh adanya kebutuhan yang timbul dari setiap orang untuk memuaskan kebutuhannya.Sikap dalam menggunakan jejaring sosial, dalam menggunakan jejaring sosial pastikan untuk selalu menjaga sikap saat memberikan komentar pada sebuah postingan, gambar atau vidio di jejaring sosial. Akan lebih baik jika memposting hal-hal yang positif dan menginspirasi di sosial media.

(46)

2) Faktor eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor kebutuhan yang berasal dari luar diri seseorang seperti pengasuhan orang tua berupa pembatasan kontrol perilaku pada remaja.

Yang artinya dimana peran orang tua sangatlah penting untuk mengontrol atau membatasi seorang anak dalam menggunakan atau mengakses jejaring sosial.

Berdasarkan pemaparan di atas, secara tidak langsung faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan jejaring sosial berhubungan dengan jejaring sosial itu sendiri. Dengan melihat peran besar pemanfaatan jejaring sosial dalam interaksi sosial masyarakat secara virtual, tentunya semakin populer jenis jejaring sosial akan mempengaruhi pada jumlah pengguna yang semakin banyak. Namun, persentase jenis jejaring sosial ini tidak memiliki erat kaitannya dengan kontrol diri dalam penggunaan jejaring sosial.

g. Durasi Penggunaan Jejaring Sosial

(47)

Jejaring sosial memang sangatlah penting bagi kehidupan manusia apalagi diera sekarang, manusia cenderung memerlukan informasi yang tepat dan akurat untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan menggunakan jejaring sosial yang semakin lama bisa menjadikan kepuasan tersendiri untuk setiap penggunanya, kadang mereka melupakan satu hal yaitu lama waktu atau durasi yang mereka pergunakan untuk mengakses jejaring sosial tersebut.

Penggunaan internet khususnya penggunaan media sosial dengan waktu yang lama tidak hanya dapat mengganggu konsentrasi belajar bagi remaja, tetapi juga memberikan dampak negatif lainnya seperti mengalami gangguan pola tidur yang menyebabkan daya konsentrasi menjadi menurun, dan merusak indra penglihatan karena seringnya terpapar sinar radiasi dari smartphone.

Durasi penggunaan jejaring sosial dalam kategori tinggi yaitu 5-6 jam, sedangkan durasi penggunaan jejaring sosial dalam kategori sedang yaitu 3-4 jam, sedangkan penggunaan jejaring sosial rendah atau singkat yaitu 1-2 jam.15

Dalam durasi penggunaan jejaring sosial baik kategori tinggi, sedang maupun rendah diisi dengan mengakses situs-situs jejaring sosial yang lagi tren zaman sekarang seperti Instagram, WhatshApp, Facebook. Peneliti memperhitungkan lama waktu atau durasi yang digunakan pengguna dari membuka

15Hana Nur Rahmawati, dkk, Hubungan Durasi Penggunaan Media Sosial Dengan Motivasi Belajar Remaja”, Jurnal Keperawatan Volume 5 No 2, November 2017, hlm. 80.

(48)

sampai menutup situs jejaring sosial. Di mana peneliti tidak membatasi pengguna untuk melakukan hal apapun dalam mengakses jejaring sosial.

h. Dampak Penggunaan Jejaring Sosial

Jejaring sosial memiliki dampak bagi para penggunanya yaitu dampak positif dan dampak negatif.16

1) Dampak positif

a) Mempermudah kegiatan belajar, karena dapat digunakan sebagai sarana untuk berdiskusi dengan teman sekolah tentang tugas (mencari informasi).

b) Mencari dan menambah teman atau bertemu kembali dengan teman lama. Baik itu teman di sekolah, di lingkungan bermain maupun teman yang bertemu melalui jejaring sosial lain.

c) Menghilangkan kepenatan pelajar, itu bisa menjadi obat stress setelah seharian bergelut dengan pelajaran di sekolah. Misalnya mengomentari status orang lain yang terkadang lucu, bermain game, dan lain sebagainya.

d) Siswa dapat belajar bagaimana cara beradaptasi , bersosialisasi dengan

16Nisa Khairuni, “Dampak Positif dan Negatif Sosial Media Terhadap Pendidikan Akhlak Anak, Jurnal Edukasi Vol. 2, Nomor 1, Januari 2016, hlm.

99.

(49)

masyarakat sosial dan mengelola jaringan pertemanan.

e) Sebagai media dakwah dan diskusi.

f) Dapat digunakan sebagai media pembelajaran di bidang pendidikan.

2) Dampak negatif

a) Berkurangnya waktu belajar, karena keasyikan menggunakan sosial media seperti terlalu lama ketika facebookkan dan ini akan mengurangi jatah waktu belajar.

b) Mengganggu konsentrasi belajar di sekolah, ketika siswa sudah mulai bosan dengan cara pembelajaran guru, mereka akan mengakses sosial media semaunya.

c) Merusak moral pelajar, karena sifat remaja yang labil, mereka dapat mengakses atau melihat gambar porno milik orang lain dengan mudah.

d) Menghabiskan uang jajan, untuk mengakses internet dan untuk membuka facebook jelas berpengaruh terhadap kondisi keuangan (terlebih kalau akses dari warnet) sama halnya mengakses facebook dari handphone.

e) Mengganggu kesehatan, terlalu banyak menatap layar handphone maupun komputer atau laptop dapat mengganggu kesehatan mata.

f) Lupa waktu, karena terlalu asik menggunakan media sosial sehingga menjadi ketagihan.

g) Sering lalai akan kewajiban dan pekerjaan yang seharusnya di lakukan.

h) Memicu terjadinya aksi pornografi dan pelanggaran asusila. Mudah sekali pengguna media sosial menemukan sesuatu yang berbau seks, karena hal itu banyak dicari di internet.

(50)

i) Banyak terjadi kriminalitas oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Contohnya kasus penculikan yang di awali dengan perkenalan seseorang yang tidak dikenalnya, penipuan, pembunuhan dan lainnya.

Berdasarkan pemaparan diatas jejaring sosial, kehadiran jejaring sosial sendiri sangat bermanfaat.

Terlebih lagi jika kita jauh dari keluarga, dengan adanya jejaring sosial ini kita mampu untuk berhubungan dengan keluarga lewat dunia maya.

Selain itu, kita juga dapat berhubungan dengan teman-teman lama. Setidaknya bisa menjalin kembali silaturahim yang sempat putus karena kuliah di beberapa tempat yang jauh. Dampak baik atau buruk dari jejaring sosial itu tergantung dari kemampuan seseorang mengatur dirinya. Jika tidak digunakan secara berlebihan tentu tidak akan merugikan penggunanya sendiri dan tentu saja para pengguna harus lebih berhati-hati dalam menggunakannya agar tidak menjadi korban kriminal. Oleh karena itu, sebaiknya mulai saat ini kita lebih memahami dan

(51)

menggunakan jejaring sosial dengan baik dan tidak menyalahgunakannya.

2. Pengamalan Keagamaan

a. Pengertian pengamalan keagamaan

“Pengamalan keagamaan adalah perbuatan yang dilakukan seorang hamba sebagai bentuk ikatan/kepatuhan kepada Allah SWT dalam rangka mendekatkan diri, dengan taat dan patuh melaksanakan perintah dan anjuran-Nya serta menjauhi segala larangan-Nya”.17

Islam dari segi kebahasaan mengandung arti patuh, tunduk, taat dan berserah diri kepada Allah SWT. Dalam upaya mencari keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Hal itu dilakukan atas kesadaran dan kemauan diri sendiri, bukan paksaan atau berpura-pura, melainkan sebagai panggilan dari fitrah dirinya sebagai makhluk yang sejak dalam kandungan telah menyatakan patuh dan tunduk kepada Allah.

b. Tujuan pengamalan keagamaan

17 Sahadir Nasution, Keikutsertaan Dalam Majelis Taklim dan Pengamalan Keagamaan”, Jurnal Darul Ilmi Vol. 06, No. 02 Desember, hlm.

177.

(52)

1) Menghadapkan diri kepada Allah yang Maha Esa dan mengkonsentrasikan niat kepada-Nya dalam setiap keadaan.

2) Agar terciptanya kemaslahatan diri manusia dan terwujudnya usaha yang baik.

3) Untuk menundukkan diri kepada Allah SWT dengan ikhlas dan mengingatkan diri dengan berdzikir.

4) Untuk menghindarkan diri dari perbuatan keji dan munkar.18

Berdasarkan pemaparan di atas, dengan adanya tujuan itu seseorang akan mencapai derajat yang tinggi di akhirat serta mengarahkan hidup dengan baik dan benar sesuai dengan keyakinan yang dimiliki.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengamalan keagamaan

1) Keluarga

Pendidikan keluarga merupakan pendidikan dasar bagi pembentukan jiwa keagamaan. Dalam awal kehidupan, anak-anak mempunyai sifat dasar yang mudah untuk dibentuk sehingga Pendidikan Agama Islam sudah mulai ditanamkan sejak kecil bahkan sejak dalam kandungan.

18Ashif Az Zafi, “Pemahaman dan Penghayatan Peserta Didik tentang Ibadah dalam Pembelajaran Fiqih di MI Manafiul Ulum Gebog Kudus”, Elementary Vol. 6 No. 1, January-June 2020, hlm. 51.

(53)

2) Pergaulan

Teman-teman memang sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan mental yang sehat bagi anak pada masa-masa pertumbuham. Apabila teman seperjuangan menampilkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai agama, maka anak cenderung terpengaruh untuk berperilaku seperti temannya tersebut dan tentu pengamalan Agama Islam juga baik.

3) Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat yang memiliki tradisi keagamaan juga kuat akan berpengaruh positif bagi perkembangan jiwa keberagamaan, sebab kehidupan keagamaan terkondisi dalam tatanan nilai maupun institusi keagamaan.

Keadaan seperti ini akan berpengaruh dalam pembentukan jiwa keagamaan.19

Berdasarkan pemaparan di atas, pengamalan keagamaan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor keluarga, pergaulan dan lingkungan masyarakat. Ketiga faktor tersebut mempunyai peran yang sangat penting dalam pembentukan dan pengembangan pengamalan keagamaan.

d. Bentuk-bentuk pengamalan keagamaan

19 Sitti Utari Lamangga, “ Pengamalan Ajaran Agama Islam Pada Peserta Didik di SD Inpres Kec. Bunaken Kepulauan Kota Manado, (Skripsi, FTIK IAIN Manado, Manado, 2020), hlm. 11.

(54)

Bentuk dari pengamalan keagamaan dalam dimensi praktik (ritualistik) untuk melaksanakan ibadah kepada Allah SWT yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya:20

1) Sholat fardhu

Sholat fardhu adalah sholat yang wajib dikerjakan oleh setiap muslim. Setiap muslim yang sudah akil baligh sudah berkewajiban untuk menjalankan sholat fardhu. Sholat fardhu dalam sehari dilakukan sebanyak 5 kali dalam sehari dengan batasan waktu tertentu. Sholat fardhu terdiri dari sholat subuh, dzuhur, ashar, maghrib, dan isya. sholat fardhu dapat dilakukan secara sendiri maupun secara berjamaah. Namun sholat yang terbaik adalah sholat yang dikerjakan diawal waktu dengan berjamaah di masjid. Shalat berjama’ah adalah shalat yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan salah seorang menjadi imam sedangkan yang lain menjadi makmumnya.

2) Sholat sunnah

Sholat sunnah adalah sholat yang lebih baik di kerjakan namun tidak berdosa jika tidak mengerjakan sholat tersebut. Tidak ada batasan berapa kali kita menjalankan sholat sunnah dalam sehari. Sholat sunnah mempunyai berbagai macam. Diantaranya adalah sholat sunnah dhuha yang dikerjakan ketika masuk waktu dhuha, sholat sunnah tahajud yaitu sholat sunnah yang lebih utama dikerjakan pada waktu

20M. Ridwan, dkk, “Pengaruh Dakwah Di Instagram Terhadap Perilaku Keagamaan Mahasiswa, Jurnal Al-mishbah, Vol. 15 No. 2 Juli- Desember 2019, hlm. 200.

(55)

sepertiga malam setelah bangun tidur, sholat sunnah rawatib yaitu sholat yang mengiringi sholat fardhu, dilakukan sebelum (qobliyah) dan sesudah (ba’diyah) sholat fardhu. Setiap sholat sunnah mempunyai keutamaan dan pahala yang berbeda-beda.

3) Membaca Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah kitab suci agama islam yang merupakan kitab terakhir yang diturunkan oleh Allah SWT melalui perantara malaikat jibril dan disampaikan kepada nabi Muhammad sebagai pedoman dan pegangan umat muslim.

Al-quran terdiri dari 30 juz, 114 surah, dan 6236 ayat, dari masing-masing ayat dan juz memiliki penjelasan secara mendetail mengenai seluruh isi dunia. Al-Quran yang merupakan pedoman dan pegangan umat muslim, tentu saja kita sebagai muslim wajib hukumnya untuk membaca dan memahami Al-Quran agar kita bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

4) Puasa

Puasa atau saum adalah tindakan sukarela dengan berpantang dari makanan, minuman, atau keduanya, perbuatan buruk dan dari segala hal yang membatalkan puasa untuk periode waktu tertentu.

Menurut para ahli fiqih, puasa yang ditetapkan syari’at ada 4 macam, yaitu:

a) Puasa fardhu adalah puasa yang harus dilaksanakan berdasarkan ketentuan syari’at Islam. Yang termasuk ke dalam puasa fardhu antara lain puasa bulan ramadhan, puasa kafarat, puasa nazar.

b) Puasa sunnah adalah puasa yang apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak berdosa.

Adapun puasa sunnah antara lain puasa 6 (enam) hari di bulan Syawal, puasa tengah

(56)

bulan (13, 14, 15) dari tiap-tiap bulan Qomariyah, puasa hari senin dan kamis, puasa hari arafah, puasa tanggal 9 dan 10 bulan muharam, puasa nabi Daud as, puasa bulan rajab, Sya’ban dan bulan-bulan suci.

c) Puasa haram adalah puasa yang apabila dilakukan maka berdosa. Puasa yang diharamkan tersebut antara lain puasa pada hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha, puasa wanita haid atau nifas (baru melahirkan), puasa Dhar (puasa tiap hari tanpa buka.

Berdasarkan pemaparan diatas sholat, puasa dan mengaji merupakan hal yang diwajibkan dalam ajaran agama Islam yang tidak boleh ditinggalkan oleh setiap Muslim. Kewajiban tersebut harus selalu dilakukan pada waktu-waktu yang telah ditentukan.

Sholat dilakukan 5 kali dalam sehari semalam, puasa wajib dilakukan ketika memasuki bulan Ramadhan dan mengaji harus selalu dilakukan setiap harinya. Pengamalan keagamaan ini lebih berdampak pada individu-individu masing-masing.

Dari bentuk-bentuk pengamalan keagamaan tersebut kita dapat memperdalam keimanan kita dengan

(57)

melaksanakan hal-hal yang hukumnya wajib maupun sunnah dalam agama kita.

C. Kerangka Berpikir

Jejaring sosial adalah media komunikasi yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet sehingga tidak harus bertatap muka secara langsung.

Pengamalan keagamaan adalah proses (perbuatan) melaksanakan atau menunaikan kewajiban yang berupa pengamalan ajaran agama islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW sebagai rasul.

Berbagai sarana komunikasi telah dikembangkan mulai dari perkembangan telepon genggam atau handphone hingga internet yang telah bertambah fungsinya sebagai jaringan komunikasi yang sangat efektif. Sarana komunikasi yang saat ini sedang tren di kalangan remaja adalah komunikasi dengan menggunakan jejaring sosial seperti facebook, instagram, whatshap, dan lain-lain. Penggunaan jejaring sosial adalah situs dimana para pengguna dapat bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja, sekolah, dan daerah untuk

(58)

melakukan koneksi dan berinteraksi dengan orang lain.

Tetapi penggunaan jejaring sosial yang berlebihan akan berdampak buruk bagi perkembangan remaja terutama pada pendidikan keagamaannya. Seperti yang terlihat di MTs.

Yusuf Abdussatar, sebagian siswa terlihat sedang asik dengan smartphone dan jejaring sosial yang mereka miliki sehingga membuat mereka menunda mengerjakan kegiatan keagamaan karena terlalu asyik mengakses jejaring sosial.

Sehingga dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan jejaring sosial terhadap pengamalan keagamaan siswa dengan cara menganalisis data siswa yang menggunakan situs jejaring sosial kemudian diolah untuk menghasilkan sebuah kesimpulan.

Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka berpikir dapat penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

(59)

Jejaring Sosial

D. Hipotesis Penelitian

Kata hipotesis berasal dari dua kata yaitu hypo artinya di bawah dan thesa artinya kebenaran. Jadi hipotesis yang cara penulisannya disesuaikan dengan ejaan Bahasa Indonesia menjadi hipotesa, yang kemudian berkembang menjadi hipotesis. Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui analisis data yang terkumpul.21 Jadi hipotesis merupakan jawaban yang belum terbukti kebenarannya. Sehingga diperlukan adanya pengujian untuk mendapatkan kesimpulan. Hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan : Hipotesis alternatif (Hₐ) yaitu ada pengaruh yang signifikan antara waktu penggunaan jejaring sosial terhadap pengamalan keagamaan siswa di MTs. Yusuf Abdussatar kelas VIII tahun pelajaran

21Suharsimi Arikunto, “Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik”, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 110.

Pengamalan Keagamaan

(60)

2020/2021. Sedangkan Hₒ tidak ada pengaruh yang signifikan antara waktu penggunaan jejaring sosial terhadap pengamalan keagamaan siswa di MTs. Yusuf Abdussatar kelas VIII tahun pelajaran 2020/2021.

(61)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian analisis regresi dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk melihat realitas atau fenomena pada populasi atau sampel tertentu, yang membutuhkan pengukuran untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan.22Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena kedepannya data yang akan dijadikan sebagai dasar untuk menjawab permasalahan itu berupa data-data kuantitatif yang akan dikumpulkan dengan menggunakan angket dan dapat diukur.

Sedangkan analisis regresi merupakan salah satu metode statistik yang digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen di manipulasi/dirubah-rubah atau

22Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”, (Bandung: Alfabeta,2010), hlm. 8.

(62)

dinaik-turunkan.23 Menggunakan analisis regresi karena ingin mencari besaran pengaruhnya dan pengaruhnya itu menggunakan regresi dalam analisis statistik menggunakan analisis regresi.

Beberapa langkah yang dilakukan oleh penulis adalah merumuskan dan menyusun instrumen penelitian yang berupa lembar angket tertutup yang dibagikan kepada siswa kelas VIII yang berada di MTs. Yusuf Abdussatar Kediri Lombok Barat. Data tersebut kemudian akan dianalisis menggunakan jenis statistik parametrik. Selanjutnya akan di lakukan pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis regresi sederhana.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.24Sedangkan menurut Sugiono, populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri dari atas

23Sugiyono, “Statistika Untuk Penelitian”, (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 260.

24Suharsimi Arikunto, “Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik”, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 173.

(63)

obyek/subyek yang mempunyai kuanitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.25 Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang diteliti itu.

Berdasarkan pendapat diatas dapat dipahami bahwa populasi adalah keseluruhan dari sejumlah subjek yang akan diteliti. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di MTs. Yusuf Abdussatar Kediri Lombok Barat yang berjumlah 225 orang.

2. Sampel dan Ukuran Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.26 Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik Random Sampling yang dimana pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa

25Sugiyono, “Statistika Untuk Penelitian”, (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 61.

26Suharsimi Arikunto, “Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik”, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 174.

(64)

memperhatikan strata/tingkatan yang ada dalam populasi itu untuk menentukan sampel, atau subjek penelitian.27 Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel, atau subjek penelitian.

Adapun subjek penelitian ini adalah seluruh siswakelas VIII di MTs. Yusuf Abdussatar Kediri Lombok Barat tahun pelajaran 2021/2022. Berikut ini adalah data jumlah siswa/siswi kelas VIII. Berikut ini adalah data jumlah siswa/siswi kelas VIII.

No Kelas Laki- laki

Perempuan Jumlah

1 VIII A - 39 39

2 VIII B - 41 41

3 VIII C - 35 35

4 VIII D 36 - 36

5 VIII E 37 - 37

6 VIII F 37 - 37

Jumlah 110 115 225

Sumber : MTs. Yusuf Abdussatar Kediri Lombok Barat

Berdasarkan data tersebut, jumlah siswa/siswi MTs. Yusuf Abdussatar Kediri Lombok Barat angkatan

27Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 82.

(65)

2021 yaitu 225 orang. Besar ukuran sampel pada penelitian ini menggunakan rumus slovin.28

𝑛 = 𝑁 (1 + 𝑁𝑒2) Keterangan :

n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = taraf kesalahan (5%)

Sehingga, 𝑛 = 𝑁

(1 + 𝑁𝑒2)

𝑛 = 225

(1 + 225(0,05)2)

𝑛 = 225 1 + 225(0,0025)

𝑛 = 225 1 + 0,5625

𝑛 = 225 1,5625

28Husein Umar, “Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”, (Jakarta: Rajawali Pers, 2020), hlm. 78.

(66)

𝑛 = 144

Dengan demikian, jumlah siswa/siswi yang akan diteliti adalah 144 orang dengan rincian sebagai berikut :

No Kelas Jumlah Sampel Hasil

1 VIII A 39

225 × 144 = 24,96

25

2 VIII B 41

225 × 144 = 26,24

26

3 VIII C 35

225 × 144 = 22,4

22

4 VIII D 36

225 × 144 = 23,04

23

5 VIII E 37

225 × 144 = 23,68

24

6 VIII F 37

225 × 144 = 23,68

24

Jumlah 144

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2021. Tempat yang dipilih untuk melakukan penelitian ini adalah MTs. Yusuf Abdussatar Kediri Kabupaten Lombok Barat Jl. Kali Babak Kr. Bedil Utara Kediri Lobar NTB 83362 Telp. (0370) 672280. Dan orang-orang yang menjadi objek kajian yaitu siswa yang memiliki situs

(67)

jaringan sosial, serta peneliti meneliti lokasi tersebut karena sebagian siswa nya banyak yang memiliki smartphone serta situs jejaring sosial. Adapun alasan peneliti memilih lokasi tersebut diantaranya karena peneliti tertarik untuk meneliti tentang pengaruh jejaring sosial terhadap pengamalan keagamaan siswa kelas VIII di MTs. Yusuf Abdussatar Kediri.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka variabel dapat dibedakan menjadi dua macam yakni, yang pertama variabel independen atau biasa disebut variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat), yang kedua variabel dependen atau biasa disebut variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

(68)

menjadi akibat karena adanya variabel bebas.29 Berdasarkan dari pengertian tersebut maka yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan jejaring sosial (X), sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengamalan keagamaan siswa kelas VIII yang berada di MTs. Yusuf Abdussatar Kediri.

E. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian Ex post Facto. Penelitian Ex-post Facto yaitu penelitian dimana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan varibel terikat dalam suatu penelitian.30 Alasan peneliti menggunakan Ex post Facto karenadata yang digunakan sudah ada tanpa direkayasa serta ingin mengetahui faktor-faktor penyebabnya atau hal-hal yang mempengaruhinya.

29Sugiyono, “Statistika Untuk Penelitian”, (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 2.

30Etta Mamang Sangadji, Metodelogi Penelitian: Pendekatan Praktis Dalam Penelitian, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2010), hlm. 24.

Gambar

Tabel 4.17  Inteprestasi Koefisien Korelasi  Tabel 4.18  Tabel Penolong
Tabel 4.16  Hasil Uji  Linearitas 53

Referensi

Dokumen terkait

Teknik analisa data menggunakan pendekatan kuantitatif yang sesuai dengan fokus penelitian, y aitu perbedaan tingkat perjalanan wisatawan berdasarkan karakteristik sosial

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data dan menggunakan teknik analisis regresi

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data dan menggunakan teknik analisis regresi

Penelitian yang berjudul “Analisis Hubungan Pola Penggunaan Jejaring Sosial Dengan Motivasi dan Alokasi Waktu Belajar Siswa SMP Negeri 1 Dramaga, Kabupaten Bogor” ini

Pola penelitian ini menurut pendekatan datanya menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Margono, penelitian kuantitatif adalah sebuah proses menemukan pengetahuan

menggunakan teknik pengumpulan data berupa kuesioner,observasi, wawancara,dan angket skala Likert adapun teknik analisis datanya menggunakan analisis kualitatif

Adapun persamaan dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya sama- sama menggunakan teknik analisis kuantitatif yaitu dengan mengunakan kuisioner, variabel yang

Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah komperatif, yaitu suatu penelitian dua kelompok individu yang secara umum mempunyai persamaan, dipilih