• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP FRAUD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP FRAUD "

Copied!
242
0
0

Teks penuh

Mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian skripsi yang berjudul “Pengaruh PENGENDALIAN INTERNAL DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP FRAUD MELALUI GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE DI PERGURUAN TINGGI DI INSTITUSI PELAYANAN TINGGI WILAYAH III (LL DIKTI III) dengan benar dan tepat waktu. Rekan-rekan terdekat penulis di kampus yang telah membantu menyelesaikan hasil penelitian disertasi ini.

Latar Belakang Penelitian

Berdasarkan temuan Indonesia Corruption Watch (ICW), pada sektor pendidikan, kasus korupsi di perguruan tinggi menduduki peringkat kedua. Indonesia Corruption Perceptions (ICW), pada sektor pendidikan, kasus korupsi di perguruan tinggi menduduki peringkat kedua.

Identifikasi Masalah

Sistem pengendalian internal, komitmen organisasi dan prinsip-prinsip good governance universitas belum memberikan pengaruh yang optimal terhadap kinerja universitas. Kecurangan yang dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi karena penyalahgunaan wewenang dan kegagalan tata kelola yang baik;

Batasan Masalah

Tanda-tanda kecurangan tidak hanya terjadi pada lembaga-lembaga yang berorientasi pada keuntungan saja, lembaga pendidikan juga sering kali harus berhadapan dengan kecurangan. Dunia pendidikan bukanlah dunia dimana korupsi tidak mungkin terjadi, karena pengelolaan anggaran di sana cukup luas sehingga sensitif terhadap penyimpangan.

Rumusan masalah

Apakah terdapat dampak Sistem Pengendalian Intern terhadap Fraud melalui University Good Governance pada Perguruan Tinggi Lembaga Layanan DIKTI Wilayah III; Apakah terdapat dampak komitmen organisasi terhadap Fraud melalui good university governance pada Perguruan Tinggi Lembaga Layanan DIKTI Wilayah III;

Tujuan Penelitian

Apakah terdapat pengaruh sistem pengendalian intern dan komitmen organisasi secara bersama-sama terhadap tata kelola perguruan tinggi pada perguruan tinggi di wilayah III lembaga layanan DIKTI; Apakah terdapat pengaruh bersama sistem pengendalian intern, komitmen organisasi dan tata kelola universitas terhadap kecurangan pada universitas di wilayah Lembaga Layanan DIKTI Wilayah III;.

Kontribusi Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan pertimbangan pencegahan kecurangan bagi institusi yang telah menerapkan praktik tata kelola universitas yang baik, pengendalian internal, dan memiliki komitmen organisasi - Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada masyarakat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi perguruan tinggi swasta dalam mengelola perguruan tinggi khususnya program studinya dengan memperhatikan faktor tata kelola universitas yang baik, komitmen organisasi dan pencegahan kecurangan.

Tinjauan Teori

Stewardship Theory

Teori stewardship adalah teori yang menjelaskan situasi dimana manajer tidak terinspirasi oleh tujuan individu. Para ahli teori penatalayanan berasumsi bahwa ada hubungan yang sangat kuat antara keberhasilan organisasi dan kepuasan kepala sekolah.

Agency Theory

Manajer perusahaan mungkin memiliki tujuan pribadi yang bersaing dengan tujuan memaksimalkan kekayaan pemilik dan pemegang saham. Oleh karena itu, maksimalisasi kekayaan pemegang saham mungkin berada di bawah berbagai tujuan manajerial lainnya. Manajer dapat didorong untuk bertindak demi kepentingan terbaik pemegang saham melalui insentif, disinsentif, dan penalti.

Selain pemantauan, mekanisme berikut mendorong manajer untuk bertindak demi kepentingan pemegang saham: (1) merencanakan insentif berbasis kinerja, (2) intervensi langsung oleh pemegang saham, (3) ancaman pemecatan, dan (4) ancaman pengambilalihan. Di Amerika Serikat dan Inggris, struktur kepemilikan tersebar sehingga menimbulkan masalah keagenan yang timbul dari konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham (Jensen dan Meckling, 1976).

Transaction Cost Economics Theory (TCE)

Melalui batasan ini, TCE berasumsi bahwa banyak fungsi mengakibatkan biaya transaksi yang berlebihan, terlepas dari apakah fungsi tersebut dibawa ke luar atau ke dalam organisasi, sedangkan jika transaksi yang diperlukan tersedia dengan lebih murah di luar organisasi, maka transaksi tersebut akan dilakukan secara eksternal.

Resource Dependence Theory (RDT)

Kekuatan pendekatan RDT adalah penekanannya pada peran menegosiasikan ketergantungan yang disebabkan oleh tuntutan sumber daya organisasi. RDT merupakan teori yang dikembangkan untuk menganalisis keunggulan kompetitif suatu perusahaan berdasarkan sumber daya perusahaan. Selain itu, sumber daya harus memenuhi kriteria yang tercantum di bawah ini untuk memberikan keunggulan kompetitif dan kinerja berkelanjutan.

Sumber daya yang memerlukan investasi modal besar untuk memperoleh dan membangun kapasitas produksi dalam skala ekonomi. Modal intelektual merupakan suatu sumber daya yang sangat penting, apabila suatu perusahaan dapat mengoptimalkan kinerja modal intelektual tersebut, maka perusahaan tersebut akan mempunyai nilai tambah yang dapat memberikan nilai terhadap karakteristik suatu perusahaan secara keseluruhan.

Fraud Diamond

83 cara tersembunyi dan tidak jujur ​​yang dapat menipu orang lain (Garner 2014). 4) Penipuan adalah penipuan yang disengaja dan didefinisikan sebagai kebohongan, plagiarisme, dan pencurian (Bologna dan Lindquist 1995). Terjadinya kecurangan (tindakan yang disengaja) yang tidak dapat dideteksi oleh suatu audit dapat menimbulkan dampak yang merugikan dan menyesatkan terhadap proses pelaporan keuangan. Misalnya saja penipuan dalam pembayaran cek mingguan kepada karyawan, kemudian pelaku meminta kartu kerja mingguan untuk pembayaran cek yang tidak teratur.

Jenis penipuan ini juga dikenal sebagai penipuan kustodian. ii) Klaim asuransi palsu b) Penipuan umum (penipuan jenis kebun). Meninjau berbagai akun yang mungkin menunjukkan aktivitas yang tidak biasa atau tidak terduga.

Gambar Fraud Triangle (Faktor-Faktor Melakukan Kecurangan)  Ketiga  factor  tersebut  digambarkan  dalam  segitiga  fraud  (fraud  triangle) berikut:
Gambar Fraud Triangle (Faktor-Faktor Melakukan Kecurangan) Ketiga factor tersebut digambarkan dalam segitiga fraud (fraud triangle) berikut:

Konsep Sistem Pengendalian Intern a. Definisi Sistem Pengendalian Intern

55 Pengendalian internal terdiri dari seluruh kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa tujuan organisasi dapat dicapai. Alasan lembaga menerapkan sistem pengendalian internal adalah untuk membantu pimpinan agar lembaga dapat mencapai tujuannya secara efisien dan efektif. Sistem pengendalian intern yang memadai bagi suatu lembaga mempunyai persyaratan yang berbeda-beda tergantung sifat dan keadaan masing-masing lembaga.

Dalam artian belum ada sistem pengendalian intern yang bersifat universal dan dapat digunakan oleh semua institusi. Struktur pengendalian internal harus terus dipantau agar dapat disesuaikan dengan perubahan lingkungan dan tujuan organisasi dapat tercapai.

Komitmen Organisasi b) Definisi b) Definisi

Sedangkan Robbins (2001:69) mengemukakan bahwa komitmen organisasi adalah tingkat keselarasan pegawai dengan tujuan organisasi dan bertujuan untuk mempertahankan keanggotaan pegawai dalam organisasi. Konsisten dengan Chang (1999), Somers dan Birnbaum mendefinisikan komitmen afektif sebagai perasaan cinta terhadap organisasi. b) Komitmen berkelanjutan/rasional, yaitu bagian dari komitmen organisasi dimana pegawai akan bertahan atau keluar dari organisasi karena melihat pertimbangan rasional yaitu ada keuntungan tetap bertahan di organisasi. Somers dan Birnbaum mengutarakan pendapat yang sama bahwa komitmen berkelanjutan merupakan perasaan cinta terhadap organisasi, karena investasi yang dirasakan karyawan baik secara psikologis maupun ekonomi lebih menguntungkan dibandingkan meninggalkan organisasi. 123 c) ​​​​Komitmen normatif merupakan bagian dari komitmen organisasi dimana pegawai tetap bertahan dalam organisasi karena adanya hubungan emosional dengan organisasi.

Komitmen pegawai terhadap organisasi dapat menurun apabila diberikan kesempatan kerja yang lebih baik di luar organisasi tempat pegawai tersebut bekerja. Pemahaman dan keterlibatan pegawai terhadap strategi atau visi organisasi dapat meningkatkan komitmen pegawai terhadap organisasi.

Turnball, dalam Syakhroza (2001), menggambarkan tata kelola perusahaan sebagai suatu sistem tata kelola perusahaan yang diselenggarakan dengan memperhatikan seluruh faktor yang mempengaruhi proses kelembagaan, termasuk faktor-faktor yang terkait dengan regulator tata kelola perusahaan. OECD (2004) menyatakan bahwa: “Corporate governance adalah cara dimana manajemen (direktur) perusahaan bertanggung jawab kepada pemilik usaha atau pemegang saham.”. Definisi tata kelola perusahaan berdasarkan teori pemegang saham diberikan oleh Monks dan Minow (1995) sebagai hubungan antara berbagai partisipan (pemilik atau investor dan manajemen) dalam menentukan arah dan kinerja perusahaan.

23/Mpm/BUMN/2000 tentang Pembinaan Praktik GCG Pada Perusahaan Perseroan Terbatas (PERSERO), tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu prinsip bisnis yang sehat untuk diterapkan dalam pengelolaan suatu usaha yang dilakukan semata-mata dengan tujuan untuk melindungi kepentingan perusahaan. perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Penerapan Prinsip Good Corporate Governance (GCG) Menurut Aprilia (2009), penerapan prinsip GCG adalah sebagai berikut: . 1) Akuntabilitas.

RUPS 2. Komisaris

Penelitian Terdahulu

Tristinawati (2010), menguji pengaruh penerapan prinsip keterbukaan dan akuntabilitas dalam tata kelola perusahaan yang baik terhadap kinerja perusahaan. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa penerapan prinsip GCG secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Artinya apabila prinsip GCG (X) meningkat secara simultan maka akan terjadi peningkatan dampaknya terhadap kinerja perusahaan (Y).

Wiratno et al (2013) dan Pratolo (2007) juga menemukan bahwa pengendalian internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerapan good governance; Vlad (2012) menemukan bahwa elemen kunci dari tata kelola yang baik adalah sistem pengendalian internal yang memadai.

Kerangka Pemikiran

  • Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap Good University Governance (GUG)
  • Pengaruh Sistem Pengendalian Intern dan Komitmen Organisasi secara Bersama-sama Terhadap Good University Organisasi secara Bersama-sama Terhadap Good University
  • Pengaruh Good University Governance (GUG) terhadap Fraud
  • Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap Fraud Melalui Good University Governance Good University Governance
  • Pengaruh komitmen organisasi terhadap Fraud melalui Good University Governance pada PTS LL Dikti Wilayah III;

Hasil penelitian dimana pengendalian internal mempunyai hubungan positif yang signifikan terhadap good governance, menurut Cheung dan Qiang (2002); Mensah dkk (2003), Stewart dan Kent (2006); Pratolo (2007); dan Nila dan Vitriyanri (2008). Peltier-Rivest dan Lanoue (2015) menjelaskan bahwa pengendalian internal yang ada diharapkan dapat mendeteksi dan mencegah kecurangan sehingga kerugian akibat kecurangan dapat dihindari. ACFE (2014) melaporkan tiga kelemahan utama pengendalian internal yang mempengaruhi terjadinya kecurangan, yaitu 1) penerapan pengendalian yang tidak tepat, 2) tidak adanya tinjauan berkala terhadap pengendalian internal, dan 3) pengabaian pengendalian internal yang ada.

Hasil penelitian dimana sistem pengendalian internal mempunyai hubungan positif yang signifikan terhadap tata kelola yang baik, menurut Cheung dan Qiang (2002. Dimitrijevic dkk (2015) menjelaskan bahwa sistem pengendalian internal merupakan langkah awal dalam proses pencegahan kecurangan.

Hipotesis Penelitian

175 H3 : Terdapat pengaruh sistem pengendalian intern dan komitmen organisasi secara bersama-sama terhadap baik pengelolaan perguruan tinggi pada perguruan tinggi di wilayah Lembaga Layanan DIKTI III;. H4 : Terdapat pengaruh sistem pengendalian intern terhadap kecurangan pada perguruan tinggi pada Lembaga Layanan DIKTI wilayah III; H7 : Terdapat pengaruh sistem pengendalian intern, komitmen organisasi dan good governance universitas secara bersama-sama terhadap kecurangan pada perguruan tinggi wilayah III lembaga layanan DIKTI;

H8 : Terdapat pengaruh sistem pengendalian intern terhadap kecurangan melalui good university governance pada perguruan tinggi pada lembaga layanan DIKTI Wilayah III; H9 : Terdapat pengaruh keterlibatan organisasi dalam kecurangan melalui good university governance pada perguruan tinggi pada lembaga layanan DIKTI wilayah III;

Metode yang Digunakan

SEM merupakan teknik analisis yang lebih kuat karena memperhitungkan pemodelan interaksi, nonlinier, variabel independen berkorelasi, kesalahan pengukuran, istilah kesalahan berkorelasi, beberapa variabel independen laten, masing-masing diukur menggunakan beberapa indikator, dan satu atau dua variabel dependen laten juga disertakan. diukur. masing-masing menggunakan beberapa indikator. Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu yaitu pimpinan universitas (rektor, wakil rektor bidang akademik, bidang keuangan) pada lembaga layanan DIKTI Wilayah III sesuai kriteria sampling yang telah ditentukan. Penelitian ini juga merupakan penelitian eksplanatori yang akan menunjukkan adanya hubungan sebab akibat antara variabel independen yaitu variabel sistem pengendalian internal, Komitmen Organisasi; variabel perantara yaitu variabel Good University Governance; dan variabel terikat yaitu Fraud.

Selain penelitian eksplanatori, penelitian ini juga termasuk penelitian korelasional, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya dua variabel atau lebih.

Desain Penelitian

Definisi Operasional Variabel

Sistem pengendalian internal mencakup rencana organisasi dan seluruh metode, tindakan dan kebijakan yang dikoordinasikan dalam suatu perusahaan untuk melindungi aset, menguji keakuratan dan keandalan catatan akuntansi, mendorong efisiensi operasional dan memastikan kepatuhan terhadap kebijakan perusahaan. diuraikan. Pengendalian internal yang memadai diperlukan untuk memberikan informasi yang akurat dan dapat diandalkan, untuk meningkatkan efisiensi bisnis dan untuk menyediakan sarana pengendalian manajemen atas kepatuhan terhadap kebijakan yang ditetapkan. Oleh karena itu, manajemen harus terus memantau sistem pengendalian internal sehingga dapat mengetahui apakah pengendalian internal telah berjalan dengan baik dan melakukan perbaikan untuk beradaptasi dengan perubahan keadaan (Craig-Cooper & Backer, 1993; Sawyer's et al, 2003 dalam Hermiyetti, 2009). : 84).

Penelitian ini mengembangkan penelitian Mihret dan Yismaw dalam Eddy Sarwono (2017), dengan menggunakan 4 (empat) dimensi pengendalian internal yaitu: (a) pengaturan organisasi, (b) dukungan manajemen, (c) karakteristik yang diaudit dan (d)) kualitas audit secara internal. Dalam penelitian ini variabel Good University Governance meliputi 5 (lima) dimensi: (a) transparansi, (b) akuntabilitas, (c) tanggung jawab, (d) independensi dan (e) keadilan.

Gambar

Gambar Fraud Triangle (Faktor-Faktor Melakukan Kecurangan)  Ketiga  factor  tersebut  digambarkan  dalam  segitiga  fraud  (fraud  triangle) berikut:
Gambar 3.10 : Skematik kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Apabila dikemudian hari saya melanggar pernyataan ini maka saya bersedia untuk menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku. Demikian surat penyataan ini dibuat dengan

Apabila kemudian terbukti bahwa saya melanggar pernyataan tersebut di atas, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku di Fakultas Ilmu Sosial dan

Apabila kemudian terbukti bahwa saya melanggar pernyataan tersebut di atas, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi

Jika dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya ini tidak benar, maka saya bersedia dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku..

Jika kemudian hari ternyata pernyataan tersebut tidak benar, maka Saya bersedia dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku, dan hak Saya sebagai peserta

pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis Skripsi ini, serta sanksi-sanksi lainnya

Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik

Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik