• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Sosial dan Kontrol Pribadi

N/A
N/A
Tiara

Academic year: 2024

Membagikan "Pengaruh Sosial dan Kontrol Pribadi"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KISI-KISI SOAL

M1-2 : Pengaruh Sosial dan Kontrol Pribadi

 Konformitas

- Suatu jenis pengaruh sosial di mana individu mengubah sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma sosial yang ada disebut konformitas

- James Wiggins mendefinisikan konformitas sebagai sebuah bentuk

kecenderungan individu untuk mengikuti keinginan dan norma kelompok

- Penelitian Solomon Asch (1951 & 1955) disebut sebagai salah satu penelitian klasik dalam psikologi sosial terkait konformitas  konformitas publik (public conformity) dengan penerimaan pribadi (private acceptance)

- Faktor-faktor yang memengaruhi konformitas  adanya keinginan untuk disukai, keinginan untuk merasa benar, dan keinginan untuk diterima

- Alasan individu tidak melakukan konformitas  Deindividuasi, ingin merasa bebas, adanya kesepatan dan pelaku kesepakatan

- Teknik-teknik mendapatkan KESEPAKATAN

 Teknik foot-in-the-door  dimulai dari permintaan yang kecil ke lebih besar saat disetujui

 Teknik door-in-the-face  dimulai dari permintaan yang besar ke lebih kecil saat ditolak

 Teknik Lowball  suatu penawaran atau persetujuan diubah (menjadi lebih tidak menarik) setelah orang yang menjadi target menerimanya

 Teknik Ingratiation  pemohon pertama mengusahakan agar target menyukai mereka, kemudian berusaha untuk mengubah tingkah laku sesuai dengan yang diinginkan

 Teknik that’s-not-all  pemohon menawarkan keuntungan tambahan kepada orangorang yang menjadi target, sebelum mereka memutuskan apakah mereka hendak menuruti atau menolak permintaan spesifik yang diajukan

(2)

 Obidience

- Perilaku yang ditampakkan oleh individu meskipun mereka tidak suka untuk menampilkannya dikarenakan adanya tuntutan yang mengharuskan individu tersebut melakukannya disebut obidience

 Cialdini mengklasifikasikan norma sosial menjadi dua bagian yaitu

- Injunctive norms  dinyatakan secara eksplisit, hal apa yang harus kita lakukan - Descriptive norms  dinyatakan secara implisit, apa yang kebanyakan orang

lakukan

M3-4 : Proses-proses Kelompok

 Manfaat bergabung dalam kelompok

- Orang lain dapat menjadi sumber informasi yang penting - Menjadi bagian dari identitas kita

- Kelompok menegakkan norma sosial

 Homogenitas Kelompok  Suatu hal yang disebabkan karena cenderung menarik orang yang memiliki kesamaan dan cenderung beroperasi dengan cara memperkuat kesamaan anggotanya

 Faktor pengambilan keputusan terbagi menjadi 2

- Process Loss  terjadi karena anggota yang kurang berkompeten dalam berpendapat sehingga menghambat pemecahan masalah yang baik

- Group Think  terjadi karena anggota yang cenderung mementingkan kohesivitas dan sangat percaya pada pemimpin sehingga mempercepat pemecahan masalah

 Cara menghindari terjadinya groupthink

- Tetap netral, mencari pendapat dari pihak luar - Menciptakan sub-kelompok

- Mencari opini secara anonim

 Pada eksperimen Norman Triplett (1989) anak-anak diminta untuk menggulung tali kail pada rol-nya, dalam kondisi dihadiri anak-anak lain maupun sendirian, hasilnya menunjukkan bahwa mereka menggulung lebih cepat ketika dihadiri anak-anak lain.

Eksperimen ini merupakan penerapan dari social facilitation  fenomena psikologis di mana kehadiran orang lain dapat memengaruhi kinerja seseorang

(3)

 Arousal  keadaan fisiologis dan psikologis yang ditandai oleh peningkatan aktivitas sistem saraf dan kesiapan untuk merespons rangsangan

 Alasan kehadiran orang lain menimbulkan arousal - Alertness

- Evaluation apprehension - Distraction conflict

 Teori Great Person (Great Man Theory)  salah satu teori dalam studi kepemimpinan yang menyatakan bahwa individu tertentu memiliki sifat-sifat bawaan yang membuat mereka menjadi pemimpin besar. Teori ini mengemukakan bahwa pemimpin besar dilahirkan dengan karakteristik dan kualitas unik yang memisahkan mereka dari orang lain, seperti karisma, kecerdasan, keberanian, dan kemampuan pengambilan keputusan yang luar biasa.

M5-6 : Daya Tarik Interpersonal

 Propinquity Effect  kecenderungan seseorang untuk membentuk hubungan dekat dan persahabatan dengan orang yang sering mereka temui atau yang berada dekat dengan mereka secara fisik

 Halo Effect  bias kognitif di mana kesan positif atau negatif terhadap seseorang dalam satu aspek memengaruhi persepsi kita terhadap aspek-aspek lain dari orang tersebut

 Mere Exposure Effect  fenomena dimana semakin sering seseorang mengalami eksposur suatu stimulus, maka semakin besar kecenderungan seseorang menyukainya

 Similarity-Attraction Effect  kecenderungan untuk lebih tertarik dan menyukai orang yang memiliki kesamaan dengan kita, baik dalam hal sikap, nilai, minat, atau latar belakang

 Menurut Festinger situasi sosial dibedakan menjadi 2 jenis - Close-field situations

- Open-field situations

 Exchange Relationships  hubungan yang mengharapkan imbalan

 Communal Relationships  hubungan yang tidak mengharapkan imbalan

(4)

 Secure attachment style  Jenis attachment yang ditandai dengan rasa percaya, tidak adanya rasa khawatir akan ditinggalkan, dan pandangan bahwa seseorang adalah orang yang berharga dan disukai

 Anxious Attachment Style  ditandai dengan kekhawatiran berlebih bahwa orang lain tidak akan membalas keinginan untuk menjalin keintiman

 Avoidance Attachment Style  ditandai dengan sulitnya mengembangkan hubungan intim karena pernah ditolak

 Rewards  Salah satu dari teori keterikatan interpersonal dimana adanya aspek positif yang memusakan dalam hubungan dan memberikan manfaat untuk memperkuat hubungan

M7-8 : Perilaku Prososial

 Menurut teori Freud, bahwa dengan menolong orang lain, seseorangan akan terbebas dari perasaan bersalah dan berdosa

 Wrightsman dan Deaux mengungkapkan bahwa dengan adanya kesamaan ideologi, ras, dan kebangsaan akan meningkatkan perilaku prososial

 Anak-anak belajar perilaku prososial dengan meniru orang tuanya didukung oleh teori belajar sosial yang dikembangkan oleh Albert Bandura

 Teori belajar sosial  menekankan pentingnya belajar melalui observasi, imitasi, dan pemodelan.

 Menurut perspektif dari teori belajar  Individu belajar menolong, mengikuti prinsip dasar ”penguatan” dan “modeling”

 Norm of equity  terjadi saat individu menolong orang lain karena pernah ditolong sebelumnya

 Norm of giring  terjadi saat individu menolong seseorang secara sukarela

 Norm of reciprocity  prinsip sosial yang menyatakan bahwa kita harus membalas kebaikan yang kita terima dari orang lain

 Norm of justice  prinsip atau standar sosial yang menekankan pentingnya keadilan, kesetaraan, dan perlakuan yang adil dalam interaksi sosial dan hubungan antarindividu serta dalam struktur dan institusi masyarakat

(5)

 Derlega dan Grzelak menyimpulkan bahwa tingkah laku prososial bisa terjadi karena adanya penderitaan yang dialami oleh orang lain, interpedensi situasi, dan tidak adanya harapan reward eksternal

 Carlson menyimpulkan bahwa terdapat 2 faktor mood yang berperan penting dalam memengaruhi perilaku

- Mood positif - Mood negatif

M9-10 : Agresi

 Sigmund Freud merupakan tokoh Psikoanalisa yang mengemukakan teori agresi  Teorinya tentang agresi terutama dikaitkan dengan konsep-konsep seperti insting dan dorongan dasar manusia

 Teori frustasi agresi baru  Teori lingkungan dimana agresi dipicu oleh frustasi dan menimbulkan kemarahan dan emosi

 Teori frustasi agresi klasik  Teori ini menyatakan bahwa agresi adalah hasil langsung dari frustasi yang dialami individu

 Faktor biologis  dorongan-dorongan yang berasal dari dalam diri individu

 Faktor frustasi  berkaitan dengan situasi atau kondisi yang menghalangi individu mencapai tujuan atau kebutuhan yang diinginkan, menyebabkan perasaan kecewa dan marah

 Faktor jasmani  merujuk pada kondisi fisik individu yang mempengaruhi kesejahteraan dan kemampuan fungsional

 Faktor lingkungan  elemen-elemen eksternal yang mempengaruhi individu, baik secara langsung maupun tidak langsung

 Instrumental aggression  agresi yang dilakukan sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan tertentu

 Hostile Aggression  agresi yang dilakukan sebagai pelampiasan keinginan untuk melukai atau menyakiti

 Katarsis  Pandangan bahwa menyediakan suatu kesempatan pada orang yang sedang marah untuk mengekspresikan impuls-impuls agresi

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Sedaap Pada Mahasiswa

Hasil penelitian secara simultan diketahui bahwa terdapat pengaruh faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi dalam proses pengambilan keputusan pembelian hijab mahasiswa

Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi memiliki pengaruh yang signifikan.. terhadap keputusan pembelian secara parsial

bimbingan pribadi sosial, mamapu menguraikan tujuan bimbingan pribadi sosial, dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pribadi sosial dan dapat

Penelitian ini hanya difokuskan pada empat variabel bebas yakni faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis yang diduga berpengaruh terhadap keputusan

Dalam perkuliahan ini akan dibahas tentang: konsep pribadi atau kepribadian dan perilaku sosial (pengertian, teori, dan faktor yang mempengaruhi perkembangan

Atas dasar penjelasan dari latar belakang diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk meng- analisis pengaruh faktor budaya, sosial dan pribadi terhadap perilaku nasabah

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan dari analisis yang telah dilakukan diatas mengenai pengaruh faktor budaya X1, sosial X2, dan pribadi X3 terhadap keputusan pembelian Y produk