PENGEMBANGAN BUKU AJAR BIOLOGI BERBASIS PROBLEM SOLVING TERINTEGRASI NILAI KEISLAMAN PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA UNTUK SISWA KELAS XI MIA DI MA MAARIF SUKOREJO PASURUAN
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan Pendidikan Sains Program Studi Tadris Biologi
Oleh :
FATIMATUS ZAHROH NIM. T20188046
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN SAINS PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
DESEMBER 2022
PENGEMBANGAN BUKU AJAR BIOLOGI BERBASIS PROBLEM SOLVING TERINTEGRASI NILAI KEISLAMAN PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA UNTUK SISWA KELAS XI MIA DI MA MAARIF SUKOREJO PASURUAN
SKRIPSI
diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan Pendidikan Sains Program Studi Tadris Biologi
Oleh :
FATIMATUS ZAHROH NIM. T20188046
Disetujui Pembimbing
Mohammad Wildan Habibi, M. Pd NUP. 201701148
PENGEMBANGAN BUKU AJAR BIOLOGI BERBASIS PROBLEM SOLVING TERINTEGRASI NILAI KEISLAMAN PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA UNTUK SISWA KELAS XI MIA DI MA MAARIF SUKOREJO PASURUAN
SKRIPSI
Telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Sains Program Studi Tadris Biologi
Hari : Selasa
Tanggal : 06 Desember 2022 Tim Penguji
Ketua Sekretaris
Dr. Hj. Umi Farihah, M.M, M.Pd NIP. 196806011992032001
Heni Setyawati, S.Si., M.Pd NIP. 198707292019032006 Anggota:
1. Dr. A. Suhardi, ST., M.Pd. ( )
2. Mohammad Wildan Habibi, M.Pd ( )
Menyetujui
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
MOTTO
اَمَو اَهُ تَنيِزَو اَيْ نُّدلٱ ِةَٰوَ يَحْلٱ ُعََٰتَمَف ٍءْىَش نِّم مُتيِتوُأ ٓ َٰىَقْ بَأَو ٌرْ يَخ ِهَّللٱ َدنِع اَمَو ٓ
ٓ َلََفَأ ٓ
َنوُلِقْعَ ت ( 06 )
Artinya: “Dan apa saja (kekayaan, jabatan, keturunan) yang diberikan kepadamu, maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Tidakkah kamu mengerti?” (QS AI-Qashash [28]: 60) (Depag RI, Al Qur’an dan Terjemahan)
PERSEMBAHAN
Puji syukur. Alhamdulillah, kehadirat Allah SWT atas segala rahmat kenikmatan dan segala karunianya, semoga kita semua senantiasa mendapatkan ridho dan rahmat Allah SWT. Shalawat serta salam yang senantiasa terlimpah kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Kedua orang tua saya tersayang, Bapak Dachmad dan Ibu Zubaidah.
Terimakasih atas semua dukungan beserta do’a yang selalu teriring disetiap langkah saya, serta tidak pernah bosan untuk memotivasi, mendidik, menyayangi, menemani, dan tak pernah letih berjuang untuk membiayai hidup serta pendidikan saya hingga sampai di titik ini.
2. Saudara kandung saya Ulfatul Hanim dan Nurhayya Fatimah Falabiba yang selalu memberikan dukungan dan do’a.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap kata syukur alhamdulillah atas segala nikmat yang Allah SWT yang telah diberikan berupa ilmu pengetahuan, kesehatan serta dimudahkan dalam segala proses penyusunan skripsi ini. Sebagai salah satu syarat menyelesaikan program sarjana, dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah menunjukkan umatnya dari jalan jahiliyah menuju jalan penuh kemikmatan yaitu Agama Islam.
Terselesaikannya penulisan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari dorongan semangat dan do’a. Kelancaran dan kesuksesan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Tanpa bimbingan dan dukungan tersebut penulis tidak akan bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, tidak mengurangi rasa terimakasih penulis menyampaikan sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E., M.M. selaku Rektor UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan segala fasilitas yang membantu kelancaran atas terselesainya skripsi ini.
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN K.H Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan segala fasilitas yang membantu kelancaran atas terselesainya skripsi ini.
3. Ibu Dr. Indah Wahyuni, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sains yang telah menfasilitasi selama proses kegiatan belajar mengajar di lembaga ini.
4. Ibu Dr. Hj. Umi Farihah, M.M., M. Pd., selaku Koordinator Prodi Tadris Biologi yang telah memberikan segala fasilitas yang membantu kelancaran atas terselesainya skripsi ini.
5. Bapak Mohammad Wildan Habibi, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing serta memotivasi dalam penyelesaian skripsi dari awal hingga akhir.
6. Ibu Imaniah Bazlina Wardani, M.Si., Bapak Nanda Eska Anugrah Nasution, M.Pd., Ibu Ira Nurmawati, M.Pd., Ibu Dr. Hj Fathiyaturahmah, M.Ag., dan Bapak Arik Fajar Cahyono, M.Pd., selaku validator dalam proses pengembangan produk yang telah memberikan arahan dan masukan untuk membantu memberikan kritik dan saran.
7. Bapak dan Ibu Dosen Tadris Biologi khususnya, dan Dosen di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Univertas Islam Negeri Kiai Achamd Siddiq Jember, yang telah memberikan ilmu, kritik dan saran yang membangun serta mencurahkan doanya sehingga penulis telah sampai pada tahap ini.
8. Bapak KH. Mudjtaba Abdessomad, selaku Kepala Sekolah MA Maarif Sukorejo Pasuruan yang telah memperkenankan saya untuk melakukan penelitian di MA Maarif Sukorejo Pasuruan.
9. Ibu Vera Pramesti Wijaya, M.Pd., selaku guru biologi yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan penilaian terhadap
produk penelitian dan membimbing saya selama melakukan penelitian di kelas XI MIA di MA Maarif Sukorejo Pasuruan
10. Siswa-siswi kelas XI MIA MA Maarif Sukorejo Pasuruan Tahun Pelajaran 2022-2023 yang turut berpartisipasi dalam penelitian di MA Maarif Sukorejo Pasuruan
11. Teman-teman saya Tadris Biologi angkatan 2018 khususnya kelas Tadris Biologi 2
12. Teman seperjuangan saya Dwi Wardatul Asmah, Robi’ah Al-Adawiyah, Shanggita Dewi, Iin Faidah, Uswatun Hasanah, Putri Nur Rosyidah, dan Ilmiyatus Shofiya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan penulis agar dapat meyempurnakan tulisan ini.
Penulis berharap semoga hasil penelitian skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan juga dapat digunakan sebagai referensi pengembangan yang lebih baik untuk kedepannya.
Jember, 30 November 2022
Penulis
ABSTRAK
Fatimatus Zahroh, 2022: Pengembangan Buku Ajar Biologi Berbasis Problem Solving Terintegrasi Nilai Keislaman pada Materi Sistem Gerak Manusia untuk Siswa Kelas XI MIA di MA Maarif Sukorejo Pasuruan.
Kata Kunci: Buku Ajar, Problem Solving, Terintegrasi Keislaman, Sistem Gerak Manusia
Pembelajaran dan buku ajar merupakan suatu kesatuan yang saling melengkapi. Proses pembelajaran akan berlangsung dengan efektif jika dilengkapi dengan media pembelajaran, salah satunya adalah buku ajar. Proses pembelajaran harus bisa meningkatkan kreativitas serta keterampilan. Keterampilan yang harus dimiliki sumber daya manusia abad 21 merupakan keterampilan berpikir kritis serta memecahkan permasalahan. Untuk memecahkan permasalahan tersebut perlu dikembangkan sebuah buku ajar yang dapat dijadikan acuan dalam belajar, serta diterapkan pembelajaran problem solving sebagai salah satu metode pembelajaran abad 21. Selain itu didalam buku ajar ini memilki ciri khas, yaitu dengan mengintegrasikan nilai keislaman yang sesuai dengan visi misi sekolah, yaitu berjiwa islami dengan menerapkan prinsip-prinsip dan nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk: 1) Mendeskripsikan validitas pengembangan buku ajar biologi berbasis problem solving terintegrasi nilai keislaman pada materi sistem gerak manusia untuk siswa kelas XI MIA di MA Maarif Sukorejo Pasuruan, 2) Mendeskripsikan respon siswa terhadap pengembangan buku ajar biologi berbasis problem solving terintegrasi nilai keislaman pada materi sistem gerak manusia untuk siswa kelas XI MIA di MA Maarif Sukorejo Pasuruan, 3) Mendeskripsikan efektivitas pengembangan buku ajar biologi berbasis problem solving terintegrasi nilai keislaman pada materi sistem gerak manusia untuk siswa kelas XI MIA di MA Maarif Sukorejo Pasuruan.
Metode penelitian yang digunakan yaitu reserch and development (R&D), dengan model pengembangan Plomp yang terdiri dari tiga tahapan yaitu premilinary research (analisis pendahuluan), development or prototyphing phase (fase pengembangan atau prototipe), dan assessment phase (fase penilaian).
Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan bahwa rata-rata hasil validasi ahli materi memperoleh persentase sebesar 98,38% dengan kriteria sangat valid, rata-rata hasil validasi ahli media memperoleh persentase sebesar 93,5%
dengan kriteria sangat valid, rata-rata hasil validasi ahli bahasa memperoleh persentase sebesar 87,50% dengan kriteria sangat valid, rata-rata hasil validasi ahli tafsir Al-Qur’an dan Hadist memperoleh persentase sebesar 100% dengan kriteria sangat valid. Dan validasi pegguna oleh guru biologi memperoleh presentase sebesar 91,34% dengan kriteria sangat valid. Hasil rata-rata dari angket respon siswa diperoleh hasil sebesar 87,1% dengan kriteria sangat praktis.
Sedangkan keefektifan produk yang dikembangkan diperoleh dari hasil Uji T-Test dengan nilai 0,000 < 0,05 dengan kriteria sangat efektif, dan berdasarkan uji N- Gain diperoleh nilai sebesar 0,70 dengan kriteria sangat efektif. Maka dapat disimpulkan bahwa buku ajar biologi yang dikembangkan berada pada tingkat
DAFTAR ISI
Hal
Halaman Sampul ... i
Lembar Persetujuan Pembimbing ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Motto ... vi
Persembahan ... v
Kata Pengantar ... iv
Abstrak ... ix
Daftar Isi ... x
Daftar Tabel ... xii
Daftar Gambar ... xiv
Daftar Lampiran ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 11
C. Tujuan Penelitian dan Pengembangan ... 11
D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 12
E. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan ... 13
F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan ... 14
G. Definisi Istilah atau Definisi Operasional ... 15
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 18
A. Penelitian Terdahulu ... 18
B. Kajian Teori ... 24
BAB III METEODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ... 46
A. Model Penelitian dan Pengembangan ... 46
B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan ... 46
C. Uji Coba Produk ... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ... 65
A. Penyajian Data Uji Coba ... 65
B. Analisis Data ... 102
C. Revisi Produk ... 109
BAB V KAJIIAN DAN SARAN ... 125
A. Kajian Produk yang Telah Direvisi ... 125
B. Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut ... 130
Daftar Pustaka ... 132
Lampiran-Lampiran ... 136
Riwayat Hidup ... 232
DAFTAR TABEL
No. Uraian Hal
2.1 Kedudukan Penelitian ... 21
3.1 Kriteria Validitas Ahli dan Validitas Pengguna ... 59
3.2 Kriteria Respon Siswa ... 60
3.3 Kriteria Pengelompokkan N-Gain ... 64
4.1 Hasil Wawancara Guru Biologi ... 66
4.2 Kompetensi Inti ... 72
4.3 Indikator dan Tujuan Pembelajaran ... 73
4.4 Hasil Validasi Ahli Materi ... 81
4.5 Hasil Validasi Ahli Media ... 83
4.6 Hasil Validasi Ahli Bahasa ... 85
4.7 Hasil Validasi Ahli Tafsir Al-Qur’an dan Hadist. ... 88
4.8 Hasil Validasi Ahli Pengguna ... 89
4.9 Hasil Validasi Soal Pretest-Postest. ... 90
4.10 Hasil Uji Coba One To One. ... 90
4.11 Hasil Uji Kelompok Kecil. ... 91
4.12 Hasil Nilai Pretest-Postest- ... 94
4.13 Hasil Uji Normalitas Kolmogorof Smirnov- ... 96
4.14 Hasil Uji T-Test... 97
4.15 Hasil Uji N-Gain- ... 98
4.16 Hasil Uji Respon Siswa. ... 100
4.17 Hasil-Revisi.Produk oleh Validator Ahli Materi ... 110 4.18 Hasil Revisi.Produk-oleh Validator Ahli Media ... 111 4.19 Hasil Revisi Produk oleh.Validator Ahli Bahasa ... 117 4.20 Hasil Revisi Produk oleh Validator Ahli Tafsir Al-Qur’an dan Hadist .. 121
DAFTAR GAMBAR
No. Uraian Hal
4.1 Cover Produk ... 75
4.2 Halaman Utama dan Redaksi Buku Ajar ... 75
4.3 Kata Pengantar dan Daftar Isi ... 76
4.4 Pendahuluan ... 76
4.5 Peta.Konsep ... 77
4.6 Materi dan Rangkuman ... 78
4.7 Evaluasi ... 78
4.8 Penutup ... 79
4.9 Komentar dan Saran Validator Ahli Materi ... 81
4.10 Grafik Hasil Validasi Ahli Materi ... 82
4.11 Komentar dan Saran Validator Ahli Media ... 83
4.12 Grafik Hasil Validasi Ahli Media ... 84
4.13 Komentar dan Saran Validator Ahli Bahasa ... 85
4.14 Grafik Hasil Validasi Ahli Bahasa ... 86
4.15 Komentar dan Saran Validator Ahli Tafsir Al-Qur’an dan Hadist ... 87
4.16 Grafik Hasil Validasi Ahli Tafsir Al-Qur’an dan Hadist ... 88
DAFTAR LAMPIRAN
No. Uraian Hal
Lampiran 1. Surat Pernyataan Keaslian Tulisan ... 136
Lampiran 2. Matrik Penelitian ... 137
Lampiran 3. Pedoman Wawancara ... 139
Lampiran 4. Surat Izin Pra Penelitian ... 140
Lampiran 5. Hasil Wawancara Guru ... 141
Lampiran 6. Nama Siswa Kelas XI MIA MA Maarif Sukorejo Pasuruan ... 144
Lampiran 7. Angket Analisis Kebutuhan Siswa ... 145
Lampiran 8. Rekapitulasi Hasil Angket Analisis Kebutuhan Siswa ... 147
Lampiran 9. Surat Izin Penelitian di MA Maarif Sukorejo Pasuruan ... 148
Lampiran 10. Surat Keterangan Selesai Penelitian ... 149
Lampiran 11. Jurnal Kegiatan Penelitian ... 150
Lampiran 12. Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Materi ... 153
Lampiran 13. Lembar Validasi Ahli Materi ... 154
Lampiran 14. Hasil Validasi Ahli Materi ... 157
Lampiran 15. Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Media ... 161
Lampiran 16. Lembar Validasi Ahli Media ... 162
Lampiran 17. Hasil Validasi Ahli Media ... 166
Lampiran 18. Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Bahasa ... 170
Lampiran 19. Lembar Validasi Ahli Bahasa ... 171
Lampiran 20. Hasil Validasi Ahli Bahasa ... 174
Lampiran 21. Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Tafsir dan Hadist ... 177
Lampiran 22. Lembar Validasi Ahli Tafsir Al-Qur’an dan Hadist ... 178
Lampiran 23. Hasil Validasi Ahli Tafsir Al-Qur’an dan Hadist ... 180
Lampiran 24. Kisi-Kisi Lembar Validasi Pengguna ... 182
Lampiran 25. Instrumen Validasi Pengguna ... 183
Lampiran 26. Hasil Validasi Pengguna ... 184
Lampiran 27. Kisi-Kisi Soal Pretest-Postest ... 189
Lampiran 28. Validasi Soal Pretes-Postest ... 197
Lampiran 29. Hasil Validasi Pretses-Postest ... 199
Lampiran 30. Rencana Pelaksanaan Penelitian (RPP) ... 201
Lampiran 31. Lembar Validasi RPP ... 210
Lampiran 32. Hasil Validasi RPP ... 213
Lampiran 33. Rekapitulasi Hasil Prestes-Postest ... 215
Lampiran 34. Hasil Jawaban Pretest-Postest ... 218
Lampiran 35. Hasil Uji Respon Siswa Kelompok Besar ... 219
Lampiran 36. Hasil Uji Normalitas ... 220
Lampiran 37. Hasil Uji Paired Sample T-test SPSS ... 221
Lampiran 38. Hasil Uji N-Gain ... 222
Lampiran 39. Dokumentasi ... 223
Lampiran 40. Gambar Produk ... 224
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Untuk melangsungkan tugasnya pendidik membutuhkan dasar melalui pedoman agama, firman Allah SWT dalam Q.S An- Nahl ayat 44.
ِرُبُّزلاَو ِتاَنِّ يَ بْلاِب ْمُهَّلَعَلَو ْمِهْيَلِإ َلِّزُ ن اَم ِساَّنلِل َنِّيَ بُتِل َرْكِّذلا َكْيَلِإ اَنْلَزْ نَأَو ٓ
َنوُرَّكَفَ تَ ي (
44 )
Artinya: “Kami mengutus mereka dengan bermacam penjelasan serta kitab-kitab. Serta kami terlah turunkan kepadamu Al-Qur’an, agar kalian menjelaskan pada manusia mengenai apa yang diturunkan kepada mereka mudah-mudahan mereka suka memikirkannya”
(Sayyid, Quthb. 2008: 50)
Q.S An-Nahl ayat 44 menarangkan terhadap manusia bahwasanya Allah sudah mewahyukan Al-Qur’an kepada nabi Muhammad agar dapat memimpin terhadap umatnya mengenai kebenaran, Allah pula menurunkan Al-Qur’an sebagai perlengkapan ataupun media yang bisa digunakan orang-orang sesudah nabi Muhammad, untuk menekuni bukti yang hakiki. Ayat tersebut di dapatkan hikmah, Allah sangat menyarankan terhadap umat guna menekuni sesuatu yang belum Ia tahu sehingga ilmu pengetahuan yang sudah dia dipunyai tidak mudarat bagi dirinya serta orang lain. Manusia bisa menggunakan pikiran serta akalnya sebaiknya sehingga dia bisa lebih memuliakan keesaan Allah yang maha besar (Ramli, 2015: 133)
Pendidikan merupakan kebutuhan bagi setiap orang, bahkan sejak dalam kandungan, bayi membutuhkan pendidikan dari ibunya.
meningkatkan akhlak, jiwa dan raga anak sehingga bisa meningkatkan keutuhan hidup, serta memungkinkan anak hidup selaras dengan alam serta masyarakat. Ayat 1-5 dari Surat Al-Alaq dalam Al-Qur'an menegaskan:
( َقَلَخ ىِذَّلٱ َكِّبَر ِمْسٱِب ْأَرْ قٱ ( ٍقَلَع ْنِم َنَٰ َسنِْلْٱ َقَلَخ ) 1
ُمَرْكَْلْٱ َكُّبَرَو ْأَرْ قٱ ) 2 (
3 )
ِمَلَقْلٱِب َمَّلَع ىِذَّلٱ (
َنَٰ َسنِْلْٱ َمَّلَع ) 4 ( ْمَلْعَ ي ْمَل اَم
5 )
Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhan yang menciptakan kamu. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, Tuhanmu Maha Tinggi. Yang membimbing dengan pena. Dia mengajarkan apa yang tidak dia ketahui" (Al-Alaq Ayat 1-5, Mushaf Al-Hadi).
Ayat ini menjelaskan bahwa manusia diperintah untuk membaca agar mengetahui sesuatu belum diketahui, dengan kata lain manusia diperintahkan agar terus belajar. Belajar bukan sekedar akumulasi pengetahuan. Mencari ilmu bisa didefinisikan menjadi suatu cara perubahan perilaku untuk hasil atas pengalamannya sendiri berhubungan dengan lingkungan. Belajar dicirikan melalui datangnya modifikasi perbuatan, artinya peserta didik mengubah atau meningkatkan tingkah lakunya.
Sistem pembelajaran di kelas tidak terlepas dari pemanfaatan bahan ajar. Aksesibilitas bahan ajar sangat penting dalam sistem pembelajaran karena adalah salah satu yang menentukan kemampuan siswa. Interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar disebutkan dengan jelas pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 (Suryani dan Sandika, 2022: 22). Menurut Abdul Majid (2007:174) mengungkapkan bahwa
digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, belajar sangat penting dan dianjurkan sejak lahir hingga akhir hayat. Dalam kegiatan belajar tentunya dibutuhkan bahan ajar yang menunjang ketertarikan belajar siswa. Pemanfaatan bahan ajar berdampak besar terhadap semangat peserta didik pada kegiatan pembelajaran, sehingga meningkakan hasil belajar. Demikian, pentingnya penerapan buku ajar yang positif dalam kegiatan belajar.
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan di indonesia adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar ada berbagai banyak cara yang bisa dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Pemilihan pendekatan yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Proses pendidikan diarahkan untuk membangun serta pengembangkan potensi yang dimiliki siswa untuk membentuk manusia yang cerdas, memiliki kemampuan memecahkan masalah hidup serta membentuk manusia yang kreatif dan inovatif.
Biologi merupakan studi tentang kehidupan dan benda-benda di lingkungan organisme. Biologi juga berkontribusi dalam pengembangan pendidikan beserta teknologi untuk menumbuhkan kompetensi siswa dalam perolehan konsep biologi. Biologi juga merupakan mata pelajaran yang dianggap siswa sebagai mata pelajaran yang memusingkan dan penuh banyak teori. Di dalam kehidupan sehari-hari siswa telah banyak dihadapkan dengan sebuah masalah baik di lingkungan rumah, sekolah
ataupun di masyarakat. Kurangnya kepercayaan yang diberikan terhadap siswa di lingkungan keluarga untuk menghadapi masalah-masalah yang ada merupakan salah satu faktor yang menyebabkan siswa tidak terlatih untuk melakukan problem solving. Faktor lain yang menyebabkanya juga yaitu kurangnya kesiapan sekolah, guru dan peserta didik untuk melakukan problem solving dalam pembelajaran. Hal ini disebabkan karena belum adanya pendekatan yang tepat untuk menunjang kegiatan problem solving dalam pembelajaran.
Menurut Ahmad Susanto (2016: 195) Problem Solving (Pemecahan masalah) merupakan “proses implementasi pengetahuan yang telah diperoleh siswa sebelumnya ke dalam suasana yang baru”.
pemecahan masalah merupakan kegiatan yang sangat penting dalam pembelajaran. Oleh karena itu, upaya untuk siswa agar berkontribusi pada kegiatan belajar agar siswa termotivasi pada kegiatan pembelajaran, pendidik harus memiliki keterampilan dalam menentukan cara yang sesuai sehingga kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan berkesan.
Dewasa ini, proses pembelajaran pada semua jenjang pendidikan khususnya pada jenjang SMA/ MA menggunakan kurikulum 2013.
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2013 Pasal 1 mengenai sistem pendidikan nasional mengemukakan bahwa pendidikan ialah upaya sadar serta terstruktur dalam menciptakan keadaan belajar serta kegiatan pembelajaran dimana siswa bersungguh-sungguh menjadikan kemampuan diri dalam membentuk karakter, intelektul, sifat luhur dan kualitas yang
dibutuhkan untuk dirinya, masyarakat, nusa dan bangsa. Pada dasarnya pendidikan yang dapat menumbuhkan keterampilan siswa adalah pendidikan untuk mendorong pertumbuhan masa depan, karena siswa mampu menghadapi serta menyelesaiakan persoalan pada kehidupan masyarakat.
Pada hakikatnya, rangkaian pembelajaran lebih menekankan pada keterlibatan siswa lebih aktif. Namun kenyataan menunjukkan bahwa implementasi dan kegiatan belajar di sekolah tidak selaras dengan yang diharapkan. Ada beberapa faktor yang terlihat dalam rangkaian pembelajaran termasuk fakta bahwa rangkaian pembelajaran hanya berfokus pada penyelesaian materi bukan pada pembelajaran materi untuk siswa. Faktor selanjutnya adalah guru dan siswa masih menggunakan sumber belajar yang disiapakan pemerintah, yaitu LKS dan buku paket.
Permasalahan yang terjadi adalah kegiatan pembelajaran yang belum berlangsung dengan baik serta tidak sesuai dengan harapan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 menuntut siswa untuk dapat mencari informasi serta berperan sebagai student centered yang aktif dalam pembelajaran (Puspita, 2019: 79–80).
Berdasarkan Kerangka Pembelajaran Kemitraan Abad 21 suatu keterampilan yang harus dimiliki sumber daya manusia (SDM) era 21 merupakan keterampilan berpikir kritis serta memecahkan permasalahan.
Proses pendidikan memiliki tujuan akhir membentuk karakter,
mengembangkan kecerdasan dan mengembangkan keterampilan pada diri siswa sesuai dengan kebutuhannya (Hamalik, 2013: 79).
Berdasarkan Atmono dan Sariyatun (2018: 429) materi kurikulum 2013 harus menggambarkan empat kompetensi inti yang mencakup sikap mental, sikap sosial, pengetahuan serta keterampilan. Keterampilan sikap mental yang merupakan salah satu keterampilan yang diminati dalam kurikulum 2013, demikian halnya sebagai dasar mengapa integrasi nilai keislaman dimasukkan ke dalam buku ajar yang akan dikembangkan.
Perkembangan suatu bangsa dapat diimplementasikan dengan bahan ajar yang mengintegrasikan nilai keislaman melalui proses pembelajaran di sekolah. Bahan ajar yang mengintegrasikan nilai keislaman di implementasikan dengan cara mengutip ayat Al-Qur’an dan Hadits yang berhubungan dengan materi pembelajarn untuk menyisipkan nilai religiusitas dalam pembelajaran. Proses belajar dengan mengintegrasikan nilai-nilai keislaman, bertujuan agar siswa dapat memahami bahwa ilmu pengetahuan bersumber pada Al-Quran dan Hadits. Nilai keislaman di dalam proses pembelajaran terdapat pada aspek keimanan, ketaqwaan, akhlak mulia, cerdas serta mandiri (Sari, 2019: 4).
Ayat-ayat Al-Qur’an yang relevan dengan topik atau bahasan tertentu dalam sains misalnya pada penelitian ini materi sistem gerak manusia yang dikemas dalam bentuk buku ajar kemudian disisipkan ayat- ayat Al-Qur’an dan hadist yang relevan sesuai dengan materi tersebut.
Seperti contoh yang terdapat pada Q.S Yasin ayat 78-79
اَظِعْلا ِيْحُي ْنَم َلاَق ُهَقْلَخ َيِسَنَو الََثَم اَنَل َبَرَضَو ( ٌميِمَر َيِهَو َم
َلَّوَأ اَهَأَشْنَأ يِذَّلا اَهيِيْحُي ْلُق ) 87
ٌميِلَع ٍقْلَخ ِّلُكِب َوُهَو ٍةَّرَم (
87 )
Artinya : “Dan ia membuat perumpamaan bagi kami dan melupakan asal kejadiannya dia berkata siapa yang dapat menghidupkan tulang- belulang yang telah hancur luluh? Katakanlah (Muhammad), yang akan menghidupkan ialah (Allah) yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia maha mengetahui tentang segala makhluk. (Q.S Yasin: 78-79).
Menurut Qosyim dan Priyonggo (2017: 199) sistem gerak manusia merupakan materi yang bersifat konseptual serta banyak menghafal.
Kurangnya gambaran objek yang nyata untuk dijelaskan guru, banyaknya nama-nama istilah yang yang terdapat dalam materi tersebut seperti nama tulang, otot, persendian beserta gangguannya. Kurangnya gambaran objek yang nyata untuk dijelaskanguru, banyaknya nama-nama istilah yang yang terdapat dalam materi tersebut seperti nama tulang, otot, persendian beserta gangguannya (Auliani, 2017: 3). Oleh karena itu, maka diperlukan buku ajar menarik agar siswa dapat memahami materi dengan baik, seperti buku ajar. Buku ajar dapat dijadikan sebagai salah satu metode alternatif pada kegiatan belajar di mana siswa mampu memahami serta meningkatkan pemahaman secara mandiri.
Penelitian oleh Mulyono, dkk (2016: 2) mengenai analisis kebutuhan buku ajar biologi Madrasah Aliyah (MA) terintegrasi keislaman di Kalimantan Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum tersedia buku ajar Biologi yang terintegrasi dengan keislaman. Hasil angket menunjukkan tingkat kebutuhan yang tinggi terhadap buku mata pelajaran Biologi yang terintegrasi dengan keislaman. Belum tersedianya
buku ini karena memang belum banyak penerbit yang menerbitkan buku pelajaran Biologi terintegrasi dengan keislaman.
Madrasah Aliyah (MA) Sukorejo Pasuruan merupakan tempat yang dijadikan tempat penelitian oleh peneliti. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada guru biologi Ibu Vera Premesti Wijaya, M.Pd, di MA Maarif Sukorejo Pasuruan yang dilaksanakan pada hari rabu, 03 Februari 2022 terdapat beberapa hambatan dalam proses pembelajaran.
Beliau menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terhambatnya proses pembelajaran seperti kurangnya fasilitas sekolah, seperti bahan ajar dan fasilitas untuk pembelajaran biologi banyak yang mengalami kerusakan. Dan faktor lainnya yaitu kurangnya semangat belajar siswa dikarenakan siswa sulit memahami materi sebelum dijelaskan oleh guru dan kurangnya sumber belajar siswa dimana siswa hanya mempunyai LKS yang berisi ringkasan materi saja, sehingga siswa selalu membutuhkan buku ajar lainnya. Seperti yang diketahui bahwa LKS atau buku pegangan siswa banyak berisi tulisan dan sedikit adanya gambar penunjang, sehingga siswa kesulitan untuk memahami materi di dalamnya dan mudah bosan. Buktinya ditemukan beberapa permasalahan khususnya sumber bahan ajar dalam pembelajaran masih kurang. Di MA Ma’arif Sukorejo satu-satunya sumber belajar dalam bentuk buku berasal dari pemerintah. Pada proses belajar guru dan siswa masih menggunakan buku pedoman dan LKS yang disediakan pemerintah. Di sisi lain, pendidik dan siswa masih memerlukan sumber belajar lainnya yang dapat dimanfaatkan
sebagai sumber belajar tambahan untuk meningkatkan proses pembelajaran. Ibu Vera Pramesti Wijaya juga mengatakan bahwa nilai siswa pada mata pelajaran Biologi khususnya pada materi sistem gerak manusia masih sedikit siswa yang nilainya mencapai KKM. Nilai KKM yang ditetapkan pada mata pelajaran tersebut adalah 75, dari 34 siswa kelas XI. Hal ini disebabkan karena selama ini dalam pembelajaran sistem gerak manusia guru masih menggunakan model konvensional seperti model Direct Intruction yang lebih berpusat kepada guru, penyampaiannya hanya dengan ceramah dan sangat jarang membuat kelompok belajar. Dan guru juga mengatakan bahwa selama pembelajaran biologi masih belum belum terbiasa mengasosiasikan materi biologi dengan nilai keislaman. Bahan ajar biologi yang digunakan belum mengintegrasikan nilai keislaman. Materi tentang Islam biasanya diambil dari mata pelajaran Agama Islam, Aqidah, Fiqih, Hadist, serta Aswaja.
Oleh karena itu belai juga sangat setuju apabila terdapat buku ajar biologi yang mengintegrasikan nilai keislaman.
Berdasarkan hasil penyebaran angket analisis kebutuhan siswa di kelas XI MIA, menunujukkan bahwa 90% siswa menyukai pelajaran biologi, 76,6% siswa menyatakan guru tidak menggunakan bahan ajar lain dalam proses pembelajaran, 70% siswa menyatakan bahwa guru hanya memakai LKS sebagai sumber belajar, 100% siswa menyatakan dengan bahan ajar bergambar mereka lebih bersemangat dalam kegiatan pembelajaran serta mempermudah dalam memahami mata pelajaran,
100% siswa menyatakan bahwa mereka setuju jika dalam pembelajaran biologi di integrasikan ke dalam nilai-nilai keislaman, 100% siswa berpendapat bahwa materi sistem gerak materi yang bersifat konseptual dan banyak menghafal. Kurangnya gambaran objek yang nyata untuk dijelaskan guru, banyaknya nama-nama istilah yang yang terdapat dalam materi tersebut seperti nama tulang, otot, persendian beserta gangguannya.
Melalui hasil angket analisis kebutuhan perlu diketahui bahwa karakteristik siswa dalam proses belajar bertipe visual. Demikian upaya yang dapat memahami peserta didik dalam materi pada proses pembelajaran adalah dengan menggunakan sumber belajar visual berbentuk buku pembelajaran yang disertai dengan gambar. Dari angket analisis kebutuhan tersebut siswa mengalami kesulitan karena pada buku LKS kurang menjelaskan materi, sedangkan pada proses pembelajaran tidak diperbolehkan mengoprasikan internet, dan kebanyakan pada kelas tersebut terdapat banyak peserta didik dari pesantren dan mereka tidak terfasilitasi jaringan internet. Oleh karena itu, diperlukan bahan ajar menarik agar siswa dapat memahami materi dengan baik, dan dapat dijadikan sebagai salah satu metode alternatif pada kegiatan belajar di mana siswa mampu memahami dan meningkatkan pemahaman secara mandiri.
Menurut penjelasan konteks di atas maka penting dilakukan sebuah inovasi baru dalam dunia pendidikan. Salah satunya untuk memanfaatkan perkembangan teknologi yaitu melalui pengembangan buku ajar biologi.
Sehingga peneliti tertarik dalam mengangkat judul penelitian berupa
“Pengembangan Buku Ajar Biologi Berbasis Problem Solving Terintegrasi Nilai Keislaman pada Sistem Gerak Manusia untuk Siswa Kelas XI MIA di MA Maarif Sukorejo Pasuruan”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah yakni:
1. Bagaimana validitas produk hasil pengembangan buku ajar biologi berbasis problem solving terintegrasi nilai keislaman pada materi sistem gerak manusia untuk siswa kelas XI MIA di MA Maarif Sukorejo Pasuruan
2. Bagaimana respon siswa produk hasil pengembangan buku ajar biologi berbasis problem solving terintegrasi nilai keislaman pada materi sistem gerak manusia untuk siswa kelas XI MIA di MA Maarif Sukorejo Pasuruan
3. Bagaimana efektivitas produk hasil pengembangan buku ajar biologi berbasis problem solving terintegrasi nilai keislaman pada materi sistem gerak manusia untuk siswa kelas XI MIA di MA Maarif Sukorejo Pasuruan
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang diuraikan diatas maka tujuan penelitian yang ingin tercapai yakni:
1. Untuk menjelaskan validitas produk hasil pengembangan buku ajar biologi berbasis problem solving terintegrasi nilai keislaman pada materi sistem gerak manusia untuk siswa kelas XI MIA di MA Maarif Sukorejo Pasuruan
2. Untuk menjelaskan respon siswa produk hasil pengembangan buku ajar biologi berbasis problem solving terintegrasi nilai keislaman pada materi sistem gerak manusia untuk siswa kelas XI MIA di MA Maarif Sukorejo Pasuruan
3. Untuk menjelaskan efektivitas terhadap produk hasil pengembangan buku ajar biologi berbasis problem solving terintegrasi nilai keislaman pada materi sistem gerak manusia untuk siswa kelas XI MIA di MA Maarif Sukorejo Pasuruan
D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan
Spesifikasi produk yang diharapkan dalam penelitian dan pengembangan yang dilakukan yaitu:
1. Produk yang dikembangkan berupa buku ajar biologi berbasis problem solving terintegrasi nilai keislaman pada materi sitem gerak manuisa untuk siswa kelas XI MIA
2. Buku ajar biologi berbasis problem solving terintegrasi nilai keislaman, khususnya materi sistem gerak terintegrasi keislaman kelas XI dirumuskan sesuai dengan tujuan pembelajaran, kompetensi inti, dan kompetensi dasar.
3. Pengembangan buku ajar biologi ini berbasis problem solving untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal berbasis masalah.
4. Pengembangan buku ajar biologi berbasis problem solving ini mengitregasikan nilai keislaman dengan menyisipkan ayat-ayat Al- Qur’an dan Hadits yang memiliki keterkaitan dengan materi pembelajaran agar dapat menambah pemahaman siswa bahwa ilmu pengetahuan intelektual serta pengetahuan religius yang dapat mengembangkan kepribadian islami.
5. Pengembangan buku ajar dibuat menggunakan aplikasi Microsoft Word serta aplikasi Canva dan berbentuk bahan ajar cetak berwarna.
Dan di dalamnya terdiri dari kata pengantar, daftar isi, peta konsep, pendahuluan, uraian materi pembelajaran, rangkuman serta evaluasi pembelajaran, glosarium, dan daftar pustaka.
6. Buku ajar berbasis problem solving terintegrasi nilai keislaman ini diperuntukkan bagi siswa kelas XI MIA yang diharapkan dapat membantu pemahaman siswa dalam proses belajar.
E. Pentingnya Penelitian dan Pengambangan 1. Manfaat Teoritis
Produk hasil penelitian dan penngembangan diharapkan bisa menjadi sumber belajar yang layak dalam kegiatan pembelajaran serta mampu memberikan inovasi bahan ajar yang dapat digunakan sebagai penunjang dalam pembelajaran terutama pemantapan materi.
2. Manfaat Praktis 1. Bagi Guru
Hasil dari pengembangan buku ajar biologi berbasis problem solving terintegrasi nilai keislaman ini dapat membantu dan mempermudah guru dalam menjelaskan materi sistem gerak manusia, dan dapat memotivasi guru untuk meningkatkan inovasi dalam mengembangkan bahan ajar.
2. Bagi Peserta Didik
Hasil pengembangan buku ajar ini diharapkan dapat menjadi sarana pembelajaran bagi siswa, sehingga dapat meningkatkan pemahaman dalam proses belajar.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian dan pengembangan buku ajar biologi ini diharapkan bisa menjadi inovasi serta menambah sumber belajar yang terdapat di sekolah, khususnya pada mata pelajaran biologi.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil pengembangan produk bisa menyampaikan gambaran awal untuk peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian sejenis, khususnya pada mata pelajaran biologi.
F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan 1. Asumsi Penelitian dan Pengembangan
Pengembangan buku ajar dilandasi oleh adanya asumsi dibawah ini:
a. Menghasilkan produk berupa buku ajar biologi sehingga mampu memahami materi yang diajarkan dan termotivasi dalam belajar serta dapat digunakan sebagai latihan soal atau tugas harian dan dapat juga menjadi nilai kognitif dan psikomotorik.
b. Dapat dijadikan variasi dan inovasi bahan ajar pada proses pembelajaran
c. Dapat digunakan oleh pendidik serta siswa di kelas XI MIA/ IPA SMA/ MA
2. Keterbatasan Penelitan dan Pengembangan
Adapun beberapa keterbatasan pengembangan antara lain:
a. Buku ajar dikembangkan terbatas pada materi sistem gerak manusia kelas XI MIA semester dua.
b. Pengembangan ini berbasis problem solving digunakan sebagai evaluasi pemahaman terhadap materi yang telah disampaikan.
c. Produk yang dikembangkan perlu di uji cobakan kepada siswa untuk mendeskripsikan validitas, respon siswa, dan efektivitas terhadap produk yang di kembangkan.
G. Definisi Istilah
1. Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan atau biasa disebut dengan Resecrh and Development (R&D) merupakan suatu model penelitian yang di dalamnya fakus pada pengembangan produk baru yang sebelumnya belum pernah dikembangkan atau menyempurnakan produk yang
sudah dikembangkan untuk menciptakan inovasi baru dalam proses pembelajaran.
2. Plomp
Plomp merupakan salah satu model penelitian dan pengembangan yang dikembangkan oleh Tjreed Plomp pada tahun 2013 yang didalamnya terdapat 3 tahapan yaitu Premilinary Reserch (Analisis Pendahuluan), Development or Prototyping Phase (Fase Pengembangan atau Prototipe), dan Assasement Phase (Fase Penilaian).
3. Buku ajar
Buku Ajar merupakan bahan ajar yang dikembangkan berupa buku ajar cetak atau non cetak yang berfungsi sebagai acuan atau sumber belajar siswa.
4. Problem.Solving
Problem.Solving (Pemecahan Masalah) merupakan model pembelajaran yang mampu mengajarkan siswa dalam menuntaskan permasalahan dan mendorong siswa untuk mendalami materi dengan terstruktur sehingga memperoleh hasil belajar yang diharapkan
5. Integrasi Nilai Keislaman
Integrasi nilai keislaman merupakan suatu keilmuan yang utuh antara pengetahuan sains dan pengetahuan religius dalam mengembangkan kepribadian yang islami.
6. Sistem Gerak Manusia
Sistem gerak manusia merupakan sistem organ pada manusia yang berperan dalam proses pergerakan tubuh yang diajarkan di kelas XI IPA/ MIA pada tingkat SMA/ MA semester genap.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian terdahulu terdapat beberapa hasil penelitian yang dianggap relevan dengan penelitian yang akan di lakukan, di antaranya yaitu:
1. Skripsi Karya Maryam B (2018) dengan judul “Pengembangan Buku Ajar Biologi Berpadu Big Book dan Pop Up Materi Bakteri MA Madani Alauddin Pao-Pao”. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model pengembangan 4-D yang terdiri dari tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran (dessiminate).
Adapun penelitian ini menunjukkan hasil uji kevalidan diperoleh penilaian 3,68 yang dikategorikan sangat valid, serta presentase uji ketuntasan hasil belajar siswa mendapatkan presentase 83,33% dengan kategori tuntas. Berdasarkan hal tersebut, buku ajar biologi berpadu big book dan pop up dinyatakan valid dan efektif digunakan dalam pembelajaran biologi.
2. Skripsi Karya Astiting (2018) dengan judul “Pengembangan Buku Ajar Berbasis Ensiklopedia Plus Mind Mapping Materi Zoologi Vertebrata Pada Prodi Pendidikan Biologi UIN Alauddin Makassar”.
Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model pengembangan 4-D yang terdiri dari tahap pendefinisian (define), tahap perancangan
(design), tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran (dessiminate). Adapun penelitian ini menunjukkan hasil uji kevalidan diperoleh penilaian 3.74 yang dikategori sangat valid, untuk tingkat kepraktisan diperoleh rata-rata kepraktisan yaitu 3.30 dengan kategori positif dimana buku ajar yang dikembangkan sangat mudah diterapkan dalam proses pembelajaran sedangkan untuk tingkat keefektifan buku ajar diperoleh rata-rata keefektifan yaitu 90% dengan kategori efektif.
Hal ini menunjukkan bahwa buku ajar berbasis ensiklopedia plus mind mapping yang dikembangkan valid, praktis, dan efektif digunakan pada pembelajaran baik di dalam kelas maupun mandiri.
3. Skripsi Karya Nugroho Mulyanto (2018) dengan judul
“Pengembangan Buku Ajar Biologi Materi Ekosistem Berbasis Potensi Lokal Guuk Pasir Pantai Selatan X SMA/ MA”. Penelitian ini termasuk penelitian reserch and development dengan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari Analyze, Dessign, Development, Implementation, dan Evaluation. Penelitian ini menunjukkan hasil uji kevalidan diperoleh penilaian 92,04% dengan kategori sangan baik (SB) dan respons siswa mendapatkan presentase 91,50% dengan kategori sangat baik (SB). Sesuai hal tersebut, buku ajar biologi materis ekosistem berbasis potensi lokal dinyatakan sangat layak diterapkan pada pembelajaran biologi.
4. Skrispsi karya Zamzam (2017) yang berjudul “Pengembangan Buku Ajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Search, Solve,
Create and Share (SSCS) Pada Materi Persamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel Kelas VII MTS Madani Alauddin”. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model pengembangan 4D yang terdiri dari tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran (dessiminate).
Adapun penelitian ini menunjukkan hasil uji buku ajar memenuhi kriteria valid (rata-rata kevalidan 4,21), praktis (ahli dan praktisi menyatakan bahwa buku ajar dapat dikembangkan dengan sedikit revisi dan rata-rata persentase respon positif siswa adalah 83,56 % dan respon positif guru adalah 82,5%), dan efektif (rata-rata skor tes hasil belajar siswa adalah 80%). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa buku ajar yang dikembangkan layak digunakan dalam proses pembelajaran dengan memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif.
5. Skripsi karya Diah Sutra Febriani (2019) yang berjudul
“Pengembangan Buku Ajar IPA Terintegrasi Keislaman Materi Ekosistem Kelas VII MTs Hidayatul Insan Palangka Raya”. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model pengembangan ADDIE dengan tahapan Analyze, Dessign, Development, Implementation, dan Evaluation.. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai kevalidan ahli materi 86% dengan kriteria valid. Kepraktisan penggunaan buku ajar diperoleh dari observasi keterlaksanaan pembelajaran sebesar 99,33%
sangat berhasil dan angket respon siswa menunjukkan 95% buku ajar
praktis digunakan. Keefektifan penerapan diperoleh dari peningkatan hasil belajar peserta didik dengan N-Gain sebesar 0,83 kategori tinggi.
Dengan demikian, modul pembelajaran yang dikembangkan sudah valid, praktis, dan efektif untuk digunakan dalam pembelajaran.
Kedudukan penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1 sebagai berikut:
Tabel 2.1 Kedudukan Penelitian
No Judul Persamaan Perbedaan
1 Maryam B
(2018)
“Pengembangan
Buku Ajar
Biologi Berpadu Big Book dan Pop Up Materi Bakteri MA Madani
Alauddin Pao- Pao”
1. Pengembanga ngan Buku Ajar
2. Metode Penelitian R&D 3. Pengujian
Produk
sampai tahap keefektifan
1. Penelitian terdahulu mengambil materi bakteri, sedangkan pada penelitian ini mengambil materi sistem gerak manusia.
2. Subjek pada penelitian terdahulu menggunakan kelas X SMA/ MA.
Sedangkan subjek uji coba menggunakan kelas XI SMA/ MA.
3. Prosedur pengembangan pada penelitian terdahulu memakai model penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model ADDIE.
Sedangkan pada model
penelitian dan
pengembangan
menggunakan model Plomp 2 Astiting (2018)
“Pengembangan
Buku Ajar
Berbasis Ensiklopedia
Plus Mind
Mapping Materi Zoologi
Vertebrata Pada Prodi
1. Pengembanga ngan Buku Ajar
2. Metode Penelitian R&D 3. Pengujian
Produk
sampai tahap keefektifan
1. Prosedur pengembangan pada penelitian terdahulu
meggunakan model
penelitian dan
pengembangan (R&D) dengan model 4-D Sedangkan penelitian sekarang menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D)
No Judul Persamaan Perbedaan Pendidikan
Biologi UIN Alauddin
Makassar”
model Plomp
2. Penelitian terdahulu menggunakan materi Zoologi Vertebrata, sedangkan pada penelitian ini menggunakan materi sistem gerak manusia.
3. Penelitian terdahulu menggunakan subjek mahasiswa prodi biologi UIN Alaudin Makassar, sedangkan pada penelitian ini menggunakan kelas XI MIA di MA Maarif Sukorejo 3 Nugroho
Mulyanto (2018)
“Pengembangan
Buku Ajar
Biologi Materi Ekosistem Berbasis Potensi Lokal Guuk Pasir Pantai selatan X SMA/
MA”
1. Pengembanga ngan Buku Ajar
2. Metode Penelitian R&D
1. Penelitian terdahulu menggunakan materi ekosistem untuk kelas X SMA, sedangkan pada penelitian ini menggunakan materi sistem gerak manusia untuk siswa kelas XI.
2. Prosedur pengembangan pada penelitian terdahulu menggunakan metode
penelitian dan
pengembangan (R&D) dengan model ADDIE.
Sedangkan pada penelitian sekarang menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model Plomp.
3. Pada penelitian terebut di uji hanya sampai tahap validitas dan respon siswa.
Sedangkan pada penelitian ini bahan ajar di uji sampai efektivitas
4 Zamzam (2017)
“Pengembangan
Buku Ajar
Matematika Menggunakan Model
Pembelajaran
1. Pengembanga ngan Buku Ajar
2. Metode Penelitian R&D 3. Pengujian
1. Penelitian terdahulu menggunakan materi ekosistem, sedangkan pada penelitian ini menggunakan materi sistem gerak manusia.
2. Subjek pada penelitian
No Judul Persamaan Perbedaan Search, Solve,
Create and Share (SSCS) Pada Materi Persamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel Kelas
VII MTS
Madani Alauddin”
Produk
sampai tahap keefektifan
terdahulu menggunakan kelas VII MTs. Sedangkan subjek pada penelitian menggunakan kelas XI SMA/ MA.
3. Prosedur pengembangan pada penelitian terdahulu menggunakan metode
penelitian dan
pengembangan (R&D) dengan model 4D.
Sedangkan pada penelitian sekarang menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model Plomp.
5 Diah Sutra Febriani (2019)
“Pengembangan Buku Ajar IPA Terintegrasi Keislaman Materi
Ekosistem Kelas
VII MTs
Hidayatul Insan Palangka Raya”
1. Pengembanga ngan Buku Ajar
2. Metode Penelitian R&D 3. Pengujian
Produk
sampai tahap keefektifan
1. Penelitian terdahulu menggunakan materi ekosistem, sedangkan pada penelitian ini menggunakan materi sistem gerak manusia.
2. Subjek pada penelitian terdahulu menggunakan kelas VII MTs. Sedangkan subjek pada penelitian menggunakan kelas XI SMA/ MA.
3. Prosedur pengembangan pada penelitian terdahulu menggunakan metode
penelitian dan
pengembangan (R&D) dengan model ADDIE.
Sedangkan pada penelitian sekarang menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model Plomp
B. Kajian Teori
a. Pengertian Penelitian dan Pengembangan
Metode penelitian pengembangan atau research and development (R&D) merupakan sebuah desain penelitian yang berfungsi untuk menghasilkan suatu produk ataupun media ajar yang akan di uji coba kepada siswa, dengan produk yang dihasilkan berupa produk lama yang disempurnakan atau mengembangkan produk baru (Elvina dan Sylvia, 2020: 29).
Penggunaan metode research and development (R&D) sering digunakan dalam dunia pendidikan karena adanya hasil berupa produk yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Produk tersebut dapat berupa buku ajar atau buku panduan, model pembelajaran, modul pembelajaran, sistem evaluasi pembelajaran, dan lain sebagainya. Metode penelitian dan pengembangan adalah jenis metode penelitian, Penelitian atau research adalah suatu upaya sistematis untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan atau fenomena yang dihadapi, kata kunci yang mendasari penelitian adalah cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Sedangkan metode penelitian dan pengembangan adalah jenis penelitian campuran dari penelitian kuantitatif dan kualitatif, sehingga dalam penelitian pengembangan data yang diperoleh lebih komprehensif, valid, reliabel dan objektif (Sugiyono, 2015: 3). Menurut Sugiyono (2011 : 47) metode penelitian dan pengembangan merupakan metode
penelitian yang digunakan dalam membuat produk tertentu serta menguji keefektifan produk tersebut.
Berdasarkan paparan sumber di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) merupakan proses yang diterapkan dalam mengembangkan produk yang nantinya diimplementasikan dalam pendidikan. Produk akan dihasilkan berupa bahan ajar untuk siswa.
b. Model pengembangan
Perlu diketahui bahwa banyak model penelitian pengembangan berbagai jenis model penelitian dan pengembangan telah dikemukakan oleh para ahli pendidikan salah satunya merupakan model pengembangan Plomp. Pemilihan model pengembangan Plomp ini dijelaskan karena model ini dalam Rochmad (2012: 65) dianggap lebih pantas dan fleksibel dibandingkan model pengembangan lainnya karena setiap fase berisi kegiatan pengembangan yang bisa disesuaikan dengan karakteristik studi.
Desain penelitian ini mengikuti model yang dikembangkan oleh Plomp yang banyak digunakan oleh para peneliti termasuk mahasiswa sarjana, pascasarjana, serta doktoral dalam melakukan penelitian pengembangan. Selaian itu model Plomp dianggap lebih fleksibel dibandingkan model pengembangan lainnya karena pada setiap tahapan dapat disesuaikan berdasarkan karakteristik penelitian yang
dilakukan (Arianatasari, 2018: 37). Adapun langkah-langkah penelitian dalam model Plomp yaitu sebagai beriku :
1. Premilinary Reserch (Analisis Pendahuluan)
Fase ini merupakan fase pertama pengembangan model Plomp.
Menurut Plomp (2013: 30) pada penelitian pendahuluan ini memfokuskan pada validitas isi produk serta tidak banyak menekankan pada konsistensi dan kepraktisan. Selain itu pada fase ini dilakukan studi literatur dan studi tentang proyek yang sudah ada atau yang terbaru untuk menghasilkan kerangka kerja dan blue print.
2. Development or Prototyping Phase (Fase Pengembangan atau Prototipe)
Fase ini merupakan tahap kedua pada model Plomp. Menurut Plomp (2013: 30) pengembangan prototipe dilakukan sesuai dengan pengembangan urutan prototipe yang telah dibuat yang selanjutnya akan di evaluasi oleh pakar ahli sehingga menghasilkan produk yang diharapkan. Pengembangan prototipe akan dicoba dan direvisi berdasarkan evaluasi formatif. Evalusi ini digunakan untuk mengetahui prototipe yang dikembangkan telah praktis untuk digunakan pada proses pembelajaran. Pada tahap in berfokus pada konsistensi validitas konstruk terlebih dahulu, kemudian ke tingkat kepraktisan dan secara bertahap pada tingkat keefektifan pada produk yang dikembangkan.
3. Assessment Phase (Fase Penilaian)
Fase ini adalah fase akhir pada model Plomp merupkan tahap evaluasi produk. Menurut Plomp (2013: 30) penilaian atau evaluasi berfokus pada kepraktisan dan efektivitas produk yang dikembangkan dapat melengkapi sasaran pemakai pada proses belajar. Pada tahap ini memungkinkan terjadinya dua hal yaitu adanya kepuasan atau ketidakpuasan terhadap produk yang dikembangkan. Jika terdapat ketidakpuasan pada produk yang dikembangkan maka peneliti harus melaksanakan perbaikan terhadap produk yang dikembangkan.
c. Buku Ajar
1. Pengertian Buku Ajar
Buku.bermula dari kata Biblio (Yunani) Bibliotec (Jerman) serta Bibliotheque (Prancis) serta Bibliotecha (Spanyol/ Portugis) yang berarti pustaka. Berdasrkan Ensiklopedia Indonesia tafsir buku dalam arti luas meliputi semua tulisan dan gambar yang ditulis serta digambar di atas papirus (sejenis kertas yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan dari sungai Nil yang dilumatkan serta dimanfaatkan sebagai media tulis) lontar, perkamen kertas dalam semua bentuknya, dalam lilitan dilubangi serta digabung pada bagian belakang dari kulit, tekstil, karton, serta papan (Wiji Suwarno, 2011: 50-51). Pengertian lebih luas tentang buku adalah
lembaran yang berisi tulisan dan gambar yang bentuknya bisa seperti gulungan, dilubangi dan diikat atau dijilid.
Buku ajar adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dalam proses pembelajaran. Tanpa adanya buku maka suatu pembelajaran akan menjadi pincang, semakin banyak buku maka akan semakin menarik. Penggunaan media dalam pembelajaran sangatlah penting harus kontekstual dan menarik baik dari segi isi maupun sampulnya, terutama tampilan untuk buku pembelajaran (Candra, 2015: 170).
Buku ajar disusun secara sistematis serta menerangkan sasaran pendidikan yang telah dicapai serta membimbing siswa dalam mempelajari buku dan melatih siswa untuk fokus pada kegiatan belajar. Tata letak yang sistematis juga bertujuan agar guru dan siswa dapat memahami secara utuh isi bahan ajar (Sukerni, 2014: 338).
Pembuatan buku ajar harus memperhatikan dimensi fisik buku, buku ajar memiliki ukuran yang perlu diperhatikan. Buku ajar dapat dibuat dalam ukuran A4 (21,0 x 29,7 cm), ini ukuran terbesar untuk buku ajar. Tapi tidak boleh lebih kecil dari ukuran A5 (14,8 x 21,0 cm), Buku Ajar anda dapat diarahkan pada ukuran yang tidak terlalu besar dan terlalu kecil yaitu di ukuran UNESCO (15,5 x 23,0 cm) Ukuran font yang dipilih adalah 12 pt dengan font Times New Roman, tidak kurang dari 49 halaman, paragraf rata
kanan dan kiri. Pemakaian paragraf rata kiri dan kanan sangat menunjang pembaca dalam membaca teks panjang, format paragraf juga sangat mempermudah pembaca menjaga konsentrasi saat memaca (Ardiansyah, 2020: 9).
Penyusunan buku ajar pada dasarnya dibagi menjadi tiga bagian pokok, yaitu bagian pembukaan, bagian isi, dan penutup.
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) suatu buku ajar yang baik harus memenuhi 3 komponen yaitu komponen kelayakan isi, kelayakan kebahasaan dan komponen kelayakan penyajian (Elina, 2012: 19).
Buku ajar harus memiliki fungsi menarik dan memotivasi siswa dan pembaca. Stimulus pembaca dapat muncul karena bahasanya yang sederhana, lancar, serta mudah dipahami. Motivasi dapat muncul karena buku ajar memuat banyak pengetahuan yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa serta pembaca, tidak informasi yang diberikan berulang-ulang.
2. Fungsi Buku Ajar
Menurut Greene dan Petty fungsi buku ajar adalah :
a. Mengambarkan pandangan pembelajaran kontemporer yang kuat dan mendemonstrasikan penerapannya dalam materi pengkajian yang diterapkan
b. Memaparkan sumber pokok permasalahan, mudah dibaca, beragam, sesuai keinginan serta kebutuhan siswa
c. Sesuaiakan kumpulan
d. Menampilkan metode pembelajaran dan cara memotivasi siswa e. Menyajikan fiksasi awal yang dibutuhkan serta dukungan
untuk latihan dan fungsi praktik
Berdasarkan penjelasan tersebut, manfaat buku ajar yaitu memaparkan materi pembelajaran pada konteks yang lebih kontemporer serta dapat dipahami. Serta dijadikan sarana untuk memudahkan menyelesaikan tugas dan penilaian pada proses pembelajaran.
Buku termasuk dalam media pembelajaran dalam bidang visual, oleh karena itu Lavied dan Lentz dalam Arsyad (2014: 20) mengatakan 4 fungsi media visual yakni :
a. Fungsi perhatian
Media visual dapat ditemukan untuk menarik serta memfokuskan minat siswa agar fokus pada topik pelajaran dalam kaitannya dengan arti visual yang disajikan atau mengikuti teks mata pelajaran
b. Fungsi afektif
Media visual terlihat pada tingkat minat peserta didik saat membaca teks ilustrasi dalam buku
c. Fungsi kognitif
Media visual mampu dilihat dari temuan penelitian yang menunjukkan bahwa simbol atau ambar visual
memfasilitasi pencapaian tujuan serta memahami dan mengingat muatan informasi dalam buku
d. Fungsi kompensatoris
Media visual mampu ditemukan dalam mempermudah siswa/ mahasiswa dengan kesulitan memahami bacaan teks dan mengatur pesan di dalam teks.
3. Kriteria Buku ajar
Kriteria buku ajar yang baik meliputi : a. Ketelitian/ ketepatan
Berdasarkan Zuhdi dalam Akbar (2013: 34-36) menjelasakan bahawa buku teks yang baik harus mengindahkan ketelitian. Keakuratan bisa dilihat dalam berbagai aspek seperti kebenaran penyampaian, penyajian hasil peneliti secara akurat serta menghindari kutipan yang salah dari pendapat ahli.
b. Layak (relevansi)
Sebuah buku ajar yang baik sesuai merupakan yang antara ruang lingkup isi, kedalaman bahasa, dan kemampuan yang harus dikuasai pembaca. Kesesuaian buku ajar harus menjelaskan materi, tugas, contoh penjelasan, latihan soal, keutuhan deskripsi, serta gambaran yang memadai dengan keterampilan yang harus dimiliki pembaca tergantung pada kemajuan pembaca.
c. Komunikatif
Buku ajar yang baik mampu dipahami oleh pembaca, terstruktur, serta bebas dari kesalahan kebahasaan.
d. Lengkap dan Sistematis
Buku ajar yang baik di dalamnya mengacu pada kemampuan yang harus dimiliki siswa berkaitan dengan keterampilan yang harus dikuasai siswa dan memberikan pemahaman mengenai manfaat memperleh keterampilan tersebut, memberikan manfaat bagi siswa, menyajikan daftar isi, refrensi secara sistematis.
e. Aturan bahasa yang tepat
Menulis buku teks yang baik harus memakai kaidah, terminologi, serta susunan kalimat yang tepat dan benar.
f. Mudah dibaca
Buku ajar yang baik memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi untuk dapat dimengerti oleh siswa.
d. Problem solving
1. Pengertian Problem Solving (Pemecahan Masalah)
Problem solving merupakan suatu pendekatan pembelajaran berbasis pemecahan masalah. Memecahkan masalah merupakan suatu metode belajar yang mengharuskan peserta didik untuk menemukan jawabannya tanpa bantuan khusus yang mana akan memberikan hasil lebih unggul dan mendorong siswa untuk
dapat penyelesaian soal dengan pemikiran sendiri (Nasution, 2008:
173).
Problem solving (pemecahan masalah) tidak hanya sekedar metode belajar melainkan adalah suatu cara mengajar dengan metode berpikir yang mana dimulai dari mencari data sampai dengan menarik kesimpulan dari suatu masalah yang telah dipecahkan (Djamarah Bahri dan Zain. 2016: 91). Belajar pemecahan masalah pada hakikatnya merupakan belajar menggunakan cara-cara ilmiah atau berpikir secara teratur, sistematis, logis, dan teliti. Tujuannya tak lain hanya untuk mencapai kemampuan dan keahlian kognitif peserta didik untuk memecahkan suatu masalah secara rasional, lugas, dan tuntas (M.
Dalyono, 2015: 224). Strategi belajar mengajar penyelesaian masalah merupakan bagian dari strategi inkuiri dengan memberi tekanan pada terselesaikannya suatu masalah secara menalar.
Strategi inkuiri menyediakan aneka ragam pengalaman konkret dengan memberikan ruang dan peluang terhadap peserta didik sehingga dapat mengembangkan kemampuan pemecahan masalah siswa (Fitri & Fatisa, 2019: 182).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, problem solving atau pemecahan masalah adalah sarana untuk merangsang seseorang untuk menganalisis dan mempertimbangkan suatu masalah atas inisiatif mereka sendiri. Pemecahan masalah ini
membutuhkan kemampuan untuk melihat sebab dan akibat antara data yang berbeda sehingga pada akhirnya bisa menemukan kunci untuk memecahkan masalah tersebut.
2. Tahap Problem Solving (Pemecahan Masalah)
Sebelum memulai proses pembelajaran, guru perlu memahami metode pengkajian yang digunakan, berawal dari permulaan dan kegiatan inti hingga kegiatan sumatif. Dari alur kegiatan tersebut seorang pendidik sudah memahmi metode pembelajaran yang akan digunakan nanti tentunya selanjutnya akan lebih mudah untuk mengelolanya dalam proses pembelajaran.
Pengaruhnya dapat terlihat pada hasil belajar yang dilaksanakan.
Langkah-langkah metode pemecahan masalah menurut Hamiyah dan Jauhar (2014: 129) adalah sebagai berikut :
a. Siapkan permasalahan yang jelas untuk dipecahkan b. Menyajikan permasalahan
c. Mengumpulkan data atau informasi yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah.
d. Perumusan hipotesis e. Uji hipotesis
f. Penyimpulan
Tahap pemecahan masalah pada proses pembelajaran harus mengikuti tahapan-tahapan yang dilakukan agar mencapai hasil yang harapkan. Keadaan tersebut mempermudah siswa agar
menguasai alur metode yang digunakan pada kegiatan pembelajaran.
3. Kelebihan dan Kekurangan Problem Solving (Pemecahan Masalah) Desain pembelajaran pasti memiliki kelebihan serta kekurangan, termasuk model pemecahan masalah. Hal ini dikarenakan kondisi yang berbeda untuk setiap subjek penelitian.
Menurut Polya (2002:30), pendekatan problem solving memiliki kelebihan meliputi:
a. Dapat membuat siswa untuk mencari sebab-akibat dari suatu permasalahan yang disajikan.
b. Dapat menganalisa suatu persoalan dari berbagai segi sudut pandang.
c. Dapat melatih dan membiasakan siswa untuk mampu menhadapai dan memecahkan masalah secara terampil.
Menurut Polya (2002:30), pendekatan problem solving memiliki kelemahan meliputi:
a. Metode ini memerlukan waktu yang cukup lama jika diharapkan suatu hasil keputusan yang tepat.
b. Kesulitan dalam memahami masalah
c. Dapat mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari pendidik, sehingga membutuhkan banyak sumber.
e. Integrasi Nilai Keislaman
Berlandaskan Kamus Besar Bahasa Indonesia “Integrasi” berasal dari Bahasa latin “integer” berarti utuh ataupun merata. Secara etimologis ”integrasi” bisa dimaksud sebagai pembaharuan sampai sebagai kesatuan yang lengkap ataupun lingkaran (Poewardanita, 2007: 30). Berdasarkan pendapat Al-Munawar (2005:23) bahwa Ilmuwan Islam memiliki landasan filosofis meneanai “kesatuan” ilmu pengetahuan. Integrasi adalah menjadikan Al-Quran serta Sunnah sebagai grand theory pengetahuan, sehingga ayat-ayat qauliyah dan kauniyah bisa digunakan.
Menurut pendapat Armahedi Mazhar (2004: 37) secara lebih mendalam melihat inti dari integrasi adalah meletakkan hirarki keilmuan dalam suatu hirarki yang lebih besar dengan memasukkan alam akherat dan ciptaan Tuhan itu sendiri sebagai penunjang jenjang materi. Integrasi Islam berdasarkan pengertian para ahli diatas adalah usaha memadukan antara keilmuan umum dan Islam tanpa harus menghilangkan keunikan-keunikan antara dua keilmuan tersebut.
Pendidikan agama Islam yang benar-benar sejalan dengan ajaran Islam merupakan pendidikan yang dilaksanakan dalam kehidupan dengan berpedoman pada landasan utamanya yaitu Al-Qur’an dan Hadist Rasulullah SAW. Banyak sekali nilai-nilai pendidikan yang termuat dalam kedua sumber pegangan dalam pendidikan islam tersebut, baik yang menyangkut manusia dengan penciptanya, manusia