SKRIPSI
diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Progra Studi Tadris Matematika
Oleh:
Istifadatul Hasanah NIM : T20177083
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JULI 2021
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
(QS. Al Baqarah: 286)
tercurahkan kepada sang revolusioner Nabi Muhammad SAW. atas segala kemudahan dan kelancaran yang diberikan dalam menyelesaikan skripsi ini, ku persembahkan sebagai rasa hormat dan terima kasih kepada orang-orang yang sangat berarti dalam perjalanan hidupku.
1. Kedua orang tua kandung saya Ayahanda Supandi Ferdianto, Ibunda Satima, rasa hormat saya kepada beliau atas do’a terbaik yang terus mengalir untuk setiap langkah dan keputusan yang saya ambil. Terima kasih atas curahan kasih sayang, cinta tiada henti dan support yang mampu menguatkan saya hingga saat ini. Terima kasih atas pengorbanan perhatian, didikan dan kesabaran selama ini. Tanpa beliau saya tidak sampai dititik ini.
2. Kakek Tajib, nenek Jasna, Almarhum kakek Asman, Almarhum nenek Ma’ati, kakek Osma, nenek No, Ayahanda Bin Malik Khudori, Ibunda Siti Solihah, serta saudaraku Abd. Ases dan saudari Yulis atas doa dan dukungannya.
3. Guru mengaji saya Almarhum ustadz Mukhlis, ustadz Osi , Almarhum KH. Baidlawi, dan keluarga besar terima kasih telah meberikan ilmu sebagai bekal saya di dunia dan akhirat.
4. Suami tercinta mas Bayu Ardian Lukmana, S.Pd terimakasih atas do’a, dan selalu memberi semangat serta dukungan selama ini.
meberikan pengalaman, cerita suka dan duka dalam bersaudara.
7. Teman seperjuangan terbaik di kelas Izza Lukluul Wafiroh, Ida Aini Fitria, Zuhrotus Sofiatul Lailiyah dan Almarhum Wardatul Jannah. Terima kasih segala kekonyolan, perjuangan do’a dan semangat selama ini.
8. Teman seperjuangan Dini Mufida, Yunita Nuri Wulandari, Ayu Chinintya Lestari dan Rifda Izza yang telah memberikan dorongan dan semangat dalam menyelesikan skripsi.
9. The Big Family of GEOKASTER Tadris Matematika angkatan 2017, teman seperjuanganku yang telah menemaniku selama perkuliahan ini, terima kasih atas kebersaaman dan semangatnya.
10. Seluruh pihak yang bersangkutan yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu, terima kasih telah memberikan dorongan motivasi dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga bantuan, bimbingan dan dorongan dicatat menjadi amal baik dan mendapat rahmat dari Allah SWT. Peneliti sangat terbuka menerima kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi seluruh pembaca. Aamin.
Jember, 19 Juni 2021
Penulis
“Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Etnomatematika Pada Arsitektur Masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember Terhadap Bangun Ruang Sisi Lengkung SMP Kelas IX”. Shalawat serta sala terus tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Keberhasilan penulis dapatkan karena dukungan dari berbagai pihak.
Dengan demikian, penulis sampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE, MM. selaku rektor IAIN Jember yang telah memberikan fasilitas dan dukungan untuk kami selama proses pembelajaran di lembaga ini.
2. Ibu Dr. Hj. Mukni’ah M. Pd. I selaku ketua Program Studi Tadris matematika IAIN Jember yang telah memberikan fasilitas untuk memudahkan proses pembelajaran.
3. Bapak Dr. M Hadi Purnomo, M.Pd. selaku ketua Program Studi Tadris Matematika IAIN Jember yang telah memberikan fasilitas untuk belajar.
4. Bapak Fikri Apriyono, S.Pd, M.Pd. sebagai dosen pembimbing Skripsi yang telah memberikan kritik saran dengan meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk memembantu menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh validator yang telah membantu peneliti dalam proses uji validasi produk penelitian.
7. Seluruh pengurus yayasan masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember telah memberikan ijin penulis untuk melakukan penelitian.
8. Bapak Zainollah, S.Pd sebagai Kepala Sekolah SMP PGRI 1 Rambipuji telah memberikan ijin penulis untuk melakukan penelitian.
9. Ibu Rosidatul Umamah, S.Pd sebagai guru mata pelajaran matematika SMP PGRI 1 Rambipuji dan validator ahli pendidikan matematika telah banyak membantu penulis dalam proses penelitian.
Punulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam proses penelitian dan penyusunan skripi ini. Penulis menyadari bahwa, skripsi ini masih belum sempurna dan masih terdapat kekurangan dikarenakan oleh segala keterbatasan dan kemampuan yang penulis miliki. Maka, penulis sangat terbuka menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Atas ijin dan ridho Allah semoga skripsi ini bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Jember, 19 Juni 2021
Penulis
Kata kunci: LKPD, Etnomatematika, Masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember, Bangun ruang sisi Lengkung.
LKPD merupakan lembaran-lembaran berisi materi yang disusun secara sistematis dan dilengkapi petunjuk pengerjaan tugas sebagai penunjang berlangsungnya proses pembelajaran. Pembelajaran matematika jika dikaitkan dengan budaya lebih menambah daya tarik dan mudah diterima peserta didik.
Kebudayaan dan pembelajaran matematika memang suatu hal yang berbeda.
Perbedaan ini apabila digabungkan akan menjadi sesuatu hal yang menarik perhatian peserta didik. Hal ini juga sebagai sarana dalam mengenalkan budaya yang ada di lingkungan sekitar. Sehingga dalam hal ini matematika dan budaya lebih dikenal dengan sebutan etnomatematika.
Tujuan penelitian pengembangan ini adalah: 1) Mendeskripsikan bentuk pengembangan LKPD berbasis etnomatematika pada arsitektur masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember terhadap materi bangun ruang sisi Lengkung SMP kelas IX.
2) Mendeskripsikan hasil kevalidan produk LKPD berbasis etnomatematika pada arsitektur masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember terhadap materi bangun ruang sisi lengkung SMP kelas IX.
Model pengembangan yang digunakan yaitu ADDIE yang terdiri dari tahap Analysis (analisis), Design (desain), Development (pengembangan), Implementation (Implementasi) dan Evaluation (Evaluasi). Pengumpulan data menggunakan instrumen lembar penilaian uji validasi Lembar Kerja Peserta Didik, yang terdiri dari uji validasi ahli materi, uji validasi ahli desain, uji validasi ahli bahasa dan uji validasi ahli pendidikan matematika. Penelitian dan pengembangan ini hanya sampai pada tahap Development (pengembangan) disebabkan karena keterbatasan waktu pada masa pandemi covid-19 sehingga pembelajaran di SMP PGRI 1 Rambipuji dilakukan secara online (tidak bertatap muka).
Hasil bentuk pengembangan produk yaitu bahan ajar LKPD berbasis etnomatematika pada arsitektur masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember untuk SMP kelas IX yang memperhatikan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang sesuai dengan pembelajaran matematika materi bangun ruang sisi lengkung. Hasil rata-rata yang diperoleh dari setiap validator yaitu, nilai rata-rata validator ahli materi 3,85, nilai rata-rata validator ahli desain 4,4, nilai rata-rata validator ahli bahasa 3,54 dan yaitu, nilai rata-rata validator ahli pendidikan matematika 4,85.
Berdasarkan analisis kevalidan nilai rata-rata seluruh validator adalah 4,16 dengan kriteria valid sehingga dapat digunakan namun dengan saran perbaikan kecil dari validator.
PENGESAHAN ... iii
MOTTO ... iv
PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAK ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xx
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan Penelitian dan Pengembangan ... 9
C. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 9
D. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan ... 10
E. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan ... 11
F. Definisi Istilah ... 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 14
A. Penelitian Terdahulu ... 14
B. KajianTeori ... 17
BAB III IMETODOLOGI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 42
D. Desain Uji Coba ... 52
1. Subjek Uji Coba ... 52
2. Jenis Data ... 52
3. Instrumen Pengumpulan Data ... 53
4. Teknik Analisis Data ... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ... 58
A. Penyajian Data Uji Coba ... 58
B. Analisis Data ... 148
C. Revisi Produk ... 149
BAB V KAJIAN DAN SARAN ... 150
A. Kajian Produk yang Telah Direvisi ... 150
B. Saran ... 152
DAFTAR PUSTAKA ... 153 LAMPIRAN
3.1 Pedoman Penskoran Lembar Penilaian Validator setiap Bidang.
(Ahli Materi, Ahli Desain, Ahli Bahasa dan Ahli Pendidikan
Matematika)... 54
3.2 Kriteria Penilaian Validasi setiap Validator ... 55
3.3 Pedoman Penskoran Lembar nilai rata-rata semua validator ... 57
4.1 Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) ... 61
4.2 Proses Perancangan Produk Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ... 63
4.3 Rincian Aspek Penilaian dan banyak Butir Pertanyaan pada LKPD Oleh Dosen Ahli Materi ... 110
4.4 Rincian Aspek Penilaian dan banyak Butir Pertanyaan pada LKPD Oleh Dosen Ahli Desain ... 111
4.5 Rincian Aspek Penilaian dan banyak Butir Pertanyaan pada LKPD Oleh Dosen Ahli Bahasa ... 111
4.6 Rincian Aspek Penilaian dan banyak Butir Pertanyaan pada LKPD Oleh Ahli Pendidikan Matematika Guru SMP PGRI Rambipuji ... 112
4.7 Rincian Validator Uji Kevalidan Lembar Kerja Peserta Didik Oleh Dosen Ahli materi, Ahli Desain, Ahli Bahasadadan Ahli Tenaga Pendidikan ... 113
4.8 Data Hasil Validasi Dosen Ahli Materi ... 114
4.9 Kritik dan Saran Perbaikan Oleh Dosen Ahli Materi... 116
4.13 Kritik dan Saran Perbaikan Oleh Dosen Ahli Bahasa ... 128
4.14 Data Hasil Validasi Ahli Pendidikan Matematika ... 132
4.15 Kritik dan Saran Perbaikan Oleh Ahli Pendidikan Matematika ... 135
4.16 Hasil Revisi Kritik dan Saran Kritik dan Saran Ahli Materi ... 136
4.17 Hasil Revisi Kritik dan Saran Kritik dan Saran Ahli Desain ... 142
4.18 Hasil Revisi Kritik dan Saran Kritik dan Saran Ahli Bahasa... 143
4.19 Hasil Revisi Kritik dan Saran Ahli Pendidikan Matematika ... 148
4.20 Data Penilaian Keseluruhan Dari Setiap Validator ... 149
2.3 Jaring – Jaring Kerucut ... 30
2.4 Permukaan Bola ... 31
2.5 Tujuh Kubah pada Masjid Jami’ Al Amien Jember... 39
2.6 Menara Kubah Pada Masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember ... 39
2.7 Tiang Penyangga ke Lantai II ... 40
3.1 Desain Pengembagan ... 43
3.2 Skema Pengembagan ADD ... 51
4.1 Cover Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ... 66
4.2 Kata pengantar pada Lembar Kerja Peserta Didik ... 67
4.3 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ... 69
4.4 Indikator dan Tujuan Pembelajaran pada Lembar Kerja Peserta Didik. 70 4.5 Daftar Isi pada Lembar Kerja Peserta Didik ... 71
4.6 Fakta tentang Majid Jami’ Al Baitul Amien Jember pada Lembar Kerja Peserta Didik ... 73
4.7 Literasi I pada Lembar Kerja Peserta Didik ... 74
4.8 Literasi II pada Lembar Kerja Peserta Didik ... 74
4.9 Bapak Filsuf Lembar Kerja Peserta Didik ... 76
4.10 Peta Konsep pada Lembar Kerja Peserta Didik ... 77
Didik ... 79 4.13 Uraian Materi Luas Tabung pada Lembar Kerja Peserta Didik ... 80 4.14 Uraian Materi Volume Tabung Pada Lembar Kerja Peserta Didik ... 82 4.15 Soal latihan mengerjakan Luas dan Volume Tabung pada Lembar
Kerja Peserta Didik ... 84 4.16 Lembar penyelesaian mengerjakan Luas dan Volume Tabung pada
Lembar Kerja Peserta Didik ... 86 4.17 Uraian Materi Mengidentifikasi Unsur-unsur Kerucut pada Lembar
Kerja Peserta Didik ... 88 4.18 Uraian Materi Jaring-jaring Kerucut pada Lembar Kerja Peserta
Didik ... 90 4.19 Uraian Materi Luas Permukaan Kerucut pada Lembar Kerja Peserta
Didik ... 91 4.20 Uraian Materi Volume Kerucut pada Lembar Kerja Peserta Didik .. 92 4.21 Latihan Mengerjakan Soal Kerucut pada Lembar Kerja Peserta
Didik ... 93 4.22 Uraian Materi Mengidentifikasi Unsur-unsur Bola pada Lembar
Kerja Peserta Didik ... 94 4.23 Uraian Materi Luas Permukaan Bola pada Lembar Kerja Peserta
Didik ... 96
4.27 Soal Latihan 3 pada Lembar Kerja Peserta Didik ... 100
4.28 Kunci Jawaban Pada Contoh Soal Tabung ... 101
4.29 Kunci Jawaban Pada Contoh Soal Kerucut ... 102
4.30 Kunci Jawaban Pada Contoh Soal Bola ... 103
4.31 Kunci Jawaban Pada Latihan Soal 1 ... 104
4.32 Kunci Jawaban Pada Latihan Soal 2 ... 105
4.33 Kunci Jawaban Pada Latihan Soal 3 ... 106
4.34 Kunci Jawaban Pada Latihan Lanjutan Soal 3 ... 107
4.35 Daftar Pustaka pada Lembar Kerja Peserta Didik... 108
4.36 Cover Belakang pada Lembar Kerja Peserta Didik ... 109
4.37 Kritik dan Saran Perbaikan 1 Ahli Materi... 116
4.38 Kritik dan Saran Perbaikan 2 Ahli Materi... 117
4.39 Kritik dan Saran Perbaikan 3 Ahli Materi... 117
4.40 Kritik dan Saran Perbaikan 4 Ahli Materi... 117
4.41 Kritik dan Saran Perbaikan 5 Ahli Materi... 118
4.42 Kritik dan Saran Perbaikan 6 Ahli Materi... 118
4.43 Kritik dan Saran Perbaikan 7 Ahli Materi... 118
4.44 Kritik dan Saran Perbaikan 8 Ahli Materi... 119
4.45 Kritik dan Saran Perbaikan 9 Ahli Materi... 119
4.46 Kritik dan Saran Perbaikan 10 Ahli Materi... 119
4.50 Kritik dan Saran Perbaikan 14 Ahli Materi... 121
4.51 Kritik dan Saran Perbaikan 15 Ahli Materi... 121
4.52 Kritik dan Saran Perbaikan 1 Ahli Desain ... 125
4.53 Kritik dan Saran Perbaikan 2 Ahli Desain ... 125
4.54 Kritik dan Saran Perbaikan 1 Ahli Bahasa ... 128
4.55 Kritik dan Saran Perbaikan 2 Ahli Bahasa ... 128
4.56 Kritik dan Saran Perbaikan 3 Ahli Bahasa ... 129
4.57 Kritik dan Saran Perbaikan 4 Ahli Bahasa ... 129
4.58 Kritik dan Saran Perbaikan 5 Ahli Bahasa ... 129
4.59 Kritik dan Saran Perbaikan 6 Ahli Bahasa ... 130
4.60 Kritik dan Saran Perbaikan 7 Ahli Bahasa ... 130
4.61 Kritik dan Saran Perbaikan 8 Ahli Bahasa ... 130
4.62 Kritik dan Saran Perbaikan 9 Ahli Bahasa ... 130
4.63 Kritik dan Saran Perbaikan 10 Ahli Bahasa ... 131
4.64 Kritik dan Saran Perbaikan 11 Ahli Bahasa ... 131
4.65 Kritik dan Saran Perbaikan 12 Ahli Bahasa ... 131
4.66 Kritik dan Saran Perbaikan 1 Ahli Pendidikan Matematika ... 135
4.67 Hasil Revisi Kritik dan Saran 1 Materi ... 136
4.68 Hasil Revisi Kritik dan Saran 2 Materi ... 137
4.69 Hasil Revisi Kritik dan Saran 3 Materi ... 137
4.73 Hasil Revisi Kritik dan Saran 7 Materi ... 138
4.74 Hasil Revisi Kritik dan Saran 8 Materi ... 139
4.75 Hasil Revisi Kritik dan Saran 9 Materi ... 139
4.76 Hasil Revisi Kritik dan Saran 10 Materi ... 139
4.77 Hasil Revisi Kritik dan Saran 11 Materi ... 140
4.78 Hasil Revisi Kritik dan Saran 12 Materi ... 140
4.79 Hasil Revisi Kritik dan Saran 13 Materi ... 140
4.80 Hasil Revisi Kritik dan Saran 14 Materi ... 141
4.81 Hasil Revisi Kritik dan Saran 15 Materi ... 141
4.82 Hasil Revisi Kritik dan Saran 1 Desain... 142
4.83 Hasil Revisi Kritik dan Saran 2 Desain... 142
4.84 Hasil Revisi Kritik dan Saran 1 Bahasa ... 143
4.85 Hasil Revisi Kritik dan Saran 2 Bahasa ... 143
4.86 Hasil Revisi Kritik dan Saran 3 Bahasa ... 144
4.87 Hasil Revisi Kritik dan Saran 4 Bahasa ... 144
4.88 Hasil Revisi Kritik dan Saran 5 Bahasa ... 145
4.89 Hasil Revisi Kritik dan Saran 6 Bahasa ... 145
4.90 Hasil Revisi Kritik dan Saran 7 Bahasa ... 145
4.91 Hasil Revisi Kritik dan Saran 8 Bahasa ... 146
4.92 Hasil Revisi Kritik dan Saran 9 Bahasa ... 146
4.96 Hasil Revisi Kritik dan Saran 1 Pendidikan Matematika... 148
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... 159
BIODATA PENULIS ... 160
PERMOHONAN BIMBINGAN SKRIPSI... 161
SURAT TUGAS ... 162
PERMOHONAN IZIN PENELITIAN ... 163
SURAT SELESAI PENELITIAN ... 164
JURNAL KEGIATAN PENELITIAN ... 165
LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI ... 166
RUBRIK PENILAIAN LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI ... 168
LEMBAR VALIDASI AHLI DESAIN ... 178
RUBRIK PENILAIAN LEMBAR VALIDASI AHLI DESAIN... 181
LEMBAR VALIDASI AHLI BAHASA ... 191
RUBRIK PENILAIAN LEMBAR VALIDASI AHLI BAHASA ... 193
LEMBAR VALIDASI AHLI PENDIDIKAN MATEMATIKA ... 198
RUBRIK PENILAIAN LEMBAR VALIDASI AHLI PENDIDIKAN MATEMATIKA ... 201
DOKUMENTASI ... 211
PRODUK PENELITIAN ... 213
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada dasarnya merupakan sarana memperoleh ilmu pengetahuan untuk memfasilitasi potensi diri. Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (Intellect) dan tubuh anak.1 Dijelaskan dalam UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.2 Oleh karena itu, dalam dunia pendidikan bukan sekedar memperoleh nilai akhir yang tinggi melainkan memiliki keterampilan berdasarkan kecerdasan yang dimiliki berlandaskan dengan akhlakul karimah. Peneliti menganggap bahwa pendidikan merupakan proses mengembangkan diri sebagai bekal untuk melangsungkan kehidupan sehari-hari, sehingga sangat penting menjadi manusia yang terdidik. Hal ini harus menjadi ide gagasan dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih baik.
1 Al Musanna, Indigenisasi Pendidikan: Rasionalitas Revilitas Praksis Pendidikan Kihadjar Dewantara (Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,2017)
2Depdiknas. Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003. Tentang System Pendidikan Nasional.
Dalam dunia pendidikan tidak lepas dari mata pelajaran yang sering digunakan pada bidang studi lainnya, pernyataan yang dimaksud ialah mata pelajaran matematika, namun banyak peserta didik menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit dibandingkan dengan mata pelajaran lain.
Padahal, matematika merupakan suatu cara untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia, suatu cara menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang bentuk dan ukuran, menggunakan pengetahuan tentang menghitung.3 Matematika bukanlah tempat memindahkan matematika dari pendidik ke peserta didik melainkan sebagai wadah peserta didik dalam menemukan ide dan konsep matematika melalui eksplorasi masalah-masalah nyata.4 Seperti pada materi bangun ruang yang begitu banyak macamnya. Peserta didik dalam memahami rumus-rumus pada bangun ruang yang hanya berpacu pada buku paket yang dipinjamkan dari sekolah dengan menghafal rumus-rumus, maka dalam waktu jangka pendek akan mudah lupa. Apalagi jika telah sampai pada bangun ruang sisi lengkung peserta didik kurang memahami konsepnya. Sedangkan bangun ruang banyak menuntut peserta didik untuk dapat mengkontruksikan pemahaman yang diperolehnya.
3 Mutia, Eksplorasi Etnomatematika Dalam tari Kejei dan Rumah Adat (Umeak Potong Jang) Kabupaten rejang Lebong, (Prosiding-M18: Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya IV, 2019),1.
4Efuansyah, Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis PMRI Pada Materi Kubus dan Balok Kelas VII. Jurnal Derivat (2018),
Bangun ruang merupakan suatu bangunan yang memiliki ruang yang dibatasi oleh beberapa sisi. Seperti, bangun ruang sisi lengkung adalah bangun ruang yang memiliki selimut dan memiliki bagian-bagian yang berupa lengkungan. Bangun ruang sisi lengkung adalah materi pokok dalam pembelajaran matematika di SMP/MTs yang kajian materinya bersifat abstrak, banyak menggunakan konsep dan bukan materi hafalan, sehingga apabila peserta didik belum menguasai konsepnya akan kesulitan.
Sulitnya mata pelajaran matematika harus dihilangkan dari pandangan peserta didik. Pandangan yang salah akan mengakibatkan kurang minat terhadap mata pelajaran matematika, sehingga dapat meyebabkan rendahnya pemahaman konsep dasar matematika. Hal ini, juga dipicu oleh faktor penyediaan bahan ajar yang belum dapat merangsang berpikir kritis dan memahami konsep matematika. Hal ini telah diungkapkan oleh guru matematika SMP PGRI 1 Rambipuji yang telah peneliti wawancarai, bahwasanya terdapat 10 peserta didik dari 13 peserta didik kelas IX pada mata pelajaran matematika masih kesulitan dalam memahami pembelajaran matematika, disebabkan peserta didik hanya menggunakan bahan ajar buku paket yang dipinjamkan dari sekolah. Sehingga peserta didik masih belum terbiasa dalam menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri.
Kenyataan ini selaras dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nanang Khuzaini dan Ma’ani Nurjannah bahwasanya di SMPN 2 Nanggulan dari hasil pre-test Kelas VIII B menunjukkan nilai rata-rata siswa 48,25 sebanyak 21,88% tuntas 78,1% tidak tuntas, dengan nilai terendah sebesar 20
dan niai tertinggi sebesar 100. Hal tersebut dikarenakan selama pembelajaran di kelas guru menggunakan bahan ajar LKS yang di beli dari penerbit yang dianggap lebih mudah, namun hal tersebut menyebabkan siswa bersikap pasif dalam pembelajaran, dapat dilihat saat guru memberi pertanyaan ke siswa memilih diam karena serasa belum paham dengan materi yang sedang ataupun telah dipelajari. Keaktifan dan kemampuan berpikir siswa masih rendah disebabkan ketersedian bahan ajar hanya buku paket dan LKPD, LKPD yang tersedia hanya memuat soal yang bersumber dari buku paket.5
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan telah dilakukannya penyempurnaan kurikulum yang sesuai dengan karakter kemampuan siswa.
Sebagai bentuk penyempurnaan kurikulum pemerintah, Indonesia memberlakukan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 melatih peserta didik memiliki keberanian dalam berpendapat, berpikir logis, dan kritis. Maka, perlu penyedian bahan ajar yang mendorong siswa untuk lebih aktif dan inovatif dalam proses pembelajaran disekolah, selain itu siswa diharapkan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan Kurikulum 2013 menuntut peserta didik untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran, dalam menyesuaikan kebutuhan maka perlu adanya alat dan instrumen seperti, bahan ajar, metode belajar ataupun alat peraga pembelajaran. Salah satu instumen penting itu adalah Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang merupakan salah satu alternatif bahan ajar tepat
5 Nanang Khuzaini dan Ma’ani Nurjannah, Pengembangan LKS Berbasis Etnomatematika Untuk Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar Siswa SMP. Jurnal MATH-UMB.EDU (2019)
bagi peserta didik karena LKPD membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep melalui kegiatan belajar secara sistematis.6
LKPD merupakan bahan ajar cetak berupa lembaran kertas berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran zxyang harus dikerjakan oleh peserta didik yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai.7 LKPD juga berisi petunjuk langkah kerja sesuai dengan strategi pembelajaran yang dirancang.8 Desain LKPD yang baik sangat dibutuhkan untuk tercapainnya proses pembelajaran dalam mendorong peserta didik berperan aktif.9 LKPD biasanya dijadikan sebagai panduan peserta didik di dalam melakukan kegiatan belajar, seperti melakukan percobaan. LKPD dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengkonstruksikan pemahaman konsep dan melatih kemampuan berpikir kreatif dengan berperan aktif.10 LKPD berfungsi untuk meminimalisir peran guru dan mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran. LKPD juga berfungsi mempermudah peserta didik dalam memahami materi.
Pembelajaran matematika jika dikaitkan dengan budaya lebih menambah daya tarik dan mudah diterima peserta didik. Namun budaya yang
6 Gemmi Santoso, dkk, Validitas Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Etnomatematika Pada Materi Geometrid dan Pengukuran (Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 2020) hlm 161-572
7 Widuri A, Desaian Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Matematika Dengan Pendekatan Saintifik Berbasis Pendidikan Karakter. (Prosiding Seminar Nasional Etnomatematika,2018), hlm 640.
8 Pansa, Hani E, Pengembangan LKPD DEngan Model Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Peserta Didik (Prosiding Seminar Matematika,2017), hlm 229-238.
9 Haris munadar, Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berorientasi Nilai Islami Pada Materi Hidrolisis Garam (Jurnal Pendidikan Sains Indonesia,2015), 27-37
10Ina Rosalina, Pengembangan LKPD Matematika Dengan Model Learning Cycle Berbantuan Mind Mapping (Jurnal Pengembangan Matematika, 2019)
ada di lingkungan sekitar kurang diperhatikan oleh peserta didik pada jaman milenial saat ini. Peserta didik lebih tertarik dengan budaya dan gaya orang barat seperti Korea dan lainnya. Sedangkan di tempat tinggalnya banyak sekali ragam budaya.
Kenyataan ini selaras dengan yang terjadi di SMP PGRI 1 Rambipuji.
Berdasarkan hasil wawancara bersama guru matematika SMP PGRI 1 Rambipuji, bahwa peserta didik kelas IX kurang memahami dan mengetahui budaya apa saja yang ada di lingkungan sekitar, seperti aritektur yang memiliki sejarah dan istilah-istilah yang bersifat pengukuran matematis sebagai contoh luas kubah masjid, volume kubah masjid dan lain-lain.
Kebudayaan dan pembelajaran matematika memang suatu hal yang berbeda. Perbedaan ini apabila digabungkan akan menjadi sesuatu hal yang menarik perhatian peserta didik. Hal ini juga sebagai sarana dalam mengenalkan budaya yang ada di lingkungan sekitar. Sehingga dalam hal ini matematika dan budaya lebih dikenal dengan sebutan Etnomatematika.
Menurut D’Amborsio, Etnomatematika adalah penelitian yang mengkaji tentang sejarah dan konsep matematika, yang berimplikasi untuk pengajaran.11 Etnomatematika juga dapat dianggap sebagai program yang bertujuan untuk mempelajari bagaimana peserta didik menjelaskan, mengerti, mengelola hal-hal nyata secara spesifik dengan menghitung, mengukur, mengklasifikasi, mengurutkan, dan memodelkan suatu pola yang muncul di
11 Syahriannur, Eksplorasi Etnomatematika Kain Songket Minang Kabau Untuk Mengungkap Nilai Filosof Konsep Matematika (Jurnal MathEdyucation Nusantara, 2019). 59-63.
lingkungan.12 Dengan demikian, etnomatematika dapat dijadikan sebagai sarana ilmu pengetahuan yang di dalamnya mengkaji unsur-unsur matematis pada budaya lokal untuk menghindari terkikisnya budaya tradisional, seperti budaya yang ada di Jember.
Kabupaten Jember merupakan kabupaten yang terletak di provinsi Jawa Timur berada di kawasan tapal kuda di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bondowoso, di sebalah barat berbataan dengan Kabupaten Lumajang, dan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Banyuwangi, di sebelah selatan berhadapan langsung dengan samudera Hindia sehingga Jember berada di daerah dataran rendah.
Jember memiliki keberagaman budaya dari segi tari, kerajinan maupun dalam segi arsitektur bangunannya yang memiliki sejarah seperti arsitektur Masjid Jami’ Al Baitul Amien.
Hasil wawancara dengan pengurus yayasan masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember yaitu Bpk H. Syaifullah Nuri pada tanggal 11 Januari 2021 bahwasanya masjid Jami’ Al Baitul Amien merupakan tempat peribadatan umat muslim Jember yang terletak di pusat kota, tepatnya di Jl. Sultan Agung. Didirikannya masjid tersebut karena ide yang digagas oleh Bupati Jember yaitu H. Abdul Hadi pada masa pemerintahannya melihat jamaah shalat Jum’at yang penuh. Semakin bertambahnya jamaah Masjid Jami’
sehingga Bupati H. Abdul Hadi berinisiatif mengumpulkan para ulama, kiyai dan pemerintahan Jember untuk memusyawarahkan terkait pengadaan
12 Vivi Rosida, dkk, Ekvektivitas pendekatan Etnomatematika Berbasis Budaya Lokal Dalam Pembelajaran Matematika (Jurnal Pendidikan Matematika,2018), 97-107.
renovasi atau pembangunan masjid Jami’Al Baitul Amien Jember. Hasil musyawarah menyepakati untuk mengadakan pembangunan masjid Jami’
baru tanpa membongkar masjid Jami’ lama. Lancarnya proyek pembangunan masjid tersebut karena antusias tinggi masyarakat yang ada di Jember untuk menshadaqahkan 1 hektar hasil padi dan bergotong royong membangung Rumah Allah sebagai tempat beribadah. Pada tahun 1974 telah berdiri kokoh masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember yang bentuk bangunannya memiliki ciri khas dan memiliki nilai unsur-unsur matematis.13 Keunikan arsitektur masjid Jami’Al Baitul Amien Jember banyak menarik perhatian masyarakat Jember dan sekitarnya, dengan ini peneliti berinisiatif mengambil konsep unsur-unsur matematis bangun ruang sisi lengkung yang ada pada arsitektur masjid Jami’Al Baitul Amien Jember.
Berdasarkan uraian masalah tersebut, maka diperlukan solusi untuk mengatasi masalah. Salah satu cara yang tepat untuk mengatasi proses pembelajaran yang belum maksimal dengan merancang bahan ajar yang valid mampu memudahkan peserta didik memahami konsep matematika dengan berbasis etnomatematika agar menambah daya tarik peserta didik dan untuk menambah wawasan kebudayaan kepada peserta didik. Peneliti sangat tertarik terhadap kebudayaan dari segi arsitektur yang ada di sekitar lingkungan tempat peneliti tinggal yaitu bangunan dari masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember. Pada penelitian ini, peneliti mencari konsep unsur-unsur matematika yang memiliki aktivitas-aktivitas matematika yang terdapat pada arsitektur
13 Hasil wawacara dengan pengurus masjid Jami’Al Baitul Amien Jember
Masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember. Dengan demikian peneliti mengadakan penelitian dengan judul “PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS ETNOMATEMATIKA PADA ARSITEKTUR MASJID JAMI’ AL BAITUL AMIEN JEMBER TERHADAP MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG SMP KELAS IX.
B. Tujuan Penelitian dan Pengembangan
1. Mendeskripsikan bentuk pengembangan LKPD berbasis etnomatematika pada arsitektur masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember terhadap materi bangun ruang sisi lengkung SMP kelas IX.
2. Menjelaskan kevalidan pengembangan LKPD berbasis etnomatematika pada arsitektur masjid Jami’ Al Amin Jember terhadap materi bangun ruang sisi lengkung SMP kelas IX.
C. Spesifikasi Produk yang Diharapkan dalam penelitian perkembangan bahan ajar LKPD ini sebagai berikut :
1. LKPD yang dikembangkan sesuai dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pada bahasan materi bangun ruang sisi lengkug SMP kelas IX.
2. LKPD yang dikembangkan dapat membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
3. LKPD yang dikembangkan dapat memenuhi kreteria kesesuaian dengan standar isi, kebenaran konsep, menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami, serta desain menarik dan tidak membosankan.
4. LKPD yang dikembangkan berbasis etnomatematika pada konteks Masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember dalam melestarikan budaya lokal untuk menghindari terkikisnya budaya.
D. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) diharapkan menjadi sumber belajar yang dapat dilakukan secara mandiri di sekolah maupun dirumah melihat kondisi yang masih dalam masa pandemi dan peserta didik dapat mengaitkan materi pembelajaran dengan mengetahui nilai etnomatematika yang ada untuk meghindari terkikisnya sejarah pada budaya lokal.
Berdasarkan uraian tersebut, maka pentingnya pengembangan Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) berbasis etnomatematika adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peserta Didik
a. Memberikan pengetahuan kepada peserta didik terhadap penerapan matematika berbasis etnomatematika, sehingga peserta didik dapat mengimplementasikan budaya local di daerah Jember yang berkaitan dengan pembelajaran matematika.
b. Meningkatkan pemahaman konsep matematika pada materi bangun ruang sisi lengkung.
c. Menumbuhkan semangat belajar peserta didik yang lebih mandiri dan produktif.
2. Bagi Pendidik
a. Membantu pendidik agar menciptakan suasana belajar yang lebih inovatif, menarik, kreatif dan tidak membosankan untuk peserta didik.
b. Memberikan alternatif pendekatan pembelajaran matematika berbasis etnomatematika.
3. Bagi Sekolah
Peneliti berharap semoga dapat dijadikan sebagai referensi masukan dalam peningkatan kualitas guru untuk menunjang proses pembelajaran yang lebih bervariatif.
4. Bagi Peneliti
a. Untuk menambah pengetahuan dalam mengembangkan bahan ajar terhadap langkah-langkah membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
b. Untuk persiapan sebagai calon pendidik yang dituntut menciptakan suasana belajar yang kreatif dan inovatif.
c. Sebagai bekal dalam mengembangkan bahan ajar berbasis etnomatematika pada pembelajaran matematika.
d. Untuk selalu antusias dan melastarikan budaya lokal yang ada.
E. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan
Asumsi dan keterbatasan penelitian dan pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis etomatematika sebagai berikut :
1. Asumsi
a. Penelitian dan pengembangan LKPD ini di validasi oleh empat validator yaitu dosen dan guru matematika yang telah cakap dan mumpuni dalam bidangnya
b. Angket validasi digunakan sebagai penilaian produk untuk menyatakan kevalidan produk LKPD yang dikembangkan.
2. Keterbatasan Pengembangan
a. LKPD yang dikembangkan berbasis etnomatematika pada arsitektur Masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember terhadap materi bangun ruang sisi lengkung SMP kelas IX
b. LKPD yang dikembangkan untuk menguji kevalidan produk.
F. Definisi Istilah
1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan lembaran- lembaran untuk peserta didik yang berisi materi dan petunjuk pelaksanaan pengerjaan tugas sebagai penujang berlangsungnya proses pembelajaran.
2. Etnomatematika
Etnomatematika di definisikan sebagai unsur-unsur matematika yang ada pada budaya-budaya di lingkungan sekitar. Secara khusus etnomatematika didefinisikan sebagai cara-cara khusus yang dipakai oleh suatu budaya atau masyarakat dalam aktivitas matematika.
3. Bangun Ruang Sisi Lengkung
Bangun runag sisi lengkung adalah bangun ruang yang memiliki sisi lengkung pada bidangnya.
4. Masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember
Masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember merupakan masjid tertua yang menjadi salah satu tempat peribadatan umat muslim di Jember, pada
proses pembangunannya memiliki sejarah yang dapat mempersatukan masyarakat Jember dan arsitektur bangunannya unik dan memiliki nilai unsur-unsur matematis.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu
Peneliti perlu memberikan ringkasan pada penelitian terdahulu yang relavan, untuk menghindari hal-hal yang kurang baik, sehingga dapat dilihat keaslian penelitian ini.
Tebel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Pengarang Judul Kesamaan Perbedaan Hasil
1. Penelitian yang
dilakukan oleh Ratna Juwita, Arinka Putri Utami dan Palupi Sri Wijayanti dalam Jurnal Pendidikan Matematika Tahun 2019.
Pengembangan LKS Berbasis Pendekatan Open-Ended Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa
Model
penelitian dan pengembangan ini
menggunakan jenis
pengembangan ADDIE yang di modifikasi menjadi ADD yaitu tahap define
(pendefinisian, design (desain) dan develop (pengembanga n).
1. Penelitian ini untuk
menguji kevalidan dan kepraktisan produk LKPD 2. Penelitian dan pengembanga n ini berbasis Pendekatan Open-Ended Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa 3. Subjek
penelitian ini di siswa kelas VII SMPN 1 Kasihan.
Hasil validasi dilakukan oleh 3 orang
validator menunjukkan bahwa secara keseluruhan LKS
memperoleh rata-rata sebesar 84,7%.
Sementara hasil
praktikalitas pengguna LKS dari 5 orang siswa kelas VII SMPN 1 Kasihan diperoleh rata- rata
kepraktisan LKS sebesar 75%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
pengembangan 14
No Pengarang Judul Kesamaan Perbedaan Hasil LKS berbasis pendekatan Open-Ended untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa yang dikembangkan, berada pada kriteria sangat valid dan sangat praktis.
2. Penelitian Yang
Dilakukan Oleh Gemmi Santoso, Putri Yulia Dan Nur Rusliah.
Tahun 2020 Dalam Jurnal Program Studi Matematika
Validitas Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Etnomatematik a Pada Materi Geometri Dan Pengukuran.
Penelitian yang dilakukan untuk menguji kevalidan produk berbasis etnomatematik a dengan empat validator.
Model
penelitian dan pengembangan menggunakan jenis
pengembangan IDI
(Instructional Development Institute ) yang terdiri dari tahapan define atau analisis kebutuhan, develop
pengembangan dan evaluate evaluasi.
Produk hasil dari penelitian ini
diantarany a mencapai nilai rata- rata seluruh validator 4,417 dengan kategori valid.
3. Penelitian yang
dilakukan oleh Nanang
Khuzaini dan Ma’ani Nurjanah dalam Jurnal MATH-UMB.
EDU
Pengembangan LKS Berbasis Etnomatematik a Untuk Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi
Belajar Siswa Belajar.
Memiliki kesamaan dalam
mengembangk an bahan ajar berbasis Etnomatematik a Untuk Siswa SMP dengan model
pengembangan ADDIE.
Pengembangan dalam
penelitian ini subjek penelitian siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Nanggulan
Hasil dari penelitian ini menghasilkan LKS berbasis ento
matematika pada tradisi pernikahan di Yogyakarta dalam mata pelajaran matematika dikelas VIII 14
No Pengarang Judul Kesamaan Perbedaan Hasil SMP terutama pada materi statistika dengan nilai:
1. Uji validitas 4,24 dengan kreteria sangat valid.
2. Penilaian dari angket respon siswa 4,22 dengan kualitas sangat praktis.
3. Penilaian terhadap soal post-test memperoleh nilai
rata-rata 82,72 dengan presentase ketuntasan siswa 75%
LKS yang di kembangkan memudahka n siswa dalam belajar.
4. Penilaia terhadap
No Pengarang Judul Kesamaan Perbedaan Hasil angket dilihat dari aspek kreatifitas belajar diperoleh nilai rata-rata 3,95, sehingga LKS yang dikembangk an dapat menumbuha kan
kreatifitas belajar siswa.
B. Kajian Teori
1. Lembar Kerja Peserta Didik a. Pengertian LKPD
Lembar Kerja Peserta Didik pada implementasi kurikulum 2013 diubah menjadi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang dibuat oleh guru untuk membantu pelaksanaan pembelajaran di kelas. Lembar Kerja Peserta Didik didefinisikan sebagai bahan ajar cetak yang berisi
berupa materi, ringkasan dan petunjuk-petunjuk pelaksanan pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik, yang mengacu pada kompetensi dasar yang dicapai.14
LKPD merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar sehingga akan terbentuk interaksi efektif antara peserta didik, sehingga dapat meningkatkan aktivitas peserta didik dalam peningkatan prestasi belajar. LKPD berisi panduan bagi perserta didik yang digunakan dalam melakukan pemecahan masalah, LKPD mempunyai pengaruh besar dalam proses pembelajaran, LKPD dapat mendorong proses berpikir peserta didik sehingga memudahkan peserta didik dalam menyelesaikan suatu masalah.15
LKPD memiliki beberapa peranan di dalam pembelajaran, salah satunya membantu peserta didik menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.16 Peneliti menganggap LKPD sangat baik digunakan sebagai bahan ajar untuk menunjang proses pembelajaran yang lebih inovatif, menarik dan tidak membosankan, karena LKPD memuat desain yang menarik dan berwarna, hal ini juga disebabkan karena LKPD berisi materi dan petunjuk kerja sehingga mudah dipahami peserta didik.
14 Diana Puspitasari, dkk. Pengembangan LKPD berbasis Inkuri Terbimbing Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. (Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung, 2017)
15Rewatu, dkk.Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Etnomatematika pada Materi Segitiga dan Segiempat. (Jurnal Cendekia: Jurnal Penduidikan Matematika, 2020)
16 Putri Dharmayanti Zulyusri. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Bernuansa Pendekatan Kontekstual Tentang Materi Protista Untuk Peserta Didik Kelas X SMA/MA. Atrium Pendidikan Biologi.
b. Unsur-unsur Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Unsur-unsur dalam pembuatan LKPD harus ada,diantaranya : 1) Judul
2) Petunjuk belajar
3) Kompetensi dasar atau materi pokok 4) Informasi pendukung
5) Tugas atau langkah kerja 6) Penilaian.17
c. Komponen Penyusun Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
LKS pada kurikulum 2013 diubah menjadi LKPD, namun komponennya hampir sama yaitu :
1) Nomor LKPD untuk mempermudah guru mengenal dan menggunakannya.
2) Judul kegiatan berisi topik sesuai Kompetensi Dasar (KD).
3) Tujuan yang termuat sesuai Kompetensi Dasar (KD).
4) Alat dan bahan.
5) Jika kegiatan belajar memerlukannya maka di tuliskan alat dan bahan yang diperlukan.
6) Prosedur kerja.
7) Berisi petunjuk kerja untuk peserta didik, berfungsi mempermudah peserta didik melakukan kegiatan belajar.
17 Zulyusri, 640
8) Tabel data
Berisi tabel jika peserta didik dapat mencatat hasil pengamatan atau pengukuran.
9) Bahan diskusi
Pada poin ini memuat pertanyaan-pertanyaan yang menuntut peserta didik dalam menganalisis data dan melakukan konseptualisasi.18 d. Tujuan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Tujuan menggunakan media LKPD dalam proses pembelajaran yaitu supaya peserta didik lebih aktif, mampu menalar kritis terkait materi yang dipelajari dan dalam mengikuti proses pembelajaran tidak jenuh dan membosankan.
e. Fungsi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
1) LKPD berfungsi sebagai panduan belajar peserta didik dengan mudah.
2) LKPD berfungsi untuk mempemudah proses pembelajaran.
3) Meningkatkan minat belajar peserta didik karena termuat gambar yang berwarna.
f. Langkah-langkah dalam penyusunan LKPD
Penyusunan LKPD ini memerlukan langkah-langkah yang harus diperhatikan, untuk mengetahui LKPD yang dibuat sesuai dengan
18 Selamet Suyanto, Paidi, Insih Wilujeng, Lembar Kerja Siswa (LKS), makalah pada acara pembekalan guru daerah terluar dan tertinggal di Akademik Angkatan Udara Yogyakarta tanggal 26 November- 6 desember 2011, 2001. Hlm 3.
kebutuhan belajar peserta didik. Adapun langkah-langkah penyusunan LKPD diantaranya:
1) Menganalisis
Langkah awal dalam penyusunan LKPD harus memperhatikan analisis kebutuhan, analisis kurikulum dan analisis etnomatematika dengan memperhatikan materi pokok, pengalaman belajar, serta materi yang diajarkan kemudian kompetensi apa yang harus dimiliki peserta didik, seperti menganalisis KD dan Indikator yang harus dicapai.
2) Menyusun peta kebutuhan LKPD
Dalam penyusunan peta kebutuhan LKPD menggambarkan uraian materi yang terdapat dalam LKPD berfungsi untuk membantu menentukan penulisan materi yang sesuai dengan kemampuan peserta didik.
3) Menentukan judul LKPD
Langkah berikutnya menentukan judul LKPD yang mengacu pada kompetensi dasar dan materi pokok yang dipilih dalam mata pelajaran.
4) Penulisan LKPD
Dalam penulisan LKPD harus memperhatiakan langkah- lahkah berikut :
a) Memetakan Kompetensi dasar (KD) dan Indikator
b) Menentukan alat penilaian yang akan digunakan dalam proses pembelajaran
c) Menyusun materi
d) Memperhatikan unsur-unsur LKPD.19 2. Etnomatematika
a. Pengertian etnomatematika
Etnomatematika merupakan kajian budaya untuk mengidentifikasi unsur-unsur matematika yang terdapat dalam budaya tersebut yang dapat digunakan dalam pendidikan atau pembelajaran matematika.20 Menurut D’amborsio tujuan adanya etnomatematika untuk mengakui ada cara berbeda dalam melakukan matematika dengan mempertimbangkan pengetahuan matematika akademik yang dikembangkan oleh masyarakat dengan mempertimbangkan modus yang berbeda dimana budaya yang berbeda merundingkan parktek matematika seperti cara mengelompokkan, berhitung, mengukur merancang bangunan atau alat, bermain dan lainnya.21
Etnomatematika adalah berbagai hasil aktivitas matematika yang dimiliki atau berkembang di masyarakat, meliputi konsep matematika seperti pada peninggalan budaya berupa candi dan prasasti, gerabah dan pralatan tradisional, satuan lokal, motif kain batik dan
19 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Bahan Ajar Inovatif (Yogyakarta: Diva Press, 2012) Hal 212.
20 Georgius Rocki Agasi, Yakobus Dwi Wahyuono. Kajian Etnomatematika: studi kasus Penggunaan Bahasa Lokal Untuk Penyajian dan Penyelesaian Masalah Lokal Matematika.h.
21M Zayyadi, Eksplorasi Etnomatematika Pada Batik Madura (Jurnal Sigma, 2017), 36.
border, permainan tradisional, serta pola pemukimam masyarakat.22 Peneliti menganggap etnomatematika merupakan pembelajaran yang sangat penting untuk mengenalkan budaya-budaya yang ada di sekitar untuk menghindari terkikisnya budaya lokal, karena pada zaman milenial ini peserta didik lebih terpengaruh dengan budaya modern, sehingga unsur unsur matematis yang ada pada budaya baik digunakan dalam penunjang pemebelajaran di jenjang pendidikan formal, nonformal dan informal.
b. Aktivitas pada etnomatematika
Menurut Sirate ada beberapa aktivitas Etnomatematika, aktivitas tersebut ialah aktivitas membilang, mengukur, aktivitas membuat rancang bangun, aktivitas menentukan lokasi, aktivitas bermain, dan aktivitas menjelaskan:23
1) Aktivitas Membilang
Aktivitas membilang berkaitan dengan pertanyaan “ berapa banyak”. Unsur pembentuk aktivitas membilang seperti medianya batu, daun, atau bahan alam lainnya. Aktivitas membilang umumnya menunjukkan aktivitas penggunaan dan pemahaman bilangan ganjil dan genap serta lainnya.
2) Aktivitas Mengukur
22 Moh Zayyadi, ibid. 36
23 Yohanes J Kehi, dkk. Kontribusi Etnomatematika Sebagai Masalah Kontekstual Dalam Mengembangkan Literasi Matematika. PRISMA (Semarang : Universitas Negeri Semarang, 2019) 192.
Mengukur yang dimaksud seperti ukuran menakar, panjang, dan berat.Pada dasarnya mengukur berkaitan dengan pertanyaan
“berapa”. Pada etnomatematika akan ditemui alat ukur tradisional seperti potongan bambu dan ranting pohon. Namun umunya masyarakat tradisional menggunakan tangannya sebagai alat ukur paling praktis dan efektif.
3) Aktivitas Menentukan Lokasi
Banyak konsep dasar geometri yang diawali dengan menentukan lokasi yang digunakan untuk rute perjalanan, menentukan arah tujuan atau jalan pulang dengan tepat dan cepat.
Penentuan lokasi berfungsi untuk menentukan titik daerah tertentu.
Umumnya masyarakat tradisional menggunakan batas alam sebagai batas lahan, penggunaan tanaman tahunan masinh digunakan sebagai batas lahan.
4) Aktivitas Membuat Rancang
Bangun gagasan lain dari Etnomatematika yang bersifat universal dan penting adalah kegiatan membuat rancang bangun yang telah diterapkan oleh semua jenis budaya yang ada. Jika kegiatan menentukan letak berhubungan dengan posisi dan orientasi seseorang di dalam lingkungan alam, maka kegiatan merancang bangun berhubungan dengan semua benda-benda pabrik dan perkakas yang dihasilkan budaya untuk keperluan rumah tinggal,
perdagangan, perhiasan, peperangan, permainan dan tujuan keagamaan.
5) Aktivitas Bermain
Aktivitas bermain yang dipelajari dalam etnomatematika adalah kegiatan yang menyenangkan dengan alur yang mempunyai pola tertentu serta mempunyai alat dan bahan yang mempunyai alat dan bahan yang mempunyai keterkaitan dengan matematika.
6) Aktivitas Menjelaskan
Membuat penjelasan merupakan kegiatan yang mengangkat pemahaman manusia yang berkaitan dengan pengalaman yang diperoleh dari lingkungannya yang berkenaan dengan kepekaan seseorang dalam membaca gejala alam. Sedangkan pada matematika maka hal ini berkenaan dengan pertanyaan “mengapa”. Dalam menjawab pertanyaan ini digunakan simbolisasi, misalnya dengan bukti nyata.
3. Bangun Ruang Sisi Lengkung
Gambar 2.1:
Peta Konsep Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung
a. Tabung
Tabung merupakan bangun ruang sisi lengkung yang dibentuk oleh dua llingkaran identik yang sejajar dan satu persegi panjang yang mengelilingi kedua lingkaran tersebut.24
Adapun unsur-unsur tabung, luas tabung dan volume tabung sebagai berikut:25
24Subchan, dkk, Matematika.(Jakarta:Kementrian Pendidikan dan kebudayaan, 2018) hal 277
BANGUN RUANG SISI LENGKUNG
TABUNG KERUCUT BOLA
 Unsur-unsur tabung
 Luas tabung
 Volume tabung
 Unsur-unsur bola
 Luas bola
 Volume bola
 Unsur-unsur kerucut
 Luas kerucut
 Volume kerucut
1) Unsur-unsur tabung
a) Tabung memiliki 3 bidang sisi diantaranya : bidang alas disebut alas, bidang lengkung disebut selimut tabung dan bidang atas disebut tutup.
b) Sisi alas dan sisi atas tabung berbentuk lingkaran yang kongruen dan sejajar.
c) Sisi lengkung jika dibentangkan akan berbentuk persegi pajang dengan ukuran
Panjang = keliling alas tabung Lebar = tinggi tabung
d) Tabung merupakan prisma yang alasnya berupa lingkaran.
2) Jaring-jaring Tabung
Jaring-jaring tabung terdiri dari:
a) Dua lingkaran (alas dan tutup) yang kongruen dengan jari-jari (r) b) Sebuah selimut yang berbentuk persegi panjang dengan ukuran:
Panjang = keliling lingkaran alas  2πr Lebar = tinggi tabung t
25 Docplayer, Bangun Ruang Sisi Lengkunghttps://docplayer.info/156971-Bangun-ruang-sisi- lengkung.html, Diakses Pada 02 Februari 2021
Gambar 2.2:
Jaring-jaring tabung 3) Luas Tabung
a) Luas selimut Tabung = luas persegi panjang = panjang x lebar = 2πrt
b) Luas seluruh isi tabung = luas jarring-jaring tabung L = luas alas + luas alas + luas selimut tabung
L = πr² + πr² + 2 πrt L = 2πr² + 2πrt L = 2πr (r + t) 4) Volume Tabung
Volume = Luas alas x tinggi tabung V = π r² t.
Selimut tabung 2πr
alas Sisi alas
Sisi alas
b. Kerucut
Kerucut adalah bangun ruang sisi lengkung yang dapat dibentuk dari tabung dengan mengubah tutup tabung menjadi titik.26
Adapun unsur-unsur kerucut, luas permukaan kerucut dan volume kerucut sebagai berikut:27
1) Unsur-unsur kerucut
a) Memiliki 2 bidang sisi yaitu sisi alas dan sisi lengkung yang disebut selimut.
b) Sisi alasnya berbentuk lingkaran.
c) Sisi lengkung kerucut jika dibentangkan akan berbentuk juring lingkaran.
d) Kerucut memiliki garis pelukis yang menghubungan titik puncak dengan rusuk alas.
e) Antara jari-jari alas (r), tinggi kecurut (t) dan garis pelukis (s) memiliki hubungan S² = r² + t².
f) Keterangan:
r = jaring-jaring
d = diameter = 2 x panjang jari-jari t s t =tinggi kerucut
26 Subchan, 289
27Subchan, 289
2) Jaring-jaring kerucut
Jika kerucut dipotong menurut garis lengkung dan garis pelukisnya maka akan diperoleh jarring-jaring kerucut berikut:
selimut kerucut
2πr
Gambar 2.3:
Jaring-jaring Kerucut 3) Luas kerucut
Luas permukaan kerucut = luas alas + luas selimut L = πr² + π r s
L = π r ( r + s ) L = π r ( r + √ ) L = π r ( r + s)
r T
T
S S
A B
2πr
alas kerucut
4) Volume kerucut
Kerucut dapat dilihat sebagai suatu limas yang alasnya berbentuk lingkaran, sehingga diperoleh volume sebagai berikut:
Volume kerucut = x luas alas x tinggi =
π r² t
c. Bola
Bola adalah bangun ruang sisi lengkung yang dibentuk dari tak hingga lingkaran yang memiliki jari-jari sama panjang dan berpusat pada titik yang sama. Bola hanya memiliki satu sisi yang merupakan sisi lengkung. Bola dapat dibentuk dengan memutar/merotasi setengah lingkaran sebesar 360° dengan diameter sebagai sumbu rotasi.28
Gambar 2.4:
Permukaan Bola
28 Ibid, 300
1) Luas Permukaan Bola
Luas permukaan bola adalah sama dengan 4 kali luas lingkaran yang memiliki jari-jari yang sama.
Luas Bola = 2 x luas lingkaran Luas Permukaan Bola = 2 x 2 x luas lingkaran
= 4 x luas lingkaran
= 4 xπr²
= 4 π r² 2) Volume bola
Volume Bola = π r³
4. Masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember
a. Sejarah Masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember
Jember terkenal dengan kabupaten pendhalungan hal ini dikarenakan masyarakat Jember campuran dari penduduk Jawa dan Madura, dimana masyarakat Jember bagian utara didominasi dari penduduk migrasi dari daerah Madura dan masyarakat Jember selatan didominasi suku Jawa, sehingga budayanya juga campuran dari kedua suku tersebut. Jember telah menjadi kota Afdeling pada tahun 1883, maka hal tersebut membuat kota Jember ramai dengan masyarakat migran yang beragama Islam. Sehingga tempat-tempat peribadatan islam mulai sempit karena jamaah semakin banyak. Melihat kenyataan tersebut maka dibangunlah masjid yang berada di pusat kota yaitu
masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember. Berselang waktu berlangsungnya kegiatan kegamaan tersebut.Saat Bapak RT Notohadinegoro menjadi Bupati Jember pada tahun 1928, beliau menilai arah kiblat masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember terdapat penyimpangan sekitar 24 derajat dan mengalami kerapuhan sehingga Bupati memiliki inisiatif untuk merenovasinya.
Semakin pesatnya perkembangan Jember pada tahun 1970-an maka bertambahnya kuantitas jamaah setiap tahunnya sehingga masid Jami’ tidak dapat menampungnya. Pada saat itu Jember dipimpin oleh Bupati Letkol H. Abdul Hadi, menjadi jamaah shalat Jum’at yang selalu bertempat dibawah pohon asam di sebelah timur jalan kartini atau sebelah barat alun-alu Jember. Hal ini menyebabkan timbulnya gagasan Bupati untuk memperluas dan membangun Masjid Jami’ Jember agar tidak mengganggu pejalan kaki di jalan kartini dan jamaah shalat Jumat tidak lagi kepanasan.29
Tepatnya pada tannggal 13 Juli 1972 Bupati Jember H. Abdul Hadi mengundang para Kyai dan tokoh Masyarakat untuk bermusyawarah tentang Masjid Jami’ Jember. Apakah Masjid Jami’
Jember perlu direnovasi atau tidak ? dan adakah dana untuk membiayainya.30 Adanya musyawarah tersebut menjadikan suatu aspirasi untuk mengutarakah pendapat para kyai dan pemerintah sampai dengan hasil kata mufakat. Bupati H. Abdul Hadi sangat yakin
29Moch Ihsan dan Zainal Anshari.Sejarah Masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember mengurai peran dan Kontribusinya. (Jember: Superior, 2017),19
30Ihsan, 27
bahwa Jember memiliki potensi yang besar, dengan keyakinan, optimis dan rasa kebersaman serta gotong royong akan mampu melaksanakan pembangunan tersebut.
Hasil dari musyawarah tersebut membuahkan kata sepakat dan mufakat bahwasanya ide dan gagasan yang diusulkan untuk malakukan pembangunan masjid Jami’ Al Baitul Amien yang baru (Masjid Sekarang) dengan tidak membongkar masjid yang sudah ada (Masjid Jami’ lama) agar tidak menghilangkan amal jariyah para pendiri masjid.
Gagasan tersebut disampaikan secara tertulis pada tanggal 17 Agustus 1972 yang ditandatangani atas nama para Kyai Jember diantaranya KH.
Umar (Sumberwringin), KH. Abdul yakin (Mojokerto), KH. Daniel Adimenggala, KH. Dhofir salam (Jember), KH Djauhari Zawawi (Kencong). Hal ini juga disosialisasikan kepada para kyai dan ulama di Jember, Serta DPRD Jember bahkan seluruh staf Pemerintahan Kabupaten Jember menjadi target sosialisasi. Dengan persetujuan para ulama, DPRD Jember serta menteri dalam Negeri tanggal 20 Oktober 1972, Restu mentri Agama RI tanggal 19 Oktober 1972 dan Gubenur kepala daerah Jatim tanggal 23 Oktober 1972, maka disusunlah panitia Pusat pembangunan Masjid Jami’ Jember yang dituangkan dalam Surat Keputusan Jember No. Sek/III/40/1972 tanggal 25 Oktober 1972, bertepatan dengan peringatan Nuzulul Qur’an tahun 1972.31
31Ihsan,28-29
Lokasi proyek pembangunan Masjid dengan 7 kubah memerlukan lokasi yang luas sehingga diletakkan di tengah kota di samping Masjid Jami’ lama (tanpa membongkar Masjid lama) dengan membeli tanah dan rumah sederetan took-toko di pinggir JL. Raya Sultan agung. Membeli rumah huni di atas tanah pengairan dekat sungai Jompo. Membeli tanah di Arjasa untuk mengganti memindahkan rumah dinas atau kantor pembantu Bupati Jember. Dan memindahkan selokan penggelontor yang tadinya di tengah proyek pembangunan ke pinggir jalan.32
Pengosongan dan pembongkaran bangunan dan sebagainya yang berada di lokasi proyek untuk melakukan lahan pembangunan dilaksanakan pada tangal 3 Agustus 1973. Kemudian diadakan selamatan di tempat proyek pada tanggal 19 agustus 1973 yang dihadiri oleh Muspida, Wakil Ketua DPRD, Bupati dan Pelaksana, dan diteruskan dengan pencangkulan pertama pembuatan pondasi yang dilaksnakan berturut-turut oleh almukarrom KH. Achmad Siddiq, dandim 0824, Wakil ketua DPRD (KH. Abdul Muchith Muzadi, Ba) dan Bupati Kepala Daerah Tk. II Jember beserta pelaksana lainnya.
Peletakan batu pertama dan pengecoran pertama dilakukan oleh Gubenur Provinsi Jatim (H. Moh Nur) beserta para ulama Jember pada tanggal 30 Agustus 1973. Dilanjutkan pada tanggal 31 Agustus 1973
32Ihsan,, 46.
ditetapkan penentuan arah kiblat dengan surat keputusan Bupati Dati II Jember No Sek//III/1/1973.33
Terlaksananya proyek pembangunan masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember dengan pernyataan persetujuan tertulis para ulama dan pemerintahan Jember bahwa dana diperoleh dengan gotong royong masyarakat di Jember, salah satunya dengan mengumpulkan sumbangan atau shadaqoh hasil bumi (padi) untuk setiap Hektarnya sebanyak 2 kwintal dan sumbangan dari berbagai pihak kalangan serta Menteri dalam negeri. Dengan adanya proyek pembanguan Masjid Jami’ Jember dapat menyatukan rasa persatuan dan kesatuan, kebersamaan, gotong-rayong yang tinggi karena antusias masyarakat Jember sangat luar biasa dalam membantu pembangunan tersebut.
Peneliti menyimpulkan berdiri kokoh banguan Masjid Jami’ AL Baitul Amien Jember dapat mempersatukan masyarakat Jember demi Kemaslahatan umat.
b. Unsur-unsur Matematika pada Masjid Jami’ Al Baitul Aamiin Ide dan rancangan menyetujui konsep bangunan masjid Jami’
Jember oleh para ulama dan Bupati yang telah disiapkan oleh saudara Yaying K. keser A.I.A, Jakarta, arsitek lulusan California dengan rasionalisasi diantaranya :34
1) Motto Pembangunan daerah TK. II Jember dikenal dengan TrilogiPemerintah daerah yaitu :
33 Ihsan, 49
34Ihsan, 42-43.
 Taqwalah, artinya taqwa kepada Allah dengan mematuhi perintahnya dan menjauhi larangannya.
 Akhlaqul karimah, artinya berpegang teguh pada budi pekerti yang mulia.
 Ilmu yang amaliah dan amal yang Ilmiyah.
2) Dipilihnya bentuk bola, yang menggambarkan meluasnya kebutuhan seluruh umat manusia tanpa dibatasi dengan sudut-sudut tertentu yang kemudian tertuang dalam bentuk kubah-kubah, merupakan bola yang saling bertumpu satu sama lain,yang menggambarkan saling berkaitan kebutuhan manusia dengan yang lain.
3) Jumlah kubah yang Tujuh.
Angka tujuh merupakan simbol kemantapan, bahwasanya Allah Swt. telah menciptakan 7 langit dan 7 bumi.Banyak hari dalam seminggu ada 7 hari. Sering mendengar bacaan bismillah sebanyak 7 kali, dan Qul huwallah sebanyak 7 kali.
4) Jumlah tiang penyangga lantai II sebanyak 17 di kubah utama yang mengingatkan kita akan angka keramat bangsa Indonesia telah merdeka pada 17 Agustus 1945. Dan karena hari Nuzulul Qur’an pada tanggal 17 Ramadhan setiap tahun.
5) Mihrab dan Mimbar
Bangunan mihrab akan terkait dengan mimbar, terdiri dari tiga buah lengkungan yang melukikan trionya agama yaitu Iman, Islam, dan Ihsan. Orang bersujud di mihrab, hatinya terpaut dengan
dengan ka’bah di Mekkah, tempat ia menghadapkan muka dan wajahnya sebagai simbol kesatuan dan persatuan menghadap kepada Tuhan yang Maha Esa. Mimbar sebagai umpan perhatian jamaah dalam mendengarkan khutbah para khotib yang penuh kesan dan pesan tentang kehidupan manusia dihadapan tuhannya.
6) Lengkungan Mihrab
Pada lengkungan mihrab, al mukarom KH.Achmad Siddiq (alm) menfatwakan agar dituliskan ayat al Quran surah Thaha ayat 14.Sedangkan di mihrab kanan dan kirinya terpampang lafadz Allah jalla jalaluhu dan lafadz Muhammad Rasullah yang dibuat oleh sdr.
Faiz dari bangil sebagai bentuk seni kaligrafi. Sedangkan di sekeliling ruangan kubah utama dituliskan surat An Nur.
7) Lantai tempat ibadah utama dituliskan dengan marmer Carara dari Italia.
8) Trap lingkar di halaman batu bata berongga dari keramik yang diolah dengan mesin produksi PT super Bata Cibitung Bekasi jawa Barat untuk memperleh bahan yang kuat.
Ide dan gagasan pada rancangan bangunan Masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember memiliki unsur-unsur matematis diantaranya:
Gambar 2.5
Tujuh Kubah pada Masjid Jami’ Al Amien Jember35
Gambar 2.6
Menara Kubah Pada Masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember36
35 Gambar atap, Masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember diperoleh dari link https://images.app.goo.gl/LisL2xKjHgMQHhzH9 diakses pada 12 Januari 2021
36 Hasil dokumetasi pada tanggal 11 Januari 2021