• Tidak ada hasil yang ditemukan

penggunaan media pembelajaran berbasis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "penggunaan media pembelajaran berbasis"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS INTERNET MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI KELAS VIII MASA PANDEMI

COVID-19 DI SMPN 2 MAYANG JEMBER SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh;

Indah Dwi Lestari NIM : T20171299

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JUNI 2022

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv

MOTTO

انِا ِءۤ َلْ ُؤٰٰٓه ِءۤاَماسَاِب ايِن اوُ ـِب ْۢانَا َلاَقَف ِةَكِ ىٰۤلَمالا ىَلَع امُهَض َرَع َّمُث اَهَّلُك َءۤاَماسَ الْا َمَدٰا َمَّلَع َو َنايِقِد ٰص امُتانُك

Artinya:“Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!”1 (QS. Al-Baqarah 31)

1 Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahannya (Surabaya:

Halim Publishing & Distributing, 2013), 6.

(5)

v

PERSEMBAH AN

Skripsi imi, dipersembahkan kepada;

1. Kedua orang tuaku Bapak Sumarto dan Ibu Suwana yang selalu mendo‟akan, membimbingku serta memberikan motivasi untuk terus semangat dan maju dalam mengejar cita-cita dan masa depan dunia maupun akhirat.

2. Kakak dan adikku tercinta Budiyono Efendi dan Agustian Tri Ramadani, yang senantiasa telah memberikan semangat dan motivasi untukku dalam menggapai masa depan dan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

3. Suamiku Mas Jamil Efendi yang telah membantu dan memberikan semangat hingga sampai pada titik saat ini.

4. Seluruh sahabat-sahabatku dan teman-teman PAI A8 angkatan 2017 yang memberikan informasi dan dorongan kepadaku

5. Seluruh guru, dosen, dan ustadz/ ustadzahku, yang selama ini telah ikhlas membimbing dan mendidikku dengan ilmu yang luar biasa sampai aku berada di jenjang pendidikan saat ini.

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Segenap puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya, perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian skripsi sebagai salah satu syarat menyelesaikan program sarjana, dapat teselesaikan dengan lancar.

Kesuksesan dalam menyelesaikan skripsi ini dapat diperoleh karena dukungan, bantuan dan bimbingan banyak pihak. Untuk itu disampaikan teimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya dengan ucapan jazakumullah ahsanul jaza’ kepada;

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E., MM. Selaku Rektor UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah mendukung dan memfasilitasi kami selama kegiatan belajar di kampus ini.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Mukni‟ah, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang memberikan izin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian

3. Ibu Dr. Hj. Fathiyaturrahmah, M.Ag selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN KHAS Jember yang selalu memberikan arahan dalam program kuliah yang kami tempuh.

4. Bapak Dr. Zainal Abidin, M.S.I selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingan skripsi dengan sabar.

(7)

vii

5. Kepala sekolah SMPN 2 Mayang bapak Supriyanto S.Pd yang telah memberikan izin dan segala kemudahan bagi penulis dalam menyelesaikan penelitian guna menyelesaikan skripsi ini.

6. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini baik moral maupun material sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Akhirnya hanya kepada Allah penulis memohon taufiq dan hidayah-Nya, semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan penulis selanjutnya yang memiliki judul skripsi serupa, aamiin, aamiin ya Rabbal‟alamin.

Jember, 23 Maret 2021 Penulis

Indah Dwi Lestari NIM. T20171299

(8)

viii

ABSTRAK

Indah Dwi Lestari, 2022: “Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Internet Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas VIII masa Pandemi Covid-19 di SMPN 2 Mayang.”.

Kata Kunci : Media Pembelajaran Berbasis Internet, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Mewabahnya suatu penyakit yang dikenal dengan corona atau covid-19 menyebabkan pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengantisipasi penularan virus tersebut, di antaranya isolasi mandiri dan social distancing sampai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kondisi demikian membuat lembaga pendidikan melakukan inovasi yaitu dengan belajar di rumah. Belajar dari Rumah dilaksanakan dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh. Lembaga Sekolah SMPN 2 Mayang merupakan salah satu lembaga formal yang menerapkan pembelajaran Daring dengan menggunakan berbagai media berbasis internet dan menerapkan pembelajaran Luring sebagai solusi dari kendala- kendala yang ada pada saat pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang di atas dapat disimpulkan fokus penelitian ini sebagai berikut: 1) bagaimana penggunaan media pembelajaran berbasis internet mata pelajaran pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas VIII masa pandemi covid-19 di SMPN 2 Mayang? 2) Bagaimana kendala penggunaan media pembelajaran berbasis internet mata pelajaran pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas VIII masa pandemi covid-19 di SMPN 2 Mayang? 3). Bagaimana solusi kendala penggunaan media pembelajaran berbasis internet mata pelajaran pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas VIII masa pandemi covid-19 di SMPN 2 Mayang?

Tujuan Penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan penggunaan media pembelajaran berbasis internet mata pelajaran pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas VIII masa pandemi covid-19 di SMPN 2 Mayang. 2) Untuk mendeskripsikan kendala penggunaan media pembelajaran berbasis internet mata pelajaran pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas VIII masa pandemi covid-19 di SMPN 2 Mayang?

3) Untuk mendeskripsikan solusi kendala penggunaan media pembelajaran berbasis internet mata pelajaran pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas VIII masa pandemi covid-19 di SMPN 2 Mayang?.

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yaitu study kasus, teknik pengumpulan data: observasi, wawancara, dokumentasi, teknik analasisinya menggunakan Miles, Huberman dan Saldana diantaranya kondensasi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber.

Penelitian ini memperoleh kesimpulan : 1) Media yang digunakan di SMPN 2 Mayang bermacam-macam yakni whatshapp, google form, google meet, dan youtube dengan tujuan siswa tetap dapat mengikuti pembelajaran secara daring, dan tidak bosan 2) kendala penggunaan media pembelajaran berbasis Internet. Siswa kurang mengusai media yang digunakan, tempat yang tidak ada sinyal membuat siswa tidak bisa mengakses media yang digunakan 3) solusi kendala penggunaan media berbasis internet yang dilakukan oleh lembaga SMPN 2 Mayang yakni: menggunakan youtube sebagai penyampaian meteri yang bisa diakses kapanpun, mengadakan LURING (pembelajaran luar jaringan berupa pengambilan tugas), pelatihan guru, menambah ketersediaan komputer, meningkatkan wifi, memberi arahan dan pengertian kepada orangtua siswa.

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEBIMBING ... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI . ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I : PENDAHULUAN... 1

A. Konteks Penelitian ... 1

B. Fokus Penelitian ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Definisi Istilah ... 7

F. Sistematika Pembahasan ... 8

BAB II : KAJIAN KEPUSTAKAAN ... 11

(10)

x

A. Penelitian Terdahulu ... 11

B. Kajian Teori ... 17

1. Media Pembelajaran ... 17

2. Media Pembelajaran Berbasis Internet ... 23

3. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)... 25

4. Pandemi Covid-19 ... 27

BAB III : METODE PENELITIAN ... 31

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 31

B. Lokasi Penelitian ... 31

C. Subjek Penelitian ... 32

D. Teknik Pengumpulan Data ... 33

E. Teknik Analisis Data ... 36

F. Keabsahan Data ... 37

G. Tahap-tahap Penelitian ... 38

BAB IV : PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ... 41

A. Gambaran Obyek Penelitian ... 41

B. Penyajian Data dan Analisis... 45

C. Pembahasan Temuan ... 82

BAB V : PENUTUP ... 97

A. Kesimpulan ... 97

(11)

xi B. Saran 99

DAFTAR PUSTAKA ... 101 LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Pernyataan keaslian tulisan Lampiran 2. Pedoman penelitian

Lampiran 3. Jurnal kegiatan penelitian Lampiran 4. Matrik penelitian

Lampiran 5. Surat izin penelitian Lampiran 6. Surat selesai penelitian Lampiran 7. Dokumentasi

Lampiran 8. Biodata penulis

(12)

xii

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

2.1 kajian Terdahulu ... 13

4.1 struktur Organisasi Komite Sekolah SMPN 2 Mayang ... 44

4.2 Tabel Anggota Bidang SMPN 2 Mayang ... 45

4.3 Daftar Anak Tidak Memiliki HP ... 67

4.4 Temuan Penelitian ... 81

(13)

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

4.1 Lembaga SMPN 2 Mayang ... 42

4.2 gambar screesort grub pembelajaran di whatsapp ... 48

4.3 gambar screensort pembelajaran zoom ... 51

4.4 gambar screesort link tugas google form di whatsapp ... 53

4.5 screesot tugas di whatsapp ... 53

4.6 metode pembelajaran menggunakan youtube ... 56

4.7 screensort link youtube di whatsapp ... 56

4.8 gambar observasi kendala guru di smpn 2 mayang ... 60

4,9 bermain saat pembelajaran ... 64

4.10 screensort pembelajaran saat terkendala jaringan ... 65

4.11 ruang komputer SMPN 2 Mayang ... 72

4.12 penggunaan media komputer ... 73

4.13 kegiatan pelatihan guru ... 76

4.14 penganbilan tugas luring ... 7

xiii

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

Saat ini Dunia dikejutkan dengan mewabahnya suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang dikenal dengan corona atau Covid-19 (Corona Virus Disease 2019)`. Pandemi COVID-19 pertama muncul di akhir tahun 2019 tepatnya di Wuhan, China.2 Dalam mengantisipasi penularan virus tersebut, pemerintah mengeluarkan kebijakan, di antaranya isolasi mandiri dan social distancing sampai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kondisi tersebut mengharuskan masyarakat, baik dari orang tua maupun anak-anak agar tetap berada di rumah, mulai dari beribadah, bekerja, dan belajar di rumah.

Kondisi demikian membuat lembaga pendidikan melakukan inovasi yaitu dengan belajar di rumah. Belajar dari Rumah dilaksanakan dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh. Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 15, di jelaskan bahwa Pembelajaran Jarak Jauh adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi dan media lain. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran jarak jauh dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (daring) dan pembelajaran jarak jauh luar jaringan (luring). Dalam

2 Ni Komang Suni Astini, "Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pembelajaran Tingkat Sekolah Dasar pada Masa Pandemi Covid-19." Lampuhyang 11.2 (2020): 14.

(15)

pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, satuan pendidikan dapat memilih pendekatan (daring atau luring atau kombinasi keduanya) sesuai dengan karakteristik dan ketersediaan, kesiapan sarana dan prasarana.3

Pendidikan Agama Islam pada jenjang Sekolah Menengah ke Atas (SMA) bertujuan untuk menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan dan pengembangan pengetahuan, penghayatan,pengalaman, pembiasaan serta pengalaman peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar, yang memiliki kompotensi yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran karena fungsi utama guru adalah merancang, mengolah, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran.4

Selanjutnya ruang lingkup dari pendidikan agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai berikut: Al-Qur‟an dan Hadis, Aqidah, Akhlak, Fiqih, Tarikh dan Kebudayaan Islam. Pendidikan agama Islam pada prinsipnya memberikan pembelajaran yang menanamkan nilai-nilai spiritualitas pada peserta didik agar menjadi manusia yang berakhlak, beretika serta berbudaya sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional. Sedangkan pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama di sekolah dapat di internalisasikan dalam

3 Asmuni, "Problematika Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19 dan Solusi Pemecahannya." Jurnal Paedagogy 7.4 (2020): 282.

4 Momon Sudarma, Profesi Guru, dipuji, Dikritis, dan dicaci, (cet-1: Jakarta: PT Radja Grafindo Persada, 2013)

(16)

kegiatan intra maupun ekstra sekolah dan lebih mengutamakan pengaplikasian ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.5

Sebagaimana dalam ayat Q.S Al-„Alaq ayat 1-5:

ِمْسٱِب ْأَرْ قٱ َقَلَخ ىِذَّلٱ َكِّبَر

قَلَع ْنِم َنََٰسنِْلْٱ َقَلَخ ١ مَرْكَْلْٱ َكُّبَرَو ْأَرْ قٱ ٢

مَلَقْلٱِبَمَّلَع ىِذَّلٱ ۳

ْمَلْعَ ي َْلَ اَم َنََٰسنِْلْٱ َمَّلَع ٤ ٥

Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al-„Alaq (96): 1-5)

Ayat ini dapat di jadikan sebagai alasan bahwa ilmu pengetahuan itu penting dalam kehidupan manusia. Allah memerintahkan agar manusia membaca sebelum memerintahkan melakukan pekerjaan dan ibadah yang lain.

Ayat ini juga menunjukkan karunia Allah kepada manusia, sebab ia dapat menemukan kemampuan belajar bahasa. Tambahan lagi, manusia juga dapat mempelajari baca tulis, ilmu pengetahuan, keterampilan yang beragam, petunjuk dan keimanan, serta hal-hal yang tidak diketahui oleh manusia sebelum diajarkan kepadanya.6 Jadi, betapa pentingnya ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia tidak dapat diragukan lagi. Sebagai umat Islam, kita diwajibkan menuntut Ilmu, terutama ilmu agama. Dalam lembaga sekolah, ilmu agama bisa didapat melalui mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Kondisi pandemi covid-19 pada saat ini di SMPN 2 Mayang sulit untuk mengaktualisasi peran guru sebagaimana mestinya karena guru dan

5 Nur Aniyah, "Pembentukan karakter melalui pendidikan agama Islam." Al-Ulum 13.1 (2013): 30.

6 Bukhari umar, Hadits Tarbawi, (Jakarta: Amzah, 2016), 8.

(17)

murid di batasi ruang untuk bisa bertemu secara tatap muka, akan tetapi dengan adanya pandemi covid-19 bukan serta merta menjadikan alasan untuk tidak beraktivitas seperti biasanya. Kreativitas seorang guru dalam pembelajaran, kreativitas pada intinya merupakan kemampuan seseorang melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.7

Sehubung dengan adanya pandemi covid-19 yang mengharuskan untuk tetap stayathome maka seluruh aktivitas dilakukan dari rumah salah satunya adalah belajar dari rumah dengan menggunakan fasilitas yang ada, maka Penggunaan media pembelajaran pada masa pandemic sangat penting karena dapat membantu mencapai tujuan pembelajaran. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu baik manusia, benda, atau lingkungan sekitar yang dapat digunakan untuk menyampaikan atau menyalurkan pesan/isi materi dalam pembelajaran sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa pada kegiatan belajar untuk mencapai tujuan.8 kreativitas seorang guru dalam Pedidikan Agama Islam juga sangat dibutuhkan karena sebagaimana yang kita ketahui bahwa Pendidikan Agama Islam bukan hanya pedalaman materi semata akan tetapi lebih keaktualisasi dari materi tersebut sehingga kita dapat mengetahui hasil dari yang telah kita ajarkan, sebagaimana yang kita ketahui Mata Pelajaran Pendidikan Agama

7 Iskandar Agung , Meningkatkan kreativitas Pembelajaran Bagi Guru, (Jakarta Timur:

Penerbit Bestari BuanaBumi: 2010)

8 Mustofa Abi Hamid, dkk, Media Pembelajaran (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2020), 5.

(18)

Islam di sekolah Menengah Atas salah satu pondasi untuk meningkatkatkan keagamaan peserta didik. Maka dari itu, kreativitas seorang guru dalam penggunaan media pembelajaran teruta pada masa pandemi covid-19 sangat diperlukan agar siswa tidak jenuh dan tetap semangat dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian diatas peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian Kualitatif dengan judul “Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Internet mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Masa Pandemic Covid-19 di SMPN 2 Mayang”

B. Fokus Penelitian

1. Bagaimana kreativitas Guru PAI dalam penggunaan media pembelajaran berbasis internet mata pelajaran pendidikan agama islam dan budi pekerti kelas VIII masa pandemi Covid-19 di SMPN 2 Mayang Jember?

2. Bagaimana kendala dalam penggunaan media pembelajaran berbasis internet mata pelajaran pendidikan agama islam dan budi pekerti kelas VIII masa pandemi Covid-19 di SMPN 2 Mayang Jember?

3. Bagaimana solusi dari kendala dalam penggunaan media pembelajaran berbasis internet mata pelajaran pendidikan agama islam dan budi pekerti kelas VIII masa pandemi Covid-19 di SMPN 2 Mayang Jember?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mendeskripsikan penggunaan media pembelajaran berbasis internet mata pelajaran pendidikan agama islam masa pandemic Covid-19 di SMPN 2 Mayang Jember.

(19)

2. Untuk mendeskripsikan kendala dalam penggunaan media pembelajaran berbasis internet mata pelajaran pendidikan agama islam masa pandemic Covid-19 di SMPN 2 Mayang Jember.

3. Untuk mendeskripsikan solusi dari kendala dalam penggunaan media pembelajaran berbasis internet mata pelajaran pendidikan agama islam masa pandemic Covid-19 di SMPN 2 Mayang Jember.

D. Manfaat Penelitan 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengembangan ilmu terkait penggunaan media pembelajaran berbasis internet mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam pada masa Pandemi Covid 19

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan bagi peneliti yang akan meneliti tema serupa.

b. Bagi UIN KHAS Jember

1) Penelitian ini dapat menjadi tambahan literature bagi lembaga UIN KHAS Jember dan mahasiswa yang ingin mengembangkan pendidikan.

2) Dapat memberikan konstribusi positif, guna mempertahankan ekstensi dan sumbangan pemikiran yang diharapkan mampu menjadi sarana pengembangan pengetahuan.

(20)

c. Bagi SMPN 2 Mayang

Sebagai salah satu bahan masukan pikiran dan pertimbangan bagi pihak sekolah tentang Media Pembelajaran Berbasis Internet mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Masa Pandemic Covid-19

E. Definisi Istilah

Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman terhadap judul skripsi, maka perlu dijelaskan istilah-istilah dan batasan yang terdapat dalam judul proposal skripsi yang penulis susun, istilah yang dimaksud adalah:

1. Media pembelajaran berbasis internet

Media pembelajaran berbasis internet adalah sarana penghubung antara pendidik dan peserta didik dalam penyampaian materi pelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronik yang pelaksanaannya menggunakan jasa audio, video, atau perangkat komputer yang terhubug dalam jaringan internet.

2. Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti

PAI merupakan salah satu dari tiga subyek pelajaran yang harus dimasukkan dalam kurikulum setiap lembaga pendidikan formal di Indonesia yang mengajarkan etika atau akhlak terhadap seseorang dan pengenalan terhadap Allah SWT.

3. Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 adalah peristiwa menyebarnya penyakit korona 2019 diseluruh Dunia untuk semua Negara. Penyakit ini disebabkan oleh virus corona jenis baru. Pertama kali mincul di kota Wuhan, Provinsi

(21)

Hubei, Tiongkok pada tanggal 1 Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemic oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 11 maret 2020.

4. Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Internet Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Kelas Viii Pada Masa Pandemi Covid-19

Penggunaan media berbasis internet mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas VIII masa pandemi Covid-19 di SMPN 2 Mayang adalah suatu penelitian mengenai pembelajaran yang dilakukan secara online dengan memanfaatkan media berupa aplikasi yang tersambung dalam jaringan internet.

F. Sistematik a Pembahasan

Sistematika pembahasan berisi tentang deskripsi alur pembahasan yang dimulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup. Format penulisan sistematika pembahasan adalah dalam bentuk deskriptif naratif, bukan berbentuk daftar pustaka.9

Bab satu, merupakan bagian pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah dan sistematika pembahasan.

Bab dua, merupakan kajian kepustakaan yang meliputi kajian kepustakaan terkait dengan penelitian terdahulu dan kajian teori yang

9 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jember:IAIN Jember, 2017) 48.

(22)

berhubungan dengan penelitian atau skripsi, yang dimaksud agar mendapatkan gambara secara umum mengenai pembahasan dalam skripsi.

Bab tiga, merupakan bab yang membahas tentang metode penelitian yang digunakan oleh peneliti. Didalamnya berisi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data, dan terahir adalah tahap-tahap penelitian.

Bab empat, berisi tentang penyajian data dan analisis data. Pada bab ini dijelaskan tentang gambaran objek penelitian, penyajian data dan analisis data serta membahas temuan dari penelitian lapangan.

Bab lima, bab ini merupakan akhir isi dari skripsi yang terdiri dari kesimpulan dari data-data yang telah diperoleh yang diangkat dari hasil penelitian yang kemudian dilanjutkan dengan saran-saran. Selanjutnya skripsi ini diakhiri daftar pustaka dan lampiran-lampiran sebagai pendukung di dalam penelitian.

(23)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Ada beberapa kajian terdahulu yang terkait dengan penelitoian ini yakni:

1. Hikmatunazilah pada tahun 2020: “Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Teknologi Informasi”. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu metode dokumentasi dan kualitatatif deskriptif. Fokus penelitian ini adalah penggunaan media seperti whattshapp, youtube, facebook yang akan digunakan dimasa akan datang. Hikmatunazilah menemukan bahwa media pembelajaran PAI berbasis teknologi informasi yaitu proses pembelajaran dimasa yang akan datang siswa sekolah tidak menggunakan buku tetapi menggunakan media berbasis tekonologi internet.

2. Partyaningsih pada tahun 2020: “Analisis Penggunaan Media Daring Era Covid-19 terhadap motivasi belajar PAI dan Budi Pekerti pada Siswa kelas IX SMK Negeri 1 Salatiga tahun ajaran 2019/2020”. Jenis penelitian ini adalah menggunakan jenis penelitian fenomenalogis dan kualitatif deskriptif. Focus penelitian ini adalah penerapan dan penggunaan media daring pada era covid-19 terhadap motivasi belajar PAI dan Budi Pekerti.

Partyaningsih menemukan bahwa pembelajaran yang dilakukan berjalan dengan baik sebagai pengganti KBM normal, dengan demikian guru

(24)

mampu memberikan arahan dan pembelajaran menggunakan media berbasis internet.

3. Waris pada tahun 2016: “Implementasi Media Pembelajaran Berbasis Information Comunication Technology pada mata pelajaran PAI di SMP Muhammadiyah 1 Purwokerto”. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode triangulasi. Fokus penelitian adalah implementasi media pembelajaran berbasis information communication technology.

Waris menemukan bahwa untuk mengimplementasikan media pembelajaran berbasis teknologi, komunikasi dan informasi sangat diperlukan vasilitas yang memadai serta didukung oleh kurikulum program khusus agar guru dan siswa sama-sama memiliki kemampuan dalam mengoperasikan teknologi informasi , komunikasi dan teknologi secara efektif dan efesien.

4. Suwarto, Ahmad Muzaki, Muhtarom, Tahub 2021: “Pemanfaatan Media Youtube sebagai Media Pembelajaran pada Siswa Kelas XII MIPA di SMA Negeri 1 Tawangsari.” Jenis penelitian ini menggunakan Studi Analisis Masalah, fokus penelitian ini Pemanfaatan platform media youtube. Hasil penelitian ini sangat baik karena melalui aplikasi youtube peserta didik dapat belajar atau mendengar langsung penjelasan dari guru, aplikasi youtube menyediakan berbagai informasi penting berupa video yang dapat diakses oleh berbagai kalangan kapanpun dan dimanapun berada.

(25)

Orisinalitas Penelitian

No Nama, Tahun,

Judul Temuan

Persamaan Perbedaan

Peneliti Indah Peneliti

Terdahulu Peneliti Indah Peneliti Terdahulu

1 2 3 4 5

1

Hikmatunazilah, skripsi, 2020.

“Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Teknologi Informasi”.

Media pembelajaran PAI berbasis teknologi informasi yaitu proses pembelajaran dimasa yang akan datang siswa sekolah tidak

menggunakan buku tetapi menggunakan media berbasis tekonologi internet.

Metode penelitian kualitatif Tema:

pembelajaran berbasis internet

Metode penelitian kualitatif

a. Tema:

pembelajaran berbasis internet

Fokus:

penggunaan media berbasis internet, keberhasilan Guru PAI menggunakan media berbasis internet masa pandemi covid-19 a. Unit analisis:

SMP

Fokus: Fokus penelitian ini adalah penggunaan media berbasis internet yang akan digunakan dimasa akan datang.

a. Unit: SMA

(26)

No Nama, Tahun,

Judul Temuan

Peneliti Indah Peneliti

Terdahulu Peneliti Indah Peneliti Terdahulu

1 2 3 4 5

2

Partyaningsih, skripsi, 2020.

“Analisis Penggunaan Media Daring Era Covid-19 terhadap

motivasi belajar PAI dan Budi Pekerti pada Siswa kelas IX SMK Negeri 1 Salatiga tahun ajaran

2019/2020”

pembelajaran yang dilakukan berjalan dengan baik sebagai pengganti KBM normal, dengan

demikian guru mampu memberikan arahan dan pembelajaran

menggunakan media berbasis internet.

Metode:

penelitian kualitatif

Tema:

pembelajaran media berbasis internet

Metode: penelitian kualitatif

Tema:

pembelajaran media berbasis internet

Fokus:

penggunaan media berbasis internet, keberhasilan Guru PAI menggunakan media berbasis internet masa pandemi covid-19

Unit analisis:

SMP

Fokus:

motivasi belajar PAI dan Budi Pekerti dalam pembelajaran daring

Unit analisis:

SMK

(27)

No Nama, Tahun,

Judul Temuan

Peneliti Indah Peneliti

Terdahulu Peneliti Indah Peneliti Terdahulu

1 2 3 4 5

3

Waris, skripsi, 2016.

“Implementasi Media

Pembelajaran Berbasis Information Comunication Technology pada mata pelajaran PAI di SMP

Muhammadiyah 1 Purwokerto”.

untuk

mengimplementasikan media pembelajaran berbasis teknologi, komunikasi dan informasi sangat diperlukan vasilitas yang memadai serta didukung oleh kurikulum program khusus agar guru dan siswa sama-sama memiliki kemampuan dalam mengoperasikan teknologi informasi , komunikasi dan

teknologi secara efektif dan efesien.

Metode:

penelitian kualitatif

Tema:

pembelajaran berbasis internet

Metode: penelitian kualitatif

Tema:

pembelajaran berbasis internet

Fokus:

penggunaan media berbasis internet, keberhasilan Guru PAI menggunakan media berbasis internet masa pandemi covid-19.

Unit analisis:

SMP

Fokus:

implementasi media

pembelajaran berbasis information communication technology.

(28)

No Nama, Tahun,

Judul Temuan

Peneliti Indah Peneliti

Terdahulu Peneliti Indah Peneliti Terdahulu

1 2 3 4 5

4

Suwarto, Ahmad Muzaki,

Muhtarom, Jurnal, 2021

“Pemanfaatan Media Youtube sebagai Media Pembelajaran pada Siswa Kelas XII MIPA di SMA Negeri 1 Tawangsari.”

Pemanfaatan Platform Media Youtube sebagai media pembelajaran dalam mata pelajaran biologi sangat baik terutama dalam

kegiatan pembelajaran.

Metode:

penelitian kualitatif

Tema:

pembelajaran berbasis internet

Metode: penelitian kualitatif

Tema:

pembelajaran berbasis internet

Fokus:

penggunaan media berbasis internet, kendala dan solusi penggunaan media berbasis internet.

Unit: SMP

Fokus:

Pemanfaatan platform media youtube

Unit: SMP

(29)

Berdasarkan uraian tabel tersebut penelitian ini memiliki perbedaan dari penelitian-penelitian sebelumnya. Karena penelitian ini mengembangkan penelitian-penelitian sebelumnya yang membahas pengunaan media berbasis tekonologi informasi (internet) secara daring. Sedangkan peneliti membahas pengunaan media berbasis tekonologi informasi (internet) pelajaran serta keberhasilan Guru PAI menggunakan media berbasis internet masa pandemi covid-19. Perbedaannya terletak pada tempat penelitian.

B. Kajian Teori

1. Media Pembelajaran

Media pembelajaran mempunyai peranan penting dalam proses kegiatan belajar mengajar. Dengan adanya media, proses kegiatan belajar mengajar akan dirasakan manfaatnya. Penggunaan media diharapkan dapat menumbuhkan dampak positif bagi peserta didik dan pendidik, seperti munculnya proses pembelajaran yang lebih kondusif, terjadinya umpan balik dalam proses belajar mengajar dan mencapai hasil yang optimal.

Kata media berasal dari bahasa latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Secara istilah media adalah perantara atau pengantar. Association of Education and Communication Technolog (AECT) memberi batasan bahwa media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.

Menurut Heinich dan teman-teman mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan

(30)

penerima.10 Media merupakan segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi dalam segala bentuk saluran yang dipergunakan untuk proses informasi.11 Menurut Miarso bahwa media pembelajaran adalah segala segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Degeng mendefinisikan media pembelajaran sebagai komponen strategi penyampaian yang dapat dimuati pesan yang akan disampaiakn kepada peserta didik, apakah itu orang tua, alat, atau bahan.12

Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian media merupakan suatu yang bersifat menyalurkan pesan atau pengetahuan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan sehingga dapat mendorong peserta didik untuk lebih aktif dalam proses belajar.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar, dan tidak menutup kemungkinan bahwa media harus melihat keadaan sekolah atau lembaga yang bersangkutan.

Karena dukungan media yang tepat, dapat membuat tujuan

10 Azhar Arsyad, Edisi Revisi Media Pembelajaran,(Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada,2014),3-4.

11Ali Muhson. "Pengembangan media pembelajaran berbasis teknologi informasi." Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia 8.2 (2010), 3

12 Guslinda dan Rita Kurnia, Media Pembelajaran Anak Usia Dini (Surabaya: CV Jakad Publising, 2018),1-2.

(31)

pembelajaran akan tercapai dengan baik. Oleh karena itu, sebuah media pembelajaran akan mempengaruhi sampai tidaknya suatu informasi secara lengkap dan tepat sasaran, serta mempengaruhi hasil akhir dari peroses pembelajaran.

Menurut Oemar Hamalik sebagaimana dikutip oleh Wandah Wibawanto menjelaskan bahwa, media pembelajaran adalah hubungan komunikasi interaksi pada saat pembelajaran dan tercapainya hasil belajar yang maksimal. Menurut Newby sebagaimana dikutip oleh Wandah Wibawanto yang menjelaskan bahwa, media pembelajaran adalah media yang dapat menyampaikan pesan pembelajaran atau mengandung muatan untuk memberikan informasi kepada peserta didik.13

Media pembelajaran adalah suatu sifat yang memberikan pesan atau pengetahuan yang dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan peserta didik, sehingga dapat mendorongnya untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

Dilihat dari jenisnya media pembelajaran ada empat bagian besar, yakni:

a) Media Grafis/Visual

Media grafis termasuk juga media visual, sebagaimana halnya media yang lain, media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. saluran yang dipakai

13 Wandah Wibawanto, Desain dan Pemrograman Multimedia Pembelajaran Interaktif, (Jember: Penerbit Cerdas Ulet Kreatif, 2017) 5.

(32)

menyangkut indra penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi visual. Banyak bentuk media grafis, beberapa diantaranya sebagai berikut:

gambar/foto, sketsa, bagan, grafik, kartun, poster dan lain-lain.14 b) Media Audio

Media ini hanya dapat didengar atau berhubungan dengan indra pendengaran saja, berupa suara dengan berbagai alat penyampai suara, lambang-lambang auditif, baik verbal (dalam kata- kata/bahasa lisan) maupun nonverbal. Ada beberapa jenis media yang dapat dikelompokkan dalam media audio, yakni: radio, alat perekam pita magnetik, piring hitam dan laboratorium bahasa.

Hubungan media audio ini dengan tujuan pembelajaran pendidikan agama Islam sangat erat. Dengan menggunakan media audio ini dapat menanamkan nilai-nilai dan sikap positif terhadap para pendengar yang sulit dicapai dimedia lain.15

c) Media Audio-Visual

Media audio-visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan terjangkau. Media ini memiliki unsur suara dan

14 Yesi Fadlilah, Penerapan Media Tajwid Putar Dalam Pembelajaran Ilmu Tajwid di Taman Pendidikan Al-Qur’an Ar-Risalah Klompangan Ajung Jembe,(Skripsi,IAIN Jember,2019)26.

15 M. Ramli,”Media Pembelajaran dalam Perspektif Al-Qur’an dan Al-Hadist”, Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan, Vol. 13 No. 23 (April 2015). Media Pembelajaran dalam Perspektif Al-Qur‟an dan... - Google Cendekia

(33)

unsur gambar, jenis media ini memiliki keahlian yang lebih baik, sebab memilik kedua unsur tersebut.16

d) Media Komputer

Penggunaan Komputer sebagai media pembelajaran yang membantu memberikan atau mencari materi tambahan dalam pembelajaran, latihan soal, atau matei lainnya. Komputer hanya memiliki peran pembantu dan bukan merupakan pemberi materi utama.17

e) Alat Peraga.

Alat peraga adalah media alat bantu pembelajaran, dan segala macam benda yang digunakan untuk memperagakank materi pelajaran. Alat peraga merupakan alat-alat yang digunakan guru yang berfungsi membantu guru dalam proses mengajarnya dan membantu peserta didik dalam prosese belajarnya.18

Dari beberapa macam media di atas, media yang digunakan saat ini yakni media Grafis/Visual, Media Audio, media audio-visual, media komputer, alat peraga karena media ini dapat memberikan kesempatan belajar siswa secara dinamis, lebih kreatif dan peserta didik lebih fokus dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru.dalam pembelajaran online dengan memanfaatkan internet.

16 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,141

17 Azhar Arsyad,149.

18 Azhar Arsyad,Media Pemmbelajaran,9-10.

(34)

Media pembelajaran memiliki 3 peranan yaitu, peran sebagai penarik perhatian (intentional Role), peran komunikasi (communication role), dan peran ingatan/penyimpanan (Retention Role).19 Adapun fungsi media pembelajaran sebagai berikut:

a) Fungsi atensi, menciptakan perhatian siswa dan menarik siswa untuk focus pada materi yang ditampilkan.

b) Fungsi afektif, menciptakan kenyamanan emosi siswa ketika sedang belajar.

c) Fungsi kognitif, mempercepat dalam memahami dan mengingat pesan yang ditampilkan.

d) Fungsi konpensatoris, mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat dalam menerima dan memahami materi yang diberikan secara verbal.20

Dari keempat fungsi tersebut dapat disimpulkan fungsi media pembelajaran ialah: menarik perhatian peserta didik, mengembalikan fokus peserta didik, memberikan suasana nyaman kepada peserta didik, menghadirkan objek dan langkah sebenarnya, membuat tiruan dari objek yang sebenarnya, membuat konsep abstrak menjadi konsep yang nyata, memberikan persepsi, mengatasi hambatan waktu, menyajikan ulang informasi secara konsisten kepada peserta didik.

19 Muhammad Ramli, Media Pembelajaran Dalam Perspektif Al-Qur’an Dan Al- Hadits, 133

20 Ilmawan, Mustaqim. "Pemanfaatan Augmented Reality sebagai media pembelajaran." Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan 13.2 (2016): 178

(35)

2. Media Pembelajaran Berbasis Internet

Media pembelajaran berbasis internet ini merupakan media pembelajaran yang prakteknya memanfaatkan internet sebagai media penyampai materi pelajaran dan berbagai informasi yang dibutuhkan dari guru ke siswa. Media pembelajaran berbasis internet ini diharapkan dapat menjadi alternative media pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk mencapai hasil belajar yang lebih maksimal. Jadi media ini digunakan dalam rangka mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan serta pembelajaran.

Pembelajaran yang memanfaatkan media berbasis internet sebagai sumber belajar dapat membuat kegiatan pembelajaran menjadi menarik dengan terciptanya interaksi antara siswa dengan guru. Teknologi internet hadir sebagai media yang multi fingsi. Internet sebagai media pendidikan memiliki karakteristik yang khas, ialah: sebagai media interpersonal dan masa, bersifat interaktif, dan memungkinkan komunikasi secara singkron maupun asinkron.21

Menurut Nasution Kurniawan Awal dalam bukunya yang berjudul Media Pembelajaran Berbasis Internet mengatakan bahwa Media pembelajaran berbasis internet memiliki kelebihan dan kekurangan, hal ini merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan.

Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan media pembelajaran berbasis internet ini diharapkan sebagai pemanfaat media pembelajaran

21 Mariana Kristiyanti. "Internet Sebagai Media Pembelajaran Yang Efektif." Majalah Ilmiah INFORMATIKA 1.1 (2010): 9

(36)

dapat menggali kelebihan dan meminimalisir kekurangan dari media.

Berikut beberapa kelebihan media pembelajaran berbasis internet:

a. Proses belajar atau akses informasi dapat dilakukan tanpa terbatas ruang dan waktu. Bahkan proses belajar dapat dilakukan 24 jam tanpa ditentukan jam belajar seperti belajar disekolah pada umumnya.

b. Belajar dapat dilakukan tanpa harus bertatap muka antara guru dan siswa, tapi cukup dengan memanfaatkan media pembelajaran berbasis internet, guru dan siswa dapat berkomunikasi dengan baik.

c. Proses belajar dengan memanfaatkan internet lebih cepat bila dibandingkan dengan mencari informasi pada halaman-halaman buku-buku diperpustakaan. Hanya perlu menulis kata pencarian pada halaman pencari seperti google.com, maka apa yang dicari akan muncul pada layar computer.

d. Media pembelajaran berbasis internet juga dapat dikatakan lebih murah dibandingkan harus membeli beberapa buku dengan judul yang berbeda-beda.

e. Memanfaatkan pembelajaran berbasis internet membuat ilmu yang akan dipelajari tidak terbatas, karena banyak sekali informasi tambahan yang didapat hanya dengan mencari pada mesin pencarian.

Adapun kekurangan dari pembelajaran berbasis internet ini yaitu:

a) Proses sosialisasi dapat terganggu, seringnya menggunakan media pembelajaran berbasis internet juga dapat mengganggu proses

(37)

sosialisasi siswa, karena waktu sosialisasi siswa dengan guru menjadi terbatas.

b) Penggunaan akses internet yang tidak baik, menggunakan media pembelajaran berbasis internet dapat memberikan dampak negative dengan memberi siswa wawasan yang tidak seharusnya didapatkan, seperti akses pada situs-situs kekerasan, judi, dan pornografi.

c) Akses internet yang terbatas dan terganggu, akses internet menggunakan pulsa atau uang untuk membelinya, hal ini menjadi masalah tersendiri pada saat siswa tidak memilikipaket internet sehingga proses pembelajaran tidak dapat dilaksanakan.22

3. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti (BP) Salah satu aspek yang dapat dijadikan bahan pertimbangan ialah pada sisi pengembangan pembelajaran yang berlangsung dalam dunia pendidikan, termasuk Pendidikan Agama Islam yang menjadi salah satu matapelajaran wajib pada tiap satuan pendidikan. Fakta bahwa matapelajaran PAI merupakan salah satu media penanaman nilai-nilai keagamaan, menjadikan PAI bekerja pada dualisem tujuan.23

Sedang pembelajaran PAI dan Budi Pekerti merupakan pembiasaan, keteladanan, dan perubahan mindset peserta didik tentang pentingnya ajaran Al-Qur‟an dan Hadis dalam kehidupan.24

22 Nasution Putra Kurnia Awal, Media Pembelajaran Berbasis Internet, (Aceh: As- Salam Press, 2019)hal.11

23 Taufikurrahman, Pengembangan Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Malang: Literasi Nusantara, 2019), 6.

24Asfiati, Redesign Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Menuju Revolusi Industri 4.0, 32.

(38)

Pembelajaran PAI juga diberikan kepada peserta didik saat masih kecil hingga melaksanakan pembelajaran pada perguruan tinggi, karena pembelajaran tentang agama Islam sangat penting dalam kehidupan sehari-hari maupun kehidupan saat bermasyarakat. Proses belajar mengajar (pembelajaran), adalah upaya secara sistematis yang dilakukan guru untuk mewujudkan proses pembelajaran agar berjalan secara efektif dan efisien yang dimlai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.25

Secara sederhana PAI dan Budi Pekerti dapat juga diartikan sebagai pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai ajaran Islam sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur‟an dan Al-Hadits. Berbagai komponen dalam pendidikan Islam dimulai dari tujuan, kurikulum, guru, meode, pola hubungan guru murid, evaluasi, sarana-prasarana, lingkungan dan evaluasi pendidikan harus didasarkan pada nilai-nilai ajaran Islam. Jika berbagai komponen tersebut satu dan lainnya membentuk suatu sistem yang didasarkan pada nilai-nilai ajaran Islam, maka sistem selanjutnya dapat disebut sebagai sistem Pendidikan Islam.26

25 Zainal Aqib, Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaan Kontekstual (Inovatif), (Bandung: Yrama Widya, 2013), 66.

26 Rochidin Wahab, ”Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Mewarnai Kualitas Pendidikan Di Sekolah,” Jurnal Kependidikan 41, no.2 (November, 2011):145.

https://journal.uny.ac.id/index.php/jk/article/download/2221/1832

(39)

4. Pandemi Covid-19

Dalam perkembangan sekarang ini, dimana masyarakat dunia dilanda virus covid-19 termasuk di Indonesia. Pandemi covid-19 (corona virus desease 2019) pertama kali muncul di akhir tahun 2019 tepatnya di Wuhan.27 Pandemi Covid-19 membuat berbagai usaha untuk memutus mata rantai penularan. Covid-19 memaksa berbagai aspek kehidupan berubah. Pemerintah memutuskan untuk work from home, dan belajarpun diharuskan daring , hal ini dilakukan untuk mencegah penularan akibat interaksi yang massif. Physical distancing menjadi salah satu strategi harapan untuk mencegah penularan penyakit ini.28

Dengan adanya Virus Covid-19 di Indonesia saat ini berdampak bagi seluruh masyarakat. Dampak virus Covid-19 terjadi di berbagai bidang seperti social, ekonomi dan pendidikan. Surat edaran yang dikeluarkan pemerintah pada 18 maret 2020 segala kegiatan didalam dan diluar ruangan disemua sector sementara waktu ditunda demi mengurangi penyebaran corona terutama pada bidang pendidikan. Pada tanggal 24 Maret 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan surat edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelakasanaan kebijakan pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid, dijelaskan bahwa proses belajar dilakukan dirumah melalui

27 Ibnu Habibi. "Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Daring (Whatsapp Group, Google Classroom Dan Zoom Meeting) Di Smp Mbs Al Amin Bojonegoro."

Cendekia 12.2 (2020): 167

28 Anif Rachmawti, and Evi Fatimatur Rusydiyah. "Implementasi Pembelajaran Berbasis E-learning pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam." Jurnal Pendidikan Islam Indonesia 5.1 (2020): 2

(40)

proses pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.29

Dampak yang diberikan Covid-19 pada kegiatan belajar mengajar cukup terasa, hal tersebut terlihat dari proses pembelajaran yang semestinya dilakukan secara langsung dan bermakna sekarang hanya dapat dilakukan secara mandiri. Dengan begitu peserta didik melakukan pembelajaran tidak langsung, melainkan dengan menggunakan jaringan internet.30

Selama pandemi covid-19 berlangsung, pembelajaran secara daring merupakan solusi yang harus dilaksanakan, namun sejauh ini pembelajaran secara daring tidak optimal. Semua elemen pendidikan diminta mampu meberikan fasilitas pembelajaran, orangtua dituntut mampu membimbing anak. Kondisi di lapangan saat ini menunjukkan bahwa pembelajaran daring tidak sepenuhnya berjalan dengan lancar, terdapat kendala atau hambatan yang dialami oleh siswa dan juga orangtua.

Menurut Purwanto sebagaimana dikutip oleh Lina Handayani dalam jurnalnya yang berjudul Keuntungan, Kendala dan Solusi selama Pandemi Covid-19 menyebutkan bahwa kendala penggunaan internet pada pembelajaran secara daring yakni: a) ktidakstabilan jaringan, b) konsentrasi berkurang. Banyak siswa sulit berkonsentrasi pada kelas

29Wahyu Aji Fatma Dewi. "Dampak Covid-19 terhadap implementasi pembelajaran daring di Sekolah Dasar." Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan 2.1 (2020): 56

30 Oktafia Ika Handarini, and Siti Sri Wulandari. "Pembelajaran Daring Sebagai Upaya Study From Home (SFH) Selama Pandemi Covid 19." Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP) 8.3 (2020): 499

(41)

daring untuk jangka waktu yang terlalu lama, c) ketidak puasan siswa.

Penyediaan data yang tidak mencukupi, dan pembelajaran kurang menarik. Kurangnya penyampaian materi yang tidak jelas , adanya kejenuhan dan suasana yang monoton juga menjadi kendala dalam proses pembelajaran selama daring.31

Menurut Ratu, et al sebagaimana dikutip oleh Anita Wardani mengatakan dalam jurnalnya bahwa letak kepulauan Indonesia yang beragam menyebabkan tidak semua wilayah terjangkau oleh layanan internet dan sebaran jaringan internet lambat karena berada di pedesaan, kendala lain yang ditemukan yakni, kemampuan orangtua untuk memberikan fasilitas pendidikan online seperti penggunaan jaringan internet yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit, kurangnya pemahaman materi orangtua, kesulitan orangtua untuk menumbuhkan minat belajar anak, tidak memiliki cukup waktu untuk mendampingi anak karena harus bekerja, orangtua tidak sabar dalam mendampingi anak, kesulitan orangtua dalam mengoperasikan gadget.32

Kendala yang dihadapi peserta didik dan pengajar merupakan kendala yang mendasar yakni jaringan, kuota internet dan kendala pengajar dalam memberikan layanan kepada peserta didik. Banyak penyedia layanan diperkotaan, namun lebih sedikit pelayanan karena berada di pedesaan. Ternyata diantara jaringan yang ada internet kurang

31 Lina Handayani, “Keuntungan, Kendala dan Solusi Pembelajaran Online Selama Pandemi Covid-19” Journal Industrial Engineering & Management Research, 1. 2 (Juli, 2020): 17

32 Anita Wardani, “Analisis Kendala Orangtua Dalam Mendampingi Anak Belajar di Rumah Pada Masa Pandemi Covid-19”, Jurnal Obsesi, 5. 1 (Agustus, 2021):775

(42)

memadai sehingga pembelajaran online tidak didukung dan mengharuskan memberikan solusi. Solusi tersebut dapat berupa menstabilkan jaringan internet dengan pergi ketempat yang lebih tinggi, meninjam HP kepada saudara atau teman dan kurangnya pemahaman pengajar kepada peserta didik dalam menggunakasi media atau aplikasi pendukung pembelajaran daring menjadi penghambat dalam proses pembelajaran dan dapat membuat peserta didik menjadi bosan. Dalam hal ini pengajar dituntut kreatif dan aktif serta dapat memahami lebih dari satu aplikasi pendukung selama pembelajaran daring.33

Dapat disimpulkan kendala yang dihadapi peserta didik dan pengajar yakni jaringan dan kurangnya pemahaman pengajar sehingga mengharuskan memberikan solusi agar pembelajaran selama daring dapat berjalan sebagaimana mestinya.

33 Muhammad Fikri, et al, “Kendala dalam Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi Covid-19” Jurnal Education and development, 9.1, (Februari, 2021): 147

(43)

31 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif. Sebagaimana menurut Bogdan dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif baik lisan maupun tertulis.34 Dimana dalam penelitian ini peneliti menggunakan studi kasus untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang penggunaan media pembelajaran selama pandemi covid-19 di kelas VIII SMPN 2 Mayang dan peneliti menguraikan tentang permasalahan dan solusi yang terdapat pada saat pembelajaran berlangsung melalui wawancara semi terstruktur.

B. Lokasi Penelitian

Pada penelitian ini, lokasi yang di teliti adalah pada salah satu lembaga SMP di tegalwaru mayang yaitu SMPN 02 Mayang. Alasan peneliti mengambil lokasi tersebut dikarenakan di SMPN 02 Mayang menggunakan media pembelajaran secara daring dan luring, yang mana daring disini dilaksanakan dengan berbagai aplikasi seperti whatsapp, google form, google meet, dan youtube untuk memudahkan siswanya dalam proses pembelajaran.

Bagi siswa yang tidak dapat mengikuti pembelajaran secara daring, disediakan oleh pihak lembaga pembelajaran secara luring, yang mana luring disini adalah pembelajaran luar jaringan yang dilaksanakan disekolah untuk

34 Djamal, Paradigma Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015) 9.

(44)

mempermudah siswa yang berada dalam tingkat ekonomi rendah. Perbedaan luring yang dilakukan di SMPN 2 Mayang dengan lembaga lainnya adalah letak penempatannya, kebanyakan luring yang dilakukan oleh lembaga lain yaitu berupa home visit (belajar dirumah salah satu siswa dengan berkelompok), sedangkan di SMPN 2 Mayang langsung dilaksanakan di sekolah tersebut, untuk mempermudah Guru serta siswa dapat berkumpul bersama. Semua yang dilaksanakan di SMPN 2 Mayang adalah sebagai solusi terhadap siswa/siswi dalam menghadapi hambatan yang ada pada saat pembelajaran berlangsung selama pandemi covid-19.

C. Subyek penelitian

Pada bagian ini digali jenis data dan sumber data. Di mana disini meliputi data apa saja yang ingin di peroleh,siapa yang hendak dijadikan informan atau subjek penelitian, bagaimana data akan di cari dan di jaring sehingga validitasnya dapat dijamin.35

Adapun subyek pada penelitian ini adalah:

a) Supriyanto, Kepala Sekolah SMPN 2 Mayang b) Rofik, Guru PAI kelas VIII SMPN 2 Mayang

c) Safira, Siswi kelas VIII SMPN 2 Mayang dengan latar belakang orantua lulusan SD

d) Mega oktavia, siswi SMPN 2 Mayang yang mengikuti pembelajaran secara Luring dan daring

e) Ida rahmawati, siswi berprestasi SMPN 2 Mayang

35 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, 46

(45)

f) Faris al farizi, siswa yang mengikuti pembelajaran secara luring dikarenakan factor ekonomi yang rendah.

D. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang diambil oleh peneliti adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik yang dilakukan sebagai berikut:

a) Observasi

Jenis observasi yang akan peneliti lakukan ialah menggunakan observasi partisipasif. Partisipasi yang dilakukan berupa partisipasi pasif, jadi dalam hal ini peneliti akan datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidakikut terlibat dalam kegiatan tersebut.

Hasil observasi direkam dengan baik, peneliti menggunakan alat pencatat hasil observasi dan alat perekam kegiatan (foto). Metode ini menggunakan pengamatan independen atau penginderaan langsung terhadap suatu benda, kondisi, situasi, proses, atau perilaku. Dalam hal ini peneliti akan melakukan penelitian terhadap beberapa objek sesuai focus penelitian yang akan diamati:

1. Fokus Satu

a. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media berbasis internet.

b. Mengamati pembelajaran yang sedang berlangsung saat menggunakan media berbasis internet.

(46)

2. Fokus dua

a. Kendala dalam menggunakan media pembelajaran berbasis internet.

3. Fokus tiga

a. Kegiatan pembelajaran secara luring (luar jaringan)

b. Mengamati interaksi siswa dan guru pada saat pembelajaran luring berlangsung.

b) Wawancara

Dalam penelitian ini teknik wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara semi ter struktur, yakni peneliti menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan dipertanyakan kepada subjek penelitian.

Peneliti akan menyusun pertanyaan-pertanyaan pokok yang menjadi garis besar penelitian, kemudian wawancara akan berlangsung dengan alami yang terpacu pada pertanyaan yang telah dibuat. Data yang akan diperoleh peneliti melalui wawancara ini yakni:

1. Penggunaan media pembelajaran berbasis internet yang digunakan dalam melakukan pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama islam (PAI) dan budi pekerti (BP) masa pandemic covid-19 di SMPN 2 Mayang.

(47)

2. Kendala siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis internet mata pelajaran pendidikan agama islam (PAI) dan budi pekerti (BP) masa pandemic covid-19 di SMPN 2 Mayang.

3. Solusi Guru dalam mengatasi kendala proses pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran berbasis internet mata pelajaran pendidikan agama islam (PAI) dan budi pekerti (BP) masa pandemic covid-19 di SMPN 2 Mayang.

c) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah terjadi.

Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.36 Dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

Adapapun data yang ingin diperoleh peneliti dalam metode ini yaitu:

1) Penggunaan media pembelajaran berbasis internet mata pelajaran pendidikan agama islam (PAI) dan budi pekerti (BP) di SMPN 2 Mayang.

2) Kendala siswa dalam menggunakan media pembelajaran berbasis internet mata pelajaran pendidikan agama islam (PAI) dan budi pekerti (BP) di SMPN 2 Mayang.

36 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung:

Alfabeta,2018), 240.

(48)

3) Solusi guru dalam mengatasi kendala siswa dalam menggunakan media pembelajaran berbasis internet mata pelajaran pendidikan agama islam (PAI) dan budi pekerti (BP) di SMPN 2 Mayang.

E. Analisis Data

Analisis data merupakan salah satu tahapan dalam sebuah penelitian ini, yang dilakukan setelah seperangkat dari fakta dan informasi yang diperoleh melalui tahap pengumpulan data. Adapun data yang dianalisis adalah data yang terhimpun dalam catatan atau transkip wawancara, catatan lapangan dan dokumen. Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah model interaktif Miles, Huberman dan Saldana. Komponen dalam analisis data Miles, Huberman dan Saldana sebagai berikut:37

a. Kondensasi Data (Data Condensation)

Kondensasi data merujuk pada proses memilih, menyederhanakan, mengabstrakkan, dan mentransformasikan data yang mendekati keseluruhan bagian dari catatan-catatan semua teknik pengumpulan data,yang dalam hal ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.

b. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan membuat uraian singkatan, bagai, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam model analisis data ini yang paling sering digunakan

37 Miles & Huberman, Saldana, Qualitative Data Analysis A methods Sourcebook Edition 3 (Terjemahan Tjetjep Rohindi Rohidi). In Sage Publications, Inc. 2014), 12-14

(49)

dalam penyajian data adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan penyajian data, maka akanmemudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang sudah dipahami.

c. Verifikasi dan Penerikan Kesimpulan (Drawing & Verifying Conlusion) Pada ini peneliti mengumpulkan data dengan mencatat rincian keteraturan dalam penjelasan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak dikemukakan bukti-bukti yang kuat dan mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Kesimpulan dari data penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebekumnya belum pernah ada dengan demikian kesimpulan dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin saja tidak dapat dikatakan juga temuan dalam penelitian kualitatif masih bersifat kurang jelas.38

F. Keabsahan Data

Keabsahan data konsep menunjukkan kesahihan serta keadaan data didalam suatu penelitian. Dalam menguji suatu data tersebut peneliti menggunaka triangulasi, yaitu teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Teknik triangulasi dalam penelitian yang akan dilakukan ini adalah triangulasi sumber. Triangulasi sumber, yaitu membandingkan dan mengecek kembali informasi atau data yang diperoleh dari beberapa sumber.

38 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, 252-253.

(50)

G. Tahap-tahan Penelitian

Tahap penelitian adalah langkah-langkah atau cara-cara peneliti mengadakan penelitian untuk mencari dan mengumpulkan data adapun tahap- tahap penelitian ini ialah:

1. Tahap pra lapangan

Pada tahap ini peneliti sebelum melaksanakan penelitian, ada beberapa tahapan yang dilakukan, yaitu melaksanakan wawancara terkait objek penelitian, membuat judul mengenai suatu permasalahan atau keunikan dari objek penelitian. Kemudian judul diajukan kepada bapak dosen KH. Ahmad Munir, S.Pd, M.Pd.I. Setelah terdapat 3 judul yang diterima, selanjutnya membuat latar belakang dan fokus penelitian pada ketiga judul yang diterima. Selanjutnya judul disetorkan kepada Bapak dosen Drs. H. D. Fajar Ahwa, M.Pd.I selaku kepala program studi PAI.

Setelah dipilih satu judul untuk diteliti dan mendapatkan dosen pembimbing, tahap selanjutnya ialah membuat surat permohonan bimbingan serta membuat matriks penelitian yang diajukan dan dikonsultasikan kepada bapak dosen Dr. Zainal Abidin. M.Si selaku dosen pembimbing. Dilanjutkan dengan penyusunan proposal penelitian hingga di seminarkan. Adapun tahapan pra lapangan peneliti yang akan dilakukan adalah:

a. Memilih lapangan penelitian

Lapangan penelitian yang dipilih menjadi lokasi penelitian bertempat di lembaga sekolah SMPN 2 Mayang.

(51)

b. Studi Eksplorasi

Merupakan kunjungan yang dilakukan oleh peneliti tepatnya ke lembaga sekolah SMPN 2 Mayang. Tunjuannya adalah untuk mengenal lebih jauh terkait dengan objek yang diteliti.

c. Perizinan

Dalam melaksanakan penelitian, peneliti meminta perizinan terlebih dahulu, surat izin penelitian terhadap lembaga sekolah SMPN 2 Mayang, karena penelitian ini bersifat resmi maka harus menggunaka surat izin penelitian.

d. Memilih dan Memanfaatkan Informan

Peneliti mulai memiih informan untuk dijadikan sebagai sumber mendaptkan informasi. Informan yang dipilih diantaranya kepala sekolah SMPN 2 Mayang, Guru PAI, Guru SMPN 2 Mayang, anggota Bidang SMPN 2 Mayang, siswa-siswi kelas 8 SMPN 2 Mayang.

e. Penyusunan Instrumen Penelitian

Setelah peneliti mendapatkan izin untuk melaksanakan penelitian dan mendapatkan informan, langkah selanjutnya ialah peneliti menyusun instrument penelitian yakni daftar pertanyaan untuk wawancara, lembar observasi dan pencatatan dokumen yang dibutuhkan saat penelitian.

(52)

2. Tahap Penelitian Lapangan

Pada tahap ini, peneliti memahami latar belakang dan tujuan penelitian. Selanjutnya peneliti mendatangi lokasi penelitian untuk melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi penelitian.

3. Tahap Analisis Data

Tahapan ini merupakan tahap terahir dari proses penelitian, pada tahap ini peneliti mulai menyusun hasil laporan dengan menganalisis data yang telah diperoleh yang kemudian di deskripsikan dengan teks secara beruntun. Kemudian ditarik kesimpulan dari penyusunan data yang telah selesai.

Gambar

Gambar 4.4    Gambar 4.5
Gambar 4.6                         Gambar 4.7
Gambar observasi mengenai kendala guru dalam proses pembelajaran di  SMPN 2 Mayang 60
Gambar 4.6                                                      Gambar 4.13
+4

Referensi

Dokumen terkait

dalam mata kuliah media pembelajaran berbasis TIK. Pengaruhpenggunaan internet terhadap keaktifan belajar mahasiswa. dalam mata kuliah media pembelajaran berbasis TIK.

Proses Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Video Pada Mata Pelajaran PAI di SMP Negeri 18 Malang .... Kendala-kendala dan Solusi dalam Penggunaan

Tujuan penelitian ini diarahkan untuk mengetahui sejauhmana persepsi mahasiswa terkait efektivitas penggunaan media pembelajaran online di masa pandemi covid-19

Oleh karenanya, guru atau tidak hanya mampu dalam bidang mata pelajaran agama Islam saja, namun para guru dan siswa juga harus menguasai penggunaan komputer dan internet

Penggunaan Media Online Dalam Proses Pembelajaran Pai Pada Waktu Pandemi Covid-19 Sebelum merebaknya wabah Covid- 19, penggunaan media online khususnya media sosial di jaringan

vi ABSTRAK UPAYA GURU MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI DI MASA PANDEMI COVID-19 KELAS XI SMA NEGERI 1 RAMAN UTARA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 197 DESA BUKIT HARAPAN KECAMATAN PINANG RAYA

i PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SISWA KELAS X DI SEKOLAH