• Tidak ada hasil yang ditemukan

peningkatan hasil belajar ipa pada konsep sumber daya alam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "peningkatan hasil belajar ipa pada konsep sumber daya alam"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

Judul: Peningkatan Hasil Belajar IPA Konsep Sumber Daya Alam Melalui Penerapan Model Kolaboratif Think Pair Split (TPS) pada Siswa Kelas IV di SD Negeri Mannuruki Kota Makassar. Judul Skripsi: Peningkatan Hasil Belajar IPA Konsep Sumber Daya Alam Melalui Penerapan Model Kolaboratif Think Pair Split (TPS) pada Siswa Kelas IV di SD Negeri Mannuruki Kota Makassar.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penerapan model pembelajaran kolaboratif Think Pair Share (TPS) dapat menjadi solusi dalam pembelajaran IPA. Model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) merupakan cara mudah bagi siswa untuk bekerja sama, saling membantu mempelajari informasi dan keterampilan.

Rumusan Masalah

Serta adanya sistem penilaian untuk perbaikan individu dan kolaborasi dengan kelompok, maka pembelajaran kooperatif tipe TPS merupakan cara yang efektif untuk mengubah pola pembelajaran di kelas. Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) mempunyai prosedur yang digunakan secara langsung untuk memberikan waktu lebih banyak kepada siswa untuk berpikir, merespon dan saling membantu.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Model pembelajaran
  • Tujuan pembelajaran kooperatif
  • Ciri-ciri pembelajaran kooperatif
  • Pembelajaran kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)
  • Ilmu pengetahuan Alam
  • Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam
  • Tujuan Ilmu Pengetahuan Alam
  • Sumber Daya Alam
  • Pengelolaan sumber daya alam
  • Hasil Teknologi dari Berbagai Sumber Daya Alam
  • Dampak Pengelolaan sumber daya alam terhadap lingkungan
  • Kegiatan manusia yang dapat mengatasi dampak pengambilan alam terhadap lingkungan

Contoh sumber daya alam yang tidak terbarukan adalah minyak bumi, tembaga, besi, batu bara, nikel, dan emas. Sumber daya alam non hayati adalah sumber daya alam yang berasal dari benda mati yaitu komoditas pertambangan.

Gambar 2.1 Sumber daya alam yang dapat diperbarui
Gambar 2.1 Sumber daya alam yang dapat diperbarui

Kerangka Pikir

Dengan kata lain materi sebelumnya merupakan prasyarat untuk menguasai materi selanjutnya, sehingga pembelajaran IPA harus berkesinambungan. Fenomena di lapangan cenderung mengarahkan pembelajaran ke arah yang monoton, dimana metode pengajaran lebih dominan, menjadikan pembelajaran terfokus hanya pada penguasaan materi secara ingatan dan lisan, sehingga kurang menguntungkan untuk melatih siswa memberikan pemahaman jangka panjang. . Oleh karena itu penerapan model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat membantu guru melibatkan siswa secara langsung dalam mengalami atau berbuat sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu benda, situasi atau proses.

Penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) dapat dijadikan alternatif, karena model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalaminya sendiri.

Gambar  mengenai  penelitian  tentang  peningkatan  hasil  belajar IPA  konsep umber  Daya  Alam melalui  penerapan  model  pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) Pada murid kelas  IV SD Negeri Mannuruki Kota Makassar ini dapat dilihat pada ke
Gambar mengenai penelitian tentang peningkatan hasil belajar IPA konsep umber Daya Alam melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) Pada murid kelas IV SD Negeri Mannuruki Kota Makassar ini dapat dilihat pada ke

Hipotesis

Jenis Penelitian

Subjek Penelitian

Faktor –faktor yang Diteliti

Prosedur Penelitian

  • Siklus pertama
  • Siklus kedua

Merupakan kegiatan observasi yang dilakukan oleh mitra peneliti. Objek observasinya adalah aktivitas belajar guru pada pembelajaran IPA menggunakan pembelajaran kolaboratif Think Pair Share dan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas IV di SD Negeri Mannuruki Makassar. Merupakan kegiatan mempelajari keberhasilan dan kelemahan pembelajaran IPA siklus I melalui pembelajaran kolaboratif tipe Think Pair Share. Hasil refleksi menjadi masukan perbaikan pada siklus II sebagai upaya meningkatkan hasil belajar IPA. siswa IV. kelas di Sekolah Dasar Negeri Mannuruki di Makassar. Merupakan proses pembelajaran IPA yang dilakukan oleh guru kelas IV SD Negeri Mannuruki Kota Makassar yang mengacu pada desain pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) pada sesi pertama, kedua dan ketiga dengan topik sumber daya alam, kemudian pertemuan keempat adalah Evaluasi.

Penelitian ini merupakan kegiatan observasi aktivitas mengajar guru pada pembelajaran IPA menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan aktivitas belajar siswa pada kelas IV IPA di SD Negeri Mannuruki Makassar. Kegiatan ini bertujuan untuk mengkaji kelebihan dan kelemahan pembelajaran IPA siklus II melalui pembelajaran kolaboratif Think Pair Share (TPS).

Instrumen Penelitian

Hasil refleksi dijadikan bahan pertimbangan untuk kelanjutan penelitian pada siklus III dengan tolak ukur pencapaian indikator keberhasilan pembelajaran IPA sesuai standar KKM di kelas IV SD Negeri Mannuruki Kota Makassar.

Teknik Pengumpulan Data

Pada tahap perencanaan, peneliti menyiapkan RPP, menyediakan instrumen observasi, mengelompokkan siswa (dua orang dalam satu kelompok). Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan dan menyajikan data kehadiran, nilai harian, dan rapor sebelum melakukan penelitian. Tes yang digunakan untuk mengumpulkan dan menyajikan data hasil belajar IPA siswa diambil dengan menggunakan LKS dan tes hasil belajar pada setiap akhir siklus berupa ulangan harian.

Observasi, untuk mengamati keaktifan dan kerjasama siswa dalam pembelajaran, dilakukan dalam bentuk format pengumpulan data tentang kondisi pembelajaran selama tindakan penelitian dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang dikembangkan sendiri oleh peneliti.

Teknik Analisis Data

Indikator Keberhasilan Pembelajaran

  • Siklus I

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, hasil aktivitas belajar siswa pada Tingkat I rata-rata jumlah siswa yang hadir sebesar 97%, siswa yang memperhatikan penjelasan guru sebesar 63%, siswa yang bekerja sama dan berpartisipasi dalam kelompok dalam berpasangan, 29% adalah siswa aktif. Hasil observasi aktivitas guru pada proses pembelajaran tahap I Data observasi aktivitas guru pada pembelajaran tahap I dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.1. Lembar observasi aktivitas belajar murid siklus I
Tabel 4.1. Lembar observasi aktivitas belajar murid siklus I

Aktivitas Murid siklus I

Tabel diatas menunjukkan aktivitas guru memeriksa kehadiran siswa mencapai 83,3%, memberikan motivasi dan persepsi mencapai 92,5%, guru menyampaikan tujuan pembelajaran mencapai 75%, guru membentuk kelompok mencapai 65%, guru mengawasi dan membimbing kelompok mencapai 75%, guru memandu diskusi pleno kecil 75% dan guru memberikan kesimpulan dan penutup 66,6%. Berdasarkan penilaian proses dan penilaian hasil secara keseluruhan, siswa di kelas tersebut dikategorikan belum paham. Berdasarkan penilaian proses dan penilaian hasil secara keseluruhan, siswa di kelas tersebut dikategorikan belum paham.

Aktivitas Guru Siklus I

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dari 30 siswa, nilai rata-rata hasil belajar pada siklus I adalah 62 dari nilai ideal 100, nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 45 dengan rentang skor . dari 35. Jika hasil belajar IPA dikelompokkan ke dalam lima kategori hasil belajar siswa yang telah ditentukan, maka diperoleh sebaran dan persentase hasil belajar IPA sebagai berikut. Berdasarkan Tabel 4.4 di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA dengan menggunakan model Think Pair Share (TPS) pada siklus I mencapai skor 0 – 54 dengan kategori sangat rendah yaitu 6.

Jadi jika dirata-ratakan skornya per kategori skor, maka hasil belajar IPA pada siklus I termasuk dalam kategori rendah. Berdasarkan kategori hasil belajar IPA, berikut tabel rangkuman ketuntasan hasil belajar IPA siswa berdasarkan skor hasil belajar siswa.

Tabel 4.3. Statistik skor hasil evaluasi siklus I
Tabel 4.3. Statistik skor hasil evaluasi siklus I

Kategori Hasil Belajar

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa pada siklus I terdapat 20 siswa dengan nilai 0 – 64 dalam kategori tuntas dengan persentase 67% dan terdapat 10 siswa dengan nilai 65 – 100 dalam kategori tuntas dengan persentase 67% dan terdapat 10 siswa dengan nilai 65 – 100 dalam kategori tuntas dengan persentase 67%. persentase 33%. Hal ini menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar klasikal pada siklus I tidak tercapai karena persentase ketuntasan kurang dari 85%. Pada siklus I pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan model Think Pair Share (TPS) kegiatan berjalan cukup baik, karena siswa dilatih untuk menanamkan rasa percaya diri dalam mengonsep dirinya atau hubungan sebab akibat dalam kondisi tertentu, dan siswa dapat juga belajar dan .

Ketuntasan Hasil Belajar siklus I

Siklus II

Hasil aktivitas belajar siswa seperti terlihat pada Lampiran D dikategorikan kemudian ditabulasikan berdasarkan frekuensi dan persentase seperti terlihat pada tabel 4.6. Berdasarkan tabel 4.6 di atas, hasil aktivitas belajar siswa pada siklus II rata-rata jumlah siswa yang hadir sebesar 100%, siswa yang mendengarkan penjelasan guru sebesar 74%, siswa yang bekerjasama dan berpartisipasi dalam kelompok secara berpasangan mempunyai, 80% siswa aktif berdiskusi 70%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPA sumber daya alam dengan menggunakan model Think Pair Share (TPS).

Data hasil observasi aktivitas guru pada proses pembelajaran pertama dapat dilihat pada tabel berikut.

Aktivitas Murid siklus II

Dari tabel diatas terlihat aktivitas guru dalam mengecek kehadiran siswa mencapai 91,6%, memberikan motivasi dan persepsi 83,3%, guru menyampaikan tujuan pembelajaran 91,6%, guru membentuk kelompok, 83%, guru mengontrol dan mengarahkan. kelompok 91,6%, guru memimpin diskusi pleno kecil 83,3%. Berdasarkan penilaian proses dan penilaian hasil secara keseluruhan, siswa di kelas tersebut dikategorikan belum memahami materi sumber daya alam. Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar pada II. 40.

Tabel 4. 7.  Hasil observasi aktivitas guru siklus II
Tabel 4. 7. Hasil observasi aktivitas guru siklus II

Aktivitas Guru siklus II

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar saintifik setelah pembelajaran menggunakan model Think Pair Share (TPS) pada siklus II mencapai skor 0 – 54 dengan kategori sangat rendah, ternyata tidak ada siswa yang mencapai skor tersebut, ada yang 4 nilai dari 55 - 64 dalam kategori rendah (13%) siswa yang mencapai nilai tersebut, nilai 65 - 74 dalam kategori sedang, terdapat 8 (27%) siswa dari 30 siswa. Jadi jika dirata-ratakan skornya berdasarkan kategori skor, maka hasil belajar IPA dengan menggunakan Model Think Pair Share (TPS) pada siklus II termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa pada siklus II terdapat 4 siswa dengan nilai 0 – 64 dalam kategori tuntas dengan persentase 13% dan 26 siswa dengan nilai 65 – 100 dalam kategori tuntas dengan persentase 13% dan 26 siswa dengan nilai 65 – 100 dalam kategori tuntas dengan persentase 87%.

Tabel 4.9 : Distribusi dan persentase skor hasil belajar IPA siklus II.
Tabel 4.9 : Distribusi dan persentase skor hasil belajar IPA siklus II.

Kategori Hasil Belajar Siklus II

Setelah melakukan refleksi terhadap hasil pelaksanaan siklus I, diperoleh gambaran tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus II sebagai perbaikan dan tindakan yang dilaksanakan pada siklus I. Upaya tersebut dilakukan dalam bentuk pemberian motivasi untuk menyelesaikan. soal multi-pertanyaan yang membimbing siswa untuk menemukan jawabannya sendiri, memberikan lebih banyak latihan, mencari solusi masalah dengan lebih banyak diskusi, dan mendorong siswa baik secara individu maupun kelompok untuk lebih percaya diri dalam mengemukakan ide atau alasan pemecahan masalah yang mereka buat.

Ketuntasan Hasil Belajar

Temuan peneliti

Pembahasan a. Aktivitas murid

Siswa yang memperhatikan penjelasan guru meningkat dari 63% menjadi 74%, siswa yang bekerja sama dan mengikuti kelompok secara berpasangan meningkat 29% menjadi 80%, siswa yang aktif berdiskusi dari 38% menjadi 70%, siswa bertanya pertanyaan meningkat. sebesar 38% menjadi 62%, rasa saling menghormati antar sesama anggota meningkat dari 51% menjadi 62%, dan siswa yang melakukan aktivitas lain saat guru sedang menjelaskan menurun dari 56% menjadi 25%. Hasil kampanye siklus I belum mencapai hasil yang diharapkan, hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada kampanye siklus I yang belum mencapai kriteria kinerja yang diharapkan peneliti. Pada tindakan siklus II kinerja mencapai tujuan yang diinginkan, terbukti dari jawaban siswa pada tes pengetahuan akhir sudah sesuai dengan kriteria kinerja yang ditetapkan.

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil belajar tahap pertama mengalami peningkatan pada tahap kedua. Siswa yang tidak tuntas sebanyak 4 orang (13%), sedangkan yang tuntas dan mengalami peningkatan II. siklus dari 10 siswa yang tuntas (33%) menjadi 26 siswa (87%). Berikut data statistik perbandingan penyelesaian I. dengan II.

Tabel 4.11.Perbandingan aktivitas murid siklus I dan siklus II
Tabel 4.11.Perbandingan aktivitas murid siklus I dan siklus II

Perbandingan Ketuntasan Siklus I Ke Siklus II

Saran

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru diharapkan menerapkan model Think Pair Share (TPS) sesuai dengan materi yang dianggap cocok untuk menggunakan metode pengajaran tersebut. Untuk menyukseskan kegiatan pembelajaran dengan model Think Pair Share (TPS), guru mengorganisasikan bahan pembelajaran dan perangkat pembelajaran. Trianto, 2011. Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konsep Konstruktivis, Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya Jakarta: Pustaka Prestasi.

Tabel 4. 6. Lembar observasi aktivitas belajar murid siklus II
Tabel 4. 6. Lembar observasi aktivitas belajar murid siklus II

Gambar

Gambar 2.1 Sumber daya alam yang dapat diperbarui
Gambar 2.3 Ulat sutra
Gambar 2.4 Lidah buaya
Gambar  mengenai  penelitian  tentang  peningkatan  hasil  belajar IPA  konsep umber  Daya  Alam melalui  penerapan  model  pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) Pada murid kelas  IV SD Negeri Mannuruki Kota Makassar ini dapat dilihat pada ke
+7

Referensi

Dokumen terkait

SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Nurafnita Yunita NIM : 18129072 Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas : Fakultas Ilmu Pendidikan Judul :