• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Ganda Perpajakan Daerah dan Retribusi Daerah Dalam Menompang Desentralisasi Fiskal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Peran Ganda Perpajakan Daerah dan Retribusi Daerah Dalam Menompang Desentralisasi Fiskal"

Copied!
168
0
0

Teks penuh

Materi dalam buku ini membahas tentang aspek perpajakan daerah dan perpajakan daerah, serta kebijakan penerapan keberadaan otonomi daerah dalam mendukung desentralisasi fiskal di Indonesia. Dengan demikian, pembaca seperti praktisi, mahasiswa, dan masyarakat umum akan lebih mudah mengenali dan memahami pentingnya peran pajak daerah dan pajak daerah dalam mendukung sistem pendapatan daerah provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia.

Pajak Dipungut Berdasarkan Undang-Undang

Pajak Dapat Dipaksakan

Apabila wajib pajak tidak memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu tertentu untuk penagihan pajak berdasarkan surat ketetapan dan faktur pajak, maka fiskus berhak melakukan penyitaan. Dan sampai dengan batas waktu pengumuman lelang, Wajib Pajak yang hartanya disita tidak memenuhi kewajibannya, maka harta tersebut akan dilelang untuk membayar kewajiban perpajakan Wajib Pajak kepada negara.

Diperuntukkan Bagi Keperluan Pembiayaan Umum Pemerintahan Pemerintah dalam menjalankan fungsinya, seperti melaksanakan

Tidak Dapat Ditunjukkannya Kontraprestasi Secara Langsung

Berfungsi Sebagai Budgetair dan Regulerend

Pengertian Pajak Daerah

Jenis-jenis Pajak Daerah

Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Air adalah pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor dan kendaraan air. Hasil penerimaan pajak bahan bakar kendaraan bermotor ditransfer ke Daerah Kabupaten/Kota paling sedikit 70% (tujuh puluh persen);

Kewenangan Gubernur dalam Bagi Hasil Pajak Daerah

Tarif Jenis Pajak Daerah

Biaya pengalihan hak milik atas kendaraan di atas air dibebankan pada nilai jual kendaraan di atas air. Tarif pajak pengambilan bahan galian golongan C dikenakan atas nilai jual hasil pengambilan bahan galian golongan C.

Ketentuan Umum Pajak Daerah

Penetapan jangka waktu 15 (lima belas) hari ini sudah mempertimbangkan administrasi pengiriman peraturan daerah dari daerah yang tergolong jauh. Penetapan jangka waktu 1 (satu) bulan ini dilakukan dengan mempertimbangkan untuk mengurangi dampak negatif dari pencabutan peraturan daerah tersebut.

Retribusi Daerah

  • Pengertian Retribusi Daerah
  • Objek dan Jenis Retribusi Daerah Objek Retribusi terdiri dari
  • Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi
  • Ketentuan Umum Retribusi Daerah

Peraturan daerah mengenai jenis retribusi yang termasuk dalam biaya perizinan tertentu harus disosialisasikan terlebih dahulu kepada masyarakat sebelum ditetapkan oleh pemerintah daerah. Apabila suatu peraturan daerah yang ditetapkan oleh pemerintah daerah bertentangan dengan kepentingan umum dan/atau peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, pemerintah dapat mencabut peraturan daerah tersebut.

Rahasia Perpajakan

Larangan ini juga berlaku bagi tenaga ahli yang ditunjuk oleh kepala daerah untuk membantu pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah. Untuk keperluan penyelenggaraan pemerintahan daerah, pengelola daerah berwenang memberikan kuasa tertulis kepada pejabat dan tenaga ahli untuk memberikan keterangan, menunjukkan bukti tertulis dari atau tentang Wajib Pajak kepada pihak yang ditunjuknya.

Tindak Pidana Perpajakan

Memerintahkan untuk menghentikan dan/atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau lokasi pada saat pemeriksaan dan memeriksa identitas orang tersebut dan/atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e; Melaksanakan tindakan lain yang diperlukan untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan daerah dan pembalasan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang bertanggung jawab (Pasal 42 ayat (2) Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000).

OTONOMI DAERAH

Pentingnya Pelaksanaan Otonomi Daerah

  • Pengertian Otonomi Daerah
  • Visi Otonomi Daerah

Otonomi adalah penyerahan urusan pemerintahan pusat kepada pemerintahan daerah yang bersifat operasional dalam kerangka sistem birokrasi pemerintahan. Hak-hak tersebut timbul dari kewenangan pokok dan urusan Pemerintah Pusat yang dialihkan kepada Daerah.

Pembagian Urusan Pemerintahan

  • Asas Penyelenggaraan Pemerintahan
  • Hak dan Kewajiban Daerah

Urusan pemerintahan yang diserahkan kepada daerah disertai dengan sumber pendanaan, transfer sarana dan prasarana, serta personel. Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota mengatur dan mengurus urusan pemerintahan berdasarkan kriteria pembagian urusan pemerintahan menjadi kewenangannya masing-masing. Urusan wajib adalah urusan pemerintahan yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, yang berkaitan dengan pelayanan dasar.

Pemerintahan Daerah

Hak dan kewajiban daerah diwujudkan dalam bentuk rencana kerja Pemerintah Daerah dan dituangkan dalam bentuk pendapatan, belanja, dan pendanaan daerah yang dikelola dalam sistem pengelolaan keuangan daerah. Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan secara efisien, efektif, transparan, akuntabel, tertib, adil, tepat sasaran, dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Perangkat Daerah

Pada prinsipnya Peraturan Pemerintah ini dimaksudkan untuk memberikan arahan dan pedoman yang jelas kepada daerah dalam menyelenggarakan organisasi yang berdaya guna, efektif, dan rasional sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing daerah serta menjamin terjadinya koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan penyederhanaan serta komunikasi kelembagaan antar daerah. pusat dan daerah.

Keuangan Daerah

Dalam Undang-Undang Keuangan Negara terdapat penegasan dalam bidang pengelolaan keuangan, yaitu bahwa kekuasaan untuk mengelola keuangan negara merupakan bagian dari kekuasaan pemerintah; dan kewenangan pengelolaan keuangan negara dari Presiden sebagian diserahkan kepada Gubernur/Bupati/Walikota sebagai kepala pemerintahan daerah untuk mengelola keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah secara individu. Ketentuan ini mempunyai konsekuensi terhadap pengaturan pengelolaan keuangan daerah, yaitu gubernur/bupati/walikota bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan daerah yang merupakan kewenangan pemerintah daerah. Dengan demikian pengaturan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah tertanam dan menjadi satu dengan pengaturan Pemerintahan Daerah yaitu dalam Undang-Undang Pemerintahan Daerah.

Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah

Peraturan daerah disusun oleh DPRD bersama-sama dengan pemerintah daerah, artinya inisiatif dapat berasal dari DPRD atau dari pemerintah daerah. Khusus peraturan daerah tentang APBD, rancangannya disusun oleh pemerintah daerah yang juga mencakup keuangan DPRD untuk dibahas bersama DPRD. Peraturan daerah dan ketentuan daerah lainnya yang bersifat peraturan diundangkan dengan cara diumumkan dalam Berita Daerah.

DESENTRALISASI FISKAL DI INDONESIA

Latar Belakang Lahirnya Desentralisasi

  • Perkembangan Desentralisasi
  • Permasalahan dalam Desentralisasi

Dalam arti luas, penyerahan atau pendelegasian sebagian kewenangan pemerintah pusat termasuk dalam ranah kebijakan desentralisasi. Persoalan yang timbul dalam pendelegasian wewenang pusat adalah apakah pemerintah pusat akan mendelegasikan wewenang tersebut kepada cabang-cabang unit pusat yang dibentuk di kabupaten atau satuan pemerintah daerah yang mempunyai kewenangan penuh untuk mengatur dan mengurus wewenang yang dilimpahkan tersebut (SM, dll, 2004: 47). Sebaliknya jika Pemerintah Pusat dalam pelimpahan wewenangnya memberikan kewenangan penuh kepada satuan kerja daerah untuk mengelolanya seperti dalam pengaturan kebijakan, pembiayaan, dan akuntabilitas, maka secara teoritis pendelegasian tersebut masuk dalam kategori desentralisasi politik (SM, dkk.). .

  • Manfaat dan Keuntungan Pelaksanaan Desentralisasi
  • Syarat-syarat Sukses Pelaksanaan Desentralisasi

Rondinelli mengatakan, desentralisasi dalam arti luas mencakup segala pengalihan kewenangan dari pemerintah pusat baik kepada pemerintah daerah maupun kepada pejabat pemerintah pusat yang ditugaskan di daerah. Oleh karena itu, instansi pemerintah daerah dapat meminta kepada Pemerintah Pusat untuk memperbaiki permasalahan tersebut. Pertama, tugas pemerintahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien apabila dilaksanakan oleh pemerintah pusat.

Desentralisasi dalam Hubungan dengan Perpajakan

Pemerintah daerah harus memiliki kendali atas tarif (mungkin dasar, fasilitas) setidaknya beberapa jenis pajak. Hal ini tentunya membuka peluang bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan efektivitas pencapaian kesejahteraan masyarakat dan pemerataan pembangunan (Wijaya, 2002: 42). Akuntabilitas penggunaan dana juga akan ditingkatkan, karena mekanisme pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan oleh Pemerintah Daerah kepada masyarakat melalui DZHRB akan semakin mendorong peningkatan efisiensi penggunaan dana.

Desentralisasi Fiskal dan Aspek-aspeknya

Sedangkan bagi pemerintah pusat, akibat adanya pergeseran dana dan perubahan mekanisme pengelolaan dan pertanggungjawaban dana APBN, maka terlaksananya fungsi koordinasi dan pengawasan yang akan dilakukan oleh pemerintah pusat dalam rangka menjaga stabilitas makroekonomi dan pencapaian tujuan pertumbuhan ekonomi nasional akan menjadi semakin sulit dan kompleks (Wijaya, 2002: 43). Sebaliknya, para pakar lain mengatakan bahwa manfaat-manfaat tersebut tidak akan dapat dirasakan oleh negara-negara yang preferensi masyarakatnya hampir mustahil untuk diakomodasi dalam anggaran pemerintah, dan kapasitas kelembagaan pemerintah daerahnya hampir nol. Setiap pemerintah pusat yang serius dalam mencapai desentralisasi tidak hanya membutuhkan kemauan dan sumber daya, namun juga hal yang paling penting: strategi yang jelas dan mapan, serta ketersediaan struktur kelembagaan (pusat) yang memadai untuk mendukung upaya-upaya ini (Bird dan François .

Dasar Pemikiran Hubungan Keuangan Pusat-Daerah

Pemerintah daerah tentunya harus mempunyai kewenangan untuk menggunakan sumber daya keuangannya untuk melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Pemerintah daerah diberikan sumber pendapatan tertentu (khususnya pajak) yang digunakan untuk pengeluaran sesuai dengan urusan yang menjadi tanggung jawabnya. Hubungan fiskal antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah Pengalaman pada masa Orde Baru menunjukkan bahwa pengelolaan dana buruk.

Hubungan Fiskal antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Pengalaman selama Orde Baru menunjukkan pengelolaan dana yang

UU No.33 Tahun 2004 yang baru menggunakan formula dimana “transfer daerah” untuk daerah miskin tetap berasal dari daerah kaya melalui pusat; yaitu 25% dari pendapatan APBN. 33 Tahun 2004, penerimaan baru APBN dari migas akan sangat berkurang, akibatnya volume “transfer daerah” juga akan sangat berkurang. 33 Tahun 2004 merupakan hasil dari pendekatan win-win, pendapatan daerah akan meningkat, dan perekonomian nasional menjadi lebih efisien dan berkelanjutan.

Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam Desentralisasi Fiskal Melalui Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum (DAU), dan

  • Dana Bagi Hasil
  • Dana Alokasi Umum
  • Dana Alokasi Khusus

Dana bagi hasil dari penerimaan PPh didistribusikan antara pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota. Dana bagi hasil pendapatan negara dari sektor perikanan didistribusikan secara merata ke kabupaten/kota di seluruh Indonesia. 32% (tiga puluh dua persen) untuk kabupaten/kota lain di masing-masing provinsi akan dibagikan dalam porsi yang sama.

PERANAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DALAM MENOPANG DESENTRALISASI FISKAL

Sumber-sumber Pembiayaan Pelaksanaan Desentralisasi

  • Pendapatan Asli Daerah (PAD)
  • Dana Perimbangan
  • Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Penerimaan pajak daerah, yaitu sumbangan wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada Daerah tanpa imbalan langsung, proporsional, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, digunakan untuk membiayai penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan pembangunan daerah. Hasil Retribusi Daerah, yaitu pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang perseorangan atau badan dan bersifat wajib. Pelayanan publik, yaitu pelayanan yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan dan penggunaan umum serta dapat dinikmati oleh perorangan atau badan.

Optimalisasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dalam Rangka Meningkatkan Kemampuan Keuangan Daerah

Pemberian kewenangan pengenaan pajak dan retribusi daerah diharapkan semakin mendorong pemerintah daerah untuk terus berupaya mengoptimalkan PAD, khususnya yang timbul dari pajak daerah dan retribusi daerah. Fleksibilitas yang diberikan kepada pemerintah daerah untuk meningkatkan PAD melalui pajak dan retribusi daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tetap memberikan batasan kriteria pajak dan retribusi daerah yang dapat dipungut oleh pemerintah daerah.

Peranan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Sebagai Sumber Belanja Daerah

Namun kreativitas pemerintah daerah yang berlebihan dan tidak terkendali dalam memungut pajak daerah dan pajak daerah akan memberikan dampak yang merugikan bagi masyarakat dan dunia usaha yang pada akhirnya akan menimbulkan biaya perekonomian yang tinggi. Akibatnya, beberapa daerah lebih cenderung memenuhi target tersebut, padahal dari sisi pertumbuhan ekonomi, realisasi penerimaan pajak dan pajak daerah mungkin melebihi target yang telah ditetapkan. Rendahnya dan bervariasinya peran pajak dan pajak daerah dalam pembiayaan juga terjadi karena perbedaan jumlah penduduk, kondisi geografis (yang mengakibatkan biaya relatif tinggi) dan kemampuan masyarakat sangat besar sehingga mengakibatkan besarnya variasi biaya pemberian pelayanan kepada masyarakat. masyarakat. .

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dalam Hubungan Desentralisasi Fiskal

Dengan diterbitkannya buku berjudul “Peran Ganda Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Dalam Mendukung Desentralisasi Fiskal di Indonesia”, kami berharap dapat memberikan wawasan dan sekedar menambah referensi untuk memahami betapa pentingnya keberadaan dan kontribusi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. kepada Daerah Otonom yang sangat mendukung pelaksanaan desentralisasi fiskal itu sendiri. Peran Ganda Perpajakan Daerah dan Tugas Daerah dalam 159 Seminar Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Daerah. UU No. 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 1997 tentang pajak daerah dan bea daerah.

Referensi

Dokumen terkait

LIST OF TABLES Table TITLE Page 1.1 Total Education Expenditure of the Philippines, 1991 – 1998 20 1.2 Total Health Expenditure of the Philippines, 1997 – 2005 21 2.1 Education