• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN KURIKULUM 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PERANAN KURIKULUM 2013 "

Copied!
36
0
0

Teks penuh

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa naskah disertasi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian dan karya saya sendiri, kecuali bagian-bagian yang diacu. Dengan dibuatnya Kurikulum 2013 berbasis karakter, kita berharap krisis degradasi moral anak bangsa dapat teratasi. Dari pernyataan tersebut maka rumusan masalah yang penulis ambil adalah Peran Kurikulum 2013 dalam Membangun Karakter Siswa di SMP Negeri 1 Kembaran.

Pembentukan karakter melalui penerapan kurikulum 2013 di SMP Negeri 1 Kembaran tercermin dalam proses pembelajaran dan pembiasaan. Pembentukan karakter melalui pembiasaan diwujudkan dalam bentuk kegiatan literasi/membaca buku setiap hari selasa dan kamis, tadarus al-qur'an setiap hari rabu dan sabtu, jumat sehat, jumat bersih atau pembinaan wali kelas pada hari jumat, serta salat ashar berjamaah pada hari Jumat. berdasarkan jadwal. Alhamdulillahirabbil'alamin, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam penulisan skripsi ini yang berjudul “Peranan Kurikulum 2013 dalam Pendidikan” pembentukan karakter siswa di SMP Negeri 1 Kembaran”.

Sholawat dan shalawat senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang diridhai Allah, jalan yang penuh kemuliaan, dimana kita diperintahkan untuk menjadi individu yang berakhlak mulia. Keberhasilan penulisan skripsi ini tentunya tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Keluarga POP MIE 3 (PAI 3) angkatan 2013 yang telah berjuang bersama selama kurang lebih empat tahun.

Penulis berharap semoga perbuatan baik semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dapat dibalas dan diberi pahala oleh Allah SWT.

Tabel 1  : Struktur Kurikulum SMP/MTs  Tabel 2  : Nilai-nilai Karakter Bangsa  Tabel 3  : Keadaan Guru dan Karyawan  Tabel 4  : Keadaan Siswa
Tabel 1 : Struktur Kurikulum SMP/MTs Tabel 2 : Nilai-nilai Karakter Bangsa Tabel 3 : Keadaan Guru dan Karyawan Tabel 4 : Keadaan Siswa

Latar Belakang Masalah

Para pemikir pendidikan menyerukan agar kecerdasan intelektual disusul dengan kecerdasan moral, pendidikan agama dan pendidikan moral harus siap menghadapi tantangan global. Selain memberikan ilmu pengetahuan, mengembangkan bakat dan kecerdasan, sekolah diharapkan dapat menjadi ladang sosial bagi peserta didik, dimana pertumbuhan spiritual, moral dan sosial serta seluruh aspek kepribadian dapat berjalan dengan baik.3. Dalam undang-undang no. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1 menjelaskan bahwa pendidikan adalah upaya sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, moral. Lebih lanjut menurut Noeng Muhajir, lembaga pendidikan diharapkan mampu menyelenggarakan tiga fungsi pendidikan, yaitu: 1) menjaga kelestarian nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai ketuhanan;

20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional ayat 1 pasal 1 tentang pendidikan dan mengacu pada pendapat Noeng Muhajir tentang fungsi pendidikan, pendidikan pada dasarnya tidak hanya menjadikan peserta didik menguasai suatu mata pelajaran tertentu, tetapi lebih dari itu tidak kurang Yang terpenting adalah pembentukan karakter agar peserta didik mempunyai akhlak yang baik, berakhlak mulia, kuat dan kreatif untuk menghadapi persaingan dunia kerja yang semakin meningkat. 4 Farid Hasyim, Kurikulum Pendidikan Agama Islam: Filsafat Pengembangan Kurikulum Transformatif antara KTSP dan Kurikulum 2013 (Malang: Madani, 2015), hal. Novan Ardy Wiyani dalam bukunya Pendidikan Karakter Berbasis Iman dan Taqwa menyatakan bahwa pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter pada warga sekolah, yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan. Yang Maha Kuasa. Manusia yang satu, dirinya sendiri, orang lain, lingkungan hidup dan kebangsaannya, sehingga manusia menjadi manusia.

Tanpa adanya kurikulum yang tepat dan sesuai maka akan sulit mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang diinginkan. 6 Muhammad Fadlillah & Lilif Mualifatu Khorida, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hal. Yang Maha Kuasa yang mempunyai wawasan keilmuan yang baik dan cinta tanah air, memerlukan suatu metodologi dan materi pembelajaran yang merangsang tumbuhnya ​keingintahuan intelektual dengan menonjolkannya melalui konstruksi pola pikir ilmiah, tradisi dan budaya, mengedepankan kreativitas sekaligus kekuatan inovasi, merupakan salah satu jiwa kurikulum 2013.

Dalam melaksanakan pengajaran bertingkat, perencanaan pembelajaran harus disusun dengan mengkoordinasikan nilai yang akan dibentuk dengan komponen pembelajaran lainnya, yaitu standar kompetensi dan kompetensi inti, standar materi, indikator hasil belajar, dan penilaian. Kompetensi inti berfungsi untuk mengembangkan karakter siswa, standar substantif berfungsi untuk menafsirkan dan menggabungkan kompetensi inti dengan karakter, indikator hasil pembelajaran berfungsi untuk menunjukkan keberhasilan pembentukan karakter siswa, sedangkan penilaian berfungsi untuk mengukur pembentukan karakter pada setiap kompetensi inti dan menentukan tindakan yang akan diambil. jika karakternya hilang. telah ditentukan belum terbentuk atau belum tercapai.8. Pada studi pendahuluan yang dilakukan peneliti diperoleh data bahwa SMP Negeri 1 Kembaran mulai menerapkan kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2016/2017.

Kembaran ini tertuang dalam Pedoman Akademik SMP Negeri 1 Kembar Pasal 3 yaitu melalui kegiatan pembelajaran dan proses aklimatisasi peserta didik. Pembelajaran yang dilaksanakan didasarkan pada pendekatan saintifik yang meliputi 5M: mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. Sedangkan program pembiasaan yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kembaran adalah pembiasaan membaca buku setiap hari selasa dan kamis, pembiasaan mengaji setiap hari rabu dan sabtu.

Definisi Operasional

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, peran adalah peranan yang dimainkan oleh seorang aktor (dalam film, lakon, dan sebagainya); tindakan yang dilakukan seseorang dalam suatu peristiwa 10 Sedangkan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pembelajaran serta metode yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Muhammad Nuh, menegaskan bahwa Kurikulum 2013 lebih menekankan pada kompetensi dengan kompetensi berpikir yang berbasis pada sikap, keterampilan dan pengetahuan.12 Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis karakter dan kompetensi. Peran kurikulum berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab kurikulum sebagai komponen pendidikan yang memuat arah dan tujuan pendidikan.

Peran konservatif, salah satu tanggung jawab kurikulum adalah mewariskan dan memaknai warisan sosial kepada generasi muda. Dengan demikian, sekolah sebagai lembaga sosial dapat mempengaruhi dan mengembangkan perilaku peserta didik dengan nilai-nilai sosial yang terdapat di masyarakat, sejalan dengan peran pendidikan sebagai proses sosial. Peran Kurikulum 2013 yang penulis maksud disini adalah peran Kurikulum 2013 yang dilaksanakan melalui implementasi kurikulum baik dalam kegiatan pembelajaran maupun program sekolah.

Pembentukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung arti proses, cara, tindakan pembentukan 15 Sedangkan menurut istilah pembentukan diartikan sebagai usaha luar yang diarahkan pada tujuan tertentu guna membimbing faktor bawaan hingga terwujud dalam ' n aktivitas mental atau fisik 16. Karakter berasal dari bahasa Latin "kharakter", "kharassein", kharax", dalam bahasa Inggris: character dan bahasa Indonesia "character". Berdasarkan definisi tersebut, maka suatu perbuatan moral harus mempunyai lima ciri sebagai berikut: 1) perbuatan itu bersifat mendarah daging atau bersifat pribadi, sehingga menjadi identitas orang yang melakukannya;

Pendidikan karakter merupakan salah satu sarana yang paling tepat untuk membantu mengembangkan potensi siswa. Dalam buku Pendidikan Karakter karya Muchlas Samani dan Hariyanto disebutkan bahwa pendidikan di Indonesia pada umumnya sepakat bahwa pendidikan karakter sebaiknya dimulai sejak masa kanak-kanak (golden age) karena terbukti bahwa usia tersebut sangat menentukan kemampuan anak dalam mencapai potensinya untuk berkembang. 19. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter pada diri peserta didik yang meliputi komponen: kesadaran,.

Pembentukan karakter merupakan upaya untuk membentuk perilaku seseorang dari perilaku yang buruk menjadi perilaku yang lebih baik. Pembentukan karakter merupakan hasil upaya sungguh-sungguh mendidik dan melatih berbagai potensi spiritual yang terdapat pada diri manusia. Apabila program pembentukan karakter dirancang dengan baik, sistematis dan dilaksanakan secara sungguh-sungguh maka akan dihasilkan anak atau pribadi yang berkarakter baik.

Rumusan Masalah

Kajian Pustaka

13. 2) Bagi IAIN Purwokerto, penelitian ini dapat menjadi alternatif referensi bagi peneliti selanjutnya mengenai pendidikan karakter dengan menerapkan kurikulum 2013. Bedanya dengan penelitian yang akan penulis lakukan adalah penulis mempelajari kurikulum 2013, sedangkan penelitian yang dilakukan Warsito mengkaji kurikulum secara umum. Mulyasa bertajuk “Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013”, yang secara garis besar membahas pengembangan dan implementasi Kurikulum 2013 dalam membangun kompetensi dan karakter siswa.

Buku Tutuk Ningsih berjudul “Implementasi Pendidikan Karakter” yang secara umum membahas tentang pentingnya pendidikan karakter, peran pimpinan sekolah, peran guru dan peran siswa dalam implementasi pendidikan karakter.

Sistematika Pembahasan

Pertama, Kurikulum 2013, terdiri atas konsep kurikulum 2013, landasan kurikulum 2013, kunci sukses kurikulum 2013, dan pembelajaran saintifik pada kurikulum 2013, kunci sukses kurikulum 2013, dan pembelajaran. dalam kurikulum 2013. Kedua, Pendidikan karakter, terdiri dari pengertian pendidikan karakter, tujuan pendidikan karakter, dan nilai-nilai karakter bangsa.

Kesimpulan

Saran

Nilai-nilai karakter yang terbentuk dalam peran Kurikulum 2013 yang diwujudkan melalui penerapan kurikulum adalah sebagai berikut: religius, jujur, mandiri. Alhamdulillahirobbil'aalamiin peneliti mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan segala karunia dan bimbingannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini walaupun masih banyak kekurangan. Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait dengan dunia pendidikan, baik formal maupun informal pada umumnya, serta bagi calon dosen, tenaga pengajar dan pakar pendidikan dalam rangka upaya mewujudkan kehidupan yang paling cerdas. bangsa dalam mencapai tujuan belajar sepanjang hayat dengan selalu meningkatkan mutu pembelajaran menuju terbentuknya “manusia”.

Evaluasi Kurikulum 2013: Membantu Guru dan Calon Guru Mengetahui Langkah-Langkah Penilaian Pembelajaran (Yogyakarta: Andi Offset, 2014.

Gambar

Tabel 1  : Struktur Kurikulum SMP/MTs  Tabel 2  : Nilai-nilai Karakter Bangsa  Tabel 3  : Keadaan Guru dan Karyawan  Tabel 4  : Keadaan Siswa

Referensi

Dokumen terkait

SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : ARMAYANTI NIM : 10540 9140 14 Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan